3
Page
A. Regulations
Part III
ix. Pasal 38
1. Tidak ada pekerja yang akan dipekerjakan di dermaga kecuali ia telah diberi
instruksi atau pelatihan yang memadai mengenai potensi risiko yang terikat
pada pekerjaannya dan kewaspadaan pokok yang diambil.
6
Page
2. Sebuah alat pengangkat atau peralatan penanganan kargo lainnya harus
dioperasikan hanya oleh orang yang setidaknya 18 tahun dan yang memiliki
kecakapan dan pengalaman tersebut atau orang di bawah pelatihan yang
diawasi dengan baik .
2. Alat – alat Pengangkatan adalah roda gigi untuk cargo dan akses jalan untuk cargo
termasuk instalasi untuk sistem pendorong dan perlengkapan untuk cargo.
3. Roda gigi cargo adalah sistem derek, crane, lift untuk cargo dan mesin lainnya yang
digunakan untuk memuat dan bongkar muat untuk cargo.
4. Bagian struktur adalah peralatan yang penanganan untuk mengepaskan cargo yang
membawa beban kerja yang aman, termasuk untuk mengepaskan cargo dalam blok
untuk mengepaskan cargo secara permanen tergabung dalam gigi kargo dan akses
jalan untuk mengepaskan cargo.
5. Peralatan pengepas kargo antara lain goose neck bracket, topping bracket, alat
pengepas di kepala derrick boom, derrick, dll, yang secara permanen dipasang
keanggota struktural atau struktur lambung untuk tujuan penanganan kargo.
6. Roda gigi cargo untuk melonggarkan blok, tali, rantai,cincin, pengait, shackles,
memutar(swivels), penjepit, magnet untuk mengangkat ,dll yang merupakan bagian
removable (pemindahan) yang digunakan untuk mengirimkan beban kargo
kestruktural anggota.
7. Beban kerja yang aman adalah massa maksimum kargo yang ditentukan oleh
Peraturan dan kargo dapat dengan aman dioperasikan. Massa maksimum ini disingkat
"SWL" dan dinyatakan dalam satuan ton (t).
8. Sudut minimum yang diijinkan adalah sudut horizontal dari derrick boom dimana
sistem derrick diijinkan untuk beroperasi di bawah bebankerja yang aman, dan
dinyatakan dalam derajat(°).
9. Radius slewing maksimum adalah jari-jari di mana crane jib diizinkan untuk
beroperasi di bawah beban kerja yang aman, dan dinyatakan dalam meter(m).
7
Page
10. Beban kerja yang aman, dll sudut minimum yang diijinkan dan kondisi restriktif
lainnya dalam kasus sistem derrick, beban kerja yang aman, radius slewing
maksimum dan kondisi restriktif lainnya dalam kasus jib crane, beban kerja yang
aman dan kondisi restriktif lainnya dianggap perlu oleh Masyarakat dalam hal mesin
lain yang digunakan untuk bongkar muat kargo, dan beban kerja yang aman dan
kondisi membatasi lain yang dianggap perlu oleh perkumpulan dikasus akses jalan
kargo.
11. Beban kerja yang aman dari gigi longgar adalah massa maksimum kargo ditentukan
oleh aturan yang dengan gigi longgar dapat digunakan secara aman. Hal ini disingkat
"SWL" dan dinyatakan dalam ton(t). Untuk blok kargo, beban kerja yang aman
didefinisikan menurut (1) atau (2) di bawah ini:
(1) Beban kerja yang aman dari puli katrol blok tunggal adalah massa maksimum
kargo yang dapat aman terangkat oleh blok yang ketika ditangguhkan oleh kepala pas
dan massa dijamin untuk tali kawat melewati putaran sheavenya.
(2) Beban kerja yang aman dari blok katrol ganda adalah massa maksimum kargo
yang mungkin diterapkan untuk pas kepala blok.
12. Cranes menutup jib crane, gantrycrane, crane overhead dan kerekan, davits kargo, dll
dan mampu melakukan pekerjaan pemuatan dan pembongkaran kargo, slewing
dan/atau gerakan horisontal waktu bersamaan atau terpisah.
13. Lift Cargo adalah instalasi yang dirancang untuk memuat dalam struktur untuk
memuat dan pembongkaran muatan
14. Akses jalan Cargo adalah instalasi yang dipasang dishell atau disediakan dikapal, dan
diatur untuk mengizinkan bagian kendaraan sebagai atau kendaraan sarat dengan pada
diri mereka sendiri dan memiliki mekanisme memungkinkan pembukaan dan
penutupan atau memutar.
