15
4.1. Stasiun Penerimaan Buah (Receptiont Station)
Penerimaan buah
Jembatan Timbang
Loading Ramp
Sortasi
Sterilizer
16
4.1.1. Jembatan Timbang (Weight Bridge)
Jembatan timbang merupakan alat ukur berat yang berfungsi sebagai
tempat/alat penimbanga TBS yang di bawa ke pabrik (minyak inti sawit) serta
penimbangan barang lain yang terkait dengan aktivitas kebun. Adanya tujuan dari
penimbangan barang lain yang terkait dengan aktivitas kebun. Adanya tujuan dari
penimbangan tersebut adalah:
1. Mengetahui jumlah TBS yang dihasilkan
2. Mengetahui jumlah minyak dan inti sawit dari pabrik yang akan dijual.
3. Mengetahui jumlah janjangan kosong dari pabrik yang akan di jadikan
pengganti pupuk.
4. Menghitung biaya pengangkutan.
Ada beberapa material yang ditimbang pada jembatan timbangan antara lain:
1. TBS
2. CPO
3. Palm Kernel
4. Tandan Kosong
5. Cangkang Kelapa Sawit
PKS PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk memiliki satu unit jembatan
timbungan dengan tipe digital yang dimiliki kapasitas penimbangan maksimal 60
ton dengan panjang 15 m dan lebar 3 m. Pada bagian bawah jembatan memiliki 6
loadcell yang berfungsi sebagai sensor jembatan.
Spesifikasi peralatan :
1. Merek : Every Weigh Trorix
2. Tipe : J 311 / 15x3 M
3. Ukuran : 15 meter x 3 meter
4. Kapasitas : 60.000 Kg
5. Tahun / No. Seri : AMT / 80 / K / 2006
Setiap truk pengangkut TBS yang tiba di pabrik ditimbang terlebih dahulu di
jembatan timbangan untuk memperoleh berat sewaktu berisi (bruto) dan sesudah
dibongkar (tarra) selisihnya adalah jumlah bersih (netto) TBS yang diterima.
Untuk mengetahui berat jumlah TBS yang masuk ke dalam pabrik untuk
tahap proses pengolahan, maka kita menggunakan formula berikut :
17
Netto=Bruto−Tarra
4.1.2. Sortasi
18
Persyaratan TBS untuk kebun inti (kebun sendiri) adalah:
No Deskripsi/Fraksi Kriteria
5 Tandan Kosong 0%
7 Tandan Panjang 0%
19
6. Penentuan buah mentah atau matang tidak berdasarkan jumlah brondolan
yang membrondol tetapi berdasarkan warna buah yang jingga kemerahan.
7. Berat tandan yang diterima minimal 5kg.
8. TBS yang diterima 2x24 jam setelah di panen.
9. Tidak diperbolehkan masuk ke area loading ramp, selain supir dan tugas
bongar.
10. Akan menerima hanya produk yang halal (tidak boleh menrima bahan
curian).
11. Persyaratan buah untuk TBS Purchase:
No Deskripsi/Fraksi Kriteria
1 Mentah 0%
2 Mengkal 5%
6 Brondolan Min 5%
7 Tandan Kosong 0%
8 Tandan Panjang 0%
9 Abnormal 0%
20
Gambar 2. Sortasi
21
Spesifikasi gate = 240 cm x 133 cm x 14 cm
= 446880 cm3
= 0,44 m3
Lebar loading = Panjang tiap gate x jumlah gate
= 240 cm x 17
= 4080 cm
= 40,8 m
Pada loading ramp, untuk mengatur pengeluaran TBS menuju ke Fresh
Fruit Bunch Conveyor 1 (FFBC 1) dengan system FIFO (First In First Out)
dimana prinsip FIFO ini adalah buah yang pertama masuk atau dengan kata lain
buah yang pertama kali di olah.
Proses pembukaan gate dilakukan dengan system hydraulic dimana motor
hydraulic mengontrol 9 panel. 1 panel setiap 2 gate dan 1 panel panel tinggal di
gate pertama. Adapun spesifikasi motor yang digunakan dan jenis silindernya
adalah :
1. Spesifikasi Elektro Motor
Merk : CNG Australia
Type : SGAT -123 S-4
Kw : 5,5,
Volt : 380
S :1
Hz : 50
Ip : 55
Amp : 11,3
Rpm : 1450
Cos : 0,85
Effisiensi : 87 %
Bearing : DE = 6308-2RS/c3
NDE = 6308-2RS/c3
AMD Temp : 40ºC
Weight : 68 Kg
22
4.1.4. Lori
Lori adalah alat yang digunakan untuk menampung atau membawa buah
dari loading ramp ke rebusan. Lori terbuat dari plate besi yang beroperasi sebagai
tempat keluarnya air udara, serta sebagai lubang penetrasi steam ke dalam buah
pada saat buah direbus. Kapasitas dari lori di PKS PT. Bakrie Sumatera
Plantations Tbk adalah 15 ton.
Gambar 4. Lori
23
6. Naikan kembali steam hingga ke puncak III hingga tekanan 2,8 - 3,0
kg/cm²
7. Tahan steam pada puncak III selama 45 menit.
8. Buang steam hingga tekanan P= 0 kg/cm² selama 10 menit.
Waktu perebsan untuk TBS normal (masak sesuai fraksi) yang dibutuhkan
adalah ± 95 menit dan TBS restan ± 85 - 90 menit (sesuai dengan kondisi buah
restan) dengan suhu perebusan ± 141 - 143 ºC. PKS PT. Bakrie Sumatera
Plantations, Tbk memiliki 2 unit Sterilizer dengan tipe horizontal yang
menggunakan proses perebusan tiga puncak. Isi dari masing-masing sterilizer
adalah 3 lori. Tujuan dilakukan perebusan adalah sebagai berikut.
1. Mempermudah pelepasan brondolan dari janjangan pada saat proses
pemipilan buah di thereser.
2. Mengurangi peningkatan asam lemak bebas (ALB) dengan menghentikan
aktivitas enzim lipase pada saat proses perebusan.
3. Menurunkan kadar air buah (brondolan), sehingga mempermudah proses
pelumatan di digester dan sel-sel minyak dapat dengan mudah di press.
4. Mempermudah proses pelepasan inti dari cangkang, inti memiliki sifat
rekat yang kuat pada cangkang. Maka untuk mengurangi daya erat inti
memiliki sifat sawit dengan cangkang perlu dilakukan dengan mengurangi
daya rekat inti sawit.
24
Gambar 5. Perebusan
25
6. Masuk tippler
Untuk mengontrol indexer, operator berada pada meja panel yang terdiri
dari beberapa push button dan joy stick yang mengatur penggerak (maju/mundur)
indexer serta mengatur sistem hydraulic.
Gambar 7. Indexer
4.2.3. Tippler
Tippler adalah alat yang digunakan dalam proses penuangan lori untuk
diproses di thresher drum. PKS PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk memiliki 1
unit Tippler dengan sistem kerjanya yaitu dengan memutar lori sampai
kemiringan 1800 sehingga buah dapat tertuang. Untuk tercapai kapasita 45 ton/jam
maka waktu tuang untuk lori adalah selama 13 menit ditambah waktu keluar &
masuknya lori adalah 7 menit. Tujuannya adalah
1. Untuk mencapai kapasitas olah 45 ton/jam.
2. Agar tidak trip, sehingga penuangan harus optimal (tidak terlalu banyak
ataupun sedikit).
3. Untuk menjaga kebutuhan umpan digester agar tidak kosong.
4. Untuk menjaga kebutuhan bahan bakar fiber di boiler.
26
Gambar 8. Tippler
Data spesifikasi tippler :
1. Elektro motor 1
Merk : CMG AUSTRALIA
Type : SGAT-160M4
Kw : 11
Volt : 380 V
Hz : 50
Ip : 55
Amp : 22
Rpm : 1460
Conn : 0,86
Bearing : 6309 -2RS/c3
2. Elektro motor 2
Merk : CMG AUSTRALIA
Type : SGAT 90 L4
Kw : 1,5
Volt : 220-240/380-420 V
Amp : 5,4/3,1
Rpm : 1405
Conn : 0,86
27
Bearing : 6205 -2RS/c3
3. Power peak
Merk : EATON
Job no : P06-3068-2-1
Rate : 12-06-2006
Tippler
Thresher Thresher
Under Thresser
Horizontal Empty Buch Conveyor 1&2
Conveyor
To Fruit Distribution
Conveyor
28
4.3.1. Thresshing
Theressing berfungsi untuk memisahkan antara berondolan dan tandanya.
