Anda di halaman 1dari 39

A.

Jembatan Timbang

Stasiun peneriman buah merupakan pintu gerbang utama yaang harus dilalui
oleh semua truk yang masuk ke PKS.

Fungsi dari proses penimbangan adalah sebagai berikut :


a. Mengontrol pengelolaan buah masuk,
b. Menghitung rendemen,
c. Menerima TBS dari Estate dengan waktu tunggu penerimaan truk
seminimal mungkin,
d. Pencatatan produksi TBS kebun penyuplai,
e. Penimbangan TBS masuk, CPO dan PK keluar, janjang kosong, dan
CaCO3 secara akurat.

Alur proses stasiun penerimaan buah

Truk masuk
Keluar

Berat tarra
Pos satpam
Timbangan

Timbangan

Berat bruto
Truk
Sortasi

TBS

Loading ramp

Scrapper
Conveyor
Spesifikasi jembatan timbang :

Merk : Avery Weight Tronix

Serial no : 133450158

Kapasitas : 40.000 kg max /10 kg min

Type loadcell : T302x 22.5t

Printer : EPSON LX-310

Barang-barang yang ditimbang di jembatan timbang di bedakan menjadi dua yaitu


penimbangan barang masuk dan penimbangan barang keluar.

1. Penimbangan barang masuk terdiri dari :


- TBS
- Solar
- CaCo3
2. Penimbangan barang keluar terdiri dari :
- CPO
- Kernel
- Jangkos

Standar Operasional Prosedur Penimbangan :

- Sopir melapor ke satpam sambil mengangtarkan SPB (Surat Pengantar Buah)


- Truk masuk ke jembatan timbang dan beban harus benar-benar ditengah agar
pembacaan beban merata.
- Sopir harus turun pada saat proses penimbangan.
- Setelah penimbangan berat kotor didapatkan berat kotor atau dapat disebut berat
bruto.
- Setelah penimbangan TBS dibawa menuju area sortasi untuk penyortiran buah.
Untuk buah inti langsung masuk ke dalam loading ramp tetapi apabila secara
visual banyak buah HB (hardblack) maka buah inti tetap dilakukan penyortiran.
Untuk buah plasma dilakukan penyortiran dan apabila banyak buah yang tidak
masuk kedalam kriteria yang di tetapkan perusahaan maka buah tersebut akan di
nol kan. Dan untuk buah luar selalu dilakukan penyortiran buah dikarenakan
buah yang masuk kedalam pabrik setiap hari berbeda kebun, prosedur yang
dilakukan sama seperti penyortiran pada buah plasma.
- Hasil sortiran ditulis dalam kertas yang berisi parameter buah. Hasil ini akan
diberikan pada krani timbang untuk di input kedalam komputer dan di print.
- Setelah dilakukan penyortiran truck kembali ditimbang dan sopir harus turun
dari truck pada saat penimbangan tujuan penimbangan kembali untuk
mengetahui berat kosong atau berat tarra. Setelah mendapatkan berat tarra untuk
mendapatkan berat trans weight maka :
Berat trans weight = berat bruto – berat tarra.
- Berat trans weight merupakan berat TBS yang didapat sebelum dikurangi
dengan hasil sortiran.
- Berat Netto didapat apabila berat trans weight telah dikurangi dengan potongan
setelah dilakukan sortiran. Yang dibayar oleh perusahaan merupakan berat netto.

 Keamanan penimbangan buah;


- Pada saat penimbangan sopir di haruskan turun
- Alat-alat yang tidak perlukan seperti (dongkrak, drum air, dll)
- Pengecekan level minyak dan memastikan bercampur atau tidak
- Kendaraan harus dalam kondisi mati untuk menjaga life time dari load cell
yang dipakai.
 Equipment yang ada pada jembatan timbang
 Plate form
Plateform berfungsi sebagai tempat menopang benda yang akan di timbang.

 Load cell
Loadcell merupakan suatu indikator yang digunakan untuk mengetahui berat
muatan yang ditimbang. Loadcell tersebut dipasang dibawah plateform pada 6
titik yaitu dipasang di setiap sudut dan pada bagian tengah kiri dan kanan agar
beban yang diterima loadcell sama besar. Alat ini sangan sensitif dengan
getaran sehingga pada saat truck ditimbang tidak diperbolehkan untuk
menyalakan kendaraannya.
 Digital indikator
Digital indicator merupakan suatu alat yang digunakan untuk memunculkan
ataupun menampilkan hasil penimbangan. Digital Indicator yang digunakan di
PT. SML POM disesuaikan dengan Loadcell yang terpasang.

 Computer
PT. SML POM menggunakan media computer untuk menginput data-data
penimbangan. Data tersebut nantinya akan masuk kedalam sistem database
penimbangan.
 Printer
Alat ini digunakan untuk mencetak semua data yang terinput kedalam
komputer.

Target OER yang ditetapkan oleh perusahaan : 25%

B. Grading
 Areal Grading
Panjang : 51,6 m
Lebar : 32 m
Tinggi : 0.5 m
Luas :PXLXT
: 825,6 m2
 Prosedur grading :
- Dilakukan grading untuk semua TBS yang dikirim baik dari inti, plasma
maupun luar dengan tujuan supaya ada perbaikan dalam pemilihan keritaria
buah yang sesuai pada saat pemanenan.
- Untuk TBS yang di bawa masuk ke pabrik wajib di grading dan dipisahkan
berdasarkan kualitas buah , kriteria buah yang tidak diterima di pabrik :
 HB (Hard Black) buah hitam keras
 Buah muda
 Buah lewat matang
 Brondolan segar
 Brondolan busuk
 Tangkai panjang
 Jangkos
 Buah pasir
 Sampah
- Setelah penyortiran buah maka ada buah yang akan dipotong atau dibeli secara
gratis oleh perusahaan karena buah tersebut tidak termasuk kriteria yang
ditetapkan oleh perusahaan.
 System FIFO
- Metode pemnilaian yang menganggap barang yang pertama kali masuk
diasumsikan pertama kali keluar juga. (Palupi, D.E. 2014)
 FFA Value
- FFA adalah asam yang dibebaskan pada hidrolisa dari lemak. Terdapat berbagai
macam lemak, tetapui untuk perhitungan, kadar asam lemak bebas (ALB)
minyak sawit dianggap sebagai asam palmitat dengan berat molekul (BM) 256.
Variabel yang sangat berpengaruh terhadap perolehan asam lemak bebas seperti,
pengaturan suhu, kematangan buah, kadar pelukaan buah, pengadukan,
penambahan air, penambahan CPO dan lama penyimpanan (Fauziah, 2011)
 Pengaturan Lori
- Untuk mengetahui jumlah lori yang digunakan :
TBS masuk
=
Kapasitas Lori/TBS
- Pengoperasian peralatan hydraulic
- Sistem kerja dari peralatan hydrawlic dengan menggunkan tekanan oli yang
digunakan untuk mendorong dan menarik atau mendorong pipa hydrawlic.
- Oli yang digunakan pada setiap alat hydrawlic adalah oli hydraulic 68.

Jenis-jenis kloen kelapa sawit

a. Dura – cangkang tebal, daging buah tipis dan inti buah kecil
b. Psifera – cangkang tipis atau sampai tidak ada, kernel sangat kecil ,daging buah
tebal
c. Tenera – cangkang/kernel medium dang daging buah cukup tebal

Kriteria Buah yang ada di SML POM yaitu sebagai berikut :

No Nama Gambar keterangan


.
1 F00/ Buah HB Jenis buah ini
disebut juga
dengan buah
hard black (HB),
dimana pada
tandan tersebut
tidak ada buah
yang
membrondol
2 F0/Buah Muda Buah muda
merupakan
kriteria buah
yang
membrondol
kurang dari 10
brondolan.
3 Tandan Masak Kriteria buah
yang
membrondol
lebih dari 10
brondolan.

3 Tandan lewat Buah lewat


masak matang
merupakan
janjangan yang
brondolannya
sudah terpas dari
janjangannya
50% s/d 75%.
4 Tandan Kriteria buah ini
kosong merupakan
janjangan yang
brondolannya
sudah terlepas
75% s/d 100%.
5 Tangkai Kriteria buah ini
Panjang merupakan buah
yang memiliki
tangkai lebih
dari 5 cm.

6 Brondolan
Segar

7 Brondolan Brondolan
Busuk busuk dapat
lebih cepat
dalam kenaikan
FFA dan minyak
yang terdapat
brondolan akan
banyak
menghilang
karena tingkat
kelukaan pada
brondolan akan
lebih cepat.
8 Sampah Sampah yang
terikut dengan
proses akan
dapat
menyebabkan
kerusakan pada
alat produksi,
oleh karena itu
dibuat kisi-kisi
pada ramp,
untuk mencegah
terjadinya
kerusakan.
9 Buah Pasir Kriteria buah ini
merupakan jenis
buah yang
beratnya kurang
dari 3 kg.

B. Loading Ramp
Loading Ramp merupakan rangkaian proses awal dari pengolahan kelapa sawit
sebelum memasuki proses selanjutnya.
Fungsi dari Loading Ramp adalah :
Sebagai tempat penampungan sementara TBS sebelum dimasukkan ke dalam
lori buah (fruit cages).
Loading Ramp mempunyai pintu sebanyak 16 bays yang masing-masing pintu
berkapasitas 17,5 ton TBS/bays. Pintu-pintu tersebut digerakkan secara hydraulic
yang fungsinya untuk membuka dan menutup pintu.

Beberapa peralatan Loading Ramp yang di gunakan adalah sebgaai berikut :

• Hydroulik power pack Loading ramp


Specifikasi :
Merk : Vickers
Serial no : P10/4771-1A
Frekuensi : 50 Hz
Ampere : 11,9 A
Putaran : 1445 Rpm
Daya : 5,5 KW
Oil type : TRUST 806-T

• Kisi-kisi
Kisi-kisi loading ramp merupakan sebuah plat yang berjarak guna untuk tempat
lewatnya sampah yang terikut dengan TBS, sampah tersebut akan jatuh ke trash
conveyor dan didorong ke bak sampah

• Pintu Loading Ramp


Sebuah pintu yang digerakkan oleh hidraulic guna sebagai tempat keluarnya
TBS dari ramp menuju ke Scrapper FFB 1.

• Handle Control buka–tutup pintu


Handle Control buka–tutup pintu merupakan alat bantu yang digunakan untuk
membuka pintu loading ramp yang dibantu oleh hidraulic power pack dan
sebuah elektromotor.

• FFB Scrapper 1 dan 2


Specifikasi :
Merk : Vickers
Serial no : P10/4771/1B
Frekuensi : 50 Hz
Ampere : 42,7 A
Putaran : 1470 Rpm
Daya : 22 KW
Oil type : TRUST 806-T...290 L
Sprocket Type : 6 x 21 T

• FFB Feed
Specifikasi :
Merk : Vickers
Serial no : P10/4771/1C
Frekuensi : 50 Hz
Ampere : 30,3 A
Putaran : 1460 Rpm
Daya : 15 KW
Oil type : TRUST 806-T...290 L
Sprocket Type : 6 x 21 T
Chain Type : TEX Hollow Pin Chain Pitch 30.000 lbf, 6"P x 21 T

• Sliding Door Feed


Specifikasi :
Merk : Vickers
Serial no : P10/4771/1D
Frekuensi : 50 Hz
Ampere : 8,8 A
Putaran : 1440 Rpm
Daya : 4 KW
Oil type : TRUST 806-T...120 L

• Trash Conveyor
Trash conveyor berfungsi untuk mendorong sampah yang jatuh kewat kisi-kisi
loading ramp dengan jarak 3-5 mm menuju ke bak sampah. Conveyor ini
digerakkan dengan sebuah motoran sebagai berikut :
Specifikasi :
Elektromotor type : SEW EURODRIVE
Serial no : 132S/4
Frekuensi : 50 Hz
Ampere : 11,8 A
Putaran : 1445 Rpm
Daya : 5,5 KW
Oil type : ISO VG 220...3,5 L
Sprocket Type : 6 x 8 T
• Lori Rebusan
Lori merupkan sebagai wadah tempat TBS ditampung dan media tempat TBS
direbus. Lori ini memiliki kapasitas 17,5 T.

• Transfer Carriage
Transfer carriage merupakan sebuah alat yang memindahkan lori dari rail track
feed scrapper conveyor menuju rail track menuju sterilizer 1 dan 2.
Specifikasi :
Merk : Vickers
Serial no : P10/4771-2G-1
Frekuensi : 50 Hz
Ampere : 30,3 A
Putaran : 1460 Rpm
Daya : 15 KW
Oil type : TRUST 806-T...290 L
• Rail Track
Rail track merupakan jalur sebagai tempat lalu lintas lori dari sterilizer sampai
dengan balik lagi ke sterilizer.

 System FIFO (FIRST IN FIRST OUT)


Pengisian TBS ke dalam lori harus berdasarkan ketentuan First In First
Out (FIFO). Maksudnya TBS yang masuk terlebih dahulu harus segera diolah
lebih dahulu untuk menghindari laju kenaikan asam lemak bebas (Free Fatty
Acid/FFA). Pengisian TBS dari truck ke loading ramp mulai dari pintu no. 1 dan
seterusnya begitu juga dari Loding Ramp ke FFB Scrapper Conveyor.
 FFA Value
FFA adalah asam yang dibebaskan pada hidrolisa dari lemak. Terdapat
berbagai macam lemak, tetapui untuk perhitungan, kadar asam lemak bebas
(ALB) minyak sawit dianggap sebagai asam palmitat dengan berat molekul
(BM) 256. Variabel yang sangat berpengaruh terhadap perolehan asam lemak
bebas seperti, pengaturan suhu, kematangan buah, kadar pelukaan buah,
pengadukan, penambahan air, penambahan CPO dan lama penyimpanan
(Fauziah, 2011)

C. Sterilizer
Proses perebusan Tandan Buah Segar (TBS) dengan menggunakan panas dari uap
yang bertekanan tinggi, secara konveksi dan konduksi.
• Konveksi : proses pemasukan steam untuk menghilangkan udara dari ruangan
sterilizer fruitlet.
• Konduksi : proses pemasukan steam untuk menghilangkan udara dari sela-sela
brondolan (fruitlet) kernel.

Fungsi dan Tujuan sterilisasi :

a. Menonaktifkan enzym-enzym (Lipase) yang dapat menyebabkan kenaikan


FFA enym lipase nonaktif pada temperature 45oC.
b. Memudahkan proses pelepasan brondolan dari janjangan.
c. Melunakan fruitlet sehingga memudahkan pelepasan / pemisahan antara daging
buah dan nut pada proses digestion dan depericarper.
d. Mengkondisikan daging buah sehinghga sel minyak dapat mudah terlepas
untuk di ekstraksi (stasiun press) dan dimurnikan (stasiun klarifikasi).
e. Mengurangi kadar air apda nut sehingga memudahkan pemecahan dan
menaikan cracking efficiency dan hal ini akan memudahkan pemisahan pada
kernel plant (Mahfud, Ahmad. 2010)

Prosedur Pengoperasian Sterilizer

Sebelum operasi :

a. Koordinasi dengan operator power house untuk mengirimkan steam ke stasiun


sterilizer.
b. Pastikan tidak ada orang berada di pintu wet end dan dry end sterilizer, minimal
pemberitahuan bahwa sterilizer akan beroperasi.
c. Hidupkan air kompresor.
d. Pastikan pintu-pintu sterilizer sudah tertutup dengan baik dengan ditandai
dengan lampu sterilizer ready menyala.
e. Hidupkan panel untuk melihat grafik rebusan.
f. Lakukan perebusan secara manual diawal proses karena steam yang dikirim oleh
turbin tidak stabil.
g. Pastikan switch pada posisi auto untuk memulai perebusan kedua secara auto
dengan menekan tombol start pada panel.
h. Lakukan perebusan sesuai waktu yang telah ditetapkan.
i. Lakukan perebusan selanjutnya apabila rebusan pertama telah mencapai tahap
holding.
j. Pastikan steam pressure sterilizer sudah nol dengan memastikan tidak ada lagi
steam yang keluar dari purge valve, sebelum membuka pinttu untuk perebusan
selanjutnya.
k. Setelah selesai perebusan buka pintu sterilizer wet end dan dry end.
l. Arahkan transfer carriage ke jalur sterilizer yang telah selesai melakukan
perebusan.
m. Dorong lori keluar dari sterilizer dengan menggunakan lori yang berisi TBS di
pintu area dry end.
n. Pastikan area sterilizer dalam keadaan bersih pada saat stop proses.
o. Catat operasional sterilizer pada form sterilizer.

Stop operasi :

a. Pastikan sisa TBS telah sesuai dengan yang ditargetkan.


b. Setelah lori isi TBM yang berada di area wet end telah habis, lakukan pencucian
dengan air panas talang minyak pada jalur rail track wet end dan frame indexer
wet end transfer carriage.
c. Matikan semua power yang ada di stasiun sterilizer.
d. Lakukan kegiatan 5S.
Peralatan dan Mesin-mesin pada stasiun sterilizer :

a. Tabung sterilizer : panjang tabung : 30,4 m, diameter pintu : 3,4 m


- Tabung sterilizer
Tabung sterilizer (vessel) yang dilengkapi dua unit pintu berfungsi sebagai
tempat merebus buah sawit (TBS) dengan menggunakan Steam (uap).
Spesikasi pintu sterilizer
Type : 3200 mm 0/D x 400kPa CLUTCH DOOR
Serial Number : UVE 76D/2242/14
Design Pressure : 400 kPa 58 PSIG
Safe Working Pressure : 400 kPa 58 PSIG
Test Pressure : 520 kPa 75 PSIG

- Sprayder
Sprayder merupakan sebuah plate memanjang dibagian atas tabung sterilizer
guna untuk membagikan steam yang masuk kedalam sterilizer.

- Centilever Rail Bridge


Centilever Rail Bridge berfungsi sebagai jembatan untuk masuk dan
keluarnya lori buah.
- Steam inlet, diameter : 8”
Pipa dan valve inlet berfungsi untuk memasukkan steam ke sterilizer.

- Steam by pass, diameter : 4”


By pass merupakan sebuah valve yang terbuka pada saat houlding. Hal ini
dilakukan untuk mempertahankan steam agar tidak turun.

- Steam condensat, diameter : 6”


Pipa dan valve condensate berfungsi sebagai pembuangan steam hasil
condensasi yang selanjutnya ditampung pada blowdown chamber dan
condensate pond.
- Safety valve.
Safety valve berfungsi sebagai katup pengaman saat tekanan dalam sterilizer
berlebih (di atas tekanan setting). Alat ini akan terbuka sendiri jika tekanan
didalam sterilizer melewati batas tekanan yang telah ditetapkan. Settingan
safety valve adalah 3,4 barg

- Pressure gauge.
Alat-alat ukur (gauge) berfungsi untuk memonitor pengoperasian alat
seperti pressure gauge.

- Purge valve
Purge valve merupakan alat yang digunakan untuk memastikan apakah
masih ada steam didalam tabung sterilizer.

b. Pneumatic valve.
Sebuah valve yang digerakkan oleh sebuah angin yang dihasilkan dari
kompresor.
c. Air kompresor.
Air compressor berfungsi untuk mensupply udara yang dipakai untuk
mengaktifkan pneumatic valve.

d. Panel sterilizer.
Panel sterilizer merupakan bacaan mengenai sistem perebusan dengan
menunjukkan grafik dari proses perebusan.
e. Programers.
Sistem programs merupakan sebuah program yang dibuat untuk dilakukan
perebusan TBS.
f. Blow down chamber
Blow down chamber merupakan sebuah tabung yang vertical sebagai media
lewatnya steam dari tabung sterilizer menuju ke udara.

g. Transfer carriage,
Transfer carriage merupakan sebuah alat yang memindahkan lori dari rail track
feed scrapper conveyor menuju rail track menuju sterilizer 1 dan 2.
Specifikasi :
Merk : Vickers
Serial no : P10/4771-2G-1
Elektromotor type : INDUCTION MOTOR
Frekuensi : 50 Hz
Ampere : 30,3 A
Putaran : 1460 Rpm
Daya : 15 KW
Oil type : TRUST 806-T...290 L
h. Indexer
Indexer merupakan alat yang digunakan untuk mendorong lori
Specifikasi :
Merk : Vickers
Serial no : P10/4771-1K
Elektromotor type : INDUCTION MOTOR
Frekuensi : 50 Hz
Ampere : 30,3 A
Putaran : 1460 Rpm
Daya : 15 KW
Oil type : TRUST 806-T...290 L
i. Lori : panjang : 7 m
Lebar : 2,75 m
Tinggi : 2 m

Aspek – Aspek yang harus diperhatikan pada sterilizer :

1. Control dari steam valve


- Manual kontrol , buka dan tutup valve diatur/dilakukan oleh operator.
- Automatic, buka dan tutup valve diatur oleh programers logic control
(PLC).
2. Step pada rebusan
- Waktu pemasukan lori
- Pelepasan udara (daeration)
- Waktu penaikan tekanan (Peak 1)
- Waktu penurunan tekanan dan pembuangan kondensat
- Waktu penaikan tekanan (Peak 2)
- Waktu penahan tekanan (Holding Time)
- Waktu penurunan tekanan dan penurunan uap (Condensate)
- Waktu pengeluaran lori
3. Squenching Time
Squenching time adalah mengatur waktu start perebusan pertama dengan strat
perebusan berikutnya dengan perhitungan sebagai berikut :

Kapasitas Lori X Jumlah Lori Rebusan X 60 Menit


Squenching Time =
Kapasitas Pabrik

4. Daeration (Pelepasan Udara)


Udara adalah penghantar panas yang buruk, oleh karena itu harus dibuang dari dari
tabung sterilizer dan celah – celah fruitlet pada TBS dengan cara ditembakkan
steam dan valve exhause dibuka.
5. Kapasitas Rebusan
Kapasitas rebusan adalah kemampuan perebusan menyediakan TBS masak per jam
yang siap untuk diproses.
Untuk mengetahui kapasitas rebusan dapat di cari menggunkan perhitungan sebagai
berikut :
S x C x N x 60 Menit
Kapasitas Rebusan =
Cycle Time

Keterangan : S = Kapasitas lori


C = Total lori dalam satu sterilizer.
N = Jumlah sterilizer
Cycle Time = Waktu perebusan + waktu buka tutup pintu

Kerugian- Kerugian pada stasiun sterilizer :


- Unstripped Bunch (brondolan yang masih terikut pada janjang kosong)
- Oil in Empty Bunch Stalks (kandungan minyak yang terserap pada janjang
kosong)
- Oil losses in Condensat (minyak yang terikut pada air kondensat.

D. Tippler

1. Tujuan dan Fungsi Tippler adalah untuk membalikan lori, guna pembalikan lori
ini adalah untuk menuangkan lori agar cook fruit bunch diangkut dengan cook
fruit bunch scraper menuju chute thresher kemudian langsung diumpankan ke
drum stripper.
2. Peralatan dan mesin – mesin
- Tippler
Tippler merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menuang TBR
dengan cara membalikkan lori hingga 180o.

- Panel
Panel berfungsi sebagai tempat pengoperasian alat tippler.
- Chain dan Sproket
Chain dan Sprocket merupakan sebuah alat yang membantu pemutaran
tippler yang diputar oleh motoran.
Specifikasi :
Merk : Vickers
Serial no : P10/4771-1H
Elektromotor type : INDUCTION MOTOR
Frekuensi : 50 Hz
Ampere : 30,3 A
Putaran : 1460 Rpm
Daya : 15 KW
Oil type : TRUST 806-T...300 L
Chain Type : TEX Duplex Roller Chain RS160-2R Pitch 2"
Sprocket Type : Sprocket Transmisi Tex 2"P x 22 T.
Tex Sprocket 2"P x 9T

- Hopper tippler
Hopper tippler ini merupakan sebuah bak penampung TBR yang telah
dituang oleh tippler.

- Sliding door
Sliding door merupakan sebuah pintu yang maju mundur guna tempat
lewatnya TBR sebelum jatuh ke SFB. Pintu ini dapat dibuat auto maupun
manual.
- Sterilizer Fruit Bunch
SFB ini merupakan sebuah scrapper conveyor yang digunakan untuk
mengirim TBR ke chute thresher.

Specifikasi :
Merk : Vickers
Serial no : P10/4771-1L
Elektromotor type : INDUCTION MOTOR
Frekuensi : 50 Hz
Ampere : 42,7 A
Putaran : 1470 Rpm
Daya : 22 KW
Oil type : TRUST 806-T...290 L
Chain Type : TEX 6T x 85 - 6" Pitch Conveyor Chain
Sprocket Type : Sprocket TEX 6"P x 12T

3. Prosedur pengoperasian tippler


Saat operasi.
- Koordinasi kepada operator digester dan operator thresher.
- Pastikan lori yang standby pada jalur tipller minimal 3 lori.
- Pastikan tippler dihidupkan setelah threser dan digester hidup terlebih
dahulu.
- Hidupkan/jalankan tippler.
- Catat waktu penuangan tipller dan nomor lori pada form tippler.

Stop operasi

- Koordinasi kepada operator threser dan digester dan pemberitahuan bahwa


tippler akan dimatikan.
- Matikan tippler terlebih dahulu.
- Hitung jumlah lori yang dituang serta catat lori yang ada pada rebusan dan
lori yang masih standby pada dry end sterilizer.
- Lakukan 5S.
4. Hal hal yang perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan kerja tippler :
- Hal utama yang diperhatikan ialah waktu yang dibutuhkan untuk menuang /
mengumpan lori berisi TBS masak ke threser drum.
- Waktu penuangan perlu diperhatikan agar kapsitas pabrik tercapai dan
konstan perjam.
E. THRESHER

Alur proses stasiun Threser

TBS REBUSAN
(DARI STASIUN STERILIZER)

BRONDOLAN THRESHING

TANGKOS+USB

KE EB Area
DIGESTER/PRESS

USB
SORTASI
5%

JANJANGAN

KE ESTATE

1. Fungsi dan Tujuan dari Stasiun Thresher :


- Pemisahan brondolan dari janjangan
- Penanganan material yang telah dipisahkan :
- Fruit (brondolan) menuju digester dengan dibantu oleh alat : under threser
conveyor, bottom threser conveyor, fruit elevator, distribusi conveyor dan
feed conveyor.
- Janjang kosong ke shreder / estate.
2. Peralatan dan Mesin mesin.
- Thresher drum
Drum Thresher berfungsi untuk pemipilan atau merontokkan brondolan
masak (cook fruitlets) dari tandannya, melalui proses sistim bantingan di
dalam drum berkisi-kisi. Jarak kisi-kisi 5 cm yang dilengkapi dengan lifting
bar dengan panjang 140 cm, tinggi 15 cm untuk yang besar dan untuk yang
kecil panjang 54 cm, tinggi 10 cm.
- Panel
Panel merupakan tempat dimanan operator mengoperasikan alat thresher.
Pada panel terdapat alur proses dari thresher.

- Lifting bar
Lifting bar merupakan sebuah plat memanjang yang digunakan untuk
membanting TBR yang dikirim ke thresher. Thresher memiliki 11 plat
panjang yang gunanya untuk membanting dan 2 plat pendek pada keluaran
thresher yang berguna untuk melempar janjangan kosong ke empty bunch
conveyor. Ukuruan plat panjang ( panjang 1,4 m dan tinggi 15 cm ) dan
ukuran plat yang pendek ( panjang 54 cm dan tinggi 10 cm ).

Plate Panjang Plate Pendek


- Kisi-kisi
Kisi-kisi merupakan sebuah plat yang memiiki jarak dengan plat yang lain
digunakan sebagai tempat lewatnya brondolan yang terlepas dari
janjangannya. Jarak kisi-kisi 5 cm dengan tinggi plat kisi-kisi 5 cm. Jumlah
plat kisi-kisi terdapat 113 buah dengan panjang plat kisi-kisi 5,34 m.

