Anda di halaman 1dari 10

STASIUN STERILIZER

Disusun Oleh :
Dian Morfi Nasution
Program ST-POM Batch 2

PKS SSDP merupakan salah satu perusahaan milik Wilmar group


dengan status penanaman modal asing (PMA) yang terletak di Jalan
Lintas Timur Km. 31, Desa Muda Setia, Kecamatan Bandar
Seikijang, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau. Hasil olahan adalah
CPO dan inti sawit.
PKS SSDP berdiri bulan mei tahun 2000 dengan desain awal
berkapasitas 45 ton TBS/jam, commisioning april 2001, selanjutnya
dinaikkan menjadi 90 ton TBS/jam pada tahun 2005. Tetapi juni 2010
terjadi penurunan kuantitas TBS yang masuk ke pabrik, sehingga
kapasitas pabrik diturunkan menjadi 60 ton TBS/jam.
Saat ini jumlah karyawan sebanyak 145 orang ditambah karyawan
kontrak 10 orang.

Tipe

Horizontal

Merk

Kai Peng (Malaysia)

Kapasitas

42 ton TBS/rebusan (12 lori)

Jumlah

4 unit

Panjang

35000 mm

Diameter

2700 mm

Tebal Plat & Liner

16 mm & 10 mm

Tekanan kerja

3 Kg/cm

Sterilizer adalah suatu bejana bertekanan yang berfungsi


untuk merebus TBS dengan memakai uap (steam).
Tujuan perebusan :
a.

Menonaktifkan enzim lipase yang merusak mutu minyak

b.

Menurunkan kadar air

c.

Memecahkan emulsi minyak agar pemisahan minyak


dilakukan

d.

Melunakkan mesokarp

e.

Memudahkan brondolan lepas dari tandan

f.

Melekangkan inti dari cangkang

mudah

Suplai uap untuk perebusan berasal dari boiler melalui exhaust


turbin uap yang dikumpulkan di BPV ( Back Pressure Vessel ).
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan lossis yang minimum maka
perebusan harus dilakukan dengan tepat dan akurat.
Sistem perebusan secara umum ada tiga yaitu single peak, double
peak, dan triple peak.
Untuk PKS SSDP saat ini menggunakan sistem perebusan triple
peak.

Proses perebusan dilakukan selama 90 menit ditambah


buka tutup pintu 10 menit, tekanan uap 2,8 3 bar, temp.
130 C.

Kualitas TBS
Tekanan uap
Waktu perebusan
Deaerasi
Pembuangan air kondensat
Kapasitas tiap lori
Kondisi sterilizer

Lossis pada perebusan

Oil loss in condensate maks. 1%


Oil loss in empty bunch maks. 2,5%

1. Kebocoran uap di pintu, pipa inlet, dan pipa outlet


2. Kebersihan body, strainer, dan bagian dalam sterilizer
3. Ketebalan dinding dan liner
4. Kondisi bearing, packing, dan safety feature tiap pintu
serta sistem interlocknya minimal 80%
5. Kondisi safety valve dan pressure gauge.
6. Kondisi rail track dan mobile cantilever
7. Pemeriksaan sistem pneumatic

1. Sistem perebusan TBS yang lazim digunakan pada


rebusan tipe horizontal adalah sistem triple peak agar
dapat meminimalkan lossis yang terjadi.
2. Perebusan harus dapat dilaksanakan secara kontinu
agar tidak terjadi stagnasi yang dapat mempengaruhi
kapasitas olah pabrik.
3. Kegiatan maintenance pada stasiun sterilizer harus
rutin dilaksanakan demi kelancaran pabrik.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai