Anda di halaman 1dari 15

EKOSISTEM TERUMBU KARANG

OLEH :

JANNATUN NAIYM
G2L1 16 004

PROGRAM STUDI KIMIA KONSENTRASI BIOLOGI


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
PENDAHULUAN

Terumbu karang adalah sekumpulan


hewan karang yang bersimbiosis dengan
sejenis tumbuhan alga yang disebut
zooxanhellae.

Ditinjau dari aspek produksi, keberadaan


ekosistem terumbu karang memberi manfaat
yang besar bagi pemenuhan kebutuhan pangan,
bahan baku industri dan menopang mata
pencaharian masyarakat pesisir melalui kegiatan
perikanan

Daerah karang di Indonesia berkisar dari 50.000-


100.000 km (Cesar, 1996: 11). Diperkirakan
75.000 km2atau seperdelapan dari luas terumbu
karang yang ada di dunia hidup di perairan
Indonesia
PENDAHULUAN
TUJUAN

1. Mengetahui tingkat pemanfaatan ekosistem


terumbu karang.
2. Mengetahui nilai ekonomi total dari manfaat
ekosistem terumbu karang.
3. Mengkaji alternatif pengelolaan ekosistem terumbu
karang yang optimal dan berkelanjutan.
4. Mengetahui peranan ekosistem terumbu karang
dalam ekosistem laut
PEMBAHASAN

Ekosistem Terumbu Karang

sebagian besar spesies karang melakukan simbiosis


dengan alga simbiotik yaitu zooxanthellae yang
hidup di dalam jaringannya. Dalam simbiosis,
zooxanthellae menghasilkan oksigen dan senyawa
organik melalui fotosintesis yang akan dimanfaatkan
oleh karang, sedangkan karang menghasilkan
komponen inorganik berupa nitrat, fosfat dan karbon
dioksida untuk keperluan hidup zooxanthellae.

proses fotosintesa oleh alga menyebabkan


bertambahnya produksi kalsium karbonat dengan
menghilangkan karbon dioksida dan merangsang
reaksi kimia sebagai berikut:
Ca (HCO3) CaCO3 + H2CO3 H2O + CO2
Faktor-Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Perkembangan Ekosistem Terumbu Karang

1. Suhu 2. Salinitas 3. Cahaya dan Kedalaman

4. Kecerahan 5. Gelombang 6. Arus 7. Sedimen


Pemanfaatan Ekosistem Terumbu Karang

1. Perikanan terumbu karang Masalah perikanan merupakan


bagian dari ekosistem terumbu
karang. Bahkan keanekaragaman
2. Aktivitas pariwisata bahari Untuk
karang menjaga
dapat kelestarian potensi
mencerminkan
sumberdaya hayati
keanekaragaman daerah-daerah
jenis ikan.
wisata bahari, maka di indonesia
telah di bentuk suatu kerjasama
pengembangan kepariwisataan

Beberapa aktivitas seperti


pembukaan hutan mangrove,
3. Aktivitas pembangunan penebangan hutan, intensifikasi
daratan pertanian, bersama-sama dengan
pengelolaan Daerah Aliran Sungai
4. Aktivitas pembangunan di (DAS) yangpier
Konstruksi jelek
danpada umumnya
pengerukan alur
laut akan meningkatkan
pelayaran kekeruhan
menaikkan dan
kekeruhan,
sedimentasi di daerah
sedangkan eksploitasi dan terumbu
produksi
karang.
minyak lepas pantai, dan tumpahan
minyak tanker akan membahayakan
kehidupan karang.
Pengelolaan Terumbu Karang

Sebagai suatu ekosistem yang sangat produktif, terumbu karang kaya akan
keanekaragaman jenis (biodiversity) dan merupakan panorama di dasar laut yang sangat
indah, sehingga tidak hanya sebagai sumber makanan dan pelindung pulau terhadap
gempuran ombak, tetapi juga sebagai sumber devisa negara dan tempat rekreasi yang
menarik
Pariwisata dan Konservasi

Pariwisata dan konservasi merupakan kegiatan yang saling menunjang, sehingga dari segi
ruang dan waktu dapat dipadukan. Pariwisata bahari memerlukan keaslian dan keindahan
flora dan fauna yang sebagian berasal dari kawasan konservasi, sebaliknya kawasan
konservasi terlindungi apabila masuk dalam kawasan pariwisata.
Nilai Ekosistem Terumbu Karang

Terumbu karang sebagai salah satu ekosistem pesisir


mempunyai nilai guna yang sangat signifikan, baik
ditinjau dari aspek ekologi maupun ekonomi. Terumbu
karang menyumbang hasil perikanan laut kurang lebih
10-15% dari total produksi. Fringing reef juga
merupakan pelindung pantai yang sangat penting dari
terpaan gelombang, sehingga stabilitas pantai bisa tetap
terjaga.

Pemanfaatan ekosistem terumbu karang dapat digolongkan ke


dalam dua bagian, yaitu a) pemanfaatan ekstraktif meliputi
kegunaan konsumtif, seperti penangkapan biola laut yang
dijadikan konsumsi pangan maupun kegunaan omamental, seperti
penangkapan ikan hias, karang dan sebagainya, dan b)
pemanfaatan non ekstraktif meliputi pendayagunaan ekosistem
terumbu untuk tujuan pariwisata, penelitian, pendidikan, dan
sebagainya
Penghuni Terumbu Karang

1. Tumbuh- tumbuhan

2. Avertebrata

3. Ikan Karang

4. Reptilia
Faktor- faktor yang Merusak
Terumbu Karang

1. Pengendapan kapur

2. Aliran air tawar

3. Pemanasan suhu bumi

4. Berbagai jenis limbah dan sampah

5. Uji coba senjata militer

7. Penambatan jangkar dan berjalan pada terumbu

6. Penambangan dan pengambilan karang

8. Serangan bintang laut berduri


Upaya-Upaya Untuk Menyelamatkan
Terumbu Karang

a. Perlunya Kesadaran Manusia

Dalam upaya menyelamatkan terumbu karang, yang paling utama adalah


perlunya kesadaran dari manusia untuk menjaga dan melestarikan terumbu
karang. Untuk itu, diperlukan pemberian informasi, pengetahuan, dan
wawasan mengenai terumbu karang. Fungsi dari terumbu karang,
manfaatnya, kondisi dari terumbu karang saat ini, dan apa yang akan terjadi
jika kerusakan terumbu karang ini terus berlanjut.

b. Peranan Pemerintahan

Keikutsertaan pemerintah dalam melestarikan terumbu karang sangat


penting. Pemerintah sebagai pengatur dan pengawas masyarakat.
Pemerintah dapat menetapkan kebijakan dan peraturan-peraturan untuk
menyelamatkan terumbu karang. Membuat rencana-rencana perbaikan
lingkungan yang sudah rusak dan mencegah kerusakan terumbu karang.
Upaya-Upaya Untuk Menyelamatkan
Terumbu Karang

c. Upaya Perlindungan Lingkungan Secara Global

Perubahan perubahan lingkungan yang terjadi akan berdampak pada perubahan


lingkungan secara global. Antara satu negara dengan negara lain memiliki
tanggung jawab yang sama terhadap kerusakan lingkungan. Banyak deklarasi-
deklarasi yang disepakati oleh banyak negara dalam upaya menyelamatkan
lingkungan. Telah banyak kesepakatan-kesepakatan yang telah disetujui oleh
banyak negara untuk bekerja sama dalam menjaga lingkungan. Yang paling
terakhir dilakukannya World Ocean Conference (WOC) atau disebut juga Manado
Ocean Declare pada tanggal 11-15 Mei 2009 di Manado. Deklarasi ini disepakati
oleh 61 negara, termasuk negara-negara Coral Triangle Initiative Summit yang
merupakan kawasan yang kaya akan terumbu karang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai