Anda di halaman 1dari 16

Dasar-dasar GPS

OKTOBER 2015
1

I. PENDAHULUAN

Global Positioning System (GPS) merupakan sistem untuk menentukan posisi dan
navigasi secara global, dengan menggunakan Satelit. Sistem ini pertama kali
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika yang kemudian digunakan untuk
keperluan survey dan pemetaan.

Sistem GPS

 Satelit GPS mengelilingi bumi 2x sehari

 Satelit ini mentransmisikan signal ke bumi

 Signal tersebut digunakan untuk menghitung posisi

 GPS membedakan waktu yang ditransmisikan untuk menghitung posisi

 Waktu tersebut dihitung sebagai jarak dari beberapa Satelit GPS untuk hitung posisi
di bumi & permukaannya, termasuk exosph

Dasar Kerja GPS

 GPS harus memiliki setidaknya 3 satelit untuk hitung posisi 2D dan pergerakannya.

 Dengan 4 satellites, GPS kita dapat menghitung posisi 3D position (latitude,


longitude & ketinggian)

 Dengan informasi posisi, GPS dapat menghitung data lain seperti : kecepatan, arah,
lintasan, jarak tempuh, jarak ke tujuan, matahari terbit & terbenam dan lain-lain.

Keakuratan Perangkat GPS

 GPS umumnya memiliki 12 chanel secara parallel.

 Faktur atmosfir dapat mengurangi ketepatan.

 GPS untuk penerbangan dapat mencapai keakurasian sampai dengan +/- 15 meters.

 WAAS (Wide Area Augmentation System) dapat meningkatkan keakurasian hingga


+/- 3 - 8 meters.

 Tidak ada alat khusus atau biaya extra untuk mendapatkan signal WAAS, selama
negara tersebut memasang WAAS ground / koresi satelit.
2

 Sedang Differential GPS (DGPS) dapat meningkatkan keakurasian hingga +/- 3-5
meter.

 DGPS terdiri dari alat yang menerima signal dan mentransmisikan ulang untuk
mengoreksi posisi, alat ini dipakai untuk penerbangan.

 Untuk koreksi ini GPS kita harus memiliki differential beacon receiver and antenna,
seperti pada GPS295 dimana kita dapat menyetel frequensi dari beacon tersebut

Referensi Peta

 Secara umum referensi peta khususnya penerbangan yangdigunakan ialah WGS84.

 WGS84 adalah referensi tetap yang digunakan untuk pemodelan bumi yang terdiri
dari data primer dan sekunder

 Data primer ialah bentuk lonjong dari bumi, kecepatan putar melingkar serta masa
bumi yang termasuk dalam referensi elips

 Sedangkan data sekunder ialah data model gravitasi bumi.

 Seluruh data navigasi (udara) distandardkan dengan WGS 84 standard untuk


memenuhi persyaratan RNAV (Radio Navigasi) untuk memenuhi global referensi

Satelit GPS

 Satelit GPS pertama diluncurkan tahun 1978.

 24 satelit di capai pada tahun 1994, sekarang telah lebih dari 30 GPS satelit berorbit
diatas bumi kita.

 Usia dari Satellite rata rata 10 thn, setelah itu ada pergantian / perawatan rutin.

 Berat Satelit sekitar +/- 2,000 pounds (hamper 1 ton)

 Lebar antenna solar panelnya +/- 17 feet (+/- 5 meter).

 Power Transmisinya <= 50 watts.

 Posisi orbit berada pada ketinggian +/- 12,000 miles diatas permukaan bumi.

 Kecepatan jelajahnya 7,000 mph.

 GPS Satelit menggunakan tenaga SOLAR (sinar matahari).


3

Sinyal GPS

 Signal GPS ada 2 signal L1 & L2

 L1 bekerja pada frequency 1575 MHz pada gelombang UHF band.

 Bergerak langsung lurus (line of sight) menembus awan, kaca dan plastik.

 Yang menghambat transmisinya ialah Objek padat spt: gedung, pohon, gunung, dll

 Terdapat tiga informasi pada sinyal GPS:

 Pseudorandom code(I.D. code) : ialah informasi yang dikirimkan ke unit


penerima bahwa unit kita menerima signal seperti pada halaman satelit ditunjukan
dengan diagram batang BAR

 Ephemeris data : ialah data kekuatan signal serta informasi waktu

 Almanac data: ialah info tentang dimana lokasi Satelit sebenarnya yang
menunjukan posisi satelit pada halaman GPS Satellite status.

Sumber Kesalahan

 Keterlambatan dari pantulan Ionosphere dan troposphere : terjadi penurunan


ketepatan akibat dari keterlambatan waktu saat signal saat menembus lapisan ini,
namun GPS dapat mengkoreksi dengan mengasumsikan factor kesalahan rata rata.

 Eror dari Pantulan signal: hal ini terjadi jika signal GPS berpantul melalui objek
spt bangunan atau gunung sebelum dia diterima unit kita.

 Kesalahan Waktu dari unit kita: Ketepatan waktu / jam dari unit kita tidak setepat
jam Atom di GPS satelit (GPS memakai Atomic Clock). Untuk itu ada sedikit
error waktu.

 Orbital errors - dikenal sebagai ephemeris errors, hal ini terjadi jika ada
pergeseran dari orbit / laporan dari satelit untuk posisinya.

 Jumlah satelit yang diterima: Tambah banyak signal yang diterima tambah tinggi
ketepatannya, Banugnan, gunung, gangguan elektronik, bahkan pohon rindang
dapat mengurangi ketepatan.
4

 Posisi relative dari Satelit / gangguan sisi miring: hal ini terjadi jika posisi satelit
terletak pada sudut yang sangat lebar atau sangat dekat atau hamper berhimpitan
satu sama lain sehingga perhitungan ketepatan berkurang.

 Penurunan degradasi yang diatur oleh departemen pertahanan Amerika / SA


(Selective Availability): hal ini dilakukan untuk menghindari militer menggunakan
ketepatan dalam hal khusus, dan militer bahkan menggunakan / mengatur orbit
yang terfokus pada area tertentu seperti apda perangteluk, SA ini telah di
hapuskan, karena pihak sipil khususnya penerbangan sipil mengajukan keberatan
akhirnya pada Mei 2000, pemerintah menghapuskan SA ini agar penerbangan
sipil memiliki ketepatan yang lebih baik

Operasional dan Perawatan Perangkat GPS

Umumnya GPS ada berbagai macam kegunaan, mulai dari handheld, GPS genggam,
Penerbangan, kelautan, serta geologi yang memiliki keakuratan cukup tinggi. Pada
umumnya semua GPS memiliki fungsi seperti computer, karena ada input, proses dan
output, bahkan beberapa prosesor menggunakan Intel sebagai otak / fungsi hitungnya.

Saat GPS ditemukan, Aquiringnya (menangkap satelit signal) membutuhkan waktu yang
cukup lama, atau GPS baru yang sudah berpindah tempat jauh dan sudah sangat lama
tidak dinyalakan membutuhkan waktu sampai puluhan menit, umumnya 10 s/d 15 menit
untuk produk baru, sedang untuk yang sudah dinyalakan bias ditekan disekitar 2 s/d 3
menit, tergantung jenisnya, dan tekniknya, biasanya memberikan autolocate
membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada didefinisikan posisinya, atau di recycle
matikan dan nyalakan lagi. Kadang dengan menggerakan posisi untuk mencapai posisi
antenna yang optimal dapat mempercepat proses. Ada yang menyulitkan jika di dalam
mobil menggunakan kaca film yang menggunakan UV protective yang tinggi.

Perawatan / Troubleshooting

Kenapa kadang GPS suka mati sendiri: Hal ini dapat terjadi 2 kemungkinan, software
atau hardware; dalam software biasanya ada bugs atau komando yang tidak sesuai dengan
yang direncanakan, sedangkan untuk hardware biasanya battery connector jika
menyimpan baterai pada suatu kurun yang lama sehingga terjadi pengembunan atau
5

penguapan yang dapat menyebabkan korosi (bad contact) atau jika spring / per pada
baterai kurang kuat akan mematikan GPS saat terkena guncangan, dan jika sering terjadi
maka instant power ON & OFF akan memperpendek usia GPS.
PERINGATAN: Jangan lupa melepas baterei jika tidak digunakan dalam periode waktu
yang lama

Operasional
Setelah menyalakan GPS aspek utilisasi lainnya tergantung pemakai, dari operasional
GPS yang sangat optimal dapat dirasakan pada bidang penerbangan karena selain fungsi
lateral ada fungsi vertical. Dimana fungsi vertical yang digunakan antara lain untuk
menentukan kapan pesawat harus menurunkan ketinggian dengan rate of descent yang
tidak menyakitkan kuping misalnya dibawah 500ft/min.

Database/Program GPS

Terdiri dari berbagai jenis:

Baseline program / memory : program ini ditulis pada software yang berupa perhitungan,
yang sistemnya dibuat permanent (non user editable), kecuali dengan program khusus.
Extended Program / memory: untuk extended Program biasanya seperti hardisk yang
dipartisi dimana pada partisi asli hanya ROM (Read Only Memory) sedang pada partisi
lainnya RW (Read Write), untuk GarminII / GPS12 / yang lebih lama tidak ada fungsi
externalnya yang besar, sehingga hanya dialokasikan untuk waypoint & Track saja,
sedang untuk yang lebih besar seperti GPS SPIII / 295 terdapat external program dan
external memorycard untuk peta.

PERINGATAN: Jangan lupa membackup data anda, karena saat internal battery weak
maka RAM (memory) bisa hilang

1.1 Komponen GPS

Sistem GPS berasal dari nama NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and
Ranging Global Positioning System), yang memiliki tiga segmen yaitu : 1) Satelit, 2)
Pengontrol dan 3) Penerima. Satelit GPS yang mengorbit bumi, seluruhnya berjumlah 24
buah nilai koordinatnya pasti, dimana; 21 buah aktif bekerja sedangkan sisanya
berjumlah 3 buah sebagai cadangan.
6

Satelit berfungsi untuk menerima dan menyimpan data yang ditransmisikan oleh stasiun-
stasiun pengontrol, menyimpan dan menjaga informasi waktu berketelitian tinggi
(ditentukan oleh jam atomic di satelit), memancarkan sinyal dan informasi secara
kontinyu ke pesawat penerima (receiver) dari pengguna.

Pengontrol berfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol satelit dari bumi baik untuk
mengecek kondisi satelit, penentuan dan prediksi orbit dan waktu, sinkronisasi waktu
antar satelit, dan mengirim data kesatelit.

Penerima berfungsi menerima data dari satelit dan memprosesnya untuk menentukan
posisi arah, jarak, dan waktu yang diperlukan oleh pengguna (posisi tiga dimensi yaitu
koordinat dibumi ditambah ketinggian). Ada dua tipe penerima (receiver) yang biasa
digunakan yaitu : tipe Navigasi (Trimble Ensign, Trimble Pathfinder, Garmin, Sony dan
sebagainya) dan tipe Geodetic (Topcon, Leica, Astech, Trimble 4000 dan lainnya).

1.2 Sistem Koordinat

Pengenalan tentang sistem koordinat sangat penting agar dapat menggunakan


GPS secara optimum. Setidaknya ada dua klasifikasi tentang sistem koordinat yang
dipakai oleh GPS maupun dalam pemetaan yaitu : Sistem koordinat global yang biasa
disebut sebagai koordinat Geografi dan sistem koordinat didalam bidang Proyeksi.

Koordinat Geografi diukur dalam lintang dan bujur dalam besaran derajat
decimal, derajat menit decimal, atau derajat menit detik. Lintang diukur terhadap equator
sebagai titik nol (0° sampai 90° positif kearah utara dan 0° sampai 90° negatif kearah
selatan). Bujur diukur berdasarkan titik Nol di Greenwich 0° sampai 180° kearah timur
dan 0° sampai 180° kearah barat.

Beberapa Sistem Proyeksi yang lazim digunakan di Indonesia adalah : Proyeksi


Marcator, Tranverse Mercator, Universal Tranverse Mercator (UTM) serta Kerucut
Konformal. Masing-masing sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, dan
pemilihan proyeksi umumnya didasarkan pada tujuan peta yang akan dibuat. Peta-peta
produksi Dinas Hydro Oseanografi (DISHIDROS) umumnya menggunakan proyeksi
Tranverse Mercator dengan sistem koordinat Geografi atau UTM. Sedangkan peta-peta
produksi Bakosurtanal umumnya menggunakan proyeksi UTM.
7

Sistem koordinat dalam bidang proyeksi tidak dapat dipisahkan dari datum yang
digunakan. Ada dua macam datum yang umum digunakan dalam perpetaan yaitu datum
horizontal dan datum vertikal. Datum horizontal digunakan untuk menentukan koordinat
peta (X.Y), sedangkan datum vertikal untuk penentuan elevasi (peta topografi) ataupun
kedalaman (peta bathimetri). Perhitungan dilakukan dengan transformasi tertentu, dengan
demikian transformasi antar datum, antar sistem proyeksi, dan antar sistem koordinat
dapat dilakukan. Untuk datum horizontal, peta-peta Bakosurtanal umumnya
menggunakan datum Padang (ID-47), sedangkan peta-peta Dishidros menggunakan
datum Batavia.

II. PENENTUAN POSISI DENGAN GPS

Pada prinsipnya penentuan posisi dengan GPS adalah pengukuran jarak secara bersama-
sama ke beberapa satelit (yang koordinatnya telah diketahui) sekaligus. Untuk
menentukan koordinat suatu titik dibumi, receiver setidaknya membutuhkan 4 satelit
yang ditangkap sinyalnya dengan baik, secara default posisi atau koordinat yang
diperoleh bereferensi ke global datum yaitu World Geodetic System 1984 atau disingkat
WGS’ 84. Secara garis besar penentuan posisi dengan GPS ini dibagi menjadi dua
metoda yaitu :

Metode Absolut atau juga dikenal sebagai point positioning. Menentukan posisi
hanya berdasarkan pada 1 pesawat penerima saja (receiver). Ketelitian tidak begitu tinggi
dan biasanya digunakan hanya untuk keperluan Navigasi.

Metode Relatif atau sering disebut dengan differential positioning, yaitu


menentukan posisi dengan menggunakan lebih dari satu receiver. Metode ini
menghasilkan posisi yang berketelitian tinggi (umumnya kurang dari 1 meter) dan
diaplikasikan untuk keperluan survey geodesi ataupun pemetaan yang memerlukan
ketelitian yang tinggi.

Beberapa kesalahan dalam penentuan posisi dengan metode absolut ini antara lain
disebabkan oleh : efek multipath, Efek Slective Availability (SA), maupun kesalahan
karena ketidak sinkronan antara peta kerja dengan setting yang dilakukan saat
menggunakan GPS. Ketidak akuratan posisi karena setting receiver hanya dapat diatasi
dengan melakukan setting parameter GPS saat dipakai sesuai dengan parameter yang
8

terdapat dalam sistem peta kerja. Hal ini biasanya berhubungan dengan sistem proyeksi
dan koordinat, serta datum yang digunakan dalam peta kerja.

III. PENGGUNAAN GARMIN MAP 76 CSX

Spesifikasi GPS ini antara lain lama akuisisi data kurang lebih 1 detik, dalam posisi
sudah menyala. Kalau dari posisi off 38 detik. Akurasi kompas kurang lebih 50 , akurasi
GPS kurang dari 10 m, untuk diferensialnya berakurasi antara 3 hingga 5 meter. Akurasi
ketinggian 3 meter, dengan resolusi 30 cm. interface alat mengacu pada standar NMEA,
yaitu NMEA 0183 versi 2.3 dan juga menggunakan RS-232 serta USB.

