Basic Diagram of a Boiler

STEAM
WATER
STEAM/WATER SYSTEM BLOWDOWN

FUEL MIXING OF FURNACE HEAT FLUE GAS

FUEL & AIR TRANSFER
SURFACE

AIR ASH
Steam & Mud Drum / Circulation
STEAM
STEAM

FURNACE FLUE GAS

FUEL CIRCULATION
FLAME
AIR

MUD
DRUM

WATER
GAS BAFFLES CIRCULATES
CLOCKWISE
BAHAN BAKAR HARUS MEMPUNYAI KUALIFIKASI SEBAGAI BERIKUT :
a. MUDAH DIDAPAT & KAYA AKAN BAHAN2 YG BERASAL DARI ALAM
b. MUDAH DISIMPAN & DIPINDAHKAN
c. MUDAH PENGGUNAANNYA & AMAN, JUGA TIDAK MENIMBULKAN EFEK
SAMPING

ANALISA PENDEKATAN { PROXIMITE ANALYSIS }

ANALISA KOMPONEN :
a. KANDUNGAN AIR TERLALU BANYAK
- PENGAPIAN JELEK
- ENERGI YG DIDPT RENDAH & TERJADI KEHILANGAN PANAS
b. KANDUNGAN ABU TERLALU BANYAK
- HEATING VALUE RENDAH
- EFISIENSI PEMBAKARAN JELEK
- PENANGANAN SUKAR
c. ZAT-ZAT YG MUDAH MENGUAP TERLALU BANYAK
- NYALA API PANJANG TERBENTUK GAS CO
- MUDAH TERBENTUK ASAP HITAM
d. KANDUNGAN KARBON TETAP TERLALU BANYAK
- NILAI PEMBAKARAN TINGGI
- NYALA API PENDEK
 ANALISA UNSUR
{ ELEMENTAL ANALYSIS }

OKSIGEN O2
KARBON ( C )
HIDROGEN ( H2 )
NITROGEN ( N2 )
BELERANG ( S )
CONTOH KANDUNGAN UNSUR-UNSUR
UNTUK
MINYAK BERAT DAN BATU BARA
Nama Unsur Minyak Berat ( % ) Batu Bara ( % )

Oksigen O2 < 0.05 6 - 24

Karbon ( C ) 11 - 13 2-4
Hidrogen ( H2 ) 0.36 - 0.7 10 - 20
Nitrigen ( N2 ) 0.03 - 0.3 0.8 - 1.9
Belerang ( S ) 0.1 - 3.0 0.1 - 3.5
< 0.05 16 - 24
 NILAI EFISIENSI PEMBAKARAN
TEMPERATUR API ( LIGHTING TEMPERATURE )
 TEMPERATUR API RENDAH ADALAH TEMPERATUR KETIKA BAHAN BAKAR
MENDAPAT PANAS DAN TERBAKAR SENDIRI TANPA BANTUAN NYALA API.
 TITIK API ADALAH ( LIGHTING POINT ) DITENTUKAN OLEH KESEIMBANGAN
ANTARA NILAI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN OLEH PEMBAKARAN
BAHAN BAKAR DENGAN NILAI PEMBAKARAN YANG DIKELUARKAN KE
ATMOSFER.

TABEL TEMPERATUR API

TITIK NYALA (FLASH POINT)
Bahan Bakar Temperatur Api 0C Adalah Temperatur terendah pada peristiwa
Minyak Berat 250 - 380 penyalaan Bahan Bakar
Gasoline 300 - 350
Kayu 250 - 300 Tabel beberapa titik nyala bahan bakar
Batu Bara 250 - 450
Kokas 400 - 600 Bahan Bakar Titik Nyala 0C
Gas Batu bara 650 - 750 Minyak Berat < 0
LNG 700 - 800 Gasoline < 0
Karbon 800 Kerosene 40 - 70
Gas CO 580 - 650 Minyak Berat 120
Hidrogen 580 - 600
Belerang 630
 TITIK PEMBAKARAN
( HEATING VALUE)
ADALAH BANYAKNYA PANAS YANG DIKELUARKAN KETIKA BAHAN BAKAR
TERBAKAR SEMPURNA, TIAP SATU SATUAN MASA (KAL/KG)
BAHAN BAKAR YANG DIBAKAR

ADA 2 (DUA) METODE YANG BISA DIPAKAI YAITU :

a. MENGGUNAKAN ALAT BOMB KALORIMETER

b. MENGGUNAKAN ANALISA UNSUR

Gambar
Bomb
Kalorimeter
 KLASIFIKASI BAHAN BAKAR

DITINJAU DARI WUJUDNYA BAHAN BAKAR DAPAT DIBEDAKAN

MENJADI :
a. BAHAN BAKAR CAIR (LIQUID FUEL)
MINYAK BERAT (HEAVY OIL), MINYAK DIESEL (DIESEL OIL),
KEROSIN, MINYAK MENTAH (CRUDE OIL).
b. BAHAN BAKAR GAS (GAS FUEL)
GAS BATU BARA (COAL GAS), GAS ALAM CAIR (LNG), GAS
PETROLIUM CAIR (LPG).
c. BAHAN BAKAR PADAT (SOLID FUEL)
BATU BARA (COAL), KOKAS, KAYU
BAHAN BAKAR CAIR

KELEBIHAN BAHAN BAKAR MINYAK JIKA DIBANDINGKAN DENGAN BAHAN

BAKAR PADAT ADALAH :
KUALITAS STABIL DAN NILAI PEMBAKARAN TINGGI
TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN MUDAH
KUALITAS TIDAK BERUBAH WALAUPUN DISIMPAN LAMA
KANDUNGAN ABU SEDIKIT

TABEL KOMPOSISI KIMIA DAN SIFAT BAHAN BAKAR CAIR

Minyak Minyak Minyak Minyak
Kerosene
Berat C Berat B Berat A Diesel
Spesifik gravity (15/4 oC) > 0,93 > 0,89 > 0,86 0,82 - 0,85 0,78 - 0,80
C 83,03 84,5 84,58 85,6 85,7
H 10,48 11,34 11,83 13,2 14,0
Komposisi
Kimia O 0,48 0,36 0,7 - -
N 0,29 0,18 0,003 - -
S 2,85 2,1 0,85 < 0,2 < 0,01
Kkal / Kg 9.760 10.000 10.160 10.280 10.570
Kkal / l 9.126 9.050 8.484 8.450 8.245
Titik Nyala oC 70 60 60 50 40
Kandungan Udara teori 10,3 10,6 10,7 11,2 11,4
 MINYAK BERAT
a. SPESIFIK GRAFITY (SG) ------> 0,84 - 0,96
TITIK NYALA (FLASH POINT) -----> 120 OC
b. VISKOSITAS
JIKA VISKOSITAS TINGGI BAHAN BAKAR AKAN SULIT MENGALIR DAN
PENYEMPROTAN JADI JELEK
c. TITIK PADAT (SOLID POINT) DAN TITIK TUANG (POUR POINT)

TITIK PADAT BAHAN BAKAR ADALAH TEMPERATUR TERENDAH DIMANA BAHAN

BAKAR MULAI MEMADAT.
TITIK TUANG ADALAH TEMPERATUR TERENDAH DIMANA BAHAN BAKAR MULAI
DAPAT MENGALIR. UMUNYA PADA MINYAK BERAT TITIK TUANG LEBIH TINGGI 2,5
OC DIBANDING TITIK PADAT.

NILAI PEMBAKARAN
KARAKTERISTIK NILAI PEMBAKARAN MINYAK BERAT TIDAK TERLALU BANYAK
BERUBAH JIKA DIBANDING DENGAN BAHAN BAKAR PADAT DAN BAHAN BAKAR
GAS. BILA SG LEBIH KECIL BERARTI MEMPUNYAI NILAI PEMBAKARAN YANG
LEBIH TINGGI.
 RESIDU KARBON
RESIDU KARBON ADALAH BAHAN YANG TIDAK DAPAT DIBAKAR DENGAN
MENGGUNAKAN PERCOBAAN STANDAR. JIKA RESIDU KARBON TERLALU
BANYAK KARBON AKAN MELEKAT PADA UJUNG ATAU BAGIAN ATAS BURNER
TIP. PADA BATU BARA BIASANYA 7 - 13 %.
AIR DAN CAMPURAN-CAMPURANNYA
JIKA TERLALU BANYAK KANDUNGAN AIR MAKA :
 TERJADI KEHILANGAN PANAS.
 TERJADI PEMBAKARAN VIBRASI.
 PADA WAKTU PENYIMPANAN DAPAT TERJADI EMULSI SLUDGE
BILA TERLALU BANYAK CAMPURANNYA (ADMIXTURE)
 MENYUMPAT KATUP.
 POMPA BAHAN BAKAR, FLOW METER, BURNER TIP CEPAT LELAH.
HAL-HAL YANG SEHARUSNYA UNTUK MENCEGAH
 LAKUKAN PENGURASAN PADA TANKI BAHAN BAKAR
 BERSIHKAN SARINGAN ATAU FILTER MINYAK DENGAN BAIK
 JIKA CAMPURAN-CAMPURAN TERLALU BANYAK, GUNAKAN SEPARATOR
SENTRIFUGAL ATAU ZAT KIMIA PEMISAH SEDIMEN

CATATAN PADA TEMPERATUR YG TINGGI AIR AKAN TERSEDIMENTASI KE DASAR TANKI

 KOMPONEN ABU
GANGGUAN-GANGGUAN YANG TIMBUL
 ABU AKAN MELEKAT PADA PERMUKAAN BIDANG PANAS.
 ABU KOROSI TEMPERATUR TINGGI (HIGHT TEMPERATUR
CORROSION).
UNSUR VANADIUM YANG TERKANDUNG DIDALAM MINYAK BERAT
SETELAH TERJADI PEMBAKARAN AKAN BERUBAH MENJADI VO5 , VO5
INI MELEKAT PADA PERMUKAAN BIDANG PANAS YANG MEMPUNYAI
TEMPERATUR TINGGI DAN MENYEBABKAN KOROSI DAN PERISTIWA INI
DISEBUT DENGAN KOROSI TEMPERATUR TINGGI.
TITIK CAIR VANADIUM 670 0C DAN JIKA DITAMBAHKAN NATRIUM MAKA
TITIK CAIRNYA TURUN MENJADI 550 0C.

BELERANG (SULFUR)
 TERJADI POLUSI UDARA DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA
MANUSIA
 MENYEBABKAN KOROSI TEMPERATUR RENDAH (LAW
TEMPERATURE CORROSION)
 KEMAMPUAN UNTUK DAPAT TERBAKAR
(COMBUSTIBILITY)
KEMAMPUAN UNTUK DAPAT TERBAKAR MINYAK BERAT DITENTUKAN OLEH APAKAH
PROSES PENGABUTANNYA BERLANGSUNG DENGAN STABIL.
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :
 SESUAIKAN DENGAN BURNER
 HARUS SEKECIL MUNGKIN MENGANDUNG AIR DAN CAMPURAN2NYA
 KANDUNGAN SULFURNYA KECIL

Tabel Titik Nyala, Viskositas, Titik Tuang, Residu Karbon, Kandungan Air, Abu,
Sulfur, dari Minyak Berat A, B dan C

Titik Viskosit as Titik Tuang Residu

Reaktor Air % Abu % Sulfur %
Nyala 0C 50 0C Cst 0
C Karbon %
Minyak berat A
Netral > 60 < 20 < 5 < 4 < 0.3 < 0.5 < 0.5
No. 1
Minyak berat A
Netral > 60 < 20 < 5 < 4 < 0.3 < 0.5 < 2.0
No. 2
Minyak berat B Netral > 60 < 50 < 10 < 8 < 0.4 < 0.05 < 3.0
Minyak berat C
Netral > 70 < 250 - - < 0.5 < 1.0 < 3.5
No. 1
Minyak berat C
Netral > 70 < 400 - - < 0.6 < 1.0 -
No. 2
Minyak berat C < 400
Netral > 70 - - < 2.0 - -
No. 3 > 400
 KUALITAS SUATU BATU BARA DITENTUKAN OLEH PERBANDINGAN ANTARA
ZAT YANG MUDAH MENGUAP DENGAN KARBON TETAP. DIMANA
PERBANDINGAN INI DISEBUT DENGAN PERBANDINGAN BAHAN BAKAR
(FUEL RATIO). SEMAKIN TINGGI ANGKA FUEL RATIO MAKA SEMAKIN
BAIK KUALITAS BATU BARA TERSEBUT.

CONTOH FUEL RATIO

ANTRASIT DENGAN PERBANDINGAN :
 ZAT YANG MUDAH MENGUAP 3 - 7 %
 KARBON TETAP 92,3 %
 FUEL RATIO > 12 %
BITUMIA BARA COKLAT (LIGNITE) DENGAN PERBANDINGAN :
 ZAT YANG MUDAH MENGUAP 27 - 35 %
 KARBON TETAP 65 - 75 %
 FUEL RATIO > 1,8 - 4 %
BATU BARA COKLAT (LIGNITE) DENGAN PERBANDINGAN :
 ZAT YANG MUDAH MENGUAP > 50 %
 KARBON TETAP > 50 %
 FUEL RATIO > 1 %
UKURAN BUTIRAN BATU BARA DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI BERIKUT :
 BONGKAHAN BATU BARA (LUMP COAL) > 40 MM
 BATU BARA HALUS (FINE COAL) 3 - 40 MM
 SERBUK BATU BARA (DUST COAL)

KOMPOSISI BATU BARA

1) KANDUNGAN UAP BASAH/EMBUN (MOISTURE) DAN KANDUNGAN AIR
KANDUNGAN UAP BASAH ADALAH AIR YANG MENEMPEL DI ATAS BUTIRAN-BUTIRAN BATU
BARA YANG DIKURANGI ATAU DIHILANGKAN DENGAN PROSES PENGERINGAN. UNTUK
BONGKAHAN KANDUNGAN UAP BASAH 2 - 3 % UNTUK BATU BARA HALUS 6 - 7 %
SEDANGKAN UNTUK SERBUK BATU BARA 15 - 20 %

2) ZAT YANG MUDAH MENGUAP (VOLATILE MATTER)

JIKA DALAM BATU BARA BANYAK MENGANDUNG UNSUR YANG MUDAH MENGUAP MAKA
NYALA API MENJADI PANJANG DAN DALAM HAL INI KADANG-KADANG DALAM PROSES
PEMBAKARAN KEKURANGAN UDARA SEHINGGA AKAN TERJADI PEMBAKARAN TIDAK
SEMPURNA DENGAN TERBENTUKNYA CO DAN ASAP HITAM.

3) KANDUNGAN KARBON TETAP (FIXED KARBON)

KARBON MERUPAKAN UNSUR UTAMA DALAM BATU BARA. BATU BARA DALAM JANGKA
WAKTU YANG LAMA SEBAGIAN UNSUR CARBON AKAN BERUBAH MENJADI CARBON TETAP
(FIXED CARBON) SEHINGGA DALAM SETIAP BATU BARA TERDAPAT KARBON TETAP DAN
KARBON YANG MUDAH MENGUAP. BILA BATU BARA DIBAKAR BERARTI MEMBAKAR KARBON
TETAP SEHINGGA TERJADI NYALA API PENDEK SETELAH ZAT YANG MUDAH MENGUAP
KELUAR.
4) KANDUNGAN ABU (ASH CONTENT)
ABU MEMPUNYAI UAP BASAH ADALAH AIR YANG MENEMPEL DI ATAS BUTIRAN-BUTIRAN BATU
BARA YANG DIKURANGI ATAU DIHILANGKAN DENGAN PROSES PENGERINGAN. UNTUK
BONGKAHAN KANDUNGAN UAP BASAH 2 - 3 %, UNTUK BATU BARA HALUS 6 - 7 %,
SEDANGKAN UNTUK SERBUK BATU BARA 15 - 20 %.

5) KANDUNGAN SULFUR (SULFUR CANTENT)

AKIBAT KANDUNGAN SULFUR :

 TERJADI POLUSI UDARA

 MENYEBABKAN KOROSI TEMPERATUR RENDAH

KEMAMPUAN UNTUK MENGEMBANG

NORMALNYA BATU BARA AKAN MENGEMBANG JIKA DIPANASKAN. JIKA BATU BARA
DALAM PENGEMBANGANNYA DAPAT MEMBENTUK RETAKAN (CRACK) MAKA AKAN
MEMBANTU DALAM PROSES PEMBAKARAN. SEHINGGA UDARA DAPAT DENGAN
MUDAH MASUK KE SELA-SELA RETAKAN SEHINGGA PADA BAGIAN BAWAH BATU
BARA DAPAT TERBAKAR.

PENCAIRAN ABU (MELTING OF ASH)

TITIK CAIR ABU ADALAH BERKISAR 1000 - 1500 0C. ABU YANG MENCARI INI AKAN
MEMBUAT AMPAS BIJI (SLAG) DAN KERAK ABU DAN DAPAT MERUSAK
REFRACTORY DAPUR.
 SIFAT MERUSAK SENDIRI (WEATHERING) DAN MEMBARA SENDIRI
(AUTOGENESOUS IGNITION)

SERING KALI KALAU BATU BARA DI SIMPAN DI UDARA LUAR SECARA

LANGSUNG TERKENA MATAHARI AKAN MEMBARA DAN AKHIRNYA DAPAT
TERBAKAR SENDIRI. PENOMENA INI DISEBUT DENGAN MERUSAK SENDIRI
(WEATHERING AND AUTOGENESOUS IGNITION).

