BLANG KETUMBA
ABSTRAK
Produk yang dihasilkan di pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Blang Ketumba adalah berupa minyak kelapa sawit
kasar atau Crude Palm Oil (CPO) dan Inti Kelapa Sawit( Kernel ). Efisiensi boiler merupakan faktor yang
harus diperhatian karena boiler sangat penting dalam produksi minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil
(PKO). Tujuan dilakukan analisa ini untuk menentukan efisiensi boiler PT. Blang Ketumba . Metodologi yang
dilakukan dengan pengambilan data jumlah steam yang dihasilkan, jumlah konsumsi bahan bakar, entalphy
steam jenuh, entalphy air umpan dan nilai panas kotor bahan baku di PT. Ika Bina Agro Wisesa. Hasil efisiensi
boiler yang didapatkan adalah 90.22% . Dimana standar efisiensi boiler adalah 75%, maka efisiensi boiler di
PT. Blang Ketumba berada diatas standar efisiensi boiler. Ganti materi abstrak tentang Tugas Khusus :
Menghitung efesiensi kinerja screw press pada stasiun pengempaan.
Tujuan
Adapun tujuan umum dari pelaksaana kerja praktik ini, antara lain :
1. Mejalankan kewajiban tugas kerja praktik dari Universitas Malikssaleh yang merupakan persyaratan
kelulusan.
2. Mengetahui dan mengenal secara langsung kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan, khususnya pada
proses yang terjadi di PT. Blang Ketumba.
3. Dapat membandingkan dan menerapkan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan dengan yang diperoleh
dari dunia kerja.
4. Menjalin kerja sama yang erat antara Teknik Kimia Universitas Malikussaleh dengan PT. Blang
Keutumba, sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak terutama
dalam hal transfer perkembangan ilmu dan teknologi yang baru.
Manfaat
Adapaun manfaat dari pelaksanaan kerja praktik ini, antara lain :
1. Penulis dapat meningkatkan pengetahuan tentang proses pengolahan kelapa sawit.
2. Mengetahui prinsip dan sistem kerja dari alat-alat yang digunakan dalam pengolahan kelapa sawit.
3. serta mampu meningkatkan jiwa sosial yang tinggi terhadap lingkungan khususnya dalam ruang lingkup
PKS Blang Keutumba
Kegiatan Usaha
PKS Blang Keutumba mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel.
Sedangkan produksi lain adalah tandan kosong dipakai untuk pengganti pupuk untuk tanaman kelapa sawit
sedangkan ampas dan cangkang untuk bahan bakar ketel uap atau boiler.
2. Timbangan
Proses pengolahan dimulai dari penimbangan buah dengan tujuan untuk mengetahui jumlah TBS yang
akan diolah, untuk mengetahui rendemen minyak dan inti serta berat tandan rata-rata. Proses pada timbangan
juga bertujuan untuk mengetahui berat brutto (berat kotor), tarra (berat kosong) dan hingga akhirnya berat
netto (berat bersih). Proses penimbangan pada PKS Blang Keutumba dimulai dengan truk yang membawa TBS
ditimbang tepat diatas platform yang ada di jembatan penimbangan untuk mengetahui berat brutto (berat kotor).
Kemudian setelah dilakukan penimbangan, TBS diletakkan di penimbunan buah untuk dilakukan sortasi. Truk
kosong dari penimbunan buah tersebut ditimbang kembali pada jembatan penimbangan untuk didapatkan berat
tarra (berat kosong). Setelah didapat berat brutto (berat kotor) dan juga berat tarra (berat kosong), maka akan
didapatkan berat netto (berat bersih) TBS yang dibawa dengan cara mengurangkan berat brutto (berat kotor)
dengan berat tarra (berat kosong) hingga pada akhirnya akan didapatkan jumlah berat netto (berat bersih) yang
dibawa oleh truk tersebut (Naibaho, 1998).
3. Sortasi TBS
Setelah dilakukan penimbangan, TBS yang diangkut oleh truk kemudian disortasi. Sortasi TBS penting
dilakukan yang bertujuan untuk mencapai target produksi atau mencapai target rendemen yang diinginkan.
Mutu dan rendemen hasil olahan sangat dipengaruhi oleh mutu tandan dan mutu panen.
Sortasi dilakukan terhadap setiap afdeling dengan menentukan satu truk yang dianggap mewakili kebun
asal. Sortasi TBS dilakukan berdasarkan kriteria matang panen yang dibagi berdasarkan fraksi buahnya.
Vibro Separator
Vibro separator adalah alat yang berfungsi untuk menyaring crude oil dari serabut-serabut dan kotoran-
kotoran lain yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak. Satu alat ayakan yang terdiri dari 2 lapisan
screen dengan ukuran masing-masing untuk top screen dan bottom screen yaitu 20 mesh. Vibro separator ini
digetarkan dengan kecepatan 1500 rpm. Adapun vibro separator dapat dilihat pada gambar berikut.
Crude Oil Tank
Minyak yang keluar dari vibro separator kemudian dialirkan menuju crude oil tank yang bertujuan
sebagai penampung sementara. Kapasitas crude oil tank pada PKS Blang Keutumba yaitu 6 ton. Pada crude oil
tank, temperatur minyak ditingkatkan sebelum minyak dialirkan ke Vetical Countinous Tank (VCT), minyak
dipanaskan dengan menggunakan steam. Suhu dipertahankan antara 90-95oC, hal ini bertujuan untuk
mengendapkan kotoran yang terdapat pada minyak kasar (crude oil). Setelah dari crude oil tank, kemudian
minyak dipompakan ke Vertical Countinous Tank (VCT).
Oil Tank
Oil tank berfungsi sebagai tempat pengendapan kotoran dan sebagai bak penampungan sebelum minyak
masuk ke oil purifier. Dalam oil tank juga terjadi pemanasan dengan temperatur 90-95 oC dengan tujuan untuk
mengurangi kadar air. Kotoran yang memiliki berat jenis yang lebih berat dari minyak akan mengendap didasar
tangka.
Kebersihan tangki perlu dijaga karena akan mempengaruhi mutu kadar kotoran dalam minyak, yaitu
dengan cara melakukan blowdown secara rutin 2-3 jam sekali dan hasil blowdown ditampung di sludge drain
tank untuk diproses kembali.
Oil Purifier
Oil purifier berfungsi untuk mengurangi kadar kotoran dalam minyak dengan cara sentrifugal. Didalam
oil purifier dilakukan pemurnian untuk mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak
berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan sistem sentrifugal dengan kecepatan putaran 1500
rpm. Kotoran dan air memiliki densitas tinggi akan berada pada bagian luar sedangkan minyak yang
mempunyai densitas lebih kecil bergerak kearah poros dan keluar melalui sudut-sudut untuk dialirkan ke
vacuum dryer.
Vacum Dryer
Minyak yang keluar dari oil purifier masih mengandung air. Maka untuk mengurangi kadar air dalam
minyak dipompakan ke vacuum dryer. Pada vacuum dryer ini minyak disemprotkan dengan menggunakan
nozzle sehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah. Hal ini mempermudah pemisahan air yang
terkandung didalam minyak. Minyak yang telah bersih kemudian turun kedinding bawah bejana vacuum dryer
untuk selanjutnya dipompakan ke storage tank untuk disimpan.
Storage Tank
Minyak yang telah dipisahkan dengan air kemudian dipompakan menuju storage tank dengan kapasitas
2000 ton seperti pada gambar 3.18. Setiap hari dilakukan pengujian mutu minyak sawit. Minyak yang
dihasilkan dari daging buah ini berupa minyak kasar atau disebut juga Crude Palm Oil (CPO).
Sludge Tank
Sludge yang masih mengandung minyak dialirkan ke sludge tank untuk proses pengendapan lumpur.
Sludge pada sludge tank dipanaskan dengan suhu 90-95oC dengan menggunakan uap yang dialirkan melalui
coil pemanas sehingga densitas minyak lebih ringan dan lumpur-lumpur yang melekat pada minyak akan
terlepas dan mengendap pada dasar tangki. Adapun gambar dapat dilihat pada Gambar 3.14:
Sand Cyclone
Sand cyclone berfungsi sebagai penangkap pasir yang terkandung dalam sludge dan hal ini bertujuan
untuk memudahkan pada proses selanjutnya. Tekanan sludge yang masuk kedalam sand cyclone sangat
berpengaruh terhadap gaya sentrifugal yang dihasilkan pada saat sludge melewati cyclone tersebut. Pasir dan
kotoran yang terperangkap pada sand cyclone selanjutnya dialirkan ke fat pit untuk diolah kembali. Sistem
pembuangan pasir pada sand cyclone dikendalikan secara otomatis.
Buffer tank
Buffer tank merupakan tempat penampungan sludge yang telah bersih dari pasir/NOS sebelum nantinya
akan dikirim menuju low speed separator. Pada PKS Rambutan terdapat 1 unit buffer tank berkapasitas 3 ton
dengan sistem blowdown dan dilengkapi dengan steam injection, temperatur tangki dijaga pada suhu 90-95oC.
Low Speed Separator
Low speed separator berfungsi sebagai pemisah minyak dari sludge yang merupakan hasil dari proses
pemisahan di buffer tank. Cara kerja low speed separator yaitu dengan memanfaatkan gaya sentrifugal dari
pemutaran blow yang telah diisi penuh dengan sludge dengan kecepatan 1400 rpm sehingga air dan NOS
dengan berat jenis yang lebih besar akan terlempar keluar.
Reclaimed Oil Tank
Reclaimed oil tank berfungsi sebagai tangki penampung lumpur hasil proses klarifikasi. Jika lumpur
tersebut masih memiliki kandungan minyak yang besar atau lebih dari 5% maka dilakukan proses pemurnian
lagi dimulai dari Decanter agar minyak yang hilang dapat diminimalisir. Namun apabila lumpur sudah
mengandung minyak kurang dari 5% maka lumpur dikirim ke fat pit sebagai limbah sedangkan sebagian
lainnya dialirkan kembali ke VCT.
Sludge Drain Tank
Sludge drain tank berfungsi sebagai tempat pengutipan sludge dengan sistem drain dari sludge tank dan
oil tank. Kadar minyak yang masih terkandung tersebut dipisahkan dengan cara memanfaatkan perbedaan berat
jenis antara minyak, pasir, dan NOS. Untuk mempermudah pemisahan, dilakukan pemanasan dengan cara
menginjeksikan steam ke drain tank tersebut dengan suhu 90oC. Minyak yang berada dibagian atas dialirkan
menuju reclaimed oil tank untuk diolah kembali.
Ripple Mill
Ripple mill berfungsi untuk memecahkan biji. Biji-biji yang telah dikeringkan didalam nut silo
kemudian masuk kedalam ripple mill untuk dipecahkan. Biji masuk kedalam rotor yang berputar kemudian
akan terlempar menabrak dinding atau wearing plate dari ripple mil karena gaya sentrifugal. Akibat benturan
tersebut, maka biji akan pecah sehingga inti terlepas dari cangkangnya.
Setelah dipecahkan, inti yang masih bercampur dengan kotoran-kotoran dibawa ke LTDS melalui crack
mixture conveyor yang berfungsi sebagai penghantar inti dan cangkang yang telah dipecah dan selanjutnya inti
dan cangkang diangkat oleh crack mixture elevator menuju LTDS I.
