LPP Management & HRD Center Transforming: The Best Corporate University
OUTLINE
• A. PENDAHULUAN
• B. KUALITAS BAHAN BAKU
• C. FLOW PROSES DAN ANGKA PENGAWASAN
• D. UTILITAS PABRIK
• E. JENIS PRODUK DAN STANDAR KUALITAS
• F. STRATEGI MAINTENANCE
• G. SDM PABRIK
• H. BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA MAINTENANCE
A. PENDAHULUAN
Persyaratan pemberian kredit/pembiayaan bagi
perkebunan dan industri kelapa sawit berkelanjutan
• Legalitas usaha perkebunan
• Persyaratan berkaitan dengan Manajemen dan Teknis
Produksi Kelapa sawit
• Persyaratan yang berkaitan dengan Pasokan TBS
• Persyaratan yang berkaitan dengan hak dan
keselamatan pekerja
• Pajak dalam perkebunan kelapa sawit
• Persyaratan yang berkaitan dengan hubungan
masyarakat
Supply Chain Palm Oil Industri
MATA RANTAI -1 MATA RANTAI -2 MATA RANTAI -3
Pabrik---Pengendalian
Lossis---Kapasitas
Maksimum
B. KUALITAS BAHAN BAKU
Kriteria Matang Panen Sawit
• Kriteria matang panen merupakan indikasi yang dapat
membantu pemanen agar memotong buah yang benar.
• Kriteria yang umum digunakan adalah berdasarkan jumlah
brondolan yang lepas secara alami dari tandan yaitu 2
brondolan per Kg (2 x nilai BJR).
• Berdasarkan jumlah brondolan maka buah digolongkan
kedalam fraksi fraksi
Buah Mentah Fraksi Buah Sawit Tandan Kosong
Suhu : + 128-143 o C
Waktu : 80-85 mnt (triple)
85-90 mnt (double)
Tekanan : 2,8 - 3,0 kg/cm2
Uap air panas
Tujuan Sterilisasi :
• Menonaktifkan enzim
• Melunakkan buah
Air Kondensat
• Memudahkan buah
Losis Minyak : 0,1 - 0,8 membrondol
• Mengurangi Kadar Air Biji
3. Pengolahan Kelapa Sawit- Stasiun Thresing
Tromol Penebah
Corong
tandan
kosong
Timba
buah
Conveyor
buah
Setelah direbus
direbus,, tandan buah dimasukkan kedalam alat penebah (Thresher).
Tujuannya untuk melapaskan brondolan dari janjangan
janjangan..
Proses pelepasan
pelepasan//perontokan berlangsung akibat adanya bantingan tandan
buah didalam alat penebah
penebah,, yang berputar dengan kecepatan 22 – 24 rpm.
4. Pengolahan Kelapa Sawit- Stasiun Pressan
Minyak yang keluar dari screw press ditampung sebuah talang dan
dialirkan kedalam sand trap.
Alat ini dipakai untuk memisahkan pasir dari minyak kasar yang berasal
dari screw press.
Crude Oil yang berat jenisnya lebih kecil akan naik keatas sedangkan
pasir yang berat jenisnya besar akan turun mengendap dan selanjutnya
di drain atau dikeluarkan.
Faktor pengenceran memegang peranan penting
Vibrating Screen (Saringan Bergetar atau Vibro Separator)
Saringan bergetar ( 2 tingkat, ukuran 30 mesh dan 40 mesh) dipakai untuk
memisahkan ampas (sampah, serat dan pasir) dari minyak kasar.
Minyak kasar yang telah disaring dialirkan kedalam tangki minyak kasar
(crude oil tank).
Suhu dipertahankan antara 90 - 9595C, selanjutnya minyak kasar dipompa ke
Crude Oil Tank.
Tank.
• Crude Oil Tank
Dari vibrating screen, minyak dikirim ke crude oil tank.
Crude oil tank merupakan tangki penampung minyak kasar untuk
selanjutnya dikirim ke continous settling tank.
Parameter yang perlu dijaga : suhu tetap 90 - 95 95C
Dry Shell
• Sistem Kolam
Limbah Cair • Land Aplikasi
• Tandan Kosong
• Mulsa
Limbah Padat • Komposting
• Abu
• Pupuk
• Wet Srubber
Limbah Gas • Belum banyak dimanfaatkan
DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT KAPASITAS 30 TON/JAM
RAW EFFLUENT
INPUT 432 M3/Hari
BOD 25.000 ppm
302 m3 /kolam
Kolam Pendinginan No.1 Kolam Pendinginan No.2
12 x 15 x 2.5
waktu tinggal : 1 hari
(100%) 18m3/ jam
Resikulasi
Lumpur Aktif
302 m3 /kolam
Kolam Asidifikasi No.1 waktu tinggal : 1 hari Kolam Asidifikasi No.2
12 x 15 x 2.5
Pompa Resikulasi
Kolam Fakultatif 932m3 2
hari waktu tinggal 16 x
30 x 2.5
Pertimbangan Akhir
(Sumber : Oil Palm Process Synopsis, 1999) Debit : 432 m3/hari
BOD berkukrang 99,6%
(BOD < 100 PPM)
D. UTILITAS PABRIK
UTILITAS
• Stasiun utilitas adalah stasiun pembantu/pendukung
proses pengolahan pabrik kelapa sawit.
• Jenis utilitas : Air, Uap, listrik.
• Bentuk transformasi energi :
• panas uap (Ketel Uap),
• Uap Listrik (Turbin Uap)
• Listrik Mekanik Putaran (Motor Listrik/Motor
Hidrolik)
• Banyak terjadi inefisiensi perpindahan energi
Utilitas (1. Air)
• Pabrik Sawit membutuhkan air untuk proses dan
rumah tangga
• Air Proses terutama untuk air umpan boiler harus
memenuhi persyaratan standar air umpan
• Jenis pengotor : padatan, pasir, sampah, gas terlarut,
garam terionisasi
Parameter Standar Satuan
pH 10.5-11,5
TDS 2000 Mho
Silika Maks. 125 ppm
Hardness Trace ppm
Total alkali 500-800 Ppm
Sulfit 30-80 ppm
WATER TREATMENT
Reservoir
Fungsi :
Menampung raw water untuk proses pabrik dan
domestic (jika
(jika debit air sungai tidak mencukupi
sepanjang tahun
tahun).
).
Bak Sediment
Fungsi :
Pengendapan flock dan lumpur
WATER TREATMENT
Sand filter
Fungsi :
Memisahkan flock/
flock/lumpur
lumpur yang masih terikut
dalam air bersih
Softener
Fungsi :
Menurunkan kadar kesadahan air umpan boiler (Ca, Mg)
Boiler
Fungsi :
Penghasil steam untuk kebutuhan turbin dan
kebutuhan proses
Utilitas (3. Listrik)
Power house
Turbo Generator
Fungsi :
Sumber energi listrik dengan
penggerak awal (prime mover)
adalah turbin uap (PLTU) :
Pembangkit listrik tenaga uap
Preventive Emergency
Maintenanc Maintenance
e
• Schedule Breakdown
Maintenance Maintenance
• Predictive
Maintenance
Corrective
Maintenance
BREAKDOWN MAINTENANCE (emergency
emergency))
• Pemeliharaan
Pemeliharaan//Perbaikan yang dilakukan bila alat
sudah rusak ( Fix it when broke )
• Berakibat berhentinya peralatan/mesin dan
berpotensi mengganggu proses
• Tidak ada kegiatan rutin
rutin//terjadwal
KONSEKUENSINYA
• Kapasitas produksi , kualitas produk turun
• Biaya pemeliharaan tinggi dan sulit diramalkan
• Downtime/Idle alat besar
• Kemungkinan potensi bahaya muncul
Benefit :
• Dapat digunakan terhadap alat yang memiliki biaya
rendah dan tidak kritis, mass produk
• Tidak mengeluarkan biaya sampai betul betul
timbul kerusakan
PREVENTIVE MAINTENANCE (PM)
• Kegiatan Maintenance yang dilakukan
berdasarkan kalender atau interval waktu
pengoperasian alat untuk maksud
memperpanjang umur dan mencegah kerusakan
alat/mesin ( Time/Interval Based)
• Bisa dilakukan secara kaku dengan tanpa melihat
kondisi alat/mesin yang sedang dioperasikan
Kelemahannya PM
• Kadang komponen belum aus sudah diganti ( too much too
soon )
• Kerugian produksi , bila mesin stop untuk PM
• Biaya relatif besar
Benefit :
• Mengurangi reactive Maintenance
• Kegiatan Maintenance lebih terorganisir ( planning,
inventory,budget )
PREDICTIVE MAINTENANCE
Place Tools
• Keahlian • penjadwalan • Ruang
• Jumlah • Keberadaan • prioritas • Suku cadang lingkup
aset • Tipe alat pekerjaan
• Dimensi
People Time Information
G. SDM PABRIK
Struktur Organisasi di PKS
Manajer
Asisten
Kepala Pabrik
Asisten
Asisten Asisten Asisten Asisten Urusan Tata Usaha,
Pengolahan
Pengolahan Teknik Pengendalian Mutu Keuangan & Umum
STRUKTUR ORGANISASI PABRIK KAP 30 T
HORIZONTAL STERILIZER
a. Administrasi (Kerani) 13 13 13
06. Asisten Urusan Melakukan inventarisasi dan mengolah data untuk penyusunan program
Tata Usaha, Bidang Tata Usaha, Keuangan, dan Umum
Keuangan dan Melaksanakan dan mengendalikan program dan biaya Bidang Tata Usaha,
Umum Keuangan, dan Umum
Mengelola administrasi Bidang Tata Usaha, Keuangan, dan Umum
H. BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA MAINTENANCE
Biaya Operasional/
perasional/PPengolahan
• Biaya Operasional/Pengolahan adalah Biaya yang
diperlukan untuk mengubah bahan baku menjadi
produk(Konversi TBS menjadi CPO).
• Sesuai dengan konsep harga pokok,nilai barang yang
dibuat akan mengandung biaya yang membentuk
barang tersebut. Biaya tersebut adalah biaya bahan
baku biaya tenaga kerja,dan biaya overhead pabrik”.
(Sunarto,SE.,MM ,2004:11).
• Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang
berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu
jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya
overhead pabrik. (Amin Widjaya Tunggal, 1993:1 )
Biaya Operasional/
perasional/PPengolahan
PENGOLAHAN
600.01 GAJI +TUNJANGAN KARYAWAN PIMPINAN XXXX
603.00/09 GAJI + TUNJANGAN + LEMBUR KARYAWAN PELAKSANA XXXX
603.10 ALAT-ALAT DAN PERKAKAS KECIL XXXX
603.11 BAHAN KIMIA DAN PELENGKAP XXXX
603.20/29 BIAYA ANALISA/LABORATORIUM XXXX
603.30/39 BAHAN BAKAR PELUMAS XXXX
603.40/41 PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DAN AIR XXXX
604.00/02 BIAYA PEMELIHARAAN MESIN XXXX
605 BIAYA PENGEMASAN XXXX
606 ASURANSI PABRIK XXXX
JUMLAH BY. PENGOLAHAN EXCL. BY. UMUM + PENYUSUTAN XXXXX
PERHITUNGAN :
PERHITUNGAN :
HARGA POKOK PENGOLAHAN
= JUMLAH BIAYA PENGOLAHAN
JUMLAH MINYAK + INTI SAWIT
= Rp. 1.056.250.000
5.661.350 Kg
= Rp. 186,57/Kg
PERHITUNGAN :
Rendemen
RENDEMEN RATA-RATA BULAN JANUARI 2015
Jadi PT.
PT.”Y:
”Y:harus
harus membayar biaya pengolahan ke PT “X”
“X”sebesar
sebesar Rp
Rp.. 171. 084..690 ,-
171.084
Jadi PT.
PT.”Z”
”Z” harus membayar biaya pengolahan ke PT “X” sebesar Rp
Rp.. 76
7688.668
668..840 ,-
Biaya Perawatan
• Tujuan Perawatan adalah untuk mencapai keadaan
operasi produksi yang efisien sesuai dengan
perencanaan dan bebas kecelakaan dengan
kerusakan biaya yang ditekan sekecil mungkin
• Kegiatan mencakup bagian mekanik dan elektrik
• Biaya perawatan mencakup : Biaya tenaga kerja,
lembur dan bahan penolong bengkel seperti batu
gerinda, baut, mur, bearing, kabel, LPG, serta spare
part mesin perbengkelan
Biaya Perawatan Pabrik : Biaya Gaji + Biaya Bahan + Biaya Perawatan Alat
Biaya Pemeliharaan Pabrik Meliputi