Anda di halaman 1dari 24

OLEH

IR.H.A. SYUKRI NOVIAR, MM


PABRIK KELAPA SAWIT

Ruang lingkup pabrik kelapa sawit meliputi :


Pengoperasian PKS oleh bagian pengolahan
Pemeliharaan alat/instalasi oleh bagian teknik
pabrik

Sasaran :
Menurunkan Losis minyak sawit dibawah
1,50% dan Losis inti sawit dibawah 0,55%
Memperkecil stagnasi pabrik dibawah 3%
Meningkatkan efisiensi pemakaian listrik,air,dan
uap
MANAJEMEN PABRIK

MANAJEMEN
► MERENCANAKAN KONSISTEN
► MELAKSANAKAN MUTU BAIK
► EVALUASI / KONTROL DAN RENDEMEN TINGGI
► TINDAKAN PERBAIKAN
PENGENDALIAN / PENGAWASAN
1 MUTU TBS, CPO, INTI

PENGENDALIAN TEKNOLOGI,
2 PROSESING, PENGUTIPAN
MINYAK & INTI SAWIT

MANAJEMEN PENGENDALIAN ENERGI DAN


PABRIK 3 TENAGA KERJA

PENGENDALIAN KEANDALAN
PABRIK
4 ◘ PEMELIHARAAN
◘ KEBERSIHAN

PENGENDALIAN LIMBAH
5 PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR
DAN UDARA
PERSYARATAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

BAHAN BAKU : VOLUME YANG TEPAT


MUTU YANG SESUAI
WAKTU YANG TEPAT

BAHAN PENOLONG : KONSENTRASI YANG TEPAT


DOSIS YANG TEPAT

PROSES : MESIN-MESIN YANG TEPAT


DENGAN TATA LETAK YANG TEPAT
METODE PENGOLAHAN YG TEPAT
SDM YANG MENDUKUNG
WAKTU PENGOLAHAN YG TEPAT

HASIL : KAPASITAS PRODUK YANG TINGGI


MUTU PRODUKSI YANG BAIK
BIAYA OPERASIONAL YG RENDAH
KETEPATAN WAKTU PRODUKSI

UMPAN BALIK : LOSSES YANG RENDAH


(FEED BACK) PEMAKAIAN DAYA/ENERGI YG MINIMUM
PEMAKAIAN BAHAN-BAHAN YG MINIMUM
Manajemen Operasional PKS
• MANAJEMEN PENERIMAAN BAHAN BAKU
• MANAJEMEN PROSES
• MANAJEMEN LOSIS
• MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU
• MANAJEMEN ORGANISASI/SDM
• MANAJEMEN ENERGI
• MANAJEMEN PERAWATAN
• MANAJEMEN UTILITAS
• MANAJEMEN PENYIMPANAN/PERSEDIAAN
• MANAJEMEN BIAYA/KEUANGAN
KARAKTERISTIK PABRIK KELAPA SAWIT

KETERPADUAN KEBUN – PABRIK adalah KUNCI


KEBERHASILAN.
KESALAHAN PROSES tidak bisa segera
DIPERBAIKI
SELF ENERGY
TEKNOLOGI sederhana dan mudah diaplikasikan
PABRIK KELAPA SAWIT
Untuk mendukung kenaikan capaian rendemen minyak
sawit maka perlakuan di pabrik yang perlu mendapat
perhatian adalah :

1. Sortasi TBS Kebun sendiri dan Pihak-III


2. Instalasi Pabrik
3. Pengoperasian Pabrik
4. Timbangan TBS dan hasil produk
PENGOLAHAN

SASARAN PENGOLAHAN adalah :


Menghasilkan rendemen minyak sawit dan inti
sawit setinggi-tingginya (dengan mengutip minyak
dan inti sawit sebanyak-banyaknya)

dan menekan angka kehilangan minyak dan inti


sekecil-kecilnya (selama proses berlangsung)
MATERIAL BALANCE PABRIK KELAPA SAWIT
MINYAK SAWIT
24-25 %

MINYAK MENTAH
40 %

AIR DRAB
MPD 16 %
66 %
FIBRE
14 %

TBS PRESS CAKE INTI (PK)


100 % 26 % 5%

BIJI SAWIT
TANDAN KOSONG 12-13 %
21-22 %
CANGKANG
6-7 %
AIR KONDENSAT INGINERATOR (ABUNYA 0,50 % THD TANKOS)
12 %
MULCHING POHON SAWIT
Diagram Alir Proses Pengolahan Kelapa Sawit

TBS Timbangan Loading Ramp Sterilizier

Threser Hoisting Crane

Tandan Kosong Digester

Hopper Tankos Screw Press

CBC Crude Oil Gutter


Lahan

Sand Trap Tank


Oil Tank Sludge Tank
Vibrating Screen
Oil Purifier Sludge Separator

Fat Fit Bottom Raw Oil Tank


Vacum Drier
Tank
PON CST
CPO Storage
Sungai
CBC

Depericarper

Sabut (fibre) Nut Grading Screen

Biji (Nut)
Nut Silo

Ripple Mill Cracker

LTDSI Cracked Mixture


1
L T D S II Hydro Cyclone 1

Dry Kernel Wet Kernel Shell


Kernel Dryer Boiler
Kernel Storage Turbin

BPV Produksi
Uap
KUNCI KEBERHASILAN
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

1. Kapasitas olah pabrik (sesuai design)


2. Mutu TBS (sesuai kriteria panen)
3. Jumlah TBS tersedia (kebun + pihak ketiga)
4. Pengendalian losses di lapangan dan pabrik
5. Stagnasi pabrik terkendali
6. Ketersediaan uap (jumlah,tekanan,temperatur)
7. Perawatan alat/mesin (terencana & terjadwal)
Persiapan Pengoperasian Pabrik
1. Bahan Baku TBS telah tersedia di dalam
rebusan dan Loading Ramp min 30% dari
taksasi TBS yang dipanen/diolah
2. Mesin/Peralatan kondisi baik dan siap pakai
3. Bahan bakar (Fibre/Cangkang) cukup tersedia
minimum untuk 4 jam pabrik beroperasi
4. Tenaga Kerja/Operator telah disiapkan disetiap
stasiun
5. Pelumas cukup dan memenuhi syarat
Peralatan pabrik dihidupkan satu demi satu dimulai dari akhir proses menuju ke
awal proses, dengan menekan tombol (push bottom) berturut-turut dengan
suatu interval tertentu setelah alat yang mula-mula dihidupkan berjalan normal.
Sebaliknya untuk memberhentikannya dilakukan dengan urutan yang
berlawanan dari awal proses menuju akhir proses. Pengolahan yang berhasil
baik adalah pengolahan yang dapat menghasilkan produksi dengan jumlah
mutu yang optimal serta biaya yang murah.
Untuk mencapai sasaran tersebut pabrik harus dioperasikan dalam keadaan
baik, artinya tidak banyak mengalami kerusakan (stagnasi) karena salah
operasi.

Hal tersebut bisa tercapai apabila petugas mengetahui dan mengikuti :

- Fungsi peralatan yang dioperasikan


- Prosedur kerja yang harus diikuti
- Cara mengendalikan peralatan dan penanggulangan /
mengatasi masalah-masalah yang timbul sewaktu alat tersebut
beroperasi.
- Mencatat angka-angka penunjukan alat ukur yang ada pada
alat tersebut.
PENGENDALIAN PROSES

PENGENDALIAN WAKTU OPERASI


ALAT/MESIN
PENGENDALIAN KESEIMBANGAN ENERGY
PENGENDALIAN KECUKUPAN UAP
PENGENDALIAN KUALITAS OPERASI
(TEKANAN DAN TEMPERATUR)
Di PABRIK KELAPA SAWIT, bahan bakar yang
dipergunakan adalah ampas produksi yaitu Cangkang
dan Fibre.
Fibre yang diperoleh dari ampas kempa atau press
cake masih mengandung sedikit minyak sawit yang
merupakan kerugian bagi produksi pabrik, akan tetapi
dalam segi lain menambah nilai kalor sebagai bahan
bakar.

Nilai kalori dari cangkang dan Fibre berpengaruh


terhadap kadar minyak dan air yang terkandung
didalamnya.
Makin tinggi kadar minyak di Fibre maka nilai kalornya
akan lebih tinggi, dan sebaliknya jika kadar air tinggi
maka nilai kalornya akan rendah.
FUNGSI KETEL UAP
1. Untuk merubah Energi Air menjadi Energi Uap dengan
menggunakan bahan bakar cangkang dan fibre di dalam dapur
Boiler.
2. Menyuplai uap ke stasiun Pembangkit Tenaga (Turbin Uap)
untuk menghasilkan Listrik.
3. Menyuplai uap untuk keperluan proses Pengolahan di Pabrik.

