Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki luas wilayah
membentang dari barat hingga ke timur. Indonesia diapit oleh dua benua yaitu Asia dan
Australia dan dua samudera yaitu Hindia dan Atlantik. Tak pelak Indonesia
memiliki ragam fauna yang bervariasi dan memiliki beberapa kemiripan dengan negara
tetangganya. Namun ada pula fauna yang hanya bisa ditemui di Indonesia dan menjadi
fauna endemik ciri khas bangsa ini.
Berikut kita bahas satu persatu penyebaran fauna di Indonesia berdasarkan jenis dan
habitat aslinya di Indonesia.
Perbedaan jenis fauna di Indonesia dipengaruhi oleh 2 garis hipotetis yaitu Garis Wallace
dan Weber. Keduanya adalah ilmuwan yang meneliti perbedaan jenis fauna di Nusantara
berdasarkan hasil temuan mereka. Kita simak terlebih dahulu profil kedua ilmuwan
tersebut:
1. Garis Wallace
Garis Wallace ditemukan oleh Alfred Russel Wallace seorang peneliti di bidang biologi,
antropologi, zoologi, dan penjelajah yang berasal dari Inggris. Pada abad ke-19, Wallace
mengunjungi Hindia Timur dan menyadari perbedaan mencolok antara fauna di Pulau
Bali dan Lombok. Walaupun berjarak hanya 24 km, fauna di Pulau Bali dan Lombok
memiliki ciri-ciri yang berbeda. Selanjutnya Wallace membagi fauna Nusantara menjadi
dua bagian, fauna di bagian barat yang memiliki kemiripan dengan hewan di Benua Asia
dan fauna di bagian tengah. Garis Wallace membatasi Pulau Kalimantan dan Sulawesi
terus menuju ke selatan dan melewati antara Bali dan Lombok.
2. Garis Weber
Garis Weber adalah garis hipotesis yang membagi penyebaran fauna Indonesia menjadi
dua bagian, tengah dan timur. Garis ini diprakarsai oleh ilmuwan berkebangsaan
Jerman-Belanda bernama Max Carl Wilhelm Weber. Garis Weber membentang dari
bagian timur Pulau Sulawesi hingga ke Kepulauan Tanimbar di bagian selatan Indonesia.
Fauna di bagian timur memiliki kemiripan dengan fauna yang berasal dari benua
Australia.
Selanjutnya timbul pertanyaan, bagaimana dengan fauna yang berada tepat di bagian
tengah Indonesia? Tentunya bagian tersebut tidak masuk ke dalam bagian Garis Wallace
dan Weber. Di bagian tengah tepatnya fauna yang berada di Pulau Sulawesi, Nusa
Tenggara, dan beberapa bagian Kepulauan Maluku adalah hewan endemik Indonesia
atau disebut juga fauna tipe peralihan. Yang artinya Anda tidak bisa menemui hewan-
hewan tersebut di habitatnya selain di negara kita, Indonesia.
Selanjutnya kita akan membahasa dengan lebih detail mengenai ciri-ciri dan jenis fauna
Indonesia berdasarkan penyebarannya. Secara garis besar pembagian fauna terbagi
menjadi tiga, fauna di bagian barat (tipe fauna Asiatis), di bagian tengah (tipe Peralihan
Asiatis-Australis), dan bagian timur (tipe fauna Australis).
Fauna di bagian barat Indonesia memiliki kemiripan dengan negara – negara yang
terletak di Benua Asia. Walaupun begitu, terdapat beberapa hewan bertipe Asiatis yang
hanya dapat ditemui di Indonesia dan tidak ada di negara Asia lainnya. Seperti orang
utan yang berhabitat asli di hutan Sumatra dan Kalimantan. Untuk lebih jelasnya, berikut
adalah ciri-ciri dan penjabaran dari fauna tipe Asiatis di Indonesia:
b. Ciri – ciri :
Jenis burung berwarna cerah sangat terbatas dan mereka berbadan kecil namun
bersuara merdu.
c. Contoh fauna :
Badak bercula satu dan dua, dapat ditemukan di Sumatra dan Jawa. Terdapat
penangkaran badak bercula satu tepatnya di Ujung Kulon, Banten. Badak
bercula satu adalah hewan langka dari lima spesies badak di dunia. Menurut
data terakhir hanya terdapat 20 ekor badak bercula satu di dunia. Perburuan liar
untuk mendapatkan cula badak memainkan peran besar dalam kepunahan
badak bercula di alam liar.
