Anda di halaman 1dari 45

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


PT. Aceh Trumon Anugerah Kita(ATAK) bergerak dalam bidang pengolahan buah sawit
menjadi minyak. Sistem produksi pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi crude plam
Oil (CPO), Air merupakan komponen paling penting dalam pengolahan kelapa sawit yang
memiliki standar baku mutu tertentu yang akan di kaji dalam water treatment plant.
Water treatment plant merupakan system yang memperlakukan air baku dari sungai,
danau, waduk, dan sumber bawah tanah lainnya agar menjadi air yang bersih yang dapat
digunakan dalam pengolahan Tbs, cara mengolah air dari kualitas air baku menjadi kualitas
air yang di inginkan sesuai standar mutu yang sudah di tentukan. Proses water treatment
plant terdiri dari beberapa operasi yang berturut-turut adalah proses penambahan dan
pencampuran bahan koagulan dalam air (koagulasi), proses penggumpalan bahan-bahan
koloid (flokulasi), proses pengendapan (sedimentasi), dan proses penyaringan (filtrasi).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami melakukan praktek kerja lapangan di Pabrik
Kelapa Sawit PT. Aceh Trumon Anugerah Kita. Dengan melaksanakan PKL ini diharapkan
kami menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia industri khususnya dibidang
pengolahan kelapa sawit.
Berkaitan dengan pentingnya baku mutu air yang di hasilkan maka penulis tertarik untuk
membahas mengenai baku mutu air di PT ATAK,sehingga penulis mengambil judul
“Proses Penjernihan Air Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Aceh Trumon Anugerah Kita
(Atak)”

1.2 Rumusan masalah


a. Siklus water treatment plant di PT. ATAK
b. Metode water treatment plant di PT. ATAK

1
1.3 Batasan masalah
Adapun batasan masalah pada laporan kerja praktek ini adalah: WATER TREATMENT
PLANT di PT. ATAK

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah
a. Mengetahui Siklus water treatment plant di PT. ATAK
b. Memahami Metode water treatment plant yang digunakan di PT. ATAK

1.5 Manfaat Kerja Praktek Lapangan


Melalui kerja praktek lapangan di PT. ATAK mulai tanggal 24 Oktober 2022 sampai 24
Desember 2022 dan penulisan laporan kerja praktek pada bulan Januari 2023, penulis
memperoleh manfaat :
`1. Mahasiswa memahami bagaimana sistem kerja di PT. ATAK yang merupakan salah satu
industri yang bergerak di bidang pengolahan buah kelapa sawit menjadi crude plam oil
(CPO).
2. Mahasiswa mengetahui sistem produksi di PT. ATAK
3. Mahasiswa mengetahui sistem water treatment plant di PT. ATAK
4. Menjadi pengalaman pertama penulis dalam membuat karya tulis ilmiah yang merupakan
hasil dari pengamatan dan pengalaman penulis selama kerja praktek di PT. ATAK.

2
BAB ll

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Aceh Trumon Anugerah Kita


PT. Aceh Trumon Anugerah Kita (PT.ATAK) diresmikan pada tanggal 4 Juni 2022. Di
resmikan secara langsung oleh kepala daerah tingkat 2 kabupaten aceh selatan, yaitu bapak
bupati tgk amran, dan direktur yang bernama bapak Hendri, yang berkapasitas produksi
45ton/jam yang berlokasi di Gampong Kapa Seusak Kecematan Trumon Timur. Merupakan
pabrik pertama di Aceh Selatan yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit.
Kehadiran investasi industri pabrik kelapa sawit PT. ATAK berdampak positif bagi
pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh Selatan pada umumnya dan juga transfer ilmu dan
teknologi terkait industri pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak Crude Plam
Oil(CPO) bagi dunia pendidikan contohnya Politeknik Aceh Selatan dapat magangkan
mahasiswa di PT ATAK pada tahun 2022 pertama kalinya dan seterusnya.
Kehadiran PT.ATAK membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal Aceh Selatan,
serta pembelian buah Tandan Buah Sawit (TBS) juga dari masyarakat Aceh Selatan yang
memiliki perkebunan kelapa sawit dan ini sangan menguntungkan bagi petani dan harga
dapat lebih tinggi. Besarnya potensi sawit yang ada ini menarik minat investor untuk
berinvestasi di Kabupaten Aceh Selatan. Di sisi lain pihak pemerintah daerah dan
masyarakat sangat mendukung akan kehadiran industri pabrik kelapa sawit di daerah aceh
selatan karna memiliki banyak sekali manfaat dan menjadi salah satu mesin pengerak
ekonomi yang sangat besar.
PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) merupakan perusahaan swasta yang bergerak di
perkebunan kelapa sawit dan pengolahan pabrik kelapa sawit (PKS) dengan produk berupa
tandan buah segar dari perkebunan kelapa sawit dan crude palm oil (CPO) dan palm kernel
oil (PKO) dari pabrik kelapa sawit.

3
2.2 VISI dan MISI

Menjadi perusahaan agroindustri kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata
kelola bisnis terbaik :

1. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan


2. Memberlakukan karyawan sebagai asset strategis dan mengembangkannya secara
optimal
3. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis
4. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas
5. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

Gambar 2.1 : Logo PT Aceh Trumon Anugerah Kita (ATAK)

2.3 Lokasi dan Letak Geografis

a. Lokasi

Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT.
Aceh Trumon Anugerah Kita (ATAK) Gampong Kapa Seusak, Kecamatan Trumon Timur,
Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, dengan kapasitas olah terpasang 45 Ton/jam
dengan produk akhir CPO dan Kernel.
b. Letak geografis
Sebelah Utara berbatasan dengan desa lae langge
Sebelah Selatan berbatasan dengan desa suak jampak/krung luas
Sebelah Timur berbatasan dengan PT ASDAL
Sebelah Barat berbatasan dengan desa jambo dalem

4
2.4 Tempat dan waktu
Tempat dan waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan ini bertempat di PT Aceh Trumon
Anugerah Kita(ATAK) yang beralamat di kapa seusak, kec. Trumon timur, kabupaten aceh
selatan, provinsi aceh. Dimulai dari tanggal 24 oktober s/d 24 desember selama 2 bulan.
2.5 Struktur Organisasi PT Aceh Trumn Anugerah Kita

Gambar 2.2 Struktur organisasi PT ATAK


2.6 Jenis dan Tipe Kelapa Sawit
Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi
tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar
(radikula). Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: E. guineensis dan E.
oleifera. Jenis pertama yang terluas dibudidayakan orang. dari kedua species kelapa sawit ini
memiliki keunggulan masing-masing. E. guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi
dan E. Oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah. Banyak orang sedang menyilangkan
kedua species ini untuk mendapatkan species yang tinggi produksi dan gampang dipanen. E.
oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya

5
genetik. Penangkar seringkali melihat tipe kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang,
yang terdiri dari:
 Dura,
 Pisifera, dan
 Tenera.
Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap
memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan
kandungan minyak per tandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang,
sehingga tidak memiliki inti (kernel) yang menghasilkan minyak ekonomis dan bunga
betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara
induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi
kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya
tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90%
dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%. Untuk pembibitan massal,
sekarang digunakan teknik kultur jaringan.
Berikut adalah proses alur produksi di pabrik kelapa sawit PT. Aceh Trumon Anugerah Kita
Gampong Kapa Seusak, Kec. Trumon Timur, Kab. Aceh Selatan dengan kapasitas 45
Ton/Jam

Gambar 2.3 :Diagram Proses Pengolahan TBS di PT. Aceh Trumon Anugerah Kita

6
2.7 ALUR PROSES PRODUKSI

2.7.1 Jembatan Timbang

Jembatan timbang adalah seperangkat alat untuk menimbang kendaraan barang/truk yang
dapat dipasang secara tetap atau alat yang dapat dipindah-pindahkan (portable) yang
digunakan untuk mengetahui berat kendaraan beserta muatannya. Jembatan timbang
merupakan seperangkat alat penimbang berat kendaraan dengan cara memindahkan
kendaraan ke platform yang disediakan, dimana platform ini berbentuk mirip jembatan,
karena itu disebut jembatan timbang. Setelah kendaraan berada di atas platform, alat dan
program pada timbangan akan secara otomatis mengukur dan menampilkan berat kendaraan
tersebut pada peralatan komputer yang tersedia di pos operator jembatan timbang.

Di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, jembatan timbang yang dipakai menggunakan


sistem komputer untuk mengukur berat (tonase) semua Truk Pengangkut Tandan Buah
Sawit (TBS) baik dari Perkebunan Sawit Swasta, perkebunan rakyat (plasma) dan
perkebunan pemerintah (PTPN). Jembatan Timbang adalah salah satu tahapan awal dalam
proses pembuatan kelapa sawit menjadi CPO.

Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu kendaraan pengangkut Buah Sawit melewati
jembatan timbang lalu berhenti ± 5 menit, kemudian berat kendaraan pengangkut buah
sawit dicatat awal sebelum Tandan Buah Sawit dibongkar dan di sortir, kemudian setelah
dibongkar dari kenderaan pengangkut kembali ditimbang, lalu selisih berat awal dan akhir
adalah berat TBS yang diterima pabrik kelapa sawit.

- Dalam jembatan timbang terdapat beberapa perangkat utama di jembatan timbang:

 Pondasi jembatan : sangat penting terutama bagi yang menggunakan truk permanen
 Plalfrom timbangan : yang terbuat dari baja dan merupakan permukaan dimana truk
akan lalu lalang
 Load cell: alat tranduser yang dapat mengubah daya listrik sehingga dapat di tampilkan
secara numerik(angka)
 Junetion box : perangkat elektronik yang merupakan terminal kabel listrik yang
digunakan menuju timbangan

7
 Kabel : merupakan sinyal hasil penimbangan dari load cell harus diteruskan ke
indikator yang pengiriman sinyal ini di lakukan menggunakan kabel
 Software : merupakan pendukung yang baik dalam kualitas timbangan yang tugasnya
terutama untuk menyimpan data hasil penimbang
 Indikator : menampilkan nilai berat kendaraan hasil pengubahan load cell kepada
operator jembatan timbangaan

Gambar 2.4 : Timbangan di PT.ATAK

2.7.2 Loading Rump

Loading ramp merupakan rangkaian proses awal dari pengolahan kelapa sawit sebelum
memasuki proses selanjutnya. fungsi dari loading ramp adalah sebagai tempat penampungan
sementara tandan buah segar. umumnya loading ramp terdiri dari dua sisi dengan 32 pintu
dengan masing-masing berkapasitas 15 ton kemampuan penampungan ± 480 ton tandan
buah segar. kualitas buah yang diterima oleh pabrik harus diperiksa tingkat kematangannya.
jenis buah yang masuk ke pabrik pada umumnya jenis tenera dan jenis dura. kriteria matang
panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah di stasiun penerimaan tbs.
setelah disortir tbs tersebut dimasukkan ketempat penimbunan sementara (loading ramp) dan
selanjutnya diteruskan menuju stasiun perebusan (sterilizer continous).
fungsi loading ramp yaitu :

1. Menampung dan memindahkan TBS ke FFB.


2. Tempat penampungan sementara TBS.

8
3. Menjamin kontinuitas pengolahan TBS

Gambar 2.5 : loading ramp/ sortasi PT.ATAK

Kriteria TBS dari PT. Aceh Trumon Anugerah Kita :


BUAH MATANG
BUAH MENTAH

Gambar 2.6: buah mentah Gambar 2.7: buah matang

9
BUAH TANGKAI > 5CM TANDAN KOSONG

Gambar 2.8: buah tangkai > 5CM Gambar 2.9: tandan kosong
BUAH BUSUK

Gambar 2.10 : buah busuk

Kriteria Fraksi TBS

Buah Mentah : TBS membrondol < 10 brondolan.

Buah Matang : TBS membrondol > 10 brondolan.

Buah Busuk : TBS yang buah dalam ikut membrondol.

Tandan Kosong : TBS tanpa brondolan.

Tangkai Panjang : TBS dengan panjang tangkai > 5 Cm dari pangkal tandan.

10
2.7.3 Sterilizer
Sterilizer adalah suatu bejana uap yang bertekanan, yang fungsinya merebus Tandan
Buah Segar (TBS) dengan memakai media pemanas. Media tersebut adalah uap basah yang
berasal dari sisa pembuangan turbin uap yang bertekanan. Alat ini disebut juga bejana
rebusan/ketel rebusan dan biasanya alat ini sebagai media perebusan buah kelapa
sawit. Di PT. Aceh Trumon Anugerah Kita menggunakan vertical (Sterilizer) dengan
tekanan laga 2.8 – 3.2 Bar. Buah di isi melalui pintu atas dan dikeluarkan melalui pintu
pengeluaran sebelah sisi depan bawah. Pada bagian sterilizer dialasi dengan plat
berlubang yang dipasang menurun kearah pintu sehingga memudahkan untuk
mengeluarkan isinya.

Adapun tujuan perebusan yang di lakukan pada pengolahan kelapa sawit adalah sebagai
berikut :

a. Menghentikan aktifitas enzim dalam buah yang di panen terdapat enzim lipase dan
oksidase yang tetap bekerja dalam buah sebelum enzim di hentikan dengan pelaksanaan
tertentu. Enzim dapat dihentikan dengan cara fisika dan kimia. Cara fisika yaitu
dengan cara pemanasan dengan suhu yang dapat mendegradasi protein. Enzim
lipase bertindak sebagai katalisator dalam pembentukan trigleserida dan kemudian
memecahkannya kembali menjadi asam lemak bebas (ALB). Enzim oksidase
berperan dalam proses pembentukan peroksida yang kemudian dioksidasikan lagi
dan pecah menjadi gugusan aldehide dan kation. Senyawa yang terakhir bila
dioksidasi lagi akan menjadi asam. Jadi ALB yang terdapat dalam minyak terdiri dari
enzim tanaman (plant enzim) dan yang terkontaminasi (misalnya dari jamur)
selama proses penanganan.
b. Melepaskan buah dari spiklet Minyak dan inti sawit terdapat dalam buah, maka untuk
mempermudah proses ekstrasi pengutipan minyak dan inti sawit, buah perlu
dilepaskan dari spikletnya. Buah dapat terlepas dari spiklet melalui cara hidrolisa
hemiselloulosa dan pectin yang terdapat di pangkal buah. Hidrolisis dapat terjadi
dengan proses kimia dan kimia fisika serta reaksi biokimia. Hidrolisis dengan reaksi
kimia biokimia telah terjadi sebagian dilapangan yaitu pada proses pemasakan buah
yang di tandai dengan buah membrondol. Reaksihidrolisis hemisellulosa dan pektin

11
dapat terjadi dalam ketel rebusan yang di percepat oleh pemansan. Panas uap tersebut
dapat meresap kedalam buah karena adanya tekanan. Hidrolisis pektin dalam tanki
tidak seluruhnya dapat menyebabkan pelepasan buah, oleh karena itu masih perlu
dilanjutkan dengan proses pemipilan pada Threshing Machine.
c. Menurunkan kadar air Sterilisasi buah dapat menyebabkan penurunan kadar air
buah dan inti, yaitu dengan cara penguapan baik pada saat perebusan maupun
pada saat sebelum pemipilan. Penurunan kandungan air buah menyebabkan penyusutan
buah sehingga terbentuk rongga-rongga kosong pada perikarp yang mempermudah
proses pengempaan. Interaksi kadar air dan panas akan buah, akan menyebabkan minyak
sawit antar sel dapat bersatu dan mempunyai viskositas yang rendah sehingga mudah keluar
dari dalam sel sewaktu proses pengempaan berlangsung. Perikarp yang mendapat perlakuan
panas dan perlakuan panas dan tekanan akan meningkatkan sifat merah mudah lepas antara
serat satu dengan nyang lain. Hal ini akan meningkatkan efesiensi digester dan
deperincaper/polishing drum. Air yang terkandung dalam inti akan menguap melalui
mata biji sehingga kernel susut dan proses pemecahan biji akan mudah.

d. Pemecahan emulasi Minyak dalam perikarp berbentuk emulasi dapat lebih mudah
keluar dari sel jika berubah dari fase emulasi menjadi minyak. Perubahan ini terjadi dengan
bantuan pemanasan, yang mengakibatkan penggabungan fraksi yang memiliki polaritas yang
sama dan berdekatan, sehingga minyak dan air masing-masing terpisah. Peristiwa itu akan
mempermudah minyak keluar dari perikarp. Penetrasi uap yang sempurna pada perikarp,
terutama pada buah yang paling dalam, akan mempertinggi efesiensi ekstrasi
minyak. Pemecahan emulasi yang telah dimulai dari perebusan akan membantu
proses pemisahan minyak dari air dan padatan lainya pada stasiun klarifikasi.

e. Melepaskan serat dan biji Perebusan buah yang tidak sempurna dapat menimbulkan
kesulitan pelepasan serat biji dalam polishing drum, yang menyebabkan pemecahan biji
lebih sulit dalam alat pemecah biji. Penetrasi uap yang cukup baik akan membantu proses
pemisahan serat preikarp dan biji, yang dipercepat oleh proses hidrolisis. Apabila serat
tidak lepas, maka lignin yang terdapat diantara serat akan menahan minyak. Jika biji dipukul
dalam alat pemecah biji maka akan terjadi sifat kenyal yang membuat biji

12
tidak pecah, dan jika pecah maka yang akan terjadi adalah pecahan besar
yang melekat pada inti.

f. Membantu proses pelepasan inti dari cangkang Perebusan yang sempurna akan
menurunkan kadar air biji hingga 15 %. Kadar air yang turun 15 % akan menyebabkan inti
susut sedangkan tempurung biji tetap, maka terjadi inti yang lekang dari cangkang.
Hal ini akan membantu prosesfermentasi didalam Nut Silo, sehingga pemecahan
biji dapat berlangsung dengan baik, demikian pemisahan inti dan cangkang dalam
proses pemisahan kering atau basah dapat menghasilkan inti yang mengandung kotoran
lebih kecil.

Gambar 2.11 : sterilizer/ perebusan di PT.ATAK

Berikut adalah grafik metode sterilizer atau perebusan pada PT. Aceh Trumon Anugerah
Kita.

Gambar 2.12 : grafik metode sterilizer

13
2.7.4 Thresher
Thresher berfungsi untuk memisahkan buah dari janjangannya dengan cara
membanting tandan buah segar (TBS) ke dalam drum thresher. Thresher ini berupa drum
silinder panjang yang berputar secara horizontal. Stasiun Threshing terdiri dari beberapa
bagian alat atau mesin dan dalam proses pengoperasiannya sangat berkaitan satu sama lain.
Maksud dan tujuan desain dari pada stasiun ini adalah sebagai berikut :

 Untuk melepaskan buah (tandan buah segar yang sudah direbus) dengan tandannya
dengan sistem bantingan.
 Untuk menjaga kestabilan/pemerataan secara kontinu agar kapasitas pengolahan Tandan
Buah Segar dapat tercapai sesuai desain pabrik dengan pengoperasian hoist cycle, rpm auto
feeder maupun supervisi yang benar.
 Menjaga oil loss maupun kernel loss seoptimal mungkin agar berada dibawah
target/parameter yang sudah disepakati perusahaan.\
 Jadi, kapasitas desain saja tidaklah cukup untuk mendapatkan tujuan di atas tanpa
kesatuan sistem pengoperasian alat yang benar pada stasiun ini maupun dukungan dari
stasiun-stasiun lainnya.

Hasil proses pada stasiun ini adalah memisahkan brondolan (cook fruitless) dari tandannya
dengan cara beberapa kali bantingan pada drum thresher. Brondolan (cook fruitless) dibawa
ke stasiun press dengan fruit elevator maupun conveyor untuk diekstraksi, kemudian tandan
kosongnya (janjangan kosong/jjk) dibawa ke lokasi penimbunan sementara (empty bunch
area) di luar Pabrik Kelapa Sawit dan dimanfaatkan menjadi pupuk. Stasiun
Threshing merupakan satu desain dengan sistem yang sederhana, namun tak kalah
pentingnya untuk menjembatani kelangsungan dan keberhasilan proses pengolahan tandan
buah segar (TBS) pada Pabrik Kelapa Sawit.

14
Gambar 2.13: thresher

2.7.5 Stasiun Press


Berondolan yang keluar dari thresser jatuh ke conveyor, kemudian diangkut dengan
inclined fruit ke top cross conveyor yang mendistribusikan berondolan ke distributing
conveyor untuk dimasukkan dalam tiap-tiap digester. Digester adalah tangki silinder tegak
yang dilengkapi pisau-pisau pengaduk dengan kecepatan putaran 25-26 rpm dan temperature
digaster 45ᵒ C, sehingga brondolan dapat di cacah di dalam tangki ini. Bila tiap-tiap digester
telah terisi penuh maka brondolan menuju ke bottom cross conveyor, diteruskan ke scrapper
conveyor untuk dikembalikan ke digester. Tujuan pelumatan adalah agar daging buah
terlepas dari biji sehingga mudah dikempa (press). PT. Aceh Trumon Anugerah kita
menggunakan mesin P – 15 sebelum losses, broken dari press.

Gambar 2.14: digester/press

15
2.7.6 Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)
Minyak yang berasal dari stasiun press masih banyak mengandung kotoran- kotoran yang
berasal dari daging buah seperti lumpur, air dan lain-lain. Proses ini bertujuan untuk
memperoleh minyak sebanyak banyak nya dan menghasilkan CPO dengan kadar asam
lemak bebas, kadar air dan kadar kotoran yang sesuai dengan standar untuk mendapatkan
minyak yang memenuhi standar

Gambar 2.15 : pemurnian minyak

maka perlu dilakukan pemurnian terhadap minyak tersebut. Pada stasiun ini terdiri dari
beberapa unit alat pengolah untuk memurnikan minyak produksi, yang meliputi:
a. Crude Oil Tank (COT)
Minyak yang keluar dari vibrating screen dialirkan ke Crude Oil Tank (COT) untuk
ditampung sementara. Pada crude oil tank ini minyak dipanaskan dengan steam melalui
sistem pipa pemanas, dan suhu 90-95°C. Dari sini minyak dipompakan ke CST (Continuous
Settling Tank).

Gambar 2.16: crude oil tank

16
b. Continuous Setling Tank (CST)
Continuous Setling Tank (CST) ini berfungsi untuk memisahkan minyak dari kotoran dengan
cara pengendapan. Minyak dari COT dipompakan ke CST dimana sebelumnya dilewatkan
ke bak control agar aliran minyak masuk ke CST tidak terlalu kencang. CST bertujuan untuk
mengendapkan lumpur (sludge) berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Pada CST suhu
dipertahankan 90-95oC. Minyak pada bagian atas CST dikutip dengan bantuan skimmer
menuju oil tank, sedangkan sludge (yang masih mengandung minyak) pada bagian bawah
dialirkan secara underflow ke sludge tank sebelum ke sludge vibrating screen. Sludge dan
pasir yang mengendap didasar CST di blowdown/drain.

Gambar 2.17: Continuous Setling Tank (CST)


c. Oil Tank
Oil tank ini fungsinya adalah menampung minyak dari Continuous Setling Tank (CST)
menuju ke oil tank untuk ditampung sementara waktu, sebelum dialirkan dan diolah ke
vacum dryer. Dalam oil tank juga terjadi pemanasan (75-80°C) dengan tujuan untuk
mengurangi kadar air.

Gambar 2.18: oil tank

17
d. Vacum Dryer
Minyak yang keluar dari Oil Tank masih mengandung air, oleh karena itu untuk mengurangi
kadar air (moisture) tersebut, minyak dipompakan ke float tank untuk seterusnya dihisap
oleh vacum dryer. Disini minyak disemprot dengan menggunakan nozzle sehingga
campuran minyak dan air tersebut akan pecah. Vacum drayer ini berfungsi untuk
mengurangi kadar air (moisture) minyak, dengan sistem penguapan hampa. Hal ini akan
mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak yang memiliki tekanan uap
lebih tinggi dari air akan turun kebawah dan kemudian dipompakan ke storage tank. Alat
vacum dryer ini terdiri dari tabung hampa udara dengan tekanan -0,9 kg/cm² dan minyak
yang akan dihasilkan mempunyai kandungan air sekitar <0,20%, kadar kotorannya sekitar
<0,02% dan suhu pada alat ini adalah 100ºC.

e. Sludge Tank
Sludge tank untuk overflow dari tangki ini dialirkan ke drain tank sedangkan underflownya
dialirkan ke vibrating screen dan sludge daily tank kemudian dipompakan ke sand cyclone
setelah itu ditampung ke buffer tank. Sand cyclone fungsinya adalah untuk memisahkan
pasir dari sludge, sebelum diproses di sludge centrifuge. Metode pemisahannya adalah
dengan memanfaatkan efek putaran/cyclone sehingga pasir/material yang berat karena gaya
sentrifugal akan berada di pinggir, sedangkan yang lebih ringan berada di tengah.
Selanjutnya, material yang berat akan turun kebawah dan masuk ke sand tank, sedangkan
material yang ringan akan naik ke atas dan masuk ke sludge buffer tank. Untuk
mempercepat pengendapan lumpur. Sludge tank berfungsi untuk menampung sludge dari
hasil pemisahan pada Continuous Setling Tank (CST), Sehingga densitas minyak menjadi
lebih rendah dan lumpur halus yang melekat pada minyak akan terlepas dan mengendap
pada dasar tangki. Dari sandcyclone dialirkan ke buffer tank sebagai umpan untuk sludge
centrifuge.

18
Gambar 2.17: sludge tank

Gambar 2.19 : Sludge Tank

f. Centrifuge
Salah satu mesin yang berperan besar dalam proses pengolahan kelapa sawit adalah Sludge
Centrifuge. Mesin ini adalah salah satu mesin yang mempunyai peran besar dan vital di
pabrik kelapa sawit. Mesin sludge centrifuge atau dikenal juga dengan sebutan mesin sludge
separator berfungsi untuk memisahkan cairan dengan benda padat yang ada di dalam
sludge. Alat ini meanfaatkan gaya sentrifugal dari pemutaran mangkok yang terisi padat di

dalam sludge. Sehingga, minyak kelapa sawit yang terpisah adalah yang benar-benar murni
dan sudah terpisah dari cairan atau benda padat lain. Contohnya seperti air, atau benda-
benda lain. Phase sludge centrifuge memisahkan 2 Phase yaitu Heavy Phase, dan Light
Phase.

g. Oil Recovery Tank


Oil recovery tank merupakan tangki pengumpul minyak dan sludge dari hight phase over
flow WOT. Minyak kasar yang telah melaui proses pengendapan di crude oil tank akan di
aliri ke collecting pit melalui talang over flow sebelum dikirim ke continuous settling tank
(CST).

19
Gambar 2.20: oil recovery tank
h. Fat Pit
Sebelum sludge dibuang ke kolam pengolahan limbah, terlebih dahulu ditampung di fat-pit
dengan maksud agar minyak yang masih terbawa dapat terpisah kembali. Bak Penampung
Lumpur (Fat Pit) fungsinya adalah untuk penampungan sementara dari heavy phase sludge
centrifuge temperaturnya (70–80)℃ . minyak yang ada pada permukaan dibiarkan melimpah
(overflow).

Gambar 2.21: fat pit


i. Storage Tank
Minyak dari purifier dan vacum dryer, kemudian dipompakan ke storage tank (tangki
timbun), pada suhu simpan 45-55℃ .. Storage tank ini mempunyai kapasitas Storage tank 1
1000 ton, Storage tank 2 1000 ton, Storage tank 3 500 ton. Storage Tank ini berfungsi untuk
menyimpan produksi CPO dan setiap hari dilakukan pengujian mutu dan minyak yang

20
dihasilkan dari daging buah (mesocarp) berupa minyak sawit kasar yang disebut Crude
Palm Oil (CPO).

Gambar 2.22: storage tank

j. Stasiun Kernel (Claybath)


Pada stasiun ini dilakukan aktifitas pemisahan serabut dari nut, pemisahan inti dari
cangkangnya dan juga pengeringan inti. Peralatan yang digunakan di stasiun ini, sebagai
berikut:

Gambar 2.23: claybath

21
 Cake Breaker Conveyor (CBC)
Ampas dari Screw press yang terdiri dari fiber dan nut yang masih menggumpal masuk ke
CBC. CBC merupakan suatu screwconveyor namun screwnya dipasang palt persegi sebagai
pelempar fiber dan nut. CBC berfungsi untuk mengurai gumpalan fiber dengan nut ke
depericarper.

Gambar 2.24: cake breaker conveyor


 Fibrecyclon
Fibrecyclon adalah alat untuk memisahkan fiber dengan nut. Fiber dan nut dari CBC masuk
ke Separatingcolumn. Disini fraksi ringan yang berupa fiber dihisap dengan fibrecyclone
dan di tampung dalam hopper sebagai bahan bakar pada boiler. Sedangkan fraksi berat
berupa nut turun ke bawah masuk ke polishing drum.

 Depericarper
Depericarper mempunyai prisip kerja yaitu pemisahan antara biji dengan fiber dilakukan
dengan bantuan hisapan blower, yaitu ampas kering yang lebih kecil berat jenisnya terpisah
dan masuk ke fiber cylone dan lebih berat jatuh ke dalam nut polishing drum. Depericarper
juga berfungsi untuk memisahkan fiber dengan nut dan membawa fiber untuk menjadi bahan
bakar sterilizer.

 Nut Silo
Fungsi dari alat ini sebagai tempat penampungan nut, hal ini dilakukan untuk mengurangi
kadar air sehingga lebih mudah dipecah dan inti lekang dari cangkang nya.

22
 Ripple Mill
Biji dari nutsilo masuk ke ripple mill untuk dipecah sehingga inti terpisah dari cangkang.
Biji yang masuk melalui rotor akan mengalami gaya sentrifugal sehingga biji keluar dari
rotor dan terbanting dengan kuat. Maka menyebabkan cangkang pecah. Setelah dipecahkan
inti yang masih bercampur dengan kotoran-kotoran di bawa ke LTDS.

Gambar 2.25: ripple mill


 Light Tenera Dry Separator (LTDS)
Pada bagian ini akan terjadi pemisahan dimana fraksi-fraksi yang lebih ringan akan dihisap
oleh LTDS cyclone. Fraksi-fraksi yang ringan dihisap yang terdiri dari cangkang dan serabut
akan dibawa ke shellhopper melalui fibre and shellconveyor. Inti dan sebagian cangkang
yang belum terpisahkan, dipisahkan lagi pada hydrocyclone.

Gambar 2.26: Light Tenera Dry Separator (LTDS)

23
 Kernel Silo
Inti yang masih mengandung air, perlu dikeringkan sampai kadar air <6 %. Inti yang berasal
dari pemisahan di hydrocyclone melalui wet kernel elevator didistribusikan ke dalam unit
kernelsilo untuk dilakukan proses pengeringan. Pada kernel silo ini inti akan dikeringkan
menggunakan udara panas dari steam heater yang dihembuskan oleh fan kernel silo ke
dalam kernel silo. Pengeringan dilakukan pada Temperature 50-70°C selama 10-15 jam.
Kernel yang telah dikeringkan ini dibawa ke kernel bulk/bulking silo melalui dry kernel
transportfan.

Gambar 2.27: kernel silo

24
BAB III
DASAR TEORI

3.1. Water Treatmeant Plant (WTP)

3.1.1 Water Treatmeant Plant (WTP) Pabrik Kelapa Sawit (PKS)

Water Treatmeant Plant (WTP) di pabrik kelapa sawit digunakan untuk proses
pengolahan produksi sesuai dengan standar yang dibutuhkan. Tidak hanya itu saja, WTP
juga berfungsi untuk memastikan kebutuhan perusahaan terpenuhi. Hal ini sangat penting,
mengingat air dibutuhkan dalam pengolahan kelapa sawit agar memenuhi ketentuan
produksi yang sudah ditetapkan.[3]

Selain itu, proses WTP dimulai pada baku mutu air di boiler yang baik. Kegagalan dalam
hal ini akan menyebabkan turunnya efisiensi boiler, rendahnya kemurnian steam, keandalan
mesin, bahkan kerusakan tube. Jadi, WTP harus dijaga dengan perawatan yang baik dan
benar agar tidak mengganggu proses pengolahan kelapa sawit.[3]

3.1.2 Analisa Air Boiler Pabrik Kelapa Sawit

Untuk menjaga standar baku dan mutu air boiler, maka ada beberapa parameter kontrol
yang harus dipenuhi bagi seorang Operator. Mulai dari PH, Alkalinity, Hardness, Besi Fe,
Klorida, Phosphate, Silica, hingga Sulphate. Parameter air boiler tersebut harus sesuai
dengan standar yang ada agar menjaga proses produksi di pabrik kelapa sawit.[3]

Senyawa yang sudah disebutkan tersebut perlu dikontrol dengan baik. Jika tidak di track
sesuai ketentuan, maka akan menimbulkan kerak dan korosi. Efek terburuknya adalah
kerusakan pada tube dan pipa boiler. Bahkan hal terburuknya bisa menjalar sampai ke drum
boiler. Tentunya hal ini akan membuat pabrik kelapa sawit mengalami kerugian.[3]

Mengolah air pada pabrik kelapa sawit menjadi aspek yang cukup penting agar sesuai
dengan kriteria yang dibutuhkan pabrik, terutama kebutuhan boiler. Untuk mendapatkan air
yang sesuai standar, maka proses pengolahan air harus selalu dimonitor setiap saat. Selain

25
itu, analisa air boiler juga perlu diperhatikan agar proses pengolahan dapat berjalan dengan
maksimal.[3]

Air adalah koloid bermuatan negatif. Kalau dosis alum kurang air akan keruh/kuning
karena ion ( - ) air akan tolak menolak dan sebaliknya jika dosis alum berlebih air akan
menjadi keruh tetapi warnanya seperti larutan tawas karena Al 3+ berlebih sehingga tolak
menolak pH air hasil water treatment plant = 6,5[4]

Air adalah senyawa kimia yang tersusun dari unsur hydrogen dan oksigen denagan rumus
kimia H 2O. sifat umum dari air dapat melarutkan hampir semua komponen yang terdapat di
alam walaupun dengan derajat kelarutan yang berbeda-beda. Impurities (kontamina/kotoran
yang terdapat dalam air) [4] meliputi:

- padatan tersuspensi (lumpur, warna, koloid)


- padatan besar yang tidak larut (pasir, sampah )

- gas-gas terlarut (o 2 co 2, h2S)

- mikroorganisme (bakteri)
- garam-garam yang akan terionisasi menjadi kation (ion bermuatan positif) dan anion
(ion bermuatan negative)

Jenis – jenis ion WTP

Tabel 1. Jenis jenis ion WTP


Kation Anion
Kalsium (Ca2+) Hidroksida (OH-)
Magnesium (MG2+) Sulfit (SO42-)
Iron (Fe2+) Chlorida (Cl-)
Tembaga (CU2+) Bikarbonat (HCO32-)
Karbonat (CO3-)
Silikat (SiO32-)

26
Tabel 2. Suspensi WTP

SUSPENSI KOLOID LARUTAN

Tidak lolos saringan Lolos saringan Lolos saringan

Tidak lolos Tidak lolos Lolos membrane


membrane membrane

Mengendap dengan Ada kecenderungan Penyebaran


cepat mengendap permanen

Keruh Agak keruh Satu fase

Tampak pada mata Tampak pada ultra Tidak tampak pada


microscop ultra microscop

Diameter > 10-5 cm Diameter Partikel Diameter < 10-7 cm


10-7 – 10-5 cm

Contoh : campuran Contoh :Tinta, asap, Contoh : larutan


pasir dan air kabut gula

3.2 Proses Penjernihan Air

Proses penjernihan air melalui tahapan koagulasi, flokulasi, dan sidementasi dilakukan di
clarivafier, sedangkan proses penyaringan dilaksanakan dengan alat sand filter bertekanan. Di
udara penjernihan proses pemurnian memerlukan waktu tersingkir sekitar 1,5 – 2 selai.

3.2.1 Koagulasi
\Proses koagulasi dilakukan dengan menambah koagulan yang dapat menetralkan
muatan listrik dari partikel. Koloid sehingga partikel tersebut mengalami
ketidakstabilan didalam udara sehingga terjadi penggabungan beberapa butiran menjadi
diameter lebih besar. Difusi koagulan mengalami di dalam air oleh pencampuran yang
kuat untuk mendapatkan waktu kontak yang cukup diantara partikel-partikel dan bahan
kimia penjernihan air.[1]

27
3.2.2 Flokulasi
Flokulasi merupakan lanjutan dari proses koagulan dimana pada proses ini terjadi
pembentukan partikel yang lebih besar atau flok dengan sistem pengadukan flok yang
terbentuk bertambah besar, bertambah berat dan mudah longsor.[1]

3.2.3 Sedimentasi
Merupakan proses pengendapan partikel-partikel yang ukurannya relatip besat/flok
yang ada di dalam air pada suatu wadah sehingga menyatu dengan air jernih dapat
terjadi dengan sempurna.[1]

3.2.4 Penyaringan /fitrasi


Fitrasi adalah suatu teknik permunian padatan-padatan tersupensi dalam air setelah
proses penjernihan dengan melewtkan air pada media yang berpori. Media pori
merupakan campuran pasir dan kerikil kuarsa dari yang halus sampai yang kasar dan
disusun berlapis-lapis. Udara yang selalu diendapkan dalam bak pengendapan kemudian
dipompakan ke dalam pressure sand filter, karena adanya tekanan air merembes kepori-
pori yang terbuat dari lapisan pasir dan kerikil sehingga kotoran yang berbentuk puing-
puing akan tertinggal dilapisan permukaan sedangkan air yang jernih kebagian bawah
tabung sand filter dan masuk ait tangki untuk didistribusikan.[1]

3.3 Perlakuan Udara

Proses perlakuan air di pabrik minyak sawit dilakukan dengan cara:

1. Perjernihan udara
2. Pelunakan udara dengan cara pertukaran ion
3. Perawatan internal boiler

28
3.3.1 Perjernihan udara
Pengolahan air baku (mentah) bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang
ada di udara. Metode pengolahan air ada 3 jenis,[1]yaitu:

1. Sebuah penjernihan (klrifikasi)


Proses penjernihan merupakan proses pengendapan kotoran/lumpur yang
tersuspensi/melayang didalam air dengan penambahan bahan kimia
2. Penyaringan (fitrasi)
Penyaringan merupakan tahap akhir dari proses penjernihan uadara, alat yang
digunakan berupa pressure dan sand filter
3. Klorinasi (disinfeksi)
Disinfeksi merupakan proses pemusuhan bakteri dan virus yang ada didalam
air. Prosesenya dengan menambahkan chlorin atau kaporit pada air yang akan
dikirim ke water tank

3.3.2 Pelunakan air


Pelunakan air merupakan proses yang bertujuan menghilangkan atau menurunkan
kesadaran air, silica dan TDS sehingga air memenuhi syarat untuk digunakan sebagai
air umpan boiler. Pelunakan air yang sering dilakukan dengan peralatan [1]:
1. Pelembut
Merupakan resin penukar ion yang berfungsi menurunkan kesadaran udara
atau kekerasan total.
2. Pabrik demineralizer
Merupakan resin penukar kation dan anion berfungsi untuk menurunkan
kesadaran, silica dan total padatan terlarut (TDS)
3. Penikmat
Merupakan alat pemanas air umpan boiler dangan tujuan untuk
menghilangkan gas terlarut seperti oksigen, karbon dioksida dan ammonia
yang dapat menyebabkan korosi

29
3.3.3 Perawatan internal
Perawatan internal merupakan proses perlakuan air didalam boiler dengan tujuan untuk
mencegah pembentukan kerak, mencegah korosi serta mencegah terjadinya carry over.
[1]

30
BAB IV

Hasil dan Pembahasan

4.1 Diagram alir water treatment plant

31
4.1.1 Flow proses water treatment plant

Rumah waduk utama Clarivayer water tank


Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3

Water basin sand filter


Gambar 4.4 Gambar 4.5

4.1.2 Alat-alat dan beserta fungisinya

1. Pompa raw water Intek waduk utama


Sumber air yang dipakai di pabrik umumnya dari air sungai. Untuk mengalirkannya menggunakan
pompa menuju reservoir di lokasi pabrik. Reservoir atau penampungan sementara ini untuk proses
penggendapan sebelum dilakukan pengolahan[5]. Berfungsi untuk menampung air dari sungai
di waduk utama dan dari waduk utama langsung diahlikan menuju tangki clarivayer

32
2. Pipa mensuple air
Berfungsi untuk mensuple air menuju tank clarivayer, sebelum menuju ke tank clarivayer
terjadi penjernihan dengan 3 bahan kimia: tawas, soda, dan bc 009.
Adapun bahan kimia yang di pakai adalah:

Soda BC 009 Tawas


Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8

Bahan kimia berfungsi untuk mengatur pH di kisaran 6-7, adapun tawas berfungsi sebagai
koagualan, yaitu untuk mengumpulkan kotoran sehingga mengendap dalam dasar tangki,
dan flokulan yaitu soda untuk mengatur pH-nya dan untuk BC009 untuk menghilangkan
flok-flok yang ada dalam air.

3. Tank clarivayer
Berfungsi untuk proses pemisahan lumpur dan air, tank pengendapan yang dilengkapi sekat-
sekat, didalam tempat inilah proses water treatment plant dengan bahan kimia di mulai.
Bahan kimia berfungsi untuk mengatur pH di kisaran 6-7, adapun tawas berfungsi sebagai
koagualan, yaitu untuk mengumpulkan kotoran sehingga mengendap dalam dasar tangki,
dan flokulan yaitu soda untuk mengatur pH-nya dan untuk BC009 untuk menghilangkan
flok-flok yang ada dalam air.

33
4. Water basin
Berfungsi untuk menampung air yang sudah bisa di gunakan karna sudah dijernihkan.
Di kolam ini terjadi pengendapan lumpur. Bagian atas dari kola mini relatif bersih dan
dialirkan menuju clarifier tank untuk proses lebih lanjut [2]
5. Sand filter
Berfungsi untuk proses penyarigan bahan-bahan kimia. Dan Sebagai tempat untuk
menyaring atau memisahkan kumpulan partikel/lumpur yang masih terikut dalam air
bersih. Alat ini mengandung pasir halus untuk menyaring suspended solid, untuk
maintenance, backwash perlu dilakukan setiap hari. Dari sand filter menuju water
tank[2]
6. Water tank/ tower
Ketinggian kurang lebih 20 meter, terbuat dari mild steel. Berfungsi untuk
penampungan air bersih [2]

4.2 Pengendalian Proses


1. Pemompaan air dari sungai harus rutin dilakukan untuk menjaga agar air di waduk
senantiasa penuh.
2. Instalasi pipa dan Pompa dari raw water tidak ada kebocoran dan selang – selang dan
pompa injeksi kimia tidak ada yang pecah / bocor.
3. Melakukan back wash di sand filter setiap hari dan pembuangan endapan di Clarifier
Tank setiap shift dan pemeriksaan kondisi dan volume pasir sand filter dilakukan setiap
tahun.
4. Pencucian Water basin dan Clarifier Tank minimal 6 bulan sekali.
5. Jar test harus dilakukan setiap hari dan pencampuran bahan kimia untuk pemurnian air
dibuat berdasarkan hasil test ini.
6. Resin harus diregenerasi bila parameter silica dan hardness melewati batas yang
ditetapkan dan pemeriksaan kualitas resin dilakukan minimal setahun sekali.
7. Pencampuran bahan kimia untuk regenerasi harus sesuai dengan takaran yang ditentukan
dan dalam pencampuran air harus di isikan terlebih dahulu baru kemudian ditambahkan
bahan kimianya.
8. Karena bahan kimia yang dipakai adalah bahan kimia yang reaktif baik asam maupun
basa, maka tanki-tanki yang dipergunakan harus tahan terhadap sifat asam atau basa,
sehingga kebocoran dapat dicegah.
9. Pastikan flow meter berfungsi dengan baik dan dicatat pemakaian air setiap hari.

34
4.3 Hasil Dan Pembahasan

4.3.1 Data dan hasil pengamatan

1. Pengukuran bahan penjernihan air Bahan

Tabel 3. Pengukuran bahan penjernihan air

Bahan Dosis ppm Debit aliran air Jam dossing Dosis ks


pump
Tawas 40 kg 46 28 jam 51,5
Soda ash 30 kg 46 11 jam 15,2
Bc – 009 1,6 kg 46 11 jam 0,81

2. Parameter air mutu dan penjernihannya sampel

Tabel 4. Parameter baku mutu air dan penjernihan air

Sampel PH TDS M. alkali T. iron


Waduk 6,5 43 42 1,2
Sand filter 6,5 91 70 0,2

4.4 Pembahasan

Hasil pengolahan data menunjukan bahwa penjernihan di pabrik kelapa sawit PT Atak.
Pengolahan air baku menjadi air bersih yang menjadi air baku adalah berasal dari air sungai
yang terletak di samping kantor Pt atak, pengolahan air baku ini dilakukan untuk
mendapatkan air yang memenuhi syarat/karakteristik air bersih. Langkah pertama yang
dilakukan dalam penjernuhan air adalah pengambilan yang berada di sungai dan di pompa
dirumah waduk sebagai sampel. Lalu di lakukan proses koagulasi dan flokulasi. Di mana
proses koagulan yang untuk menurunkan Ph air dan juga untuk memudahkan kotoran
membentuk flok-flok dan kemudian akan mengendap. Pada proses ini juga dilakukan
dengan pengadukan cepat dengan menggunakan magnetik stirrer yang bertujuan agar reaksi

35
antara air dan tawas dapat berjalan dengan baik sehingga akan terbentuk flok. Calibrasi
pompa air waduk yang harus dilakukan ketika seorang akan melakukan pengendalian OPT
menggunakan alat semprot, cara menghitung claribrasi pompa air waduk 0 s/d 0 berapa
(detik), 1 di bagi dengan waktu (detik) x 3600 satuannya ton perjam. Perjenihan Yang kami
lakukan menggunakan sistem pengendapan dan penjernihan, air yang di berikan tawas
dengan konsentrasi 40 kg yang berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran
dalam air, namun fungsi tawas hanya untuk pengendapan, dan untuk soda ash berfungsi
untuk menaikkan Ph dalam air dengan konsentrasi 30 kg dalam waktu 11 jam, dan selanjut
nya untuk Bc 009 berfungsi untuk menghilangkan flok-flok yang ada dalam air, dengan
konsentrasi 1,6 kg dalam waktu 11 jam. Pada proses percobaan parameter ini dilakukan
proses sidementasi terhadap sampel air waduk ph 6,5 dengan tds 43 dan M.alkali 42 dan
T.iron 1,2. Dan sidementasi terhadap sand filter dengan Ph 6,5 dengan tds 91 dan M.alkali
70 dan T.iron 0,2. Disini terjadi perjernihan terhadap besi dengan perbedaan 1,2 dan berubah
menjadi 0,2.

36
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Air merupakan senyawa kimia yang tersusun dari unsur hydrogen dan oksigen dengan
rumus kimia H2O. sifat umum dari air dapat melarutkan hamper semua komponen yang
terdapat di alam walaupun dengan derajat kelarutan yang berbeda-beda. Keloid bermuatan
negative, kalau dosis alum kurang air akan keruh/kuning karena ion (-) air akan tolak
menolak dan sebaliknya jika dosis alum berlebihan air akan menjadi keruh tetapi warnanya
seperti larutan tawas karena Al3+ berlebihan sehingga tolak menolak. PH air hasil water
treatment plant = 6,8-7,2
Klarifikasi adalah proses penghilangan padatan tersuspensi ( suspended solid), padatan
halus (kekeruhan dan warna) dan juga keloid, proses ini dilakukan terhadap air permukaan
seperti air sungai dan danau.
Terdiri dari 3 proses, yaitu :
1. Koagulasi
2. Flokulasi
3. Sedimentasi

Water Treatment Plant (WTP) Pengolaha air merupakan sarana yang penting di seluruh
Pabrik Kelapa Sawit
Metode cara kerja Water Treatment Plant :
 Air limbah masuk ke dalam tempat penampungan waduk utama
 Kemudian air tersebut akan melewati berbagai macam proses mulai dari masuknya
koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi
 Hasil pengolahan air dari proses ini akan dimsukkan kembali ke dalam ozone untuk
mengetahui apakah air tersebut sudah sesuai standar kelayakan atau belum
 Setelah dari semua proses ini selesai baru masuk ke tank clarifier untuk memisahkan
antara lupur san lumut
 Setelah itu masuk ke water basin untuk penampungan air yang sudah bisa di gunakan
karna sudah dijernihkan

37
 Setelah semuanya selesai masuklah ke sand filter untuk proses penyarigan bahan-bahan
kimia
 Setelah semua proses ini selesai masuk ke water tank/tower, air pun bisa digunakan
untuk kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit.

38
DAFTAR PUSTAKA

[1] . [https://www.scribd.com]
[2]. [https://www.eonchemicals.com]
[3].[https://www.kharisma.sawit.com]
[4].[Training operator pabrik stasiun water treatment plant]
[5].[https://www.smaspeman99.com]

39
LAMPIRAN

Gambar Sama Bapak Mill Menejer Dan Bapak Asisten Pogen

40
Gambar Bersama Bapak KTU Dan Bapak Asisten Proses

Bagian loading ramp

41
Bagian sortasi

Gambar Sama Bapak-Bapak Bagian Sortasi

42
Gambar Pemisahan brondolan

Gambar Hasil pemisahan brondolan

43
Gambar clarifier

Gambar water basin

44
Gambar diatas clarifier

45

Anda mungkin juga menyukai