Gambar di bawah menjelaskan tombol-tombol yang ada di GPS Garmin seri 76CSx, dan
fungsi dari masing-masing tombol tersebut.
9

Menghidupkan GPS 76CSx

Pada saat anda menekan tombol bergambar lampu berwarna merah, maka otomatis GPS
akan melakukan akuisisi sinyal satelit GPS seperti pada gambar di bawah ini :

Lokasi koordinat dimana anda berada akan muncul jika minimal 4 sinyal satelit telah
diterima oleh alat.

Pentingnya Kalibrasi GPS

Alat sering dibawa berpindah-pindah dalam jarak yang cukup signifikan (lebih dari 160
km). Untuk menyesuaikan dengan kondisi lokala yang baru didatangi tentu perlu
dilakukan kalibrasi ulang dari alat tersebut.

Yang perlu dikalibrasi adalah :

 Kompas GPS

 Altimeter GPS

Prinsip kalibrasi kompas pada Garmin adalah dengan melakukan putaran 2 kali secara
pelan-pelan ke arah kanan. Dan GPS akan mengkalkulasi sinyal dari satelit stasioner di
atasnya, untuk menentukan arah kompas dengan benar.
10

Caranya tampilkan page/halaman kompas dengan menekan beberapa kali tombol page.
Akan muncul di layar halaman seperti berikut :

Kemudian tekan tomol menu, akan ada beberapa option atau pilihan dalam halaman
kompas ini, pilih Calibrate Compass

Akan diminta untuk mengikuti petunjuk yang muncul di layar, berputar sebanyak 2 kali
secara perlahan-lahan. Setelah melakukan apa yang diminta oleh GPS maka GPS akan
memberikan respon apakah kalibrasi anda berhasil atau tidak. Jika tidak anda perlu
mengulangi putaran di tempat, di satu titik, mungkin dengan sedikit lebih pelan lagi.
11

Untuk kalibrasi altimeter lebih mudah lagi dilakukan yaitu dengan memberikan nilai
elevasi absolut yang anda ketahui. Tampilkan layar altimeter dengan menekan tombol
page beberapa kali.

Anda akan memperoleh pertanyaan, apakah anda tahu informasi ketinggian yang tepat,
jika tahu pilih yes, tekan tombol Enter, dan isikan data ketinggian yang anda ketahui, dan
tekan tombol Enter. Kalibrasi altimeter selesai.

Tetapi jika tidak diketahui data ketinggian, sementra anda perlu mengkoreksi data elevasi
di lokasi survey anda tersebut; jawabannya adalah kalibrasikan ketinggian anda di pantai.

Pantai merupakan wilayah dimana nol meter berada. Untuk memperoleh nol meter, anda
perlu mengetahui posisi surut terendah dan posisi pasang tertinggi. Dengan assumsi
bahwa kelandaian pantai relatif sama maka anda hanya perlu mengukur jarak antara titik
posisi surut terendah hingga titik posisi pasang tertinggi, kemudian dibagi dua, ketemu
titik tengah yang berada di tengah-tengah antara titik surut dan titik pasang dengan
panjang jarak yang sama baik dari titik surut ataupun titik pasang, dan kemudian
kalibrasikan altimeter GPS anda di titik tersebut dengan melakukan langkah :

1. Tampilkan page altimeter

2. Tekan tombol menu sekali, pilih calibrate altimeter dengan mengarahkan hihglight
kuning ke tulisan calibrate altimeter, dengan menenkan tombol rocker pad. Tekan
Enter.
12

3. Isikan Yes jika ada pertanyaan, apakah anda mengetahui ketinggian tempat. Isikan
nilai 0 pada isian. Tekan Enter, kalibrasi altimeter anda telah selesai.

Anda sudah dapat menggunakan GPS anda, baik itu membuat waypoint marking ataupun
melakukan tracking.

