Anda di halaman 1dari 25

KONSTRUKSI DAN PERAWATAN JALAN

OLEH :
HUSMA FADILLAH NASUTION, ST, M.Si
PENGERTIAN JALAN
Berdasarkan UU RI No 22 Tahun 2009 tentang
Lalu lintas dan Angkutan Jalan yang diundangkan
setelah UU No 38 mendefinisikan :
Jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan
bagi Lalu lintas umum, yang berada pada permukaan
tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaaan
tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air,
kecuali jalan rel dan jalan kabel
FUNGSI JALAN
 Jalan merupakan sarana utama yang harus ada di
perkebunan.
 Peran dan fungsi utama jalan di perkebunan adalah
sebagai sarana transportasi untuk mempertinggi
intensitas kontrol, pengangkutan dan komunikasi.
Kurang baiknya kondisi jalan akan menurunkan mutu
produksi dan peningkatan biaya perawatan alat-
alat angkut, oleh karena itu perawatan jalan perlu
dilakukan secara rutin.
JENIS JALAN KEBUN
Lalu lintas pada jalan di perkebunan umumnya relatif
tidak padat, maka pembangunan jenis jalan tak beraspal
dapat dilaksanakan di perkebunan dengan menggunakan
bahan- bahan yang ada disekitar lokasi pekerjaan dengan
menggunakan alat-alat yang cukup sederhana, dan biaya
rendah, termasuk pemeliharaan selanjutnya jika kita
mempunyai alat berat seperti Road Greader, Mesin
Gilas/Vibrator Roller, sehingga jalan terpelihara dengan
baik.
GAMBAR LAPISAN PERKERASAN JALAN

Lapis permukaan

Lapis Base

Lapis Sub Base

Subgrade
LAPISAN TANAH DASAR (SUB GRADE)
 Lapisan Tanah Dasar adalah lapisan tanah yang
berfungsi sebagai tempat perletakan lapis
perkerasan dan mendukung kontruksi perkerasan
jalan diatasnya

 Lapisan Tanah Dasar dapat berupa tanah asli yang


dipadatkan jika tanah aslinya baik, atau tanah
urugan yang didatangkan dari tempat lain atau
tanah yang distabilisasi dan lain-lain
Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan
tanah dasar dibedakan atas :
1. Lapisan tanah dasar, tanah galian
2. Lapisan tanah dasar, tanah urugan
3. Lapisan tanah dasar, tanah asli
PERSOALAN YANG MENYANGKUT TANAH DASAR
 Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) akibat
beban lalu lintas.
 Sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat
perubahan kadar air.
 Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya
perbedaan sifat-sifat tanah pada lokasi yang berdekatan
atau akibat kesalahan pelaksanaan misalnya kepadatan
yang kurang baik.
LAPISAN PONDASI (BASE DAN SUBBASE) JALAN
 Lapisan Base adalah suatu material yang dipasang tepat di bawah
lapis permukaan, sedang lapisan Sub Base adalah material yang
dipasang dibawah Base di atas Subgrade
 Lapisan perkerasan dapat terdiri dari perkerasan lentur atau
perkerasan kaku.
 Sesuai namanya, perkerasan lentur relatif lentur jika
dibandingkan dengan beratnya beban lalu lintas yang
diterimanya, beban ditahan oleh sebagian luas tepi bawah
perkerasan sesuai dengan distribusi beban ke perkerasan, untuk
kemudian diteruskan ke Subgrade.
 Sedang perkerasan kaku memang bersifat kaku sehingga beban
lalu lintas yang diterima dapat ditahan kurang lebih oleh seluruh
luas tepi bawah lapis perkerasan kaku ini, untuk kemudian
diteruskan ke subgrade.
FUNGSI SUBBASE
 Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban
roda ke tanah dasar.
 Lapis peresapan agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
 Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah
dasar naik ke lapis pondasi atas (Base course).
 Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat
berat (akibat lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal
pelaksanaan pekerjaan.
 Lapis pelindung tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama
hujan.
FUNGSI BASE
 Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari
beban roda dan menyebarkan beban ke lapisan di
bawahnya.
 Bantalan terhadap lapisan permukaan.
STANDAR RUJUKAN LAPIS PONDASI JALAN
TANPA PENUTUP ASPAL

 British Standards :
 British Standard BS812:Method of Sampling and Testing of Mineral
Aggregates, Sands and Fillers.

 Standar Nasional Indonesia (SNI) :


 SNI 03-1967-1990 (AASHTO T 89 - 90):Metode Pengujian Batas Cair
dengan Alat Cassagrande.
 SNI 03-1966-1990 (AASHTO T 90 - 87):Metode Pengujian Batas Plastis.
 SNI 03-2417-1991 (AASHTO T 96 - 87):Metode Pengujian Keausan
Agregat dengan Mesin Los Angeles.
Gradasi Lapis Pondasi Jalan
Tanpa Penutup Aspal
Jumlah
No. Uraian / jenis pengujian Persyaratan Keterangan
contoh /
test
1. Keausan dengan Los Angeles  40 % 3 test Per sumber.
2. Atterberg limit test 5 test Setiap 1.000 m3
3. Indeks plastisitas  10 5 test Setiap 1.000 m3
4. Batas cair  35 5 test Setiap 1.000 m3
5. Bagian yang lunak 5% 3 test Per sumber.
6. CBR 60 (min) 1 test Setiap 1.000 m3
7. Rongga dlm agregat mineral 10 (min)
pd kepadatan max
8. Gradasi Lihat syarat 5 test Setiap 1.000 m3
9. Kepadatan proctor modified. 1 test Setiap 1.000 m3
10. Kepadatan sand cone 100 % Setiap pjg < 200 m.

11. Kadar air pemadatan 3 % - Wopt – 1 % atau setiap 150 m3

14
Jumlah
No. Uraian / jenis pengujian Persyaratan contoh / Keterangan
test
1. Keausan dengan Los  40 % 3 test Per sumber.
Angeles
2. Atterberg limit test 5 test Setiap 1.000 m3
3. Indeks plastisitas 6 5 test Setiap 1.000 m3
4. Batas cair  25 5 test Setiap 1.000 m3
5. Bagian yang lunak 5% 3 test Per sumber.
6. CBR 80 (min) 1 test Setiap 1.000 m3
7. Rongga dlm agregat mineral 14 (min)
pd kepadatan max
8. Gradasi Lihat syarat 5 test Setiap 1.000 m3
9. Kepadatan proctor modified. 1 test Setiap 1.000 m3
10. Kepadatan sand cone 100 % Setiap pjg < 200 m.
3 % - Wopt – 1 % atau setiap 150 m3
15 11. Kadar air pemadatan
Gradasi Waterbound Macadam
PERALATAN
Peralatan untuk pekerjaan galian

•Excavator : untuk memotong perbukitan, menggali tanah dan material yang


dapat langsung dipindahkan ke dump truck.
•Dump Truck : untuk memindahkan material dalam jarak jauh.

Peralatan untuk pekerjaan timbunan


•Bulldozer : digunakan untuk pembersihan dan pengupasan badan jalan,
mendorong material dan sebagainya, termasuk menumbang- kan
pohon yang berada di lokasi rencana badan jalan.
•Wheel Loader : untuk memindahkan bahan dalam jarak dekat dari suatu
lokasi ke tempat dump truck.
•Dump Truck : untuk memindahkan bahan dalam jarak jauh.
•Motor Grader : untuk pekerjaan perataan.
•Vibratory Roller : untuk alat pemadat, dapat juga digunakan alternatif
pilihan lain seperti Three Wheel Roller, Pneumatic Tire Roller.
•Water Tank Truck : untuk alat pemberi air sesuai dengan kadar air yang
diperlukan pada waktu pemadatan.
PERAWATAN JALAN
Jalan tak beraspal pada umumnya sangat peka
terhadap air, karena itu kerusakan-kerusakan jalan
tersebut banyak disebabkan oleh air terutama
pada saat musim hujan, kerusakan-kerusakan ini
dapat diminimalisir dengan cara melakukan
perawatan jalan secara rutin dan sesegera
mungkin melakukan perbaikan jalan yang telah
rusak agar tidak menghambat akses lalu lintas
pengangkutan dan komunikasi.
FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN
JALAN
1. air
2. bahan organik
3. kurangnya cahaya matahari
4. sifat tanah (tekstur dan struktur)
5. beban angkutan (tonase) yang berlebihan
JENIS-JENIS KERUSAKAN JALAN
 Peng-ausan
 Penirasan
 Penggelembungan
 Alur-alur dari cekungan
 Lobang
 Genangan Air
 Erosi Permukaan Jalan
 Erosi Bahu Jalan
 Turunnya Tanah Dasar
PERAWATAN JALAN PERKEBUNAN
1. Membuang semua air yang melewati badan jalan ke parit.
2. Membuat Cross Drain (penyeberangan air).
a. Jembatan betina
b. Gorong – gorong
c. Pipa paralon 14 inci
3. Parit dan Sodetan.
4. Pelapisan Sirtu
5. Rempes Jalan
JALAN PERKEBUNAN
KETERANGAN GAMBAR
 A = DMJ (Daerah Milik Jalan)
 B = Pinggir Jalan
 C = Parit Jalan
 D = Bahu Jalan
 E = Badan Jalan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai