ABSTRAK
Selain kajian ekologi, kajian sosial ekonomi tentang peran masyarakat dalam
memanfaatkan potensi sumberdaya pesisir juga perlu dilakukan untuk mendesain model
pengelolaan pesisir yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk
pemanfaatan sumberdaya pesisir oleh masyarakat di Distrik Manokwari Selatan dan untuk
mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat tentang pelestarian ekosistem pesisir.
Penelitian berlangsung pada April hingga Juli 2013, bertempat di Rendani, Sowi IV, dan
Arfai, Distrik Manokwari Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan
wawancara. Pengolahan data persepsi secara tabulasi yang dinyatakan dalam persen (%)
dan disajikan dalam bentuk diagram, selanjutnya dilakukan analisa interpretasi dengan
menggunakan referensi terkait. Hasil penelitian memberi informasi bahwa masyarakat
telah memanfaatkan mangrove dan karang untuk berbagai peruntukan, sedangkan lamun
belum dimanfaatkan. Terdapat bentuk pemanfaatan yang bersifat merusak seperti
penebangan mangrove dan penambangan karang. Responden menilai bahwa kondisi
lingkungan pesisir telah rusak, terutama ekosistem mangrove (97%) dan terumbu karang
(83%). Permasalahan yang paling dominan adalah berkurangnya sumberdaya ikan (98%)
dan terkontaminasinya laut oleh sampah (97%). Responden juga menilai bahwa perlu ada
upaya pelestarian sumberdaya alam pesisir dan lautan seperti penanaman mangrove (47%)
dan karang (32%). Partisipasi masyarakat dalam pelestarian ekosistem pesisir tergolong
rendah, baru sampai pada tahap restorasi, dan termasuk partisipasi yang dimobilisasi.
ABSTRACT
Beside the study of ecology, socio-economic studies on the role of the community
in exploiting the coastal resources is also necessary to design the right model of coastal
management. The purpose of this study was to determine the shape of coastal resource use
by communities in Distrik Manokwari Selatan and to know the perception and public
participation on the preservation of coastal ecosystems. The study lasted from April to July
2013, at Rendani, Sowi IV, and Arfai, Distrik Manokwari Selatan. The data collection is
done by observation and interviews. Data processing perception of tabulation expressed in
percent (%) and are presented in chart, then analyzed using the interpretation of related
references. The results of this study provide information that people use mangrove and
coral, while seagrass untapped. There are forms of destructive using such as the harvesting
of mangroves and coral mining. Respondents judged that the condition of the coastal
environment has been damaged, especially mangrove ecosystems (97%) and coral reefs
(83%). The problems most dominant is the reduction of fish resources (98%) and
contamination of the sea by garbage (97%). Respondents also considered that there should
be efforts to conserve coastal and marine natural resources such as mangrove planting
(47%) and Coral (32%). Community participation in the preservation of coastal ecosystems
is low, to reach the phase of restoration, and included participation mobilized.
50%
40%
30%
47%
20%
10% 16% 0%
0%
Rendani Sowi IV Arfai
0%
(a) 2% (b)
45%
45% 55%
53%
Gambar 3. Pemanfaatan mangrove sebagai bahan bangunan (a) dan kayu bakar (b)
97% 95%
Tidak tahu
Tidak tahu
Tidak memanfaatkan Tidak memanfaatkan
Memanfaatkan
0% 3%
97%
Seluruh responden memiliki mata kan oleh responden. Pada Gambar 7, dapat
pencaharian sebagai nelayan, baik nela- dilihat bahwa masyarakat pesisir Kelu-
yan penuh maupun sambilan, sehingga rahan Sowi IV lebih dominan menggu-
mereka meman-faatkan terumbu karang nakan karang untuk pondasi rumah jika
untuk menangkap ikan (100%). Meskipun dibandingkan dengan lokasi lain. Selain
demikian, hanya 17% yang menilai te- sebagai pondasi rumah pribadi, diperoleh
rumbu karang bermanfaat sebagai penye- informasi bahwa terdapat pula masyarakat
dia lapangan kerja (Gambar 6). yang mengumpulkan karang untuk dijual
Diduga bahwa sebagian responden kepada kontraktor pembangunan talud di
masuk ke dunia penangkapan ikan dan sepanjang pesisir Distrik Manokwari
men-jadikannya sebagai sumber penda- Selatan.
