(PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang Masalah
Karena adanya kebutuhan hidup, manusia selalu memiliki minat yang
sangat kuat pada organisme lain dan lingkungannya. Sebagai pemburu dan
pengumpul, orang-orang prasejarah harus mempelajari dimana binatang buruan
dan tumbuhan yang dapat dimakan dapat ditemukan dalam jumlah yang banyak.
Para naturalis mulai dari Aristoteles hingga Darwin membuat proses pengamatan
dan pemerian organisme di habitat alamiahnya sebagai tujuan akhir, alih-alih
sebagai sekedar cara untuk bertahan hidup. Pandangan yang luar biasa masih
dapat diperoleh melalui pendekatan deskriftif ini, dan dengan demikian sejarah
alam masih mendasari ilmu ekologi.
Meskipun ekologi memiliki sejarah panjang sebagai suatu ilmu deskriftif,
sekarang sifatnya menjadi semakin eksperimental. Meskipun terdapat kesulitan
dalam melakukan percobaan yang seringkali melibatkan banyak sekali ruang dan
waktu, banyak di antara ahli ekologi menguji hipotesis di laboratorium dan di
lapangan. Satu contoh awal adalah suatu kajian klasik tahun 1969 oleh Daniel
Simberloff dan E.O. Wilson yang melibatkan penghilangan semua serangga pada
sebuah pulau kecil di Florida Keys untuk mempelajari rekolonisasi pulau itu dari
populasi daratan di dekatnya. Contohnya, seorang peneliti mengumpulkan hewan
invertebrata dalam perangkap di sepanjang garis pantai sebuah danau sebagai
bagian dari suatu kajian eksperimental mengenai pengaruh logam berat pada
perilaku ikan.
Sebagai suatu bidang kajian ilmiah, ekologi menggabungkan pendekatan
hipotesis-deduktif, yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk
menguji penjelasan hipotesis dari fenomena-fenomena ekologis. Banyak ahli
ekologi merancang model matematis yang memungkinkan mereka membuat
komputer
yang
canggih
untuk
mengembangkan
model
yang
pohon-pohon
b.
c.
d.
BAB II
PEMBAHASAN
Matahari, planet, satelit dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya
masing-masing. Alquran surat Al Anbiya ayat 33 dan surat Yaasin ayat 38
menjelaskan mengenai fakta ilmiah itu dan terbukti kebenaranya.
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (QS Al
Anbiya:33)
Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS Yaa Siin: 38)
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia
sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang
tua. (QS Yaa Siin: 39)
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS Yaa Siin:
40)
A. Pengertian faktor abiotik dalam biosfer
Biosfer adalah ekosistem global jumlah seluruh ekosistem planet, atau
seluruh makhluk hidup dan tempatnya hidup. Biosfer merupakan tingkatan
yang paling kompleks dalam ekologi. Biosfer meliputi atmosfer hingga
ketinggian beberapa kilometer, daratan sampai ke dan termasuk bebatuan
yang mengandung air yang berada paling tidak 1500 meter di bawah
tanah, danau, dan aliran sungai, gua, dan larutan hingga kedalaman
beberapa kilometer.
Para ahli ekologi telah lama menyadari adanya pola global dan regional
yang mengagumkan dalam persebaran organisme di dalam biosfer. Pola ini
sebagian besar mencerminkan perbedaan iklim secara regional dan faktor-
Suhu
lingkungan
merupakan
faktor
penting
dalam
10
mengingat
pertimbangan-pertimbangan
yang
kompleks
tersebut, mari kita mengamati lebih dekat pola iklim global serta
variasi lokal dan musiman dalam lingkungan fisik, untuk memahami
persebaran organisme secara geografis.
11
12
13
14
15
iklim yang mirip Laut tengah, pada musim panas, angin laut yang
kering dan sejuk dihangatkan ketika angin tersebut melakukan kontak
dengan daratan, yang menyerap air dan menyebabkan musim panas
yang panas tanpa hujan di daratan yang jaraknya hanya beberapa mil
dari pesisir.
Pegunungan juga memiliki pengaruh yang signifikan pada radiasi
matahari, suhu lokal dan curah hujan. Lereng gunung yang menghadap
ke selatan di Belahan Bumi Utara menerima lebih banyak cahaya
matahari dibandingkan dengan lereng gunung yang menghadap ke
utara di sebelahnya, sehingga menjadi lebih hangat dan lebih kering.
Pada banyak pegunungan pada bagian barat Amerika Utara, pohon
cemara dan konifer lainnya menempati lereng yang menghadap ke
Utara, sementara semak, vegetasi yang resisten terhadap kekeringan,
banyak menempati lereng yang menghadap ke selatan. Selain itu, pada
lintang tertentu, suhu udara menurun sekitar 60 C setiap kenaikan
ketinggian 1000 m, yang serupa dengan penurunan suhu dengan
peningkatan lintang. Pada zona temperat (bersuhu sedang) utara,
misalnya, suatu kenaikan ketinggian 1000 m akan menghasilkan suatu
perubahan suhu yang sama dengan peningkatan lintang sebanyak 880
km. hal ini merupakan salah satu alsan komunitas pada ketinggian
yang lebih rendah, yang lebih jauh dari equator. Ketika udara hangat
dan lembap mendekatipegunungan, udara akan naik dan kemudian
mengalami pendinginan, membebaskan uap air pada arah tiupan angin
di daerah pengunungan tersebut. Pada arah yang berlawanan dengan
arah tiupan angin pada sisi pengunungan tersebut, udara yang lebih
sejuk dan kering akan turun, menyerap air dan menghasilkan daerah
bayang-bayang hujan. Gurun umumnya terjadi pada sisi bukit yang
berlawanan dengan arah tiupan angin, suatu fenomena yang tampak
jelas di daerah Great Basin dan Mojave Desert di bagian barat Amerika
Utara, gurun Gobi di Asia, dan gurun-gurun kecil yang memadai sudut
selatan beberapa kepulauan Karibi.
16
variasi
dalam
arus
laut,
yang
kadang-kadang
17
membawa air yang kaya oksigen dari permukaan danau ke dasar dan
air yang kaya nutrien dari dasar ke permukaan danau baik pada musim
semi maupun musim gugur. Perubahan ciri-ciri abiotik danau secara
bersiklus (siklis) ini sangat penting bagi kelangsungan hidup dan
pertumbuhan organisme pada semua tingkatan di dalam ekosistem ini.
Iklim juga bervariasi dalam skala yang sangat kecil, yang disebut
mikroklimat atau iklim mikro. Sebagai contoh, para ahli ekologi
seringkali mengacu pada iklim mikro di dasar hutan atau di bawah
bebatuan. Banyak ciri dalam lingkungan mempengaruhi mikroklimat,
yaitu dengan cara memberikan peneduhan, mengurangi penguapan
dari tanah, dan memperkecil pengaruh angin. Pohon-pohon di hutan
seringkali menyejukkan mikroklimat di bawahnya. Daerah yang
gundul umumnya mengalami suhu ekstrem yang lebih besar
dibandingkan dengan bagian dalam hutan, karena radiasi matahari dan
tiupan angin yang lebih besar yang telah dibentuk oleh pemanasan dan
pendinginan yang cepat pada tanah terbuka, penguapan umumnya juga
lebih tinggi di daerah yang terbuka tanpa hutan. Tanah di tempat yang
rendah umumnya lebih basah dibandingkan dengan tanah di tempat
yang tinggi dan cenderung ditumbuhi oleh spesies pohon yang berada
di dalam hutan yang sama. Jika anda pernah mengangkat batang kayu
atau batu besar di hutan, anda pasti sangat menyadari adanya
organisme (seperti salamander, cacing, dan beberapa serangga) yang
hidup dalam teduhan lingkungan mikro ini, yang di sokong oleh suhu
dan kelembapan ekstrem. Setiap lingkungan di bumi dengan cara yang
serupa di tandai oleh suatu mosaik perbedaan skala kecil dalam factorfaktor abiotik yang mempengaruhi persebaran organisme.
18
Kehidupan berasal pada air dan berevolusi di sana selama hamper 3 miliar
tahun sebelum tumbuhan dan hewan mulai berpindah ke daratan. Bioma
akuatik masih mewakili bagian terbesar dalam biosfer.
Para ahli ekologi membedakan antara bioma air tawar dan bioma air laut
berdasarkan perbedaan fisik dan kimiawi. Sebagai contoh, bioma marina
tau laut umumnya memiliki konsentrasi garam rata-rata 3%, sementara
bioma air tawar umumnya memiliki ciri konsentrasi garam yang lebih
rendah dari 1%. Lautan menutupi sekitar 75% permukaan Bumi, dan
memiliki dampak yang sangat besar pada biosfer. Penguapan air laut akan
menyediakan uap air yang akan menjadi sebagian besar curah hujan di
planet ini, dan suhu lautan berpengaruh pada pola iklim dan angin di
dunia. Selain itu, alga laut dan bakteri fotosintetik menyediakan sebagian
besar oksigen (O2)
dioksida. Bioma air tawar sangat erat hubungannya dengan tanah dan
komponen biotic bioma terrestrial yang dilalui bioma air tawar tersebut
atau tempat bioma air tawar berada. Ciri khusus suatu bioma air tawar juga
dipengaruhi oleh pola dan kecepatan aliran air dan iklim yang memberikan
paparan terhadap bioma tersebut.