Ketel uap ( Boiler ) sebagai penghasil uap di Pabrik Kelapa Sawit


diibaratkan sebagai jantung pabrik. Hal ini disebabkan karena uap
yang dihasilkan Boiler merupakan sumber energi untuk
menggerakkan seluruh instalasi dan kebutuhan proses yang
diperlukan pabrik. Oleh karena itu kestabilan tekanan uap di Boiler
merupakan faktor yang sangat mutlak untuk keberhasilan proses
pengolahan di PKS.
PERAWATAN (MAINTENANCE) KETEL UAP

a. Untuk memperoleh pembakaran yang baik di Dapur Boiler


maka pemasukan Bahan Bakar (Fibre + Cangkang)
harus diatur dengan merata
b. Bahan Bakar Fibre & Cangkang cukup kering dengan
perbandingan FIBRE : CANGKANG = 3 : 1
c. Tinggi Air dalam Drum Boiler diatur tetap Stabil pada
posisi Level Medium (level Air pada Glass Penduga)
d. Menghindari Udara dingin masuk dari pintu depan Boiler
e. Pintu - pintu dapur Boiler harus ditutup
f. Panas Air Umpan di Feed Water Tank minimum 70° C
TURBIN UAP
TURBIN UAP adalah alat pembangkit Listrik yang menggunakan
Uap sebagai penggerak (pemutar) Generator untuk
menimbulkan Arus Listrik.

Uap yang berasal dari Ketel Uap (BOILER) masuk kedalam


Sudu-Sudu dan menggerakan Rotor yang porosnya di Couple
dengan poros Roda Gigi (Gear Box).

Putaran Turbin diatur dengan alat pengatur Automatic


(GOVERNOR) sehingga mencapai putaran yang ditentukan
tergantung dari Mesin. Umumnya diperlukan putaran 5000
RPM.

Mengingat putaran Generator 1500 RPM maka putaran Turbin


harus diturunkan dengan Bantuan Roda Gigi (Gear Box).
Standar Angka Kerja PKS
1. Tekanan Rebusan : 2,8 - 3,0 Kg/cm2
2. Waktu Perebusan : 3 puncak = 80 - 90 menit
2 puncak = 75 - 80 menit
3. Temperatur Digester : 90 – 95 oC
4. Tekanan Screw Press : 40 – 60 Bar
5. Temperatur Klarifikasi : 95 oC
6. Tekanan Vacum Driyer : 70 cm Hg
7. Temperatur Hot Water Tank : 90 – 95 oC
8. Temperatur Nut Silo : Bawah = 70oC
Tengah = 80oC
Atas = 60oC
9. Temperatur Kernel Silo : Bawah = 70oC
Tengah = 80oC
Atas = 60oC
Standar Angka Kerja PKS
10. Pemakaian Air Pengencer di St.Press : 20 % thd masa cairan
11. Komposisi Cairan Minyak di Bak RO
(Analisa Ekstraksi)
- Air : 25,04 %
- Minyak : 59,55 %
- NOS : 15,41 %
12. Kebutuhan Air tiap Ton TBS diolah : 1,2 – 1,5 M³
13. Kebutuhan Uap tiap Ton TBS diolah : 550 – 600 kg Uap
14. Kebutuhan Listrik tiap Ton TBS diolah : 15 – 17 KW
15. Ripple Mill (Cracksel Efisiensi) : 96 – 98 %
16. Nut Cracker ; - Fraksi kecil (< 13 mm) : 1400 rpm
- Fraksi sedang (13-15 mm) : 1300 rpm
- Fraksi besar (> 15 mm ) : 1200 rpm
17. Suhu di Cerobong Asap Boiler : ≤ 350 °C
BLOW DOWN

Blow down dilakukan bila analisa TDS (Total Disolve Solid) air
ketel di laboratorium >1500 ppm.
Analisa air ketel untuk melihat TDS dilakukan setiap 2 jam sekali.

Lakukan spui air ketel (blow down) sesuai dengan hasil analisa
TDS.

Biasanya setiap 4 jam sekali dilakukan blow down dengan tujuan


agar kandungan Ca, Mg dan SiO2 yang masih tersisa dapat
dibuang sehingga tidak menimbulkan kerak di dalam ketel.

Semakin tinggi tekanan dalam drum/ketel, semakin rendah


persyaratan TDS. Besar tekanan dapat dilihat dari manometer
yang terpasang di ketel.
PERSYARATAN MUTU AIR UNTUK BOILER

SYARAT - SYARAT
URAIAN SATUAN
Air Umpan Air Ketel
pH _ 8,5 – 9,5 10,5 – 11,5
Alkalinitas Total ppm 20 maks 750
Kesadahan Total ppm Maks 2 _
Tannin Index (DM) _ _ 120 – 160
TDS ppm Maks 100 Maks 1500
Silika (SiO2) ppm Maks 5 Maks 150

Anda mungkin juga menyukai