1
Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
2
Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Pattimura
mhulopi75@gmail.com, sendymose96@gmail.com, nonnyune@gmail.com
Corresponding author*
Kata Kunci: kepadatan, aktivitas pemanfaatan, moluska, “bameti”, perairan Pantai Tanjung
Tiram
ABSTRACT: Increasing the activity of the utilization of mollusc resources by the community,
both domiciled around and outside the waters of Tanjung Tiram Beach can have an impact on
the sustainability of these resources. This study aims to analyze the density of mollusc and
identify the activity of utilization of mollusc resources in the waters of Tanjung Tiram Beach.
The study was conducted in October-November 2019 in the waters of Tanjung Tiram Beach,
Poka Village. Data collection is taken using the quadratic linear transect method and
interviews. The results showed the highest density was represented by Nassarius quadrasi for
the gastropod class while for the bivalvia class it was represented by Marcia sp. The high
density in both types of mollusc is due to habitat suitability supported by the quality of the
waters. Based on respondent data, there are 20 types of mollusc that are used both for
consumption, sale and as raw materials for making accessories through the "bameti" activity.
Utilization activities are carried out by groups of women and children. The time of taking
mollusks is done at low tide which takes place 2 times a week using aids such as coconut shells,
spoons, drain and machetes.
Jurnal TRITON Volume 17, Nomor 2, Oktober 2021, hal. 90 – 96
P-ISSN 1693-6493 E-ISSN 2656-2758 91
DOI: https://doi.org/10.30598/TRITONvol17issue2page90-96
Keywords: density, utilization activity, mollusc, "bameti", waters of Tanjung Tiram Beach
Tabel 1. Komposisi jenis moluska yang ditemukan pada perairan Pantai Tanjung Tiram
Densitas tertinggi untuk kelas gastropoda dijumpai pada daerah intertidak dan sublittoral
diwakili spesies Nassarius quadrasi, dengan serta merupakan hewan aktif (Rahmasari, dkk.,
nilai 10.22 ind/m2, sedangkan nilai densitas 2015). Kepadatan sutau spesies di suatu habitat
terendah ditemukan pada 21 spesies gastropoda juga dipengaruhi oleh kualitas perairan.
lainnya dengan kisaran nilai 0.06-0.92 ind/m2. Berdasarkan hasil pengukuran diketahui bahwa
Pada kelas bivalvia, spesies dengan nilai kualitas perairan meliputi suhu, salinitas dan
densitas tertinggi yaitu Marcia sp. sebesar 1.48 kondisi substrat sangat mendukung keberadaan
ind/m2, sedangkan 7 spesies bivalvia lainnya spesies ini di Pantai Tajung Tiram Desa Poka.
memiliki nilai densitas yang cukup rendah, yaitu Berdasarkan hasil penelitian di Perairan
berkisar 0.8-0.98 ind/m2. Semarang (Kharisma, dkk., 2012) diperoleh
Berdasarkan hasil wawancara, tingginya bahwa Genus Anadara dan Genus Marcia
nilai densitas spesies Nassarius quadrasi menunjukkan pola sebaran yang mengelompok.
dikarenakan spesies ini merupakan salah satu Hal ini ditunjang oleh sifat moluska yang
spesies yang tidak dimanfaatkan oleh para pelaku hidupnya bergerombol, seragam dan menempel
pemanfaat sumberdaya moluska. Selain itu, pada habitat sepanjang waktu. Kelas Bivalvia
Kelas Gastropoda Famili Nassaridae sering dengan jumlah individu terbanyak yaitu jenis
94 Analisa Kepadatan dan Identifikasi Aktiivtas Pemanfaatan …
Marcia sp. Hal ini disebabkan substrat Pantai menggunakan beberapa alat tersebut
Tanjung Tiram yang memiliki ekosistem mempengaruhi keberadaan moluska dan
mangrove serta lamun cenderung berpasir dan ekosistem lamun sebagai habitatnya. Sebaliknya,
berlumpur, terdapat juga kerikil (Tupan&Wawo, pengambilan sumberdaya moluska dengan cara
2019). Substrat ini sesuai dengan kelas Bivalvia memungut satu per satu tidak akan memberikan
Famili Veneridae. Penelitian Sitompul (2020) dampak yang terlalu berpengaruh negatif, seperti
juga membuktikan bahwa beberapa spesies yang pernyataan Hartono, dkk. (2005) bahwa semakin
termasuk dalam Famili Veneridae dapat hidup tinggi intensitas pelaku pemanfaatan dengan cara
pada daerah intertidak dan sublittoral hingga memungut, maka akan mengurangi ancaman
kedalaman 30 meter, sehingga kegiatan “bameti” terhadap keberlanjutan sumberdaya moluska dan
yang dilakukan oleh masyarakat tidak ekosistem lamun.
menjangkau area tersebut. Sedangkan spesies-
spesies dengan densitas yang rendah dapat
disebabkan karena adanya pungut lebih,
ketidakcocokan dengan habitat juga pemangsaan
yang turut menyebabkan terjadinya penurunan
populasi moluska dan menjadi salah satu
ancaman. Tindakan pungut lebih artinya
pemanfaatan sumberdaya moluska telah berada
dalam kondisi over exploitation. Berdasarkan
hasil penelitian Sairlela (2008), tingkat
pemanfaatan terhadap sumberdaya moluska di
Desa Waiheru Teluk Ambon Dalam mencapai
30.720 ind/tahun, sedangkan yang diijinkan yaitu
hanya 2.837,45 ind/tahun.
Berdasarkan hasil penelitian teridentifikasi
aktivitas pemanfaatan terhadap sumberdaya
moluska di perairan Pantai Tanjung Tiram yaitu
Gambar 2. Aktivitas ”bameti” di Tanjung Tiram
aktivitas “bameti” (Gambar 2). Aktivitas
“bameti” telah dilakukan sejak lama dan
merupakan tradisi masyarakat yang hidup di Berdasarkan hasil wawancara terhadap
pesisir Maluku. Pelaku pemanfaat sumberdaya responden mengenai waktu dalam kegiatan
moluska pada perairan Tanjung Tiram bukan saja pemanfaatan sumberdaya moluska, didapati
masyarakat yang bermukim pada daerah pesisir bahwa waktu yang digunakan untuk melakukan
tersebut, tetapi ada juga yang berasal dari luar kegiatan "bameti" tidak menentu. Hal ini
(Wayame, Wailela dan Kampung Keranjang). disebabkan aktivitas tersebut bergantung pada
Berdasarkan hasil penelitian (Wawo&Uneputty, surutnya air laut. Aktivitas pemanfaatan moluska
2013) diperoleh bhawa aktivitas “bameti” ini juga umumnya dilakukan 2 kali dalam
dijumpai di wilayah pesisir Desa Poka dan Desa seminggu pada saat air surut. Tujuan Masyarakat
Waiheru. Aktivitas "bameti" ini melibatkan yang ingin memanfaatkan sumberdaya moluska
perempuan dan anak-anak. Umumnya hanya sebagai konsumsi yang dilakukan pada
masyarakat memanfaatkan sumberdaya tersebut waktu tertentu, akan lebih jarang melakukan
untuk konsumsi, terlebih bila harga ikan atau aktivitas "bameti", (umumnya dilakukan hanya
makanan lainnya di pasar sedang melonjak, serta satu kali dalam 1-2 bulan).
ada juga yang dijual untuk memenuhi kebutuhan Spesies-spesies moluska di Pantai Tanjung
hidup. Tiram Desa Poka yang dimanfaatkan untuk
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh konsumsi adalah Polinices mammilla, Littorina
bahwa jenis alat yang digunakan saat “bameti” irrorata, Circe scripta, Hiatula chinensis,
antara lain tempurung kelapa, sendok, serok dan Trachycardium orbita, Marcia sp., Anadara
parang. Dampak pengabilan moluska antiquata, Gafrarium pectinatum, Gafrarium
Jurnal TRITON Volume 17, Nomor 2, Oktober 2021, hal. 90 – 96
P-ISSN 1693-6493 E-ISSN 2656-2758 95
DOI: https://doi.org/10.30598/TRITONvol17issue2page90-96
tumidium, Mactra gianta, Smele sp. dan Marcia Dharma, B. 1992. Siput dan Kerang Indonesia II.
hiantina. Sedangkan untuk jenis yang Sarana Graha. Jakarta.
dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan Hartanto, B. Pengelolaan Ekosistem di Wilayah
aksesoris adalah Nerita chamaleon, Conus Pesisir dan Laut Secara Terpadu. BAHARI
Jogja XI(19): 22-46.
lividus, Cypraea anullus, Strombus microureus,
Hartono, T. T., T. Kodira, M. A. Iqbal dan Sonny, K.
Nassarius sufflatus, Conus corronatus, Bulla 2005. Pengembangan Teknik Rapid Appraisal
ampulla, Cypraea ovum dan Cymatium for Fisheries (RAPFISH) untuk Penentuan
muricinum. Indikator Kinerja Perikanan Tangkap
Berkelanjutan di Indonesia. Buletin Ekonomi
Perikanan. 6(1): .65-76.
KESIMPULAN DAN SARAN Islami, M.M., I. Y. Ikhsani, T. Indrabudi, I. A.H.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat Pelupessy. 2018. Komposisi Jenis,
disimpulkan, pertama densitas tertinggi untuk Keanekaragaman, dan Pemanfaatan Moluska
kelas gastropoda diwakili spesies Nassarius di Pesisir Pulau Saparua, Maluku Tengah.
quadrasi, sedangkan untuk kelas Bivalvia Widyariset 4(2): 173-188.
Istiqlal, B.A., D. S. Yusuf, N.M. Suartini. 2013.
diwakili oleh Marcia sp. Kedua, aktivitas
Distribusi Horizontal Moluska di Kawasan
pemanfaatan sumberdaya moluska yang Padang Lamun Pantai Merta Segara Sanur,
dilakukan oleh masyarakat yaitu "bameti" yang Denpasar. Jurnal Biologi XVII(1): 10-14.
dilakukan saat air surut, umumnya dilakukan 2 Karimah. 2017. Peran Ekosistem hutan Mangrove
kali dalam seminggu. Jenis alat yang digunakan Sebagai Habitat Untuk Organisme Laut. Jurnal
saat “bameti” antara lain tempurung kelapa, Biologi Tropis 17(2): 51-58.
sendok, serok dan parang. Adapun saran yang Kharisma, D., Chrisna A.S, Ria A.T.N. 2012. Kajian
dapat diberikan yaitu perlu direkomendasikan Ekologis Bivalvia di Perairan Semarang
suatu arahan pengelolaan guna keberlanjutan Bagian Timur Pada Bulan Maret-April 2012.
sumberdaya moluska dan habitanya. Journal of Marine Research 1(2): 216-225.
Lopuhaa, S. 2014. Studi Sumberdaya Gastropoda
Pada Tipe Substrat Berbeda di Desa Suli,
Kabupaten Maluku Tengah. Skripsi. Fakultas
DAFTAR PUSTAKA Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpatti. Ambon.
Candri, D.A., L.H. Sani, H. Ahyadi, B. Farista. 2020. Loya. Y. 1978. Plotless and Transect Methods. In:
Struktur Komunitas Moluska di Kawasan Monographs on Oceanic Methodology. Coral
Mangrove Alami dan Rehabilitasi Pesisir Reefs: Research Method. DR. Stoddart, P. R
Selatan Pulau Lombok. Jurnal Biologi Tropis dan RE. Johannes. UNESCO Press, 5 197-218.
20(1): 139-147. DOI: Marasabessy, I., A. Fahrudin, Z. Imran, S.B. Agus.
10.29303/jbt.v20i1.1385. 2018. Strategi Pengelolaan Berkelanjutan
Dance, S, P. 1974. The Collector’s Encyclopedia of Pesisir dan Laut Pulau Nusa Manu dan Pulau
Shells. New Jersey. Cartwell Books Inc : 203 Nusa Leun di Kabupaten Maluku Tengah.
pp. Journal of Regional and Rural Development
Dewi, A.A. 2018. Model Pengelolaan Wilayah Panning 2(1): 1-22.
Pesisir Berbasis Masyarakat: Community DOI:http://dx.doi.org/10.29244/jp2wd.2018.2.
Based Management. Jurnal Penelitian Hukum 1.1-22.
De Jure 18(2): 163-182. Muzani, A.R. Jayanti, M.W. Wardana, N.D. Sari, Y.
http://dx.doi.org/10.30641/dejure.2018.V18.1 L. Ginting. 2020. Manfaat Padang Lamun
63-182. Sebagai Penyeimbang Ekosistem Laut di Pulau
Dewi, A.NM., Jelantik, S.IB, Budi A.P. 2019. Studi Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Geografi
Tentang Keanekaragaman dan Kemelimpahan XVIII(1): 1-14.
Mollusca Bentik Serta Faktor-Faktor Ekologis Odum, E. P. 1994. Dasar-Dasar Ekologi Edisi
yang Mempengaruhinya di Pantai Mengening, Ketiga. Universitas Gajah Mada Press.
Kabupaten Badung, Bali. Jurnal Pendidikan Yogyakarta.
Biologi Undiksha 6(3): 146-156. Rahmasari, T., T. Purnomo, R. Ambarwati. 2015.
Dharma, B. 1988. Siput dan Kerang Indonesia I. Keanekaragaman dan Kelimpahan Gastropoda
Sarana Graha. Jakarta. di Pantai Selatan Kabupaten Pamekasan,
96 Analisa Kepadatan dan Identifikasi Aktiivtas Pemanfaatan …
Madura. Biosaintifika 7(1): 8-14. DOI: Sitompul, M.K. 2020. Identifikasi Keanekaragaman
10.15294/biosaintifika.v7i1.3535. Jenis-Jenis Kerang (Bivalvia) Daerah Pasang
Ranti. A. 2011. Struktur Komunitas Gastropoda pada Surut di Perairan Desa Teluk Bakau. Jurnal
Ekosistem Lamun di Gugus Pulau Pari, Manajemen Riset dan Teknologi (Jurnal
Kepulauan Seribu. Skripsi. Universitas Maritim) 2(1): 42-51.
Indonesia. Depok. Supusepa, J. 2018. Inventaris Jenis dan Potensi
Sairlela, I. 2008. Status dan Potensi Sumberdaya Gastropoda di Negeri Suli dan Negeri Tial.
Moluska Pada Ekosistem Mangrove di TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya
Perairan Desa Waiheru. Skripsi. Fakultas Perairan 14(1): 28-34.
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teja. M. 2015. Pembangunan untuk Kesejahteraan
Pattimura. Ambon. 53 hal. Masyarakat di Kawasan Pesisir. Aspirasi 6(1):
Sari, Endang S. 1999. Audience Research. Ghalia 63-76.
Indonesia. Jakarta. Tupan, Ch. I. & M. Wawo. 2019. Produksi Lamun
Setiawan, R., Sudarmadji, B.P. Mulyadi, R.H. Thalassia hemprichii di Perairan Pantai
Hamdani. 2019. Preferensi Habitat Spesies Tanjung Tiram, Poka, Teluk Ambon Dalam.
Kerang Laut (Moluska: Bivalvia) di Ekosistem Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan
Intertidal Tanjung Bilik Taman Nasional Perikanan VI. Universitas Hasanudin,
Baluran. Natural Science: Journal of Science Makassar. 53-61 hal. ISBN 978-602-71759-6-
and Technology 8(3): 165-170. 9.
Siahainenia, L., S.F. Tuhumury, Pr. A. Uneputty, Wawo, M. & Uneputty, Pr, A. 2013. Aktivitas
N.Chr. Tuhumury. 2017. Bentuk dan Pola Pemanfaatan Sumberdaya Moluska di Perairan
Pemanfaatan Ekosistem Laguna Negeri Teluk Ambon. TRITON: Jurnal Manajemen
Ihamahu, Maluku Tengah. TRITON: Jurnal Sumberdaya Perairan 9(2): 120-126.
Manajemen Sumberdaya Perairan 13(2): 99- Wilson, B, R., Wilson, C., dan Baker, P. 1994.
104. Australian Marine Shells, Prosobranch
Sitaniapessy, J. 2016. Pola Pemanfaatan dan Strategi Gastropods Part Two (Neogastropods).
Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Pulau Odyssey Publishing. Australia.
Nusalaut Kabupaten Maluku Tengah. The Wye, K. R. 2000. The Encyclopedia of Shells. Quarto
Journal of Fisheries Development 3(1): 17-24. Publishing Company. London.