patan karena keterpaksaan dan profesi Masyarakat pesisir di lokasi studi
nelayan belum dianggap sebagai peker- juga memanfaatkan karang sebagai bahan
jaan yang menjanjikan. Seluruh respon- pembuatan kapur, persentase pemanfa-
den (100%) juga tidak memanfaatkan atan oleh responden dapat dilihat pada
terumbu karang sebagai objek wisata. Gambar 8a. Umumnya responden yang
Meskipun memiliki ketergantungan mengetahui pemanfaatan karang sebagai
yang cukup tinggi terhadap keberadaan te- bahan pembuatan kapur adalah responden
rumbu karang, aktivitas pemanfaatan di Sowi IV.
yang bersifat merusak juga masih dilaku-
0%
17%
83%
Tidak tahu
Tidak memanfaatkan
Memanfaatkan
35%
30%
Persen responden
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Rendani Sowi IV Arfai
Lokasi
15%
(a (b) 0%
45%
55%
85%
Gambar 8. Pemanfaatan terumbu karang untuk pembuatan kapur (a) dan pendidikan &
penelitian (b)
tinggi sebagai masalah besar. Sementara responden tidak tahu bahwa pemba-
untuk pembangunan wila-yah pesisir di ngunan infrastruktur dapat menjadi masa-
wilayah pesisir, hanya 58% yang menilai lah, sedangkan 3% menilai bukan masa-
sebagai masalah besar. Sekitar 38% lah.
Air laut terkontaminasi Ikan & hewan laut lainnya Nelayan luar datang &
sampah berkurang mengambil hasil laut
3%
0%0% Tidak 0% Tidak tahu 5% 0% 4% Tidak tahu
2% 0%
tahu
Masalah Masalah Masalah
besar besar besar
97% 98% Masalah 91% Masalah
Masalah
kecil kecil
kecil Bukan
Bukan
Bukan masalah
masalah
masalah
100 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 1 No. 1 Mei 2017, www.ejournalfpikunipa.ac.id
Okoseray, et.al. : Pola Pemanfaatan, Persepsi dan Partisipasi p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929
97% 83%
Gambar 10. Persepsi masyarakat tentang kondisi mangrove dan terumbu karang
97% 97%
Gambar 11. Persepsi masyarakat tentang kondisi mangrove dan terumbu karang
dibandingkan 10 tahun lalu
©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 1 No. 1 Mei 2017, www.ejournalfpikunipa.ac.id 101
Okoseray, et.al. : Pola Pemanfaatan, Persepsi dan Partisipasi p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929
kukan oleh kelompok ini adalah pelatihan bangan nilai tradisional masyarakat (Pri-
pembuatan abon. Di Kelurahan Arfai, mack et all, 1998)
terdapat kelompok nelayan Geropa Terkait dengan pengelolaan secara
Mandiri namun kegiatan yang dilakukan tradisional, hasil wawancara dari ketiga
masih lebih dikhususkan untuk pem- tokoh yang memiliki pengaruh di masya-
bangunan rumah, fasilitas Mandi Cuci rakat yaitu tokoh masyarakat, tokoh adat
Kakus (MCK) dan jalan. Terdapat pula dan tokoh agama, memberi informasi
jenis kegiatan yang dilakukan oleh bahwa tidak ada upaya pengelolaan secara
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nela- tradisional di wila-yah mereka. Umumnya
yan, jenis kegiatannya adalah pembuatan responden adalah masyarakat yang datang
rakit apung untuk mancing. Belum dite- dari luar wilayah dan tidak pernah
mui adanya upaya pelestarian ekosistem memperoleh informasi tentang penge-
pesisir oleh masyarakat secara mandiri di lolaan sumberdaya pesisir secara tra-
lokasi studi. Kemandirian umumnya ber- disional. Informasi tentang konservasi
laku untuk kegiatan yang memberi man- yang mereka dengar lewat sarana tempat
faat ekonomi secara langsung. beribadah juga tidak ada. Masyarakat juga
Berdasarkan hasil wawancara, mengatakan bahwa tidak ada batasan
dipero-leh informasi bahwa ketiga faktor untuk wilayah pesisir itu sendiri dan tidak
tersebut juga berlaku di lokasi penelitian. pernah dilakukan kegiatan sasi. Meskipun
Umumnya responden mengharapkan demikian, masih ada harapan untuk men-
peran kepala kampung dalam memimpin dorong upaya pelestarian pesisir karena
kegiatan konservasi. Pengetahuan tentang telah terbentuk kelompok nelayan dan
manfaat ekosistem peisir yang masih karang taruna, yang dapat menjadi motor
rendah juga menyebabkan kurangnya par- penggerak dalam upaya konservasi.
tisipasi masyarakat dalam pelestarian Adapun kegiatan yang umumnya
ekosistem pesisir. Responden juga me- diha-rapkan masyarakat dalam dua tahun
nyebutkan bahwa sosialisasi terhadap ke depan adalah jenis kegiatan penanaman
program-program pelestarian lingkungan mangrove dan penanaman terumbu
juga masih kurang. karang. Pada Gambar 12 tampak persen-
Bunce et a.l (2000) menyatakan tase responden tentang bentuk pelestarian
bahwa terdapat hubungan antara pe- ekosistem pesisir yang diharapkan dapat
manfaatan sumberdaya dan kondisi sosial dilakukan ke depan.
ekonomi masyarakat. Karena itu, salah Terkait dengan hubungan persepsi
satu upaya untuk meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam peles-
masyarakat lokal dalam pengelolaan tarian ekosistem pesisir, studi yang
sumberdaya alam dan wilayah pesisir dan dilakukan Ayunita dan Hapsari (2012)
laut adalah dengan meningkatkan penge- menunjukkan bahwa ada hubungan yang
tahuan, keterampilan dan kesadaran ma- kuat antara persepsi dan partisipasi ma-
syarakat untuk berbuat sesuatu demi me- syarakat dalam pengelolaan kawasan
lindungi sumberdaya alam. Pengetahuan konservasi. Pada Gambar 12 di atas, dan
dan keterampilan tidak harus berkaitan dengan membandingkannya pada persepsi
langsung dengan upaya-upaya penang- masyarakat tentang permasalahan dan
gulangan masa-lah kerusakan sumberdaya kondisi ekosistem pesisir, tampak bahwa
alam tetapi juga hal-hal yang berkaitan kesadaran masyarakat tentang kerusakan
dengan usaha ekonomi, terutama dalam ekosistem telah memberi kesadaran akan
rangka membekali masya-rakat dengan pentingnya pelestarian lingkungan. Hal
usaha ekonomi alternatif se-hingga tidak ini terlihat dari tingginya pendapat bahwa
merusak lingkungan, antara lain yaitu pe- penanaman mangrove merupakan kegi-
ningkatan pengetahuan dan wawasan atan yang harus segera dilaksanakan
lingkungan, pengembangan ketrampilan (47%). Hal ini dikarenakan ekosistem
masyarakat, pengembangan kualitas diri, mangrove dinilai berada pada kondisi
pening-katan motivasi masyarakat untuk rusak oleh 97% responden.
berperan serta penggalian dan pengem-
102 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 1 No. 1 Mei 2017, www.ejournalfpikunipa.ac.id
Okoseray, et.al. : Pola Pemanfaatan, Persepsi dan Partisipasi p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929
©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 1 No. 1 Mei 2017, www.ejournalfpikunipa.ac.id 103
Okoseray, et.al. : Pola Pemanfaatan, Persepsi dan Partisipasi p-ISSN 2550-1232
e-ISSN 2550-0929
104 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 1 No. 1 Mei 2017, www.ejournalfpikunipa.ac.id