Anda di halaman 1dari 8

NUTRISI MIKROBA

A. Kebutuhan Energi dan Kemampuan Menghasilkan Senyawa Organik


Untuk keperluan hidupnya, semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan.
Bahan makanan ini diperlukan untuk sintesis bahan sel dan untuk mendapatkan energi.
Demikian juga dengan mikroorganisme, untuk kehidupannya membutuhkan bahan-bahan
organik dan anorganik dari lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut dengan nutrient (zat
gizi), sedangkan proses penyerapanya disebut proses nutrisi.
Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai
sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah : karbon, nitrogen,
hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya. Ketiadaan atau
kekurangan sumber-sumber nutrisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba hingga
pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. Kondisi tidak bersih dan higienis pada
lingkungan adalah kondisi yang menyediakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba
sehingga mikroba dapat tumbuh berkembang di lingkungannya. Oleh karena itu, prinsip
daripada menciptakan lingkungan bersih dan higienis adalah untuk meminimalisir sumber
nutrisi bagi mikroba agar pertumbuhannya terkendali.
Menurut Waluyo (2005), peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan
pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang
menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air,
sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor
pertumbuhan, dan nitrogen. Selain itu secara umum nutrient dalam media pembenihan harus
mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik oranisme baru.
Pertumbuhan mikoorganisme tergantung dari tersedianya air. Bahan-bahan yang
terlarut dalam air, yang digunakan oleh mikroorganisme untuk membentuk bahan sel dan
memperoleh energi, adalaah bahan makanan.
B. Nutrisi Mikroorganisme
Mayoritas komponen seluler adalah karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, fosfor dan
elemen ini merupakan penyusun utama membran, protein, asam nukleat dan struktur seluler
lainnya. Elemen ini diperlukan paling banyak oleh mikroba untuk menyusun komponen
selulernya. Oleh karena itu disebut makronutrien. Elemen lainnya yang sedikit diperlukan
oleh mikroba untuk menyusun komponen selulernya disebut mikronutrien. Elemen lainnya
yang sangat sedikit (bahkan tidak terukur) diperlukan sel untuk menyusun komponen seluler,
tetapi harus hadir dalam nutrisinya disebut trace elemen. Faktor pertumbuhan merupakan
molekul organik yang penting bagi pertumbuhan tetapi tidak mampu disintesis oleh mikroba
sendiri seperti vitamin dan asam amino.
1 Sumber-sumber nutrisi
a Sumber Karbon
Tumbuhan-tumbuhan dan beberapa bakteri mampu mengunakan energi fotosintetik
untuk mereduksi karbondioksida pada penggunaan air. Organisme ini termasuk kelompok
autotrof, makhluk hidup yang tidak membutuhkan nutrient organik untuk pertumbuhannya.
Autotrof lain adalah khemolitotrof, organisme yang menggunakan substrat anorganik seperti
hidrogen atau thiosulfat sebagai reduktan dan karbondioksida sebagai sumber karbon.
Heterotrof membutuhkan karbon organik untuk pertumbuhannya, dan karbon organik
tersebut harus dalam bentuk yang dapat diasimilasi.
b Sumber Nitrogen
Nitrogen merupakan komponen utama protein dan asam nukleat, yaitu sebesar lebih
kurang 10 persen dari berat kering sel bakteri. Sumber nitrogen yang paling lazim untuk
mikroorganisme adalah garam-garam ammonium. Beberapa prokariot mampu mereduksi
nitrogen molekul (N2 atau dinitrogen). Mikroorganisme lain memerlukan asam-asam amino
sebagai sumber nitrogen, jadi yang mengandung nitrogen organik. Tidak semua
mikroorganisme mampu mereduksi sulfat, beberapa diantaranya memerukan H2S atau sistein
sebagai sumber S.
c Sumber Belerang
Belerang adalah komponen dari banyak substansi organik sel. Belerang membentuk
bagian struktur beberapa koenzim dan ditemukan dalam rantai samping cisteinil dan merionil
protein. Belerang dalam bentuk asalnya tidak dapat digunakan oleh tumbuhan atau hewan.
Namun, beberapa bakteri autotropik dapat mengoksidasinya menjadi sulfat (SO42-).
d Sumber Phospor
Fosfat (PO43-) dibutuhkan sebagai komponen ATP, asam nukleat dan sejumlah
koenzim seperti NAD, NADP dan flavin. Selain itu, banyak metabolit, lipid (fosfolipid, lipid
A), komponen dinding sel (teichoic acid), beberapa polisakarida kapsul dan beberapa protein
adalah bergugus fosfat. Fosfat selalu diasimilasi sebagai fosfat anorganik bebas (Pi).
e Sumber Mineral
Sejumlah besar mineral dibutuhkan untuk fungsi enzim. Ion magnesium (Mg2+) dan
ion ferrum (Fe2+) juga ditemukan pada turunan porfirin yaitu: magnesium dalam molekul
klorofil, dan besi sebagai bagian dari koenzim sitokrom dan peroksidase. Mg2+ dan K+
keduanya sangat penting untuk fungsi dan kesatuan ribosom. Ca2+ dibutuhkan sebagai
komponen dinding sel gram positif, meskipun ion tersebut bebas untuk bakteri gram negatif.
Banyak dari organisme laut membutuhkan Na+ untuk pertumbuhannya.
f Sumber Oksigen
Untuk sel, oksigen tersedia dalam bentuk air. Selanjutnya oksigen juga terdapat dalam
CO2 dan dalam bentuk senyawa organik. Selain itu masih banyak organisme yang tergantung
dari oksigen molekul (O2 atau dioksigen). Oksigen yang berasal dari molekul oksigen hanya
akan diinkorporasi ke dalam substansi sel kalau sebagai sumber karbon digunakan metana
atau hidrokarbon aromatic yang berantai panjang. Mikroorganisme anaerob fakultatif tumbuh
dengan adanya O2 udara, jadi bersifat aerotoleran; tetapi organisme ini tidak dapat
memanfaatkan O2, tetapi memperoleh energi semata-mata dari peragian. Jenis bakteri
anaerob fakultatif lain (Enterobacteriaceae) dan banyak ragi dapat beralih dari peroleh energi
dengan respirasi (dengan adanya O2) ke peragian (tanpa O2).
2 Tipe-Tipe Nutrisi Utama Bakteri
Tipe Sumber Energi untuk Sumber Karbon Contoh genus
Pertumbuhan Untuk Pertumbuhan
Fototrof
Fotoautotrof Cahaya CO2 Chromatium
Fotoheterotrof Cahaya Senyawa organik Rhodopseumdomonas
Kemotrof
Kemoautotrof Oksidasi senyawa CO2 Thiobacillus
organik
Kemoheterotrof Oksidasi senyawa Senyawa organik Esherichia
organik
3 Fungsi Natrium Untuk Mikroba
Setiap unsur nutrisi mempunyai peran tersendiri dalam fisiologi sel. Unsur tersebut
diberikan ke dalam medium sebagai kation garam anorganik yang jumlahnya berbeda-beda
tergantung pada keperluannya. Beberapa golongan mikroba misalnya diatomae dan alga
tertentu memerlukan silika (Si) yang biasanya diberikan dalam bentuk silikat untuk
menyusun dinding sel. Fungsi dan kebutuhan natrium (Na) untuk beberapa jasad belum
diketahui jumlahnya. Natrium dalam kadar yang agak tinggi diperlukan oleh bakteri tertentu
yang hidup di laut, algae hijau biru, dan bakteri fotosintetik. Jasad hidup dapat menggunakan
makanannya dalam bentuk padat maupun cair (larutan). Jasad yang dapat menggunakan
makanan dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik, sedangkan yang menggunakan
makanan dalam bentuk cair tergolong tipe holofitik. Jasad holofitik dapat pula menggunakan
makanan dalam bentuk padat, tetapi makanan tersebut harus dicernakan lebih dulu di luar sel
dengan pertolongan enzim ekstraseluler. Pencernaan di luar sel ini dikenal sebagai
extracorporeal digestion. Bahan makanan yang digunakan oleh jasad hidup dapat berfungsi
sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor atau donor elektron.
4 Penggolongan Mikroba Berdasarkan Nutrisi Dan Oksigen
a Berdasarkan sumber karbon
Berdasarkan atas kebutuhan karbon jasad dibedakan menjadi jasad ototrof dan
heterotrof. Jasad ototrof ialah jasad yang memerlukan sumber karbon dalam bentuk
anorganik, misalnya CO2 dan senyawa karbonat. Jasad heterotrof ialah jasad yang
memerlukan sumber karbon dalam bentuk senyawa organik. Jasad heterotrof dibedakan lagi
menjadi jasad saprofit dan parasit. Jasad saprofit ialah jasad yang dapat menggunakan bahan
organik yang berasal dari sisa jasad hidup atau sisa jasad yang telah mati. Jasad parasit ialah
jasad yang hidup di dalam jasad hidup lain dan menggunakan bahan dari jasad inang
(hospes)-nya. Jasad parasit yang dapat menyebabkan penyakit pada inangnya disebut jasad
patogen.
b Berdasarkan sumber energi
Berdasarkan atas sumber energi jasad dibedakan menjadi jasad fototrof, jika
menggunakan energi cahaya; dan khemotrof, jika menggunakan energi dari reaksi kimia. Jika
didasarkan atas sumber energi dan karbonnya, maka dikenal jasad fotoototrof, fotoheterotrof,
khemoototrof dan khemoheterotrof.
c Berdasarkan kebutuhan oksigen
Berdasarkan akan kebutuhan oksigen, jasad dapat digolongkan dalam jasad aerob,
anaerob, mikroaerob, anaerob fakultatif, dan kapnofil. Pertumbuhan mikroba di dalam media
cair dapat menunjukkan sifat berdasarkan kebutuhan oksigen.
5 Interaksi Antar Jasad Dalam Menggunakan Nutrien
Jika dua atau lebih jasad yang berbeda ditumbuhkan bersama-sama dalam suatu
medium, maka aktivitas metabolismenya secara kualitatif maupun kuantitatif akan berbeda
jika dibandingkan dengan jumlah aktivitas masing-masing jasad yang ditumbuhkan dalam
medium yang sama tetapi terpisah. Fenomena ini merupakan hasil interaksi metabolisme atau
interaksi dalam penggunaan nutrisi yang dikenal sebagai sintropik atau sintropisme atau
sinergitik. Sebagai contoh ialah bakteri penghasil metan yang anaerob obligat tidak dapat
menggunakan glukosa sebagai substrat, tetapi bakteri tersebut akan segera tumbuh oleh
adanya hasil metabolisme bakteri anaerob lain yang dapat menggunakan glukosa.
6 Media Pertumbuhan Mikroba