SIFAT MERUSAK SENDIRI INI AKAN MENGAKIBATKAN :

 BATU BARA BERUBAH MENJADI BURUK
 KEHILANGAN ZAT YANG MUDAH MENGUAP
 MENGURANGI NILAI PEMBAKARAN

PENOMENA INI TERJADI KARENA :

 BATU BARA MENGANDUNG BANYAK AIR
 BANYAK MENGANDUNG ZAT YANG MUDAH MENGUAP
 UKURAN BUTIRAN TERLALU KECIL
 BATU BARA MASIH SEGAR / BARU
 TEMPERATUR UDARA LUAR TERLALU TINGGI
 UNTUK MENCEGAH SIFAT MERUSAK SENDIRI MAKA SEHARUSNYA
DALAM PENIMBUNANNYA :

CARA PENIMBUNAN BATUBARA :

 KETINGGIAN BATUBARA TIDAK LEBIH DARI 2 METER
 BUAT DRAIN WELL
 JANGAN MEMASANG ISTALASI UAP DEKAT DG TIMBUNAN BATUBARA
 JIKA TEMPERATUR DI ATAS 60 0C MAKA BUAT LUBANG PADA POSISI
TIMBUNAN, PINDAHKAN BATUBARA ATAU SEMPROTKAN AIR
 JANGAN MENCAMPURKAN BATU LAMA DAN BARU ATAU JANGAN SAMPAI
KEDUA-DUANYA BERSENTUHAN

LIGNIT
BATU BARA MENGANDUNG BANYAK AIR
 MENGANDUNG BANYAK AIR
 NILAI PEMBAKARAN RENDAH
 MUDAH RUSAK SENDIRI
 KAYU
KAYU MENGANDUNG UNSUR ABU YANG LEBIH SEDIKIT JIKA DIBANDING
DENGAN BATUBARA DAN MEMPUNYAI KECEPATAN PEMBAKARAN YANG LEBIH
CEPAT. INDUSTRI-INDUSTRI KAYU MEMAKAI SISA-SISA KAYU SEBAGAI BAHAN
BAKAR KETEL.

KOKAS
KOKAS TERBUAT DARI BATUBARA CAKING DIMANA UDARA YANG ADA DI
DALAMNYA DIKELUARKAN KEMUDIAN DIPANASKAN SEKITAR 1000 0C. SETELAH
MENGELUARKAN GAS, RESIDUNYA DISEBUT DENGAN KOKAS.

BAHAN BAKAR PADAT KHUSUS

 AMPAS TEBU (BAGASSE), BAGASSE BERASAL DARI POHON TEBU YANG
TELAH DIAMBIL NIRANYA DI PABRIK GULA. NILAI PEMBAKARANNYA 2700
KKAL/KG DAN MASIH MENGANDUNG AIR
 BARK, BARK MERUPAKAN BAHAN BAKAR YANG DIBUAT DARI
POTONGAN-POTONGAN KAYU DAN MENGANDUNG AIR SEKITAR 50-60 %
AIR. NILAI PEMBAKARAN SEKITAR 1800-2700 KKAL/KG. BIASANYA YANG
DIPAKAI SEBAGAI BAHAN BAKAR PENDUKUNG BARK INI ADALAH MINYAK
BERAT.
 PEMBAKARAN BAHAN BAKAR CAIR

JENIS BAHAN BAKAR CAIR PEMBAKARANNYA MENGGUNAKAN METODE

PENGABUTAN (atomazing method). BURNER DIPAKAI UNTUK MEMBUAT PROSES
PENGABUTAN BAHAN BAKAR CAIR. BILA PENGABUTAN BAHAN BAKAR CAIR
BAGUS, MAKA AKAN DIPEROLEH PEMBAKARAN YANG BAIK JUGA.
PROSES PEMBAKARAN BAHAN BAKAR MINYAK (CAIR) DILAKUKAN DENGAN
MENCAMPUR UDARA YANG TELAH MENDAPAT PANAS SECARA RADIASI
DENGAN BAHAN BAKAR, KEMUDIAN SECARA BERTAHAP MINYAK TERSEBUT
MENJADI UAP. JIKA TEMPERATUR MINYAK MENCAPAI TITIK NYALA MAKA AKAN
MEMBENTUK FORMASI NYALA API SEPERTI GAMBAR DI BAWAH INI.

GAMBAR
PENGABUTAN BAHAN BAKAR CAIR
JIKA DIBANDING DENGAN BATU BARA MAKA BAHAN BAKAR MINYAK :
 NILAI PEMBAKARANNYA LEBIH TINGGI
 TDK DPT TERBAKAR SCR ALAM ATAU TDK TERJADI PENURUNAN KUALITAS
 LEBIH MUDAH DALAM HAL PENYIMPANAN DAN PENGANGKUTAN
 DPT MENGIKUTI PERUBAHAN BEBAN KETEL YG NAIK TURUN
 MUDAH DLM HAL PENANGANAN
 DPT DILAKUKAN PEMBAKARAN DGN SEDIKIT UDARA PEMBAKARAN
 TDK MEMERLUKAN PENGATURAN KHUSUS PEMBUANGAN ABU, DAN SEDIKIT
JELAGA
 UTK MELAKUKAN START DAN STOP DAPAT DENGAN CEPAT

SEDANGKAN KEKURANGANNYA ADALAH :

 DINDING CEPAT RUSAK DAN SEBAGIAN TERJADI OVERHEATING KARENA
TEMPERATUR YANG BERLEBIHAN DI DALAM DAPUR
 HARUS DILAKUKAN DENGAN HATI-HATI WAKTU PENYALAAN KARENA MUDAH
MELEDAK
 KADANG-KADANG MEMBUAT POLUSI UDARA
 HARUS BERHATI-HATI TERHADAP API
 KADANG MEMBUAT SUARA BERISIK TERUTAMA KALAU BASAH
 PEMBAKARAN MINYAK BERAT

VISKOSITAS MINYAK BERAT AKAN BERKURANG JIKA MENDAPAT PANAS.

TEMPERATUR RENDAH :
 PROSES PENGABUTAN JELEK
 MENGHASILKAN JELAGA
TEMPERATUR TINGGI :
 DAPAT MENYEBABKAN CRACKING TUBE
 PENCAMPURAN DGN UDARA MENJADI LIGHT AN SHADE
 MENYEBABKAN KARBON MELEKAT PADA UJUNG BURNER

JIKA TIBA-TIBA KETEL UAP BERHENTI YANG HARUS DILAKUKAN :

 STOP SUPPLY BAHAN BAKAR DGN MENUTUP KATUP BAHAN BAKAR
 BUKA VENTILASI DAPUR DAN BUKA LEBAR2 DUMPER AGAR SISA GAS
DALAM DAPUR KELUAR SEMUA
 PERHATIKAN MASIH ADA GAS YG BERASAL DARI BAHAN BAKAR YG MASIH
MENGALIR SETELAH KETEL UAP BERHENTI DGN TIBA-TIBA (DARURAT)
 SETELAH MENCARI SEBAB TERJADINYA KETEL BERHENTI MENDADAK
DAN JIKA DIANGGAP AMAN KETEL DAPAT DIHIDUPKAN LAGI
 MENGELUARKAN KARBON

SEBAB-SEBAB DAN PENANGANANNYA ADALAH SBB :

 DERAJAT SPRAY TIDAK SESUAI, PASANG BURNER DGN BAIK DAN GANTI
BURNER TIP ATAU BURNER CUP
 JIKA TEKANAN DAN TEMPERATUR MINYAK TIDAK SESUAI DGN YANG
KETENTUAN, SETEL DAN ATUR LAGI TEKANAN DAN TEMPERATURNYA
 JIKA BURNER KOTOR MAKA BERSIHKAN ATAU DIGANTI

MENGATUR UDARA PEMBAKARAN

CARA PEMERIKSAAN ADALAH SBB :

 JIKA PEMBAKARAN TERLALU BANYAK, MAKA NYALA API MENJADI
PENDEK DAN BERKELIP-KELIP PUTIH SERTA BERCAHAYA DALAM DAPUR
 JIKA UDARA PEMBAKARAN KURANG, MAKA NYALA API MENJADI GELAP
DAN MENGELUARKAN ASAP
 JIKA UDARA TELAH SESUAI, MAKA NYALA API MENJADI ORANYE MUDA
 BILA NYALA API BERUBAH MENJADI PERCIKAN-PERCIKAN
 BURNER MENGALAMI GANGGUAN ATAU PENYETELAN BURNER KURANG
BAIK
 TEKANAN DAN TEMPERATUR SEMPROTAN (SPRAY) MINYAK ATAU ZAT-
ZAT YANG LAIN (UDARA, UAP) TIDAK SESUAI
 SUPPLAY UDARA PEMBAKARAN TERLALU BANYAK

KETEL UAP BERHENTI MENDADAK

 APAKAH NOSEL TERTUTUP SESUATU
 APAKAH SARINGAN (STRAINER) TERTUTUP SESUATU
 APAKAH DERAJAT MEMBUKA KATUP BAHAN BAKAR MENGECIL ATAU
TERJADI KELEBIHAN UDARA PEMBAKARAN
 APAKAH KANDUNGAN AIR DAN UDARA DIDLM BAHAN BAKAR TERLALU
BANYAK
 UNTUK PEMBAKARAN DGN ASSIST UAP, APAKAH UAP TERSEBUT
MENGANDUNG AIR
 APAKAH TEKANAN ASSIST UAP DAN UDARA CUKUP MEMADAI
 APAKAH TEMPERATUR MINYAK CUKUP MEMADAI
 APAKAH POWER SUPPLAY TIDAK MATI
BILA PADA WAKTU PENGOPERASIAN TERJADI API BALIK (BACK FIRE)
 PERIKSA VENTILASI
 PERIKSA TEMPERATUR BAHAN BAKAR
 PERIKSA APAKAH ADA KANDUNGAN AIR DAN UDARA DALAM BAHAN
BAKAR MINYAK
 PERIKSA APAKAH PEMBAKAR (BURNER) TIDAK KOTOR

MENCEGAH TERJADINYA KOROSI PADA TEMPERATUR RENDAH

 HILANGKAN UNSUR BELERANG DGN PRETREATMENT
 KURANGI KANDUNGAN OKSIGEN KEMUDIAN TURUNKAN TITIK EMBUN
GAS SULFIT
 KURANGI KANDUNGAN OKSIGEN KEMUDIAN LAKUKAN PEMBATASAN
TERHADAP PENURUNAN KONSENTRASI GAS SULFIT
 CEGAH TERBENTUKNYA LAPISAN TIPIS DI PERMUKAAN LOGAM
 GUNAKAN BAHAN LOGAM ANTI KOROSI
 GUNAKAN PEMANAS UDARA ATAU GAS BUANG UNTUK MENCEGAH AGAR
PERMUKAAN BIDANG PEMANAS BERTEMPERATUR TERLALU RENDAH
 CEGAH ATAU BLOK UDARA LUAR (DINGIN) UNTUK MENCEGAH TURUNNYA
TEMPERATUR PADA HEATING SURFACE
 MENCEGAH TERJADINYA KOROSI TEMPERATUR TINGGI
OPERASIKAN KETEL UAP DENGAN SEDIKIT KELEBIHAN UDARA SEHINGGA
AKAN TERJADI VANADIUM OKSIDA YANG MEMPUNYAI TITIK CAIR TINGGI.

PEMBAKARAN BAHAN BAKAR GAS

PENCAMPURAN ANTARA UDARA PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR GAS

SANGAT MUDAH SEHINGGA KETEL UAP DAPAT DIOPERASIKAN PADA
PEMBAKARAN DENGAN SEDIKIT CAMPURAN UDARA.
KEUNTUNGAN :
 KONSTRUKSI BURNER SEDERHANA
 PEMBAKARAN MUDAH DIATUR
 PERMUKAAN BIDANG PEMANAS (HEATING SURFACE) TIDAK KOTOR
 UMUMNYA KANDUNGAN BELERANG RENDAH
KERUGIAN :
 BIAYA MAHAL
 FASILITAS PENYIMPANAN DAN TRANSPORTASI MAHAL
 MUDAH MENGALAMI KEBOCORAN UTK HARUS ITU BERHATI-HATI
TERHADAP BAHAYA LEDAKAN DAN KESEHATAN PEKERJA
 PADA BAHAN BAKAR GAS INI METODE PEMBAKARAN YANG DIPAKAI YAITU :
 PEMBAKARAN TERSEBAR (DIFFUSE COMBUSTION)
 PEMBAKARAN PERCAMPURAN AWAL (PREMIXING COMBUSTION)

PEMBAKARAN TERSEBAR (DIFFUSE COMBUSTION)

BAHAN BAKAR GAS DAN UDARA PEMBAKARAN DISUPLAI DARI TEMPAT (PORT)
YANG BERBEDA, MASING-MASING ALIRAN MEMBUAT LAPISAN SEBAGAI REAKSI
ANTAR PERMUKAAN (INTERFACE REACTION LAYER). PERCAMPURAN ANTARA
GAS DAN OKSIGEN MEMBUAT BAHAN GAS TERSEBUT MAMPU TERBAKAR YANG
KEMUDIAN BERGERAK SAMPAI KE LAPISAN TEMPAT BERLANGSUNGNYA
REAKSI DAN SELANJUTNYA TERJADI PENYALAAN DAN PEMBAKARAN. PADA
METODE INI TIDAK AKAN TERJADI PERCAMPURAN ANTARA BAHAN BAKAR GAS
DAN OKSIGEN SEBELUM KEDUANYA SAMPAI KE PEMBAKAR (BURNER). BAHAN
BAKAR DAPAT DIPAKAI UNTUK KETEL KAPASITAS RENDAH SAMPAI KAPASITAS
TINGGI DAN DAPAT MENGGUNAKAN UDARA PEMBAKAR YANG CUKUP TINGGI.

GAMBAR
PERCAMPURAN UDARA DENGAN
GAS (INTERFACE MIXING GAS)
METODE PEMBAKAR PERCAMPURAN AWAL (PREMIXING COMBUSTION METHODE)

SEBELUM MEMASUKI BURNER GAS DAN UDARA TELAH DICAMPUR METODE INI
DAPAT DITERANGKAN DENGAN NYALA API BUNSEN..

GAMBAR
NYALA API BUNSEN Perbatasan nyala api bagian luar
dan bagian dalam dinamakan
permukaan nyala api (stationary
flamesurface). Flame surface ini
akan menentukan kecepatan
pembakaran. Pembakaran dengan
metode ini lebih cepat jika
dibandingkan dengan metode
diffuser tetapi nyala apinya tidak
stabil.
 PEMBAKARAN BAHAN BAKAR GAS

PADA PEMBAKARAN BAHAN PADAT PEMBAKARAN DILAKUKAN DENGAN

BEBERAPA MACAM YAITU :
a. MENGGUNAKAN RANGKA BAKAR (FIRE GRATE)
b. PEMBAKARAN DENGAN BATU BARA SERBUK
c. PEMBAKARAN DENGAN FLUDIZED BED
PROSES YANG TERJADI DALAM RANGKA PEMBAKARAN ADALAH SBB :
 BATU BARA SEGAR DISUPLAI KEDAPUR, PANAS DIDPT DR LAPISAN API
(FIRE LAYER), GAS ASAP BERTEMPERATUR TINGGI DINDING BAHAN TAHAN
API & KENAIKAN TEMPERATUR AIR YG TERKANDUNG DLM BATU BARA
 BATU BARA MULAI MENGELUARKAN PANAS DI ATAS 200 0C
 KARENA PANAS GAS & ZAT MDH MENGUAP AKAN KELUAR DR BATUBARA
 GAS DAN UAP BATUBARA MENYALA PADA SUHU 300 0C
 PADA TEMPERATUR DI ATAS 900 0C GAS DAN ZAT YANG ADA DLM BATU
BARA TELAH MENGUAP SEMUA
 ZAT YANG TINGGAL HANYA KARBON TETAP
 KARBON TETAP INI AKAN MJD BARA API (EMBERS) & TERBAKAR SCR
BERTAHAP
 SETELAH TERBAKAR YANG TERSISA TINGGAL ABU
PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAKAR (FIRE GRATE)

PEMBAKARAN DENGAN PENGOPAKAN DARI ATAS (OVER FEED STOKER)

PEMBAKARAN DENGAN PENGOPAKAN DARI ATAS DILAKUKAN
DENGAN CARA MENYUPLAI ATAU MENGIRIMKAN ATUBARA KEDALAM
DAPUR DENGAN ARAH YANG BERLAWANAN DENGAN UDARA PRIMER.

GAMBAR
FORMASI LAPISAN PADA
PEMBAKARAN BATU BARA
DENGAN PENGOPAKAN DARI
ATAS
 PEMBAKARAN DENGAN PENGOPAKAN DARI BAWAH

PADA PENGOPAKAN DARI BAWAH FORMASI LAPISNYA BERLAWANAN DENGAN

PENGOPAKAN DARI ATAS. LAPISAN ABU TERLETAK PALING ATAS SEHINGGA
MUDAH MEMBENTUK KERAK BESI (CINDER) KARENA PADA LAPISAN PALING
ATAS TEMPERATUR TINGGI.
KALAU DIPERBANDINGKAN KEDUA JENIS PENGOPAKAN INI :
 PEMBAKARAN DENGAN PENGOPAKAN DARI ATAS LEBIH MUDAH
DINYALAKAN KARENA BAHAN BAKAR MENDAPATKAN PANAS DARI DINDING
DAPUR DAN UDARA PRIMER SUDAH MEMPUNYAI TEMPERATUR TINGGI
 PADA PENGOPAKAN DARI ATAS, LAPISAN ABU BERADA PADA LAPISAN
TERBAWAH SEHINGGA KADANG-KADANG PEMBAKARAN TIDAK SEMPURNA
KARENA TEMPERATUR TURUN DISEBABKAN TERHAMBAT MASUKNYA UDARA
PRIMER
 PENGOPAKAN DARI ATAS MENGHASILKAN BANYAK ABU TERBANG DAN
BATU BARA SERBUK
 PENGOPAKAN DATI ATAS, LAPISAN API MEMPUNYAI TEMPERATUR TINGGI
SEHINGGA DAPAT MENAIKKAN KUALITAS PEMBAKARAN KARENA TEMPERATUR
UDARA PRIMER JUGA NAIK
 PENGOPAKAN DARI ATAS DAPAT MEMBAKAR BATU BARA KUALITAS RENDAH
 PEMBAKARAN DENGAN BATU BARA SERBUK
UKURAN DIAMETER BATU BARA SERBUK DIBAWAH 0,07 mm YANG DAPAT MASUK
KE DALAM PIPA DENGAN MENGGUNAKAN UDARA KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN
BATU BARA SERBUK ADALAH :
 UKURAN BUTIRAN KECIL SEHINGGA MUDAH BERCAMPUR DENGAN UDARA
PEMBAKRAN
 DAPAT MENGGUNAKAN AIR PREHEATER YANG MEMPUNYAI TEMPERATUR
TINGGI
 DAPAT MEMBAKAR BATU BARA KUALITAS RENDAH
 PEMBAKARAN MUDAH DIATUR UNTUK MENGANTISIPASI NAIK TURUNNYA
BEBAN KETEL KARENA TIDAK MEMERLUKAN WAKTU YANG LAMA DALAM
PENYALAAN DAN PEMADAMAN
 TIDAK ADA BATU BARA YANG TERBUANG SEPERTI PADA RANGKA BAKAR
 DAPAT DIKOMBINASI DENGAN BAHAN BAKAR GAS ATAU MINYAK
SEDANGKAN KELEMAHANNYA ADALAH :
 BIAYA PENGADAAN FASILITAS TINGGI
 TENAGA KERJA YANG DIPAKAI BANYAK
 BIAYA PEMELIHARAAN TINGGI
 MEMBTHKAN DAPUR YG LEBIH BESAR JK DIBANDING MEMAKAI RANGKA
BAKAR
 MENGALAMI KESULITAN JK KETEL UAP MEMPUNYAI TURN RATIO YG BESAR
 Macam-macam bahan bakar ketel uap :
Bahan bakar padat :
- Ampas tebu
- Kayu sisa (waste wood)
- Batu bara (coal)
- Ampas kelapa sawit (palm oil)
- Sekam (Husk)
- Lain- lain : kulit kayu, tangkai tembakau, bambu
Bahan bakar cair :
Bahan bakar gas :
- Solar - Gas LPG
- Minyak tanah - Gas alam
- Residu
 Bahan bakar ampas tebu (Bagasse) :
Nilai bakar (heating value) 1500 kcal/kg
Pemakaian :
- KU pipa air
- KU pipa api dapur diluar
- KU kombinasi

