Anda di halaman 1dari 15

Habitat dan

ekologi ikan
IKTIOLOGI M02
Aida Firjatullah Romadhona / 205080107111040
Siva Fauziah Azmi / 205080107111036
Ikan merupakan kelompok hewan vertebrata yang
memiliki jumlah spesies terbanyak di antara hewan
vertebrata lainnya. Ikan memiliki strategi adaptasi dan
kemampuan bertahan hidup yang berbeda beda baik
satu spesies, maupun antar spesies dalam suatu
komunitas ekologi karena menyesuaikan dengan
dinamika lingkungan tempat hidupnya.
Ekologi ikan

Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan


timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kata ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa
Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau
tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau
pengetahuan.
Habitat Ikan

Pengertian habitat sendiri menurut


Krebs (1985),adalah tempat suatu
organisme (ikan) tersebut hidup.
Organisme air dapat menjalankan proses kehidupan mereka
secara normal selama habitat mereka sesuai dengan yang
dibutuhkan. Artinya, kesesuaian habitat sangat penting untuk
menunjang suatu organisme hidup.
Macam-macam Habitat Ikan

Air tawar
Habitat air tawar dapat dibagi menjadi 2, Air laut
yaitu:
• Air tergenang, atau habitat lentik (berasal Luas laut mencapai 70% dari seluruh permukaan
dari kata lenis yang berarti tenang) : bumi yang ditinggali oleh spesies ikan sejumlah
danau,kolam, rawa 58% dari total ikan. Kehidupan berlangsung pada
• Air mengalir, atau habitat lotik (berasal setiap kedalaman, namun kehidupan lebih padat
dari lotus yang berarti tercuci) : mata air, terdapat di sekitar daratan dan pulau-pulau.
aliran air
Air payau

Air payau (estuari) adalah bagian pantai yang semi tertutup yang
didalamnya terjadi pencampuran antara air tawar dengan air
laut. Estuari itu terbentuk bila sungai mengalir masuk ke dalam
laut. Karena estuari merupakan zona transisi antara 2 macam
lingkungan, yaitu :lingkungan air tawar dan lingkungan laut,
maka merupakan ekoton atau daerah peralihan.
Terdapat tiga faktor yang dapat menghalangi distribusi
ikan, dikenal dengan istilah faktor ekologis yang saling
terkait dan berintraksi

•Penghalang fisik
tanah, iklim, suhu, kedalaman air, cahaya dan
arus laut (bagi spesies tertentu)

•Penghalang kimiawi Ketiga faktor tersebut


salinitas dan sifat kimia perairan lainnya yang menyebabkan tidak
semua spesies ikan secara
•Penghalang biologis: ilmiah dapat ditemukan di
semua wilayah perairan
faktor makanan, persaingan, predator, penyakit,
dan kepadata populasi
Negara-negara dengan iklim tropis (iklim panas)
umumnya memiliki biodiversitas (keanekaragaman)
ikan yang tinggi. indonesia merupakan negara
beriklim tropis yang memiliki biodiversitas ikan yang
tinggi. hampir semua habitat khas ikan ditemukan di
indonesia, mulai dari perairan umum
(danau,sungai,rawa), perairan payau (estuari),
sampai perairan laut yang meliputi perairan
neritrik,oseanik sampai perairan laut dalam yang
semua habitat ii dijumpai spesies ikan ikan yang khas
dari indonesia.
Distribusi Ikan Air Tawar
Di Indonesia Secara Geografis

Kawasan Paparan Sunda

Paparan Sunda merupakan bagian dari benua Asia yang


kemudian terpisah pada zaman es sehingga terbentuk kondisi
geografis seperti sekarang, dengan demikian ikan-ikan yang
mendiami pulau-pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan sangat
mirip dengan ikan-ikan di daratan Asia. Wilayah yang termasuk
kawasan Paparan Sunda antara lain Pulau Sumatera, Kalimantan,
Jawa, Bali, Mindanau dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Paparan
sunda merupakan satu satuya wilayah yang memiliki biodiversitas
ikan air tawar dominan dari beberapa famili seperti Cyprinidae,
Osphronomidae, Bagridae, Siluridae, Balitoridae, Cobotidae.
Kawasan Wallacea

Sebelah timur garis Wallacea meliputi daerah Nusa


Tenggara dan Sulawesi. Fauna air tawar sulawesi berbeda
dengan kawasan Paparan Sunda. Kawasan Wallacea
didominasi oleh ikan-ikan dari famili Gobiidae,
Adrianichthyyidae, Telmatheridae, Zenarchopteridae.
Spesies ikan air tawar di kawasan ini tidak terlalu banyak
dan juga tidak terdapat ikan-ikan herbivora dan ika-ikan
pemakan epifit (famili Cyprinidae). Juga tida ada ikan-ikan
karnivora dari famili Siluridae. Daerah ini didominasi oleh
jenis sidat (Anguilla sp.), jenis betok (Anabas sp.), dan
jenis beloso (famili Eleotridae).
Kawasan Paparan Sahul

Paparan Sahul yang bagian terluasnya adalah


Papua, merupakan wilayah yang ikan-ikannya
belum banyak diketahui. Ikan-ikan yang
ditemukan di kawasa Paparan Sahul
didominasi oleh famili Melaotaeniade,
Gobiidae, Eleotridae, Ariidae, Apogonidae,
dan Plotosidae.
Hubungan Ikan dengan
Lingkungan Abiotik

SUHU
Ikan bersifat poikiloterm suhu tubuh relatif sama dengan suhu lingkungan homoioterm.
Perbedaan suhu dengan lingkungan antara 0,5 -1°C, Tuna 10°C. Setiap jenis ikan punya
range suhu yg berbeda berpengaruh terhadap metabolisme & migrasi. Metabolisme pada
ikan akan berjalan dengan sempurna apabila ikan hidup pada range suhu yang sesuai
(proses penyesuaian dengan suhu yang baru disebut aklimatisasi suhu). Ikan laut lebih
stenoterm dibanding ikan air tawar. Ex : ikan Crucian (5 -7°C); ikan carp (- sd 20°C)

CAHAYA
Air jernih menyerap semua fraksi cahaya, pada kedalaman 100 m yang dapat diserap
hanya spektrum biru sehingga cahaya pantul yg ditangkap retina hanya biru. Merah
diterima pada kedalaman 5 m, Orange diterima pada kedalaman 15 m, hijau dan kuning
diterima pada kedalaman 20 m. Alga merah di laut bahama ditemukan berfotosintesa
pada kedalaman 268 m. Fotosintesis dapat terjadi pada kedalaman < 50 m untuk air yang
lebih keruh (berlumpur) fotosintesis akan terjadi pada bagian yang lebih dangkal.
Penetrasi cahaya berpengaruh terhadap warna ikan. Ikan permukaan = wrn cerah; tengah
= kemerahan; dalam = coklat tua-hitam.
DENSITAS
Densitas adalah kepadatan, kekentalan yang dipengaruhi oleh suhu dan
salinitas. Air 800x lebih kental dari udara sehingga memberi hambatan untuk
pergerakan ikan. Bentuk ikan juga berpengaruh terhadap pergerakan ikan, misal :
btk fusiform = berenang cepat (tuna). Setiap 10 m kedalaman air, tekanan
bertambah 1 atm sehingga ikan yang hidup spesifik di tiap-tiap kedalaman. Suhu
air naik (diatas 4°C) densitas turun. Densitas max air tawar terjadi pada suhu 4°C.

SALINITAS
Organisme punya toleransi terhadap salinitas karena berhubungan dengan
osmoregulasi. Perubahan salinitas dapat menyebabkan perpindahan (Dromous) :
• Katadromous : saat dewasa hdp d air twr/ payau, pemijahan di laut dalam
• Anadromous : Fluvial anadromous: mendaki sungai dengan /tanpa melalui danau
dan memijah di sungai, ex : Pomolobus pseudoharengus (saat muda di sungai,
tua di laut/estuarin).
• lacustrine anadromous : mendaki sungai melalui danau, saat muda & memijah di
danau/ bagian sungai yg tenang, dewasa pindah ke muara sungai, ex : ikan blue
back salmon (Oncrhymcus merka).
SUARA & GETARAN
Selain peka terhadap suara, suara lebih cepat merambat dalam air daripada
udara. Ikan peka pada suara infrasonic, sonic, ultrasonic. Frek 5000 – Hz dtangkap
melalui linea lateralis. Selain peka terhadap suara, ikan juga dapat menghasilkan
suara :
1. Suara mekanik : suara yang dihasilkan selama pergerakan. Misalnyamengunyah
makanan, menggali tanah.
2. Suara biologis : suara yg bertujuan untuk komunikasi

ARUS & GELOMBANG


Arus
Arus mempengaruhi distribusi/ migrasi ikan, larva, telur. Arus dapat merubah
susunan kimia air (bahan organik) karena difusi udara.
Gelombang
Kekuatan gelombang mencapai 1,5 ton/m2. Sel-sel linea lateralis merupakan
organ yang paling peka terhadap gerakan air. Species perenang cepat dengan
bentuk tubuh silinder hampir torpedo mudah berenang di arus deras, contohnya
salmon. Species di aliran tenang dengan bentuk tubuh oval hampir compressed,
contohnya ikan mas, tawes.
RADIOAKTIF
Unsur radioaktif Stronsium (Sr 90) penting bagi ikan.
Stronsium masuk kedalam tubuh ikan melalui saluran
pencernaan, insang & kulit, serta mngendap di tulang 50-60%,
dalam isi perut 10-25%, di insang 8-20%. Ikan yg aktif
berenang lebih cepat mengekskresi Stronsium untuk keluar
tubuh dripada ikan perenang lambat, contohnya tilapia,
karena berhubungan dengan kecepatan metabolisme.
Referensi
Latuconsina H. Ekologi ikan perairan tropis. Gajah Mada University
Press. Hal 1-111
Akhrianti I. dan Gustomi A. 2017. Identifikasi keanekaragaman dan
potensi jenis-Jenis Ikan Air Tawar Pulau Bangka. Jurnal Sumberdaya
Perairan
Jusmaldi., Hariani N. 2018. Masyarakat iktiologi indonesia hubungan
panjang bobot dan faktor kondisi ikan wader bintik dua Barbodes
binotatus di Sungai Barambai Samarinda Kalimantan Timur. Jurnal
Iktiologi Indonesia. 18(2): 87-101
Utomo, S. W., Sutriyono, I., & Rizal, R. (2012). Pengertian, Ruang
Lingkup Ekologi dan Ekosistem.
Wibowo, A., & Sunarno, M. T. D. (2017). Karakteristik habitat ikan belida
(Notoptera chitala). Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap. 1(1), 19-
24.

Anda mungkin juga menyukai