Limbah vs By Product
Hirarki Waste Management
Paling disarankan Prevention
Minimisation
Reuse
Energy Covery
Disposal
Produksi dan Karakteristik Limbah
PKS
Setiap ton TBS yang diolah menghasilkan :
0,6 – 0,8 m3 limbah cair
23% tandan kosong sawit
13% serat
6,0 % cangkang
Solid decanter
Gas buang boiler
PENGOLAHAN LIMBAH
N-Total 50 0.125
pH 6.0 – 9.0
Source: BAPEDAL (1995)
Hal –hal yang harus diperhatikan
IPAL dibuat 2 line (mulai dar anaerobic sampai final pond)
agar saat pembuangan lumpur, senyawa organik bisa
dipindahkan ke kolam lain.
Kapasitas pompa sirkulasi 30 m3/jam untuk 30 ton
TBS/jam ( 2 buah)
pH cairan di anaerobic pond > 6
Lebar tanggul 5 m untuk dilewati excavator
Lebar kolam maksimal 30 m agar lengan excavator masih
mampu menjangkau
Aerator disediakan 2 unit dengan kapasitas 90 m3/menit di
final pond
DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT KAPASITAS 30 TON/JAM
RAW EFFLUENT
INPUT 432
M3/Hari
BOD 25.000 ppm
432 m3 /kolam
Kolam Pendinginan No.1 waktu tinggal : 1 hari Kolam Pendinginan
No.2
18 m3/ jam
Resikulasi
Lumpur
432 m3 /kolam Aktif
Kolam Asidifikasi No.1 waktu tinggal : 1 hari Kolam Asidifikasi
No.2
Pompa Resikulasi
Kolam Fakultatif
932m3 2 hari waktu
tinggal
The objective is to treat the oil palm mill effluent discharge so as to comply with
conditions impose the Department of Environment (DOE) for disposal in accordance
to standards as follows:
SOLUSI:
APLIKASI LAHAN
(LAND APPLICATION)
THE ANAEROBIC & AEROBIC EFFLUENT TREATMENT SYSTEM
Sistem Kolam
Sifat : Murah, retention time lama
Bagian bagian:
Deoiling Pond
Acidification Pond
Netralisasi
Anaerobic Pond
Anaerobic sedimentation
Fakultatif Pond
Aerobic Pond
Pendinginan
Menyesuaikan dengan suhu bakteri mesophil
Metode :
Menara Pendingin
Kolam Pendingin
Pendinginan dengan kolam dikombinasikan dengan pengutipan
minyak (RT : 48 jam)
Deoiling Pond
Mengutip minyak hingga kadar minyak o,4%
Instalasi tambahan membantu fatpit
Kedalaman 3 m
RT : 4 hari
Netralisasi
Limbah disesuikan kondisinya dengan mikrobia (limbah pH asam)
Penambahan bahan kimia/alkali : soda api, kapur thor, abu tandan kosong,
dan cairan limbah yang sudah netral
Kolam pembiakan bakteri
Kolam untuk membiakkan bakteri
Persyaratan :
pH netral
Suhu 30-40 0C untuk bakteri mesophil, dan 57-65 oc
untuk bakteri thermophil
Nutrisi cukup (mengandung N dan P)
Kedalaman kolam 5-6 m
Kapasitas kolam dapat menampung limbah 2 hari
Kolam anaerobik
Optimal kontak antara bakteri dan substrat/limbah
Diupayakan tiada oksigen
Faktor-faktor
Resirkulasi (pemasukan kembali hasil oleh limbah di
kolam hilir ke kolam dihulu dengan tujuan untuk
memperbaiki kondisi pH, nutrisi, dan bakteri)
Kandungan Minyak
Kedalaman dan volume kolam (minimal 3 m)
61 s.d 80 hari HRT
Jenis bakteri yang digunakan
Kolam anaerobic
Periksa kolam dari tanda-tanda kebocoran atau
rembesan. Amati gelembung yang terjadi.
Ketebalan scum tidak boleh melebihi 10 cm.
Jika scum terlalu banyak :
- tingkatkan volume sirkulasi dari bak anaerobic
sedimentation
- membuang scum secara manual
Kolam anaerobic sedimentation
Kolam pengendapan hasil penuraian minyak dan
padatan lain di kolam anaerob
Kedalaman dipertahankan > 3 m agar aktivitas bakteri
tidak menurun
Untuk menghindari pendangkalan dapat dilakukan
dengan memompakan endapan lumpur keluar atau
menggunakan alat berat.
RT 80 hari
Kolam Fakultatif
Kolam peralihan anaerob-aerobik
Volume disiapkan untuk menahan limbah selama 25
hari
Proses perombakan anaerobik masih terjadi
Karakteristik limbah pH 7,6-7,8 ; BOD 600-800 ppm;
COD 1250-1750 ppm
Kolam Aerasi
Kedalaman ±3 m dan ditempatkan alat untuk menambah
oksigen terlarut
Penambahan oksigen dengan cara difusi, menara, sprinkle
dll
Kolam Aerobik
Limbah yang masuk mengandung oksigen terlarut
Kedalaman 2,5 m (sinar matahari sampai kedasar kolam
akan membantu reaksi oksidasi
RT 14 hari
BOD turun dari 600-800 menjadi 75-125
Sistem Reaktor
Tangki Digester
Menggantikan kolam anaerobik
Perombakan bahan organik menjadi methan gas
Penangkapan gas methan dan dapat digunakan sebagai
bahan bakar
RT 40 hari BOD turun menjadi 800-1200 ppm
RT 60 hari BOD turun menjadi 500 ppm
Kombinasi
Penggabungan sistem Kolam dengan Reaktor
PKS 30 Ton/jam menghasilkan gas methan dengan
tenaga 237 KWH
1 m3 limbah menghasilkan 60-70% methane dan CO2
30-40 %
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR PKS
UNTUK APLIKASI LAHAN
TujTUJUANuan:
Jangka panjang
Mengurangi dan mencegah berpindahnya pencemaran
dari suatu media ke media lainnya.
Dalam rangka menerapkan konsep produksi bersih
dan zero waste.
Jangka pendek
Mengurangi biaya pembelian pupuk anorganik.
Mengurangi biaya pengoperasian, pengawasan dan
pemeliharaan IPAL.
Meningkatkan produksi TBS
SYARAT APLIKASI
BOD LCPKS yang diaplikasi <5000 mg/I pH LCPKS 6-
9
Tidak di lahan gambut
Pada tanah yang mempunyai permeabilitas > 1,5
cm/jam dan < 15 cm/jam
Tidak di lahan dengan kedalaman air tanah < 2 m
Minimal 2 km dari pemukiman
Maksimal 5 km dari PKS
Desain Kolam Anaerobik – Land Aplication
(30x10x3) m3 (120x30x5,5) m3 (60x20x5,5) m3
K. K.
Deoilling Anaerobik Anaerobik
WPH Primer 1 sekunder 1
2,5 hari WPH 40 WPH 20
(10x4x1,5) m3
hari hari
Pengaliran limbah cair
WPH ke kebun kelapa sawit
2 Jam dengan cara pipanisasi
dan tanki
K. K.
Deoilling Anaerobik Anaerobik
WPH Primer 2 sekunder 2
2,5 hari WPH 40 WPH 20
hari hari
Dasar perancangan :
• kapasitas olah PKS 30 ton TBS/jam
• operasi maksimum 20 jam/hari
• Laju alir LCPKS = 0,8 m3/ton TBS
• volume LCPKS = 480 m3/hari
• luas areal UPL = 25.000 m2
• luas areal kebun untuk aplikasi sekitar 100 - 150 ha untuk dosis aplikasi 750 - 1000 cm
rey
Aplikasi Dengan Tanki
Aplikasi ini dapat dilaksanakan pada areal kebun yang
datar dan berombak. Biaya investasi dengan cara
aplikasi tanki relatif murah, namun biaya operasional
dengan tanki relatif mahal.
