Abstrak
1. Tambak Udang di Pasir Sakti Lampung Timur menghasilkan volume sedimen 21,9 ton/kali panen, sedimen ini kaya
bahan organik, mengendap di dasar tambak berasal dari sisa-sisa pakan, pupuk, kapur, feses, udang yang mati dan belum
dimanfaatkan. Penelitian sebelumnya menemukan 15 isolat bakteri yang berasal dari limbah nanas, yang mampu
mendegradasi bahan organik menjadi pupuk organik yang baik untuk pertanian, penelitian ini mengaplikasikan isolat
tersebut untuk mendegradasi sediman tambak udang, bioremediator ini disebut Pumakkal. Penelitian dengan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) 3 perlakuan (KA: Konsorsia A/5 isolat, KB: Konsoria B/10 isolat dan KC: Konsorsia C/15 isolat) dan 6
ulangan, diukur Nitrogen (N), rasio C/N, kadar Pospor (P), Calsium (Ca) dan Kalium (K). Sampel sebanyak 24 dengan
berat masing-masing 300 gr setelah difermentasi selama 30 hari dianalisis di Laboratorium Kimia Universitas
Muhammadiyah Malang. Hasil penelitian menunjukkan ketiga perlakuan berbeda nyata. Bioremediator limbah Cair Nanas
Pumakkal mampu mendegradasi sedimen tambak udang dari parameter Carbon aktif, C/N rasio, Nitrogen, Calsium,
Kalium dan derajat keasaman (pH).Perlakuan yang paling efektif adalah Konsorsia C (15 isolat) dengan menghasikan rata-
rata terbaik.Perlakuan Konsorsia C (KC) diperoleh hasil C-organik 6%, untuk rasio C/N 6,9; Nitrogen (N) 8%, kadar
Pospor 650 mg/100g, kadar Kalium perlakuan 478.506 mg/100g, kadar Kalsium (Ca) sebesar 530 mg/100g dan pH 7.2.Hasil
bioremediasi sedimen tambak udang layak untuk kompos sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian
No.261/KPTS/SR.310/M/4/2019 tentang Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenahan tanah
dan Spesifikasi kompos dari sampah organik domestik SNI 19-7030-2004.
Kata kunci: bakteri indigen Pumakkal, sedimen tambak udang, kadar hara.
10 8 10.00
Rerata Nitrogen (N)
8 7 8.00
6 8.00
6 6.00
6.00 5.00
4
4.00
%
2 2.00
0 2.00
KO KA KB KC 0.00
Macam Konsorsia Bakteri LCN KO KA KB KC
Macam Konsorsia Bakteri LCN
Gambar 1. Grafik Rata-Rata Kandungan Karbon (C) Gambar 2. Grafik Rata-Rata Kandungan Nitrogen (N)
Kompos Sedimen Tambak Udang Tiga Perlakuan. Kompos Sedimen Tambak Udang Tiga Perlakuan.
Gambar 1. menunjukkan bahwa kadar C-organik yang Gambar 2. menunjukkan bahwa kadar nitrogen pada
paling rendah terdapat pada kompos sedimen tambak perlakuan KA, KB dan KC mengalami peningkatan.
udang perlakuan KC yaitu 6%. Rendahnya kadar C- Hal tersebut diduga karena penggunaan Pumakkal dan
organik tersebut dikarenakan adanya penggunaan limbah sediman tambak udang kaya protein. Dari data
Pumakkal sebagai starter mikroorganisme dekomposer tersebut dapat dilihat bahwa kadar nitrogen tertinggi
diantaranya Bacillus cereus dan Bacillus subtilis yang terdapat padaperlakuan KC yaitu sebesar 0,90%.
mampu memecah senyawa organik seperti karbohidrat Peningkatan kadar nitrogen diduga diakibatkan karena
dan protein selama proses fermentasi menjadi senyawa perombakan bahan organik oleh bakteri Acinetobacter
baumanni sebagai bakteri nitrifikasi yang merubah
senyawa yang lebih sederhana yang dapat
ammonia menjadi nitrat pada akhir proses fermentasi.
dimanfaatkan oleh tanaman. Mikroorganisme tersebut
Selain itu mikroorganisme juga menyumbang sejumlah
menggunakan karbon sebagai sumber energi dalam protein sel tunggal yang diperoleh pada saat proses
mendekomposisikan bahan organik selama proses fermentasi, setelah selesai proses pembusukan,
fermentasi [3]. Menurut [4] selama proses fermentasi nitrogen akan dilepaskan kembali sebagai salah satu
atau pengomposan, bahan-bahan organik mengalami komponen yang terkandung dalam kompos. Hal ini
dekomposisi yang hebat oleh mikroorganisme diperkuat oleh [6] yang menyatakan bahwa berbagai
heterotropik yaitu bakteri, fungi, aktinomisetes dan jenis unsur hara terutama N sebagai hasil uraian akan
protozoa dimana karbon tersebut merupakan sumber terikat dalam tubuh jasad renik dan kelak akan kembali
energi bagi mikroorganisme dan dapat dilihat dari setelah jasad-jasad renik mati. Berikut ini merupakan
reaksi berikut : reaksi pembentukan nitrogen menurut [7] :
Bahan Organik Protein Reaksi Aminisasi Asam Amino
Asam Amino Reaksi Amonifikasi Ammonia NH3 dan Ammonium
NH4+. Amonia Reaksi Nitrifikasi oleh bakteri
Nitrosomonas dan Nitrcoccus Nitrat.
Nitrogen merupakan unsur yang dibutuhkan oleh 700.00 650.00
tanaman dalam pertumbuhan vegetatif dan 600.00 550.00
mg/100 gr
nitrogen maka akan menyebabkan tanaman menjadi 400.00 300.00
kerdil, daun menjadi kuning dan gugur, serta 300.00
pertumbuhan akar terbatas. Kandungan nitrogen yang 200.00
terdapat dalam kompos sedimen tambak udang dengan 100.00
perlakuan starter Pumakkal sudah memenuhi standar 0.00
dalam [8] yaitu minimal 2%. KO KA KB KC
C. C/N rasio Macam Konsorsia Bakteri LCN
[5] Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia [14] Sundari Irma, Widodo Farid Maruf, Eko Nurcahya
Nomor 70/Permentan/Sr.140/10/2011 Tentang Dewi. 2014. Pengaruh penggunaan bioaktivator
Pupuk Organik, Pupuk Hayati Dan Pembenah em4 dan penambahan tepung ikan terhadap
Tanah. spesifikasi pupuk organik cair rumput laut
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/201 Gracilaria sp. Jurnal Pengolahan dan
1/bn664-2011.pdf Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomer
3, Tahun 2014, Halaman 88-94 Online di :
[6] Sutedjo, M. M. 1999. Pupuk dan Cara Pemupukan. http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jpb
PT Rineka Cipta. Jakarta hp
[7] Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. [15] Novizan (2012), Novizan. 2005. Petunjuk
Edisi Revisi. AgroMedia Pustaka Pemupukan yang Efektif. Edisi Revisi.
AgroMedia Pustaka.
[8] Peraturan Menteri Pertanian No.261/KPTS
/SR.310/M/4/2019 tentang Persyaratan Teknis [16] Eriksson, K.E.L., R.A. Blanchette, and P. Ander.
Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan 1989. Microbial and Enzymatic Degradation of
Pembenahan tanah Wood and Wood Components. Springer-Verlag
http://psp.pertanian.go.id/assets/file/2019/Keputu Heildeberg. New York.
san%20Menteri%20Pertanian%20Nomor
%20261_KPTS_SR.310_M_4_2019%20tentang [17] (Sutanto A, 2017. Nomor paten IDP000044452
%20Persyaratan%20Teknis%20Minimal Komposisi bioremediator bakteri indigen penetral
%20Pupuk%20Organik,%20Pupuk%20Hayati, pH polutan Limbah Cair Nanas
%20dan%20Pembenah%20Tanah.pdf (LCN)https://pdki-indonesia.dgip.go.id/index.php
/paten/d3M4dFk5dGkwREZPUktrOEhKVjZ6dz0
[9] DALZELL, H,W., A.J. BIDDLESTONE, K.R. 9?q=limbah+cair+nanas&type=1
GRAY and K. THURAIRAJAN, 1987, Soil
management: compost production and use in
tropical and subtropical environments. Soil [18] Kormaz,2001.Potential of Biosolids from Shrimp
Bulletin 56. FAO. Roma. Aquaculture as a Fertilizer for Broccoli
Production. Compost science &
[10] Zhu, M., G. Zhu, W. Li, Y. Zhang, L. Zhao, and utilization 9(2):107-114 · July 2001.
Z. Gu. 2013. Estimation of the algal-available https://www.researchgate.net/publication/261632
547_Potential_of_Biosolids_from_Shrimp_Aqua (2010)Mattjik, N.A. 2010. Gerbera, hal 63-69.
culture_as_a_Fertilizer_for_Broccoli_Production Dalam Agus Purwito (Ed.). Budidaya Bunga
Potong dan Tanaman Hias. PT. Penerbit IPB
[19] (Hasanuzzaman, 2013) Hasannuzaman, Press.
2013.ahaman, S.M.B., Sarder, L., Rahaman, Bogor.file:///C:/Users/User/Downloads/6475-
M.S., Ghosh, A.K., Biswas, S.K., Siraj, S.M.S., 17735-1-PB.pdf
Huq, K.A., Hasanuzzaman, A.F.M., Islam, S.S.
2013. Nutrient dynamic in the Sundarbans
mangrove estuarine system of Bangladesh under
different. Makara Journal of Science, 21/4
(2017), 195-201 Doi: 10.7454/mss.v21i4.6475.
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/1234567
89/1270/05.2%20bab%202.pdf?
sequence=8&isAllowed=y