Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/312621642

Identifikasi Jenis Makro Alga Pada Mikro Atoll Karang Porites di Pantai Kondang
Merak Malang

Article · January 2017

CITATIONS READS

0 3,687

2 authors, including:

Oktiyas Muzaky Luthfi


Brawijaya University
99 PUBLICATIONS   38 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Work on coral ecology and disease View project

All content following this page was uploaded by Oktiyas Muzaky Luthfi on 27 January 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 5 No. 1 Tahun 2017

Identifikasi Jenis Makroalga Pada Mikro Atoll Karang Porites di Pantai Kondang Merak,
Kabupaten Malang
Identification of Macroalgae on Micro Atoll of Porites in Kondang Merak, Malang
Singgih Irawan dan Oktiyas Muzaky Luthfi
Marine Science University of Brawijaya Malang, Jl. Veteran Malang
Email : singgihirawan19@gmail.com dan omuzaky@ub.ac.id

ABSTRAK
Terumbu karang merupakan suatu ekosistem laut yang mempunyai struktur sangat kompleks dan
taksonomi yang beragam. Produktivitas yang tinggi menjadikan ekosistem terumbu karang dapat melayani jutaan
orang di dunia. Karang keras di daerah Malang Selatan tumbuh dan berkembang pada daerah rataan terumbu
(reef flat). Makroalga merupakan biota penting sebagai salah satu komponen utama penyusun ekosistem pesisir
juga ikut berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apa saja jenis dari makroalga yang ada di karang mikro atoll dan juga untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yng
mempengaruhi pertumbuhan dari makroalga dan karang mikro atoll tersebut. Pengambilan data penelitian
menggunakan metode random sampling, metode ini dipilih supaya hasil yang ditemukan akan berbeda pada setiap
sampel karang. Sampel karang yang digunakan terdapat 2 titik, hasil dari penelitian ini ditemukan beberapa jenis
makroalga pada titik 1 yaitu : Centroceras clavulatum, Ulva expansa, dan di titik sampel 2 jenis makroalga yang di
ttemukan adalah Coelothrix irregular, Acrosymphyton taylorii.

Kata Kunci: Identifikasi, Centroceras clavulatum, Ulva expansa, Malang Selatan, Mikro atoll

ABSTRACK
Coral reefs are marine ecosystem with complex structure and varied taxonomy. Its high productivity
provides supply for biota such as macroalgae and million people worldwide. Hard coral in Southern Malang grow in
flat reef together with other. Macroalgae is an important species as one of the main component of coast ecosystem
as well as to keep the balance of the ecosystem itself. The objective of this study is to find out the types of
macroalgae on Micro atoll Reef and to find out the affecting factors of its growth. The data collection method was
using random sampling. This method was used in order to find different result on each of coral reef sample. This
study was using sample from two different spots. There are two types of macroalgae found at the first spot:
Centroceras claavulatum, and Ulva expansa. Meanwhile, at the second spot, it was found two other types:
Coelothrix irregular, and Acrosymphyton taylorii.

Keywords: Identification, Centroceras claavulatum , Ulva expansa , Southern Malang, Micro Atoll.

Singgih & |40


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 5 No. 1 Tahun 2017

PENDAHULUAN ekologis sebagai produsen yang tinggi dalam rantai


makanan dan habitat biota-biota laut. Makro algae
Sumber daya terumbu karang di Indonesia juga termasuk dalam tanaman tingkat rendah yang
adalah yang terkaya dan yang paling beragam di umumnya tumbuh melekat pada substrat tertentu
dunia. Pusat keanekaragaman karang di Indonesia
seperti pada karang, lumpur, pasir, batu dan benda
terletak di bagian Indonesia bagian timur, seperti keras lainnya. Selain benda mati, makro algae juga
moluska, ikan karang, dan organism karang lainnya, dapat melekat pada tumbuhan lain secara epifitik.
bersama ddengan Filipina dan Papua New Guinea. Pertumbuhan makro algae bergantung pada substrat
Hal ini menekankan bahwa pentingnya kekayaan mendapat pengaruh langsung dari sedimentasi
keanekaragaman hayati di Indonesia dalam upaya
(Litaay, 2014).
global untuk melestarikan sumberdaya laut dan
melestarikan keanekaragaman hayati (Edinger et al., Habitat utama makro algae adalah zona pasang
1998). surut yang berhubungan dengan sedimen, sehingga
mempengaruhi pertumbuhan makro algae. Dalam hal
Terumbu karang merupakan suatu ekosistem
ini makro algae merupakan ekosistem yang rentan
laut yang mempunyai struktur sangat kompleks dan terhadap berbagai aktivitas manusia dan frekuensi
taksonomi yang beragam. Produktivitas yang tinggi transportasi perkapalan yang tinggi (Litaay, 2014).
menjadikan ekosistem terumbu karang dapat Aktivitas masyarakat di perairan cenderung
melayani jutaan orang di dunia. Selain itu, habitat mempengaruhi keanekaragaman makro algae
untuk sepuluh ribu hubungan ikan terumbu dan
(Langoy et al., 2011).
invertebrate disediakan oleh ekosistem teumbu
karang tersebut (Knowlton, 2001). Walaupun kurang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis
dari 0,1% terumbu karang menempati lingkungan makroalga yang ada di karang mikroatol di Pantai
laut di dunia, mereka mampu mendukung hampir 1/3 Kondang Merak. Menurut (Saptasari, 2012) pantai
kehidupan ikan di laut (Spalding et al., 2001 dalam Kondang Merak merupakan tempat yang ideal untuk
(Setiyawan and others, 2012). Sehingga pertumbuhan makroalga sebab perairannya yang
keanekaragaman yang tinggi membuat terumbu masuk daerah pasang surut sampai daerah subtidal,
karang menjadi cirri khas ekosistem di daerah tropis. subtratnya berupa batu karang, pasir serta intensitas
cahaya yang cukup. Pantai Kondang Merak
Karang keras di daerah Malang Selatan tumbuh merupakan pantai yang relatif tertutup dari
dan berkembang pada daerah rataan terumbu (reef
masyarakat luar, terdiri atas sejumlah penduduk
flat). Karang yang hidup di daerah ini pada umumnya
yang kehidupan sehari-harinya sangat bergantung
di dominasi oleh karang massive, karang merayap pada sumber daya alam yang ada di pantai.
(encrusting), dan bercabang (brancing) (Luthfi et al.,
n.d.). Sehingga di daerah Malang Selatan MATERI DAN METODE
mempunyai arus yang kuat, hal ini disebabkan
karena daerah ini berbatasan langsung dengan Penelitian ini dilakukan di perairan pantai
Samudera Hindia. Adanya arus yang kuat Kondang Merak, Kabupaten Malang pada bulan
menyebabkan daerah malang selatan terdapat Agustus 2016. Alat dan bahan yang digunakan
banyak karang jenis mikro atoll, karena karang ini dalam penelitian ini adalah kamera under water, ASD
dapat beradaptasi dengan arus yang kuat tersebut. (Alat Selam Dasar), Laptop, TDS meter, dan bahan
yang digunakan antara lain: Sampel Alga, Sampel
Makroalga merupakan biota penting sebagai Karang, dan Aquades. Metode penelitian yang
salah satu komponen utama penyusun ekosistem digunakan adalah random sampling atau pemilihan
pesisir juga ikut berperan dalam menjaga sampel secara acak. Hal ini bertujuan untuk
keseimbangan ekosistem. Selain itu makro alga mendapatkan hasil yang bervariasi dari masing-
merupakan salah satu sumberdaya alam hayati laut masing sampel karang. Karang yang diambil sebagai
yang bernilai ekonomis dan memiliki peranan sampel adalah karang jenis mikro atoll, karena

Singgih & |41


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 5 No. 1 Tahun 2017

Gambar 1. Gambar 2. Lokasi pengambilan data


karang jenis ini banyak ditumbuhi oleh alga. Sampel daerah dekat pantai dengan jarak sekitar 25 meter
karang di ambil dari 2 titik lokasi yang berbeda, yaitu dari garis pantai.
titik 1 berada di koordinat 112°31'9.34" BT dan
8°23'49.59" LS, berada di kedalaman 1-1,5 meter. Pengambilan data penelitian diambil dengan cara
Karang pada titik 1 berada di daerah dekat pantai di dokumentasikan gambar yang didapat pada
dengan jarak sekitar 20 meter dari garis pantai. masing-masing sampel makroalga yang ada di kedua
Sedangkan titik yang ke 2 berada pada koordinat titik lokasi sampel. Kemudian dilakukan pengamatan
112°31'4.53" BT dan 8°23'47.85" LS, berada di di darat dan di identifikasi berdasarkan literature atau
kedalaman 1-1,5 meter. Karang pada titik 2 berada di sumber yang ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil identifikasi dan studi liiteratur pada lokasi


sampel karang 1 (stasiun 1), ditemukan jenis
makroalga sebagai berikut : a) Centroceras
clavulatum, b) Ulva expansa. Sedangkan pada titik
lokasi yang ke 2 (stasiun 2), juga ditemukan
beberapa spesies makroalga sebagai berikut : a)
Coelothrix irregular, b) Acrosymphyton taylorii.
Dibawah ini adalah table yang menunjukkan adanya
makroalga di masing-masing stasiun.

Singgih & |42


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 5 No. 1 Tahun 2017

Tabel 1. Makroalga di setiap titik stasiun 4 Acrosymphyton - +


No. Spesies Stasiun 1 Stasiun 2 taylorii
1 Centroceras + -
clavulatum
2 Ulva expansa + -
3 Coelothrix irregular - +
Hasil identifikasi makroalga pada sampel
karang mikro atoll di titik 1 dan titik 2 sebagai berikut
:

b
a

c d
Gambar 3. Hasil identifikasi makroalga

Singgih & |43


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 5 No. 1 Tahun 2017

Divisi ini tersebar luas dan menempati beragam


a. Centroceras clavulatum substrat seperti tanah yang lembab, batang pohon,
Klasifikasi dari Centroceras clavulatum batuan basah, danau, laut hingga batuan bersalju.
menurut adalah sebagai berikut : Sebagian besar (90%) hidup di air tawar dan
Phylum : Rhodophyta umumnya merupakan penyusun komunitas plankton.
Class : Forideophyceae Sebagian kecil hidup sebagai makro alga di air laut.
Family : Ceramiaceae Divisi Chlorophyta terdiri atas satu kelas yaitu
Genus : Centroceras chlorophyceae, dan terbagi menjadi 4 ordo yaitu :
Species : Centroceras claavulatum Ulvales, Caulerpales, Cladophorales, dan
Dasycladales (Verheiji, 1993 dalam Palallo, 2013).
b. Ulva expansa
Klasifikasi dari Ulva expansa menurut b. Rhodophyta
adalah sebagai berikut :
Alga merah merupakan kelompok alga yang
Phylum : Chlorophyta
jenis-jenisnya memiliki berbagai bentuk variasi
Class : Ulvophyceae
warna. Namun sebagian indikasinya dari segi warna
Family : Ulvaceae
bahwa itu alga merah, adalah terjadinya perubahan
Genus : Ulva
warna dari warna aslinya menjadi ungu apabila alga
Species : Ulva expansa
tersebut terkena panas sinar matahari secara
c. Coelothrix irregular
langsung. Thalli dari alga ini bervariasi mengenai
Klasifikasi dari Coelothrix irreguler menurut
bentuk, tekstur dan warnanya, bentuk thalli ada yang
adalah sebagai berikut :
silindris, gepeng dan lembaran. Rumpun yang
Phylum : Rhodophyta
terbentuk berbagai sistem percabangan, ada yang
Class : Florideophyceae
tampak sederhana dan ada juga yang beerupa
Family : Champiaceae
percabangan kompleks. Warna thalli
Genus : Coelothrix
beranekaragam, ada yang merah, ungu, pirang,
Species : Coelothrix irregular
coklat, dan hijau. Alga ini mengandung pigmen
fotosintetik berupa karotin, xanthofil, fikobilin sama r-
d. Acrosymphyton taylorii
fikoeretrin penyebab warna merah dan khlorofil a dan
Klasifikasi dari Acrosymphyton taylorii
b. dalam dinding sel terdapat sellulosa dan produk
menurut adalah sebagai berikut :
fotosintetik berupa karagian, agar dan lembaran
Phylum : Rhodophyta
(Atmadja, 1988).
Class : Florideophyceae
Family : Acrosymphytaceae c. Phaeophyta
Genus : Acrosymphyton
Species : Acrosymphyton taylorii Kelompok Phaeophyta atau alga coklat memiliki
3.1 Pembahasan bentuk yang bervariasi tetapi hampir sebagia besar
jenis-jenisnya berwarna coklat atau pirang. Warna
Pada umumnya alga dibagi menjadi 3 jenis tersebut tahan dan tidak berubah walaupun alga ini
golongan yaitu Chlorophyta, Rhodophyta, mati atau kekeringan. Hanya pada beberapa jenis
Phaeophyta. Masing-masing jenis ini mempunyai warnannya misal pada sargaaum, warnanya akan
klasifikasi ang berbeda-beda, berikut adalah sedikit menjadi hijau kebiru-biruan apabila mati atau
klasifikasi jenis alga : kering. Ukuran thalli atau rumpun beberapa jenisnya
a. Chlorophyta sudah lebih tinggi dari jenis alga merah dan hijau,
misal dapat mencapai sampai sekitar tiga meter.
Chlorophyta merupakan divisi terbesar dari Thallus berbentuk lembaran, bulatan atau batangan
semua divisi alga, ada sekitar 6500 jenis anggota yang bersifat lunak atau keras. Mengandung pigmen
divisi chlorophyta yang telah berhasil di identifikasi. fotosintetik yaitu carotenes, fucoxanthin, chorophyl a

Singgih & |44


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 5 No. 1 Tahun 2017

dan c dengan warna pirang atau coklat. Dalam di titik 2 makroalga yang ditemukan yaitu Coelothrix
dinding sel terdapat cellulose dan asam alginik irregular, Acrosymphyton taylorii.
(Palallo, 2013).
UCAPAN TERIMA KASIH
KESIMPULAN Penulis mengucapkan banyak terimah kasih
kepada kepada Andik Syaifudin selaku pembimbing
Berdasarkan hasil dari pengamatan yang
lapang yang telah membimbing penulis dalam
dilakukan di perairan Pantai Kondang Merak
menyelesaikan jurnal ini, serta teman-teman penulis
Kabupaten Malang, pada titik sampel karang
yang telah membantu dalam proses pengerjaan
ditemukan beberapa jenis makroalga. Jenis
maupun pengambilan data.
makroalga yang di temukan pada titik 1 adalah
Centroceras claavulatum, Ulva expansa, sedangkan
DAFTAR PUSTAKA Pulau Bonebatang, Kec. Ujung Tanah, Kel.
Barrang Lompo, Makassar
Armita, D., Ali, S.A., Yanuarita, D., 2011. Analisis Saptasari, M., 2012. Variasi ciri morfologi dan potensi
Perbandingan Kualitas Air Di Daerah makroalga jenis Caulerpa di pantai Kondang
Budidaya Rumput Laut Dengan Daerah Merak Kabupaten Malang. el–Hayah 1.
Tidak Ada Budidaya Rumput Laut, Di Dusun Setiyawan, E., others, 2012. Dinamika Ikan Terumbu
Malelaya, Desa Punaga, Kecamatan Herbivora dan Makroalga Padina minor di
Mangarabombang, Kabupaten Takalar. Daerah Transplantasi Karang, Pulau Karya.
Edinger, E.N., Jompa, J., Limmon, G.V., Widjatmoko, WoRMS - World Register of Marine Species -
W., Risk, M.J., 1998. Reef degradation and Acrosymphyton taylorii I.A.Abbott, 1962
coral biodiversity in indonesia: Effects of [WWW Document], n.d. URL
land-based pollution, destructive fishing http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=t
practices and changes over time. Mar. Pollut. axdetails&id=145220 (accessed 10.10.16).
Bull. 36, 617–630. doi:10.1016/S0025- WoRMS - World Register of Marine Species -
326X(98)00047-2 Centroceras clavulatum (C.Agardh)
Knowlton, N., 2001. The future of coral reefs. Proc. Montagne, 1846 [WWW Document], n.d.
Natl. Acad. Sci. 98, 5419–5425. URL
Langoy, M.L., Saroyo, S., Dapas, F.N., Katili, D.Y., http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=t
Hamsir, S.B., 2011. Deskripsi alga makro di axdetails&id=144531 (accessed 10.10.16).
taman wisata alam Batuputih, Kota Bitung. J. WoRMS - World Register of Marine Species -
Ilm. SAINS 11, 219–224. Coelothrix irregularis (Harvey) Børgesen,
Litaay, C., 2014. DISTRIBUTIONAND DIVERSITY 1920 [WWW Document], n.d. URL
OF MACRO ALGAE COMMUNITIES IN THE http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=t
AMBON BAY. J. Ilmu Dan Teknol. Kelaut. axdetails&id=145846 (accessed 10.10.16).
Trop. 6. WoRMS - World Register of Marine Species - Ulva
Luthfi, O.M., Barbara, P.M., Jauhari, A., n.d. Sebaran expansa (Setchell) Setchell & N.L.Gardner,
Mikro Atoll Porites di Perairan Kondang 1920 [WWW Document], n.d. URL
Merak, Malang Selatan. file:///E:/Singgih/kuliah/PKM/jurnal/laporan/W
Octonovrilna, L., Pudja, I.P., 2009. Analisa oRMS%20-
Perbandingan Anomali Gravitasi dengan %20World%20Register%20of%20Marine%2
Persebaran Intrusi Air Asin (Studi kasus 0Species%20-
Jakarta 2006-2007). J. Meteorol. Dan Geofis. %20Ulva%20expansa%20(Setchell)%20Setc
10. hell%20&%20N.L.Gardner,%201920.htm
Palallo, A., 2013. Distribusi Makroalga pada (accessed 10.10.16).
Ekosistem Lamun dan Terumbu Karang di

Singgih & |45


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 5 No. 1 Tahun 2017

ZULFARINA, Z., SAYUTI, I., PUTRI, H.T., 2013. pyrenoidosa for rubber waste management.
Potential utilization of algae Chlorella Pros. SEMIRATA 2013 1.

Singgih & |46

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai