Anda di halaman 1dari 18

3.8.

Pengolahan TBS di PKS


Produk utama yang dihasilkan PKS Sawit Sebrang berupa minyak sawit menyah atau
sering disebut dengan crude palm oil (CPO), sedangkan produk sampingannya berupa inti
sawit palm kernel oil (PKO). CPO terdiri dari unsur – unsur C, H, dan O seperti pada jenis
minyak lainnya. CPO terdiri dari fraksi padat dan fraksi cair dengan perbandingan yang
seimbang. Penyusun fraksi padat terdiri dari asam lemak jenuh, antara lain asam miristat
(1%), asam palmitat (45%), dan asam stearate. Sedangkan penyusun fraksi cair adalah asam
lemak tidak jenuh yang terdiri dari asam oleat (39%), dan asam linoleat (11%).
Penguraian tentang proses produksi merupakan hal yang mendasar bagi seorang
teknik, mulai dari bahan baku dan ketersediaannya aktivitas perubahan (pengolahan) bahan
itu menjadi produk setengah jadi, system control operasi, dan kualitas produk. System
produksi adalah system integral yang terdiri dari komponen struktural (bahan, mesin dan
peralatan, tenaga kerja, modal energi, informasi, tanah, dan lain – lain).
Adapun proses produksi pada PKS Sawit Sebrang PTPN 2 terbagi atas beberapa
stasiun antara lain : stasiun penerimaan, stasiun perbusan, satsiun penebahan (theressing),
stasiun pengempaan (presser), stasiun pemurnian (clarification), stasiun kernel (biji).

3.8.1 Stasiun Penerimaan


a. Pos Security
Sebelum dilakukan penimbangan pertama kali setiap truk TBS yang masuk harus melapor
terlebih dahulu ke pos satpam.
b. Timbangan
Timbangan adalah alat ukur yang berfungsi untuk menimbang atau menegtahui berat tandan
segar yang akan diolah dan untuk menimbang hasil produk lainnya. Tandan buah segar hasil
pemanenan harus segera diangkut ke pabrik untuk dilah lebih lanjut. Setiap truk pengangkut
buah sawit yang tiba di pabrik ditimbang terlebih dahulu yang bertujuan untuk pengawasan
pengolahan, rendeman minyak yag dihasilkan, pembayaran upah pekerja, kapasitas bahan
baku dan kapasitas produksi. Setelah selesai penimbangan data yang telah diolah di dalam
komputer dicetak pada kertas faktur sebagai bukti dari penimbangan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi ketepatan penimbangan antara lain :
1. Pada musim penghujan, air dalam fit – fat harus dipompa terus – menerus untuk
menghindari kerusakan alat timbang
2. Melakukan pembersihan alat penimbangan setiap hari
3. Kendaraan yang masuk dan keluar harus berhati – hati sehingga timbangan terhindar
dari goncangan

Gambar Timbangan PKS Pagar Merbau


c. Sortasi
Untuk memenuhi mutu buah yang akan diolah maka perlu diketahui keadaan TBS.
Hal ini dilakukan dengan cara pemgambilan sampel sesuai dengan kriteria panen. Dimana
dilakukan pemisahan terhadap TBS yang akan diterima dari masing – masing afdeling
berdasarkan standar kematangan buah menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Kerja enzim
tersebut aktif bila struktur sel buah matang mengalami kerusakan. Oleh karena itu
pengangkutan TBS ke pabrik mempunyai peranan yang sangat penting. Pada saat
pembongkaran TBS dalam loading ramp dilakukan sortasi yang didasarkan pada kriteria
panen tandan buah segar yang merupakan derajat kematangan TBS yang diterima pabrik.
Faktor yang perlu diperhatikan pada loading ramp adalah pengisian pada loading
ramp yang terlalu penuh dapat mengakibatkan pintu palt bengkok, sehingga buah bertindihan
dan tandan buah atau berondolan jatuh ke tanah. Hal ini mengakibatkan losses, serta adanya
kesulitan pada saat menurunkan buah ke lori. Adapun pemeliharaan alat ini adalah
pembersihan di sekitar pintu laoding ramp adri timbunan TBS yang menempel serta mengelas
pipa yang bocor.
Gambar Kegiatan Sortasi di Loading Ramp

Gambar Pengutipan Brondolan yang Jatuh Saat


Proses Memasukkan TBS ke Lori
3.8.2. Stasiun Perebusan (Sterelizer)

Perebusan atau sterilisasi merupakan tahap awal ekstraksi minyak dari TBS perbus
disebut sterilizer yaitu suatu alat berupa bejana bertekanan yang berbentuk silinder dilengkapi
denga dua buah pintu pada kedua ujungnya (masing – masing sebagai pintu pemasukan dan
pengeluaran lori). Lori tersebut ditarik dengan menggunakan capstand yang digerakkan
menggunakan elektrik motor hingga memasuki sterilizer. Lori yang ada disusun dan
disesuaikan dengan sterilizer mana yang akan digunakan. Sterilizer yang digunakan dapat
menampung 10 lori per unit. Dalam PKS Pagar Marbau terdapat 4 unit sterilizer yang
digunakan untuk merebus. Kapasitas olah sterilizer tersebut adalah 25 ton TBS/jam.

Gambar Sterilizer di Stasiun Perebusan


Pada stasiun ini lori yang berisi TBS direbus dengan steam mencapai tekanan dengan
tujuan :
 Menonaktifkan enzim yang dapat menghidrolisis minyak sehingga dapat
menghentikan peningkatan jumlah asam lemak bebas
 Melunakkan daging buah sehingga daging buah mudah lepas dari biji sewaktu diaduk
dalam digester dan pengempaan dalam screw press
 Untuk menyempurnakan pengolahan inti sawit dengan berkurangnya kadar air dalam
biji sebagian daya lekat antara inti dengan cangkang berkurang
 Memudahkan buah lepas dari tandannya pada waktu penebahan pada thresser, akibat
zat – zat polisakarida yang bersifat sebagai perekat akan terhidrolisis dan pecah
membentuk banyak molekul monosakarida yang melarut
 Hidrolisa zat – zat lendir (mulcilaginous matter), zat – zat karbohidrat yang ada
sebagai koloid dalam protoplasma sel – sel dipecah menjadi glukosa yang dapat larut
dan menghasilkan tekanan osmotis, yang membantu memecahkan dinding – dinding
sel sehingga minyaknya dapat keluar
 Mengurangi kadar air dalam buah, supaya menjadi lemak sehingga minyak mudah
diperas dari dalamnya pada waktu pengempaan

Di PKS PTPN II Sawit Sebrang sistem perebusannya menggunakan sistem double


peak (dua tingkat) dengan suhu 1100 – 1300C selama 100 menit. Cara pengoperasin rebusan :
 Masukkan lori ke dalam rebusan (10 lori/rebusan)
 Sebelum pintu rebusan ditutup, periksa kebersihan pintu dari kotoran/berondolan sawit
terutama packing pintu agar tidak terjadi kebocoran steam
 Proses perebusan kemudian berjalan dengan mengikuti program sebagai berikut :
1. Masukkan steam untuk mengurangi udara dingin
2. Masukkan steam hingga P = 1,5kg/cm2 menuju puncak I
3. Masukkan kembali steam hingga puncak II P = 2,8 – 3,0 kg/cm2
4. Buang steam puncak hingga P= 0 kg/cm2
5. Tahan tekanan sistem pada tekanan P = 2,8 – 3,0 kg/cm2
6. Buang air kondensat rebusan
7. Stop kondesat dan naikkan sistem
8. Naikkan kembali steam P = 2,8 – 3,0 kg/cm2
9. Buang sistem hingga tekanan P = 0 kg/cm2
Gambar Grafik Sistem Perebusan Double Peak
Faktor – faktor yang mempengaruhi perebusan adalah tekanan dan waktu perebusan.
Tekanan yang terlalu tinggi serta waktu perebusan yang terlalu lama akan menyebabkan
warna minyak yang diperoleh terlalu tua sehingga sukar dipucatkan. Selain itu losses minyak
pada air rebusan semakin banyak Tekanan yang terlalu rendah dan waktu perebusan yang
singkat akan menimbulkan beberapa hal yang cukup merugikan antara lain :
1. Buah kurang masak sehingga sebagian berondolan tidak lepas dari tandan (USB tinggi)
2. Pelumatan dalam digester tidak sempurna sehingga sebagian daging buah tidak lepas dari
biji sehingga losses pada ampas dan biji bertambah
3. Nut tidak bersih
4. ALB (Asam Lemak Bebas) tinggi karena enzim masih aktif

Stasiun rebusan merupakan salah satu sumber losses minyak yang perlu mendapat perhatian.
Untuk itu norma yang diizinkan dari stasiun rebusan adalah :
1. Oil losses pada kondensat : maks 0,60%
2. USB (unstrip bunch) : maks 2,0%
Perawatan yang dilakukan untuk menjaga kestabilan pengoperasian alat rebusan adalah :
1. Pemeriksaan rutin tentang kemungkinan adanya kebocoran
2. Pembersihan bagian dalam rebusan secara rutin dari berondolan buah yang jatuh maupun
sampah agar pipa kondensat tidak tersumbat
3. Pemeriksaan pengamanan seperti manometer dan termometer
Gambar
Bagian-
bagian
Sterilizer
3.8.3. Stasiun Penebahan (threshing)
Stasiun penebahan adalah stasiun pemisahan berondolan dengan janjang kosong yang
bertujuan untuk melepaskan seluruh berondolan dari janjang secara maksimal sehingga
kehilangan berondolan dalam janjang dapat dikurangi.
Pada prinsipnya kegiatan pemisahan brondolan ada 3 bagian operasi, yaitu
1. Penuangan umpan melalui hoisting crane ke hopper dan auto feeder
2. Pemisahan brondolan dari tandannya menggunakan thresher
3. Pengangkutan material yang dipisahkan yakni brondolan ke digester dan tandan
kosong ke empty brunch hopper
Proses pelepasan/perontokan akibat adanya bantingan tandan buah di dalam alat penebah
yang berputar dengan kecepatan 22 – 24 rpm. Di dalam pengoperasian alat penebah, hal yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
 Sewaktu diputar tandan buah dalam alat penebah ahrus dapat mencapai ketinggian yang
maksimal baru jatuh
 Pengaturan buah yang masuk ke dalam alat penebah disesuaikan dengan kapasitas alat
sehingga tidak terjadi kelebihan kapasitas
Hal –hal yang menyebabkan hasil penebahan kurang sempurna antara lain
 Tandan buah dari lapangan/afdeling terlalu mentah atau sakit (buah bangkong)
 Tandan buah kurang masak dalam proses perebusan
 Susunan brondolan dalam tandan sangat rapat dan padat sehingga uap tidak dapat
mencapai bagian dalam tandan
Hoisting Crane
Setelah buah dalam rebusan matang maka lori ditarik keluar menuju landasan hoisting
crane, kemudian diangkat dan dituang ke dalam hopper dan kemudian dijalankan dnegan auto
feeder dengan menggunakan hoisting crane lalu menurunkan lori kosong ke posisi rel semula
menuju pintu loading ramp. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasiannya adalah :
 Hindari goncangan saat mengangkat lori
 Periksa keadaan cling cable down and up apakah masih baik
 Pemasangan rantai pada lori harus seimbang kedudukannya
 Saat pengoperasian tidak boleh ada orang yang melintas di bawah
PKS pagar Marbau memiliki hoisting crane sebanyak 3 unit dengan kapasitas angkut sebesar
5 ton, 12 meter
Auto Feeder

Buah yang diangkut dengan hoisting crane dituang dalam auto feeder yang
merupakan wadah sementara penampungan janjang buah sebelum dibawa ke thresher yang
bergerak perlahan sehingga buah dapat jatuh ke bawah menuju thresher.

Gambar Auto Feeder

Thresher / stripper
Thresher merupakan alat yang berfungsi untuk melepaskan brondolan dari janjang
buah dengan cara bantingan. Buah dari auto feeder dimasukkan ke dalam thresher drum yang
berputar dengan bantuan kisi – kisi yang ada di dalam drum, buah terangkat dan jatuh
terbanting dengan bantuan kisi – kisi yanga da di dalam janjang. Alat ini memiliki kisi – kisi
yang berputar dengan kecepatan 20 25 rpm, diameter sekitar 2,1 m dan panjang 4 – 5 m.
Jarak antarkisi adalah sekitar 40 – 50 mm. Pada PKS PTPN II Sawit Sebrabg memiliki 3 unit
thresher. Kapasitas kerja thresher yang terdapat pada pabrik adalah 35 ton TBS/unit/jam.

Gambar Threser

Empty Bunch Conveyor


Empty bunch conveyor berfungsi untuk membawa janjang kosong dari thresher
menuju empty bunch hopper. Memiliki panjang 59 m, kemiringan 20 dan kapasitas 30
ton/jam. Menggunakan electromotor dengan tenaga 10 KW, tegangan 380 volt, arus 15,5 A,
dan putaran 930 rpm.

Gambar Empty Bunch Conveyor


Fruit Conveyor
Fruit conveyor merupakan alat yang berada di bawah alat thresher yang berfungsi
untuk menampung buah hasil thresher yang kemudian disalurkan ke fruit elevator. Alat ini
berupa pisau ulir yang digerakkan dengan motor sehingga buah dapat bergerak mengalir ke
fruit elecator.

Fruit Elevator

Fruit elevator merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut buah dari fruit
conveyor ke distributing conveyor untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam digester. Alat ini
berupa timba – timba yang dilekatkan dengan rantai dan digerakkan oleh motor sehingga
timba – timba tersebut dapat naik ke atas. Kapasitas dari fruit elevator yaitu 30 ton/jam,
tinggi 11 m. Menggunakan electromotor dengan tenaga 3 KW, tegangan 415 volt, putaran
1420 rpm, dan frekuensi 50 Hz.

Distributing Conveyor

Merupakan alat yang diguanakan untuk menyalurkan buah dari fruit elevator ke
dalam alat digester. Kapasitas dari distributing conveyor yaitu 30 ton/jam, panjang 8,046,
lebar 0,55 m, dan diameter 0,5m. Menggunakan elektromotor dengan tenaga 4 KW, tegangan
380 volt, putaran 1420 rpm, dan frekuensi 50 Hz.

Faktor – faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja di stasiun penebahan antara lain:
 Freeding yaitu kualitas (ukuran buah) dan kuantitas (jumlah umpan ke stasiun
thresher)
 Kecepatan stripper drum. Kecepatan yang digunakan adlaah 24 rpm. Jika putaran
terlalu lambat maka antara tandan yang satu dan tandan yang lain akan berbenturan
sehingga beban stripper drum akan semakin berat. Ini akan menimbulkan losses.
Dengan adanya putaran searah, buah akan terbanting dan brondolan akan lepas. Buah
akan masuk ke Conveyor under thresher.
 Kebersihan kisi – kisi tempat keluarnya brondolan
 Sudut pengarah berfungsi mengarahkan janjang agar tidak menjadi beban dalam
stripper drum
 Spike berfungsi untuk mengurangi terjadinya USF (unstrap fruit)
Hal – hal yang mengakibatkan hasil pembrondolan kurang sempurna antara lain:
 Tandan buah kurang matang dalam perebusan
 Pengeluaran udara kurang sempurna dalam sterilizer
 Susunan brondolan dalam tandan sangat rapat sehingga uap tidak dapat mencapai
bagian dalam tandan
3.8.4. Stasiun Pengempaan (Presser)
Stasiun pengempaan adalah stasiun pertama dimulainya pengambilan minyak dari
buah dengan jalan melumat dan mengempa. Melalui proses pengadukan dan pengempaan
diharapkan diperoleh minyak dari daging buah secara maksimal dengan oil losses serendah
mungkin dan broken nut yang minimum.

Digester
Digester adalah alat untuk melumatkan brondolan sehingga daging buah terlepas dari
biji. Alat ini berbentuk silinder dengan as putar yang dilengkapi dengan pisau – pisau
pengaduk. Dalam digester buah sawit direncah dengan pisau – pisau pengaduk yang berputar
pada as sehingga daging buah (pericarp) pecah dan terlepas dari biji (nut). Buah yang masuk
ke fruit conveyor dikirm melalui fruit elevator ke digester melalui distributing conveyor.
Fungsi digester adalah :
 Melumatkan daging buah agar pada proses pengepresan minyak dengan mudah untuk
dipisahkan dari serabut dan biji
 Melepaskan/memecah sel – sel minyak dari daging buah/pericarp
 Menghasilkan ekstraksi minyak yang optimum pada saat pengepresan
 Memisahkan daging buah dan biji
 Homogenize
 Penirisan minyak
 Mengurangi biji yang pecah dengan memperhatikan steam yang masuk
Hal – hal yang perlu diperhatikan pada digester adalah :
 Pelunakan (peremasan) buah harus baik, berarti daging buah dengan sempurna lepas
dari bijinya
 Masa adukan jangan terlalu lumat, serat – serat buah harus masih jelas kelihatan,
namun lumatan harus homogen
 Suhu pemanasan digester : >900C melalui injeksi uap
 Waktu peremasan 15 – 20 menit
 Pengadukan dilakukan dengan pemutaran 34 rpm
 Drain digester harus kontinyu/lancar
 Parit digester jangan sampai tersumbat
 Saluran minyak keluar harus tetap bersih agar minyak mengalir dengan lancar

Screw Press
Setelah melalui proses pengadukan maka selanjutnya dipress (kempa). Adapun tujuan
pengepresan adalah untuk memeras (mengeluarkan) minyak kelapa sawit yang terdapat pada
daging buah (serat – serat) brondolan dengan memperhatikan kehilangan minyak pada ampas
hasil presan (fibre) dan kadar biji pecah.
Pengempa (press) dipakai untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging
buah. Alat ini terdiri dari sebuah selinder (press cylinder) yang berlubang – lubang dan di
dalamnya terdapat dua buah ulir (screw) yang berputar berlawanan arah. Tekanan pada
kempa diatur oleh dua buah konus (cones) yang berada pada bagian ujung pengempa yang
dapat digerakkan maju mundur secara hidrolik.
Selama proses pengepresan, air panas ditambahkan melalui pipa kecil ke dalam screw
press untuk pengenceran. Tujuan dari pengenceran ini adlaah untuk memperkecil masa buah
hasil cacahan sehingga mempermudah prses pemisahan.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian screw press adalah
 Ampas kempa (press cake) harus keluar merata di skeitar konus
 Tekanan pada acculator adalah sekitar 50 – 60 kg/cm2
 Tekanan kempa yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kadar inti pecah bertambah dan
kerugian inti bertambah
 Tekanan kempa terlalu rendah mengakibatkan ;
1. Cake basah
2. Loses minyak pada ampas dan bii bertambah
3. Pemisahan ampas dan biji tidak sempurna
4. Bahan bakar ampas basah sehingga pembakaran dalam boiler tidak sempurna
 Kebersihan air suplesi pengencer pada screw press ±2 m3/jam dan suhu air suplesi >900C
 Bila screw press harus berhenti pada waktu yang lama, screw press harus dikosongkan
 Standar minyak yaitu :
o Pada ampas : 5 – 6 % / contoh
o Pada biji : 0,3 – 0,6% / contoh

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan press adalah :

