Anda di halaman 1dari 50

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa dimana melimpahkan karuniaNya
kepada penulis, sehingga dapat kami selesaikan Kumpulan Laporan Praktikum PKS. Praktikum adalah
salah satu cara untuk penerapan materi yang diperoleh dibangku kuliah.
Atas dasar tersebut kami menyusun laporan ini untuk menambah wawasan penulis dan pembaca
mengenai proses PKS.
Kami menyadari bahwa kumpulan laporan ini sangat sederhana dan memiliki banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan ide untuk menyempurnakan kumpulan
laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih.

Medan, Desember 2015

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Grafik
BAB I PENDAHULUAN
A. Maksud
B. Tujuan
BAB II PROSES PKS
A. STASIUN STRILIZER
1. Teori
2. Gambar
3. Fungsi alat
4. Prosedur kerja
5. Name plat
B. STASIUN TRESSHER
1. Teori
2. Gambar
3. Fungsi alat
4. Prosedur kerja
5. Name plat
C. STASIUN DIGESTER
1. Teori
2. Gambar
3. Fungsi alat
4. Prosedur kerja
5. Name plat
D. STASIUN RIPPLE MILL
1. Teori
2. Gambar
3. Fungsi alat
4. Prosedur kerja
5. Name plat
E. STASIUN BOILER
1. Teori
2. Gambar
3. Fungsi alat
4. Prosedur kerja
5. Name plat
BAB III RINGKASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

GRAFIK

BAB I PENDAHULUAN

A. MAKSUD
1. Agar pembaca mengenal peralatan dan proses pengolahan kelapa sawit.
2. Menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai kelapa sawit.

B. TUJUAN
1. Untuk mengenal Peralatan yang digunakan pada proses pengolahan kelapa sawit.
2. Untuk mengetahui proses pengolahan kelapa sawit di setiap stasiun.

BAB II PROSES PKS


A. STASIUN STERILLIZER

1. LANDASAN TEORI
Rebusan adalah bejana tekan yang menggunakan uap dengan tekanan sekitar 3,0 kg/cm2, yang
digunakan untuk merebus buah kelapa sawit yang masih berupa tandan buah segar.
Tujuan dari perebusan adalah:
1. menonaktifkan enzim penghasil asam lemak bebas (ALB)
2. memudahkan lepasnya brondolan dari tandan
3. dehidrasi buah untuk membantu pelumatan dan pengepressan (mengurangi kadar air pada
brondolan)
4. membantu proses pelepasan inti dari cangkangnya
5. melepaskan serat dan biji
6. membantu pemecahan emulsi
Rebusan yang digunakan adalah bejana silindris horizontal dengan pintu pada kedua ujungnya dimana
lori yang berisi TBS dimasukkan dari salah satu pintu dan mengeluarkannya dari pintu lainnya,
kemudian dilakukan proses sterilizasi dengan menggunakan uap dari Back Pressure Vessel (BPV).
Temperature uap pada pipa inlet sekitar 130-135 0C sedangkan sedangkan temperature dalam sterilizer
135 0C.
Strelizier merupakan salah satu alat pengolahan buah kelapa sawit yang memanfaatkan tekanan steam
(uap panas) dari ex turbin untuk merebus tandan buah segar dalam suatu bejana bertekanan
2. Urutan langkah process perebusan / sterilisasi
Pembuangan udara dari tabung rebusan dan selah-selah TBS.
Exhaust / Pembuangan steam sisa perebusan.
Penaikan tekanan.
Penahanan tekanan
Pembuangan condensate rebusan.
3. Pola sterilizer
Triple peak
System perebusan yang digunakan di PKS Agro Indomas dengan waktu sebagai berikut
i.

Under Ripe ( % buah mentah tinggi )

= 90 menit

ii.

Normal ( % buah matang tinngi )

= 85 menit.

iii.

Over Ripe ( % buah terlalu matang tinggi )= 80 menit.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam operasi sterilisasi :

Tekanan steam yang sesuai / cukup ( 43 psi )


Waktu perebusan yang disesuiakan dengan siklus / urutan langkah perebusan / sterilisasi tersebut
Kehilangan / losses condensate steriliser, tidak boleh melebihi losses to FFB ( 12 % )
Kehilangan / losses condensate diakibatkan oleh

a.

Buah restan di kebun atau di pabrik

b.

Waktu perebusan yang berlebihan

c.

Process pembuangan condensate yang tidak sempurna

d.

Kualitas kematangan panen TBS oleh estate.


4. Hasil dan Akibat

Process perebusan atau sterilisasi buah harus disesuaikan dengan kondisi dan target-target kualitas buah
yang ada. Sebab apabila waktu perebusan yang digunakan terlalu berlebihan atau kurang, atau waktu
perebusan tidak sesuai dengan kondisi TBS yang ada, maka hasil process selanjutnya akan tidak sesuai
dengan kwalitas dan kuantitas yang ditetapkan.
Hasil dan akibat apabila :
a.

Waktu perebusan kurang

USB tinggi
Fruit lost / losses buah pada janjang kosong tinggi, dari tingginya fruit lost pada janjang kosong
mengakibatkan OER dan KER menjadi turun. Sebab pada buah yang terbuang bersama janjang kosong
kadar minyak dan kernel jelas masih ada.
Akan terjadi basah pada fiber press dan ini penyebab kehilangan minyak pada fiber press tinggi dan
Hcn pada cracker tinggi pula. Dari tingginya half crack nut pada cracker akan mengakibatkan tingginya
angka kehilangan kernel pada shell basah ( cly bath ). Sedangkan dari basahnya fiber, polishing drum
akan sering mengalami tumpah bahkan sumbat dan terjadilah stoppages atau stop. Dari seringnya
stoppages itu jelas throughput pabrik akan turun. Masalah lain dari basahnya fiber adalah pembakaran
pada boiler akan mengalami kesulitan dan lama - kelamaan pressure drop. Dari dropnya pressure
tersebut, untuk sickle perebusan selanjutnya pada sterilizer akan mengalami masalah dengan tekanan
steam untuk masak buah selanjutnya.
Masalah lain yang diakibatkan dari kurangnya waktu perebusan yang mengakibatkan buah kurang
masak, pada process pengepresan buah mentah / kurang masak akibat perebusan, nut yang dihasilkan
tidak bersih dari mesocarp / daging buah. Masalah ini berdampak pada air kalsium cly bath di nut plant
akan cepat mengalami kejenuhan dikarenakan tingginya kadar minyak yang ada pada nut. Dan akibat
selanjutnya kernel losses pada cly bath shell dan kadar kotoran pada kernel menjadi tinggi. Dari
kotornya nut, feeder nut cracker akan sering mengalami sumbat dan lama kelamaan nut silo manjadi full
dan akibat selanjutnya process stop.
Thresher Trip

Dari kurangnya waktu perebusan akan dihasilkan banyaknya buah yang kurang masak, pada thresher
akan mengalami masalah antara lain adalah dari beratnya buah mentah yang dibanting-banting oleh
thresher maka thresher itu sendiri akan mengalami jebol, plug timah ( fluid coupling ) bocor sehingga
thresher akan trip.
Process pemisahan minyak dengan sludge akan mengalami masalah. Dari mentahnya buah yang
dihasilkan oleh perebusan yang selanjutnya di process oleh press kan menghasilkan minyak kasar atau
oil crude dengan kandungan air sedikit ( kadar air pada buah sudah banyak terbuang pada saat proses
perebusan ) sehingga sludge yang masuk pada CS.Tank kental. Selanjutnya process underflow pada
CS.Tank akan mengalami kelambatan karena kentalnya sludge dan lama-kelamaan CS.Tank akan full
dan kemungkinan yang paling buruk karena kentalnya sludge process pemisahan minyak Lumpur pada
CS.Tank akan kesulitan sehingga lama kelamaan level minyak tipis dan level sludge makin naik dan
selanjutnya sludge masuk dalam oil tank / tanki minyak sehingga kotoran pada minyak menjadi tinggi.
Dari makin naiknya level sludge pada CS.Tank, maka CS.Tank akan mengalami tumpah.
b.

Waktu perebusan berlebihan

Kehilangan minyak pada sterilizer condensate tinggi


Empty Bunch akan hancur dan mengakibatkan thresher sumbat.
Persen kehilangan minyak pada empty bunch tinggi.
Dari lamanya waktu perebusan atau waktu perebusan yang berlebihan maka buah masak dari
sterilizer akan menglami keterlambatan, selanjutnya tipper akan stop beroperasi karena harus menunggu
buah dari sterilizer, bahkan mungkin press pun ikut stop. Jelas dari masalah itu akan terjadi
stoppages/waktu stop process dan dari stoppages yang terjadi throughput pun akan turun.
Supply steam dari turbine jelas bertambah dan ini jelas tidak effisien, karena dari setiap M 3 air yang
diolah untuk menghasilkan steam memerlukan bahan kimia dan biaya lain untuk process penjernihan air
tersebut. Bila semakin banyak M3 air yang diperlukan untuk menghasilkan steam yang digunakan oleh
sterilizer dengan waktu yang berlebihan jelas biaya untuk itu semakin tinggi dibandingkan dengan waktu
perebusan yang tepat / tidak berlebihan.
5.

Pengambilan sample dan analisa


Pada stasiun perebusan dilakukan suatu analisa ( testing ) yang disebut sterilizer loss test .

Adapun tujuan dilakukannya analisa / testing tersebut antara lain adalah

ii. Untuk mengontrol effesiency dari pada unit perebusan itu sendiri.
ii. Untuk mengontrol kadar susut ( kandungan air ) pada buah yang di rebus.
Sterilizer adalah merupakan suatu bejana uap bertekanan yang bekerja dengan tingkat resiko yang
tinggi. Oleh karena itu sterilizer dan unit pendukungnya harus diperiksa sebelum dioperasikan

Hal hal yang perlu diperiksa antara lain:


1.1

Packing Pintu

Kerusakan pada packing pintu biasanya timbul pada bagian bawah, hal ini disebabkan adanya genangan
Air Condensate. Untuk itu kebocoran Packing Pintu terutama pada bagian bawah harus benar-benar
diperiksa.
1.2

Manometer / Alat Pengukur Tekanan

Manometer yang terdapat pada bagian atas pintu muka/belakang harus diperiksa apakah masih berfungsi
atau tidak, sebab Manometer adalah sebagai alat indikator bagi Operator untuk menentukan apakah
tekanan dalam Sterilizer masih ada atau tidak.
Seluruh Valve , seperti Valve inlet,Valve Condensate harus diperiksa apakah berfungsi atau tidak. Untuk
yang menggunakan Valve Automatic pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan compressor, sedang
untuk yang menggunakan sistem manual pemeriksaan dilakukan dengan memutar Valve dengan tangan.
1.3

Strainer / Plate Penyaring Condensate

Penyaring condensate yang terdapat pada lantai dalam Sterilizer haruss diperiksa apakah ada brondolan
yang sangkut/janjangan yang sangkut, sebab jika hal ini diabaikan dapat menghambat pengeluaran air
condensate pada saat pengoperasian, dan genangan air condensate ini akan mempercepat rusaknya
packing pintu.
1.4

Katup Pengaman

Periksa mekanisme dari katup pengaman (Safety Valve) apakah sudah berfungsi baik.
1.5 Centilever (Jembatan untuk masuk lorry rebusan)
Periksa apakah cantilever dalam keadaan baik atau tidak, hal ini harus benar-benar diperhatikan agar
lorry yang masuk/keluar dari sterilizer tidak jatuh atau jadi lambat.

Vertical Sterilizer

Horizontal Sterilizer
Sistem pengaturan steam dalam perebusan ada singgle peak (sekali buang udara) umumnya untuk
vertical, double peak (dua kali buang udara) umumnya untuk horisontal. Sistem perebusan yang dipilih
ini diperlukan trial untuk mendapatkan formula yang pas karena waktu perebusan juga berpengaruh pada
kapasitas olah pabrik (througput). Sistem operasi perebusan umumnya diseting pada tekanan 3 Bar dan
temperature 120 deg C (H=2726 [kJ/kg]) dan waktu perebusan 60-90 menit dalam satu siklus. Tingkat
kematangan buah sangat berpengaruh sekali terhadap lamanya waktu perebusan.

Setiap jenis perebusan mempunyai beberapa kelebihan maupun kekurangan. Untuk yang horisontal
sterilizer buah masuk di dalam rebusan memakai lori, kelebihannya : tidak menggunakan scraper
conveyor sehingga tidak memerlukan rantai yang harganya mahal, kondensat yang dihasilkan lebih
sedikit karena buah tidak telalu termampatkan, dan buah bisa disimpan di lori-lori sehingga tidak
menumpuk di loading ramp. Kekurangannya : rail track di dalam rebusan mudah memuai, menggunakan
seling yang ditarik kapstan sehingga rentan seling putus, menggunakan transfer carriage untuk transisi
jalur lori, diperlukan tipler / crane untuk menuang buah. Horizontal sterilezer juga membutuhkan waktu
perebusan lebih lama dikarenakan diperlukan waktu pembuangan udara sehingga juga berpengaruh di
througput.
Kunci utama dalam sistem perebusan yaitu kualitas steam, pengaturan steam, dan waktu perebusan.
Kualitas steam harus diperhatikan dari kinerja mesin penghasil steam (boiler). Steam dari boiler harus
stabil (tidak naik turun apalagi ngedrop), dan kualita air baku yang baik. Steam yang digunakan untuk
merebus harus saturated (mengandung air maksimal 20%), sedangkan steam untuk turbin disesuaikan
dengan jenis turbinnya. Umumnya steam masuk ke turbin superheated, kemudian akan keluar dari
turbin saturated dengan entrophy tetap tetapi enthalpy turun. Steam ini masuk ke BPV (Back Pressure

Vessel / Bejana Tekanan Balik) dalam kondisi saturated. Untuk meningkatkan enthalpy diambilkan by
pass dari pipa input turbin untuk menjaga tekanan dan temperatur.

2. GAMBAR

3. Fungsi Alat yang Digunakan


1. Timbangan berfungsi sebagai menimbang seluruh bahan baku (TBS) yang masuk ke PKS
dan hasil produksi yang keluar dari PKS.
2. Fruit elevator berfungsi sebagai untuk mengangkat buah keatas masuk ke distribusi
3. conveyor yang kemudian menyalurkan buah masuk ke Sterilizer.
4. Sterilizer merupakan suatu bejana uap yang bertekanan, yang fungsinya merebus Tandan
Buah Segar (TBS) dengan memakai media pemanas. Adapun fungsi dari perebusan adalah
sebagai berikut:
1. Mematikan enzim lipase yang merupakan katalisator pembentuk asam lemak bebas.
2. Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan.

3. Mengurangi kadar air dalam buah.


4. Melunakkan mesocarp sehingga memudahkan proses pelumatan dan pengepressan.
5. Memudahkan lepasnya kernel dari cangkangnya.
6. Mengumpulkan protein.
Buah di isi melalui pintu atas dan di keluarkan melalui pintu pengeluaran sebelah sisi depan
bawah. Pada bagian sterilizer di alasi dengan plat berlubang yang di pasang menurun kearah
pintu sehingga memudahkan untuk mengeluarkan isinya.
5. Pressure gauge berfungsi untuk mengetahui tekanan yang ada di dalam bejana.
6. Elektro motor dan Gearbox berfungsi sebagai alat penggerak screw dalam sterilizer.
7. Thresser berfungsi untuk memisahkan buah dari tandannya

4. Prosedur Kerja
1. Setelah buah disortir oleh pihak sortasi, buah ditimbang di tempat penimbangan. Maksimal
penimbangan adalah 2 ton.
2. Setelah buah ditimbang, buah dimasukkan kedalam fruit elevator.
3. Buah yang berada didalam fruit elevator, buah diangkat keatas masuk ke distribusi conveyor
yang kemudian menyalurkan buah masuk ke Sterilizer.

4. Di dalam sterilizer, buah direbus. Proses perebusan dilakukan selama 30-45 menit. Perebusan
dilakukan dengan sistem 3 peak ( tiga puncak tekanan). Puncak pertama tekanan sampai 0,5
bar, puncak kedua tekanan sampai 1,0 bar dan puncak ketiga tekanan sampai 1,5 bar.
Berikut proses perebusan sistem three peak, yaitu:
1. Dimasukkan uap untuk peak pertama yang dicapai dalam waktu lebih kurang 6 menit.
Biasanya tekanan mencapai 0,5 bar.
2. Uap dan kondensat dibuang sampai tekanan menjadi 0 bar ke bakfeet.
3. Uap dimasukkan selama lebih kurang 15 menit untuk mencapai tekanan 1,0 bar.
4. Uap kondensat dibuang lagi ke bakfeet.
5. Kemudian steam dimasukkan lagi untuk mencapai peak ke-3 dalam waktu lebih
kurang 30 menit.
6. Setalah peak ketiga tercapai maka dilakukan penahanan selama 15 menit, sampai
tekanannya konstan.
7. Uap kondensat dibuang ke bakfeet.
5. Buah yang telah direbus, di lanjutkan ke dalam Thresser.
6. Pada stasiun Thresser, tandan buah segar yang telah direbus siap untuk dipisahkan antara
berondolan dan tandannya.

5. Name Plat
A. Name Plat pada Sterilizer

Elektro motor
WESTERN ELECTRIC MOTOR
IEC 60034/60072

TYPE 1A122 M 4

IP 55 IMB 38.4 Kg BRG DE 6306 C3 BRG NDE 6303 C3 Thcl.F


50 Hz

220 / 380 V

4kW

15.24/8.82 A

EFF.84%

COS

210-230/360-400 V

/Y

0.82

60 Hz
4.8kW

440 V Y
8.82 A

EFF.84%

COS

0.82

1716r/min

1430r/min

/Y

420-460 V Y
9.31-8.38 A

4 POLE

4 POLE

Gearbox
W E S TAR
WORM GEAR SPEED REDUCER
MODEL
WEB

TYPE
135

MFG, NO.

1303

RATIO
30

B. Name Plat pada Fruit Elevator


Elektro motor

WESTERN ELECTRIC MOTOR


IEC 60034/60072

TYPE 1A132 M 4

IP 55 IMB 3345 Kg NSK BRG DE 6308 C3 BRG NDE 6308 C3 Thcl.F


50 Hz

380 / 660 V

5kW

15.59/8.98 A

EFF.87%

COS

360-400/630-690 V

/Y

0.84

1450r/min

/Y

4 POLE

60 Hz

440 V

9kW

15.59 A

EFF.84%

COS

420-460 V

Gearbox
W E S TAR
WORM GEAR SPEED REDUCER
MODEL
WEB

TYPE
175

MFG, NO.

2011 09

RATIO
50

0.84

1740r/min

B. STASIUN TRESHER
1. LANDASAN TEORI
Yaitu stasiun pemisahan brondolan dan tandannya sehabis mengalami perebusan. Dalam stasiun
bantingan terdiri dari :
1. Hoisting Crane.
Hoisting Crane adalah alat untuk mengangkat lorry yang berisi buah masak

yang dituangkan kedalam hopper dan menurunkan lorry kosong ke nail track. Kapasitas angkut hoisting
crane : 5 Ton.
2. Hopper
Hopper adalah tempat untuk menampung buah sebelum dijalankan dengan automatik feeder. Kapasitas
hopper kira-kira 7,5 Ton TBR (Tandan Buah Rebus) buah masak. Pengisian hopper jangan terlalu penuh
agar buah tidak terlalu padat dan penurunan ke automatic feeder tidak tersendat.
3. Pengisian Otomatis (Automatic Feeder).
Setelah di hopper buah akan dijalakan ke alat Automatic feeder menuju kebantingan (thresser).
Kecepatan penanganan dapat diatur dengan menyetel ratio gear box.
4. Bantingan (stripper).
Alat untuk melepaskan buah dan tandannya umumnya digunakan berbentuk
drum dengan cara memutar dengan kecepatan kira-kira 23-25 rpm. Sehingga tandan terbanting dan buah
lepas dari tandan. Ukuran stripper adalah sebagai berikut:
-Diameter : 2 m
-Panjang: 4m
Melalui kisi-kisi drum buah brondolan jatuh dan masuk kedalam konveyor under thresser sedangkan
tandan kosong keluar dibawa empty bunch conveyor. Pengisian yang teratur, merata dan jangan
terlampau penuh agar brondolan terlepas sempurna dari tandannya. Pengisian yang terlampau penuh
mengakibatkan tidaklepas sempurna dan losses minyak pada tandan kosong meningkat.
5. Fruit Conveyor Under Thresser.
Alat ini mengangkat brondolan-brondolan ke fruit elevator. Terletak dibawah thresser, yang menampung
brondolan-brondolan.
6. Fruit Elevator.
Alat yang mengangkut brondolan-brondolan masuk kedalam distributing conveyor padastasiun
ekstraksi. Alat ini menggunakan timba-timba yang terikat pada rantai dan digunakan untuk mengangkut
buah masak dan brondolan masak. Jumlah timba-timba sebanyak 59 buah, sedangkan janjangan kosong
akan jatuh keempty buch conveyor untuk di bawa ke incinerator.
7. Empty Bunch Conveyor.
Alat untuk mengangkat tandan kosong dan hasil bantingan berupa rantai yang di tambahkan screpper
untuk membawa tangkos (tandan kosong).

2. GAMBAR

3. FUNGSI ALAT
1. Sterilizer :
Sebagai alat untuk merebus brondolan dengan suhu (90 95) derajat celcius dari steam 1,5 Bar
yang bertujuan untuk menghilangkan enzim agar kenaikan ALB tidak meningkat secara drastic
dan dapat terkendalii , serta mengurangi kadar air pada buah TBS dan biji , agar mempermudah
brondolan lepas dari tandan.
1. Thresher
: Membanting atau mempermudah pemisahan brondolan dari
tandan.
2. Screw conveyor

: Untuk memindahkan brondolan yang sudah di pisahkan oleh thresher

menuju tempat penampungan bak elevator .


3. Bak elevator
: Tempat penampungan sementara brondolan sebelum diangkut oleh
backet elevator.
4. Backet elevator

: Untuk mengangkut brondolan dari

digester.
5. Elektro motor

: Untuk menggerakkan gear box atau sebagai sumber utama untuk

bak elevator untuk dibawa ke

menggerakkan komponen yang lainnya yang dengan kapasitas daya kerjanya sampai 1.400 rpm .
6. Gear box
: Untuk mengurangi kecepatan dari elektro motor , karena daya kerja yang
di butuhkan oleh screw conveyor, backet elevator lebih kecil dari kecepatan putar yang di
hasilkan oleh elektro motor.
7. Fruit elevator
: Sebagai sumber tegangan untuk menggerakkan elektro motor.

4. PROSEDUR KERJA
1. Brondolan atau TBS di rebus di dalam sterilizer hingga suhu 90-95 derajat celcius dan pintu/tutup
sterilizer bagian samping di buka.
2. Screw conveyor yang berada di dalam sterilizer di hidupkan hingga semua brondolon atau TBS di
keluarkan dari sterilizer menuju thresher .
3. Thresher di hidupkan untuk memisahkan brondolan dari tandan .
4. Screw conveyor yang berada di bawah thresher di hidupkan untuk membawa brondolan ke bak
penampungan elevator.
5. Backet elevator di hidupkan pada fruit elevator untuk mengangkut brondolan ke digester.

5. NAME PLATE

1. Pada elektro motor dibawah thresher :


WESTERN ELECTRIC MOTOR
IEC60034/60074
Type
1A 112 M 4
IP55
IMB3
38,4 Kg BRG DE
6306
C3

BRG

NDE

6306

Thcl F
50 Hz 220/380V /Y
60 Hz
440V
4 KW 15, 2418 A
4,8 KW
EFF 84% COS 0,82
1430 r/Min EFF 84% COS 0,82
210-230/360-400V /Y
4 POLE
420-460V
Y
15.96-14, 58/9,31-8 .38A
9.31-8.38A
Serial No.
11067 10 745
2. Pada gear box dibawah thresher :
WESTAR
Worm
GEAR
SPEED
MODEL
TYPE
WEB
135
MFG No
1.303

1716r/Min
4 POLE

REDUCER
RATIO
30

3. Pada elektro motor yang menggerakkan thresher :


WESTERN ELECTRIC MOTOR
IEC60034/60074
Type
1A 112 M 4
IP35 IMB3 160 Kg BRG DE 6306 C3 BRG

NDE

6306

Thcl

F
50 Hz 380/660V /Y
60 Hz
440V
11 KW 22,3 12,8 A
13,2 KW 22,3A
EFF 88% COS 0,85
1460 r/Min EFF 88% COS 0,85
360-400/630-690V /Y
4 POLE
420-460V
Y
23.6 - 21.2/13.5 - 12.3A
23.6 - 21.2A
Serial No.
11067300 86
4. Pada gear box yang menggerakkan thresher :
WESTAR
Worm
GEAR
SPEED
MODEL
TYPE
WR200 50
MFG No
1.383

1752 r/Min
4 POLE

REDUCER
RATIO

5. Pada elektro motor yang menggerakkan Backet Elevator :


WESTERN ELECTRIC MOTOR
IEC60034/60074
Type
1A 112 M 4
IP55
IMB3
38,4 Kg BRG DE
6306
C3

BRG

NDE

6306

Thcl F
50 Hz 220/380V /Y
60 Hz
440V
4 KW 15, 2418 A
4,8 KW
EFF 84% COS 0,82
1430 r/Min EFF 84% COS 0,82
210-230/360-400V /Y
4 POLE
420-460V
Y
15.96-14, 58/9,31-8 .38A
9.31-8.38A
Serial No.
11067 10 729
6. Pada gear box yang menggerakkan Backet Elevator :
WESTAR
Worm
GEAR
SPEED
REDUCER
MODEL
TYPE
RATIO
WR
200
50
MFG No
1.383

1716 r/Min
4 POLE

C.STASIUN DIGESTER
1. LANDASAN TEORI
Digester adalah Vessel untuk melumatkan buah/brondolan dan dipanasi sampai temperatur 95oC
+/- 2oC sehingga memenuhi kondisi untuk di press. Digester juga berfungsi mendorong buah atau
brondolan menuju mesin press.
Buah yang masuk kedalam digester akan dilumatkan oleh pisau-pisau (long arm dan short arm) yang
berputar, yang ada didalamnya. Oleh karena itu saat operasi digester harus minimal penuh, agar buah
atau brondolan mengenai keseluruh pisau sehingga proses pelumatan akan sempurna. Setelah
dilumatkan kemudian buah didorong oleh pisau pendorong (expeller arm) menuju press.
Fungsi Digester
Mengaduk brondolan masak / Mass passing digester (MPD) sehingga menjadi bubur (mash)
Untuk mempermudah proses pressing.
Memecah dinding sel dari oil bearing cell untuk melepas minyak dari mesocarp.
Men-drain minyak (pure oil) yang sudah terbentuk di digester.
Memanaskan brondolan untuk mempermudah proses pressing.
Jika sel minyak tidak pecah, akan menyebabkan hilang di sludge dan jika tdk diperas dari

fibre maka akan hilang di press cake.


Melepas pericarp dari nut.
Model Digester ( produk CB industries)

Jenis-jenis Digester
1. Vertical Steriliser

Vertical Digester

2. Horizontal Digester

2. GAMBAR

3. FUNGSI ALAT
1. Gearbox Conveyor
Berfungsiuntukmenggerakkan conveyor untukmembawabrondolanmenuju digester.
2. Motor Conveyor
Berfungsiuntukmenggerakkan gearbox conveyor.
3. Motor Digester
Berfungsiuntukmenggerakkan gearbox digester.
4. Tangki air panas
Berfungsisebagaiwadah air panasdengansuhu 80C.
5. Belt
Berfungsiuntuksebagaipenghubungantara gearbox dan motor pada digester.
6. Gearbox digester
Berfungsiuntukmenggerakkan digester.
7. Gate valve
Berfungsiuntukmembukaaliran steam menuju digester.
8. Conveyor atau Elevator Bucket
Berfungsiuntukmembawaataumengangkutbrondolandaritreesermenujuke digester.
9. Panel screw press
Berfungsisebagaitempattombol-tomboluntukmenghidupkan screw press.
10. Pipa air panas
Berfungsiuntukmengalirkan air daritangki air panasmenuju screw press.
11. Digester
Berfungsisebagaitempatuntukmelumatkanbuahsehinggadagingbuahterpisahdaribijidanmemudahkan
proses pengepressan.
12. Panel digester
Berfungsisebagaitempattombol-tomboluntukmenghidupkan digester.
13. Kopling screw press
Berfungsisebagaipenghubungantara gearbox dengan screw press.
14. Gearbox screw press
Berfungsiuntukmenggerakkan screw press.
15. Motor screw press
Berfungsiuntukmenggerakkan gearbox screw press.
16. Screw press
Berfungsiuntukmengepressawitataubuahsertaterpisahantaramnyakdenganserabut.
17. Panel Elevator bucket
Berfungsisebagaitempattombol-tomboluntukmenghidupkan elevator bucket.
18. Sand Trap Tank
Berfungsisebagaitempatuntukmengurangijumlahpasirdalamminyak yang akandialirkankeayakan,
denganmaksud

agar

ayakanterhindardarigesekanpasirkasar

dapatmenyebabkankahausanayakan.
19. Motor CBC
Berfungsiuntukmenggerakkan gearbox pada CBC

yang

20. Gearbox CBC


Berfungsiuntukmenggerakkan CBC.
21. Ayakangetar
Berfungsisebagaitempatpengayakanminyakuntukmemisahkanminyakdaripasirdantanah

yang

berasaldaripanenan yang ikutbersamabuahsebelumditampungkedalam COT.


22. COT ( Crude Oil Tank )
Berfungsisebagaibakpenampungminyakdariayakangetarsebelumdipompakanke CST.
23. Gate valve pada sand trap tank
Berfungsiuntukmengeluarkanpasir yang mengendap.
24. Panel CBC
Berfungsisebagaitempattombol-tomboluntukmenghidupkan CBC.
25. Panel Ayakangetar
Berfungsisebagaitempattombol-tomboluntukmenghidupkanayakangetar.
26. Motor ayakangetar
Berfungsiuntukmenggerakkanayakangetar.
27. Gate valve COT
Berfungsiuntukmembukaaliranpipaminyak agar dapatterpompa.
28. Pompa
Berfungsiuntukmemompakanminyakdaribak COT menuju CST.
29. Kopling
Berfungsisebagaipenghubungantara motor denganpompa.
30. Motor pompa
Berfungsiuntukmenggerakkanpompa.
31. Gate valve CST
Berfungsiuntukmembukaaliranpipa agar minyakterpompake CST.
32. Gate valve steam
Berfungsiuntukmembukaaliran steam menujuayakangetardan digester.
33. Pipa steam
Berfungsisebagaitempataliran steam menujuayakangetardan digester.
34. CST ( Continuous Settling Tank )
Berfungsisebagaibakpenampungminyak yang dipompakanmelalui COT.
35. CBC ( Cake Breaker Conveor )
Berfungsiuntukmemisahkan nut danfibre yang masihmenggumpal, mengeringkanfibreuntukdihisap
di fibre cyclone, dansebagi transport untukmenghantarbijikedepericarperdanfibrekefibre cyclone.

4. PROSEDUR KERJA
1.

Buahdari proses pemipilan (tresher) diangkatdenganmenggunakan conveyor atau elevator bucket

2.
3.

kemudiandimasukkankedalam digester.
Buah yang sudahmasukkedalam digester dicabikdandimasukkankedalammesin screw press.
Buah yang sudahmasukkedalam screw press akan di press sampaibenar-benarkeringdenganbantuan
air panasdengansuhu 80 C ,danakanterpisahantara fibred dan nut. Fibredan nut yang

4.
5.

telahterpisahakanmasukkedalam CBC danakandibawakestasiunberikutnya.


Minyak yang dihasilkanoleh screw press akanditampungdidalam sand trap tank.
Kemudianminyak yang masihbercampurlumpur, air
dansedikitdagingbuahakandialirkankedalamayakangetar,
kemudianayakangetarakanmemisahkanminyakdari sludge dansebagainya,

6.

kemudianhasilayakanakanjatuhkedalam COT.
Kemudianminyak yang beradadiadalam COT akandialirkanmenuju CST denganbantuanpompa.

5.

NAME PLATE

a. Conveyor atau Elevator Bucket


MOTOR
Western Electric Motor
IEC 60034/60072 Type 1A112M-4
IPSS

IMB3 38,4 Kg

BRG DE

6306

/ y

60 Hz

440 V

4,8 KW

8,82 A

BRG DE

6306

BRG 6306

/ y

60 Hz

440 V

4 KW 15,24/8,82 A

4,8 KW

8,82 A

EFF 84%

1430 r/min

EFF 84%

420-460 V

50 Hz 220/380 V
4 KW 15,24/8,82 A

C3

BRG 6306

C3

GEARBOX
Model

Type

Ratio

Web

135

30

Mf6

NO 1330

b. Digester
MOTOR
Western Electric Motor
IEC 60034/60072 Type 1A112M-4
IPSS

IMB3 38,4 Kg

50 Hz 220/380 V

Cos 0,82

210-230/360-400 V
15,96-14,58/ 9,31-8,38 A

/ y 4 pole

C3

9,31-8,38 A
SERIAL NO 1108830,896

GEARBOX
SinorraSpeadReducure
WPX 135 Ratio 50:1
Made in China

C3

Cos 0,82

C. SCREW PRESS
MOTOR
Western Electric Motor
IEC 60034/600 Type 1D-160M-4
IPSS

IMB3 38,4 Kg

BRG DE

6309

/ y

60 Hz

440 V

EFF 84% 22,3/12,8 A

13,2 KW

22,3 A

360-400/630-690 V / yCos 0,85

1430 r/min

EFF 84%

23,6-21,2/13,5-12,3 A

420-460 V

1752 r/min

23,2 A

4 pole

50 Hz 380/680 V

4 pole

GEARBOX
Westar
Worm Gear SpeadRecuder
Mode Type

Ratio

Web

50

200

D.CBC ( CAKE BREAKER CONVEOR)


MOTOR
Westar Electric
P.S Hp 10 IP 55 IMB 3
Volt 380/660 RPM 1450 Hz 50 pole 4
Amp 15,6/9 Kg 5,5 ph 3 INS.L F
E. POMPA
Regaline
Model RPP040
S/N

38204

m3/h

rPm

mp mm
6w

kg

C3

BRG NDE 6209

C3

Cos 0,85

MOTOR DEKAT POMPA


Westar Electric
Type We 112 MG

SN 12 00 05

KW 2,2Hp 3 IP 55 IMB 3
Volt 220 380 rpm 950 Hz 50 pole 6
AMD 9,6 5,6 KG 29 Ph 3 NSL 1

D.STASIUN RIPPLE MILL


1. LANDASAN TEORI
Pada stasiun ini dilakukan pengolahan terhadap cake dari hasil pengempaan, yaitu pemisahan serabut
dari biji, pemecahan biji, pemisahan cangkan dan inti, serta pengolahan inti, yaitu pengurangan kadar air
dan kada kotoran dalam inti (kernel). Standar kualitas pada kernel produksi adalah kadar kotoran < 7%
dan kadar air < 7%. Sementara kehilangan inti pada unit-unit operasinya adalah fibre cyclone < 1% per
sample, shell winnower < 1% per sample, dan shell claybath < 1% persample. Total losses yang
diizinkan adalah <0,25% per FFB.
Cake Breaker Conveyor
Cake dari screw press ditampung dan diuraikan dalam CBC yang terdiri dari screw conveyor berpedal.
Fungsi CBC ini adalah memisahkan nut dan fibre yang masih menggumpal (cake), mengeringkan fibre
untuk mudah dihisap di fibre cyclone, dan sebagai transport untuk menghantar biji ke depericarper dan
fibre ke fibre cyclone. Pada ujung CBC terdapat scre conveyor tertutup yang berfungsi untuk
menghambat udara terhisap melalui CBC, diharapkan terhisap melalui deperticarper. Hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain pembersihan dan pemeriksaan berkala, pemeriksaan baut-baut sambungan dan
bushing shaft, serta pengosongan pada saat akhir milling.
Depericarper
Pemisahan antara biji dan fibre dilakukan dengan menggunakan udara dengan perbedaan dynamic
pressure. Fibre cyclone fan akan menarik udara melalui sudu-sudunya. Udara tersebut mengalir melalui
ducting, untuk menghisap fibre yang lebih ringan dari biji. Kecepatan udara tergantung dari kapasitas
fan tersebut serta pengaturan separating coulumn deperticarper dan damper fan.
Fibre akan terangkat karena lebih ringan sementara biji (nut) jatuh karena lebih berat. Fibre selanjutnya
terhisap ke fibre cyclone dan jatuh ke fuel conveyor melalui airlock, sebagai bahan bakar di boiler. Hal
yang perlu diperhatikan antara lain kebersihan ducting fibre cyclone, kebersihan sudu-sudu fan,
kebocoran ducting, kekencangan belting dan pelumasan bearing.
Nut Polishing Drum
Unit ini berfungsi untuk menghilangkan fibre yang masih meekat pada nut agar pemecahan nut dapat
berlangsung sempurna. Nut polishing drum adalah sebuah drum berputar yang terdiri dari screw
conveyor, angle iron, dan lubang-lubang pada dinding bagian ujung. Lubang ini berfungsi untuk
mengeluarkan broken kernel dan nut. Nut akan diteruskan ke inclined nut conveyor, sementara broken
kernel ditampung dan dinaikkan ke claybath atau cracked mixture conveyor. Diharapkan broken kernel
tidak terikut bersama nut untuk menghindari terbuangnya broken kernel akibat isapan destoner fan.
Destoner

Nut dibawa ke desoner melalui nut conveyor. Destoner ini berfungsi untuk memisahkan material ringan
(fibre dan dust) ke fuel coneyor, material sedang (nut, broken kernel, half nut) ke hut hopper, dan
material berat (batu dan besi) ke bawah. Hal ini dimungkinkan dengan adanya perbedaan kecepatan
aliran udara pada ducting akibat perbedaan diameter. Hal yang perlu diperhatikan adalah kekencangan
belting fan, pelumasan bearing, kebersihan baut sambungan, setelan damper udara pada fan dan ducting.
Nut Grading Drum
Nut grading drum berfungsi untuk mensortir nut yang berukuran kecil dan besar agar diperoleh efek
pemecahan yang baik. Nut yang kecil masuk ke hopper 1 dan yang besar ke hopper 2. Besarnya lubang
oval pada drum berputar ini berkisar <15 mm untuk laluan nut kecil dan >15 mm untuk laluan nut besar.
Nut Hopper
Nut hopper adalah penampungan nut sebelum dipecah di ripple mill, dimana nut hopper terdiri dari dua
buah hopper yang berisi nut dengan ukuran berbeda. Tujuan pemisahan berdasarkan ukuran ini adalah
untuk mendapatkan efesiensi pemecahan yang baik agar tidak banyak broken kernel, whole nut, dan half
nut dari ripple mill. Hopper ini juga diperlukan untuk mengatur jumlah nut yang akan dipecah di ripple
mill.
Vibrator Nut Hopper
Unit ini berfungsi mengatur feeding nut ke dalam ripple mill. Apabila getaran vibrator dinaikkan maka
feeding akan semakin banyak, demikian sebaliknya. Geratan harus disesuaikan untuk mendapatkan
efisinesi pemecahan yang optimum. Peralatan ini terletak tepat di bawah nut hopper. Selain vibrator,
beberapa pabrik menggunakan screw conveyor kecil yang tujuan sama yaitu mengatur feeding ke dalam
riple mill.
Ripple Mill
Ripple mill adalah alat pemecah nut sehingga kernel terppisah dari cangkangnya. Ripple mill terdiri dari
rotor bar dan stator. Nut akan masuk ke ripple mill di atara rotor dan stator, karena putaran, maka nut
akan pecah. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Jarak antara stator dan rotor. Apabila jarak tidak diatur maka nut yang masuk akan tidak
terpecahkan karena nut yang berukuran kecil akan memasuki ruang besar pada ripple mill dan
sebaliknya nut besar memasuki ruang yang kecil sehingga banyak terjadi broken kernel dan
terhisap di winnower.

Kecepatan rotor. Kecepatan putaran berpengaruh terhadap hasil pemecahan nut. Semakin tinggi
putaran, semakin tinggi kapasitas, tetapi semakin tinggi pul broken kernel.

Kondisi awal nut. Kondisi ukuran dari nut, kadar kekeringan nut kebersihan dari fibre yang
mengikut nut.

Kondisi sterilizer, dimana sterilisasi yang tidak baik mengakibatka kernel tidaklekang dari
nutnya.

