Oleh :
JURUSAN GEOGRAFI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi pulau menurut Jaelani (2012) adalah daratan yang terbentuk secara
alami, dikelilingi oleh air dan selalu berada di atas permukaan air pada saat pasang
tertinggi. Sementara pengertian pulau-pulau kecil menurut Undang- Undang No. 27
Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil adalah pulau
dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km persegi beserta kesatuan
ekosistemnya. Pulau Karimunjawa merupakan pulau kecil yang memiliki potensi
ekosistem pesisir yang melimpah, salah satunya adalah Ekosistem Terumbu Karang.
Sementara itu, potensi yang terdapat di pulau-pulau kecil akan tergantung
pada proses terbentuknya pulau serta posisi atau letak pulau tersebut sehingga secara
geologis pulau-pulau tersebut memiliki formasi struktur berbeda, dan dalam proses
selanjutnya pulau-pulau tersebut juga memiliki kondisi lingkungan, sumberdaya
lingkungan, serta keanekaragaman yang spesifik dan unik (Bengen dan Retraubun
2006).
Salah satu potensi sumberdaya hayati yang diangkat dalam makalah ini adalah
terumbu karang. Menurut Sawyer (1993) dan Cesar (1996), manfaat terumbu karang
meliputi manfaat langsung sebagai habitat bagi sumberdaya ikan (tempat mencari
makan, memijah), batu karang, pariwisata, wahana penelitian dan pemanfaatan biota
perairan lainnya. Dan manfaat tidak langsung sebagai penahan abrasi pantai,
keanekaragaman hayati, dan lain sebagainya. Terumbu karang dapat menjadi sumber
devisa yang diperoleh dari penyelam dan kegiatan wisata bahari lainnya.
Dan berbagai jenis biota yang hidup pada ekosistem terumbu karang ternyata
banyak mengandung senyawa bioaktif sebagai bahan obat-obatan, makanan, dan
kosmetika. Selain itu, terumbu karang menjadi daya tarik dan perhatian bagi para ahli,
mahasiswa, perusahaan farmasi sebagai objek penelitian.
Potensi wisata bahari khususnya ekowisata terumbu karang di wilayah pesisir
dilakukan sebagai upaya untuk menguatkan wisata bahari yang sudah ada. Selain itu
perlu mengetahui daya dukung wilayah secara fisik, lingkungan dan kewilayahan. Hal
ini diperlukan sebagai salah satu masukan dalam pemanfaatan sumber daya pesisir
yang berkelanjutan. Dalam pengelolaannya diperlukan keterpaduan antar berbagai
pihak, yang tergabung dalam satu koordinasi yang mengarahkan berbagai kegiatan
yang ada di wilayah pesisir tersebut. Hal ini dimaksudkan sebagai suatu upaya secara
terprogram untuk mencapai tujuan yang dapat mendukung antara berbagai
kepentingan, agar terpelihara lingkungan dan tercapainya pembangunan ekonomi
yang memadai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis
merumuskan hal-hal yang akan diketahui dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa sajakah jenis terumbu karang yang terdapat di Pulau Karimunjawa?
2. Bagaiamana pemanfaatan terumbu karang sebagai ekowisata di Pulau
Karimunjawa?
3. Bagiamana karakteristik dan faktor apa sajakah yang mempengaruhi
pertumbuhan terumbu karang di Pulau Karimunjawa?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tujuan pembuatan
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja jenis terumbu karang yang ada di Pulau
Karimunjawa.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan potensi terumbu karang untuk
pengembangan ekowisata di Pulau Karimunjawa.
3. Untuk mengetahui karakteristik dan faktor apa sajakah yang
mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang di Pulau Karimunjawa.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
Kesimpulan