Aplikasi Dengan Pipanisasi
Aplikasi ini dapat dilaksanakan pada areal kebun yang
datar, berombak dan berbukit. Biaya investasi dengan
cara aplikasi ini relatif mahal, namun biaya operasional
relatif murah. Pipa yang digunakan jenis HDPE, PVC
atau baja dengan ukuran 6”.
Jenis Parit Flatbed
Parit bersekat (flatbed) dibuat di gawang mati. Flatbed
umumnya dibangun di areal bergelombang dan
berbukit. Limbah cair dipompakan dari kolam limbah ke
bak penampungan (bak distribusi) yang berbeda di areal
paling atas. Setelah bak penampungan penuh, lalu
limbah cair dialirkan melalui flatbed hingga ke areal
yang paling rendah berdasarkan gaya grafitasi. Ukuran
flatbed umumnya 3 x 2 x 0,5 m (p x l x t).
Jenis Parit Longbed
Parit sambung (longbed) sangat tepat dibuat di areal
kebun yang topografinya datar. Limbah cair dialirkan
dari kolam limbah ke kolam-kolam penampungan di
lapangan. Selanjutnya limbah dari kolam distribusi
dialirkan ke parit sambung. Pada beberapa kebun yang
kondisinya beragam antara datar dan bergelombang,
limbah cair dialirkan pada 2 jenis parit yaitu longbed
dan flatbed. Ukuran longbed 1 x 0,5 m (l x t). Panjang
longbed disesuaikan dengan kondisi lapangan.
PEMELIHARAAN
Perawatan pompa dan peralatan lainnya perlu
dilakukan secara rutin, dengan cara pelumasan.
Perawatan kolam limbah sesuai dokumen UKL dan
UPL.
Pemasangan katup pengaman pada pipa, terutama di
tempat tertentu untuk menghindari penyumbatan.
Pembersihan dan pengerukan flatbed/longbed agar
limbah cair tidak melimpah ke luar.
PENGAWASAN
Menjaga pengaliran limbah cair agar tidak melimpah
keluar dari flatbed/longbed.
Pembuatan parit isolasi dan tanggul pengaman di
akhir jalur flatbed/longbed.
Menjaga konsistensi kualitas limbah cair dan air tanah
melalui analisis laboratorium.
Prosedur Perizinan
PEMRAKARSA BUPATI/WALIKOTA INSTANSI TERKAIT
Layak
tekni
Tidak s Layak
Tidak dapat Penerbitan surat Merekomendasika
laksanakan LA penolakan izin n penolakan izin
Melaksanakan LA Merekomendasika
Penerbitan surat zin
n pemberian izin
Laporan Indikasi
pencemara
Tidak n
ada Ada
Kegiatan LA Berlanjut Rekomendasi
meneruskan izin
Rekomendasi
Stop kegiatan Pencabutan surat izin
menghentikan izin
Land Application
1. Mutu limbah cair untuk aplikasi lahan : BOD kisaran 3000-
5000 ppm.
2. Dosis : 750 m3 / per ha / tahun.
3. Luas areal aplikasi = La :
La = Kapasitas olah POM setahun x 67%/ Dosis
67% adalah konstanta perbandingan limbah cair
POMdengan tbs diolah.
4. Luas areal diaplikasi per hari.
Lap/ hari = Jumlah limbah sehari
Vol kolam/ha
5. Waktu rotasi ( hari).
Waktu rotasi = La/(Lap/hari)
6. Rotasi aplikasi /tahun.
Rotasi aplikasi/tahun = 365 hari/tahun
waktu rotasi
7. Ukuran bed untuk menampung limbah pada
aplikasi lahan
a. LONG BED :
pada lahan yang datar = 20m (p) x 2,5 m (l) x 0,3 m( d)
b. FLAT BED :
pada lahan bergelomang = 6–8 m (p) x 2,5 m ( l) x0,3 m (d)
Sistem Flatbed
Flatbed
Parit limbah
Gawangan
panen
Flatbed (2.5 m x 1.5 m x 0.25 m)
PENGARUH TERHADAP PRODUKSI TBS
NILAI
• 1 ton TKS = 3 kg urea
0,6 kg RP
12 kg KCl
2 kg Kies
Methane trap
Biogas Installation Biogas Power Plant
POME Biogas