- Ex. Thresher Conveyor


Alat ini merupakan sebuah screw conveyor yang berfungsi untuk
mendorong brondolan yang jatuh dari kisi-kisi thresher.
Specifikasi :
Gearbox Type : NORD SK
Serial no : 52-132S/4
Putaran : 67 rpm
Daya :5,5 KW
Elektromotor type : NORD SK132 S/4
Serial no : 200806797-1500
Daya : 5,5 KW
Ampere : 11,8 A
Oil type : ISO VG 220,....2,5 L

- Motoran dan gear box thresher


Alat ini digunakan sebagai penggerak agar thresher dapat berputar. Putran
yang dihasilkan motoran akan direduksi oleh gear box.
Specifikasi :
Gearbox Type : NORD SK
Serial no : 82-180LX/4
Daya : 22 KW
Putaran : 88 rpm
Elektromotor type : Elektrim AC Induction motor
Putaran : 1450 Rpm
Daya : 22 KW
Oil type : ISO VG 220,....3,5 L
Chain Type : Tex Duplex Roller Chain RS 160-2R Pitch 2’’
Sprocket Type : Sprocket Transmission ( Drive ) Carbon Steel S45
2''P x 26 T Duplex Sprocket , Sprocket Transmission
(Driven) Cast Steel S45 2"P x 100 T Duplex Spocket

- Empty Bunch Scrapper conveyor


Conveyor ini digunakan untuk mendorong janjang kosong menuju ke empty
bunch area sebelum dikirim ke kebun.

- Empty Bunch Area


Merupakan sebagai tempat penumpukan janjang kosong sebelum dikirim ke
kebun.

- Bak USB
Merupakan sebagai tempat penampungan sementara USB sebelum
dikembalikan lagi ke loading ramp untuk direbus ulang.
- Bottom cross conveyor
Alat ini merupakan sebuah screw conveyor yang berfungsi untuk
mendorong brondolan yang diumpan dari ex.thresher conveyor menuju fruit
elevator.
Spesifikasi :
Elektromotor type : NORD SK 112M/4
Daya : 4 kw
Putaran : 1445 rpm
Ampere : 8,7 A
No seri : 200806797-1300
Oil type : ISO VG 220
Coupling size : CC 6020
Bearing type : NTN UCF 315 DI

- Fruit elevator
Alat ini berfungsi untuk mengangkut brondolan menuju top distributing
conveyor. Alat ini digerakkan dengan sebuah motoran dan pengangkutan
menggunakan sebuah bucket.
Specifikasi :
Gearbox Type : NORD SK
Serial no : 73-132 M/4
Putaran : 28 rpm
Elektromotor type : NORD SK132 M/4
Serial no : 200806797-700
Putaran : 1445 Rpm
Daya : 7,5 KW
Ampere : 15,3 A
Oil type : ISO VG 220,....3,5 L
Chain Type : Tex HOLLOW PIN CHAIN PITCH 6”
Sprocket Type : TEX CI Sproket 6'' P x 8 T, Sproket Transmision
Duplex 1.75''PX16T, Sproket Transmision Duplex
1.75''PX32T
3. Prinsip kerja threser :
- Operator thresher harus berkordinasi dengan operator digester dan operator
sterilizer.
- Pastikan stasiun digester hidup terlebih dahulu.
- Hidupkan stasiun thresher.

Stop operasi

- Kordinasi dengan oprator sterilizer.


- Sebelum mematikan thresher pastikan tippler telah berhenti menuang TBS
masak dan mengirim ke thresher.
- Kordinasi kepada operator digester bahwa thresher akan dimatikan.
- Matikan thresher.
- Lakukan 5S pada area thresher.
4. Proses pengulangan USB.
- Setelah janjangan keluar dari thresher drum operator thresher mengamati
janjangan yang masih banyak brondolan pada janjangan (USB).
- Kemudian USB ditampung pada penampung.
- Setelah penuh bak tersebut dibawah menggunakan Case untuk di masukan
lagi kedalam loading ramp.
- Kemudian USB direbus kembali di sterilizer.
5. Hal hal yang dapat mengurangi efisiensi kerja thresher :
- Efisiensi proses perebusan.
- Ketinggian bantingan TBS dalam drum thresher.
- Jumlah bantingan dalam drum thresher.
- Kapasitas umpan yang tidak sesuai yang masuk kedalam drum thresher.
- Posisi plat pembanting yang harus diatur.
- Kecepatan / RPM pada drum thresher.
F. DIGESTER dan PRESS

Tujuan Digester :

- Melepaskan sel – sel minyak dari pericarp (daging buah) dengan cara
mencabik dan mengaduk.
- Memisahkan pericarp dan NUT.
- Menghomogenkan brondolan sebelum masuk dan diumpan kedalam mesin
press.
- Mempertahankan temperatur tetap pada suhu 90-95OC untuk menghasilkan
ekstraksi minyak yang efficient pada mesin press.

Spesifikasi Digester :

- Berbentuk tabung dengan bahan plate mild steel dan diisolasi pada bagian
luar, pada bagian dinding dilapisi dengan liner dari stainless steel.
- Pada tabung ini buah dicabik dan dipanaskan sehingga kondisinya sudah
cukup baik untuk di press. Maka tabung dilengkapi pemanas, poros pemutar
dilengkapi dengan pisau pencabik.
- Pisau pencabik antara lain 3 set pisau short arm dan 3 long arm dan satu set
pisau expeller arm dan dipasang melintang dan berselang seling.
- Plate siku digunakan untuk mendapatkan efek cabikan dan adukan.
- Pisau pencabik short arm dan long arm memiliki kemiringan sehingga pada
saat beroperasi memberikan efek naik turun dari fruitlet dan hal ini
menyebabkan pencabikan.
- Efek pencabikan akan berkurang jika pisau pencabik telah aus.
- Expeller arm (pisau pelempar) berfungsi menolak keluar fruitlet dari
digester menuju chute ke press.
- Putaran digester yaitu 21 rpm.
- Pada bagian bawah poros ditumpuh oleh bearing atau bushing pada stuffing
box.

Pengoperasian digester dan press :

Start operasi :

- Kordinasi dengan operator thresher.


- Buka valve steam digester.
- Hidupkan kompresor.
- Hidupkan digester dan buka sliding door.
- Hidupkan feed digester conveyor.
- Hidupkan cake breaker conveyor setelah berkoordinasi dengan operator
kernel.
- Setelah digester berisi ¾ bagian kemudian hidupkan HPU press.
- Pastikan level air pengencer sesuai dengan jumlah press yang beroperasi.
- Catat semua operasional ke dalam form digester dan press.

Stop operasi :

- Kordinasi dengan operator thresher dan tippler.


- Matikan digester feed conveyor.
- Kosongkan digester setelah kosong baru matikan digester.
- Tutup valve steam digester.
- Setelah press kosong, matikan operasi screw press dan bersihkan fiber
dalam press cake.
- Matikan cake braker conveyor.
- Tutup valve water dilution.
- Lakukan kegiatan 5S.

Pengaruh temperatur terhadap proses pelumatan :

- Pemanasan harus dijaga pada termperatur minimum 90-95oC untuk


mengurangi oil loss pada saat ekstraksi dan meminimalkan NUT pecah
dengan bertambahnya elastisitas dari NUT tersebut pada proses press.
- Pemanasan diperoleh dengan cara :
steam injection

Hal – hal yang harus diperhatikan untuk mengoptimalkan kerja digester :

- Digester dioperasikan dengan tujuan mengurangkan oil loss pada press cake
dan broken NUT.
- Tabung digester harus dipertahankan penuh sepanjang operasi dengan
sasaran mendapatkan efek pengadukan yang maksimal dan efek tekanan
pada bagian bawah dari massa campuran.
- Penambahan air pada tabung digester akan menyebakan emulsi yang akan
mempengaruhi oil loss pada stasin klarifikasi.
- Pengeluaran minyak (drainase) dari tabung digester sangat penting. Kalau
tidak dikeluarkan maka proses pencabikan akan tidak sempurna dan dapat
mempengaruhi kapasitas press. Drainase dilakukan melalui bottom plate
yang dilengkapi dengan lubang-lubang kecil (perforration plate).

Perawatan yang harus dilakukan :

- Routine check untuk penggerak, gear box, pully, motor, dan bottom bearing.
- Routine check, liner dinding, lubang bottom plate.
- Check 3 set pisau short arm dan 3 set long arm dan 1 set expeller arm.
- Sistem pemanas harus sering diperiksa, steam trap, pipa-pipa pemanas,
kerangan steam.

Tujuan press :
- Mengekstraksi crude oil dari buah yang telah dicabik dengan oil losses dan
NUT pecah minimum pada ampas press (Press cake).

Prinsip kerja press :

- Massa digester di press diantara 2 worm screw yang berputar dengan


berlawanan arah didalam sangkar press (press cage) yang berlubang-lubang.
- Dari kondisi ini diperoleh tekanan axial yang dihasilkan oleh worm screw.
- Tekanan juga dihasilkan oleh efek hambatan akibat press cage dan celah
kecil dari cone hydraulic diujung dari press cage.

Hal – hal yang harus diperhatikan untuk mengoptimalkan kerja mesin press :

- Tekanan berlawanan oleh cone hydraulic terhadap aliran press cake sebesar
40 – 75 bar.
- Beberapa sistem digunakan untuk mengatur tekanan hydraulic yaitu :
- Kontrol beban (ampere) motor press 40-50 A.
- Untuk desain strok screw press menggunakan kontrol untuk dihubungkan ke
hydraulic sistem.

Equipment yang terdapat pada mesin digester dan press :

 Tabung Digester
Terdapat 4 tabung digester dengan masing-masing kapasitas 5000 L. Digester
berfungsi sebagai tempat untuk menampung brondolan yang akan dicacah,
dimana di dalam tabung terdapat shaft tempat untuk memasang pisau-pisau
pencacah (stiring arm) dan pisau pelempar (expeller arm), sementara bagian luar
tabung digester diisolasi yang berfungsi untuk menjaga temperatur digester.
Selain itu pada tabung digester dipasang baffel plate yang berfungsi untuk
menahan laju perputaran brondolan yang sedang dicacah di dalam digester.

 Top cross conveyor


Alat yang berbentuk screw conveyor yang digunakan untuk mendistribusikan
brondolan menuju ke feed digester conveyor.
Specifikasi :
Gearbox Type : NORD SK 42VL-100L
Putaran : 46 rpm
Daya : 4,3 KW
Elektromotor type : NORD SK 100L/4
Serial no : 200806797-1400
Daya : 3 KW
Oil type : ISO VG 220,....2,5 L
Bearing type : NTN UCF 315 D1-75 Dia
Coupling size : CC 6020

 Feed digester conveyor


Alat ini digunakan untuk mengumpan brondolan untuk masuk ke dalam digester.
Specifikasi :
Gearbox Type : NORD SK 52-112 M/4
Putaran : 45 rpm
Daya : 4 KW
Elektromotor type : NORD SK 112M/4
Serial no : 200806797-1700
Daya : 4 KW
Ampere : 8,7 A
Oil type : ISO VG 220,....2,5 L
Bearing type : UCF 315 D1 Dia 75
Coupling type : CC 6022

 Digester return conveyor


Merupakan sebuah screw conveyor yang digunakan untuk mengembalikan
brondolan yang terlewat dari digester feed conveyor. Brondolan tersebut akan
dikembalikan ke bottom cross conveyor.
Specifikasi :
Gearbox Type : NORD SK 52-112 M/4
Putaran : 45 rpm
Daya : 4 KW
Elektromotor type : NORD SK 112M/4
Serial no : 200806797-800
Daya : 4 KW
Oil type : ISO VG 220,....2,5 L
Bearing type : FLANGE BEARING UCF 315 D1 Dia 75
Coupling type : CC 6022

 Motor dan Gear box digester


Mesin ini merupakan sebagai penggerak agar digester dapat beroperasi.
Specifikasi :
Gearbox Type : NORD SK 9382VF-FKM-W
Serial no : 200806797-5100
Putaran : 25 rpm
Daya : 4,3 KW
Ampere : 45 A
Elektromotor type : ELEKTRIM MOTOR
Daya : 45 KW
Putaran : 1450 rpm
Ampere : 84 A
Oil type : ISO VG 220,....86 L
Bearing type : SKF-29418 E DIA 90
Coupling size : CC 16018
Pully size : Spc 250 x 5 (Drive), Spc 250 x 5 c/w adapter 3525
(Driven)
V-Belt size : C-72
 Pisau digester (Short dan Long arm)
Pisau pecacah/pengaduk berfungsi untuk mencacah serta mengaduk berondolan
yang masuk ke dalam digester. Pisau-pisau ini memiliki ukuran yang berbeda-
beda yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu long arm dan short arm. Pisau-pisau
ini memiliki kemiringan tertentu dan dipasang secara berselang-seling dengan
tujuan memberikan efek naik turun membentuk seperti gelombang, sehingga
diharapkan pencacahan atau pencabikan akan menjadi optimal. Terdapat 6 set
stiring arm didalam tabung digester. Selain itu pada tabung digester juga
terdapat 1 set pisau pelempar (expeller arm).

 Pisau pelempar (Expeller arm)


Pisau pelempar ini berfungsi untuk mengarahkan material berupa berondolan
yang telah di cacah menuju ke chute press. Pisau pelempar tersebut berada di
bagian bawah digester, yaitu tepat berada di atas bottom plate.
 Bottom Plate
Bottom plate terdapat pada bagian bawah tabung digester yang terdiri dari
lubang-lubang untuk tempat keluarnya minyak yang terekstraksi akibat proses
pencabikan dan pelumatan. Minyak akan keluar melalui lubang-lubang yang ada
dan selanjutnya akan dialirkan ke talang minyak (oil gutter), lubang-lubang ini
juga berfungsi sebagai filter agar fiber dan nut tidak terikut yang dapat
menyebabkan sumbatan pada aliran minyak di dalam digester.

 Steam Inject
Steam inject berfungsi untuk mempertahankan suhu pada digester yaitu 900C–
950C. Steam inject yang digunakan di pasang pada bagian dasar tabung. Selain
untuk memanaskan material didalamnya, steam inject ini juga berfungsi untuk
mencegah sumbatan pada lubang-lubang bottom plate.

 Screw press
Double worm screw merupakan alat yang digunakan untuk mendorong dan
menekan hasil pelumatan pada digester sehingga terjadi proses pengempaan.
Tiap unit press terdapat 2 unit screw press yang dipasang secara horizontal.
Screw press pada mesin press diputar dengan sebuah motoran dan di reduce
dengan menggunakan v-belt serta gear box .
 Press cage
Press cage berfungsi sebagai penyaring minyak yang terekstraksi akibat adanya
tekanan dari screw. Press cage terdiri dari lubang-lubang yang berfungsi sebagai
filter sehingga diharapkan minyak yang keluar tidak terlalu kotor. Press cage
tersebut dipasang sepanjang screw press.

 Adjusting Tapper
Berfungsi untuk menahan material hasil pencabikan dari digester. Adjusting
tapper terletak pada bagian depan screw press. Ketika screw mendorong,
adjusting tapper akan menahannya, sehingga terjadi proses pengempaan
(pengekstraksian) minyak.

 Power Pack
Hydraulic power pack merupakan pengendalian adjusting cone yang telah
disinkronisasi dengan ampere kerja motor worm screw. Adanya sinkronisasi ini
menimbulkan efek maju mundur pada adjusting cone. Pada saat ampere kerja
motor tinggi yang berkorelasi dengan beban kerja tinggi, maka adjusting cone
akan bergerak mundur untuk mengurangi tekanan pengempaan dan saat ampere
kerja motor worm screw rendah, adjusting cone bergerak maju menambah
tekanan kempa.

Specifikasi :
Hidraulic power pack Type : Vickers-Eaton fully automatic APR V3 control
system
Elektromotor type : Elektrim EMF 100 LA-4
Daya : 2,2 KW
Putaran : 1410 rpm
Ampere : 8,4 A
Oil type : ISO VG 220

 Hot Water Dilution Tank


Merupakan tangki yang digunakan untuk menyuplai water dilution ke oil gutter
untuk mengencerkan crude oil. Hot water tank terletak di stasiun klarifikasi.
Input tangki ini adalah air dari kondensat pond dan steam untuk memanaskan
airnya.

Ukuran keberhasilan operasi DIGESTER dan PRESS :

- OIL LOSS pada press cake : < 8,5%


- NUT pecah pada total NUT di ampas press : < 15%

Anda mungkin juga menyukai