Sebuah catatan untuk kalibrasi, baik itu kalibrasi kompas ataupun ketinggian. Kalibrasi
tidak hanya dilakukan jika kita berpindah tempat dengan jarak yang signifikan, tetapi
kalibrasi juga dilakukan jika GPS mengalami perubahan suhu yang ekstrim.

Hal lain yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah setting unit yang dipakai dalam
GPS anda, setting unit ini adalah memberikan status nilai untuk koordinat datum, unit
ukuran dan lain-lain.

Untuk melakukan setting unit ini, akses SETUP melalui menu utama/Main Menu.

Setelah anda tekan tombol Enter arahkan highlight ke tulisan Unit untuk mengakses page/
halaman Unit.

Muncul isian di halaman tersebut antara lain :

 Positian format, untuk mengubah isian koordinatnya turunkan highlight kuning ke


box di sebelah position format, anda tekan enter pilih deangan mengarahkan highlight
kuning ke format degree atau metrik, format ini adalah format umum yang digunakan
di Indonesia. Ddd mmm sss, ddd mmm,mmm, atau metric (UTM) merupakan contoh
13

model formatnya. Untuk memilihnya tekan Enter.

 Datum, untuk mengubah isian datum, arahkan highlight ke box di sebelah datum,
kemudian tekan enter dan arahkan highlight pilih WGS 84, dan tekan enter lagi untuk
mensetupnya. WGS 84 merupakan datum yang digunakan di Indonesia.

Waypoint Marking

Waypoint marking adalah memperoleh koordinat dari suatu titik lokasi yang di survey.
Syarat marking adalah :

a. Pada saat marking titik koordinat, tidak boleh bergerak, cukup berhenti di tempat
sesaat sampai anda tekan Enter untuk OK, menerima hasil yang diperoleh dan anda
simpan, baik anda ubah namanya ataupun default nama yang diberikan oleh GPS

b. GPS sudah dikalibrasi, baik kompas ataupun altimeternya.

c. Unit sudah disetting, datum dan koordinat formatnya.

Langkah untuk melakukan marking adalah dengan menekan tombol Enter agak lama,
hingga muncul tampilan page Mark Waypoint seperti gambar berikut :

Ini adalah teknik standar perolehan data koordinat, tetapi jika anda tidak dapat berhenti
secara langsung, ataupun harus gergerak terus, maka dapat menggunakan fasilitas Man
Over Board (MOB) untuk memperoleh/capturing data koordinat/Waypoint. Seperti misal
anda berada di atas kapal atau sampan. Cara MOB ini dengan menekan tombol Find
agak lama untuk melakukan marking, dan tekan Enter untuk menampilkannya arah lokasi
anda ke titik MOB di dalam peta GPS
14

Tracking

Tracking dalam peristilahan GPS adalah melakukan akuisisi data koordinat secara
otomatis berdasarkan jalur yang kita lalui dan data tersebut disimpan dalam kartu memori
GPS secara otomatis pula.

Untuk memulai tracking tekan tombol menu dua kali, maka akan muncul Menu Utama,
pilih track, tekan Enter

Muncul halaman track seperti berikut :


15

Arahkan highligt kuning dengan menggerakkan rocker pad ke button On untuk


menghidupkan track logger (pencatat otomatis track). Angka 20 % pada gambar di atas
menunjukkan memori yang sudah digunakan oleh track. Tanggal pada box saved track,
menunjukkan nama tracking yang sudah ada.

Untuk menyiapkan track logger agar pemcatat per jarak atau per waktu highlight kuning
ke arah setup dan teken Enter. Akan muncul pilihan by distance/jarak, by time/waktu.
Untuk menyimpan hasil tracking dalam sebuah nama, tekan enter setelah kursor berada
pada button Save. Anda bisa mengubah nama atau membiarkan nama default. Pada saat
menyimpan ini anda akan diberi pilihan menyimpan seluruh track, atau menyimpan track
yang baru saja anda lakukan. Untuk menampilkan dalam peta GPS klik padaa salah satu
dari daftar track yang ada. Pilih Map/ maka peta dengan tracking yang anda lakukan
akan muncul.

Anda mungkin juga menyukai