PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai tugas yang diberikan dosen
kepada mahasiswa dan agar mahasiswa dapat lebih memahami tentang penggunaan,
manfaat, macam-macam, dan jenis fosil.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah membantu pemahaman
mahasiswa mengenai penggunaan, manfaat, macam-macam, dan jenis fosil. Serta melatih
mahasiswa dalam pembuatan makalah yang baik dan benar.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Batu Fosil pada dasarnya bukanlah sebuah batu. Pengertian Batu Fosil adalah kayu
ataupun binatang yang telah membatu. Bahan-bahan organik pada kayu ataupun binatang
tersebut sedikit demi sedikit berubah menjadi akik pada saat pembusukan. Struktur aslinya
tidak mengalami perubahan, hanya saja secara perlahan mengeras dan berubah menjadi batu
( Batu Fosil ).
Fosil sangat berfungsi bagi sejarah peradaban manusia dan seluruh kehidupan dibumi
ini, karna dengan kita mendapatkan atau menemukan fosil-fosil hewan, tumbuhan dan
kerangka manusia membuat kita mengetahui asal usul kehidupan dibumi ini, dan proses
terbentuknya bumi ini.
2
BAB III
PEMBAHASAN
Saat ini di dunia terdapat persediaan batu bara sebesar 905 miliar metrik ton yang
setara dengan 4416 miliar barel (702.1 km3) minyak bumi. Sementara itu persediaan minyak
bumi sendiri adalah 1119 miliar barel (177,9 km3) hingga 1317 miliar barel (209,4 km3). Gas
alam lebih sedikit, yaitu hanya 175-181 triliun meter kubik, atau setara 1161 miliar barel
minyak bumi.
Produksi harian bahan bakar fosil pada tahun 2006 adalah sebagai berikut:
Saat ini diduga cadangan minyak dunia hanya cukup untuk 34 tahun lagi (per 2011).
Sementara gas alam tinggal 52 tahun dan batu bara masih cukup untuk 139 tahun ke depan.
Dampak Lingkungan
Di Amerika Serikat, lebih dari 90% emisi gas rumah kaca datang dari pembakaran
bahan bakar fosil. Pembakaran bahan bakar fosil juga menghasilkan pencemar lain, seperti
nitrogen oksida, sulfur dioksida, senyawa organik berbau, dan logam berat.
Di Kanada, sektor listrik adalah sektor industri yang unik karena kontribusi emisinya
yang sangat besar pada semua isu udara. Pembangkitan listrik menghasilkan sejumlah besar
4
nitrogen oksida dan sulfur dioksida, yang menyebabkan kabut dan hujan asam serta
terbentuknya materi bubuk halus. Ia merupakan sumber industri yang paling tidak terkendali
dalam menghasilkan pencemaran raksa di Kanada. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil
juga memancarkan karbon dioksida yang menyumbang pada perubahan iklim. Selain itu,
sektor ini berpengaruh besar pada air dan habitat serta spesies. Bendungan dan jalur transmisi
berpengaruh nyata pada air dan keanekaragaman hayati. Menurut ilmuan AS Jerry Mahlman,
secara ilmiah 99% pasti kalau bahan bakar fosil menjadi penyebab utama pemanasan global.
Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan asam sulfat, karbonik, dan nitrik, yang
jatuh ke Bumi sebagai hujan asam, mempengaruhi daerah alamiah dan lingkungan buatan.
Monumen dan pahatan yang dibuat dari pualam dan batu kapur rentan terhadapnya karena
asam melarutkan kalsium karbonat.
Bahan bakar fosil juga mengandung bahan radioaktif, terutama uranium dan thorium,
yang dilepaskan ke atmosfer. Tahun 2000, sekitar 12 ribu ton thorium dan 5 ribu ton uranium
telah dilepaskan dari pembakaran batu bara di dunia. Diperkirakan kalau tahun 1982,
pembakaran batu bara oleh AS telah melepaskan 155 kali lebih banyak radioaktif ke atmosfer
ketimbang insiden Three Mile Island. Walau begitu, radioaktivitas dari pembakaran batu bara
ini sangat kecil dalam tiap sumber dan tidak memiliki dampak yang nyata pada fisiologi
manusia.
Pembakaran batu bara menyebabkan sejumlah besar abu dasar dan abu terbang.
Bahan ini digunakan dalam berbagai jenis penerapan industri yang bahkan mencakup 40%
produksi AS. Mantan direktur CIA, James Woolsey, menggariskan argumen keamanan
nasional untuk segera berpindah dari bahan bakar fosil.
Manfaat fosil :
- sebagai sumber penelitian
- untuk mengetahui jenis spesies mahluk hidup pada zaman dahulu
- kemungkinan fosil itu bisa di jadikan sumber daya alam seperti minyak bumi.
5
Macro fossil atau fosil besar, fosil macam ini bisa dipelajari tanpa menggunakan
mikroskop.
Micro fossil atau fosil kecil, fosil macam ini hanya bisa dipelajari dengan
mempergunakan mikroskop. Nanno fosil adalah fosil yang sangat halus dan harus
dipelajari dengan mikroskop khusus
Pada fosil ini, organisme yang terawetkan komposisi semula tidak mengalami perubahan.
C. Fosil terubah
Pada fosil ini, komposisi fosilnya telah mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa :
Permineralisasi : bagian-bagian organisme yang porous terisi oleh mineral-mineral sekunder
Replacement : mineral sekunder mengganti semua material fosil yang asli
Rekristalisasi : butiran halus pada mineral asli menyusun kembali ke dalam kristal yang
lebih besar dari material sebelumnya.
Dibedakan menjadi :
Track, trail dan burrow
Track adalah jejak berupa tapak, trail ialah jejak berupa seretan, sedangkan burrow berupa
jejak galian dari organisme penggali.
6
cast ialah mold yang terisi oleh mineral sekunder membentuk jiplakan secara kasar mirip
dengan fosil asli.
Cuprolite
Cuprolit ialah fosil yang berupa kotoran dari hewan. Dari
kotoran ini, dapat diketahui makanan, tempat hidup, dan ukuran relatifnya.
Fosil kimia
Fosil kimia ialah fosil yang berupa keadaan kiimia pada masa lampau seperti jejak asam
organik.
E. Fosil indeks
Fosil indek adalah fosil yang digunakan sebagai penunjuk waktu geologi. Fosil ini meliputi 2
keadaan, yaitu :
Fosil yang mempunyai kisaran yang panjang : fosil terdapat pada beberapa batuan yang
berasal dari beberapa jaman geologi yang berurutan.
Fosil dengan kisaran yang pendek : fosil yang hanya terdapat pada batuan yang berasal dari
satu jaman geologi tertentu saja, atau bahkan hanya berasal dari sebagian jaman tertentu
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Batu Fosil pada dasarnya bukanlah sebuah batu. Pengertian Batu Fosil adalah kayu
ataupun binatang yang telah membatu. Bahan-bahan organik pada kayu ataupun binatang
tersebut sedikit demi sedikit berubah menjadi akik pada saat pembusukan. Struktur aslinya
tidak mengalami perubahan, hanya saja secara perlahan mengeras dan berubah menjadi batu
( Batu Fosil ).
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.supranaturaljokowi.com/2015/03/pengertian-dan-manfaat-batu-fosil.html
http://ilmubiologi.com/macam-macam-fosil.html
http://geoligikita.blogspot.co.id/2008/12/jenis-jenis-fosil.html
http://www.faktailmiah.com/2011/06/30/bahan-bakar-fosil.html