 Kualitas hasil rebusan


 Putaran screw press usahakan sesuia dengan kapasitas proses sehingga efisiensi ekstraksi
dapat optimal
 Tekanan hidrolik cone harus sesuai dengan beban dorongan press cake dari screw press
untuk menghindari kerugian dalam ekstaksi minyak dan inti pecah
 Kapasitas pengumpan digester
 Temperatur water dilution harus berkisar 90 – 950C
 Air delusi berfungsi untuk mempermudah proses pemasakan minyak dan air. Jika air
delusi terlalu sedikit minyak yang dihasilkan lebih murni tetapi losses minyak tinggi.
Temperatur air delusi antara 90 – 950C. Penambahan air delusi adalah 15 – 20% dari
TBS yang diolah.
Minyak hasil pengepresan akan disalurkan melalui oil gutter dari press ke sand tank
sebelum masuk ke dalam vibrating screen / vibro separator yang bertujuan untuk mengurangi
pasir yang masuk ke dalam crude oil tank.

3.8.5 stasiun Pemurnian (Klarifikasi)


Stasiun pemurnian minyak merupakan stasiun terakhir untuk pengolahan minyak.
Minyak kasar hasil stasiun pengempaan dikirim ke stasiun ini untuk diproses lebih lanjut
sehingga diperoleh minyak produksi. Melalui proses pemurnian minyak di stasiun pemurnian
diharapkan dapat diperoleh CPO produksi yang berkualitas baik dengan kehilangan minyak
yang minimal.
Adapunstandar kualitas yang diharapkan adalah sebagai berikut ;
1. FFA : <2,50%
2. Kadar air : <0,15%
3. Kadar kotoran : <0,015%
4. DOBI : >2,70%
Tujuan dari stasiun klarifikasi yaitu :
 Efisiensi pemisahan minyak murni (pure oil) dari crude oil pada tingkat awal
 Efisiensi pemisahan kadar air pada minyak
 Pemisahan kadar kotoran
 Mendapatkan rendeman minyak yang optimal dengan losses minyak yang rendah
(minimal)
Pada dasarnya prinsip pengolahan pada stasiun adalah berdasarkan:
 Perbedaan berat jenis (density)
 Sistem pengendapan
 Sistem sentrifugal dengan alat putaran tinggi
Sand Trap Tank
Alat ini dibuat dari besi plat berbentuk tangki selinder, dimana di bagian bawahnya
berupa kerucut. Fungsi pengendapan adalah untuk mengendapkan pasirdari minyak kasar
hasil pengempaan, setiap pagi pasir yang terendap pada sand trap tank di drain. Sand trap
tank merupakan tangki dnegan tinggi ± 2 m dan memiliki pipa down di bawahnya dan pipa
inlet dan oulet disampingnya. Kapasitas kerja alat ini adalah 5 ton/jam. Temperatur pada sand
trap tank harus mencapai 90 – 950C dengan menggunakan steam infection. Jika terlalu
dinging maka pada saat dilakukan blow down NOS yang dikeluarkan akan terlihat sangat
kentan dan masih banyak mengandung minyak. Blow down dilakukan setiap 4 jam sekali.
Saat dilakukan blow down harus diperhatikan jangan sampai minyak terikut bersama NOS.
PKS Pagar Marbau menggunakan 1 unit sand trap tank kapasitas 10m3, yang
ujungnya berbentuk konus. Di dalam sand trap tank terdapat sekat/buffle untuk mengarahkan
aliran minyak kasar ke dasar tangki sehingga memungkinkan pasir yang terdapat pada
minyak kasar mengendap.
Vibrating Screen
Alat ini berupa saringan yang bergetar dimana saringan memiliki ukuran 20 dan 40
mesh. Fungsi alat ini adalah untuk menyaring serabut dan kotoran alin yang terikut dalam
minayk kasar dari sand trap tank. Pada vibrating screen akan dihasilkan minyak dan kotoran.
Minyak yang tersaring akan menuju ke crude oil tank di bagian bawahnya. Kotoran dari
vibrating screen dikirim lagi ke bottom cross fruit conveyor untuk diolah lagi dalam stasiun
press.

Crude Oil Tank


Crude oil (30% air, 30% sludge, dan 40% minyak) tank berupa tangki berbentuk
persegi yang terbuat dari bahan stainless steel yang berfungsi untuk tempat penampungan
minyak dari hasil penyaringan di vibrating screen untuk selanjutnya dipompakan ke VCT
(Vertical Continous Tank), suhu crude oil diusahakan tetap 90 – 950C dengan menggunakan
steam injeksi.
Fungsi crude oil tank adalah :
 Menurunkan NOS (non oil solid)
 Sebagai tansit tank
Dalam COT, campuran tidak bergerak bebas karena adanya buffle pemisah yang
membentuk ruangan COT menjadi 3 bagian. Pada bagian pertama dan bagian kedua
campuran minyak mengalami proses pengendapan dengan bantuan steam coil yang
mempermudah pemisahan minyak dan campuran sludge. Pada bagian ketiga, minyak sudah
bersih dan siap diumpankan ke VCT (vertical continous tank). Sludge yang merupakan hasil
proses pengendapan di blow down setiap 4 jam sekali.

Vertical Continous Tank


Vertival continous tank berfungsi untuk memisahkan dari sludge secara gravitasi. Alat
ini berbentuk tangki selinder dengan bagian bawahnya berbentuk kerucut untuk
mengefektifkan pengendapan pasir.
Temperatur minyak pada vertical continous tank ini adalah 90 – 950C. Jika suhu
berada di bawahnya maka pemisahan minyak lumpur dan air akan sulit, sedangkan jika suhu
terlalu tinggi maka air akan mendidih sehingga lumpur dan minyak akan bergabung dan ini
akan menyulitkan proses pemisahan. Panas yang diberikan menyebabkan
viskositas/kekentalan menurun dan perbedaan berat jenis larutan semakin besar sehingga
terjadi pemisahan larutan dimana lapisan minyak akan naik (BJ < 1 kg/cm2), sludge (BJ = 1
kg/cm2) pada bagian tengah, serta pasir dan kotoran lain (BJ > 1 kg/cm2)pada bagian bawah.
Agiator pada VCT berfungsi untuk membantu mempercepat pemisahan minyak
dengan cara mengaduk, memecahkan padatan serta mendorong lapisan minyak dengan
sludge. Kecepatan yang digunakan adalah 4 rpm.
Pada vertical continous tank ini akan terjadi pengendapan sludge. Minyak yang
memiliki berat jenis yang lebih kecil akan berada pada bagian atas untuk selanjutnya dikirm
ke oil tank dan sludge yang berada di bagian bawah akan disalurkan ke sludge tank.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam vertical continous tank adalah :
 Waktu tinggal (retention time) minimal 4 jam dengan suhu ± 90 – 950C
 Faktor pegenceran (dilution) yang tepat
 Posisi dari level skrimmer untuk minyak benar – benar dijaga (minyak dapat terkutip bila
tebal 25 cm)
 Debit antara minyak dan sludge yang masuk dnegan yang keluar harus balance

Oil Tank
Oil tank berfungsi sebagai penampang sementara minyak murni hasil pemisahan di
vertical continous tank, memanaskan minyak sebelum amsuk ke oil purifier , dan juga
sebagai pengendapan kotoran. Tangki ini berbentuk selinder dengan kerucut di bagian
bawahnya serta dilengkapi dengan body isolaso. Temperatur minyak dalam tangki 90 – 950C,
kapasitas kerja alat ini 20 ton/jam.
Panas yang ada menyebabkan air dan kotoran yang terikut dari vertical continous tank
akan turun ke lapisan bawah. Kotoran dan air ini di blow down dan ditampung di sludge
drain di sludge tank untuk diproses kembali. Minyak dari oil tank (masih menhandung kadar
air maksimal 0,8% dan kadar kotoran maksimal 0,013%) dialirkan ke oil purifier.

Oil Purifier
Oil purifier merupakan alat yang berfungsi untuk menguragi kadar kotoran yang
terdapat dalam minyak bersih dan sesuai dengan standar yang diinginkan. Prinsip kerja oil
purifier berdasarkan berat jenis dan gaya sentrifugasi.
Akibat adanya gaya sentrifugasi maka minyak yang memiliki berat jenis lebih kecil
akan bergerak ke arah poros dan terdorong ke atas. Oleh karena adanya tekanan pompa dari
purifier maka minyak tersebut akan naik ke atas menuju float tank untuk selanjutnya masuk
ke dalam vacum dryer, sedangkan kotoran yang berat jenisnya lebih besar akan terdorong ke
arah dinding cowl dan dikeluarkan dengan cara pencucian (back wash). Saat dilakukan back
wash kran oulet oil purifier ke vacum dryer ditutup, dialihkan ke fat sludge tank (parit).
Efektivitas pemisahan dalam oil purifier dikendalikan oleh seal water dan regulating ring.
Pembukaan seal waterbharus ditutup karena apabila kran terbuka maka akan meningkatkan
kadar air dalam minyak meningkat. Regulating ring digunakan untuk mengatur tekanan outlet
minyak yang disesuaikan dengan vacum dryer.

Float Tank
Float tank berfungsi untuk menjaga minyak masuk ke dalam tangki vacum dryer agar
udara luar tidak ikut masuk ke dalam vacum dryer.
Vacum Dryer
Vacum dryer berfungsi utnuk mengurangi kadar air yang terdapat pada minyak yaitu
dengan cara penguapan hampa. Vacum dryer berbentuk tabung selinder dengan tekanan -18
sampai -29 in Hg. Vacum dryer dilengkapi dengan nozzle penyemprot, gelas penduga dan
katup apung pengontrol level CPO dari bahan stainless steel.
Prinsip kerja dari vacum dryer yakni pengurangan kadar air dari minyak dengan
penggunaan vacum diharapkan air menguap tidak dalam suhu tinggi 1000C, melainkan di
bawah 1000C berkisar 65 – 700C. Jika suhu mencapai 1000C lebih maka minyak akan
mengalami kerusakan seperti hilangnya nilai DOBI dan betakaroten.
Oil Transfer Tank
Oil transfer tank merupakan tangki penyimpanan sementara crude oil murni sebelum
disalurkan ke dalam storage tank. Di tangki ini suhu dijaga dengan kisaran 50 – 55 0C untuk
menjaga kualitas minyak.
Storage Tank
Minyak murni yang telah dihasilkan kemudian disimpan di dalam storage tank untuk
ditimbun dan selanjutnya dipasarkan. Suhu di dalam storage tank dijaga pada suhu 50 – 550C
untuk menjaga kualitas dan mutu minyak. Kondisi steam coil harus diperiksa secara rutin
karena kebocoran pada sistem steam coil mengakibatkan kadar air CPO meningkat.

Sludge Tank
Lumpur yang masih terdapat minyak pada alat vertical continous tank kemudia
dialirkan ke dalam sludge tank. Tangki ini berebntuk selinder dengan bentuk kerucut di
bagian bawahnya. Sludger dari sludge tank ini kemudian dialirkan menuji brush strainer
disaring dari kotoran.

Brush Strainer
Alat ini berfungsi untuk menyaring kotoran – kotoran dan lumpur yang terdapat di
dalam minyak. Alat ini berbentuk selinder yang bagian dalamnya terdapat penyikat yang
terbuat dari kawat saling yang halus dan kemudian penyikat ini diputar sehingga lumpur
dapat tersaring di penyikat. Minyak yang keluar dari alat ini kemudian disaring kembali
dalam alat precleaner.
Precleaner
Alat ini berupa saringan yang terbuat dari porselen yang dapat menayring kotoran
dalam minyak dengan sangat baik. Fungsi dari brush strainer dan precleaner ini adlaah untuk
membersihkan minak serta membantu meringankan kerja dari sludge separator.

Anda mungkin juga menyukai