16. Mengangkat beban adalah jumlah dari beban kerja yang aman didefinisikan sebagai
massa maksimum kargo sendiri harus menghentikandan massa aksesoris seperti kait,
blok , diperebutkan, ember, mengangkat balok, spreaders, dll. Kecuali dianggap perlu
oleh perkumpulan massa kawat tali digunakan sebagai jatuh tidak perlu
diperhitungkan kecuali bila instalasi tersebut dirancang untuk mengangkat dari50 m
atau lebih.
iv. Panamax
kapal container yang memilki kapasitas 3,001 – 5,100 TEU. Contoh :
Kapal dari kelas yang berada pada batas atas Panamax class, dengan panjang
292.15 m, lebar 32.2m, dan kedalaman draft 21.2 m.
v. Feedermax
kapal container yang memilki kapasitas 2,001 – 3,000 TEU. Kapal peti
kemas sampai dengan 3,000 TEU biasanya disebut sebagai kapal pengumpan,
dan biasanya dilengkapi dengan kran. Contoh : kapal Royal Arctic Line
vi. Feeder
kapal container yang memilki kapasitas 1,001 – 2,000 TEU
2. Onshore crane
12
Page
Figure 3 Onshore crane
13
Page
Figure 4 Shuttle carrier
2. Reach Stacker
4. Forklift Truck
2. Self-dischargher
Untuk penanganan dalam hal load/unload muatan pada jenis kapal ini
menggunakan conveyer belt atau excavator yang mana perlengkapan ini dipasang
secara melintang secara menyeluruh diatas lubang palkah, yang dapat digerakkan ke
masing-masing sisi kapal. Conveyor belt atau excavator yang telah terpasang pada
kapal ini memberikan keuntungan, yakni dapat menurunkan muatannya secara cepat
dan effisien.
19
Page
Figure 12 Gearless bulk carrier
1. Ship Loader
Sebuah shiploader adalah mesin besar yang digunakan untuk memuat bahan
padat massal seperti bijih besi, batu bara, pupuk, biji-bijian ke dalam kapal untuk
transportasi laut. Shiploaders adalah sesuatu yang sangat umum di pelabuhan dan
dermaga dari mana bahan massal diekspor. Bagian utamanya terdiri boom dan
conveyor belt untuk mendukung boom. Ini biasanya dipasang pada rel dan kadang-
kadang pada ban dan dapat bergerak agar mampu mencapai seluruh panjang kapal.
Boom ini juga dapat bergerak ke depan dan belakang, atas dan bawah dengan
penggerak yang terpisah sehingga dapat mencapai seluruh sisi-sisi palkah.
Shiploaders dibuat dengan kapasitas 1.000-15.000 TPH (ton per jam). Ketinggian
shiploader dapat lebih dari 20 meter dan boom dapat diperpanjang dengan panjang
lebih dari 60 meter.
20
Page
Figure 13 Ship loader
2. Grab Bucket
Desain grab bucket ini relatif sederhana. Grab bucket itu sendiri dibagi
menjadi dua bagian yang sama yang terhubung dengan engsel . Dua bagian yang
dibuka dan ditutup dengan bantuan mekanisme hidrolik yang membuatnya mudah
untuk dioperasikan. Kebanyakan grab bucket ini memiliki serangkaian gigi
sepanjang tepi interior di mana dua bagian bertemu. Penampilan keseluruhan
hampir seperti rahang manusia yang dapat membuka dan menutup. Dalam banyak
kasus, grab bucket ini melekat pada derek, dengan bantuan kabel yang kuat . Desain
ini memudahkan untuk memindahkan grab bucket ke suatu posisi dan menurunkan
ke tingkat yang tepat. Ketika tepat pada posisi yang diinginkan, kedua bagian
dibuka dan ditempatkan di sekitar muatan kemudian muatan diambil dan grab
21
Page
bucket ditutup, diangkat dan grab bucket yang melekat di derek itu dipindah ke
lokasi yang kita inginkan.
3. Conveyor Belt
4. Reclaimer
24
Page
D. Peralatan Cargo Handling
Peralatan Cargo Handling
Peralatan penanganan muatan (cargo handling equipment) adalah peralatan yang
digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam
jarak yang tidak jauh, misalnya pada bagian – bagian dari suatu pabrik, pelabuhan, tempat
penyimpanan dan bongkar muat dan sebagainya. Peralatan penanganan muatan
mendistribusiokan muatan ke seluruh lokasi di area bongkar muat, memindahkan muatan di
antara unit proses.
Jenis – jenis Peralatan penanganan muatan
Peralatan penanganan muatan (cargo handling equipment) dapat dibagi dalam tiga kelompok
yaitu :
1. Peralatan pengangkut yaitu perlatan yang ditujukan untuk memindahkan muatan
satuan dalam satu batch, missal : crane, elevator
2. Peralatan pemindahan (conveyor), yaitu peralatan yang ditujukan untuk memindahlan
,muatan curah (banyak partikel, homogen) maupun muatan satuan secara kontinu, belt
conveyor
3. Peralatan permukaan dan overhead, yaitu peralatan yang ditujukan untuk
memindahkan muatan curah dan satuan, baik dalam batch maupun kontinu missal
excavator, bulldozer dan lain – lain.
Setiap kelompok peralatan penanganan muatan dibedakan oleh sejumlah ciri khas dan
bidang penggunaan khusus. Perbedaan dalam desain kelompok ini juga ditentukan oleh
keadaan muatan yang akan ditangani, arah gerakan kerja, dan keadaan proses
penanganannya.
Muatan yang ditangani dibedakan menjadi muatan tumpahan (bulkl load), dan muatan
satuan unit (unit load). Bahan yang ditangani dalam bentuk bulk load terdiri atas banyak
partikel atau gumpalan yang homogeny, missal batubara, bioji besi, semen, pasir, tanah, tanah
liat, batu dan sebagainya. Unit load bisa jadi bulk load yang terbungkus, seperti di dalam peti
kemas, karung dan lain – lain.
Pada umumnya mekanisme peralatan penanganan muatan didesain untuk melakukan
suatu gerakan tertentu.Misalnya crane dapat mengangkat muatan, menggeser, menahannya
tetap di atas bila diperlukan dan membawa ke tempat yang ditentukan.Sementara itu,
conveyor digunakan untuk memindahkan muatyan sepanjang jalur yang sudah ditentukan
secara kontinu.
Mesin pemindah muatan /peralatan penanganan muatan harus dapat memindahkan
muatan ke tujuan yang ditentukan dalam waktu yang dijadwalkan, dan harus dihantarkan ke
departemen atau unit produksi dalam jumlah muatan yang ditentukan. Mesin harus dapat
dimekaniskan sedemikian rupa sehingga hanya memerlukan sedikit mungkin operator untuk
pengendalian, pemeliharaan, perbaikan, dan tugas- tugas tambahan l;ainnya. Alat ini tidak
25
Page
boleh merusak muatan yang dipindahkan ataupun menghalangi dan menghambat proses
produksi. Alat ini harus aman dalam operasinya dan ekonomis baik dalam biaya operasi
maupun modal awalnya.
Faktor – faktor teknis yang harus diperhatikan dalam pemilihan mesin pemindah muatan /
peralatan penanganan muatan, antara lain:
1. Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani
2. Kapasitas per jam yang dibutuhkan
3. Arah dan jarak perpindahan
4. Cara menyusun muatan pada tempat asal, akhir dan antara
5. Karakteristik proses produksi yang terlibat dalam pemindahan muatan
6. Kondisi local yang spesifik
7. Jangka waktu penggunaan alat
Pemilihan peralatan juga didasarkan atas faktor – faktor ekonomis, antar lain :
1. Biaya pengeluaran modal (capital outlay), meliputi: biaya peralatan (cost of
equipment), biaya pengangkutan, pemasangan (erection), dan biaya konstruksi yang
diperlukan dalam operasinya.
2. Biaya operasionalnya (operation cost), mencakup : upah bekerja, biaya bahan bakar
(energy), biaya perawatan dan perbaikan, biaya pelumasan, pembersihan, dan
perbaikan menyeluruh (overhaul).
Juga perlu dipertimbangkan parameter teknis dalam mengoperasikan mesin pemindah
muatan, yang antara lain berupa :
1. Kapasitas pemindahan dan kecepatan (ton/jam)
2. Berat mati peralatan (dead weight of equipment)
3. Kecepatan berbagai gerakan peralatan
4. Tinggi angkat (lifting height)
5. Ukuran geometris peralatan, antara lain bentangan, panjang, dan lebar.
Semua mesin pengangkat termasuk kelompok kerja periodic dan kapasitas per jamnya dapat
dirumuskan sebagai berikut:
∑ Q = Q + 𝐺, 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑡𝑜𝑛
Dengan,
Q = berat muatan, dalam ton
G = berat ember atau penahan, dalam ton
Jumlah siklus per jam adalah
𝑛 = 3600/ ∑ 𝑡1
Dengan, ∑ 𝑡1 = total waktu yang dibutuhkan dalam detik yang digunakan untuk
melaksanakan satu siklus kerja yang tergantung pada kecepatan gerakan, jarak perpindahan
dan angkatan, waktu yang hilang dalam percepatan dan perlambatan, tingkat penggabungan
beberapa operasi sekaligus dan waktu yang hilang dalam penambahan dan pelepasan muatan.
3. Tali Rami
Tali rami hanya cocok digunakan untuk mesin pengangkat yang digerakkan
tanpa puli tali karena sifat mekanisnya yang lemah cepat aus, kekuatan yang
rendah, mudah rusak oleh benda tajam, pengaruh lingkungan dan sebagainya. Tali
rami harus memenuhi standar Negara dan terbentuk dari tiga untai rami dan tiap
untai terdiri atas beberapa serabut yang berbeda.
4. Tali Baja
Tali Baja digunakan secara luas pada mesin – mesin pengangkut sebagai
perabot pengangkat. Dibandingkan dengan rantai, tali baja mempunyai
keunggulan sebagai berikut,
a. Lebih ringan
b. Lebih tahan terhadap sentakan
c. Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi tinggi
d. Keandalan operasi yang lebih tinggi
28
Page
Figure 20 Lapisan Serat Tali Baja
b. System puli
System puli adalah gabungan beberapa puli bebas dan puli tetap. Biasanya
menggunakan sistempuli ganda untuk menghindari kesalahan pada waktu operasi
pengangkatan yang menggantungkan beban langsung pada ujung tali. Sistempuli
ganda dirancang dari kombinasi simple pulley dengan ujung tali digulung pada
drum. Tali melalui bagian yang satu ke bagian yang lain dari sistem dengan
maksud menjaga keseimbangan puli ke setiap panjang tali bila regangan tidak
merata.
c. Drum
Drum adalah alat untuk menggulung tali. Drum dengan satu tali tergulung
hanya mempunyai satu arah heliks ke kanan. Drum yang didesain untuk dua tali
diberi dua arah heliks, ke kanan dank e kiri.
30
Page
Figure 24 Drum
C. Kait (Hook)
Kait berfungsi sebagai pengait antar beban dengan alat angkat melalui tali
kawat baja. Ada beberapa macam kait, antara lain kait pemilah, kait slip rantai,
kait penangkap, kait pencekik luncur, dan sebagainya. Kait dengan kapasitas
angkat kecil diberi ulir matriks-Vnormal. Pada kait yang digunakan untuk
mengangkat muatan di atas 5 ton, jenis ulir yang sering dipakai adalah ulir
trapezium dan ulir gergaji.
Figure 25 Kait
Salah satu hal penting dalam analisis kait crane adalah tentang distribusi tegangan
kait yang dianggap sebagai benda lentur, yang ditentukan menggunakan asumsi
yaitu,
a. Penampang kait mempunyai sumbu simetri terhadap bidang sepanjang balok
b. Penampang datar kembali datar stelah bekerja tegangan lentur
c. Modulus elastisitas tarik, dan tekan adalah sama
Macam – macam kait :
a. Kait tempa standar : kait yang memiliki bentuk yang sederhana dengan
dudukan yang lebar, dan tangkai kait yang berulir.
31
Page
Figure 26 kait tempa standar
b. Kait tanduk ganda : didesain dengan dudukan yang lebih kecil daripada kait
tunggal dengan kapasitas angkat yang sama. Dimensi pada bagian tangkai kait
yang polos dan berulir hampir sama dengan kait tunggal.
c. Kait mata segitiga padat : biasanya dipakai pada crane dengan kapasitas
angkat yang besar diatas 10 ton, dan hanya kadang – kadang saja dipakai pada
crane dengan kapasitas sedang. Kelemahan kait ini adalah anduh yang
mengangkat muatan harus dilewatkan ke dalam lubang kait tersebut.
d. Kait segitiga bersendi : lebih banyak digunakan untuk mengaitkan beban yang
besar.
32
Page
Figure 29 kait segitiga bersendi
E. Motor penggerak
Mekanisme pengangkatan dibagi menjadi 3 kelompok menurut penggeraknya,
a. Penggerak tangan
Gerakan ditransmisikan dari gagang engkol tangan melalui tiga pasang roda gigi
lurus ke drum yang dipasan pada poros.
34
Page
Figure 33 penggerak tangan (a) dan penggerak daya tersendiri (b)
F. Sistem transmisi
Dari mesin, gerakan ditransmisikan pada mekanisme crane pendongkrak,
pengangkat, dan pemutar. Dari kotak pengatur daya 12 gerakan ditransmisikan
melalui kotak pembalik 1 ke p[oros 3 melalui poros garden 2. Melalui gigi reduksi 4,
poros 3 menggerakkan poros transmisi utama 7 yang dari sini gerakan ditransmisikan
melaui kopling dan penggerak cacing 5 dan 6 ke drum 8 untuk pendongkrak tiang
crane atau drum 9 untuk pengangkatan. Di samping itu, kopling 10 dapat
mentransmisikan gerakan penggerak cacing 11 untuk perlengkapan pengangkut.Oleh
sebab itu, poros transmisi 7 merupakan poros penggerak untuk perlengkapan
pengangkat.
35
Page
Figure 35 system transmisi
b. Crane dengan tiang tetap : keunggulan desain ini ialah tersedianya ruangan yang
cukup besar di bawah tiang lengan. Girder berbentuk kotak diperkuat pada bagian
yang melengkung dengan pelat dan pada bagian yang lurus yang mnopang.
Dimensi penampang ditentukan secara trial.
37
Page
Figure 38 Crane dengan tiang tetap
c. Crane bentang dengan troli : crane ini diberi pengimbang untuk mengurangi gaya
reaksi horizontal pada pendukungnya. Besarnya pengimbang harus dibuat
sedemikian rupa sehingga gaya reaksi horizontal bantalan dengan troli yang
terbebabi penuh pada jari – jari maksimum bernilai sama dengan troli yang tak
dibebani pada jari – jari minimum tetapi dengan arah yang berlawanan.
d. Crane kantilever : bagian pendukung crane kantilever ini terdiri atas dua buah
roda pejalan vertical yang akan menahan beban akibat bobot crane, troli dan
beban hidup dan dua pasang bantalan rol masing – masing pada bagian atas dan
bawah yang akan menahan gaya reaksi horizontal akibat momen yang akan
menyingkirkan crane.
2. Pemberat kait : terkadang bobot kait terlalu ringan pada waktu mekanisme
pengangkat diturunkan, sehingga pemberat tambahan perlu diberikan pada kait
3. Rumah kait : untuk menjaga tali agar tidak terlepas dari kait
39
Page
Figure 43 Rumah kait
Faktor penggunaan dan kapasitas penanganan yang lebih tinggi dan perabot
pengangkat berbanding langsung dengan waktu yang diperlukan untuk
menggantung dan melepaskan muatan. Waktu ini dapat dikurangi dengan
penggunaan pencengkeram khusus yang harus :
1. Sesuai dengan sifat dan bentuk muatan
2. Mencengkeram dan melepaskan muatan dengan cepat
3. Mempunyai kekuatan dan keandalan mekanis yang memadai
4. Memenuhi syarat keamanan
5. Tidak merusak muatan
6. Mempunyai bobot yang minimum
7. Mudah dalam pengoperasiannya
40
Page
5. Platform muatan dan ember curah samping : versi sederhana dari peti kemas yang
dipakai kereta rel dan mode transportasi lainnya. Platform dan ember muatan ini
ialah kotak berukuran besar yang ditunjukkan untuk menampung segala beban.
41
Page
D. Daftar Pustaka
1. Zainuri, Ach. Muhib, 2006, Material Handling Equipment Edisi 1, Yogyakarta : Andi
Offset
2. Zainuri, Ach. Muhib, 2009, Material Handling Equipment Edisi 2, Yogyakarta : Andi
Offset
3. Rudenko N, 1996,Mesin Pengangkat, Jakarta : Penerbit Erlangga
4. Kurniawati, Hesty Anita, 2013, Ship Autfitting, Surabaya : ITS
5. http://ftp.gunadarma.ac.id/handouts/S1_MESIN/handout%20mesin%20pengangkat.pp
t_07desember2013
6. http://wikipedia.org/wiki/Shiploader
7. http://en.m.wikipedia.org/wiki/Bulk-handling_crane
8. http://en.m.wikipedia.org/wiki/Reclaimer
42
Page