Anda di halaman 1dari 61

METANOGENESIS

METANOGENESIS LIMBAH
LIMBAH CAIR
CAIR PABRIK
PABRIK KELAPA
KELAPA SAWIT
SAWIT
(LCPKS)
(LCPKS) PADA
PADA TEMPERATUR
TEMPERATUR AMBIENT:
AMBIENT: PENGARUH
PENGARUH
VARIASI
VARIASI LAJU
LAJU PENGADUKAN
PENGADUKAN TERHADAP
TERHADAP PRODUKSI
PRODUKSI
BIOGAS
BIOGAS MENGGUNAKAN
MENGGUNAKAN REAKTOR
REAKTOR BATCH
BATCH

Oleh:
Oleh:
Reynardi
Reynardi D
D Mendrofa
Mendrofa // 130405078
130405078

Dosen
Dosen Pembimbing:
Pembimbing:
Dr.Eng.
Dr.Eng. Irvan,
Irvan, M.Si
M.Si
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah
negara produsen
minyak sawit
terbesar di dunia.

Minyak
kelapa
sawit

Tahun 2014/15
LCPKS produksi minyak
± 82,5 juta
sawit ± 33 juta
ton
ton
LATAR BELAKANG

Dengan kandungan tersebut


LCPKS dapat digunakan
untuk produksi biogas
sebanyak 28 m3 persetiap m3
LCPKS

•LCPKS keluaran fat pit 80-90 oC,


• pH 4,5
•Mengandung air 95-96%, minyak 0,6-0,7 %,
sludge 4-5%, COD sebesar 50.000 mg./L, dan BOD
sebesar 25.000 mg/L.
LATAR BELAKANG

Digestasi Anaerob 1 Tahap Digestasi Anaerobik 2 Tahap

Kelemahannya:
• Proses hidrolisa kurang efektif Tahap 1 Tahap 2
karena dilaksanakan secara Asetogenesis dan
bersamaan pada satu fermentor Hidrolisis dan metanogenesis
asidogenesis
(dihasilkan CH4
(dihasilkan VFA) dan CO2)

Pada penelitian ini difokuskan pada Penggunaan reaktor batch


untuk memperbaiki sistem kontinu yang selama ini telah
Tahapan Digestasi Anaerob

dilakukan dengan variasi pada pengadukan.


Penelitian Terdahulu
Nama (Tahun) Judul Hasil

Kun Wang, et al (2014) Anaerobic Digestion of Food Waste for Volatile Fatty Diperoleh VFA terbanyak pada pH 6 sebesar 918,23 mg
[12] Acids (VFAs) Production with Different Types of
Inoculum : Effect of pH

Baba Shehu Umar Ibn Anaerobic Digestion of Cow Dung For Biogas Perolehan yield biogas sebesar 0,15 L/kg VS bahan yang
Abubakar dan Nasir Production ditambahkan, dengan jumlah metana sebesar 47%. Penurunan
Ismail (2012) [13] TS sebesar 49%, penurunan VS sebesar 47%, dan penurunan
COD sebesar 48,5%.

John C. Kabouris, et al Mesophilic and thermophylic Anaerobic Digestion of Biogas yang dihasilkan pada mesofilik sebanyak 719 ml
(2009) [11] Municipal Sludge and Fat, Oil, Grease dengan kandungan metana sebesar 65,85% dan pada termofilik
sebanyak 802 ml dengan kandungan metana 68,7%

Sorawit Wanitukul, Effect of Operating Condition on Performance of Peningkatan OLR dari 1,2 – 5,5 gr COD/L dan pengurangan
Warin Rukruemz and Anaerobic Hybrid Reactor at Thermophilic HRT dari 20–10 diperoleh yield metana meningkat dari 0,17–
Pawinee Chaiprasert Temperature 0,32 g COD metana/g VSS dan efisiensi pengurangan COD
(2013) [14]   sebesar 90%
 
RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana pengaruh pengadukan terhadap
perubahan pH dan alkalinitas, produksi biogas,
reduksi zat-zat organik (total solid (TS) dan volatile
solid (VS)), serta chemical oxygen demand (COD)
dan soluble chemical oxygen demand (SCOD)

• Bagaimana pengaruh laju pengadukan


mempengaruhi kondisi kehidupan mikroorganisme
(bakteri metanogenik) dalam menghasilkan biogas
TUJUAN PENELITIAN
• Mempelajari pengaruh variasi laju pengadukan
terhadap kinerja Bioreaktor (Tahap Metanogenesis)
dalam Digestasi Anaerob LCPKS dua tahap secara
batch pada temperatur ambient (Laju 100; 150;
200; 300 rpm)

• Mendapatkan pengaruh pengadukan terhadap


volume dan laju produksi biogas yang dihasilkan

• Mendapatkan pengaruh pengadukan terhadap


pertumbuhan mikroba didalam bioreaktor melalui
analisis VSS
MANFAAT PENELITIAN
• Memperoleh data dan informasi untuk
menghasilkan biogas dengan kondisi optimum pada
proses metanogenesis untuk dikembangkan pada
penelitian selanjutnya.

• Memberikan informasi mengenai hubungan antara


laju degradasi chemical oxygen demand (COD)
terhadap biogas yang dihasilkan

• Memperoleh kondisi pengadukan yang baik


(optimum) untuk menghasilkan biogas serta dalam
penghilangan zat organik seperti TS, VS, dan COD.
RUANG LINGKUP
Pengaruh Laju Pengadukan
• Starter yang digunakan berasal dari penelitian sebelumnya
• Substrat yang digunakan adalah volatile fatty acid (VFA) yang
diperoleh dari effluent tahap asidogenesis
• Proses yang digunakan adalah digestasi anaerobik sistem batch
Kondisi Operasi
Tetap dengan menggunakan reaktor yang dibuat dari wadah kaca
bervolume 8 liter
• Variabel yang ditetapkan pada penelitian adalah pH 6,9 – 7,5
• Temperatur fermentor : Temperatur Ambient

Kondisi Operasi
• Laju pengadukan:100;150; 200, dan 300 rpm
yang divariasikan
RUANG LINGKUP
Analisa Cairan

• pH
• M-alkalinity,
• kadar padatan (TS, VS, TSS, dan VSS)
• Chemical Oxygen Demand (COD) & (SCOD)

Analisa Gas

• Volume biogas
• Komposisi biogas :
• -. Analisa H2S dengan metode GAS4LT Hydrogen
Sulphide
• -. Analisa CO2 dengan metode Gastec Carbon Dioxide
Tubes
TINJAUAN PUSTAKA
Produksi Minyak Kelapa Sawit
Indonesia merupakan produsen minyak
kelapa sawit terbesar di dunia,

Luas Areal Produksi Minyak Kelapa Sawit Jumlah Limbah Cair *)


Tahun
(juta hektar) (juta ton) (juta ton)

2011 9,1 26.200 65.500

2012 9,5 28.500 71.250

2013 9,9 30.500 76.250

2014 10,3 33.000 82.500

2015 10,6 33.000 82.500

(Trisakti, dkk., 2015; USDA, 2016)


Karakteristik
LCPKS

Paramater Unit Konsentrasi Metode

pH - 3,70 – 4,70

Chemical Oxygen Demand (COD) mg/L 48,300 APHA 5220B

Total Solid (TS) mg/L 13,420 – 37,020 APHA 2540B

Volatile Solid mg/L 10,520 – 31,220 APHA 2540E

Total Suspended Solid (TSS) mg/L 2,080 – 27,040 APHA 2540D

Volatile Suspended Solid (VSS) mg/L 1,920 – 25,800 APHA 2540E

Oil and Grease mg/L 6,25 APHA 5520B

Protein % 0,53 Kjeldahl

Carbohydrate % - Lane Eynon

(Trisakti, dkk., 2015).


