Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tugas makalah ini merupakan latihan yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa
pada mata kuliah geologi dasar.
Penulisan makalah ini akan menjelaskan tentang penggunaan, manfaat, macam-
macam, dan jenis fosil. Yang dalam hal ini penyusun, memilih fosil sebagai bahan
pembahasan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai tugas yang diberikan dosen
kepada mahasiswa dan agar mahasiswa dapat lebih memahami tentang penggunaan,
manfaat, macam-macam, dan jenis fosil.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah membantu pemahaman
mahasiswa mengenai penggunaan, manfaat, macam-macam, dan jenis fosil. Serta melatih
mahasiswa dalam pembuatan makalah yang baik dan benar.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Fosil

Batu Fosil pada dasarnya bukanlah sebuah batu. Pengertian Batu Fosil adalah kayu
ataupun binatang yang telah membatu. Bahan-bahan organik pada kayu ataupun binatang
tersebut sedikit demi sedikit berubah menjadi akik pada saat pembusukan. Struktur aslinya
tidak mengalami perubahan, hanya saja secara perlahan mengeras dan berubah menjadi batu
( Batu Fosil ).

Fosil sangat berfungsi bagi sejarah peradaban manusia dan seluruh kehidupan dibumi
ini, karna dengan kita mendapatkan atau menemukan fosil-fosil hewan, tumbuhan dan
kerangka manusia membuat kita mengetahui asal usul kehidupan dibumi ini, dan proses
terbentuknya bumi ini.

2
BAB III
PEMBAHASAN

3.2 Penggunaan Fosil


Minyak bumi, gas alam, dan batu bara dikatakan sebagai bahan bakar fosil karena
pada dasarnya mereka memang fosil. Bahan bakar fosil terbentuk lewat proses alamiah
berupa pembusukan dari organisme yang mati ratusan juta tahun lalu. Dinosaurus,
pepohonan, dan hampir semua mahluk hidup yang mati, terendapkan di tanah, dan sekarang
telah menjadi minyak bumi, gas alam, atau batu bara. Gas alam berbentuk gas, minyak bumi
berbentuk cair, dan batu bara berbentuk padat. Perbedaan wujud mereka disebabkan
perbedaan pada tekanan dan panas yang mereka terima di perut bumi selama jutaan tahun.
Bahan bakar fosil adalah sumberdaya tak terbarukan karena perlu jutaan tahun untuk
terbentuk, dan sumber yang ada lebih cepat habis ketimbang terbentuk yang baru. Produksi
dan pemakaian bahan bakar fosil menyebabkan masalah-masalah lingkungan. Gerakan global
menuju pembangkitan energi terbarukan dilakukan untuk membantu memenuhi
meningkatkanya kebutuhan energi.
Ada banyak jenis senyawa hidrokarbon atau terbarukan dalam campuran bahan bakar
tertentu. Campuran khusus hidrokarbon memberi sebuah bahan bakar sifat karakteristiknya,
seperti titik didih, titik beku, kepadatan, kekentalan, dsb. Sebagian bahan bakar seperti gas
alam, misalnya, mengandung komponen gas dengan titik didih yang sangat rendah. Yang lain
seperti bensin dan diesel mengandung komponen dengan titik didih lebih tinggi.
Bahan bakar fosil itu penting karena bila dibakar (dioksidasi menjadi karbon dioksida
dan air) akan menghasilkan energi yang besar per satuan berat. Penggunaan batu bara sebagai
bahan bakar sudah dilakukan di masa prasejarah. Batu bara digunakan untuk menjalankan
tungku pencairan bijih logam. Hidrokarbon setengah padat juga telah digunakan semenjak
zaman kuno, namun bahan ini umumnya dipakai untuk bahan anti air dan balsem.
Minyak mentah berat, yang lebih kental dari minyak mentah biasa, dan pasir aspal
yang merupakan campuran bitumen dengan pasir dan tanah liat, menjadi sumber bahan bakar
fosil yang penting. Landas minyak dan bahan sejenis adalah batuan endapan yang
mengandung kerogen, sebuah campuran kompleks senyawa organik dengan berat molekul
besar, yang menghasilkan minyak mentah sintetis ketika dipanaskan (pirolisis). Bahan ini
belum dieksploitasi secara komersial untuk saat ini. Bahan bakar ini dapat digunakan untuk
mesin pembakaran internal, pembangkit listrik bahan bakar fosil, dan kegunaan lain.
Penggunaan Bahan Bakar Fosil
3
Pada paruh terakhir abad ke 18, kincir angin dan air memberi energi untuk menggiling
tepung, menggergaji kayu, atau memompa sementara kayu atau gambut digunakan untuk
memberikan pemanasan di musim dingin. Penggunaan bahan bakar fosil secara luas diawali
oleh batu bara dan kemudian minyak bumi, untuk mentenagai mesin uap memungkinkan
revolusi industri. Pada saat yang sama, cahaya gas menggunakan gas alam atau gas batu bara
menjadi luas. Penemuan mesin pembakaran internal dan penggunaannya pada mobil dan truk
meningkatkan kebutuhan bensin dan disel, keduanya dibuat dari bahan bakar fosil. Alat
transportasi lain, kereta api dan pesawat, juga membutuhkan bahan bakar fosil. Penggunaan
bahan bakar fosil lainnya mencakup pembangkitan listrik dan industri biokimia. Aspal, sisa
dari ekstraksi minyak bumi, digunakan untuk membangun jalan.

