Anda di halaman 1dari 5

Nama : Shila Sektiana Mahulette

Nim : 202063010

Prodi : Manajemen Sumberdaya Perairan

Tugas : Biogeografi

1. Semua taksa endemik > mempunyai penyebaran terbatas


2. Organisme – organisme tertentu cenderung berada sama -sama > sehingga dunia dapat dibagi
dalam region
3. Organisme yang sama berada di tempa yang berjauhan

Jawaban

1. Organisme yang mempunyai taksa endemik


a) Harimau Sumatra
Hewan endemik satu ini menjadi salah satu yang terkenal di dunia. Memiliki tubuh terkecil
dan warna kulit tergelap di antara jenis harimau lainnya ini, Harimau Sumatra memiliki corak
loreng hitam yang lebih rapat dan bila dilihat secara seksama motifnya menyerupai sidik jari
manusia.
Hingga saat ini, populasi harimau Sumatra diperkirakan hanya tinggal tersisa 400 ekor di alam
bebas. Untuk mencegah kepunahan, Taman Nasional Kerinci Seblat, Kawasan Ekosistem Ulu
Masen dan Leuser di Aceh dan Sumatra Utara menjadi pusat konservasi harimau Sumatra.
b) Badak Sumatra
Badak Sumatra merupakan satwa langka dari spesies badak terkecil dan satu-satunya badak
bercula dua yang ada di Asia. Populasi badak sumatra yang tersebar di Taman Nasional Bukit
Barisan, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman Nasional Way Kambas kian terancam
punah. Dengan jumlah kurang dari 80 ekor, penghuni hutan tropis yang hidup secara soliter
ini hanya melahirkan satu anak setiap 3 atau 4 tahun sekali.
c) Orangutan (Pongo)
Ada tiga spesies orangutan yang bisa ditemui, yaitu orangutan sumatera (Pongo abelii),
orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus), dan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis).
Populasi orangutan Sumatra yang memiliki ciri khas warna bulu coklat kemerahan berada di
posisi kritis punah.
Sedangkan orangutan Kalimantan yang identik dengan bentuk wajah besar dengan pelipis
seperti bantal ini populasinya juga terus menurun dan terancam punah. Untuk orangutan
tapanuli yang digolongkan sebagai spesies baru dan ditemukan di Ekosistem Batang Toru ini
kondisinya paling memprihatinkan, karena menempati posisi sangat terancam punah.
d) Gajah Kalimantan
Ada gajah asal Kalimantan yang tubuhnya berukuran seperlima lebih kecil dari spesies gajah
india dan membuat penampakan telinganya lebih besar dari kebanyakan gajah lainnya.
Bentuk gading gajah kalimantan pun relatif lebih pendek dan lurus. Perilaku gajah kalimantan
tergolong lebih lembut dan tidak agresif. Umumnya hewan endemik asli Indonesia ini dapat
ditemukan di dataran rendah di Kalimantan Timur.
e) Monyet hitam Sulawesi
Monyet hitam sulawesi adalah hewan endemik dari Sulawesi Utara yang juga punya nama lain
yaki.
Monyet ini dikenal dengan kepintarannya dan tubuh yang dipenuhi bulu serba hitam, lengkap
dengan jambul kepala serta warna merah muda kemerahan di bagian bokongnya. Monyet
hitam sulawesi hidup di hutan tropis yang berada dalam kawasan Cagar Alam Tangkoko.
f) Burung Maleo
Burung maleo merupakan satwa endemik yang tak akan bisa ditemui di tempat lain di dunia.
Taman Nasional Lore Lindu menjadi habitat burung khas Sulawesi Tengah ini.
Fauna asli Indonesia ini memiliki bulu warna hitam dengan bulu bagian bawah yang berwarna
merah muda keputihan. Kulit di sekitar matanya berwarna kuning, paruhnya warna jingga
keabuan dan memiliki tinggi sekitar 55 cm.
Uniknya, burung maleo hanya bertelur sebutir dalam setiap musim, hal itu pula yang
membuat keberadaan satwa ini kian mengalami kepunahan.
g) Komodo
Siswa pasti sudah tidak asing lagi dengan hewan endemik khas Indonesia yang berasal dari
Nusa Tenggara Timur ini, kan? Kadal terbesar di dunia itu Cuma bisa ditemui di habitat aslinya
di Taman Nasional Komodo.
Menurut penelitian, komodo merupakan salah satu hewan purba yang sudah hidup sejak 4
juta tahun yang lalu. Namun fauna asli Indonesia ini termasuk hewan buas yang berbisa dan
cukup berbahaya.
Selain karena besar tubuhnya yang mencapai 2-3 meter, perilakunya yang cukup agresif,
komodo juga punya air liur yang penuh bakteri berbahaya, sehingga disarankan untuk tetap
menjaga jarak dan cukup mengamati komodo dari kejauhan.
h) Burung Cenderawasih
Secara etimologi, kata cenderawasih berasal dari kata cendra yang berarti dewa-dewi bulan
dan wasih yang berarti utusan, warga lokal menganggap burung ini adalah reinkarnasi peri
yang terbang di sekitar hutan Papua.
Ada sekitar 30 spesies cenderawasih di Indonesia dan 28 di antaranya bisa ditemukan di tanah
Papua, beberapa di antaranya seperti cenderawasih kuning kecil, cenderawasih botak,
cenderawasih raja, dan cenderawasih merah.

2. Pada tahun 1876, Alfred Russel Wallace telah membagi wilayah persebaran fauna di dunia
menjadi 8 wilayah, yakni Ethiopian, Paleartik, Oriental, Australian, Neotropical, Neartik,
Oceanik, dan Antartik.
• Wilayah Ethiopian
Wilayah persebaran fauna Ethiopin mencakup selatan Gurun Sahara, Madagaskar, dan
selatan Saudi Arabia.
Hewan-hewan yang khas wilayah Ethiopian adalah badak Afrika, gajah Afrika, gorila,
baboon, simpanse, dan jerapah.
• Wilayah Paleartik
Wilayah Paleartik persebarannya mencakup hampir seluruh Benua Eropa, Rusia, wilayah
dekat Kutub Utara, Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat hingga
Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling utara.
Beberapa jenis fauna Paleartik adalah panda, unta, kucing kutub, rusa kutub, dan beruang
kutub.
• Wilayah Oriental
Negara-negara yang memiliki fauna dengan tipe asiatis termasuk dalam wilayah Oriental.
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia, terutama Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Di Indonesia, hanya fauna di wilayah Indonesia barat yang masuk dalam klasifikasi ini.
Hewan-hewannya termasuk gibbon, orang utan, rusak, banteng, badak, dan harimau.
• Wilayah Neartik
Wilayah persebaran Neartik mencakup Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub
Utara, dan Greenland.
Beberapa hewan di wilayah Neartik adalah ayam kalkun, tikus berkantung, bison, muskox,
caribau, dan domba gunung.
• Wilayah Neotropikal
Persebaran fauna di wilayah Neotropikal meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan
sebagian besar Meksiko.
Hewan endemik wilayah Neotropikal adalah ikan piranha, belut listrik, lama, tapir, dan
kera hidung merah.
• Wilayah Australian
Persebaran fauna di wilayah Australian meliputi wilayah Australia, Selandia Baru, Irian,
Maluku, dan pulau-pulau di sekitarnya. Beberapa hewan yang mendiami wilayah
Australian adalah kanguru, kiwi, koala, burung cenderawasih, burung kasuari, dan lain-
lain.
• Wilayah oceanik
Fauna yang tersebar di wilayah Oceanik berada di kawasan kepulauan di Samudera Pasifik.
Jenis fauna Oceanik hampir sama dengan Australian.
• Wilayah Antartika
Sesuai dengan namanya, persebaran fauna di wilayah Antartik mencakup wilayah di Kutub
Selatan. Jenis fauna yang hidup di wilayah Antarik adalah anjing laut, pingguin, kelinci
kutub, beruang kutub, dan rusa kutub.

3. Organisme yang sama berada di tempat berjauhan seperti di Papua dan Australia
▪ Kasuari
Kasuari (Casuarius) merupakan jenis burung terbesar ketiga di dunia. Mereka tersebar mulai
dari hutan dataran rendah Papua hingga daerah Queensland, Australia.
Asal penamaan hewan ini sendiri sebenarnya berasal dari bahasa masyarakat asli Papua.
“Kasu” yang berarti tanduk dan “weri” yang berarti kepala. Sehingga secara sederhana kasuari
dikenal sebagai burung dengan tanduk di kepalanya.
Dilansir San Diego Zoo, keistimewaan sekaligus hal paling menyeramkan dari kasuari terletak
pada sepasang kakinya. Mereka memang tidak bisa terbang, tetapi kaki bercakar tiga dari
kasuari memiliki kuku dapat tumbuh hingga 10 sentimeter.
▪ Walabi
Walabi (Notamacropus) merupakan “saudara” dari kangguru dengan postur tubuh yang jauh
lebih kecil. Mereka terdiri atas 19 subspesies berbeda yang tersebar mulai dari Australia
hingga Papua Nugini.
Menariknya, Britannica melansir bahwa seluruh subspesies hewan ini dinamakan sesuai
dengan keadaan habitat tempatnya ditemukan. Misalnya, terdapat 11 jenis walabi batu yang
hidup di antara wilayah berbatu Australia, walabi kelinci yang memiliki ukuran hanya sebesar
kelinci, walabi semak yang ditemukan di padang rumput Australia dan Tasmania, dan walabi
hutan yang merupakan hewan asli Papua Nugini.
▪ Ekidna
Ekidna (Tachyglossidae) sekilas memang nampak seperti landak. Akan tetapi, ternyata mereka
justru lebih dekat dengan platipus. Hewan ini tersebar di kawasan hutan lebat Australia,
Tasmania, dan Papua dengan makanan utamanya berupa serangga.
San Diego Zoo menyebutkan kalau ekidna merupakan satu dari dua mamalia terunik di dunia
dalam hal reproduksi. Mereka bersama dengan platipus tergolong sebagai hewan
monotremes yang artinya mereka adalah satu-satunya mamalia yang bertelur, namun tetap
menyusui.
▪ Quol
Quol (Dasyurus) merupakan keluarga hewan karnivor yang masih berkerabat dengan
tasmanian devil. Mereka memiliki penampilan unik lantaran punya wajah seperti tikus, telinga
seperti lemur, dan ukuran tubuh seperti kucing rumahan. Total terdapat enam jenis quol,
empat tersebar di Australia dan dua jenis ada di Papua Nugini.
Dilansir National Geographic, sebenarnya konsentrasi persebaran quol di Australia saat ini
hanya ada di Pulau Tasmanian. Baru pada tahun 2018 kemarin sekitar belasan quol dibawa ke
pulau utama Australia untuk dilepasliarkan kembali setelah sekitar 50 tahun menghilang dari
pulau utama.
Sementara itu, bagi quol yang ada di Papua, disebutkan kalau mereka adalah satu dari sedikit
jenis karnivor yang ada di pulau tersebut. Mereka pun hanya memakan serangga ataupun
mamalia kecil di sekitarnya.
▪ Bandekut atau bandikut
Bandekut merupakan hewan yang masuk ke dalam ordo peramelemorphia yang merupakan
keluarga marsupial omnivor. Hewan yang satu ini merupakan inspirasi karakter Crash dalam
serial game Crash Bandicoot. Sebagian besar spesies mereka dapat dijumpai di Australia dan
Pulau Tasmania dengan beberapa dapat ditemui pula di Papua.
Dilansir Bush Heritage, bandekut punya cara berlari unik yang disebut sebagai gallop. Selain
itu, mereka juga memiliki hidung super sensitif yang sangat bermanfaat untuk mencari makan
di malam hari.
Daftar Pustaka
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5990491/yuk-kenali-8-hewan-endemik-
indonesia-dari-sumatra-hingga-papua
https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/07/221229723/8-wilayah-persebaran-fauna-
di-dunia
https://www.idntimes.com/science/discovery/anjar-triananda-ramadhani-1/hewan-asal-
papua-yang-bisa-dijumpai-di-australia-c1c2#page-2

Anda mungkin juga menyukai