Orang utan, dapat ditemukan di hutan Sumatra dan Kalimantan. Orang utan
adalah primata bertubuh besar yang dilindungi. Hutan tempat tinggal mereka
dibabat habis oleh manusia sehingga mereka semakin terusir dari habitat
aslinya. Berbagai usaha dilakukan untuk menjaga keberlangsungannya. Salah
satunya dengan membangun suaka margasatwa dan cagar alam bagi kelestarian
orang utan.
Fauna yang habitatnya berada di bagian tengah adalah fauna endemik Indonesia, alias
hewan asli Indonesia yang tidak ada di negara lain. Fauna tipe peralihan biasanya hanya
terpusat dalam satu wilayah saja dan tidak tersebar di bagian lain. Hewan di bagian
tengah dibatasi oleh garis Wallace di bagian barat dan garis Weber di bagian timur.
Berikut penjelasan lengkapnya:
Karena bersifat endemis banyak fauna tipe peralihan yang terancam punah dan
sangat langka.
c. Contoh fauna :
Anoa, dapat ditemukan di Sulawesi. Anoa memiliki ciri fisik seperti sapi namun
dengan ukuran badan yang lebih kecil.
Babi rusa, hanya terdapat di pulau Sulawesi tepatnya di Sulawesi Tengah. Babi
rusa memiliki taring yang mengarah ke atas dan melengkung ke arah mata.
Tarsius, dapat ditemukan di Sulawesi dan bagian selatan negara Filipina. Tarsius
adalah primata berukuran mungil hanya sebesar jempol orang dewasa dan
memiliki mata yang membelalak besar.
Kura – kura leher ular, hanya dapat ditemukan di Pulau Rote Nusa Tenggara
Timur.
Burung kakatua kecil jambul kuning, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur.
Fauna di bagian timur Indonesia bertipe Australis yang berarti mirip dengan fauna yang
dapat ditemukan di Benua Australia. Terdapat berbagai macam jenis burung yang
dilindungi dan berhabitat asli di daerah timur Indonesia. Mari kita bahas lebih lanjut:
Terdapat banyak jenis burung dengan warna cerah dan corak beragam.
c. Contoh fauna :
Burung kasuari, yang dapat ditemukan di Papua. Terdapat dua jenis yaitu kasuari
kerdil dan kasuari gelambir tunggal. Jenis kasuari pertama memiliki tubuh paling
kecil dibandingkan kasuari jenis lainnya. Kasuari kerdil bisa dibedakan dari
mahkotanya yang berbentuk segitiga. Sedangkan kasuari gelambir tunggal hanya
memiliki satu gelambir yang bergelantungan di bawahnya.
Kangguru pohon, yang dapat ditemukan di Papua dan Maluku. Berbeda dengan
kangguru yang merupakan maskot Australia, kangguru pohon berbadan kecil
dan menghabiskan waktu di atas pohon.
Mandar gendang, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini adalah hewan
endemik yang hanya dapat ditemui di Pulau Halmahera. Memiliki tubuh
berwarna hitam dan paruh berwarna jingga, kita bisa menemukannya di alam
liar pulau ini.
Burung kakatua putih, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini berbulu
putih bersih yang sudah sangat langka. Kita dapat melihatnya terbang bebas
di suaka margasatwa yang terdapat di Provinsi Maluku tepatnya di Taman
Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) di Pulau Halmahera.
Burung Nuri, yang dapat ditemukan di Maluku dan Papua bagian barat. Burung
ini memiliki bulu yang indah dengan dominasi warna merah, bersayap hijau atau
biru. Burung ini hidup di hutan hujan dan hidup secara berkelompok atau
berpasangan.
Berdasarkan uraian diatas dapat kita ketahui bahwa banyak sekali ragam fauna di
Indonesia yang masuk ke dalam kategori hewan yang dilindungi. Barang siapa yang
membunuh, memperjualbelikan, memelihara hewan langka yang dilindungi akan dijerat
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya. Sanksi yang ditetapkan adalah hukuman penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan denda maksimal Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Sudah tugas kita sebagai warga negara Indonesia yang baik dan taat hukum untuk
menjaga kelestarian alam dan keberlangsungan fauna di Indonesia. Jangan sampai
mereka punah sehingga generasi selanjutnya hanya bisa melihat satwa langka dari buku
dan fosil yang ada di museum.
B. Saran Makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat penjelasan
didalamnya yang kurang mendetail. Harapan kami – penulis, pembaca dapat menjadikan
makalah ini, sebagai landasan untuk mencari dan mengkaji materi di dalam makalah ini
untuk dikembangkan kedepannya.