Anda di halaman 1dari 5

Persebaran Flora dan Fauna Endemik di Indonesia

Indonesia menduduki peringkat pertama dengan negara yang memiliki jumlah jenis
mamalia tertinggi di dunia yaitu 515. Dari jenis mamalia besar yang ada di Indonesia, 36% di
antaranya merupakan jenis yang endemik. Selain itu, dari 35 jenis primata 25% di antaranya
adalah hewan endemik. Namun, saat ini hewan-hewan endemik Indonesia sudah terancam
punah. Salah satu faktor penyebab punahnya hewan-hewan endemik di Indonesia adalah
adanya kebakaran hutan yang hampir menjadi fenomena rutin di Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa contoh hewan endemik Indonesia yang harus dilestarikan
agar tidak punah:
1. Harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae), Orang utan (Pongo pygmaeus abelli) dan
Siamang (Hylobates syndactylus) terdapat di Sumatra
2. Kera belanda (Nasalis larvatus), burung rangkong (Buceros rhinoceros) dan orang utan
(Pongo pygmaeus pygmaeus), bekantan (Nasalis larvatus) terdapat di Kalimantan
3. Macan tutul Jawa (Panthera pardus), Banteng (Bos javanicus) dan Badak bercula satu
(Rhinoceros sondaicus) terdapat di Jawa
4. Komodo (Varanus komodoensis) terdapat di Nusa Tenggara/Pulau Komodo
5. Babirusa (Babyrousa babyrussa), anoa (Bubalus depressicornis) dan burung maleo
(Macrocephalon maleo), Binturong terdapat di Sulawesi
6. Burung Cendrawasih (Paradisaea minor) dan buaya irian (Crocodylus porosus)

(A) Macan tutul Jawa (B) Bekantan (C) Harimau Sumatera


(D) Komodo

1. Fauna Indonesia
Kekayaan fauna di Indonesia menduduki peringkat tertinggi dibandingkan dengan
negara-negara lain. Hewan mamalia menduduki peringkat pertama di dunia hampir
mencapai 515 jenis, 125 jenis diantaranya endemik, artinya tidak diketemukan di daerah
lain. Peringkat kedua diduduki oleh kupu-kupu meliputi 151 jenis. Reptil menduduki
peringkat tiga dunia, lebih dari 600 jenis. Sedangkan, burung menduduki peringkat
keempat yang mencapai 1519 jenis dan 420 jenis bersifat endemik. Peringkat kelima
diduduki oleh amfibi meliputi hampir 270 jenis.
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup tertentu
pada lingkungan tertentu di bumi. Indonesia merupakan negara yang amat kaya dengan
flora dan fauna yang tersebar di seluruh kepulauannya. Persebaran makhluk hidup yang
berbeda ini dapat ditentukan oleh keadaan geografis, seperti ketinggian, garis lintang, dan
keadaan iklim, misalnya curah hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Berdasarkan fauna dan
floranya, biogeografi dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan persebaran
tumbuhan.
Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelompokkan
menjadi 6 daerah, yaitu sebagai berikut.
a. Paleartik meliputi daerah Asia Utara dan Eropa, hewan yang khas adalah beruang
eropa, bison dan rusa kutub.
b. Ethiopia meliputi daerah Afrika, Arab, Madagaskar, hewan yang khas, seperti zebra,
jerapah, gajah, dan gorila.
c. Oriental meliputi daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian barat, hewan yang khas
adalah harimau, gajah, tapir, dan kerbau.
d. Australia meliputi daerah Australia, New Zealand dan Indonesia bagian timur. Hewan
yang khas meliputi hewan yang berkantung, seperti kanguru.
e. Neortik meliputi daerah Amerika Utara, hewan yang khas meliputi, binatang pengerat
besar, yaitu berang-berang.
f. Neotropik meliputi daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, hewan yang khas
meliputi kera dan tapir.
Berdasarkan garis Wallace (membelah Selat Makassar menuju ke selatan hingga
ke Selat Lombok) letak Indonesia termasuk dalam 2 daerah zoogeografi, yaitu oriental
(termasuk Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dan Australia (Sulawesi, Irian, Maluku,
Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur). Menurut sejarahnya, Indonesia bagian
barat menyatu dengan benua Asia dan Indonesia timur menyatu dengan benua Australia.
Sehingga tidak mengherankan jika jenis hewan dan tumbuhan yang ada di Indonesia barat
mirip dengan hewan dan tumbuhan di Asia Tenggara atau oriental. Jenis hewan dan
tumbuhan di Indonesia timur mirip dengan hewan dan tumbuhan yang berada di daerah
biografi benua Australia.
Menurut Weber, seorang ahli zoologi dari Jerman bahwa hewan-hewan yang ada
di Sulawesi tidak semuanya tergolong kelompok hewan Australia karena ada juga yang
memiliki sifat-sifat Oriental sehingga Weber berkesimpulan bahwa hewan-hewan
Sulawesi merupakan hewan peralihan. Weber kemudian membuat garis pembatas yang
berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara menuju Kepulauan Aru yang
kemudian dikenal dengan nama garis Weber. Sebagai bukti, Sulawesi merupakan wilayah
peralihan, contohnya, di Sulawesi terdapat Oposum dari Australia dan kera Macaca dari
Oriental.
A. Fauna daerah Oriental
Fauna daerah oriental memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Banyak spesies mamalia berukuran besar, seperti badak, gajah, banteng, dan
harimau. Terdapat pula mamalia berkantung, tetapi jumlahnya sedikit, bahkan
hampir tidak ada.
b. Terdapat berbagai macam kera, terutama di Kalimantan yang paling banyak
memiliki primata, misalnya, orang utan, kukang, dan bekantan.
c. Burung-burung yang dapat berkicau, tetapi warnanya tidak seindah burung
Australia, misalnya, jalak bali (Leucopsar rothschildi), murai (Myophoneus
melurunus), ayam hutan berdada merah (Arborphila hyperithra), dan ayam pegar
(Lophura bulweri).

B. Fauna Daerah Indonesia Bagian Timur (Daerah Australian)


Fauna daerah Australian memiliki ciri-ciri sebagi berikut:
sebagai berikut.
a. Mamalia berukuran kecil. Di Irian dan Papua terdapat kurang lebih 110 spesies
mamalia, misalnya, kuskus (Spilocus maculates) dan Oposum. Di Irian juga terdapat
27 hewan pengerat (rodensial), dan 17 di antaranya merupakan spesies endemik.
b. Banyak hewan berkantung. Di Irian dan Papua banyak ditemukan hewan berkantung,
seperti kanguru (Dendrolagus ursinus).
c. Tidak terdapat spesies kera. Spesies kera tidak ditemukan di daerah Australia, tetapi
di Sulawesi ditemukan banyak hewan endemik, misalnya, primata primitif Tarsius
spectrum, musang (Macrogalida musschenbroecki), babirusa, anoa, maleo, dan
beberapa jenis kupu-kupu.
d. Jenis burung berwarna indah dan beragam. Papua memiliki koleksi burung terbanyak
dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia, kira-kira 320 jenis, dan setengah di
antaranya merupakan spesies endemik, misalnya, burung cenderawasih.

C. Fauna Peralihan

Fauna peralihan tersebar di Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Daerah


fauna Peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang membatasi fauna di dataran Sunda
dan garis Weber yang membatasi dengan fauna di dataran Sahul. Selian itu, daerah ini
disebut sebagai daerah peralihan karena beberapa fauna tipe Asia dan Australia terdapat
di kawasan ini. Di kawasan ini pula terdapat fauna yang tidak terdapat di kawasan lain
di dunia. Misalnya di daerah Sulawesi juga terdapat hewan yang ada juga di Jawa,
contohnya rusa dan monyet, sedangkan di Halmahera juga ada burung Cendrawasih
yang ada di Irian Jaya.

Berikut beberapa fauna tipe peralihan yang terdapat di Indonesia:

1. Anoa
Anoa adalah jenis kerbau tetapi kerdil.
Binatang ini sangat pemalu sehingga jarang
terlihat. Anoa dibedakan menjadi dua, yaitu
anoa dataran rendah (Bubalus depresicornis)
dan anoa gunung (Bubalus quarlesi). Fauna ini
adalah jenis endemi di Sulawesi Tenggara.
2. Babi Rusa
Taring babi rusa mencuat hingga
menyerupai tanduk dan memiliki cula yang
melengkung ke atas. Fauna ini termasuk
endemi juga di Sulawesi. Ciri inilah yang
membuat babi rusa berbeda dengan babi pada
umumnya.
3. Maleo
Fauna ini hanya terdapat di Sulawesi dan
pulau-pulau sekitarnya. Hewan ini memiliki
keunikan dalam perkembangbiakannya. Telur
yang sudah menetas akan dikuburkan
ditumpukkan daun kering atau pasir yang
hangat.

Pertanyaan:
1. Mengapa fauna Indonesia bagian barat dikenal sebagai fauna oriental? Dan sebaliknya
mengapa fauna Indonesia bagian timur disebut fauna Australia?
Jawaban:
Para ahli menyebutkan bahwa, pada zaman dahulu Indonesia bagian barat menyatu
dengan benua asia. Oleh karena itu jenis fauna di Indonesia bagian barat mirip dengan
fauna yang ada di benua asia. Sebaliknya, wilayah Indonesia timur menyatu dengan
benua autralia yang mengakibatkan adanya kemiripan fauna yang ada di Indonesia
bagian timur dengan fauna yang ada di benua Australia.
2. Sebutkan fauna Indonesia di zona peralihan yang juga termasuk fauna endemik
Indonesia!
Jawab:
1. Anoa yang merupakan fauna endemis Sulawesi Tenggara
2. Babi Rusa yang merupakan fauna endemis Sulawesi
3. Maleo yang merupakan fauna endemis Sulawesi
4. Komodo yang merupakan fauna endemis Pulau Komodo Kepulauan Nusa Tenggara

Daftar Pustaka

Ansori, M. dan Martono, Djoko. 2009. BIOLOGI: untuk SMA/MA kelas X. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Firmansyah. R, H. M. Mawardi, dan Riandi. M. U. 2009. Mudah dan Aktif Belajar


Biologi untuk kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional

Sulistyorini, Ari. 2009. BIOLOGI 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional

Supriatna, J. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai