Anda di halaman 1dari 8

Evaluasi Pengolahan Air Limbah Pabrik

Kelapa Sawit (Studi Kasus : Pabrik Kelapa


Sawit Dan Pabrik Inti Sawit, PTPN - I –Tg.
Seumentoh, Kecamatan Karang Baru,
Kabupaten Aceh Tamiang)

EVALUASI PENGOLAHAN AIR LIMBAHPABRIK KELAPA SAWIT(Studi Kasus : Pabrik Kelapa Sawit dan
Pabrik Inti Sawit, PTPN - I –Tg. Seumentoh, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang)
TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Menempuh Ujian
Sarjana Teknik Sipil ARSYAD HADOMUAN HRP07 0404 035

BIDANG STUDI TEKNIK SUMBER DAYA AIRDEPARTEMEN TEKNIK SIPILFAKULTAS


TEKNIKUNIVERSITAS SUMATERA UTARA2012

KATA PENGANTAR.Alhamdulillah, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan ridhonya serta kesehatan dan kekuatan kepada penulis, sehingga
penulismenyelesaikan penulisan tugas akhir ini.Tugas akhir ini berjudul “ Evaluasi Pengolahan
Air Limbah Pabrik Kelapa Sawit (Studi Kasus : PTPN I Tg. Seumentoh, Kecamatan Karang Baru,
Kabupaten Aceh Tamiang). Pada kesempatan ini penulis sertakan ucapan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada Drs. Kholil Jufri Hrp (Ayah), Gustina Nst (Ibu Kandung) dan Siti
Rabiatun (Ibu) yang telah membesarkan, mendidik dan membimbing serta memberikan
semangat dan dukungan. Mereka juga yang menanamkan kepada penulis akan makna ilmu
dan kecintaan terhadap ilmu sejak kecil sampai sekarang. Untaian doa dan hangatnya kasih
sayang yang mereka berikan menjadi tambahan energi dikala penulis mulai merasakan
kejenuhan selama masa perkuliahan

Begitu juga saya mengucapkan terima kasih kepada Azwar dan Ahmad (abang kandung),
Dina dan Fika (kakak Ipar), Misbah, Ajie dan Fitrah (adik Kandung) yang selalu memberikan
doa, bantuan, dukungan material maupun spiritual sehingga penulisan Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis telah banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan sehingga penulisan
Tugas Akhir ini dapat terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi – tingginya atas bimbingan dan bantuan yang elah diberikan
kepada penulis. Dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada
:1.Bapak Alm. Ir. Sufrizal, M.Eng sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berjasa dalam
memberikan masukan dan motivasi kepada penulis.2.Bapak Ivan Indrawan, ST.MT sebagai
Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk
memberikan bimbingan dan masukan yang lebih baik kepada penulis. 3.Bapak Prof. Dr. Ing.
Johannes Tarigan sebagai Ketua Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara. 4.Bapak Ir. Syahrizal, MT. Sebagai Sekretaris Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.5.Bapak Ir. Boas Hutagalung, M.Sc, Bapak Dr.
Ir. Ahmad Perwira Mulia, M.Sc,dan Bang Zaid Perdana, ST. MT. Sebagai dosen
pembanding dan dosen di bidang TSA. Terima kasih atas bantuan dan dukungannya dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini
Kolam Pengolahan Limbah Cair Pabrik
Kelapa Sawit
By siti 3/05/2019 Add Comment
Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit – Limbah cair yang dihasilkan dari
proses pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil
(CPO) dan Palm Kernel Oil (KPO) langsung dialirkan menuju ketempat pengolahan
limbah. Berdasarkan data yang didapat dari PT Perkebunan Mitra Ogan (2015),
fungsi dari setiap kolam pengolahan limbah pada pabrik kelapa sawit, yaitu:

1.      Fat Pit

Limbah dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dialirkan masuk kedalam fat pit. Kolam fat pit
digunakan untuk menampung cairan – cairan yang masih mengandung minyak yang
berasal dari air kondensat dan stasiun klarifikasi. Pada fat pit ini terjadi pemanasan
dengan menggunakan steam dengan suhu 60-80 oC. Pemanasan ini berguna untuk
memudahkan dalam pemisahan minyak dengan sludge, sebab pada fat pit ini masih
memungkinkan untuk dilakukan pengutipan minyak dengan menggunakan skimmer.
Limbah cair dari fat pit ini lalu dialirkan ke dalam kolam cooling pond yang berguna
untuk mendinginkan limbah yang dipanaskan (Wibisono, 2013).

2.      Kolam Pendinginan

Limbah cair yang telah dikutip minyaknya pada oil trap (fatpit) mempunyai
karakteristik pH 4 – 4,5 dengan suhu 60 – 80 oC sebelum limbah dialirkan ke kolam
pengasaman (acidifaction pond) suhunya diturunkan menjadi 40 – 45 oC agar
bakteri mesophilik dapat berkembang dengan baik.
6.Bapak/Ibu Staff pengajarserta pegawai Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.7.Kepada Karyawan PTPN I, khususnya Bang Ilham Nofika dan
umumnya karyawan – karyawan lain yang telah bersedia membantu saya dalam penelitian
di lapangan (di lokasi IPAL). 8.Seluruh rekan – rekan stambuk 2007, khususnya yang sudah
menjadi sarjana, yang telah memberikan motivasi dan semangat bagi saya sehingga saya
menjadi terpacu dalam menyelesaikan tugas akhir in
.Rekan – rekan Komposits : Maulana M, Delfi, Izal, Kandar, Magic, Aris, Imam, Fuad, Fadil,
Maulana R, dan lain – lain yang tak tersebutkan satu persatu saya ucapkan terima kasih
atas bantuan yang telah diberikan, baik dari segi ilmu agama, ilmu organisasi, ilmu
ketekniksipilan dsb. Jazakumullah khairan. 10.Kepada abang – abang Stambuk 05 dan 06:
bang beni, bang nasrul, bang bangun, bang jefri, bang royhan, bang sawal, bang husin, dll,
yang telah bersedia membantu penulis dalam masa perkuliahan. Penulis telah berusaha
dengan seluruh daya dan upaya dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik –
baiknya, tapi sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa
tugas akhir yang telah terselesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan.dan di dalamnya
terdapat banyak kekurangan akibat keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman, referensi
yang dimiliki oleh penulis. Oleh sebab itu, dengan ikhlas hati penulis siap menerima kritik
dan saran yang bersifat konstruktif demi kemajuan penulis khususnya dan umumnya bagi
pengembangan ilmu pengetahuan bagi seluruh mahasiswa pada masa depan. Harapan
penulis hanya satu, yaitu: Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Medan,
Februari 2012. ARSYAD HADOMUAN HRP 07 0404 035

ABSTRAK.PKS Tg. Seumentoh merupakan salah satu pabrik penghasil minyak sawit yang dimiliki
oleh PTPN I yang didirikan pada tahun 13 juli 1977. PKS ini merupakan salah satu sentral perkebunan
khususnya bagi Aceh tamiang dan umumnya bagi seluruh NAD, karena memiliki kapasitas olah yang
besar yaitu: 60 ton TBS/jam sehingga sangat memegang peranan penting dalam peningkatan
hasilyaitu sebesar 25 %. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan metode deskriptif dan kuantitatif.
Proses penyaluran air limbah menggunakan sistem penyaluran terpisah sedangkan proses
pengolahan limbah cair menggunakan sistem kolam. Data yang digunakan untuk perhitungan adalah
data sekunder yang bersumber dari karyawan dan badan instansi yang berkaitan dengan PKS dan
data sekunder yang bersumber dari literatur yang berkaitan dengan studi ini. Analisa berupa
perhitungan efektifitas dan efisiensi terhadap peningkatan volume limbah dibandingkan dengan
dimensi kolam IPAL yang ada pada saat ini, kualitas kandungan air limbah hasil produksi minyak
sawit, tahapan pengolahan dan proses pembuangan dari suatu kolam ke kolam lainnya yang
kemudian dievaluasikan terhadap parameter – parameter yang berlaku pada limbah cair sebelum
akhirnya limbah tersebut dibuang ke badan penerima (sungai). Dari hasil evaluasi yang dilakukan,
untuk kapasitas 720 m3/hari. Ada beberapa unit yang harus dibangun agar sistem pengolahan dapat
berlangsung lebih efektif dan lebih baik. Jumlah BOD dan COD yang tereduksi selama dalam sistem
pengolahan mencapai 80,644 %. Rincian masing – masing efisiensi reduksi BOD dan COD adalah:
Kolam anaerobik 20 %, kolam aerobik 50%, kolam fakultatif 10%, kolam aerasi 40 % dan kolam akhir
(final pond) 20%. Dari hasil studi yang dilakukan kualitas BOD effluent yakni sebesar 48,38 mg/l dan
COD effluent sebesar 290,3 mg/l sehingga kita dapat mengetahui bahwa BOD dan COD pada limbah
cair PKS Tg. Seumentoh sudah memenuhi standard yang telah ditetapkan KEPMEN LH.

Baca Juga
 Sejarah Alat dan Mesin Pertanian Indonesia Lengkap
 Cara Pengendalian Babi Hutan atau Celeng Pada Tanaman Kelapa Sawit
 Cara Pengendalian Pemberantasan Gulma

 Gambar 1. Cooling Pond pada PT Perkebunan Mitra Ogan

Gambar 1 merupakan gambar pengambilan bahan baku berupa air limbah kelapa
sawit yang terletak di cooling pond. Pada Gambar 1, limbah cair yang telah dikutip
minyaknya pada oil trap (fatpit) mempunyai karakteristik pH 4 – 4,5 dengan suhu 60
– 80 oC sebelum limbah dialirkan ke kolam pengasaman (acidifaction pond)
suhunya diturunkan menjadi 40 – 45 oC agar bakteri mesophilik dapat berkembang
dengan baik. pendinginan penting dalam
mempersiapkan kondisi kehidupan bakteri mesofilik. Dengan temperatur sekitar 38
0C maka bakteri akan berkembang dengan baik, dengan lama penahan limbah

± 5 hari, bagian minyak yang terapung diatas permukaan dikembalikan ke bagian


produksi untuk diolah lanjut, kolam ini biasanya berukuran lebar dan dangkal.

3.      Kolam Pengasaman

Setelah dari kolam pendingin, limbah mengalir ke kolam pengasaman yang


berfungsi sebagai proses pra kondisi bagi limbah sebelum masuk ke kolam
anaerobik. Pada kolam ini, limbah akan dirombak menjadi  volatile fatty acid (VFA).
Kolam pengasaman pada pabrik kelapa sawit, dilampirkan pada gambar berikut.

Gambar 2.  Acidifaction Pond pada PT Perkebunan Mitra Ogan

Gambar 2 merupakan kolam pengasaman dimana limbah yang segar mengandung


senyawa organik yang mudah dihidrolisa dan menghasilkan senyawa asam. Supaya
senyawa asam yag terkandung didalam limbah tidak mengganggu proses
pengendalian limbah maka dilakukan pengasaman (acidification). Dalam kolam ini
pH limbah umumnya berkisar 3 – 4, dan kemudian pH nya naik setelah asam –
asam organik terurai kembali oleh proses hidrolisa yang berlanjut.

4.      Kolam Resirkulasi

Resirkulasi dilakukan dengan mengalirkan cairan dari kolam anaerobik yang terakhir
ke saluran masuk kolam pengasaman yang bertujuan untuk menaikkan pH dan
membantu pendinginan.

5.      Kolam Pembiakan Bakteri

Kolam pembiakan bakteri dibuat untuk membiakkan bakteri pada awal


pengoperasian pengendalian limbah. Kolam pembiakan bakteri memiliki kondisi
yang disesuaikan agar bakteri dapat tumbuh dengan baik. Kondisi yang optimum
untuk kolam ini adalah pH 7.0, suhu 30 – 40 oC untuk bakteri mesophyl, kedalaman
kolam 5-6 m dan ukuran kolam diupayakan dapat menampung air limbah 2 hari olah
atau setara 400 m3 untuk pabrik kelapa sawit (PKS) kapasitas 30 tonTBS/jam.

6.      Kolam Anaerobik
Limbah dari kolam pengasaman akan mengalir ke kolam anaerobik primer. BOD
limbah setelah keluar dari kolam anaerobik sekunder maksimal ialah 3000 mg/l
dengan pH minimal 6,0. Kolam anaerobik dapat dilihat pada gambar 3 berikut:

Gambar 3. Anaerob Pond pada PT Perkebunan Mitra Ogan

Pada Gambar 3 diatas, pH dari kolam pengasaman masih sangat rendah, maka
limbah harus dinetralkan dengan cara mencampurkannya dengan limbah keluaran
(pipa outlet) dari kolam anaerobik. Bersamaan dengan ini, bakteri anaerobik yang
aktif akan membentuk asam organik dan CO2. Selanjutnya bakteri metana
(Methanogenic Bacteria) akan merubah asam organik menjadi methane dan CO2.
BOD limbah pada kolam anaerobik primer masih cukup tinggi, maka limbah harus
diproses lebih lanjut pada kolam anaerobik sekunder, dimana kolam ini dapat
dikatakan beroperasi dengan baik apabila nilai parameter utamanya berada pada
tetapan sebagai berikut:
pH                                           6 - 8
Volatile fatty acid(VFA)        < 300 mg/l
Alkalinitas                              < 2000 mg/l

7.      Kolam Fakultatif

Kolam ini adalah kolam peralihan dari kolam anaerobik menjadi aerobik atau dapat
disebut proses penon-aktifan bakteri anaerob dan pra kondisi dari proses aerobic.
Karakteristik limbah pada kolam fakultatif yaitu pH 7,6 – 7,8. Biological Oxygen
Demand (BOD) 600-800ppm, Chemical Oxygen Demand (COD)1250-1750 ppm.
Aktivitas ini dapat diketahui dengan indikasi pada permukaan kolam yang tidak
dijumpai scum dan cairan tampak kehijau -hijauan. Proses fakultatif ini dilakukan di
dalam kolam sedimentasi yang terlihat pada gambar berikut.
 Gambar 4.  Sedimentation Pond pada PT Perkebunan Mitra Ogan

Gambar 4 merupakan kolam peralihan dari kolam anaerobik menjadi aerobik atau
dapat disebut proses penon-aktifan bakteri anaerob dan pra kondisi dari proses
aerobic. Karakteristik limbah pada kolam fakultatif yaitu pH 7,6 – 7,8. BOD 600-
800ppm, COD 1250-1750 ppm. Aktivitas ini dapat diketahui dengan indikasi pada
permukaan kolam yang tidak dijumpai scum dan cairan tampak kehijau-hijauan.

8.      Kolam Aerasi

Kolam aerasi dibuat untuk pemberian oksigen yang dilakukan secara difusi dengan
tujuan agar dapat berlangsung reaksi oksidasi dengan baik. Kolam ini dibuat dengan
kedalaman 3m dan ditempatkan alat  yang dapat meningkatkan jumlah oksigen
terlarut dalam air serta dilengkapi dengan dua uni talat aerator.

9.      Kolam Aerobik

Proses yang terjadi pada kolam anaerobik adalah proses aerobic. Pada kolam ini,
telah tumbuh ganging dan mikroba heterotrof yang berbentuk flocs. Proses ini
merupakan langkah penyediaan oksigen yang dibutuhkan oleh mikroba dalam
kolam.
Gambar 5. Anaerob Pond (sirk) pada PT Perkebunan Mitra Ogan

Gambar 5 menunjukkan bahwa kolam Anaerob ini berfungsi untuk menurunkan


BOD, dan COD serta minyak dan lemak dari limbah pabrik sawit. Ciri utama kolam
anaerobik adalah permukaan kolam tertutup oleh jenis khamir sehingga ketersedian
oksigen dan cahaya matahari sangat rendah di dalam kolam yang mengefektifkan
kinerja bakteri anerob dalam mengurai limbah

10.    Land Application

Kolam ini merupakan tempat pembuangan terakhir limbah, dimana Proses yang
terjadi pada kolam ini adalah proses penon-aktifan bakteri anaerobic dan prakondisi
proses aerobic. Aktivitas ini dapat diketahui dengan indikasi pada permukaan kolam
tidak dijumpai scum dan cairan tampak kehijau-hijauan Dari seluruh rangkaian
proses tersebut, masa tinggal limbah selama proses berlangsung mulai dari kolam
pendinginan hingga air dibuang ke badan penerima membutuhkan masa waktu
tinggal selama kurang lebih 120 – 150 hari.

Anda mungkin juga menyukai