Bahan bakar kayu sisa (Waste Wood) :

Nilai bakar (heating value) 2500 kcal/kg
Jenis :
- Kayu gelondongan (Log Wood), kapasitas 30 ton uap/jam
- Kayu tatal (Chip Wood), kapasitas 80 ton uap/jam
- Kulit kayu (Bark), kapasitas 30 ton uap/jam
- Campuran (Refuse), kapasitas ton uap/jam lebih kecil
Bahan bakar batu bara (Coal) :
Tambang di Indonesia : Sumatra, Kalimantan
Kualitas di setip tempat berbeda, Contoh :
- Batu bara Kitadin nilai pembakarannya 5884 kcal/kg
- Batu bara Sunur nilai pembakarannya 6816 kcal/kg
- Batu bara Bukit Asam nilai pembakarannya 7121 kcal/kg
- Batu bara Ombilin nilai pembakarannya 7007 kcal/kg
Untuk menghilangkan bau saat terjadi pembakaran
dicampurkan sejumlah kapur
Bahan bakar ampas kelapa sawit :
Komposisi terdiri dari 85% serabut (fiber) dan 15%
cangkang (shell)
Nilai pembakaran 2700 kcal/kg

Bahan bakar cair :

Nilai pembakaran solar dan residu 10000 kcal/kg
Residu harus dipanaskan terlebih dahulu antara 90 s/d 110 o C
Harus dikabutkan dengan cara :
1. Rotary atomizing
2. Pressure atomizing
- Fuel pressure atomizing
- Steam/air pressure atomizing
Bahan bakar gas :
Nilai pembakaran 10.000 kcal/kg
Karena peralatan yang dipergunakan antara
bb cair dan bb gas hampir sama maka
kebanyakan KU mempergunakan dual fuel
Nilai Pembakaran :
Adalah jumlah panas yang dihasilkan dari reaksi
bahan bakar dalam satuan berat atau volume
dengan oksigen yang berada diudara bebas

Nilai Pembakaran Atas (NPA):

Hasil pembakaran bb dalam keadaan kering tanpa
adanya uap air

Nilai Pembakaran Bawah (NPB):

Hasil pembakaran bb termasuk pengurangan
panas untuk menguapakan air yang terkandung
 Menghitung Nilai Pembakaran :
Unsur yang terkandung dalam bb :
- Carbon (C)
- Hydrogen (h)
- Sulfur (s)
- Oxygen (o)
- Nitrogen (n)
- Water (w)
- Ash (a)

NPA = 8100 c + 3400 (h-o/8) + 2500 s

NPB = 8100 c + 3400 (h-o/8) + 2500 s – 600 (w + 9h)

Menghitung Kebutuhan Bahan Bakar :
1. Sebelum Beroperasi
a. Kondisi Awal
Panas yang dikandung air pengisi KU
h1 = c T1 + P1 . v
dimana : c = 4,186 KJ/kg . K
T1 = temperatur air pengisi (K)
P1 = tekanan air pengisi (N/m2)
v = 0,001 m3/kg
b. Kondisi Akhir
P2 = 1 atm uap jenuh dan T2 = 212 o F
h2 = 639,2 kcal/kg
Maka jumlah panas :
Ah (A) = h2 – h1
Menghitung Kebutuhan Bahan Bakar :
2. Saat Beroperasi
a. Kondisi Awal
Panas yang dikandung air pengisi KU
h1 = c T1 + P1 . v
dimana : c = 4,186 KJ/kg . K
T1 = temperatur air pengisi (K)
P1 = tekanan air pengisi (N/m2)
v = 0,001 m3/kg
b. Kondisi Akhir
P2 = tekanan uap jenuh dan T2 = temperatur uap
h2 = lihat diagram Mollier
Maka jumlah panas :
Ah (B) = h2 – h1
Jumlah Panas Per kg total yang
dikandung boiler :

Ah = Ah (A) + Ah (B)

Total Panas yang dikandung oleh KU :

Q = M . Ah

dimana : M = Kapasitas KU tiap jam

Menghitung Kerugian Panas :
1. Kerugian Cerobong (menurut Siegert)

te - ta
qe = X -------------------- %
CO2 + CO

dimana : X = Koefisien Hassentein

te = temperatur gas asap keluar
cerobong (oC)
ta = temperatur udara luar (oC)
CO2 = Kadar CO2 pada gas asap (%)
CO = Kadar CO pada gas asap (%)
Menghitung Kerugian Panas :
2. Kerugian Gas Tak Terbakar

3020 . CO C
qb = -------------------- x --------------------------------
%
Hn 0,536 (CO2 + CO)

dimana : Hn = Nilai pembakaran bahan

bakar (kcal/kg)
C = Kadar C pada gas asap (%)
CO2 = Kadar CO2 pada gas asap (%)
CO = Kadar CO pada gas asap (%)
Menghitung Kerugian Panas :
3. Kerugian Karena Radiasi dan Konduksi
qb = 2,8 %

4. Kerugian Karena Benda Tak Terbakar

qu = 2,25 %
5. Kerugian Karena Abu

s . (ts – ta) . C. 100

qs = --------------------------------- %
F . Hn

dimana : Hn = Nilai pembakaran bahan bakar (kcal/kg)

s = banyaknya abu (kg/hr)
F = banyaknya bahan bakar (kg/hr)
ts = temperatur rata-rata abu (OC)
ta = temperatur udara luar (OC)
c = panas specifik abu (kcal/kg.C)
Menghitung Kerugian Panas :
Kerugian Total :
q tot = ( qe + qb + qc + qu + qs ) %

Effisiensi KU :
Eff. KU = 100 % - q tot %

Jumlah Panas Yang Harus Terjadi Di Ruang Bakar

:
Q KU
qs = ----------------- (kcal/jam)
Eff KU
Pembakaran (Combustion) :
Adalah suatu reaksi kimia yang terjadi dari
kombinasi yang cepat antara oksigen dan bahan
bakar
Kebanyakan bahan bakar merupakan suatu
rangkaian Karbon dan Hidrogen namun dapat juga
mengandung elemen lain seperti Sulfur atau
Nitrogen
Hasil dari suatu pembakaran sempurna dari bb
berupa hydrocarbon atau bb organik lainnya
adalah karbon dioksida dan uap air namun
apabila bb mengandung oksigen dapat
menghasilkan polutan pada gas buang yaitu
Aldehyde dan asam organik
Reaksi Sederhana Antara Karbon
Dan Hidrogen

C + O2 --- CO2 + energi

2H2 + O2 - 2H2O + energi
I. PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN
1. Pesawat uap
 Ketel uap
 Pesawat uap selain ketel uap
 Pemanas air
 Penguap
 Bejana uap
 Pengering uap
 Mesin / Turbin Uap
2. Pesawat cairan panas
3. Bejana tekan
 Botol baja
 Bejana transport
 Bejana penyimpan
 Pesawat Pendingin
4. Bejana penimbun 8/29/2016

5. Instalasi pipa
 Pipa uap
 Pipa air pengisi/buang
 Pipa gas, dll
Pesawat Uap & Bejana Tekan pada umumnya dikonstruksi dengan cara :
1. Di-LAS
2. Di-KELING

Cara pertama lebih banyak digunakan dengan alasan :

1. Pengerjaan Cepat
2. Konstruksi Ringan
3. Dapat diaplikasikan semua jenis pesawat, dan untuk semua posisi las

Sedang kekurangannya :
1. Prosedur lebih rumit
2. Mahal
3. Sebagian Las ada Cacat
4. Pengaruh Panas (Rapuh), Konsentrasi Tegangan

Kekurangan-kekurangan tersebut pada pembuatan Pesawat Uap &

Bejana Tekan dapat diatasi sehingga Las Tetap merupakan pilihan .
STANDART PENGELASAN :
Konstruksi Pesawat Uap dengan cara dilas harus memenuhi CODE /
STANDART yang di acu secara penuh.

KETENTUAN-KETENTUAN TERSEBUT MELIPUTI :

1. Prosedur LAS
2. Kualifikasi / Kompetensi Juru LAS
3. Design LAS
4. Proses LAS
5. Mutu LAS
6. Perlakuan Panas
7. Uji tidak Merusak
8. Dan sebagainya
MATERIAL :
Material yang dipergunakan untukmembuat Pesawat Uap / Bejana Tekan harus
sesuai Spesifikasi pada CODE / STANDART yang diacu.
DESIGN LAS :
Sambungan : memanjang, melingkar pada Badan; drum; header harus LAS
Tumpul Ganda; Tumpul Tunggal (terpaksa) harus dengan tembusan sempurna
dan setara tumpul ganda.

KAMPUH LAS :
a. Ukuran & Bentuk Kampuh LAS harus memungkinkan : FUSI dan
Tembusan Sempurna.
b. Bentuk / Ukuran Kampuh Las Tumpul seperti terlampir.
Catatan : - Berlaku untuk Δ t > ¼ yang paling tipis atau 1/8 inch
- Tidak berlaku untuk sambungan antar Tube dengan Header

PERLAKUAN PANAS :
Perlakuan panas ( Pra / Pasca ), harus dilakukan berdasar CODE / STANDART
yang berlaku, mengacu : TEBAL LAS, KOMPOSISI KIMIA dsb.

UJI TIDAK MERUSAK :

Sambungan LAS pada badan; Drum; Header; Pipa Tube harus diperiksa secara
tidak merusak dan hasilnya harus memenuhi CODE / STANDART.
LAS MELINGKAR PADA TUBE DAN PIPA :
Komponen yang berbeda diameter atau tebal di sambung bersamaan.
Transisi  300 dari diameter kecil lubang besar.

300

d D

D>d
Gambar : Sambungan pada Brum / Badan beda Tebal

Steam drum untuk Water Boiler biasanya bagian bawah (Tube Plate) lebih tebal
dari bagian atas (Shell Plate).
Penyebabnya : Pada Tube Plate terjadi kelemahan karena terdapat lubang-
lubang untuk penempatan Water Tube yang cukup banyak. Pelat
yang berbeda tebalnya apabila disambung ditiruskan dengan
perbandingan 1 : 3
 KOMPONEN-KOMPONEN

BOILER (KETEL UAP)

 KOMPONEN UTAMA BOILER

 Dapur (Furnace) / Ruang Bakar

Dapur (Furnace) adalah bagian dari ketel uap yang
digunakan untuk proses pembakaran. Di dalam dapur
terjadi proses konversi energi kimia menjadi energi
panas.
Perpindahan panas yang terjadi di dalam dapur
boiler didominasi oleh perpindahan panas secara
radiasi dari nyala api.
Untuk boiler dengan bahan bakar padat terdapat
panggangan (grate) tempat bahan bakar
 KOMPONEN UTAMA BOILER

Dapur (Furnace) terbagi menjadi dua bagian :

1. Ruang pertama berfungsi sebagai ruang

pembakaran. Di dalam bagian ini, panas dari nyala
api/gas panas diradiasikan ke bidang pemanas ketel
2. Ruang kedua merupakan ruang gas panas yg
diterima dari hasil pembakaran dalam ruang
pertama. Di ruang kedua ini, sebagian besar panas
diterima oleh pipa melalui mekanisme konveksi
OIL FIRED FURNACE
FIRE GRATE FURNACE
MOVING GRATE FURNACE
TRAVELING GRATE FURNACE
FIXEDBED FURNACE
FLUIDIZED FURNACE
 KOMPONEN UTAMA BOILER

 Steam Drum
Steam drum atau drum atas adalah
komponen pokok dari ketel uap pipa air.
Komponen ini berupa tabung atau bejana
yang berisi air dan sebagian uap yang
dihasilkan oleh pipa-pipa air (evaporator).
Tidak semua boiler pipa air menggunakan
komponen ini, misalkan boiler superkritis
yang tidak memungkinkan terbentuknya
gelembung - gelembung uap air sehingga
tidak memerlukan steam drum.
 KOMPONEN UTAMA BOILER

 Steam Drum
Pengaturan level air dilakukan dengan
mengatur Flow Control Valve. Jika level
air di dalam drum terlalu rendah, akan
menyebabkan terjadinya overheating
pada pipa boiler, sedangkan bila level air
dalam drum terlalu tinggi, kemungkinan
butir-butir air terbawa ke Turbine dan
akan mengakibatkan kerusakan pada
Turbine.
 Fungsi Steam Drum
1. Untuk beberapa ketel, digunakan untuk proses
percampuran air isian ketel dengan sirkulasi air di
dalam boiler.
2. Mensuplai sirkulasi air ke evaporator (pipa air) melalui
pipa penurun (downcomers)
3. Menerima campuran air-uap dari pipa air (riser)
4. Memisahkan air dan uap
5. Menghilangkan kotoran
6. Untuk mengendalikan keseimbangan kimia air
7. Mensuplai uap jenuh
8. Sebagai titik referensi untuk kontrol iketel
 Steam Drum

Bagian – bagian dari steam drum terdiri dari :

1. Feed pipe : pipa untuk mengalirkan air isian (jika feed
water disuplai lewat steam drum)
2. Chemical feed pipe : pipa untuk memasukkan bahan-
bahan kimia
3. Sampling pipe : pipa untuk pengambilan sampel air
4. Steam Separator : pemisah air dan uap
5. Scrubber : untuk membersihkan kotoran yang ikut uap
Steam Drum
 Steam Separator

Steam separator adalah peralatan yang

digunakan untuk memisahkan uap dan air di
dalam steam drum boiler. Prinsip dasarnya
adalah membuat aliran uap berubah dalam
arah tertentu. Karena uap memiliki densitas
yang lebih kecil, sehingga mudah diarahkan
dibandingkan air, akibatnya air akan terpisah
dari uap. Untuk boiler kecil, separator berupa
pipa yang mempunyai lubang yang banyak di
bagian atas dan memiliki dua lubang di bagain
bawah.
Steam Separator
 Steam Separator

Di dalam steam drum, campuran uap dan air

diarahkan mengalir melewati lubang-lubang
pada bagian atas dari steam separator, Aliran
turbulen yang terjadi memaksa uap terpisah
dari cairannya (air). Selanjutnya, air akan
mengalir ke bawah melewati dua lubang yang
ada dibagian bawah pipa steam separator.
Untuk boiler yang lebih besar, steam separator
menggunakan gaya sentrifugal untuk
memperoleh hasil yang lebih baik.
Steam Drum
 Buffle Assisted Steam Separator

Di dalam sistem pemisahan ini, campuran uap

dan air yang keluar dari pipa-pipa air
dipisahkan menggunakan buffle dengan
mengarahkan aliran melewati buffle sehingga
uap akan terpisah dari air dan aliran dari uap
ini di arahkan sedemikian sehingga tidak
bercampur lagi air. Sistem ini dapat
mengurangi turbulensi di dalam steam drum,
meningkatkan kemurnian uap dan mengurangi
uap yang bersirkulasi di dalam boiler.
Buffle Assisted Steam Separator
Buffle Assisted Steam Separator
 Type Of Steam Drum

1. Three / four drum : Saat ini sudah jarang digunakan,

walaupun pada beberapa industri masih digunakan.
2. Bi drum : digunakan untuk pembangkitan daya dan
pembangkitan uap. Untuk pembangkitan daya, bi drum
sudah jarang digunakan digantikan dengan single drum
yang memiliki laju perpindahan panas yang tinggi.
Untuk pembangkitan uap, bi drum umumnya digunakan
untuk aplikasi yang memiliki fluktuasi beban yang tinggi.
 Type Of Steam Drum

3. Single drum : banyak digunakan untuk

pembangkitan daya karena batas tekanan
kerja dapat lebih tinggi dan konsentrasi
tegangan dapat lebih rendah. Di samping
itu single drum boiler memiliki laju panas
yang tinggi.
Single drum boilers dapat digunakan
sebagai boiler tipe reheat maupun
sebagai boiler tipe non-reheat
Bent Tube Boiler/Sterling Boiler
Normand Boiler (Three Drum)
SKEMATIK BI DRUM BOILER
SKEMATIK CORNER TUBE BOILER
SINGLE DRUM BOILER
 KOMPONEN UTAMA BOILER

 Water Drum
Water drum atau mud drum atau low drum
adalah komponen ini hanya terdapat pada
three/four drum boiler dan bi drum boiler.
Komponen ini berfungsi untuk
mengendapkan kotoran-kotoran yang tidak
menempel pada dinding melainkan terlarut
dan mengendap. Kotoran ini masuk
bersama air isian ketel dan dinamakan
dengan sludge, misal SiO2, Fe dsb. Kotoran
ini dibuang melalui proses blowdown.
 KOMPONEN UTAMA BOILER

 Wall Tube
Wall tube adalah Dinding boiler terdiri dari tubes / pipa-
pipa yang disatukan oleh membran, oleh karena itu
disebut dengan wall tube.
Dinding pipa boiler adalah pipa yang memiliki ulir dalam
(ribbbed tube), dengan tujuan agar aliran air di dalam
wall tube berpusar (turbulen), sehingga penyerapan
panas menjadi lebih banyak dan merata, serta untuk
mencegah terjadinya overheating karena penguapan
awal air pada dinding pipa yang menerima panas
radiasi langsung dari ruang pembakaran.
 WALL TUBE

Untuk mencegah penyeba-ran

panas dari dalam furnace ke
luar melalui wall tube, maka
disisi luar dari walltube
dipasang dinding isolasi yang
terbuat dari mineral fiber
 KOMPONEN UTAMA BOILER

 Pipa-Pipa Boiler (pipa air /pipa api)

Pipa-pipa boiler adalah komponen boiler
yang berfungsi untuk memanaskan air. Di
dalam boiler pipa air, disebut juga sebagai
pipa riser atau evaporator. Dikatakan riser
karena di dalam pipa ini, campuran air-uap
akan mengalir ke atas menuju steam drum
yang berada di bagian atas dari ketel. Di
dalam boiler pipa api, gas buang mengalir
sambil memberikan panasnya menuju
cerobong.
 KOMPONEN UTAMA BOILER

 Superheater
Komponen ini digunakan untuk
memanaskan lanjut uap air hingga diperoleh
tekanan dan temperatur yang lebih tinggi.
Komponen ini tidak selalu ada dalam
pengoperasian boiler dan umumnya
digunakan untuk boiler yang dioperasikan
untuk menghasilkan uap sebagai penggerak
turbin untuk pembangkit maupun untuk
penggerak peralatan. Superheater umumnya
diletakan di area radiasi dari nyala api.
KOIL SUPERHEATER
KOIL SUPERHEATER
 KOMPONEN UTAMA BOILER

 Ekonomizer
Komponen ini digunakan untuk
memanaskan air isian ketel dengan
memanfaatkan panas gas buang yang
keluar dari berkas pipa boiler sehingga
dapat menaikkan efisiensi boiler. Komponen
ini juga tidak selalu ada dalam
pengoperasian boiler. Dalam pengoperasian
tertentu, ekonomizer dapat menggunakan
sumber panas lain, misalnya listrik.
EKONOMIZER
 EKONOMIZER

Besarnya penghematan yang diperoleh

didasarkan pada temperatur gas buang yang
ada, volume make-up water yang diperlukan
dan jam operasi dari boiler.
Ekonomizer merupakan sebuah heat
exchangers di mana gas buang mengalir pada
sisi dan air mengalir pada sisi lainnya. Ukuran
dari ekonomizer ditentukan oleh volume dan
temperatur flue gas, pressure drop maks. Yang
diijinkan dan berapa energi yang akan
diperoleh.
 EKONOMIZER

Besarnya penghematan yang diperoleh

berkisar 5% dan jika diinginkan lebih besar lagi
maka dapat menggunakan “flue gas
condenser”. Besarnya penghematan yang
diperoleh adalah 10% dari kapasitas input
boiler. Besarnya penghematan yang diperoleh
ini lebih besar dari ekonomizer.
Di dalam “flue gas condenser” terjadi kontak
langsung antara air yang akan dipanaskan
dengan gas buang boiler.
FLUE GAS CONDENSER
EKONOMIZER
 KOMPONEN UTAMA BOILER

 Air Preheater (APH)

Komponen ini digunakan untuk
memanaskan udara pembakaran dengan
memanfaatkan panas gas buang yang
keluar dari berkas pipa boiler. Dengan
pemanasan ini, panas pembakaran yang
dihasilkan dapat lebih tinggi sehingga
pembangkitan uap dapat lebih cepat,
Komponen ini juga tidak selalu ada dalam
pengoperasian boiler.
AIR PREHEATER
 KOMPONEN LAIN BOILER
Komponen lain dari boiler (ketel uap) adalah :
 Katup pengaman boiler adalah katup yang
dipasang pada boiler yang berfungsi sebagai
alat kontrol,
 Alat ukur seperti alat ukur temperatur dan
tekanan

 Alat indikator tinggi air merupakan alat untuk

menunjukkan ketinggi permukaan air yang ada
di boiler
KLASIFIKASI BOILER
Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa, maka ketel
dapat diklasifikasikan sebagai berikut (United Nations
Environment Programme, 2006) :

 Fire Tube Boiler

 Water Tube Boiler

Fire Tube Boiler

Fire tube boilers adalah boiler yang gas panas hasil

pembakaran mengalir di dalam pipa, sedangkan air
mengalir di luar pipa.
Fire tube boilers biasanya digunakan untuk kapasitas
steam yang relatif kecil dengan tekanan steam rendah
sampai sedang.

Water Tube Boiler

Water tube boilers adalah boiler yang gas panas hasil

pembakaran mengalir di luar pipa, sedangkan air mengalir
di dalam pipa.
Boiler tipe ini biasanya digunakan untuk kapasitas uap
yang besar dengan tekanan dan temperatur yang sangat
tinggi, sehingga cocok untuk pembangkit tenaga.
 Fire Tube Boiler

• Api/gas mengalir di dalam pipa, air di luar pipa (di

dalam shell/drum)
• Ukuran relatif kecil, kapasitas uap  12,000 kg/hour
• Tekanan uap sedang (18 kg/cm2)
• Dioperasikan dengan oil, gas or solid fuels (batubara)
• Lebih kompak sehingga ukuran relatif lebih kecil
 Fire Tube Boiler

• Harganya relatif lebih murah

• Tersedia dalam kapasitas 600,000 Btu/hr hingga
50,000,000 btu/hr
• Mudah untuk mengganti tube/pipa
• Cocok untuk pemanas ruangan atau untuk proses
industri
• Tidak cocok untuk tekanan tinggi di atas 250 psig dan
untuk kapasitas uap yang tinggi
Fire Tube Boiler
Untuk meningkatkan laju perpindahan panas, maka jalur
api/gas dapat didesain melalui berkas pipa
 Fire Tube Boiler
Berdasarkan lintasan gas asap (api), fire
tube boiler dibedakan menjadi :

 Satu Lintas Tabung

 Dua Lintas Tabung
 Tiga Lintas Tabung
 Empat Lintas Tabung
 Satu Lintas Tabung

Dalam boiler ini, gas asap hanya sekali melintasi tabung

untuk memindahkan panasnya ke air
 Fire Tube Boiler

 Dua Lintas Tabung

Dalam boiler ini, gas asap melintasi tabung sebanyak

dua kali untuk memindahkan panasnya ke air.

Boiler ini dibedakan menjadi dua tipe, yakni :

 Dry Back Design

 Wet Back Design
 Dua Lintas Tabung jenis dry back

Dalam boiler ini, ruang untuk membalik arah lintasan gas

asap diletakkan di luar tabung
 Model lain Dua Lintas Tabung (dry back)
 Dua Lintas Tabung (wet back)

Dalam boiler ini, ruang untuk membalik arah lintasan gas asap
diletakkan di dalam tabung.
• Model lain boiler firetube dua lintas type wet back
 Fire Tube Boiler

 Tiga Lintas Tabung

Dalam boiler ini, gas asap melintasi tabung sebanyak

tiga kali untuk memindahkan panasnya ke air.

Boiler ini memiliki efisiensi lebih tinggi dibandingkan

dengan jenis satu lintas dan dua lintas, hanya saja
memerlukan material yang lebih banyak dan
fabrikasinya lebih rumit.
Tiga Lintas Tabung
Tiga Lintas Tabung
Empat Lintas Tabung
Packaged Boiler

• Semua komponen dalam satu paket

• Umumnya tipe Shell dengan rancangan pipa-pipa api
(fire tube)
• Fitur-Fitur
 heat transfer tinggi
 Penguapan lebih cepat
 Perpindahan panas konveksi baik
 Efficiensi pembakaran baik
 Thermal efficiency tinggi
• Diklasifikasikan berdasarkan jumlah lintasan
Packaged Boiler
 Water Tube Boiler

• Digunakan untuk tekanan tinggi hingga 5,000 psig

• Range kapasitas 4,500 – 120,000 kg/hour
• Efficiensi pembakaran ditingkatkan dengan aliran udara
dengan kecepatan tinggi
• Mempunyai toleransi rendah terhadap kualitas air isian
dan memerlukan perlakuan air isian
 Water Tube Boiler

• Memiliki kemampuan untuk mencapai temperatur yang

sangat tinggi
• Memerlukan modal awal yang tinggi
• Pembersihan lebih sulit
• Ukuran fisik masih menjadi permasalahan
• No commonality between tubes
Water Tube Boiler
Water tube boiler dapat didesain tanpa menggunakan
drum/tabung
Water tube boiler dapat pula didesain menggunakan dua
drum / tabung
 Water Tube Boiler
Berdasarkan posisi dari drum, water tube boiler dibedakan
menjadi : Longitudinal drum boiler dan Cross drum
boiler dan Bent tube or Stirling boiler.
Longitudinal drum boiler merupakan tipe boiler pipa air
yang asli/original.. Typical capacities berkisar 2 250 kg/h to
36 000 kg/h.
Cross drum boiler merupakan varian dari longitudinal
drum boiler dan memungkinkan untuk memperbanyak
pipa-pipa riser.
Longitudinal Drum Boiler
 Water Tube Boiler
Cross drum boiler memiliki kapasitas berkisar 700 kg / h
to 240 000 kg/h.
Bent tube or Stirling boiler merupakan pengembangan
dari dua tipe sebeumnya. Boiler tipe ini menggunakan 4
buah drum. Boiler ini memungkinkan untuk luas
perpindahan panas yang besar.
Cross Drum Boiler
Bent Tube/Stirling Boiler
KLASIFIKASI BOILER
Berdasarkan sistem pembakaran, boiler dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :

 Fluidized Bed Combustion (FBC) Boiler

• Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC)
Boiler
• Pressurized Fluidized Bed Combustion (PFBC) Boiler

 Pulverized Fuel Boiler

 Traveling Grate Stoker Boiler
Fluidized Bed Combustion (FBC) Boiler

• Menggunakan sistem pembakaran FBC

• Temperatur Pembakaran 840° – 950° C
• Capacity range 0,5 T/hr to 100 T/hr
• Fuel : batubara, sekam padi, bagas and limbah
pertanian.
• Benefits: kompak, bahan bakar fleksibel, efisiensi
pembakaran tinggi, mengurangi SOx & NOx
 Fluidized Bed Combustion (FBC)

FBC adalah metode pembakaran bahan bakar di mana

bahan bakar secara kontinyu diisikan ke dalam bed yang
berisi material bed seperti pasir atau batu gamping
sementara udara dihembuskan dari dasar bed ke atas
sedemikian sehingga bahan bakar dan material bed
berperilaku seperti fluida turbulen. Teknik Pembakaran ini
digunakan untuk proses pembakaran dengan kualitas
pembakaran rendah dan digunakan untuk bahan bakar
padat.
Sistem Pembakaran FBC

Bed Material : pasir atau batu gamping (dolomit) jika bahan

bakar mengandung sulfur
Sistem Pembakaran FBC
Prinsip Dasar Sistem Pembakaran FBC
 Fluidized Bed Combustion (FBC)

Berdasarkan tekanan udara, FBC diklasifikasikan menjadi :

• Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC)

Boiler
• Pressurized Fluidized Bed Combustion (PFBC) Boiler
Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC) Boiler

Boiler AFBC jenis ini banyak digunakan secara luas untuk

menghasilkan listrik, dan teknologi AFBC telah
diaplikasikan dengan bahan bakar kayu atau sisa-sisa
potongan kayu,
Efisiensi termal dari AFBC kurang lebih 35% dan desain
AFBC memungkinkan dilakukan co-firing dengan
biomassa dan arang kayu.
Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC) Boiler

Boiler FBC jenis ini menggunakan batu gamping atau

dolomit untuk menyerap sulfur yang terlepas ketika terjadi
pembakaran batu bara.
Aliran jet udara akan mengangkat campuran material bed
dan metarial bahan bakar, dan mengubahnya menjadi
suspensi dari partikel-partikel berwarna merah dan panas
yang mengalir seperti aliran fluida.
Boiler ini dioperasikan pada tekanan atmosfer.
Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC) Boiler
Pressurized Fluidized Bed Combustion (PFBC) Boiler

• Pada tipe Pressurized Fluidized bed Combustion

(PFBC), sebuah kompresor memasok udara Forced
Draft (FD), dan pembakarnya merupakan tangki
bertekanan.
• Sistim PFBC dapat digunakan untuk pembangkitan
kogenerasi (steam dan gas) atau pembangkit tenaga
dengan siklus gabungan/ combined cycle
• Operasi combined cycle (turbin gas & turbin uap)
meningkatkan efisiensi konversi keseluruhan sebesar 5
hingga 8 persen
Pressurized Fluidized Bed Combustion (AFBC) Boiler
Pressurized Fluidized Bed Combustion (PFBC) Boiler

• Tipe Pressurized Fluidized bed Combustion (PFBC)

akan menghasilkan arus gas panas bertekanan tinggi,
sehingga dapat digunakan untuk menggerakkan turbin
gas, sementara itu uap air yang dihasilkan digunakan
untuk menggerakkan turbin uap sehingga akan
membentuk siklus kombinasi yang efisien
 Fluidized Bed Combustion (FBC)

Berdasarkan karakteristik fluidized bed, FBC

diklasifikasikan menjadi :

• Bubbling Fluidized Bed Combustion : Dalam model

pembakaran ini, fluidized hanya mengambang di
ruang bakar dan tidak bersirkulasi bersama gas
pembakaran.
• Circulated Fluidized Bed Combustion : Dalam model
pembakaran ini, fluidized ikut bersirkulasi bersama
gas pembakaran
Bubbling Fluidized Bed Combustion
Bubbling Fluidized Bed Combustion
Bubbling Fluidized Bed Combustion
Bubbling Fluidized Bed Combustion
Circulated Fluidized Bed Combustion
Circulated Fluidized Bed Combustion
Circulated Fluidized Bed Combustion
 Pulverized coal-fired boiler (PCB)

PCB adalah boiler yang menghasilkan energi termal

dengan membakar powder batu bara atau debu batu bara.
Boiler tipe ini mendominasi industri pembngkit daya listrik
dalam menyediakan uap air sebagai penggerak turbin uap.
Metode pembakaran ini juga dikenal dengan istilah
pneumatic transport combustion (pembakaran dengan
media peneumatik.
Pulverized coal-fired injector
 Pulverized coal-fired boiler (PCB)

Di dalam PCB, pada bubuk (powder) batu bara dapat juga

ditambahkan dengan biomassa dan bahan bakar padat
lainnya.
PCB ini menggunakan aliran jet yang sangat kuat sehingga
percampuran powder batu bara dengan udara pembakar
yang panas dapat berlangsung proses pembakaran yang
sempurna dan efektif. PCB model ini umumnya berbentuk
circulating fluidized bed combustion.
Circulated Fluidized Bed Combustion
 Pulverized coal-fired boiler (PCB)

PCB ini diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yakni :

• Subcritical Pulverized Coal (SubCPC) Boiler :

Efisiensinya 37%
• Supercritical Pulverized Coal (SCPC) Bolier :
Efisiensinya 40%
• Ultra-Supercritical Pulverized Coal (USCPC) Boiler :
Efisiensinya 42% - 45%

Temperatur pembakaran : 1300oC – 1700oC

 Pulverized coal-fired boiler (PCB)

Sistem pembakaran yang paling populer dari boiler jenis ini

adalah pembakaran tangesial dengan 4 burner pada pojok-
pojok furnace untuk membentuk bola api.
Kelebihan Pulverized coal-fired
boiler (PCB) :
• Boiler ini dapat menggunakan berbagai jenis batu bara
mulai dari antrasit hingga lignit dan memungkinkan
menggunakan kombinasi proses pembakaran (batu
bara, gas dan minyak dalam burner yang sama).

Kelemahan :
• Membutuhkan daya yang besar untuk penyerbukan
• Memerlukan lebih banyak maintenance, korosi dari abu
terbang, emisi Nox.
 Stoker Boiler

Istilah stoker digunakan untuk menyatakan boiler yang

memiliki pengumpan (pengisian bahan bakar) otomatis.
Boiler jenis ini juga dikenal dengan fixed-bed combustion
boiler. Dalam boiler, pengumpanan bahan bakar, misal batu
bara dilakukan dengan sebuah screw conveyor dari baja
atau hopper.
Boiler jenis ini biasanya berbentuk water tube boiler
Stoker Boiler
 Underfed Stoker Boiler

Boiler jenis ini mempunyai sistem pengumpanan bahan

bakar di bagian bawah dari ruang bakar.
Bahan bakar yang digunakan dapat mengandung
kandungan air hingga 50%.
Memiliki TDR (turndown ratio) atau jangkauan kapasitas
lebih rendah, yakni 2 : 1
Underfed Stoker Boiler
 Moving Grate Stoker Boiler

Boiler jenis ini mempunyai panggangan / bed berbentuk

seperti tangga.
Memiliki toleransi yang tinggi terhadap jenis dan ukuran
bahan bakar dengan kandungan air hingga 55% sehingga
cocok untuk semua jenis biomassa.
Secara keseluruhan merupakan desain terbaik untuk boiler
berbahan bakar kayu.
Boiler ini memiliki respon yang rendah dan desainnya lebih
kompleks dan lebih mahal
Stoker Fired Boiler
Grate boiler waste burning
 Traveling Grate Stoker Boiler

Boiler jenis ini menggunakan rotating metal belt untuk

mensupprot pembakaran. Kecepatan grate diatur secara
otomatis sesuai dengan tekanan kerja boiler.
Bahan bakar diumpan pada salah ujung grate dan abu
dibuang pada ujung lainnya.
Boiler ini memiliki sistem pendinginan air untuk
mendinginkan grate.
Grate Firing