Pemanfaatan LCPKS sebagai Substrat Pembuatan
Biogas
Dihasilkan dari
degradasi
Komposisi biogas bahan organik
bervariasi, dalam
tergantung bahan ketiadaan Renewable
organik dan proses oksigen energy
biologis yang
digunakan

Biogas

LCPKS
mengandung Dihasilkan dari
lemak, Bahan baku tumbuhan,
karbohidrat, substrat biogas sampah organik,
protein, senyawa harus kotoran hewan
nitrogen dan mengandung
mineral karbohidrat,
protein dan lipid
(S.Clarke et al, 2012 ; Arnold et al, 2013; Mario et al, 2014; Aliyu et al, 2012; Volkmar et al, 2014)
Karakteristik Biogas
Parameter Komposisi
Metana (CH4) 50 – 60%
Karbon dioksida (CO2) 38 – 48%
Nitrogen (N2) 0,4 – 1,2%
Oksigen (O2) 0 – 0,4%
Hidrogen Sulfida (H2S) 0,02 – 0,4%
Kandungan Energi 6,0 – 6,5 kWh/m3
Kesetaraan Bahan Bakar 0,60 – 0,65 liter minyak/m3 udara
Batas Ledakan 6 – 12% biogas di udara
Temperatur Nyala 650 – 750 °C
Tekanan Kritis 75 – 89 bar
Temperatur Kritis –82,5 °C
Densitas Normal 1,2 kg/m3
Massa Molar 16,043 kg/kmol-1
Potensi biogas yang dihasilkan oleh beberapa substrat (Yoshizaki et al, 2013)
Komponen Reaksi Metanogenik Biogas (lg-1) CH4 (%)
Lemak C50H90O6 + 24,5 H2O → 34,75 CH4 + 15,25 CO2 1,425 69,5
Karbohidrat C6H10O5 + H2O → 3 CH4 + 3 CO2 0,830 50,0
C16H24O5N4 + 14,5 H2O → 8,25 CH4 + 3,75 CO2 + 4NH4 +
+
Protein 0,921 68,8
4HCO3 -
Proses Digestasi
Anaerobik Karbohidrat
e
Sugar
Carbon
acids
Alcohol
Proses digestasi anaerobik, Acid
acetic
yaitu proses biokimia Fatty Methane
Fats Carbon
Carbon
dimana bahan organik yang acids dioxide
dioxide
Hydroge
kompleks terurai dalam n
Hydroge
ketiadaan oksigen dengan n
memanfaatkan aktivitas Amin Carbon
Proteins o dioxide
berbagai jenis Ammonia
acids
mikroorganisme anaerobik
seperti bakteri, ragi dan
jamur, yang akan
mengurangi Chemical
Oxygen Demand (COD)
dari influent

(Jingquan Lu, 2006)


Tahap Hidrolisis
Polisakarida Glukosa

Protein Asam Amino

Asam Lemak,
Lemak Gliserol
Mikroorganisme yang aktif membantu:
1) Polisakarida: Bacteriodes, Clostridium, Acetivibrio (penghasil Enzim selulosa,
selobiase, xilanase, amilase)
2) Protein: Clostridium, Peptostreptococcus, Bifidbacterium (penghasil enzim protease)
3) Lemak: Clostridium (penghasil enzim lipase)

(Adekunle dan okolie, 2015)


Tahap Asidogenesis

VFA, aldehid, keton,


Glukosa, Asam NH3, CO2, H2O ,
amino, Asam
lemak, Gliserol alkohol dan hidrogen
(H2).

(Ling, 2007)
Tahap Asetogenesis

Asetat
VFA
CO2
Alkohol
H2

Mikroorganisme yang aktif membantu:


Syntrophobacter wolinii Wolfei sytrophomonos Clostridium spp,
Peptococcus anerobus, Lactobacillus, dan Actinomyces.

(Man dan Ke, 2011; Verma, 2002)


Tahap Metanogenesis

CH4
Asetat
CO2

Metanogen yang paling sering digunakan dalam metanogenesis


Adalah Methanobacterium, Methanothermobacter, Methanobrevibacter,
Methanosarcina dan Methanosaeta

(Dioha, et all , 2013; Ling, 207)


Parameter Digestasi Anaerobik
• Metanogenesis pada kisaran pH 5,5-8,5, pH terbaik 7-8
pH • pH optimum dari mikroorganisme membentuk metana adalah pada
pH = 6,7-7,5

• Ukuran dari penggunaan jumlah alkali


Alkalinitas • Semakin tinggi alkalinitas, semakin besar kapasitas buffer dalam
proses, yang akan menstabilkan nilai pH

• Thermophilic dengan temperatur optimum 43-55 °C


Temperatur • Mesophilic dengan temperatur optimum 30-42 °C
• Psychrophilic dengan temperatur optimum < 20 °C

• Untuk mendapatkan campuran substrat yang homogen dengan


Pengaduka ukuran partikel yang kecil
n • Mencegah terjadinya benda-benda mengapung pada permukaan
cairan dan berfungsi mencampur metanogen dengan substrat

Zat Racun • Menghambat Proses terjadi


(Toxic)
(Grigor dan Victor, 2012; Speece, 1996; Edwi, dkk., 2011; Teodorita, et all 2008)
METODOLOGI
PENELITIAN
Lokasi Penelitian dan Bahan
Bahan-
Lokasi
bahan
Penelitian
Bahan Utama
-. Starter dari pilot plant biogas
Laboratorium
-. Sampel keluaran dari reaktor
Ekologi, asidogenesis
Departemen Bahan Pendukung/Analisa
Teknik Kimia, -. Asam klorida (HCl) 0,1 N
Fakultas Teknik, -. Aquadest (H2O)
Universitas
-. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Sumatera Utara
-. Penyetabil pH (Buffer)
(USU), Medan.
Rangkaian Peralatan...(1)
rpm

250 10
rpm

250 10
UP
11 UP
11
OFF
3
OFF
3 5
5 8
6

8 9

6 4
2
1
7

9
1. Jar Fermentor 9. Penampung gas
2 2. Water bath 10. Kecepatan pengadukan

1 7
3. Stirrer 11. Stirrer Controller

4 4.
5.
Valve Umpan
Termometer
6. Sampling injector
7. Water trap
8. Gelas Ukur

rpm

250 10

UP
11
OFF

Jar Fermentor 9. Penampung gas 3 5

Water bath 10. Kecepatan pengadukan 6

Stirrer 11. Stirrer Controller


2
1
Valve Umpan 4

Termometer
Sampling injector 1. Jar Fermentor 9. Penampu
Water trap 2.
3.
Water bath
Stirrer
10. Kecepatan
11. Stirrer Co

Gelas Ukur 4.
5.
Valve Umpan
Termometer
6. Sampling injector
7. Water trap
8. Gelas Ukur
Rangkaian Peralatan...(2)

Peralatan
Analisa
• Labu ukur 100 ml dan 1000 ml
• Buret 25 ml
• Timbangan analitik
• Oven
• Desikator
• Pipet volumetrik
• Karet penghisap
• Pengaduk magnetic
• Furnace
• Hot plate
Tahapan Penelitian

1. Analisis Bahan Cairan

• Analisis pH
• Analisis M-Alkalinity
• Analisis Total Solids (TS)
• Analisis Volatile Solids (VS)
• Analisis Total Suspended Solids (TSS)
• Analisis Volatile Suspended Solids (VSS)
• Analisis Chemical Oxygen Demand (COD)
• Analisis Soluble Chemical Oxygen Demand (SCOD)

2. Analisis Gas
•Analisa H2S menggunakan gastec detecting tube No. 4HM
•Analisa CO2 menggunakan gastec detecting tube No. 2HT
Kumpulan Data Penelitian

Parameter Metode Frekuensi


pH Titrasi 1 x / hari
M-Alkalinitas Titrasi 1 x / hari
COD (mg/L) APHA 5220B 1x / 3 hari
TS (mg/L) APHA 2540B 1 x / hari
VS (mg/L) APHA 2540E 1 x / hari
TSS (mg/L) APHA 2540D 1 x / hari
VSS (mg/L) APHA 2540E 1 x / hari
Volume Biogas (L/hari) Gas Meter 1x / 3 hari
Komposisi Biogas :    
H2S (ppm) GAS4LT Hydrogen Sulphide 1x / 3 hari
CO2 (%) Gastec Carbon Dioxide Tubes 1x / 3 hari
CH4 (%) Perhitungan 1x / 3 hari

Keterangan :
COD : Chemical Oxygen Demand
TS : Total Solid
VS : Volatile Solid
TSS : Total Suspended Solid
VSS : Volatile Suspended Solid
DESKRIPSI PROSES...(1)

• Persiapan Bahan Baku Metanogenesis


– Penyediaan bahan baku
Bahan baku berupa limbah cair pabrik kelapa
sawit didapatkan dari pabrik kelapa sawit
(PKS) PTPN III Unit Kebun Rambutan Tebing
tinggi sebanyak 100 liter dan bahan baku
dikarakterisasi.
DESKRIPSI PROSES...(2)

– Pembuatan Volatile Fatty Acid (VFA)


• Dilakukan di LPPM Pilot Plant Biogas
• Bahan baku di karakterisasi
• Starter diperoleh dari penelitian sebelumnya
• Analisa dilakukan setiap hari

– Penyediaan Starter Metanogenesis


• Starter didapat dari pilot plant biogas dan
dikarakterisasi
DESKRIPSI PROSES...(3)

• Proses Metanogenesis
– Starter dan VFA di karakterisasi
– Temperatur dan pH di set sesuai yang
ditentukan
– Di atur variasi laju pengadukan 100, 150, 200,
300 rpm
– Dilakukan karakterisasi campuran Starter dan
VFA, dianggap sebagai data t(0)
– Analisa cairan dan gas dilakukan sesuai
dengan jadwal yang ditentukan
Prosedur
Mulai
Penelitian
Dimasukkan starter dan VFA ke dalam fermentor
sebanyak 6 liter dengan perbandingan 20% starter dan
80% VFA

Dioperasikan pada temperatur atmosferik, laju pengadukan =


200 rpm dan pH = 7
Loading Up dan
Operasi Target
Dilakukan analisa terhadap pH, M-Alkalinity, TS, dan VS.
(Laju Pengadukan)
Dilakukan analisa terhadap pH, M-Alkalinity, TS, VS, TSS,
VSS, COD, SCOD serta analisa volume biogas dan komposisi
biogas

Ya
Apakah masih
ada variasi laju
pengadukan ?

Tidak

Selesai
Analisis pH Analisis M-Alkalinity
Mulai Mulai

Dilakukan kalibrasi pH meter Dimasukkan 5 ml sampel ke dalam beaker glass

Ditambahkan aquadest hingga volume larutan menjadi 80 ml


Dicuci bagian elektroda dari pH meter dengan aquadest

Diaduk campuran hingga homogen dengan magnetic stirrer


Dimasukkan elektoda ke dalam sampel

Ditunggu sampai nilai bacaan pH meter konstan Dimasukkan pH elektroda ke dalam beaker glass

Dititrasi campuran dengan HCl 0,1 N

Apakah bacaan pH Tidak


Tidak
meter sudah konstan?
Apakah bacaan pH
mencapai 4,8±0,02?
Ya
Ya
Dicatat nilai bacaan
Dicatat volume HCl yang terpakai

Selesai Selesai
Analisis Total Solids (TS) Analisis Volatile Solids (VS)

Mulai
Mulai

Dipanaskan cawan penguap selama 2 jam pada suhu 105 oC

Dimasukkan cawan hasil analisis TS ke dalam furnace


Didinginkan cawan penguap selama 15 menit di dalam desikator

Ditimbang berat cawan Dipanaskan pada suhu 550 oC selama 1 jam

Didinginkan cawan penguap selama 15 menit di


dalam desikator Didinginkan cawan penguap di dalam desikator hingga
suhunya mencapai suhu kamar
Diambil sampel dan masukkan ke dalam cawan

Dimasukkan cawan berisi sampel ke oven


Ditimbang berat cawan
pada suhu 103-105oC selama 1 jam

Didinginkan cawan penguap selama 15 menit Selesai


di dalam desikator

Ditimbang berat cawan

Apakah berat cawan Tidak


sudah konstan?

Ya

Selesai
Analisis Total Suspended Solids (TSS)

Mulai A

Dipindahkan kertas saring secara hati-hati ke wadah timbang aluminium


Ditimbang kertas saring kering yang digunakan

Dimasukkan sampel ke dalam oven pada suhu 103-105oC selama 1 jam


Dibasahi kertas saring dengan sedikit air suling

Didinginkan cawan penguap selama 15 menit di dalam desikator


Diaduk sampel dengan magnetic stirrer
hingga homogen
Ditimbang berat cawan

Dipipetkan sampel ke penyaringan

Apakah berat cawan Tidak


Dicuci kertas saring atau saringan dengan sudah konstan?
3 x 10 mL aquadest
Ya

A Selesai
Analisis Volatile Suspended Solids (VSS)

Mulai

Dimasukkan cawan hasil analisis TSS ke dalam furnace

Dipanaskan pada suhu 550 oC selama 1 jam

Didinginkan cawan penguap di dalam desikator hingga suhunya mencapai


suhu kamar

Dtimbang berat cawan

Selesai
Jadwal Penelitian

Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan


No Kegiatan
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6
1. Persiapan penelitian              

2. Survei dan pembelian bahan              

Pelaksanaan penelitian dan            


3.  
pengumpulan data
Kompilasi data dan penarikan            
4.  
kesimpulan
5. Penulisan karya ilmiah              
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Pengaruh Laju Pengadukan Terhadap pH dan Alkalinitas

8 6000
5500
7
5000
6 4500

Alkalinitas (mg/L)
4000
5
3500
4 3000
pH

2500
3
2000
2 1500
1000
1
500
0 0
0 5 10 15 20 25
Waktu (hari)
pH 100 rpm pH 150 rpm pH 200 rpm pH 300 rpm
Alkalinitas 100 rpm Alkalinitas 150 rpm Alkalinitas 200 rpm Alkalinitas 300 rpm
Pengaruh Laju Pengadukan Terhadap Rata-rata
Alkalinitas

5000
4000
Alkalinitas (mg/L)
3000
2000
1000
0
50 100 150 200 250 300 350
Laju Pengadukan (rpm)
Pengaruh Waktu Terhadap Profil Pertumbuhan
Mikroba pada Masing-Masing Laju Pengadukan
14000 14000
12000 12000
10000 10000

VSS (mg/L)
VSS (mg/L)

8000 8000
6000 6000
4000 4000
2000 2000
0 0
0 3 6 9 0 3 6 9 12 15 18 21 24
1 2 Ke-
Hari 15 18 21 24 Hari Ke-
100 rpm 150 rpm
14000 14000
12000 12000
10000 10000
VSS (mg/L)

VSS (mg/L)
8000 8000
6000 6000
4000 4000
2000 2000
0 0
0 3 6 9 1 2 Ke-
15 18 21 24 0 3 6 9 12 15 18 21 24
Hari Hari Ke-
200 rpm 300 rpm
Pengaruh Laju Pengadukan Terhadap
Profil Pertumbuhan Mikroba

14000
12000
10000
VSS (mg/L)

8000
6000
4000
2000
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
100 rpm Harirpm
150 Ke- 200 rpm 300 rpm
Pengaruh Laju Pengadukan Terhadap Pertumbuhan Mikroba
Terbaik pada Hari ke -3

16000
14000 12630
12020 12340
11660
12000
10000
VSS (mg/L)

8000
6000
4000
2000
0
100 150 200 300
Laju Pengadukan (rpm)
Konstanta reaksi pada pertumbuhan mikroba
Konstanta reaksi pada pertumbuhan mikroba
0
0 5 10 15 20 25
14000 200 rpm -0.1
12000

Ln (CA0/CA)
10000 -0.2
f(x) = − 97.96 x + 10614.85 f(x) = 0.01 x − 0.37
8000 200 rpm
R² = 0.25 -0.3 R² = 0.22
Linear (200
CA

6000
4000 -0.4 rpm)
2000 -0.5
0
0 5 10 15 20 25 -0.6
t (waktu) t (waktu)

0.00016
0.00014
0.00012
0.00010 f(x) = 0 x + 0
0.00008 R² = 0.18
1/CA

200 rpm
0.00006
Linear (200 rpm)
0.00004
0.00002
0.00000
0 5 10 15 20 25
t (waktu)
Konstanta reaksi pada pertumbuhan mikroba
Pengaruh Waktu Terhadap Volatile Solid (VS) pada
Masing-Masing Laju Pengadukan
12000 12000
10000 10000
8000 8000
VS (mg/L)

VS (mg/L)
6000 6000
4000 4000
2000 2000
0 0
0 3 6 9Hari
1 2 Ke-
15 18 21 24 0 3 6 9Hari
1 2 Ke-
15 18 21 24
100 rpm 150 rpm
12000 12000
10000 10000
8000 8000
VS (mg/L)

VS (mg/L)
6000 6000
4000 4000
2000 2000
0 0
0 3 6 9 1 2 Ke-
15 18 21 24 0 3 6 9Hari
Hari 1 2 Ke-
15 18 21 24
200 rpm 300 rpm
Pengaruh Laju Pengadukan Terhadap Profil Penguraian
Substrat

12000

10000

8000
VS (mg/L)

6000

4000

2000

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Hari Ke-
100 rpm 150 rpm 200 rpm 300 rpm
Pengaruh Laju Pengadukan Terhadap Profil Penguraian
Substrat Terbaik pada Hari ke -3

18
15.78
16 14.64
14
Reduksi VS (%) 11.41
12
10
8 6.27
6
4
2
0
100 150 200 300
Laju Pengadukan (rpm)
Konstanta reaksi pada penguraian substrat
Konstanta reaksi pada penguraian substrat
200 rpm 0.7
12000 f(x) = 0.03 x + 0.09
Linear (200 0.6
10000 rpm) R² = 0.86
0.5

Ln (CA0/CA)
8000 f(x) = − 208.38 x + 9450.43
R² = 0.84 0.4
6000 0.3
CA

4000 0.2 200 rpm


2000 0.1
0 0
0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25
t (waktu) t (waktu)

0.00020
f(x) = 0 x + 0
0.00015 R² = 0.87

0.00010 200 rpm


1/CA

Linear (200 rpm)


0.00005 Linear (200 rpm)

0.00000
0 5 10 15 20 25
t (waktu)
Konstanta reaksi pada penguraian substrat
Pengaruh Laju Pengadukan Terhadap Degradasi
Chemical Oxygen Demand (COD) dan Soluble
Chemical Oxygen Demand (SCOD)

C O D (m g /L )
Hari Ke-
COD 100 rpm COD 150 rpm COD 200 rpm COD 300 rpm
SCOD 100 rpm SCOD 150 rpm SCOD 200 rpm SCOD 300 rpm
Pengaruh Laju Pengadukan terhadap
Reduksi Chemical Oygen Demand
(COD)

80.00
69.49 67.69
70.00 65.90
62.31
60.00
Reduksi COD (%)
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
100 150 200 300
Laju Pengadukan (rpm)
Pengaruh Laju Pengadukan terhadap
Volume Biogas

2500

2000
Volume Biogas (ml)

1500

1000

500

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
Hari Ke-
100 rpm 150 rpm 200 rpm 300 rpm
Pengaruh Laju Pengadukan
terhadap Produksi Biogas

120

100

80
(L/kg.VS hari)
Produksi Gas
60
96.48
40 83.14
62.40 58.32
20

0
100 150 200 300
Laju Pengadukan (rpm)
Pengaruh Laju Pengadukan terhadap
Komposisi Biogas

100.00 0.28
6.33 0.35
5.83 0.36
6.00 0.44
7.00
90.00
80.00
Komposisi Biogas (%)
70.00
60.00
H2 S
H2S
50.00 93.38 93.82 93.64 92.56
40.00 CO2
CO2
30.00 CH4
CH 4
20.00
10.00
0.00
100 150 200 300
Laju Pengadukan (rpm)
KESIMPULAN &
SARAN
KESIMPULAN

• Perubahan nilai pH selama proses metanogenesis masih pada rentang optimum


metanogen untuk menghasilkan biogas yaitu pada rentang 6,5-7,5
• Perubahan nilai alkalinitas pada proses metanogenesis masih pada rentang alkalinitas
pada proses metanogenesis yaitu 2.500-5.000 mg/l
• Konsentrasi VSS terbaik diperoleh pada laju pengadukan 200 rpm hari ke-3 dengan
konsentrasi VSS 12.630 mg/L
• Reduksi VS dan COD terbaik diperoleh pada laju pengadukan 200 rpm yaitu 33,6501 %
dan 69,49 %
• Produksi gas terbaik dperoleh pada laju pengadukan 150 rpm yaitu 96,48 L/kg.VS.hari

• Komposisi gas metana (CH4) terbesar diperoleh pada laju pengadukan 150 rpm yaitu
93,82 %
SARAN
• Sebaiknya dilakukan penelitian selanjutnya,
untuk potensi H2S dan CO2 yang dihasilkan
untuk memperoleh biogas

• Sebaiknya dilakukan penelitian selanjutnya,


dengan menggunakan pengadukan yang
tidak secara terus menerus agar diperoleh
biogas yang maksimum
~TERIMA KASIH~

Anda mungkin juga menyukai