Shell Winnower
Hasil pemecahan ripple mill disebut cracked mixture, dibawa ke bagian pemisahan oleh cracked mixture
conveyor. Unit pemisahan ini disebut shell winnower yang berfungsi memisahkan material berat (kernel
dan whole nut), material sedang (broken kernel dan half nut), serta material ringan (shell). Bagian yang
ringan terangkat ke atas dan dibawa ke winnower cyclone dan masuk ke fuel conveyor. Material ringan
menuju kernel drier untuk dikeringkan. Material sedang selanjutnya dibawa ke winnower tingkat kedua.
Disini prinsip kerjanya serupa dengan tingkat pertama. Jika ukuran shell dan kernel sudah sedemikian
rupa sehingga sulit dipisahkan dengan metode pemisahan udara, maka akan dipisahkan dengan metode
perbedaan massa jenis di dalam unit claybath.
Claybath
Claybath memisahkan broken kernel dan shell dengan menggunkan larutan clay. Larutan ini akan
memisahkan broken kernel dan shell, dimana broken kernel akan terapung sebab berat jenisnya lebih
kecil dari shell. Sementara shell yang berat akan tenggelam di bawahnya. Broken kernel di permukaan
larutan akan dioverflow ke vibrating kernel, sementara bagian underflownya berisi shell dialirkan ke
vibrating shell. Untuk membersihkannya dari larutan clay yang menempel, bagian atas vibrating
dipasang pipa penyiram. Shell masuk ke ducting shell trasport dan dihembus oleh shell transport fan ke
fuel conveyor. Sementara broken kernel masuk ke common point dan bersatu dengan kernel dari shell
winnower dan dibawa ke kernel drier oleh kernel winnoer fan atau kernel elevator.
Kernel Drier
Kernel drier berfungsi mengurangi kadar air pada kernel dan menghambat pertumbuhan jamur. Udara
dimasukkan ke dalam kernel drier setelah melalui air heater. Udara tersebut akan masuk ke celah-celah
kernel melalui kisi-kisi lantai. Hal yang menjadi perhatian antara lain pengisian kernel ke dalam drier,
kebersihan heater, tekanan steam, dll.
Kernel Bulking
Kernel bulking merupakan tempat penyimpanan kernel sementara sebelum dijual. Setelah dkeringkan di
kernel drier, kernel dibawa ke kernel bulking melalui transport fan.

2. GAMBAR

3. FUNGSI ALAT
1. Cake Breaker Conveyor (CBC)
Fungsi dari pada CBC adalah untuk mengurai gumpalan Nut dan Fibre supaya dalam
proses di Depericarper pemisahan lebih mudah.
Cake Breaker Conveyor (CBC) adalah alat yang membawa / menghantarkan ampas kempa
(sekaligus mengeringkannya) dari pressan ke Depericarper. Berbentuk ulir kecepatan 75 rpm.
2. Depericarper
Depericaper adalah alat yang terdiri dari Separating column (kolom pemisah), drum
pemolis(Polishing Drum) dan Fibre cyclone yang dilengkapi fan (blower).

Separating Column adalah alat untuk mengatur kecepatan udara dan tekanan stastis yang
di butuhkan dengan sistem isapan blower untuk memisahkan ampas dengan biji

berdasarkan berat jenis.


Fibre Cyclone dan Blower Depericarper adalah alat yang berbentuk cyclone tempat
menghisap / menampung fibre yang terpisah dari biji akibat isapan blower di Separating

Colum.
Nut Polishing Drum adalah tromol berputar 32 rpm yang berfungsi untuk
memolish/membersihkan sisa sisa serabut yang masih lengket pada permukaan biji.

3. Elevator
Adalah alat yang digunakan untuk mengantarkan kernel, masuk ke dalam Nut hopper
(Kernel Silo).
4. Nut hopper/silo (Kernel Silo)
Adalah tempat penampungan dan pemeraman biji sebelum di pecah di Ripper
mill/Cracker. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar air sehingga lebih mudah di pecah dan
inti lekang dari cangkangnya.
5. Ripper Mill
Adalah alat untuk memecahkan biji (nut) dengan cara digiling dalam putaran rotor bar,
sehingga biji akan bergesek dengan Ripple plate.
6. Nut Conveyor (screw conveyor)
Nut Conveyor adalah alat pembawa atau penghantar massa dari satu instalasi ke instalasi
berikutnya yang berbentuk screw/ulir.
7. Clay bath
Clay adalah suatu alat berbentuk bak untuk pemisahan inti dan cangkang dalam Craksel
dengan menggunakan larutan Calsium Carbonat/Kaolin.
8. Silo Inti atau Kernel dryer
Adalah suatu tempat

penampungan

dan

pengeringan

Hydrocyclone/Clay bath dengan tujuan menurunkan kadar air.


9. Blower Winnowing

inti

yang

bersal

dari

Adalah alat untuk memisahkan inti kering dari sampah dan cangkang halus yang keluar
dari silo inti.
10. Screw Press
Screw press adalah alat yang digunakan untuk mengempa/mengepres buah sehingga
minyak terlepas dari daging buah.Saat penggempaan di bantu dengan air delusi atau air panas.

4. PROSEDUR KERJA
1. Ampas dari screw press yang terdiri dari fiber dan nut yang masih menggumpal masuk ke CBC
( Cake Breaker Conveyor ) .
2. Kemudian dari Cake Breaker Conveyor (CBC), fibre dan nut di bawa ke Depericarper untuk
memisahkan antara kernel dan serabut, fibre di bawa ke blower sementara biji di lanjutkan ke
Polishing Drum.

3. Polishing Drum berputar sehingga terjadi gesekan yang mengakibatkan sisa-sisa serabut yang
masih melekat pada nut terkikis dan terpisah dari nut.
4. Kemudian nut yang bersih diangkut dengan menggunakan nut elevator ke tempat penampungan
sementara ( Kernel Silo).
5. Kemudian Kernel di pecahkan menggunakan alat Ripple Mill dan hasilnya (inti dan cangkang)
bawa menggunakan Screw Conveyor ke Clay bath untuk memisahkan antara cangkang dengan
inti, dimana dalam pemisahan di gunakan secara basah dengan air dan larutan CaCO 3 sehingga
inti sawit mengapung dan cangkang akan tenggelam.
6. Cangkang dan inti akan jatuh ke ayakan yang terpisah, kemudian di ambil secara manual.

5. NAME PLATE
1. Name Plate motor pada Cake Breaker Conveyor
Westar Electric
Type

: WEA-132M-4

KW

: 7.5

HP

Volt

: 380/660

AMP : 15.w9.0

S/N

: 13090RP019288

IP

: 55

IMB

RPM : 1450

HZ

: 50

POLE : 4

KG

PH

:3

INSL : F

Fr #
IP
POLE
BRG.

:132
: 55
Volt : 380/660
:4
AMP : 15.6/3.8
: DB6208 NDB6208

: 10
: 55

:3

2. Name Plate motor pada Ripple Mill


3-Phase Induction Motor
Type : ET-132M-4
KW : 7.5
HP
RPM : 1440
HZ
CONT : /Y
KG
SER.NOI:2013100201

: 10
: 50
: 66

3. Name plate motor pada Screw Conveyor

Westeren Electric Motor


Type
KW
AMP
IMB
EFF

: 1A-100L1-4
Serial No
: 2,2 dan 2,64 IP : 55
Volt
: 8.91/5.16 dan 5.16 HZ : 5060
POLE
:3
KG : 20
BRG DE
: 80%
Y : 420-480 v
A

: 13030660266
: 220/380 dan 440
:4
: 6206 C3 THCL : F
: 5.41-4.60

4. Name Plate motor pada Polishing Drum


Western electric motor
Type
KW
AMP
THCL
KG
A

: 1A112M-4
Serial No.
: 4 dan 4.8
IP : 55
Volt
: 15.24/8.82 dan 8.82
HZ
: 50 dan 60
:F
EFF : 85%
: 38.4
BRG DE:6300C3
: 9.31-8.38
Y
: 420-450 v

: 1105850587
: 220/380 dan 440
POLE : 4
IMB : 3
BRG NDE:6306 C3

5. Name Plate motor pada Clay Bath


Westar electric
Type
KW
RPM
PH

: WEA-100L2-4
S/N : 1309DRPO60065
:3
HP : 4
IP : 55
IMB : 3
VOLT : 220/380
: 1420
HZ : 50
POLE : 4
AMP : 11.6/6.7 KG : 25
:3
INS.L : F

6. Name plate gearbox pada Polishing Drum


Westar worm gear Speed Reducer
Model : WEB
Type : 120

Ratio
MFG,NO.

: 30
: 1206

7. Name Plate gearbox pada Screw Conveyor


ACL worm gear speed Reducers
Type : WPA
Ratio : 1:50

Size : 120
M.F.NO. 1311

E.

