Anda di halaman 1dari 7

Deteriorasi Kinerja Ketel Uap Takuma N1300 SA

Terhadap Waktu Operasional Pada Sistem Pengolahan Kelapa Sawit


dengan Kapasitas 90 Ton TBS/Jam

Muhammad Arifin1, Hary Wibowo2, A.A. Putu Susastriawan3


1
Program Studi Teknik Mesin S1, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
23
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
e-mail: harywib@akprind.ac.id

ABSTRACT
Boiler has a very important role in the palm oil industry, to produce steam that is used as
the working fluid and the heating medium for various domestic purposes until the processing of
palm oil. In the present study regarding the decreased efficiency of the boiler to boiler operation
time itself using a boiler with a brand Takuma N1300 SA with Max. Steam Evaporation 45,000 kg /
hr boiler with Takuma N1300 models use fuel SA Palm Wastes ie fibers and the shell with fuel
consumption of 15 000 kg / h. While the results of research on the boiler Takuma N1300 SA is
known drop in boiler efficiency against operating time is influenced by many factors such as, the
crust on the pipes, the water content in the fuel, heat loss, and others. So the longer the boiler also
operates the smaller the resulting efficiency. So the need for regular maintenance and replacement
of components that are not functioning optimally.
Keywords: Boiler, Takuma N1300 SA, Fuel, Performance Deterioration

INTISARI
Ketel uap atau boiler memiliki peranan yang sangat penting didalam industri minyak
kelapa sawit, untuk menghasilkan uap panas yang digunakan sebagai fluida kerja maupun media
pemanas untuk berbagai macam keperluan rumah tangga sampai dengan proses pengolahan
minyak kelapa sawit. Pada penelitian kali ini mengenai penurunan efisiensi boiler terhadap waktu
operasional boiler itu sendiri menggunakan boiler dengan merk Takuma N1300 SA dengan Max.
Steam Evaporation 45.000 kg/jam, boiler dengan model Takuma N1300 SA menggunakan bahan
bakar Palm Wastes yaitu serabut (fiber) dan cangkang (shell) dengan konsumsi bahan bahan
bakar 15000 kg/jam. Sedangkan hasil dari penelitian pada boiler Takuma N1300 SA diketahui
penurunan efisiensi boiler terhadap waktu operasional dipengaruhi banyak faktor seperti, timbulnya
kerak pada pipa-pipa, kandungan air dalam bahan bakar, kerugian kalor, dan lain-lain. Sehingga
semakin lama boiler tersebut beroperasi semakin kecil juga efisiensi yang dihasilkan. Sehingga
diperlukannya perawatan berkala dan penggantian komponen yang sudah tidak berfungsi secara
maksimal.
Kata Kunci: Boiler, Takuma N1300 SA, Bahan Bakar, Penurunan Efisiensi

PENDAHULUAN menyediakan bahan bakar sehingga


Ketel uap atau yang sering disebut boiler dapat menghasilkan panas yang
boiler, yaitu suatu komponen yang berfungsi dibutuhkan. Peralatan yang digunakan pada
sebagai tempat untuk menghasilkan uap, sistem bahan bakar tergantung pada jenis
yang energi kinetiknya dimanfaatkan untuk bahan bakar yang digunakan. Uap yang
memutar turbin. Air merupakan media utama dihasilkan boiler mempunyai temperatur dan
yang diolah didalam boiler yang selanjutnya tekanan tertentu sehingga dapat bersifat
akan diproses untuk menghasilkan steam. seefisien mungkin untuk digunakan. Energi
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler
sistem steam dan sistem bahan bakar. memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju
Sistem air umpan menyediakan air secara aliran yang menentukan pemanasan steam
otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. yang akan digunakan.
Air umpan merupakan air yang disuplai ke
boiler untuk diubah menjadi steam. Sistem METODE PENELITIAN
steam befungsi mengumpulkan dan Adapun alat uji dan alat ukur yang
mengontrol produksi steam dalam boiler. digunakan dalam penelitian ini adalah
Sistem bahan bakar adalah, semua sebagai berikut:
peralatan yang digunakan untuk