Light Tenera Dust Separator (LTDS I-II)
Light Tenera Dust Separator (LTDS) berfungsi untuk memisahkan cangkang dan inti. Sistem pimasahan
yang dilakukan pada LTDS ini adalah dengan menggunakan tenaga blower hisap dust separator dengan
adjustment damper yang berfungsi untuk menentukan kualitas output yang dikehendaki, hal ini menyebabkan
cangkang pecah yang memiliki luas penampang lebih besar atau fraksi ringan akan terhisap keatas menuju shell
hooper dan dialirkan ke boiler untuk dijadikan bahan bakar. Sedangkan fraksi berat yaitu inti yang tertinggal
akan jatuh ke kernel grading drum. Inti yang berukuran sedang dan cangkang yang masih terikut masuk ke
LTDS II. Dari LTDS II inti dan sisa cangkang terpisah, inti akan jatuh ke dry kernel sedangkan cangkang dan
inti akan masuk ke hydrocyclone melalui airlock.
PKS Blang Ketumba menerapkan dua buah LTDS yang disusun secara seri yaitu LTDS I yang berfungsi
untuk menghisap serabut atau cangkang yang halus, sedangkan LTDS II berfungsi untuk menghisap cangkang
yang lebih besar atau kasar
Kernel Grading Drum
Kernel grading drum berfungsi sebagai pembagi kernel yang mempunyai ukuran-ukuran dari kecil,
sedang, dan besar. Untuk ukuran terkecil akan dialirkan menuju hydrocyclone sedangkan untuk ukuran sedang
dan besar akan dialirkan menuju LTDS II. Kecepatan putar kernel grading drum tersebut yaitu 25 rpm. Jumlah
kernel grading drum yang terdapat pada PKS Blang Keutumba sebanyak 1 unit yang dipasang setelah LTDS I.
Claybath
Claybath alat yang berfungsi untuk memisahkan cangkang dengan kernel dengan menggunakan air dan
kalsium karbonat. Prinsip kerja claybath dalam sistem pemisahan cangkang dengan kernel dilakukan dengan
perbedaan density (berat jenis), dimana berat jenis dari cangkang yaitu 1.15 g dan berat jenis dari kernel 1.09 g.
Proses ini dilakukan dengan menggunakan larutan kalsium karbonat (CaCO 3) dengan berat 1.13 g yang
dilarutkan dengan air dengan perbandingan 1:3. Dengan penggunaan larutan CaCO 3 maka yang memiliki berat
jenis yang lebih berat dari larutan kalsium karbonat akan tenggelam dan akan jatuh ke Wet Shell Conveyer dan
masuk ke shell hopper untuk dijadikan bahan bakar boiler, sedangkan berat jenis yang lebih ringan dari larutan
kalsium karbonat akan terapung dan akan jatuh ke Wet Kernel Conveyer menuju Kernel Silo.
Kernel Silo
Kernel silo berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam inti. Pengeringan dilakukan
dengan cara menghembuskan udara panas dari steam heater dengan cara udara dipanaskan menggunakan steam
yang kemudian dihembuskan kedalam silo menggunakan blower. Temperatur dalam kernel silo terbagi menjadi
3 tingkatan yaitu bagian atas 60oC, dibagian tengah 70oC, dan dibagian bawah 80oC. PKS Blang Keutumba
menggunakan 3 unit kernel silo. 2 unit diantaranya berkapasitas 30 ton dan 1 unit berkapasitas 36 ton.
Pemanasan dilakukan didalam kernel silo selama 5-8 jam.
Kernel Storage
Inti yang telah diolah di kernel silo kemudian diangkut menuju kernel storage mengguanakn screw
conveyor dan pneumatic conveyor lalu diangkat menggunakan kernel elevator. Kernel storage ini sendiri
berfungsi sebagai tempat penyimpanan inti produksi sebelum dikirim untuk dijual. Kernel storage dilengkapi
dengan fan yang bertujuan untuk mengeluarkan kadar air yang terkandung didalam inti yang dapat
menyebabkan kondisi dalam storage lembab, sehingga dapat mencegah timbulnya jamur pada inti. Kernel
storage pada PKS Blang Keutumba berkapasitas 450 ton.