Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Achmad Yusuf Dikromo

NIM : 202063011
PRODI : MSP
MATKUL : EKOTOKSIOLOGI
DOSEN PENGAMPUH : Dr. Ch. I. Tupan, S.Pi, M. Si

SISTEM PENCERNAAN PADA CRUSTACEA (CLADOCERA)

1. Lidah mertua (Sansevieria Strifasciata)

Lidah mertua (Sansevieria Strifasciata) merupakan salah satu tanaman fitoremediator


yang dapat menyerap logam berat termasuk Pb. Lidah mertua memiiki efektifitas penyerapan
logam berat Pb lebih baik dibandingkan dengan tanaman fitoremediator lainnya (Ratnawati
dan Fatmasari, 2018). Hal ini sejalan dengan pendapat Zulkoni dkk (2017), menyatakan
bahwa tanaman lidah mertua memiliki kemampuan rhizolfiltrasi. Rhizolfiltrasi merupakan
suatu proses penarikan zat kontaminan dari media sehingga dapat terakumulasi di bagian
akar. Konsentrasi Pb pada lidah mertua paling besar berada di bagian akar, karena tanaman
akumulator Pb hanya berhasil mentranslokasikan tidak lebih dari 30% ke bagian tajuk
(Handayati, 2013). Menurut Ratnawati dan Fatmasari (2018),akumulasi logam Pb banyak di
serap dibagian akar dibandingkan bagian batang dan daun, hal ini dilakukan untuk
meminimalisir keracunan logam pada sel dan jaringan tanaman supaya tidak menghambat
proses metabolisme.Penanaman lidah mertua pada media yang tercemar Pb masih cukup
membantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman ciplukan, karena lidah
mertua mampu menyerap logam Pb akan tetapi tidak mampu menyerap logam secara
keseluruhan pada jaringan tanaman. Didukung dengan hasil penelitian Thahirah (2019),
menyatakan bahwa pada konsentrasi 50 ppm, tanaman lidah mertua hanya mampu menyerap
logam pb sebesar 69,4%.Berdasarkan hasil analisa kandungan Pb menunjukkan bahwa
semakin besar konsentrasi pb yang diberikan maka semakin kecil penyerapan Pb oleh lidah
mertua. Hal ini dikarenakan kandungan logam Pb didalam tanaman semakin meningkat
sejalan dengan penambahan konsentrasi, namun serapan tanaman semakin menurun (Siahaan
dkk., 2014). Terjadinya penurunan serapan logam berat disebabkan tanaman memiliki
kemampuan mentolerir dalam kondisi toksik (Nugrahanto dkk., 2014).
2. melati air (Echinodorus palaefolius)
Tanaman melati air (Echinodorus palaefolius) dipilih sebagai tanaman fitoremediasi
karena memiliki kemampuan untuk mengolah kandungan pencemar dalam air (Kasman,2018;
Santriyana, 2013). Struktur tanaman melati air yang memiliki akar serabut dan batang yang
berongga besar mampu menyuplai oksigen ke akar dalam jumlah yang besar dan akar
tanaman. Tanaman ini mampu menyerap kandungan Al pada limbah PDAM sebesar 96,46%
(Santriana, 2013).

3. Tumbuhan bambu air


Tumbuhan bambu air memiliki toleransi yang tinggi terhadap timbal (Pb). Tanaman
bambu air mampu menyisihkan Pb sebesar 30-70% pada pengolahan air limbah dari
peternakan babi. tanaman bambu air yang dimanfaatkan berupa tumbuhan hidup,dimana
tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman hias untuk digunakan sebagai adsorben pada
penurunan kandungan Pb dalam air limbah. Bagian akar dari tanaman bambu air
mengandung selulosa. Selulosa merupakan salah satu bahan adsorben yang digunakan untuk
adsorbsi fase cair dengan tipe distribusi mikropori (Benefield et al, 1982).

4. Tanaman Akar Wangi


Pemanfaatan tanaman ini cocok untuk stabilisasi, rehabilitasi dan reklamasi tanah
sulfat masam dan yang terkontaminasi logam berat. Pada penelitian ini dilakukan
perangkuman kelebihan dari tanaman akar wangi dalam fitoremediasi dari penelitian
penelitian sebelumnya. Namun penanganan tanaman akar wangi setelah pemanenan
fitoremediasi sulit dilakukan karena biomassa mengandung logam berat dan dapat
menimbulkan risiko kesehatan jika tidak ditangani dengan baik (Wang dkk, 2020). Menurut
wasino dkk, (2019) pada penelitiannya menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi Pb pada
akar tanaman akar wangi meningkat seiring lamanya waktu perlakuan yaitu dari 2,22 mg/kg
menjadi 54,27 mg/kg. pemberian pupuk dan biochar akan berperan sebagai sumber asam
organik yang mampu mengontrol kelarutan logam dalam tanah ataupun berperan sebagai
sumber hara bagi tanaman (Hamzah dkk, 2012).

5. Tanaman Mendong
Rami dan mendong dapat menyerap logam baik Pb, Cd, maupun Cr Tanaman rami
dan mendong dapat digunakan sebagai agen bioremediasi,didukung oleh kemampuannya
yang tinggi dalam menyerap logam, dan termasuk katagori hiper akumulator. Ditinjau dari
perbandingan biomassa dan besarnya serapan, tanaman rami menyerap logam lebih banyak
daripada tanaman mendong
..

DAFTAR PUSTAKA

Rosariastuti, MMA Retno, Supriyadi Supriyadi, and Wiwin Widiastuti. "TEKNOLOGI


FITOREMEDIASI UNTUK PENANGANAN PENCEMARAN LOGAM BERAT DI
LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN
KARANGANYAR." Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah 18.1 (2020): 25-36.
Imawati, Rika, dan Tedy Agung Cahyadi. POTENSI PENYERAPAN LOGAM BERAT PADA
TANAH YANG TERKONTAMINASI VETIVERIA ZIZANIOIDES. Prosiding Seminar
Teknologi Kebumian dan Kelautan . Jil. 3. Tidak. 1. 2021.
Any, Bayu Ajeng, and Wesen Putu. "Penyisihan Logam Berat Timbal (Pb) Dengan Proses
Fitoremidiasi." Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan 5.2 (2013): 17-23.
Kasman, Monik, Anggrika Riyanti, and Catur Endah Kartikawati. "Fitoremediasi Logam
Aluminium (Al) Pada Lumpur Instalasi Pengolahan Air Menggunakan Tanaman Melati
Air (Echinodorus palaefolius)." Jurnal Daur Lingkungan 2.1 (2019): 7-10.
Dewi, Ana Alvia, and Hidayat Bambang Setyawan. "Pengaruh Tanaman Lidah Mertua
(Sansevieria strifasciata) Sebagai Fitoremediator Logam Berat Timbal (Pb) Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ciplukan (Physalis angulata L.)." Berkala Ilmiah
Pertanian 3.1 (2020): 22-26.

Anda mungkin juga menyukai