Perebusan atau sterilisasi merupakan tahap awal ekstraksi minyak dari TBS perbus
disebut sterilizer yaitu suatu alat berupa bejana bertekanan yang berbentuk silinder dilengkapi
denga dua buah pintu pada kedua ujungnya (masing – masing sebagai pintu pemasukan dan
pengeluaran lori). Lori tersebut ditarik dengan menggunakan capstand yang digerakkan
menggunakan elektrik motor hingga memasuki sterilizer. Lori yang ada disusun dan
disesuaikan dengan sterilizer mana yang akan digunakan. Sterilizer yang digunakan dapat
menampung 10 lori per unit. Dalam PKS Pagar Marbau terdapat 4 unit sterilizer yang
digunakan untuk merebus. Kapasitas olah sterilizer tersebut adalah 25 ton TBS/jam.
Stasiun rebusan merupakan salah satu sumber losses minyak yang perlu mendapat perhatian.
Untuk itu norma yang diizinkan dari stasiun rebusan adalah :
1. Oil losses pada kondensat : maks 0,60%
2. USB (unstrip bunch) : maks 2,0%
Perawatan yang dilakukan untuk menjaga kestabilan pengoperasian alat rebusan adalah :
1. Pemeriksaan rutin tentang kemungkinan adanya kebocoran
2. Pembersihan bagian dalam rebusan secara rutin dari berondolan buah yang jatuh maupun
sampah agar pipa kondensat tidak tersumbat
3. Pemeriksaan pengamanan seperti manometer dan termometer
Gambar
Bagian-
bagian
Sterilizer
3.8.3. Stasiun Penebahan (threshing)
Stasiun penebahan adalah stasiun pemisahan berondolan dengan janjang kosong yang
bertujuan untuk melepaskan seluruh berondolan dari janjang secara maksimal sehingga
kehilangan berondolan dalam janjang dapat dikurangi.
Pada prinsipnya kegiatan pemisahan brondolan ada 3 bagian operasi, yaitu
1. Penuangan umpan melalui hoisting crane ke hopper dan auto feeder
2. Pemisahan brondolan dari tandannya menggunakan thresher
3. Pengangkutan material yang dipisahkan yakni brondolan ke digester dan tandan
kosong ke empty brunch hopper
Proses pelepasan/perontokan akibat adanya bantingan tandan buah di dalam alat penebah
yang berputar dengan kecepatan 22 – 24 rpm. Di dalam pengoperasian alat penebah, hal yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
Sewaktu diputar tandan buah dalam alat penebah ahrus dapat mencapai ketinggian yang
maksimal baru jatuh
Pengaturan buah yang masuk ke dalam alat penebah disesuaikan dengan kapasitas alat
sehingga tidak terjadi kelebihan kapasitas
Hal –hal yang menyebabkan hasil penebahan kurang sempurna antara lain
Tandan buah dari lapangan/afdeling terlalu mentah atau sakit (buah bangkong)
Tandan buah kurang masak dalam proses perebusan
Susunan brondolan dalam tandan sangat rapat dan padat sehingga uap tidak dapat
mencapai bagian dalam tandan
Hoisting Crane
Setelah buah dalam rebusan matang maka lori ditarik keluar menuju landasan hoisting
crane, kemudian diangkat dan dituang ke dalam hopper dan kemudian dijalankan dnegan auto
feeder dengan menggunakan hoisting crane lalu menurunkan lori kosong ke posisi rel semula
menuju pintu loading ramp. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasiannya adalah :
Hindari goncangan saat mengangkat lori
Periksa keadaan cling cable down and up apakah masih baik
Pemasangan rantai pada lori harus seimbang kedudukannya
Saat pengoperasian tidak boleh ada orang yang melintas di bawah
PKS pagar Marbau memiliki hoisting crane sebanyak 3 unit dengan kapasitas angkut sebesar
5 ton, 12 meter
Auto Feeder
Buah yang diangkut dengan hoisting crane dituang dalam auto feeder yang
merupakan wadah sementara penampungan janjang buah sebelum dibawa ke thresher yang
bergerak perlahan sehingga buah dapat jatuh ke bawah menuju thresher.
Thresher / stripper
Thresher merupakan alat yang berfungsi untuk melepaskan brondolan dari janjang
buah dengan cara bantingan. Buah dari auto feeder dimasukkan ke dalam thresher drum yang
berputar dengan bantuan kisi – kisi yang ada di dalam drum, buah terangkat dan jatuh
terbanting dengan bantuan kisi – kisi yanga da di dalam janjang. Alat ini memiliki kisi – kisi
yang berputar dengan kecepatan 20 25 rpm, diameter sekitar 2,1 m dan panjang 4 – 5 m.
Jarak antarkisi adalah sekitar 40 – 50 mm. Pada PKS PTPN II Sawit Sebrabg memiliki 3 unit
thresher. Kapasitas kerja thresher yang terdapat pada pabrik adalah 35 ton TBS/unit/jam.
Gambar Threser
Fruit Elevator
Fruit elevator merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut buah dari fruit
conveyor ke distributing conveyor untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam digester. Alat ini
berupa timba – timba yang dilekatkan dengan rantai dan digerakkan oleh motor sehingga
timba – timba tersebut dapat naik ke atas. Kapasitas dari fruit elevator yaitu 30 ton/jam,
tinggi 11 m. Menggunakan electromotor dengan tenaga 3 KW, tegangan 415 volt, putaran
1420 rpm, dan frekuensi 50 Hz.
Distributing Conveyor
Merupakan alat yang diguanakan untuk menyalurkan buah dari fruit elevator ke
dalam alat digester. Kapasitas dari distributing conveyor yaitu 30 ton/jam, panjang 8,046,
lebar 0,55 m, dan diameter 0,5m. Menggunakan elektromotor dengan tenaga 4 KW, tegangan
380 volt, putaran 1420 rpm, dan frekuensi 50 Hz.
Faktor – faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja di stasiun penebahan antara lain:
Freeding yaitu kualitas (ukuran buah) dan kuantitas (jumlah umpan ke stasiun
thresher)
Kecepatan stripper drum. Kecepatan yang digunakan adlaah 24 rpm. Jika putaran
terlalu lambat maka antara tandan yang satu dan tandan yang lain akan berbenturan
sehingga beban stripper drum akan semakin berat. Ini akan menimbulkan losses.
Dengan adanya putaran searah, buah akan terbanting dan brondolan akan lepas. Buah
akan masuk ke Conveyor under thresher.
Kebersihan kisi – kisi tempat keluarnya brondolan
Sudut pengarah berfungsi mengarahkan janjang agar tidak menjadi beban dalam
stripper drum
Spike berfungsi untuk mengurangi terjadinya USF (unstrap fruit)
Hal – hal yang mengakibatkan hasil pembrondolan kurang sempurna antara lain:
Tandan buah kurang matang dalam perebusan
Pengeluaran udara kurang sempurna dalam sterilizer
Susunan brondolan dalam tandan sangat rapat sehingga uap tidak dapat mencapai
bagian dalam tandan
3.8.4. Stasiun Pengempaan (Presser)
Stasiun pengempaan adalah stasiun pertama dimulainya pengambilan minyak dari
buah dengan jalan melumat dan mengempa. Melalui proses pengadukan dan pengempaan
diharapkan diperoleh minyak dari daging buah secara maksimal dengan oil losses serendah
mungkin dan broken nut yang minimum.
Digester
Digester adalah alat untuk melumatkan brondolan sehingga daging buah terlepas dari
biji. Alat ini berbentuk silinder dengan as putar yang dilengkapi dengan pisau – pisau
pengaduk. Dalam digester buah sawit direncah dengan pisau – pisau pengaduk yang berputar
pada as sehingga daging buah (pericarp) pecah dan terlepas dari biji (nut). Buah yang masuk
ke fruit conveyor dikirm melalui fruit elevator ke digester melalui distributing conveyor.
Fungsi digester adalah :
Melumatkan daging buah agar pada proses pengepresan minyak dengan mudah untuk
dipisahkan dari serabut dan biji
Melepaskan/memecah sel – sel minyak dari daging buah/pericarp
Menghasilkan ekstraksi minyak yang optimum pada saat pengepresan
Memisahkan daging buah dan biji
Homogenize
Penirisan minyak
Mengurangi biji yang pecah dengan memperhatikan steam yang masuk
Hal – hal yang perlu diperhatikan pada digester adalah :
Pelunakan (peremasan) buah harus baik, berarti daging buah dengan sempurna lepas
dari bijinya
Masa adukan jangan terlalu lumat, serat – serat buah harus masih jelas kelihatan,
namun lumatan harus homogen
Suhu pemanasan digester : >900C melalui injeksi uap
Waktu peremasan 15 – 20 menit
Pengadukan dilakukan dengan pemutaran 34 rpm
Drain digester harus kontinyu/lancar
Parit digester jangan sampai tersumbat
Saluran minyak keluar harus tetap bersih agar minyak mengalir dengan lancar
Screw Press
Setelah melalui proses pengadukan maka selanjutnya dipress (kempa). Adapun tujuan
pengepresan adalah untuk memeras (mengeluarkan) minyak kelapa sawit yang terdapat pada
daging buah (serat – serat) brondolan dengan memperhatikan kehilangan minyak pada ampas
hasil presan (fibre) dan kadar biji pecah.
Pengempa (press) dipakai untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging
buah. Alat ini terdiri dari sebuah selinder (press cylinder) yang berlubang – lubang dan di
dalamnya terdapat dua buah ulir (screw) yang berputar berlawanan arah. Tekanan pada
kempa diatur oleh dua buah konus (cones) yang berada pada bagian ujung pengempa yang
dapat digerakkan maju mundur secara hidrolik.
Selama proses pengepresan, air panas ditambahkan melalui pipa kecil ke dalam screw
press untuk pengenceran. Tujuan dari pengenceran ini adlaah untuk memperkecil masa buah
hasil cacahan sehingga mempermudah prses pemisahan.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian screw press adalah
Ampas kempa (press cake) harus keluar merata di skeitar konus
Tekanan pada acculator adalah sekitar 50 – 60 kg/cm2
Tekanan kempa yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kadar inti pecah bertambah dan
kerugian inti bertambah
Tekanan kempa terlalu rendah mengakibatkan ;
1. Cake basah
2. Loses minyak pada ampas dan bii bertambah
3. Pemisahan ampas dan biji tidak sempurna
4. Bahan bakar ampas basah sehingga pembakaran dalam boiler tidak sempurna
Kebersihan air suplesi pengencer pada screw press ±2 m3/jam dan suhu air suplesi >900C
Bila screw press harus berhenti pada waktu yang lama, screw press harus dikosongkan
Standar minyak yaitu :
o Pada ampas : 5 – 6 % / contoh
o Pada biji : 0,3 – 0,6% / contoh
Oil Tank
Oil tank berfungsi sebagai penampang sementara minyak murni hasil pemisahan di
vertical continous tank, memanaskan minyak sebelum amsuk ke oil purifier , dan juga
sebagai pengendapan kotoran. Tangki ini berbentuk selinder dengan kerucut di bagian
bawahnya serta dilengkapi dengan body isolaso. Temperatur minyak dalam tangki 90 – 950C,
kapasitas kerja alat ini 20 ton/jam.
Panas yang ada menyebabkan air dan kotoran yang terikut dari vertical continous tank
akan turun ke lapisan bawah. Kotoran dan air ini di blow down dan ditampung di sludge
drain di sludge tank untuk diproses kembali. Minyak dari oil tank (masih menhandung kadar
air maksimal 0,8% dan kadar kotoran maksimal 0,013%) dialirkan ke oil purifier.
Oil Purifier
Oil purifier merupakan alat yang berfungsi untuk menguragi kadar kotoran yang
terdapat dalam minyak bersih dan sesuai dengan standar yang diinginkan. Prinsip kerja oil
purifier berdasarkan berat jenis dan gaya sentrifugasi.
Akibat adanya gaya sentrifugasi maka minyak yang memiliki berat jenis lebih kecil
akan bergerak ke arah poros dan terdorong ke atas. Oleh karena adanya tekanan pompa dari
purifier maka minyak tersebut akan naik ke atas menuju float tank untuk selanjutnya masuk
ke dalam vacum dryer, sedangkan kotoran yang berat jenisnya lebih besar akan terdorong ke
arah dinding cowl dan dikeluarkan dengan cara pencucian (back wash). Saat dilakukan back
wash kran oulet oil purifier ke vacum dryer ditutup, dialihkan ke fat sludge tank (parit).
Efektivitas pemisahan dalam oil purifier dikendalikan oleh seal water dan regulating ring.
Pembukaan seal waterbharus ditutup karena apabila kran terbuka maka akan meningkatkan
kadar air dalam minyak meningkat. Regulating ring digunakan untuk mengatur tekanan outlet
minyak yang disesuaikan dengan vacum dryer.
Float Tank
Float tank berfungsi untuk menjaga minyak masuk ke dalam tangki vacum dryer agar
udara luar tidak ikut masuk ke dalam vacum dryer.
Vacum Dryer
Vacum dryer berfungsi utnuk mengurangi kadar air yang terdapat pada minyak yaitu
dengan cara penguapan hampa. Vacum dryer berbentuk tabung selinder dengan tekanan -18
sampai -29 in Hg. Vacum dryer dilengkapi dengan nozzle penyemprot, gelas penduga dan
katup apung pengontrol level CPO dari bahan stainless steel.
Prinsip kerja dari vacum dryer yakni pengurangan kadar air dari minyak dengan
penggunaan vacum diharapkan air menguap tidak dalam suhu tinggi 1000C, melainkan di
bawah 1000C berkisar 65 – 700C. Jika suhu mencapai 1000C lebih maka minyak akan
mengalami kerusakan seperti hilangnya nilai DOBI dan betakaroten.
Oil Transfer Tank
Oil transfer tank merupakan tangki penyimpanan sementara crude oil murni sebelum
disalurkan ke dalam storage tank. Di tangki ini suhu dijaga dengan kisaran 50 – 55 0C untuk
menjaga kualitas minyak.
Storage Tank
Minyak murni yang telah dihasilkan kemudian disimpan di dalam storage tank untuk
ditimbun dan selanjutnya dipasarkan. Suhu di dalam storage tank dijaga pada suhu 50 – 550C
untuk menjaga kualitas dan mutu minyak. Kondisi steam coil harus diperiksa secara rutin
karena kebocoran pada sistem steam coil mengakibatkan kadar air CPO meningkat.
Sludge Tank
Lumpur yang masih terdapat minyak pada alat vertical continous tank kemudia
dialirkan ke dalam sludge tank. Tangki ini berebntuk selinder dengan bentuk kerucut di
bagian bawahnya. Sludger dari sludge tank ini kemudian dialirkan menuji brush strainer
disaring dari kotoran.
Brush Strainer
Alat ini berfungsi untuk menyaring kotoran – kotoran dan lumpur yang terdapat di
dalam minyak. Alat ini berbentuk selinder yang bagian dalamnya terdapat penyikat yang
terbuat dari kawat saling yang halus dan kemudian penyikat ini diputar sehingga lumpur
dapat tersaring di penyikat. Minyak yang keluar dari alat ini kemudian disaring kembali
dalam alat precleaner.
Precleaner
Alat ini berupa saringan yang terbuat dari porselen yang dapat menayring kotoran
dalam minyak dengan sangat baik. Fungsi dari brush strainer dan precleaner ini adlaah untuk
membersihkan minak serta membantu meringankan kerja dari sludge separator.