Anda di halaman 1dari 17

Presented By

Citra Borneo Indah Grup


2013
Threshing Station

Stasiun Pemipilan adalah tahapan dalam Pabrik Kelapa Sawit yang bertujuan
memisahkan TBS yang telah direbus dari brondolan dan janjang kosong.
Dengan tetap memperhatikan pencapaian throughput mill per jam dan
meminimalkan losses CPO dan PK (Palm Kernel) di janjangan kosong (Empty
Bunch).

Objektive Threshing:
1. Proses pemipilan dilakukan secara continiu untuk mencapai
throughput pabrik yang diharapkan.
2. Losses minyak dalam tandan kosong maksimal 2.25% terhadap
sampel
3. USB sebesar maksimal 2.5% terhadap sampel

2
Threshing Station

TBS yang telah direbus

Thresher

Berondolan Janjangan kosong


3
Alur Stasiun Threshing

4
Prinsip Kegiatan
Prinsip Kegiatan Pemisahan Berondolan ada 3, yaitu :

• Penuangan janjangan melalui Tippler/Hoisting crane ke


Autofeeder/Bunch hopper untuk feeding ke Thresher
• Pemisahan berondolan dari tandannya menggunakan
prinsip bantingan di Thresher
• Pengangkutan material yang dipisahkan yakni
berondolan ke Digester dan janjangan kosong ke
Incenerator atau Empty Bunch Hopper

5
Alat Penuang TBS
1. HOISTING CRANE
• Mengangkat dan menuang TBS ke Auto Feeder
• Kapasitas angkut 5 ton
• Lintasan dibuat dari INP 38
• Khusus Pabrik Minyak Kelapa Sawit
• Harus dilengkapi catwalk untuk tujuan perawatan
2. TIPPLER
• Digunakan untuk menuang TBS ke Bunch Elevator
• Sistem gerakan Rotasi CW/CCW
• Penggerak Elektromotor
• Transmisi Roda Gigi dan Rantai
• Lebih simple khususnya dari segi keamanan dan
maintenance

6
Peralatan Utama
AUTO FEEDER
Berfungsi sebagai pengatur banyaknya pengumpanan TBS
rebus pada bunch hopper untuk dilanjutkan ke Sterilized
Bunch Conveyor dan dibawa ke Thresher drum agar konstan
dan tidak melebihi kapasitas SBC dan Thresher

BUNCH HOPPER
Berfungsi sebagai wadah sementara penampung janjangan
buah dari lori 4,5 ton dan 7,5 ton dengan Tippler sebelum
dibawa ke Thresher.

7
Peralatan Utama
THRESHER DRUM

 Fungsi: Memipil/melepaskan berondolan dari


janjangannya.
 Prinsip: TBS dimasukkan ke drum yang dilengkapi kisi-
kisi dan sudu pengarah.
 Mekanisme pelepasan berondolan adalah dengan jatuh
dan melempar di dalam drum thressher

8
Kontruksi Thresher
• Diameter Drum Thressher ± 2000 mm dan panjang ± 5500
mm
• Drum Thressher dilengkapi dengan kisi-kisi yang dibuat
dari plat bar dilas dengan jarak ± 50 mm tempat keluarnya
berondolan
• Sudut sudu pengarah ± 100 - 150

9
Putaran Thresher
40(D-d)/2
N=
D-d

dimana:
• N = putaran Thressher drum (rpm)
• D = Diameter drum (m)
• d = Diameter tandan rata-rata (m)
Contoh: D = 2 m
d = 0,3 m
Maka:
N = 22 rpm

10
Dalam praktek, biasanya tidak semua berondolan dapat
terpipil dari janjangannya. Kondisi ini dapat disebabkan
oleh beberapa hal :
1. Buah yang diolah masih tergolong buah mentah dan
hard bunch.
2. Proses perebusan di Sterilizer tidak sempurna karena
waktu perebusan dan tekanan steam yang kurang.
3. Kapasitas janjangan buah yang masuk ke Thresher
berlebih (over feeding).
4. Sudu – sudu bantingan dan pengarah Thresher tidak
berfungsi dengan baik.

11
Peralatan Utama
BUNCH CRUSHER
Berfungsi untuk memecah jangkos agar berondolan yang
masih tertinggal mudah terlepas di Second Thresher.

SECOND THRESHER
Tujuan: menurunkan jumlah berondolan yang tidak terpipil
pada jangkos yang diolah pada Thresher pertama
sebelum dibuang ke Hopper/ Incenerator.

12
Alat Transport
BOTTOM CROSS CONVEYOR DAN FRUIT ELEVATOR
Fungsi: membawa dan mengangkut brondolan terpipil
menuju distributing conveyor.

DISTRIBUTING CONVEYOR
Fungsi: mendistribusikan atau membagi berondolan untuk
masuk dan diproses di Digester

13
Permasalahan yang sering timbul
No. Permasalahan Penyebab Tindakan

1 Oil losses di empty a. TBS memar akibat a. Diusahakan agar buah kebun
bunch tinggi bongkar lantai. inti selalu bongkar ke dalam
loading ramp.
b. Waktu perebusan terlalu b. Waktu perebusan disesuaikan
lama. dengan kondisi TBS (segar atau
restan).
c. Buah restan dan busuk c. Menerapkan system FIFO
untuk pengisian TBS ke lori.
d. Kisi-kisi threshing drum d. Membersihkan kisi-kisi
kotor/tersumbat. threshing drum dari sampah
minimum sekali seminggu.
2 USB tinggi a.Persentase buah mentah a. Melakukan sortasi dengan
tinggi. benar, dimana TBS Mentah
untuk Plasma dan luar
dipulangkan dan untuk Inti
berkoordinasi dengan pihak
kebun inti.
Melakukan penambahan waktu
perebusan.
b. Rotor bunch crusher sudah b. Melakukan penggantian rotor
aus. dan jarak antara rotor bunch
crusher disesuaikan.
c. Threshing jalan satu unit. c. Melakukan recycle USB
kembali ke Sterilizer
d. Feeding threshing terlalu d. Mengatur Feeding yang masuk
besar. ke Thresher kontinu dan sesuai
kapasitas

14
Pengendalian Proses
Hal – hal yang harus diperhatikan selama proses berlangsung.
1. Penuangan di Tippler/Auto Feeder harus disesuaikan dengan
kapasitas pabrik dan kapasitas lori agar tidak terjadi overloading
2. Berondolan yang jatuh disekitar Tippler, lantai Bunch Elevator, Fruit
Conveyor dan Elevator harus dibersihkan segera dan dimasukkan
ke Fruit Conveyor.
3. Seluruh sampah yang berserakan disapu dan dibuang ke
tong/lubang sampah, dan kotoran minyak yang berjatuhan di lantai
dibersihkan dengan fibre, selanjutnya fibre dimasukkan ke Fruit
Conveyor.
4. Janjangan kosong yang sangkut pada kisi-kisi Thresher dan Inclined
Empty Bunch Conveyor harus selalu dibersihkan.
5. Bila saat operasional ditemukan benda asing atau terdengar suara
yang mencurigakan pada peralatan harus dilakukan pemeriksaan.

15
16
Thresher Drum

22

Anda mungkin juga menyukai