Dengan menggunakan putaran TBS dibanting sehingga berondolan lepas dari
tandannya dan jatuh ke converyor untuk didistribusikan ke thresser untuk
pembantingan kedua kalinya. PKS PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk
memiliki 2 unit, tetapi saat proses hanya beroperasi 1 unit, sedangkan yang
lainnya stand by/dalam proses perbaikan. Thresser ini berkapasitas 30 ton/jam
dengan lifting bar sebanyak 18 buah dan kecepatan putar 22-24 rpm.
Pada bagian thresser, dipasang batang-batang besi perantara sehingga
membentuk kisi-kisi yang memungkinkan berondolan keluar dari thresser. Untuk
tandan kosong sendiri didistribusikan dengan empty bunch conveyor untuk
didistribusikan ke penampungan empty bunch. Sedangkan brondolan masuk ke
dalam below thresser conveyor dan selanjutnya inclined loose fruit distribusi
conveyor menuju digester.
Gambar 9. Thresshing
29
4.4. Stasiun Pengempaan (pressing station)
Digester
Screw Press
4.4.1. Digester
Digester adalah tangki silinder tegak yang dilengkapi pisau-pisau
pengaduk dan pencacah dengan kecepatan putaran 25-26 rpm, sehingga brondolan
dapat dicacah di dalam tangki ini. Tujuan dari pengadukan buah antara lain:
1. Untuk melumatkan buah agar lebih mudah dipress.
2. Mengeluarkan minyak di permukaan sel yang pecah.
3. Mengatur adonan agar menyerap panas.
4. Untuk mencegah terjadinya penumpukan agar dapat lebih mudah keluar ke
alat press.
30
Bagian dari digester :
1. Long arm.
2. Short arm.
3. Expeller arm.
4. Besi siku.
5. Shaft digester.
6. Pipa steam.
7. Valve steam.
8. Bottom plate.
9. Hydraulic sliding door.
31
4.4.2. Screw Press
Pada proses ini dilakukan pengepresan memakai system hydroulic,
kapasitas mesin press adalah 22,5 ton/jam dan bertekanan press 55 – 60 Bar.
Tujuan tekanan mesin press harus diatur, karena bila tekanan terlalu tinggi dapat
menyebabkan inti pecah dan screw press mudah haus.
Sebaliknya, jika tekanan mesin press terlalu rendah makal oil losses di
ampas tinggi. Minyak hasil mesin press kemudian menuju ke crude oil gutter
diteruskan ke sand trap tank untuk pengendapan. Hasil lain adalah ampas (terdiri
dari biji dan fiber), yang akan dipisahkan dengan menggunakan cake breaker
conveyor (CBC).
PKS PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk memiliki 3 unit screw press,
pada saat proses pengolahan screw press yang beroperasi hanya 2 unit dan 1 unit
sedang dalam keadaan stand by/perbaikan.
Data spesifikasi screw Press :
Elektro Motor
Merk : Sew Euro Drive
Kw : 37
Hz : 50
IP : 55
Amp : 70,2
Rpm : 1450 r/d
Volt : 380
BEARING : 6309 ZZ/6309 ZZ
32
Gambar 11. Screw Press
33
4.5.1 Diagram Flow Stasiun Klarifikasi
Sludge Tank
Vacuum dryer
Sand Cyclone
Oil Stroge Tank
Brush Strainer
Buffer Tank
Bak Fit
Sludge Centrifuge
34
4.5.2 Vibrating Screen
Vibrating Screen berfungsi untuk menyaring minyak hasil pressan
dari serat-serat yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak.
Minyak bagian atas dari sand trap tank yang masih mengandung serat dan
sedikit kotoran dialirkan ke Vibrating Screen. Proses penyaringan
memakai mesh bertujuan untuk memisahkan padatan, seperti serabut,
pasir, tanah, dan kotoran-kotoran lain yang masih terbawa dari sand trap
tank.
Pada PKS PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Vibrating yang
digunakan adalah double deck vibrating screen, dimana screen pertama
berukuran 40 mesh dan screen kedua berukuran 20 mesh. Padatan yang
tertahan pada vibrating akan dikembalikan pada digester melalui tailing
conveyor, sedangkan minyak dialirkan ke crude oil tank.
Pada alat vibrating screen ditambahkan air panas dengan tujuan
agar partikel-partikel pasir dapat memisah dengan baik. Pengenceran ini
akan berlangsung dengan menggunakan air bersuhu 90-95ºC.
Manfaat air pengencer:
1. Menurunkan viskositas cairan, sehingga zat yang berat jenisnya > 1
akan mengendap dan zat yang berat jenisnya < 1 akan mengapung.
2. Untuk memecahkan butiran minyak yang melekat pada padatan bukan
minyak NOS.
Cara kerja vibrating screen menggunakan system getaran dengan
mengalirkan minyak ke titik pusat screen sehingga kotoran yang
terkandung dalam minyak seperti ampas, pasir dan lainnya terdorong ke
sisi screen dan dikembalikan ke inclined loose fruit conveyor ke stasiun
pressan untuk diproses Kembali. Sedangkan tailing conveyor untuk
mendistribusikan ampas yang masih ikut bersama minyak yang telah
tersaring oleh mess yang ada di vibrating screen.
35
ambaran 13. Vibrating Oil Screen
36
4.5.4 Distribution Tank
Distribution tank adalah tangki penampung untuk mendistribusikan
minyak kasar ke continuos settling tank (CST 1 dan 2).
37
Gambar 15. Continuous Settling Tank
38
Gambar 16. Oil Tank
39
nozzle dengan diameter lubang tertentu dan nozzle (1,7 mm) ini dapat
diganti jika losses yang dihasilkan sudah di atas standart.
Prinsip kerjanya adalah nozzle sentrifugal berputar dimana
pemisahannya, fraksi berat (lumpur dan kotoran) terlempar ke dinding
bowl dan fraksi ringan (air dan minyak) akan ke tengah. Minyak yang
mempunyai densitas lebih kecil akan menju poros dan terdorong keluar
melalui sudut-sudut (paring disk), dan ditampung di recylcle tank sebelum
dipompakan oleh recylcle oil pump untuk dialirkan kembali ke CST.
Sedangkan sludge (heavy phase) yang mempunyai densitas yang lebih
besar akan terdorong ke dinding bowl dan keluar melalui nozzle, kemudian
sludge keluar melalui saluran pembangunan menuju sludge pit.
40
kadar air dalam minyak menjadi 0,40 %, kotoran dalam minyak menjadi
0,10 % dan kadar minyak menjadi 7,00 %.
Oil Purifier bekerja dengan prinsip gaya sentrifugal, yaitu kotoran
dan air yang memiliki berat jenis yang besar akan berada pada bagian luar
(dinding bowl), sedangkan minyak yang mempunyai berat jenis yang lebih
kecil bergerak ke arah poros untuk dialirkan ke vacuum dryer. Kotoran
dan air yang melekat pada dinding dialirkan ke saluran pembuangan untuk
dibawa ke bak fat fit. PKS PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk memiliki
2 unit oil purifier yang kapasitasnya 12 ton/jam dan temperatur 90ºC.
41
tekanan kerja -600 s/d 700 mmHg dan temperatur 80 - 90ºC. Standart
mutu kadar air CPO adalah 0,15% dan kadar kotoran 0,15%.
42
4.5.14. CPO Flow Meter
Merupakan alat indicator minyak yang akan masuk ke storage tank.
No Storage Kapasitas
1 1 2.000
2 2 1.000
3 3 1.000
4 4 2.000
43
Gambar 21. Stroge Tank
Spesifikasi elektro motor pada stasiun klarifikasi
Spesifikasi Vibrating Screen antara lain :
Elektro Motor
Merk : Macon Motor
Type : Des Frame Size 132
Kw :2
Hz : 50,cosΦ 0,89 ,
IP : 54
Amp : 4,5
Rpm : 1425
Volt : 380
Spesifikasi Tailing Conveyor antara lain :
Elektro Motor
Merk : Sew Euro Drive
Type : R 77 DV 100 M4
KW : 2,2
Hz : 50
IP : 54
Amp : 4,95/2,85
Rpm : 1410
Volt : :380/660V
44
Spesifikasi Crude Oil Pump antara lain :
Elektro Motor
Merk : TECO
Type : AEEBKB
Kw : 11
Hz : 50
Ip : 55
Amp : 21,5/19,7
Rpm : 1400
Volt : 380/415
Bearing : 6309 ZZ / 6307 ZZ
45
IP : 55
Volt : 380/415
Amp : 21,5/19,7 A
Rpm : 1455 r/min
Bearing : 6309 ZZ / 6307 ZZ
46
Spesifikasi Recycle Oil Pump antara lain :
Elektro Motor
MERK : TECO
Type : AEEBKB045R50YU
Kw : 5,5 , 4Pole
Frame Size : 112 M
Hz : 50
IP : 55
Volt : 220/380
Amp : 15,4/8,95A
Rpm : 1440 r/min
Bearing : 6306 ZZ / 6306 ZZ
Spesifikasi Hot Well Pump anatara lain :
Elektro Motor
MERK : TECO
Type : AEEBKB
Kw : 3 , 2Pole
Frame Size : 100 L
Hz : 50
IP : 55
Volt : 220/380
Amp : 10,2/5,9A
Rpm : 2880 r/min
Bearing : 6206 ZZ / 6305 ZZ
47
Frame Size : 160 M
Hz : 50
IP : 55
Volt : 380/415
Amp : 21,5/19,7A
Rpm : 1455 r/min
Bearing : 6309 ZZ / 6307 ZZ
48
Spesifikasi Oil Tranfer Pump anatara lain :
Elektro Motor
MERK : TECO
Kw : 7,5, 4Pole
Frame Size : 132 M
Hz : 50
IP : 55
Volt : 380/415
Amp : 16,2-14,9A
Rpm : 1450 r/min
Bearing : 6308 ZZ / 6306 ZZ
49
4.6. Stasiun Karnel
Destoner
Nut Grading Drum
Nut Hopper
Ripple Mill
C.M Conveyor
Air Lock
Air Lock
LTDS 1
LTDS 2
Hydrocyclone
Kernel Kernel
Vibrating
Hydrocyclone
50
Hydrocyclone Hydrocyclone
Kernel Shell
Kernel Kernel
Fan Dried
Dry Kernel Conveyor
1&2
Kernel Bunker
Keterangan :
1. Fibre + Nut
2. Fibre
3. Nut
4. Kernel + Sheell
5. Kernel
6. Sheell
51
4.6.1. Cake Breaker Conveyor (CBC)
Cake Breaker Conveyor berfungsi membawa fibre dan nut menuju
depericaper. Alat ini digerakan oleh elektromotor sehingga pisau-pisau pemecah
(screw blade) beputar yang bertujuan untuk memecahkan cake (ampas press)
menjadi fibre dan biji, mengeringkan/mengurangi kadar air fiber sebagai bahan
bakar dan untuk memudahkan kerja blower fibre cyclone. Semakin tinggi kadar
air dalam fiber akan mengakibatkan kalor bakar yang rendah dan berakibat
langsung pencapaian tenaga kerja dan kapasitas uap yang dihasilkan boiler.
52
yang hendak dipisahkan yaitu fibre dan nut. Bahan yang lebih ringan (fibre) akan
tertarik ke atas dan biji akan jatuh ke bawah memasuki depericaper.
Nut yang keluar dari kisi-kisi lubang akan jatuh ke inclined nut conveyor
dan diantarkan ke detoner columb. kecepatan putaran polishing drum di PKS PT.
Bakrie Sumatera Plantations, Tbk adalah 24 - 25 rpm.
53
Gambar 24. Nut Polishing Drum
54
Gambar 25. Destoner Coloumb
4.6.5. Nut Grading Drum dan Nut Hopper.
Metode pengolahan dan pemisahan inti kelapa sawit . Proses pengolahan
dan pemisahan meliputi pemisahan biji, pengeringan biji, pemecahan biji,
pemisahan inti dan cangkang serta pengeringan inti. Sebelum ditampung di
dalam nut hopper, biji bersih akan memasuki nut grading drum untuk
memisahkan antara biji berukuran kecil, sedang dengan biji berukuran besar.
Tujuan pemisahan biji adalah untuk memperoleh efisiensi pemecahan biji yang
optimal karena alat pemecah biji telah diset untuk memecahkan biji dengan
ukuran tertentu. Pengeringan biji dilakukan di dalam nut hopper dan bertujuan
untuk menguapkan kandungan air yang terdapat di dalam biji sehingga daya
lekat inti dan cangkang semakin renggang. Biji yang telah dikeringkan di dalam
nut hopper selanjutnya diumpankan ke alat pemecah biji, yaitu ripper mill. Biji-
biji tersebut akan terpecah sehingga mengeluarkan inti sawit (palm kernel) yang
ada di dalamnya. Hasil pemecahan dari ripper mill berupa campuran kernel,
cangkang dan kotoran halus selanjutnya dibawa oleh conveyor dan elevator
menuju ke bagian pemisahan.
55
Gambar 27. Ripper Mill.
56
banyak mengandung inti akan diolah lebih lanjut dengan alat yang diebut cyclone
hydro. Standar losses di LTDS I adalah 2% dan LTDS II adalah 3%
4.6.8. Hydrocyclone
Hydrocyclone merupakan alat untuk memisahkan inti dari cangkang
dengan cara basah memanfaatkan perbedaan berat jenis inti dengan cangkang.
Dimana, inti masuk ke vibratting kernel sedangkan cangkang akan jatuh ke dalam
vibratting cangkang. Standar losses kernel di hydrocyclone adalah 2%. Alat ini
terdiri dari:
1. Bak air penampung cracker mixture yang terdiri dari beberapa sekat.
2. Tabung pemisah yang dilengkapi dengan pompa pengutip (herstal pump)
dan conus dibawahnya.
57
Gambar 29. Hydrocyclone
4.6.9. Kernel Silo Dryer
Berfugsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam inti. Di
dalam kernel silo dryer, biji akan dikeringkan untuk mengurangi kadar air biji.
Pengeringan dilakukan oleh blower dengan cara peniupan udara panas dari
heating element. Kadar air pada kernel silo adalah 7% dan kotoran adalah 8% jika
biji kurang kering maka akan mengakibatkan biji utuh dan biji setengah pecah
sehingga banyak yang terikut pada cangkang. Temperatur pengeringan pada
bagian kernel silo dryer adalah 80-85ºC. PKS PT. Bakrie Sumatera Plantations,
Tbk memiliki 1 buah krenel silo dryer dengan kapasitas yaitu ± 30 ton.
58
Gambar 31. Karnel Bunker
59
60
Spesifikasi Nut Polishing Drum : Spesifikasi Fibre Cyclone Fan :
Elektro motor Elektro motor
Merk : SEW EURO Merk : TECO
DRIVE Type : AEEBKB
Type : R 97 DM 132 Kw : 55
M4 Hz : 50
Kw : 7,5 Ip : 54
Hz : 50 Amp : 96
Ip : 54 Rpm : 1470
Amp : 11,4 Volt : 380 – 415
Rpm : 1450 Bearing : 6316 ZZ /
Volt : 415 6213 ZZ
61
Spesifikasi Ripple Mill : Ip : 54
Amp : 15/14
Elektro motor
Rpm : 1445
Merk : ELECTRIM Volt : 380/420
Type : EM 132 M-4 Bearing : 6308ZZ
Kw : 7,5
Hz : 50
Spesifikasi C.M Conveyor : Merk : SEW EURO
DRIVE
Data Mekanik Type : R 77 DM 100
Panjang :7m L4
Tinggi : 0,454 m Kw :3
Lebar : 0,41 m Hz : 50
Kapasitas : 45 Ton Ip : 54
Amp : 6,5
Elektro motor Rpm : 1450
Volt : 415
62
Spesifikasi Hydrocyclone: Spesifikasi Vibrating Hydrocyclone:
Elektro motor Elektro motor
Merk : TECO Merk : TECO
Type : AEEBKB Type : AEEBKB
Kw : 15 Kw : 15
Hz : 50 Hz : 50
Ip : 54 Ip : 54
Amp : 27-29 Amp : 27-29
Rpm : 1450 Rpm : 1450
Volt : 380 – 415 Volt : 380 – 415
Bearing : 6309 ZZ / Bearing : 6309 ZZ /
6307 ZZ 6307 ZZ
63
Spesifikasi kernel silo dryer: Spesifikasi Kernel Silo Blower:
Elektro motor Elektro motor
Merk : TECO Merk : TECO
Type : AEEBKB Type : AEEBKB
Kw : 18,2 Kw : 30
Hz : 50 Hz : 50
Ip : 54 Ip : 54
Amp : 34,4 Amp : 52,3
Rpm : 1455 Rpm : 2930
Volt : 380 Volt : 360
Bearing : 6311 ZZ / Bearing : 6312 ZZ /
6310 ZZ 6213 ZZ
64
65
4.7 Water Treatment plant
1
SUNGAI
WADUK
Dienjeksi kan
CLARIFIER TANK
CATION TANK
SEDIMENTASI
DEGASIFER
SAND FILTER PUMP
ANION TANK
SAND FILTER INTERNAL
CHEMICHAL
DEAERATOR
BOILER
66
Fungsi – fungsi
Water treatment plant ( Pengolahan air ) diperlukan pabrik karena air yang
digunakan pada proses pengolahan dan air umpan boiler harus memenuhi
standart. Dengan kata lain proses water treatment plant adalah proses dalam air
sehingga air dapat memenuhi syarat-syarat mutu air yang diperlukan dalam proses
penggunaan.
a) Alkalinitas
Alkalinitas adalah konsentrasi total dari unsur basa-basa
yang terkandung dalam air dan dinyatakan dalam mg/L atau
dengan kalsium karbonat ( CaCO3 ). Dalam air, basa-basa yang
terkandung biasanya dalam bentuk ion karbonat dan bikarbonat.
Pada PKS PT. Bakrie Sumutera Plantation, Tbk ( POM Kisaran )
standart alkalinity maksimal adalam 700 PPM.
67
berupa plankton yang hidup di air, non organik dari material non
organik seperti batu dan udara yang mengandung kalsium
karbonat, nitrogen, sulphur, dan mineral seperti garam dan logam.
c) pH
pH adalah derajat kesamaan pada suatu cairan. Range nilai
pH adalah 1-14. Berdasarkan nilainya, pH dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian, yaitu pH dengan range 1-6,9 disebut pH
asam, pH 7 disebut pH normal, range 7,1-14 disebut pH basa.
Dalam penggunaan sebagai air umpan boiler, pH untuk pada
range 8,5-9,2.
d) Silika
Silika adalah zat yang berasal dari butiran pasir yang larut
dalam air dalam bentuk molekul serta memiliki rumus kimia SiO2
. sebagai air umpan boiler, kandungan silika dalam air tidak boleh
lebih dari 150 PMM.
68
2) Penjernihan air di Clarifier tank
Proses penjernihan air di Clarifier tank melalui tahapan :
a) Proses koagulasi
Proses koagulagi adalah proses pembentukan flok-flok
didalam air. Partikel-partikel halus yang sukar larut, semuanya
bermuatan negative sehingga sukar mengendap dan melayang
dialam air.
b) Proses flokulasi
Partike-partikel halus hasil koagulasi berupa flok belum
seluruhnya dapat mengendap. Agar masanya menjadi lebih
besar sehingga mengendap maka flok-flok tersebuh harus
digabungkan dengan penambahan bahan kimia flokulan.
Bahan-bahan kimia yang dapat digunakan dalam proses
penjernihan air adalah :
Alum, bahan pertama yang dicampurkan pertama adalah
Alum alasannya karna alum berkerja pada pH air 6-7 untuk
menurunkan pH air menjadi 5-6 agar mudah terjadi flok atau
pengikatan kotoran.
Soda Ash, sebagai larutan untuk menaikkan kembali pH air
yang sudah diturunkan sebelumnya.
