ekologi ikan
IKTIOLOGI M02
Aida Firjatullah Romadhona / 205080107111040
Siva Fauziah Azmi / 205080107111036
Ikan merupakan kelompok hewan vertebrata yang
memiliki jumlah spesies terbanyak di antara hewan
vertebrata lainnya. Ikan memiliki strategi adaptasi dan
kemampuan bertahan hidup yang berbeda beda baik
satu spesies, maupun antar spesies dalam suatu
komunitas ekologi karena menyesuaikan dengan
dinamika lingkungan tempat hidupnya.
Ekologi ikan
Air tawar
Habitat air tawar dapat dibagi menjadi 2, Air laut
yaitu:
• Air tergenang, atau habitat lentik (berasal Luas laut mencapai 70% dari seluruh permukaan
dari kata lenis yang berarti tenang) : bumi yang ditinggali oleh spesies ikan sejumlah
danau,kolam, rawa 58% dari total ikan. Kehidupan berlangsung pada
• Air mengalir, atau habitat lotik (berasal setiap kedalaman, namun kehidupan lebih padat
dari lotus yang berarti tercuci) : mata air, terdapat di sekitar daratan dan pulau-pulau.
aliran air
Air payau
Air payau (estuari) adalah bagian pantai yang semi tertutup yang
didalamnya terjadi pencampuran antara air tawar dengan air
laut. Estuari itu terbentuk bila sungai mengalir masuk ke dalam
laut. Karena estuari merupakan zona transisi antara 2 macam
lingkungan, yaitu :lingkungan air tawar dan lingkungan laut,
maka merupakan ekoton atau daerah peralihan.
Terdapat tiga faktor yang dapat menghalangi distribusi
ikan, dikenal dengan istilah faktor ekologis yang saling
terkait dan berintraksi
•Penghalang fisik
tanah, iklim, suhu, kedalaman air, cahaya dan
arus laut (bagi spesies tertentu)
SUHU
Ikan bersifat poikiloterm suhu tubuh relatif sama dengan suhu lingkungan homoioterm.
Perbedaan suhu dengan lingkungan antara 0,5 -1°C, Tuna 10°C. Setiap jenis ikan punya
range suhu yg berbeda berpengaruh terhadap metabolisme & migrasi. Metabolisme pada
ikan akan berjalan dengan sempurna apabila ikan hidup pada range suhu yang sesuai
(proses penyesuaian dengan suhu yang baru disebut aklimatisasi suhu). Ikan laut lebih
stenoterm dibanding ikan air tawar. Ex : ikan Crucian (5 -7°C); ikan carp (- sd 20°C)
CAHAYA
Air jernih menyerap semua fraksi cahaya, pada kedalaman 100 m yang dapat diserap
hanya spektrum biru sehingga cahaya pantul yg ditangkap retina hanya biru. Merah
diterima pada kedalaman 5 m, Orange diterima pada kedalaman 15 m, hijau dan kuning
diterima pada kedalaman 20 m. Alga merah di laut bahama ditemukan berfotosintesa
pada kedalaman 268 m. Fotosintesis dapat terjadi pada kedalaman < 50 m untuk air yang
lebih keruh (berlumpur) fotosintesis akan terjadi pada bagian yang lebih dangkal.
Penetrasi cahaya berpengaruh terhadap warna ikan. Ikan permukaan = wrn cerah; tengah
= kemerahan; dalam = coklat tua-hitam.
DENSITAS
Densitas adalah kepadatan, kekentalan yang dipengaruhi oleh suhu dan
salinitas. Air 800x lebih kental dari udara sehingga memberi hambatan untuk
pergerakan ikan. Bentuk ikan juga berpengaruh terhadap pergerakan ikan, misal :
btk fusiform = berenang cepat (tuna). Setiap 10 m kedalaman air, tekanan
bertambah 1 atm sehingga ikan yang hidup spesifik di tiap-tiap kedalaman. Suhu
air naik (diatas 4°C) densitas turun. Densitas max air tawar terjadi pada suhu 4°C.
SALINITAS
Organisme punya toleransi terhadap salinitas karena berhubungan dengan
osmoregulasi. Perubahan salinitas dapat menyebabkan perpindahan (Dromous) :
• Katadromous : saat dewasa hdp d air twr/ payau, pemijahan di laut dalam
• Anadromous : Fluvial anadromous: mendaki sungai dengan /tanpa melalui danau
dan memijah di sungai, ex : Pomolobus pseudoharengus (saat muda di sungai,
tua di laut/estuarin).
• lacustrine anadromous : mendaki sungai melalui danau, saat muda & memijah di
danau/ bagian sungai yg tenang, dewasa pindah ke muara sungai, ex : ikan blue
back salmon (Oncrhymcus merka).
SUARA & GETARAN
Selain peka terhadap suara, suara lebih cepat merambat dalam air daripada
udara. Ikan peka pada suara infrasonic, sonic, ultrasonic. Frek 5000 – Hz dtangkap
melalui linea lateralis. Selain peka terhadap suara, ikan juga dapat menghasilkan
suara :
1. Suara mekanik : suara yang dihasilkan selama pergerakan. Misalnyamengunyah
makanan, menggali tanah.
2. Suara biologis : suara yg bertujuan untuk komunikasi