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
zat makanan (nutrisi) yang di perlukan mikroorganisme untuk pertumbuhan._
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-melekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolate
mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komponen media
pertumbuhannya.

Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme


tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang
bersangkutan. Untuk menumbuhkan mikroorganisme yang kita inginkan, yang pertama harus
dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium
atau bahan yang akan digunakan.

Media biakan yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri terdapat dalam bentuk padat,
semi-padat dan cair. Media biakan harus berisi zat hara dan mempunyai keadaan fisik yang
sesuai pertumbuhan bakteri. Nutrisi yang berbeda di dalam media biakan di gunakan untuk
pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme dan pergerakan. Pada
umumnya nutrisi atau kandungan unsure dalam media biakan yang dibutuhkan oleh bakteri
adalah sumber energi, karbon, nitrogen, sulfur, fasfor, unsur-unsur logam, vitamin dan air.
Bahan-bahan media biakan yaitu antaralain:

a Bahan dasar
1) Air (H2O) sebagai pelarut
2) Agar (dari rumput laut) yang berfungsi sebagai pemadat media. Agar sulit di
degradasi oleh mikroorganisme pada umunya dan mencair pada suhu 450C.
3) Glatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Glatin adalah polimer asam
aminio yang diproduksi dari kologen. Kekurangannya adalah lebih banyak jemis
mikroba yang mampu menguraikan dibandingkan agar.
4) Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai
pemadat media. Silica gel khususnya digunakan untuk memadatkan media bagi
mikroorganisme autotrof abligat.
b Nutrisi atau zat makanan
1) Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme
sel yaitu berupa unsur malro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe,
Mg dan unsur pelekat/trace element.
2) Sumber karbon dan energi yang dapat di peroleh berupa semyawa organic
atau anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan
sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein, dan asam
organic.
3) Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen
lain. Sejumalah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti
urea.
4) Vitamin-vitamin.
c Bahan tambahan

Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke dalam medium dengan


tujuan tertentu, msalnya phenol red (indicator asam basa) ditambahkan untuk indicator
perbahan pH akibat produksi asam organic hasil metabolisme. Bahan yang sering digunakan
dalam pembuatan media yaitu :

Agar, dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari rumput
laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling). Jika dicampur dengan air dingin,
agar tidak akan larut, untuk melarutkannya harus diasuk dan dipanasi.
Peptone, adalah produk hidrolisis protein hewani aau nabati seperti otot, liver, darah,
susu, kasein, laktobumin, gelatin, dan kedelai.
Meat extract, mengandung basa organic terbuat dari otak, limpa, plasenta, dan daging
sapi.
Yeast extract, terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol. Yeast extract
mengandung asam amino yang lengkap dan vitamin (B complex).

Karbohidrat, ditambahkan untuk memperkaya asam amino dan gas dari karbohidrat. Jenis
karbohidrat yang umumnya digunakan adalah amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa,
manitol, dan lain-lain. Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis fermentasi adalah 0,5-
1%.
Macam-macam media pertumbuhan:

1) Berdasarkan konsistensi ataupun kepadatannya, medium terbagi tiga bagian, yaitu:


a) Medium cair/broth/liquid yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya
adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).
b) Medium setengah padat (semi solid medium) yaitu media yang mengandung agar
0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media
semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke
seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang.
Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue)
semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media,
jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga
bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate
Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat
tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.
c) Medium padat (solid medium) yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga
setelah dingin media menjadi padat. Contoh : endo agar, PDA, Nutrient agar
2) Medium berdasarkan komposisi
a) Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan
takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
b) Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara
pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa
dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui
secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
c) Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat
diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya,
misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
3) Media berdasarkan tujuan
a) Medium umum, yaitu medium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis
mikroorganisme. Contoh : NA (nutrient agar) umum untuk bakteri, PDA (potato
dextrose agar) dan toge umum untuk jamur.
b) Medium diferensial, yaitu medium yang hanya ditumbuhi berbagai jenis mikroba,
salah satu jenis memberikan cirri yang khas sehingga dapat segera diketahui
berbeda dari yang lain. Contoh : Blood Agar, EMB agar, dll.
c) Medium pengaya, yaitu medium yang kaya akan nutrient tertentu sehingga dapat
menumbuhkan dan memperbanyak sel dengan cepat. Contoh: medium
Tetrathionat Broth, dll.
d) Media diperkaya (Enrichment media), merupakan media yang mengandung
komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks
seperti darah, serum, kunuing telur.Media diperkaya juga bersifat selektif untuk
mikroba tertentu. Bakteri yang ditambah dalam media initidak hanya
membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan
komponenkompleks, misalnya Blood Tellurite Agar , Blle Agar, Serum Agar, dll.

Media Selektif/penghambat merupakan media yang selain mengandung nutrisi juga


ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba
lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Misalnya Luria Bertani Medium
yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E .coli resisten antibiotik dan menghambat
kontaminan yang peka, Ampicilline.Salt Broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh
streptococcus agalactioe yang toleran terhadap garam.

Adapun beberapa definisi tentang media diperkaya/selektif diantaranya :

Media diperkaya ( Enrichment media) merupakan media yang diperlukan untuk


oganismeyang memerlukan makanan tambahan.
Media diperkaya digunakan untuk memperbanyak bakteribaik di dalam Specimen
maupun koloni-koloni yang kecil.
Media diperkaya Eksklusif digunakan segolongan bakteri yang lain termasuk dalam
media iniantaralain Azide Broth, Selenite Broth.
Media Selektif merupakan media yang digunakan untuk membedakan golongan
sehinggadapat dipilih, koloni bakteri yang ada. Contoh : Endo

Anda mungkin juga menyukai