Saat ini di dunia terdapat persediaan batu bara sebesar 905 miliar metrik ton yang
setara dengan 4416 miliar barel (702.1 km3) minyak bumi. Sementara itu persediaan minyak
bumi sendiri adalah 1119 miliar barel (177,9 km3) hingga 1317 miliar barel (209,4 km3). Gas
alam lebih sedikit, yaitu hanya 175-181 triliun meter kubik, atau setara 1161 miliar barel
minyak bumi.

Produksi harian bahan bakar fosil pada tahun 2006 adalah sebagai berikut:

Batu bara diproduksi 52 juta barel ekuivalen minyak per hari.

Minyak bumi diproduksi 84 juta barel per hari

Gas alam diproduksi 19 juta barel ekuivalen minyak per hari.

Saat ini diduga cadangan minyak dunia hanya cukup untuk 34 tahun lagi (per 2011).
Sementara gas alam tinggal 52 tahun dan batu bara masih cukup untuk 139 tahun ke depan.

Dampak Lingkungan

Di Amerika Serikat, lebih dari 90% emisi gas rumah kaca datang dari pembakaran
bahan bakar fosil. Pembakaran bahan bakar fosil juga menghasilkan pencemar lain, seperti
nitrogen oksida, sulfur dioksida, senyawa organik berbau, dan logam berat.

Di Kanada, sektor listrik adalah sektor industri yang unik karena kontribusi emisinya
yang sangat besar pada semua isu udara. Pembangkitan listrik menghasilkan sejumlah besar

4
nitrogen oksida dan sulfur dioksida, yang menyebabkan kabut dan hujan asam serta
terbentuknya materi bubuk halus. Ia merupakan sumber industri yang paling tidak terkendali
dalam menghasilkan pencemaran raksa di Kanada. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil
juga memancarkan karbon dioksida yang menyumbang pada perubahan iklim. Selain itu,
sektor ini berpengaruh besar pada air dan habitat serta spesies. Bendungan dan jalur transmisi
berpengaruh nyata pada air dan keanekaragaman hayati. Menurut ilmuan AS Jerry Mahlman,
secara ilmiah 99% pasti kalau bahan bakar fosil menjadi penyebab utama pemanasan global.

Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan asam sulfat, karbonik, dan nitrik, yang
jatuh ke Bumi sebagai hujan asam, mempengaruhi daerah alamiah dan lingkungan buatan.
Monumen dan pahatan yang dibuat dari pualam dan batu kapur rentan terhadapnya karena
asam melarutkan kalsium karbonat.

Bahan bakar fosil juga mengandung bahan radioaktif, terutama uranium dan thorium,
yang dilepaskan ke atmosfer. Tahun 2000, sekitar 12 ribu ton thorium dan 5 ribu ton uranium
telah dilepaskan dari pembakaran batu bara di dunia. Diperkirakan kalau tahun 1982,
pembakaran batu bara oleh AS telah melepaskan 155 kali lebih banyak radioaktif ke atmosfer
ketimbang insiden Three Mile Island. Walau begitu, radioaktivitas dari pembakaran batu bara
ini sangat kecil dalam tiap sumber dan tidak memiliki dampak yang nyata pada fisiologi
manusia.

Pembakaran batu bara menyebabkan sejumlah besar abu dasar dan abu terbang.
Bahan ini digunakan dalam berbagai jenis penerapan industri yang bahkan mencakup 40%
produksi AS. Mantan direktur CIA, James Woolsey, menggariskan argumen keamanan
nasional untuk segera berpindah dari bahan bakar fosil.

3.2 Manfaat Fosil

Manfaat fosil :
- sebagai sumber penelitian
- untuk mengetahui jenis spesies mahluk hidup pada zaman dahulu
- kemungkinan fosil itu bisa di jadikan sumber daya alam seperti minyak bumi.

3.3 Macam-Macam Fosil

Berdasarkan ukurannya, macam-macam fosil dibagi menjadi :

5
Macro fossil atau fosil besar, fosil macam ini bisa dipelajari tanpa menggunakan
mikroskop.

Micro fossil atau fosil kecil, fosil macam ini hanya bisa dipelajari dengan
mempergunakan mikroskop. Nanno fosil adalah fosil yang sangat halus dan harus
dipelajari dengan mikroskop khusus

3.4 Jenis Fosil

Jenis fosil yaitu :

A. Fosil yang berupa fragmen

Fosil merupakan fragmen, dimana fragmen ini bisa


mengalami perubahan dan ada yang tidak bisa mengalami
perubahan.

B. Fosil tidak terubah

Pada fosil ini, organisme yang terawetkan komposisi semula tidak mengalami perubahan.

C. Fosil terubah

Pada fosil ini, komposisi fosilnya telah mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa :
Permineralisasi : bagian-bagian organisme yang porous terisi oleh mineral-mineral sekunder
Replacement : mineral sekunder mengganti semua material fosil yang asli
Rekristalisasi : butiran halus pada mineral asli menyusun kembali ke dalam kristal yang
lebih besar dari material sebelumnya.

D. Fosil jejak atau bekas

Dibedakan menjadi :
Track, trail dan burrow
Track adalah jejak berupa tapak, trail ialah jejak berupa seretan, sedangkan burrow berupa
jejak galian dari organisme penggali.

Mold, Cast, dan Imprint


Mold ialah cetakan yang terbentuk oleh fosil dimana fosil tersebut terlarutkan seluruhnya,

6
cast ialah mold yang terisi oleh mineral sekunder membentuk jiplakan secara kasar mirip
dengan fosil asli.

Cuprolite
Cuprolit ialah fosil yang berupa kotoran dari hewan. Dari
kotoran ini, dapat diketahui makanan, tempat hidup, dan ukuran relatifnya.

Fosil kimia
Fosil kimia ialah fosil yang berupa keadaan kiimia pada masa lampau seperti jejak asam
organik.

E. Fosil indeks

Fosil indek adalah fosil yang digunakan sebagai penunjuk waktu geologi. Fosil ini meliputi 2
keadaan, yaitu :

Fosil yang mempunyai kisaran yang panjang : fosil terdapat pada beberapa batuan yang
berasal dari beberapa jaman geologi yang berurutan.

Fosil dengan kisaran yang pendek : fosil yang hanya terdapat pada batuan yang berasal dari
satu jaman geologi tertentu saja, atau bahkan hanya berasal dari sebagian jaman tertentu

7
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Batu Fosil pada dasarnya bukanlah sebuah batu. Pengertian Batu Fosil adalah kayu
ataupun binatang yang telah membatu. Bahan-bahan organik pada kayu ataupun binatang
tersebut sedikit demi sedikit berubah menjadi akik pada saat pembusukan. Struktur aslinya
tidak mengalami perubahan, hanya saja secara perlahan mengeras dan berubah menjadi batu
( Batu Fosil ).

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.supranaturaljokowi.com/2015/03/pengertian-dan-manfaat-batu-fosil.html

http://ilmubiologi.com/macam-macam-fosil.html

http://geoligikita.blogspot.co.id/2008/12/jenis-jenis-fosil.html

http://www.faktailmiah.com/2011/06/30/bahan-bakar-fosil.html

Anda mungkin juga menyukai