Amer Flock, bahan ini membentuk flok atau rantai kotoran
sehingga mudah untuk diendapkan.
c) Pengendapan ( Sedimentasi )
Air hasil penjernihan di clarifier tank kemudian
dimasukkan kedalam bak sedimentasi. Sisa-sisa flok yang
terikut kemudian diendapkan di bak sedimentasi. Sedimentasi
berfungsi sebgai tempat cadangan penampungan air untuk
kebutuhan air untuk pabrik agar tetap terpenuhi.
69
d) Penyaringan ( Filtrasi ) di sand filter
Penyaringan atau filtrasi di sand filter menggunakan pasir
atau beberapa medium lain untuk menghilangkan padatan
tersuspensi. Efiesiensi sand filter yang paling baik terjadi bila
boroperasi pada laju aliran sesuai desain. Jika laju aliran terlalau
kecil, padatan akan melalui medium yang kurang padat. Jika laju
aliran terlalu besar, air akan melalui media membawa padatan
bersamanya. Demikian juga tekanan yang tinggi akan
memecahkan media dan akan keluar pada saat melakukan back
wash. Penyaringan yang benar di sand filter sangat diperlukan
untuk mencegah padatan tersuspensi dari masalah-masalah yang
dapat ditimbulkan pada demineralisasi, dearactor dan ketel uap.
1 Ph 4,5 – 5,5
2 TDS 60 ppm
3 Silika <5
4 Alkalinity 40 ppm
5 Turbinity 5 ntu
70
b. Sistem pengolahan air umpan boiler ( internal Water treatment )
1) Cation Tank
Cation tank merupakan tanki penukar ioyang berisi resin cation
berbentuk sebuah tanki dengan kapasitas 3500 L/Jam untuk
mengurangi kesadahan (ca2+ dan Mg2+ ). Mengurangi alkalinitas
dari garam-garam alkali, mengurangi Disolved solid dan
mengalami regerasi resin dengan menggukan asam sulfat.
2) Anion Tank
Anion tank merupakan tangki penukaran anion dengan kapasitas
8000 L/jam. Proses anion tank juga merupakan resin. Tangki ini
berfungsi untuk menyerap H2S4 , H2SiO2 yang terbentuk pada
tangki penukaran cation dan juga menghilangkan garam-garam
mineral. Regenerasi resinnya menggunakan caustic soda. Air yang
dihasilkan daru tangki ini kemudian dikirim ke feed water tank
yang selanjutnya digunakan untuk umpan boiler.
71
3. Internal Dosis Chemichal Boiler
Merupakan suatu proses terhadap air yang mana air dari
pengolahan tersebut hanya digunakan untuk keperluan operasional
boiler saja. Sistem pengolahan ini berupa penginjeksian bahan
kimia langsung kedalam boiler bersamaan dengan air umpan boiler.
Reaksi-reaksi yang timbul dengan injeksi bahan kimia tersebut
terjadi didalam boiler pada suhu dan tekanan kerjanya.
Tujuan utama dari intermal water treatment adalah untuk
mengatur atau mengontrol terhadap zat zat padat. Alkalinity
( menjaga korosi akibat pH rendah ), gas-gas korosif ( Oksigen dan
karbon dioksida), menghilangkan timbulnya endapan-endapan
kerak dan deposit yang melekat dan mengeras pada dinding dalam
pipa-pipa boiler, dan membuat lapisan boiler lebih tahan terhadap
korosi.
1 Ph 10,5 – 11,5
72
Tabel 8. Parameter Kontrol standart air boiler
Type : AEEBKB
Kw :7.5
P : 10 Hp
Hz : 50
Ip : 55
Amp : 15/13,7
Rpm : 2900
Bearing :
6308ZZ/6306ZZ
Volt :380/415
Spesifikasi Water Intake Pump
Elektromotor
Merk : TECO Spesifikasi Anion Pump antara lain :
Type : AEEBKB
Elektromotor
Kw : 30
Hz : 50 Merk : MONOFLO
Ip : 55 Type : Y 13252 – 2
Amp : 52,7 Kw : 10
Bearing : Hz : 50
6312ZZ/6212ZZ Ip : 55
73
Elektromotor Hz : 50
Merk : SHOWFOU Ip : 55
Type : RB - 332 Amp : 5,2
Kw : 2,2 Rpm :2850
P : 3 Hp Volt : 380
74