STASIUN BOILER

1. LANDASAN TEORI
Menurut Djokosetyardj M.J (1990), boiler merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan
uap/steam untuk berbagai keperluan. Jenis air dan uap air sangat dipengaruhi oleh tingkat efisiensi boiler
itu sendiri. Pada mesin boiler, jenis air yang digunakan harus dilakukan demineralisasi terlebih dahulu
untuk mensterilkan air yang digunakan, sehingga pengaplikasian untuk dijadikan uap air dapat
dimaksimalkan dengan baik. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan
komponen economizer untuk meningkatkan efisiensi dari uap air yang dihasilkan.
Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran bahan bakar (sumber panas
lainnya) sehingga terjadi perpindahan panas dari sumber panas tersebut ke air yang mengakibatkan air
tersebut menjadi panas atau berubah wujud menjadi uap. Air yang lebih panas memiliki berat jenis yang
lebih rendah dibanding dengan air yang lebih dingin, sehingga terjadi perubahan berat jenis air di dalam
boiler. Air yang memiliki berat jenis yang lebih kecil akan naik, dan sebaliknya air yang memiliki berat
jenis yang lebih tinggi akan turun ke dasar.
Uap air panas yang dihasilkan dari boiler sangat penting karena memiliki kemampuan seperti
menyimpan dan membebaskan energi panas yang besar, pindah panas yang cepat, bersih, mudah
disalurkan kemana saja, suhunya stabil sesuai tekanan, dan mudah diatur sehingga tidak over heating.
Selanjutnya uap air yang dihasilkan boiler ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam bidang
industri seperti untuk pembangkit tenaga dengan cara mengalirkan uap panas sehingga mengerakkan
turbin atau dapat juga digunakan untuk sterilisasi karena uap panas yang dihasilkan juga memiliki
tekanan yang tinggi.
Boiler memiliki 3 sistem pengolahan yaitu terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem
bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan
steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan
ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk

menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada
sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem (Anonim, 2006).
Boiler dapat dibagai menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan bakar yang digunakan, berdasarkan
mekanisme fluida, berdasarkan tekanan, dan berdasarkan sirkulasi. Berdasarkan bahan bakar yang
digunakan boiler dibagi menjadi 3 jenis yaitu boiler bahan bakar padat, misalnya boiler yang digunakan
pada industri penghasil gula dari tebu. Bahan bakar yang digunakan berupa bahan tebu. Bahan tebu
merupakan bahan sampingan dari proses pengolahan tebu menjadi gula pasir. Kedua yaitu boiler bahan
bakar cair, misalnya boiler yang digunakan pada industri penghasil gula semut yang ada di lapangan
praktikum Leuwikopo_IPB Dramaga. Bahan bakar yang digunakan berupa bahan bakar solar. Ketiga
boiler berbahan bakar gas. Gas yang digunakan dapat berupa LPG. Keempat, yaitu boiler listrik dimana
boiler jenis ini menggunakan listrik sebagai sumbernya.
Menurut Febriantara (2008), berdasarkan mekanisme fluida yang digunakan, jenis mesin boiler ada
dua, yaitu mesin boiler pipa api (Water Tube Boiler) dan mesin boiler pipa air (Fire Tube Boiler).
1.

Fire Tube Boiler


Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam shell untuk

dirubah menjadi steam. Fire tube boilers biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relative kecil
dengan tekanan steam rendah sampai sedang. Sebagai pedoman, fire tube boilers kompetitif untuk
kecepatan steam sampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire tube boilers dapat
menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat dalam operasinya. Untuk alasan
ekonomis, sebagian besar fire tube boilers dikonstruksi sebagai paket boiler (dirakit oleh pabrik) untuk
semua bahan bakar.
2. Water Tube Boiler
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk ke dalam drum. Air
yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler
ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk
pembangkit tenaga. Water tube boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam antara
4.500 12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak watertube boilers yang dikonstruksi
secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk water tube yang menggunakan
bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket. Karakteristik water tube boiler sebagai berikut:
-

Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.

Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.

Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.


Prinsip kerja dari boiler pipa api ini adalah gas panas dari hasil pembakaran dialirkan melalui sebuah

pipa dimana disekeliling pipa terdapat air sehingga gas panas tersebut memanaskan air yang terdapat di
dalam boiler secara konduksi panas sehingga terbentuk uap panas. Uap (steam) yang dihasilkan oleh
boiler pipa air ini memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah. Prinsip kerja dari boiler pipa air ini
adalah air dilewatkan melalui pipa kemudian pipa tersebut dipanaskan dengan cara dibakar dengan api
sehingga air berubah menjadi uap air. Uap yang dihasilkan boiler pipa air ini memiliki tekanan dan
kapasitas yang lebih tinggi.
Boiler pipa api dan boiler pipa air masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Keuntungan
boiler pipa api adalah proses pemanasan yang mudah dan cepat dan tidak membutuhkan setting khusus,

investasi awal yang lebih murah karena harga boiler jenis ini lebih murahj daripada boiler pipa air,
bentuknya lebih compact dan portable, dan tidak membutuhkan area yang besar untuk 1 HP boiler.
Namun demikian boiler pipa api memiliki beberapa kekurangan seperti tekanan operasi steam terbatas
untuk tekanan rendah 18 bar, kapasitas steam relative kecil (13.5 TPH) jika dibandingkan dengan boiler
pipa air, tempat pembakarannya sulit dijangkau untuk dibersihkan, diperbaiki, dan diperiksa kondisinya,
serta nilai effisiensinya rendah karena banyak energi kalor yang terbuang langsung menuju stack.
Adapun kelebihan penggunaan boiler pipa air yakni kapasitas steam yang besar sampai 450 THP,
tekanan operasi mencapai 100 bar, nilai effisiensi yang relatif besar, dan perawatan yang lebih mudah
karena tungku mudah dijangkau untuk melakukan pemeriksaan, pembersihan, dan perbaikan..
Sedangkan kekurangannya yakni proses konstruksi yang lebih detail, investasi awal relativemahal
karena harga boiler pipa air lebih mahal daripada boliler pipa api, lebih sulit dalam penangann air yang
masuk karena komponen pendukungnya yang sensitif, dan membutuhkan tempat yang lebuh luas karena
kemampuannya dalam menghasilkan kapasitas steam yang lebih besar (Djokosetyardjo, 1990)
Berdasarkan tekanan yang dihasilkan boiler dibagi menjkadi 2 jenis yakni boiler tekanan rendah
(Low Preassure) dan boiler tekanan tinggi (High Preassure). Boiler tekanan rendah memiliki tekanan
steam operasi kurang dari 15 psig atau menghasilkan panas dengan tekanan dibawah 160 psig atau
temperature dibawah 2500F. Boiler tekanan tinggi memiliki tekan steam operasi diatas 15 psig atau
menghasilkan air panas dengan tekanan di atas 160 psig atau temperature di atas 250 0F. Berdasarkan
sirkulasi air boiler dibagi menjadi 2 yaitu boiler sirkulasi alami dan boiler sirkulasi paksa. Berikut tabel
perbedaan jenis-jenis boiler.
Tabel 1.1. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tipe pipa.
No.

Tipe Boiler

Fire Tube

Keuntungan
Proses pemasangan

Kerugian

mudah dan cepat, Tidak Tekanan operasi steam terbatas


membutuhkan setting

untuk tekanan rendah 18 bar

khusus
Investasi awal boiler ini
murah

Kapasitas steam relatif kecil (13.5


TPH) jika diabndingkan dengan
water tube
Tempat pembakarannya sulit

Bentuknya lebih compact dijangkau untuk dibersihkan,


dan portable

diperbaiki, dan diperiksa

kondisinya.
Tidak membutuhkan area Nilai effisiensinya rendah, karena

Water Tube

yang besar untuk 1 HP

banyak energi kalor yang terbuang

boiler
Kapasitas steam besar

langsung menuju stack

sampai 450 TPH


Tekanan operasi

Proses konstruksi lebih detail

Investasi awal relatif lebih mahal


mencapai 100 bar
Nilai effisiensinya relatif Penanganan air yang masuk ke
lebih tinggi dari fire tube dalam boiler perlu dijaga, karena

lebih sensitif untuk sistem ini,


boiler

perlu komponen pendukung untuk


hal ini

Tungku mudah dijangkau


untuk melakukan

Karena mampu menghasilkan


kapasitas dan tekanan steam yang

pemeriksaan,

lebih besar, maka konstruksinya

pembersihan, dan

dibutuhkan area yang luas

perbaikan.