12 Muhammad Arifin, Deteriorasi Kinerja Ketel Uap Takuma N1300 SA Terhadap Waktu
Operasional Pada Sistem Pengolahan Kelapa Sawit dengan Kapasitas 90 Ton TBS/Jam
1. Boiler Takuma N1300 SA 3. Flowmeter
Boiler Takuma N1300 SA merupakan Flowmeter adalah alat untuk mengukur
jenis water tube boiler dengan bahan jumlah atau laju aliran dari suatu fluida
bakar serabut (fiber) dan cangkang yang mengalir dalam pipa atau
(shell) dengan komposisi penggunaan sambungan terbuka. Alat ini terdiri dari
bahan bakar 3 : 1 dengan 70 % serabut primary device, yang disebut sebagai
dan 30 % cangkang. Adapun gambar alat utama dan secondary device (alat
boiler Takuma N1300 SA dapat dilihat bantu sekunder). Flowmeter pada
pada Gambar 1 berikut ini. umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu
alat utama dan alat bantu sekunder. Alat
utama menghasilkan suatu signal yang
merespon terhadap aliran karena laju
aliran tersebut telah terganggu. Alat
bantu sekunder menerima signal dari
alat utama lalu menampilkannya,
merekam, dan mentransmisikannya
sebagai hasil pengukuran dari laju
aliran. Adapun gambar flowmeter dapat
dilihat pada Gambar 3.4 berikut ini.

Gambar 1. Boiler Takuma N1300 SA

2. Manometer (Presure Gauge)


Manometer merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur tekanan
udara didalam ruang tertutup.
Manometer yang digunakan pada ketel
uap adalah manometer jenis zat cair.
Manometer zat cair merupakan Gambar 3. Flowmeter
manometer jenis terbuka, pada
manometer zat cair terdapat pipa U 4. Thermometer
yang memiliki satu tabung terbuka dan Thermometer adalah alat yang
satu tabung tertutup. Cairan dalam digunakan untuk mengukur temperatur
tabung dapat berupa air raksa, alkohol, (suhu), ataupun perubahan temperatur.
ataupun air. Adapun gambar manometer Istilah thermometer berasal dari bahasa
zat cair dapat dilihat pada Gambar 2 latin thermo yang berarti panas dan
berikut ini. meter yang berarti untuk mengukur.
Adapun gambar thermometer dapat
dilihat pada Gambar 3.5 berikut ini.

Ganbar 2. Manometer Zat Cair


Gambar 4. Thermometer

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Edisi Juni 2016, Hal. 12-18 13
Adapun Gambar skema pengambilan dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini.
dan analisa data boiler Takuma N1300 SA

Pengambilan Data:
1. Temperatur air umpan Pengolahan Data:
2. Temperatur water heater 1. Nilai panas
3. Temperatur gas buang Analisa Data Kesimpulan
2. Konsumsi bahan bakar
4. Tekanan steam 3. Efisiensi boiler
5. Produksi steam
Gambar 5. Skema Pengolahan Data Boiler Takuma N1300 SA

Pengambilan data pada penelitian ini yang telah terpasang di boiler Takuma
dilakukan secara bersamaan, yaitu N1300 SA setiap jamnya.
temperatur air umpan, temperatur water
heater, temperatur gas buang, tekanan HASIL DAN PEMBAHASAN
steam, dan produksi steam. Pengambilan Hasil pengolahan data dan analisa
data dilakukan dengan melihat dan menulis pada boiler Takuma N1300 SA dapat dilihat
angka yang telah ditunjukkan pada alat ukur pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Hasil Pengolahan dan Analisa Boiler Takuma N1300 SA


Tahun Operasional Boiler
No Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
2
1 Tekanan boiler (Kg/cm ) 23.02838 22.01338 19.33351 20.01446 18.65234
2 Temperatur air (oC) 30 30 30 30 30
o
3 Temperatur daerator ( C) 33.41667 35.25 42.08333 37.08333 45.16667
o
4 Temperatur steam ( C) 230.7462 221.8333 231.5833 229.5833 230.1667
5 Temperatur feed water (oC) 105.5833 115.25 133.9167 115.25 138.0833
o
6 Temperatur gas buang keluar ( C) 135.1667 138.4167 142.1667 140.8333 142.8333
7 Temperatur gas buang masuk (oC) 152.6667 159.1667 189.9167 178.4167 196.9167
8 Produksi steam (kg/jam) 45000 45000 45000 45000 45000
9 Konsumsi bahan bakar (kg/jam) 8331,30 8345.089 8455.781 8398.193 8499.871
10 Enthalpi uap saturasi (kkal/kg) 669.29 669.26 668.8068 669.2 668.405
Enthalpi air temperatur saturasi
11 (kkal/kg) 97.5492 114.8721 134.6272 124.9163 138.8693
12 Efisiensi ketel uap (%) 92.95 89.98 88.2 89.13 86.73

Efisiensi Boiler
94
93
92 y = -1.425x + 2958
Efisiensi Boiler

91 R² = 0.8066
90
Efisiensi Boiler
89 Linear (Efisiensi Boiler)
88
87
86
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Waktu Operasional
Gambar 6. Perbandingan Efisiensi Boiler Terhadap Waktu Operasional
dengan Perhitungan Efisiensi Secara Tidak Langsung

14 Muhammad Arifin, Deteriorasi Kinerja Ketel Uap Takuma N1300 SA Terhadap Waktu
Operasional Pada Sistem Pengolahan Kelapa Sawit dengan Kapasitas 90 Ton TBS/Jam
Pada Gambar 6 dapat dilihat terjadi terjadinya penurunan efisiensi pada boiler
penurunan efisiensi mulai dari tahun 2011- diakibatkan kurangnya perawatan berkala
2015. Pada tahun 2011 didapatkan efisiensi yang dilakukan dan waktu operasional dari
sebesar 93.43 % dan pada tahun 2015 ketel uap itu sendiri. Sedangkan untuk
terjadi penurunan efisiensi yang cukup besar mengetahui grafik perbandingan temperatur
yaitu sebesar 6.7 %. Penurunan efisiensi gas buang dengan efisiensi ketel uap dapat
boiler terjadi akibat banyak faktor-faktor dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8 berikut
penyebabnya. Salah satu faktor penyebab ini.

Grafik Perbandingan Efisiensi Terhadap


Temperatur Gas Buang Boiler
94 144
93
142
92
Efisiensi Boiler (%)

91 140
90
89 138
88 136
87
86 134
85
132
84
83 130
1 2 3 4 5
Efisiensi Boiler (%) 92.95 89.98 89.13 88.2 86.73
Temperatur Gas Buang
135.1667 138.4167 142.1667 140.8333 142.8333
Boiler (oC)

Gambar 7. Grafik Perbandingan Efisiensi Terhadap


Temperatur Gas Buang Boiler

Efisiensi Boiler Terhadap Temperatur Gas Buang


94
93
y = -0.7318x + 192.01
92 R² = 0.9714
Efisiensi Boiler

91
90
Efisiensi Boiler
89
88
87
86
134 136 138 140 142 144 146
Temperatur Gas Buang
Gambar 8. Grafik Perbandingan Efisiensi Terhadap
Temperatur Gas Buang Boiler

Pada Gambar 7 dan Gambar 8 dapat untuk memanaskan air, sehingga semakin
terlihat adanya perbedaan temperatur gas besar panas yang terbuang melalui cerobong
buang yang terjadi terhadap efisiensi ketel ketel uap. Apabila kebutuhan panas (kalor)
uap. Pada grafik tersebut terlihat semakin pembentuk steam semakin tinggi maka
rendah efisiensi pada ketel uap akan suplai kalor dari bahan bakar akan semakin
semakin tinggi temperatur pada gas buang bertambah, sehingga kebutuhan bahan
ketel uap itu sendiri, dikarenakan panas yang bakar juga akan semakin besar dan lebih
dihasilkan tidak semuanya bisa dimanfaatkan boros. Pada tahun 2011 efisiensi sebesar

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Edisi Juni 2016, Hal. 12-18 15
93.43 % dengan temperatur gas buang a. Waktu operasional boiler.
sebesar 135.18 oC dan pada tahun 2012 b. Perawatan (maintenance) yang
dengan efisiensi sebesar 89.98 % temperatur dilakukan.
gas buangnya sebesar 138.45 oC, dari c. Prosedur pengoperasian yang
analisa data tersebut terjadi kenaikan dilakukan operator.
temperatur gas buang sebesar 3.27 oC. d. Bahan bakar yang digunakan.
Sehingga dari analisa data tersebut dapat e. Air umpan yang digunakan.
disimpulkan semakin rendah efisiensi ketel f. Timbulnya kerak pada pipa-pipa air
uap akan semakin tinggi temperatur gas boiler.
buang yang dihasilkan. Sehingga untuk mengurangi
Pengamatan dan analisa yang terjadinya penurunan efisiensi yang cepat
dilakukan pada boiler Takuma N1300 SA di diperlukan perawatan berkala yang baik dan
Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT. benar, pengoperasian boiler yang baik dan
Padasa Enam Utama Kebun Koto Kampar benar. Sesuai dengan SOP (Standar
Riau selama lima tahun terjadi penurunan Operasional Pekerja) yang telah ditentukan.
efisiensi setiap tahunnya, dikarenakan Sedangkan untuk mengetahui grafik
banyak faktor-faktor penyebabnya. Adapun perbandingan konsumsi bahan bakar dengan
faktor-faktor penyebab terjadinya penurunan efisiensi ketel uap dapat dilihat pada Gambar
efisiensi adalah sebagai berikut: 9 dan Gambar 10 berikut ini.

Grafik Perbandingan Efisiensi Terhadap


Konsumsi Bahan Bakar Pada Boiler

Konsumsi Bahan Bakar (kg/jam)


94 8550
Temperatur Gas Buang

93 8500
92
91 8450
90 8400
89
8350
88
87 8300
86 8250
85
84 8200
83 8150
1 2 3 4 5
Konsumsi bahan bakar
8288.502 8345.089 8455.781 8398.193 8499.871
(kg/jam)
Efisiensi ketel uap (%) 92.95 89.98 88.2 89.13 86.73
Gambar 9. Grafik Perbandingan Efisiensi Boiler Terhadap
Konsumsi Bahan Bakar

Konsumsi bahan bakar (kg/jam)


8550
Konsumsi Bahan Bakar (kg/jam)

y = -32.298x + 11288
8500 R² = 0.9213

8450

8400 Konsumsi bahan bakar


(kg/jam)
8350 Linear (Konsumsi
bahan bakar (kg/jam))

8300

8250
86 88 90 92 94
Efisiensi Boiler (ηk)

Gambar 10. Grafik Perbandingan Efisiensi Boiler Terhadap


Konsumsi Bahan Bakar

16 Muhammad Arifin, Deteriorasi Kinerja Ketel Uap Takuma N1300 SA Terhadap Waktu
Operasional Pada Sistem Pengolahan Kelapa Sawit dengan Kapasitas 90 Ton TBS/Jam
Pada Gambar 9 dan Gambar 10 yang dihasilkan dari proses
diatas dapat dilihat terjadi perubahan pembakaran diruang bakar tidak dapat
konsumsi bahan bakar terhadap efisiensi didistribusikan secara maksimal pada
boiler Takuma N1300 SA. Perubahan fluida yang berada didalam pipa-pipa,
konsumsi bahan bakar tersebut dipengaruhi sehingga banyak panas yang terbuang
oleh kinerja dari boiler tersebut, semakin ke cerobong asap.
rendah efisiensi boiler akan semakin tinggi
konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan. DAFTAR PUSTAKA
Data pada tahun 2011didapat efisiensi boiler Atabani, A.E., Saidur, R., Silitonga, A.S.,
sebesar 93.43 % dengan konsumsi bahan Mahlia, T.M.L., & Sebayang, A.H.,
bakar 82.88.502 kg/jam, pada tahun 2012 2013, “Energy Economical and
efisiensi boiler sebesar 89.98 % dengan Envirotment Analysis of Industrial
konsumsi bahan bakar 8345.089 kg/jam, Boiler Using Economizer”,
tahun 2013 efisiensi boiler sebesar 88.2 % International Journal of Energy
dengan konsumsi bahan bakar 8455.781 Engineering (IJEE), Vol. 3, Iss. 1, PP,
kg/jam, dari hasil analisa tersebut terjadi Hlm. 33 – 38.
kenaikan konsumsi bahan bakar sebesar Birkett, H & Stein, J., 2008, “Energy Self-
167.279 kg/jam. Sufficiency and Cogeneration in
Pada tahun 2014 terjadi kenaikan Louisiana Cane Sugar Factories”,
efisiensi boiler sebesar 89.13 % dengan Journal of the American Society of
konsumsi bahan bakar sebesar 8398.193 Sugar Cane Technologists, Volume
kg/jam dibandingkan pada tahun 2013 28-2008.
dengan efisiensi sebesar 88.2 % dan Defrees, J., Rachel, S., ASHRAE Associate,
konsumsi bahan bakar sebesar 8455.781 Member., & Foote, J., 2007,
kg/jam. Kenaikan efisiensi boiler tersebut “Condensing Economizers”, ASHRAE
dikarenakan pada akhir bulan pada tahun Journal, Energy Engineering, Volume
2013 dilakukan penggantian komponen- 105, Issue 5, 2008.
komponen yang sudah tidak bekerja dengan Djokosetyardjo, MJ., 1987, Ketel Uap,
maksimal seperti pipa-pipa steam, Pradnya Paramitha; Jakarta
pembersihan pada pemanas air mula, dan Handoyo, Yopi., 2014, “Analisis Alat Penukar
pompa-pompa yang sudah tidak bekerja Kalor pada Ketel Uap”, Jurnal Teknik
dengan maksimal. Mesin, Fakultas Teknik, Universitas 45
Bekasi. ISBN: 978-602-70012-0-6.
KESIMPULAN Harahap, Rivai, 2013, Standar Operasional
Adapun kesimpulan yang dapat Prosedur (SOP) Bidang Teknik, PT.
diambil dari hasil analisa boiler Takuma Padasa Enam Utama Kebun Koto
N1300 SA pada PT. Padasa Enam Utama Kampar Riau, Jakarta.
Kebun Koto Kampar Riau adalah sebagai Jain, Amit Kumar., 2012, “An Approach
berikut. towards Efficient Operating of Boilers”,
a. Terjadi penurunan kinerja paling besar Internasional Journal of Scientific &
dari hasil analisa dan pengolahan data Engineering Research, (ISSN 2229-
pada tahun 2015 yaitu sebesar 86.73 5518), Volume 3, Issue 6, June-2012.
% dikarenakan banyak faktor Kumar, Revinder., Raju, V.R., Ravi, K.N., &
penyebabnya salah satunya waktu Krishna, V.Ch., 2012, “Investigation of
operasinal boiler yang sudah lama dan Improvement in Boiler Efficiency
kurangnya perawatan berkala yang through Incorporation of Additional
diterapkan. Bank of Tubes in the Economiser for
b. Hasil analisa dan pengamatan pada Supereritical Steam Power Cycles”,
boiler selama lima tahun dapat International Journal of Engineering
disimpulkan, semakin lama waktu Research and Development, (eISSN:
operasional boiler tersebut, semakin 2278-067X, pISSN: 2278-800X),
menurun juga performa dari boiler itu Volume 4, Issue 8 (November 2012),
sendiri, dikarenakan banyak faktor PP, 9-100.
penyebabnya seperti timbulnya kerak- Muin, Syamsir. A.,1988, Pesawat-pesawat
kerak pada pipa steam, menurunnya Konversi Energi 1 (Ketel Uap),
kinerja dari setiap komponen, dan lain- Rajawali Pres, Jakarta.
lain. Murni., 2011, Mekanika Efisiensi Boiler
c. Semakin tinggi temperatur pada gas Dengan Memanfaatkan Gas Buang
buang akan semakin rendah efisiensi Untuk Pemanas Ekonomiser, Jurnal
boiler tersebut, dikarenakan panas

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Edisi Juni 2016, Hal. 12-18 17
Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin Economizer”, PT. REA KALTIM
Universitas Diponegoro, Semarang. PLANTATIONS, Kalimantan Timur.
Soeparno., 1990, Intruksi Pengoperasian [Online] Available From:
Takuma Water Tube Boiler, PT. Super www.scribd.com/doc/250701231/penin
Andalas Steel. Medan. gkatanboiler.dengan.menggunakan.ec
Wiharja, dan Susanto. J.P., 2008, onomizer, [Accessed: Sunday, 30 Mei
“Peningkatan Efisiensi Pembakaran 2016, 20:00].
Pada Boiler Melalui Penerapan Departement Of Energy.U.S., 2012,
Produksi Bersih”, Jurnal Teknik “Consider Installing a Condensing
Lingkungan, Fakultas Teknik, United Economizer, Advanced Manufacturing
Nation Environment Programme Office Energy Efficiency and
(UNEP). ISSN: 1441-318X. Hal: 40-47. Renewable Energy”. [Online] Available
Yuliandi, Ferry., 2005, Analisa Performance From: www.eere.energy.gov,
Boiler Pipa Air Dengan [Accessed: Sunday, 30 Mei 2016,
Membandingkan Adanya Ekonomiser 20:10].
dan Tanpa Ekonomiser yang Dulong, dan Petit., 2013, “Hight Heating
digunakan di Pabrik PKS Berkapasitas Value & Low Heating Value”, [Online]
40 Ton TBS/Jam, Jurnal Tugas Akhir, Available From:
Jurusan Teknik Mesin, Institut http://ariefrvi.blogspot.com/,2013/07/hh
Teknologi Medan. v-danlhv.html, [Accessed: Monday, 20
Bahrudin, Imam., 2014, “Peningkatan Juni 2016, 16:32]
Efisiensi Boiler Dengan Menggunakan

18 Muhammad Arifin, Deteriorasi Kinerja Ketel Uap Takuma N1300 SA Terhadap Waktu
Operasional Pada Sistem Pengolahan Kelapa Sawit dengan Kapasitas 90 Ton TBS/Jam

Anda mungkin juga menyukai