3.2.1.2 Sortasi
Setelah dilakukan penimbangan terhadap truk dan TBS yang masuk, TBS
terlebih dahulu disortir di sortasi. Sortasi merupakan penyeleksian mutu dari buah
yang akan diolah sehingga menghasilkan CPO yang optimal dan berkualitas
tinggi. Sortasi dilakukan untuk mengontrol, mengawasi dan memeriksa TBS yang
akan diolah guna mengetahui mutu TBS yang masuk. Ada 5 jenis TBS yang
diterima di PMKS PT. Inti Indosawit Subur Ukui Satu, yaitu :
1. TBS Inti
2. TBS Plasma
3. TBS KPU (Kebun Plasma Ukui)
4. TBS CSV
5. TBS luar/pekarangan
Rata-rata TBS yang masuk perharinya adalah 700 ton. Penyortiran TBS
yang diterima dilakukan secara mekanis dan manual, penyortiran secara mekanis
dilakukan di meja grading sedangkan penyortiran secara manual dilakukan di
meja manual. Terdapat beberapa kriteria TBS yang diterima dan TBS yang tidak
diterima. Kriteria yang ditetapkan oleh PMKS PT. Inti Indosawit Subur Ukui Satu
adalah sebagai berikut.
Gambar 3.2 Kriteria TBS Inti yang Diterima dan Tidak
Diterima (sumber : PT. Inti Indosawit Subur
Ukui Satu)
Gambar 3.3 Kriteria TBS Plasma yang Diterima dan
Tidak Diterima
Gambar 3.4 Kriteria Penerimaan TBS
FFA pada sawit akan mengalami kenaikan apabila buah terluka atau
lecet. Kenaikan FFA pada sawit akan menyebabkan kualitas minyak kelapa sawit
mengalami penurunan. Di sortasi, kenaikan FFA (Free Fatty Acid) pada sawit
harus diminimalisir dengan beberapa cara :
1. Meminimalisir TBS yang ada di lantai
Tujuan meninimalisir TBS di lantai agar TBS yang diterima tidak
mengalami banyak luka
2. Mengurangi TBS restan
Pengurangan TBS restan juga bertujuan untuk mengurangi
banyaknya TBS terluka yang akan diolah
3. Menggunakan sisem pengolahan FIFO (First In First Out)
Sistem pengolahan FIFO adalah mendahulukan TBS restan dan
mendahulukan TBS yang pertama tiba di sortasi. Sistem ini juga
bertujuan untuk mengurangi banyaknya TBS yang menumpuk terlalu
lama.
Di sortasi dilakukan juga potongan atau denda bagi supplier yang
mengirimkan TBS tidak sesuai kriteria buah. Namun untuk TBS inti tidak dikenai
denda sedikitpun. Berikut denda yang diterima oleh supplier apabila mengirimkan
TBS yang tidak sesuai kriteria.
1. Untuk TBS Plasma mentah dikenai denda sebesar 50% per janjang
2. Untuk TBS yang memiliki tangkai panjang dikenai denda sebesar
25% per janjang
3. Untuk janjangan kosong dikenai denda sebesar 1%
4. Untuk tangkai panjang atau bonggol dikenai denda sebesar 1%
5. Untuk buah terlalu masak (over ripe), denda akan dikenakan apabila
TBS over ripe diatas 5%, yaitu TBS membrondol sekitar 70% - 90%.
Denda yang diberikan sebesar 25%
6. Untuk TBS yang membrondol sebanyak 9,5% ke bawah akan
didenda sebesar 30%
7. Untuk sampah, denda akan dikali 2
Sortasi pada pabrik PMKS PT. Inti Indosawit Subur dapat dilihat pada
gambar berikut.
Keterangan :
O = open
C = close
Pada peak pertama dilakukan deaerasi di step 1, deaerasi adalah proses
pengeluaran udara dari dalam tabung sterilizer. Udara merupakan penghantar
panas yang buruk, sehingga akan menghambat proses laju perpindahan panas ke
buah. Dalam proses deaerasi steam masuk melalui inlet valve sedangkan
condensat valve dan exhaust valve dibuka sebagai jalan keluar udara. Waktu yang
diperlukan untuk deaerasi adalah 1 menit.
Setelah deaerasi, terjadi peak pertama di step 2. Exhaust valve dan
condensat valve ditutup dan steam terus diinjeksikan melalui inlet valve. Proses
injeksi steam ini berlangsung sekitar 10 menit dan tekanan dalam tabung akan
naik. Ini merupakan proses pemanasan awal. Setelah itu, steam kemudian tiba –
tiba diturunkan dengan membuka condensat valve terlebih dahulu selama 1 menit.
Kemudian dilanjutkan dengan membuka condensat valve dan exhaust valve
selama 3 menit. Proses ini dilakukan di step 3 dan 4. Steam yang berubah menjadi
kondensat dan air yang terkandung dalam buah akan keluar dengan perlakuan ini.
Condensat valve harus dibuka terlebih dahulu daripada exhaust valve, apabila
exhaust valve dibuka terlebih dahulu akan terjadi penembakan steam dari dalam
sterilizer karena pengaruh tekanan dari bawah.
Kemudian dilakukan deaerasi kedua di step 5 selama 1 menit. Peak
kedua dimulai dari step 6, steam kembali diinjeksi melalui inlet valve selama 11
menit dengan condensat valve dan exhaust valve dalam keadaan tertutup.
Kemudian pada step 7 dilakukan penahanan atau penurunan steam selama 0,2
menit. Selanjutnya pada step 8, steam kembali diinjeksi selama 10 menit dan pada
step 9, sebagian steam berubah menjadi condensat dan perlu dibuang melalui
condensat valve selama 0,2 menit. Steam kembali diinjeksi pada step 10 selama
10 menit. Kemudian pada step 11, condensat dibuang melalui condensat valve
selama 1,4 menit dan pada step terakhir inlet valve ditutup sedangkan condensat
valve dan exhaust valve dibuka untuk mengeluarkan air kondensat dan udara.
Sebelum buah sawit dikeluarkan dari tangki perebusan, perlu dipastikan tekanan
di dalam sterilizer menunjukkan angka 0 bar. Setelah proses perebusan selesai,
buah yang keluar dari sterilizer dikatakan buah steril dan siap untuk diproses ke
tahap selanjutnya.
Kapasitas perebusan/sterilizer dapat dijadikan sebagai patokan untuk
menentukan kapasitas pabrik, hal ini disebabkan karena perebusan merupakan
proses pertama sehingga bisa dijadikan patokan. Kapasitas pabrik di PMKS PT.
Inti Indosawit Subur adalah sebagai berikut.
Kapasitas pabrik =
3.2.5.1 Digester
Digester merupakan alat berbentuk bejana vertikal yang dilengkapi
dengan pisau-pisau yang berputar terdiri dari pisau pengaduk, pisau pelumat dan
pisau pengumpan/pengeluaran, untuk mencacah/melumatkan buah sehingga
terpisah dari biji. Alat ini berfungsi untuk melumatkan dan mendorong keluar
brondolan yang dicacah untuk di proses di screw press. Proses ini bertujuan untuk
membuka daging buah sehingga memudahkan proses pengepresan. Cara kerja alat
ini adalah pisau – pisau yang terdiri dari pisau pengaduk dan pisau pelempar
dibuat bersilang satu sama lain dan berputar sehingga daging buah pecah dan
terlepas dari intinya.
Di pabrik PMKS Ukui Satu, terdapat 6 unit digester yang dipakai. Pisau
– pisau di digester memiliki ukuran yang berbeda, berukuran panjang dan pendek,
diletakkan berselang – seling agar pengadukan terjadi secara optimal/sempurna.
Pada digester terjadi pemanasan menggunakan steam dengan temperatur 90°C –
100°C. Tekanan yang terjadi di dalam digester adalah sebesar 50 – 60 bar.
Minyak yang sudah mulai terpisah di digester dialirkan ke oil gutter melalui
bottom plate.
3.2.6.16 Precleaner
Light phase dari sludge centrifuge dialirkan ke precleaner. Precleaner
berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sebelum minyak dialirkan
kembali ke CST.
3.2.7.2 Depericarper
Depericarper adalah alat untuk memisahkan ampas dan biji serta
membersihkan biji – biji dari sisa – sisa serabut yang masih melekat pada biji. Di
depericarper, ampas dan nut dipisahkan denga prinsip perbedaan massa. Ampas
yang telah diaduk akan mengalami pemisahan, dimana ampas yang lebih ringan
akan dihisap oleh fiber cyclone dan nut akan jatuh ke nut polishing drum.
3.2.7.5 Destoner
Destoner adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau mengangkat
biji dengan sistem isap (dari blower) masuk ke dalam Nut Silo. Disamping itu,
destoner juga digunakan sebagai pemisah fiber, nut, broken kernel, batu-batuan
dan besi yang dilengkapi dengan air lock (pengunci udara). Material ringan seperti
fiber akan dibawa oleh conveyor, material sedang seperti nut, broken kernel dan
half nut akan dibawa ke nut silo. Sedangkan meterial berat aka dibuang ke bawah.
3.2.7.9 Hydrocyclone
Prinsip dasar kerja hydrocyclone adalah memanfaatkan efek dari gaya
centrifugal air akibat tekanan pompa dan berat jenis (density) dari benda kerja.
Partikel-partikel kernel dengan berat jenis yang lebih ringan daripada cangkang
dengan aliran tahanan yang lebih kecil akan hanyut ke poros putaran dan akan
keluar dari hydrocyclone melalui vortex. Partikel-partikel cangkang dengan berat
jenis yang lebih besar dari kernel dengan aliran tahanan yang lebih besar akan
lebih banyak dipengaruhi gaya centrifugal sehingga akan terdesak ke dinding
cyclone dan keluar melalui lubang pengeluaran di ujung dasar cone.
Cara kerja hydrocyclone adalah pada saat umpan masuk (campuran inti
dan cangkang) ke bak hydrocyclone nomor 2 maka pompa hydrocylone nomor 2
memompakan umpan ke tabung hydrocyclone, pada tabung hydrocyclone terjadi
proses pemisahan cangkang dan inti berdasarkan gaya centrifugal dan berat jenis,
karena berat jenis inti lebih ringan maka dengan bantuan pengaruh gaya
centrifugal akan berada pada bagian tengah pusaran dan terdorong ke atas keluar
melalui vortex, kernel/fase ringan keluar lalu jatuh ke drum berputar bak
hidrocyclone nomor 1. Sedangkan cangkang yang lebih berat akan terdorong ke
arah dinding cyclone dan keluar dari dasar cone lalu jatuh ke bak hidrocyclone
nomor 3. Pada tahap berikutnya proses seperti di atas akan terjadi pada tabung
hydrocyclone nomor 1, nomor 3 dan nomor 4. Pada hydrocyclone nomor 3, fase
berat akan dipompakan ke hydrocyclone nomor 4 sedangkan fase ringan nya akan
dipompa ke hydrocyclone nomor 1. Pada hydrocyclone nomor 4, fase ringan akan
dimpompakan kembali ke hydrocyclone nomor 3 sedangkan fase beratnya akan
dibuang. Pada hydrocyclone nomor 1, fase berat akan dipompakan ke
hydrocyclone nomor 3 sedangkan fase ringan nya akan dibawa conveyor menuju
kernel silo.