(Febriantara, 2008)

(Febriantara, 2008)
Tabel 1.4. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksi.
No.
1

Tipe Boiler

Keuntungan

Package Boiler Mudah pengirimannya.

Kerugian
Terbatas tekanan dan kapasitas
kerjanya.

Dibutuhkan waktu yang

Site Erected
Boiler

singkat untuk

Komponen-komponen boiler

mengoprasikan setelah

tergantung pada produsen boiler.

pengiriman.
Tekanan dan kapasitas
kerjanya dapat
disesuaikan keinginan.
Komponen-komponen
boiler dapat dipadukan

Sulit pengirimannya, memakan


biaya yang mahal.
Perlu waktu yang cukup lama
setelah boiler berdiri, setelah proses

dengan produsen lain.


pengiriman.
(Febriantara, 2008)
Tabel 1.5. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tekanan kerja.
No.
1

Tipe Boiler
Low Pressure

Keuntungan
Tekanan rendah sehingga
penanganannya tidak
terlalu rumit
Area yang dibutuhkan

Kerugian
Tekanan yang dihasilkan rendah,
tidak dapat membangkitkan listrik.

tidak terlalu besar, dan


biaya konstruksi tidak
lebih mahal dari high
2

High Pressure

pressure boiler
Tekanan yang dihasilkan Tekanan tinggi sehingga
tinggi sehingga dapat

penanganannya perlu diperhatikan

membangkitkan listrik

aspek keselamatannya.

dan sisanya dapat didaur


ulang untuk
mengoprasikan proses
industri
(Febriantara, 2008)

Tabel 1.6. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.


No.
1

Tipe Boiler
Stoker

Keuntungan
Konstruksinya relatif

Kerugian
Limbah yang diproduksi

Combustion

sederhana.

pembakaran lebih banyak


Panas yang dihasilkan kurang
merata jika tidak ada komponen
pendukung.
Effisiensi relatif rendah
Konstruksinya rumit dan

Pulverized

Efisiensi relatif tinggi

membutuhkan dana investasi yang


mahal.

Proses pembakaran lebih


merata pada tungku
pembakaran.
Konstruksinya rumit dan
3

Fluidized Bed

Efisiensi relatif tinggi

membutuhkan dana investasi yang


mahal.

Suhu pembakaran tidak


mencapai suhu 1000 0C
sehingga tidak

Firing

menimbulkan NOX
Limbah yang diproduksi Konstruksi relatif rumit, perlu
pembakaran lebih sedikit nozzle.
Panas yang dihasilkan
lebih merata
Effisiensi relatif lebih
baik
(Febriantara, 2008)

Tabel 1.7. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.


No.
1

Tipe Boiler
Steel

Cast Iron

Keuntungan
Kuat dan tahan lama.
Dapat dialiri steam

Kerugian
Biaya relatif mahal.
Konstruksi lebih rumit.

untuk tekanan tinggi.


Biaya relatif murah.
Konstruksi lebih

Rentan dan mudah rusak.


Dapat dialiri steam untuk tekanan

sederhana.

yang terbatas.

(Febriantara, 2008)

2. GAMBAR

3. FUNGSI ALAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

CEROBONG ASAP
: Sebagai media pembuangan asap pembakaran.
BLOWER
: Untuk membersikan deposit abu pada dapur pembakaran.
POMPA AIR UMPAN: Untuk mengalirkan air dari tangki air keproses pembakaran.
WATER THREATMENT
: Tempat untuk mengolah air boiler.
GELAS DUGA
: Berfungsi untuk melihat volume air pada ketel uap.
MOTOR
: Sebagai penggerak.
DAPUR PEMBAKARAN :Untuk memanaskan air menjadi Steam (pembuatan steam).
KETEL UAP
: Sebagai tempat pemasukan air dan didalamnya terdapat pipa

penyalur steam serta pipa penyalur asap dan debu dari hasil pembakaran.
9. PRESSURE GAUGE
: Untuk mengukur tekanan.

10. SAFETY VALVE

: Sebagai penunjuk kemanan dan untuk mengeluarkan steam jika

melebihi tekanan.
11. LEVEL CONTROL
: Untuk mengontrol Level air
12. BPV ( Back Pressure Vessel ) : Untuk menyimpan steam sementara sebelum disalurkan
stasiun - stasiun.
13. PANEL CONTROL
14. CHECK VALVE
15. GATE VALVE
16. DRAIN VALVE

ke

: Sistem kendali mesin.


: Membuat aliran fluida mengalir satu arah
: Membuka dan menutup aliran
: Berfungsi sebagai pengeluaran aliran fluida.

4. PROSEDUR KERJA
1. Dipastikan water treatment dalam keadaan terisi penuh,dengan mutu air sesuai dengan
persyaratan air umpan, air di tambah dengan larutan kimia sesuai kebutuhan untuk
menghilangkan kadar O2 pada air.
2. Pompa air dipastikan berada dalam kondisi yang baik atau dapat dioperasikan.
3. Memastikan peralatan pengaman lainnya dan safety valve boiler dalam kondisi baik dan tinggi
permukaan air (volume) pada level normal. Memastikan dapur pembakaran dengan bahan bakar
yang cukup.
4. Pompa air umpan dihidupkan dan lakukan pembakaran bahan bakar yang tersedia.
5. Bahanbakar yang digunakan adalah kayu, cangkang,danserabut.Bahanbakar ini dimasukan ke dal
am dapur pembakaran.
Tujuan pembakaran ini untuk memanaskan air menjadi steam (uap panas kering) yang terdapatda
lam

boiler

dengan

tekanan

bar.

Kemudian

steam kering

yang dihasilkan,

disalurkan melalui pipa ke dalam back pressure vessele. Back Pressure vessele digunakan
sebagai tempat penyimpanan steam sementara sebelum disalurkan ke stasiun-stasiun .
6. Back Pressure Vessel sebagai penyimpan steam dengan kapasitasbertekanan maximum sebesar
10 bar.Apabila tekanan melebihi 10 bar, maka safety valve akan mengeluarkan uap panas.

BAB III RINGKASAN


A. KESIMPULAN
1. Pada stasiun sterillizer dilakukan perebusan dengan metode tripple peak, dimana tekanan
yang diberiksn 1,5 bar dengan suhu 90 oc. Perebusan dilakukan selama 45 menit.
2. Pada stasiun treser TBS dipipil sehingga buah lepas dari tandannya.
3. Pada stasiun digester buah yang dibawa oleh bucket elevator dilumatkan. Dan di press pada
screw press.
4. Pada stasiun ripple mill, ampas dan biji yang diangkut oleh CBC dikirim ke depericaper,
sehingga terpisah nut dan fibre. Nut jatuh ke polishing drum dan dibersihkan, selanjutnya
diangkut oleh elevator ke ripple mill. Dan nut dipecah. Kernel dan cangkang dipisahkan di
clay bath. Dan kernel disimpan di nut silo.
5. Pada stasiun boiler steam dialirkan ke sterillizer, ke screw press.
B. SARAN
1. Diharapkan agar semakin dilengkapi peralatan proses pks.
2. Dijaga kebersihan.
3. Asisten diharapkan lebih profesional dalam membingbing praktikan, dan tidak merokok di
dalam pabrik.
4. Asisten diharapkan agar lebih berpakaian safety untuk menjaga keselamatan kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Peralatan Energi Panas: Boiler &PemanasFluidaTermis. UNEP.
Anonim.2011. Bagian-Bagian Boiler. [terhubung berkala] http://scribd.com (24 Januari 2013)
Djokosetyardjo, Ir. MJ. 1990. Ketel Uap. Jakarta:Pradnya Paramita.
Djokosetyardjo,M.J. 1990. Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Ketel Uap. P.T. Pradya Paramitha. Jakarta
Febriantara, Aris. 2008. Klasifikasi Mesin Boiler. Jakarta.
Payne, F. William dan Richard E. Thompson. 1999. Efficient Boiler Operations Sourcebook. United
State of America: The Fairmont Press, Inc

KUMPULAN LAPORAN PKS

DISUSUN OLEH :
HOTNAULI TAMBUNAN

14 01 188

IKA MEUTHIA MIRANDA

14 01 189

ILHAM KURNIAWAN

14 01 190

LASRIA VINCENSIA MANALU

14 01 191

LASTIAR SIHOMBING

14 01 192

PABRIK MINI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT


KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN RI
POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
MEDAN
2015

Anda mungkin juga menyukai