19
20
Pada subbab ini kita akan mengkaji dua kategori umum bioma air tawar,
badan air yang tetap diam (kolam dan danau) dan jenis badan air yang
bergerak (sungai dan aliran). Badan air yang diam berkisar mulai dari
kolam kecil yang hanya beberapa meter persegi luasnya hingga ke danau
besar yang luasnya mencapai ribuan kilometer persegi. Di sebagian besar
danau, komunitas tumbuhan dan hewan tersebar berdasarkan kedalaman
air dan jaraknya dari tepian. Tumbuhan akuatik yang berakar dan
mengambang berkembang biak pada zona litoral (daerah pesisir), yaitu
daerah perairan di dekat tepian yang cukup banyak mendapatkan banyak
cahaya dan kedalamannya dangkal. Pada suatu danau, perairan dengan
permukaan terbuka dan mendapatkan cahaya yang baik di daerah yang
semakin jauh dari tepian.
4. Lahan Basah
berdasarkan
definisi
yang
kaku
sehingga
seringkali
menimbulkan konflik.
Keberagaman jenis daerah lahan basah yang sangat luas telah diketahui,
mulai dari rawa yang airnya tak mengalir (marsh), rawa lumpur (swamp)
21
22
Daerah dimana anak sungai atau sungai air tawar menyatu dengan laut
disebut estuaria atau muara seringkali berbatasan dengan lahan basah
pesisir yang disebut hamparan lumpur (mudflat) dan rawa asin (saltmarsh).
Salinitas atau kadar garam bervariasi berdasarkan ruang di muara, mulai
dari hamper seperti air tawar hingga salinitas air laut, salinitas juga
bervariasi selama satu hari mengikuti pasang surut. Nutrient yang terbawa
oleh sungai akan memperkaya air di muara, yang membuat muara
merupakan salah satu lingkungan yang paling produktif di bumi.
Rumput-rumputan rawa asin, alga dan fitoplankton merupakan produsen
utama pada muara. Lingkungan muara juga mendukung kehidupan
berbagai ragam cacing, tiram, kepiting dan banyak spesies ikan yang
dikonsumsi oleh manusia. Banyak invertebrate laut dan ikan menggunakan
muara sebagai tempat berkembang biak atau berpindah melalui muara ke
habitat air tawar di daerah hulu. Muara juga merupakan daerah pencarian
makan yang penting bagi banyak vertebrata semiakuatik, khususnya
burung air.
Meskipun muara mendukung kehidupan berbagai ragam spesies yang
secara komersial sangat berharga, daerah di sekitar muara juga merupakan
lokasi utama untuk pengembangan komersial dan tempat tinggal. Selain
itu, sayangnya, muara berada pada ujung terakhir penerimaan tumpukan
polutan dari arah hulu. Sangat sedikit habitat muara yang tidak terganggu
yang tersisa hingga saat ini, dan sebagian besar telah hilang karena
penimbunan tanah dan pengembangan untuk pembangunan. Banyak
Negara bagian di Amerika sekarang agak terlambat mengambil langkah
untuk melestarikan muara yang masih tersisa di wilayahnya.
Mirip dengan komunitas di danau air tawar, komunitas air laut tersebar
menurut kedalaman air, derajat penetrasi cahaya, jarak dari pantai, dan
perairan terbuka versus bagian dasar. Terdapat suatu zona fotik di mana
23
24
surut
adalah
pengurangan
keanekaragaman
spesies,
dan
25
Beberapa terumbu karang yang menutupi lautan dangkal yang sangat luas,
akan tetapi biaoma yang sangat rumit dan rapuh ini sangat mudah rusak
oleh polusi dan pembangunan dan juga oleh pemburu souvenir yang
mengumpulkan kerangka karang. Karang juga rentan terhadap kerusakan
yang berasal dari pemangsa asli atau pemangsa pendatang seperti binatang
laut mahkota duri, yang telah mengalami ledakan populasi di banyak
wilayah dan sesungguhnya merusak terumbu karang pada bagian barat laut
pasifik. Kamunitas terumbu berusia sangat tua dan tumbuh sangat lambat,
dan komunitas terumbu tersebut mungkin tidak mampu menahan
gangguan manusia terus menerus.
8. Bioma Pelagik Oseanik
26
cacing, copepod, krill yang miring udang, ubur-ubur dan larfa kecil
invertebrate dab ikan, pemakan plankton fotosintetik. Sebagian besar
plankton memperlihatkan struktur morfologis, seperti duri yang menjerat
gelembung, butiran lemak, kapsul bergelatin dan kantung air yang
membantu mereka tetap mengambang di dalam zona fotik.
Bioma pelagik oseanik juga meliputi hewan yang berenang bebas yang
disebut nekton, yang dapat bergerak melawan arus untuk mencari
makanan. Cumi-cumi besar, ikan, kura-kura laut dan mamalia laut yang
memakan plankton atau memakan satu sama lain. Meskipun banyak di
antara hewan ini mencari makan di wilayah fotik zona pelagik, yang lain
hidup pad kedalaman yang sangat dalam di mana ikan mungkin memiliki
mata yang berukuran besar, yang memungkinkan mereka dapat melihat
dalam cahaya yang sangat redup, atau memiliki organ luminesen
(penghasil cahaya) yang menarik paangan kawin dan mangsanya. Banyak
burung laut, seperti petrel, tern, albatross dan booby menangkap ikan di
permukaan air.
9. Bentos
Dasar lautan yang terletak di bawah zona neritik dan pelagik adalah
bentik, seperti pada bioma akuatik lain. Nutrien mencapai dasar laut dari
air bagian atas melalui curahan ke bawah (raining down) dalam bentuk
detritus. Meskipun xona benti di perairan dangkal dan dekat pantai bisa
menerima cahaya matahari yang mamadai, cahaya dan suhu menurun
secara dramatis dengan bertambahnya kedalaman.
Komunitas bentuk neritik sangat luar biasa produksinya, dan terdiri dari
bakteri, fungi, rumput laut dan alga berfilamen, banyak invertebrate serta
ikan. Komposisi spesies komunitas ini bervariasi menurut perubahan jarak
dari pantai, kedalaman air dan komposisi bagian dasarnya. Banyak
organisme hidup terkubur dalam substrat yang lembut.
Organisme yang hidup pada komunitas bentik yang dalam pada zona
abisal telah beradaptasi terhadap suhu dingin yang terus menerus (sekitar
27
30C), tekanan air yang sangat tinggi, cahaya yang hamper atau sama sekali
tidak ada,dan konsentrasi nutrien yang rendah. Akan tetapi, oksigen
umumnya terdapat di dalam perairan di dasar laut, dan suatu komunitas
invetebrata dan ikan yang cukup beraneka ragam menempati wilayah ini.
Para ahli kelautan juga telah menemukan suatu kumpulan organisme yang
unik yang berasosiasi dengan celah (lubang) hidrotermal laut dalam yang
merupakan asal-usul vulkanik (gunung berapi) pada bukit di tengah laut.
Dalam lingkungan yang gelap, panas dan kurang oksigen ini, penghasil
makanan bukanlah organisme fotosintetik, akan tetapi prokariota
kemoautotrof. Molekul organic yang mereka sintesis akan membentuk
dasar dari suatu rantai makanan yang meliputi cacing polikaeta raksasa,
artropoda, ekidodermata dan ikan.
10. Persebaran
Geografis
Bioma
Terestrial
Sebagian
Besar
28
hewan-hewan, yang
seringkali
dikeompokkan
dengan jelas
29
30
morfologis,
dan
prilaku
yang
memungkinkan
spesies
31
lingkungan.
Sebagai
contoh,
salmon
Pasifik,
yang
keuntungan
homeostatis
itu
sendiri.sebagai
contoh,
32
berguna
untuk
menilai
respon
organisme
terhadap
pada hewan
33
34
suatu
organisme
dengan
lingkungannya
memerlukan
jangka
panjang
dimana
mekanisme
itu
bekerja.
skala
waktu
evolusioner
mulai
kabur
ketika
kita
35
36
37
38
Pada unit enam (untuk tumbuhan) dan unit tujuh (untuk hewan) kita
telah membahas berbagai mekanisme structural dan fisiologis yang
telah berevolusi sebagai adaptasi terhadap pembatas-pembatas yang
terdapat di lingkungan-lingkungan spesifik. Pada bab berikutnya kita
akan memfokuskan perhatian pada mekanisme perilaku dan adaptasiadaptasi, yang merupakan aspek pokok bagaimana hewan berinteraksi
dengan lingkungannya.
39
BAB III
PENUTUP
(SIMPULAN DAN SARAN)
A. Simpulan
B. Saran
40
DAFTAR PUSTAKA
41