Anda di halaman 1dari 30

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS (PTM) &

APLIKASI PERALATAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS ISKANDARMUDA

PERTEMUAN 1 Febrina Dian Kurniasari S.ST., MT


Kontrak Perkuliahan
2

1. Perkuliahan dilaksanakan 14 kali tatap muka dan 2 kali


ujian (UTS dan UAS).
2. Satu kali tatap muka = kuliah 2 x 50 menit.
3. Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan minimal 11
kali (di luar UTS dan UAS).
4. Bila Dosen belum hadir 15 menit dari jadwal waktu
yang telah ditetapkan, perwakilan dari mahasiswa
segera melakukan konfirmasi terhadap Dosen yang
bersangkutan.
5. Nilai ujian = (Nilai tes tertulis) + (nilai tugas) +
Kehadiran
Silabus Perkuliahan
3

Pertemuan 1 : - Pendahuluan, Bentuk material


- Definisi PTM & Alat Berat
Pertemuan 2 : Kegunaan alat – Alat berat untuk setiap
jenis item pekerjaan
Pertemuan 3 : Analisis tenaga alat-alat berat
Pertemuan 4 : - Jenis dan Fungsi Alat
- Quiz
Pertemuan 5,6,7 : Perhitungan Produktifitas Alat berat
Pertemuan 8 : Ujian Tengah Semester (UTS)
Silabus Perkuliahan
4

Pertemuan 9,10 : Produktivitas dan waktu kerja alat


berat pekerjaan buldozer, excavator, DT
Pertemuan 11, 12 : Manajemen peralatan konstruksi
Pertemuan 13, 14 : BOK (Biaya Operasional alat)
Pertemuan 15 : Ujian Akhir Semester (UAS)
Daftar Pustaka
5

Darmansyah Nabar : Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat.


Penerbit Universitas Sriwijaya.

Komatsu Specification and Application, Handbook.

Imam Sukoto, Ir. : Rencana dan Pelaksanaan Konstruksi Jalan Raya


dan Lapangan Terbang. UGM Press.

Njamadi Praptosuhardjo, Ir. : Pemindahan Tanah Mekanik. Penerbit


Universitas Sebelas Maret.

Susi Fatena, M.Sc : Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Penerbit


Rineka Cipta.
Pendahuluan
6

Hampir semua pekerjaan lapangan konstruksi bangunan sipil


pada umumnya menggunakan alat mekanik (tenaga mesin).

Pekerjaan lapangan tersebut meliputi :


1. Pekerjaan tanah.
2. Pekerjaan batu.
3. Pekerjaan jalan (beton semen atau beton aspal).

Pekerjaan tanah dilakukan pada proyek jalan raya, lapangan


terbang, bangunan air, dermaga dll.
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
(PTM)
7

SUATU KEGIATAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI TENTANG


PENGATURAN DAN METODA KERJA PEKERJAAN TANAH YANG
MENGGUNAKAN PERALATAN BERAT
DEFINISI ALAT BERAT
8

Merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan


pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan
KEGUNAAN ALAT BERAT

• MEMPERCEPAT PROSES PELAKSANAAN


PEKERJAAN
• MENGERJAKAN PEKERJAAN YANG SUKAR & TIDAK
DPT DIKERJAKAN OLEH TENAGA MANUSIA APABILA
MEMAKAI ALAT SEDERHANA
• KARENA ALASAN EFISIENSI, KETERBATASAN
TENAGA KERJA, FAKTOR-FAKTOR EKONOMIS
LAINNYA SEHINGGA MENUNTUT PENGGUNAAN ALAT
BERAT
PERTIMBANGAN PEMILIHAN ALAT BERAT

10

• SESUAI DENGAN FUNGSI ALAT BERAT


TERHADAP JENIS PEKERJAANNYA
• PRODUKSI KERJA TINGGI
• ALAT BERAT YANG DIGUNAKAN HARUS
LEBIH EKONOMIS
• LEBIH AMAN
• LEBIH CEPAT DAN AKURAT

KESALAHAN PEMILIHAN ALAT BERAT BERAKIBAT


• PRODUKTIVITAS YANG DIHASILKAN LEBIH KECIL
• BIAYA OPRASIONAL BESAR
• PEKERJAAN KURANG EFISIEN
• DAPAT MEMBAHAYAKAN PEKERJAAN LAIN ATAU
ALAT BERAT ITU SENDIRI
PEMILIHAN ALAT BERAT
11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN AB:


1. BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN
2. BERDASARKAN KARAKTERISTIK TANAH
3. BERDASARKAN JARAK ANGKUT
4. BERDASARKAN KEKERASAN MATERIAL
5. BERDASARKAN KEADAAN CUACA DAN MEDAN KERJA
PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

12
PEMILIHAN ALAT BERAT
&
METODE KERJA

ALAT BERAT

PROYEK KONSTRUKSI

MANAJEMEN ALAT BERAT


PRODUKTIVITAS M3/JAM
BIAYA OPRASIONAL Rp/JAM
HARGA SATUAN PEKERJAAN Rp/M3
PEMILIHAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN TANAH

13

PEKERJAAN LAND CLEARING & GRUBBING

PENEBASAN ALANG-ALANG & GULMA


• MOTOR GRADER
• BULLDOZER

PENEBASAN SEMAK PEPOHONAN & PENGGUSURAN BONGKANHAN BATUAN


• BULLDOZER
• ROCK DRILL
LANJUTAN
PEMILIHAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN
TANAH
14

PEKERJAAN PENGUPASAN TANAH

PENGUPASAN TANAH LUNAK


• MOTOR GRADER
• BULLDOZER
• SCRAPER

PENGUPASAN TANAH KERAS DAN BATUAN


• BULLDOZER
• ROCK DRILL
LANJUTAN

PEMILIHAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN TANAH

15 PEKERJAAN PENGGALIAN DAN PEMUATAN & PENIMBUNAN TANAH

SECARA UMUM
• BULLDOZER PEMBUATAN SALURAN
• SCRAPER • MOTOR GRADER
• DOZER SHOVEL • BULLDOZER
• WHEEL LOADER • EXCAVATOR
• EXCAVATOR • CLAMSHELL
• CLAMSHELL

PENGANGKUTAN
UNTUK PONDASI BANGUNAN • BULLDOZER
• BULLDOZER • SCRAPER
• EXCAVATOR • DUMP TRUCK
• CLAMSHELL • WHEEL LOADER
LANJUTAN

PEMILIHAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN TANAH

16 PEKERJAAN PEMADATAN TANAH

PEMADATAN TIMBUNAN TANAH UNTUK JALAN, TANGGUL SUNGAI, BENDUNGAN


• TIRE ROLLER
• TAMPING ROLLER

PEMADATAN PERMUKAAN MIRING TIMBUNAN


• TAMPER TOWED VIBRATING ROLLER
• HYDRAULIC EXCAVATOR DENGAN SLOPE FACE BUCKET SPEC

PEMADATAN PONDASI JEMBATAN, PENUTUPAN GORONG-GORONG,


PEMADATAN DASAR SALURAN
• TAMPER TOWED VIBRATING ROLLER
• RAMER

PEMADATAN PERMUKAAN ASPAL


• ROAD ROLLER
• TIRE ROLLER
• VIBRATING ROLLER
LANJUTAN

PEMILIHAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN TANAH

17

PEKERJAAN PEMBENTUKAN PENAMPANG

PENAMPANG JALAN
• MOTOR GRADER

PENAMPANG SALURAN
• MOTOR GRADER
• EXCAVATOR
Pekerjaan Tanah
18

1. Pemotongan Tanah (Cutting)


Pekerjaan yang bertujuan untuk mengurangi ketinggian
tanah hingga mencapai ketinggian yang direncanakan.
2. Pemuatan (Loading)
Pekerjaan memuat hasil pemotongan tanah ke dalam alat
pengangkut.
3. Pengangkutan (Hauling)

Usaha mimindahkan tanah ke tempat lain dengan alat


pengangkut.
4. Penebaran Tanah (Spreading)

Usaha menebarkan tanah untuk mendapatkan permukaan


tanah yang rata.

KDS/PTM-1 06/25/23
Pekerjaan Tanah
19

5. Pembersihan Permukaan (Stripping)


Pemotongan bagian atas permukaan tanah agar bersih dari rumput
maupun tanah yang kurang baik.
6. Pemadatan Tanah (Compacting)
Usaha untuk memadatkan tanah agar diperoleh daya dukung tanah
yang disaratkan.
7. Pembasahan (Watering)
Usaha membasahi tanah sebelum dipadatkan agar pada pelaksanaan
pemadatan diperoleh kepadatan yang maksimum dalam waktu
singkat.
8. Galian Tanah (Excavating)
Usaha membuat lubang atau saluran yang lebih rendah dari
permukaan tanah dimana alat tersebut berdiri.
Sifat Tanah
20

1. Keadaan Tanah Asli (Bank Soil)


Keadaan tanah dalam kondisi sebelum mengalami
gangguan (tanah alami) dan dinyatakan dalam
ukuran “Bank Measure (BM)”.

ex. Berat Tanah : 1300 kg/m3 (BM)

Tanah asli menjadi dasar perhitungan volume (isi)


dari tanah yang dipindahkan.
Sifat Tanah
21

2. Keadaan Tanah Lepas (Loose Soil)


Keadaan tanah setelah mengalami gangguan, baik berupa
pemotongan tanah, penggalian tanah dll.
ex. Tanah hasil galian di atas truck.
Tanah di depan pisau buldozer dll.
Satuan yang biasa digunakan adalah :
: ... kg/m3 (Loose)
Perubahan tanah asli ke tanah lepas menyebabkan
perubahan berat per satuan volume yang disebabkan karena
adanya proses pengembangan (swell) tanah asli ke tanah
lepas dinyatakan dalam persen (%).
Sifat Tanah
22

Contoh :
Tanah asli 100 m3, digali menjadi tanah lepas
dengan volume 125 m3 maka besarnya swelling
tanah tersebut adalah :

Faktor pengembangan adalah : 25%


Sifat Tanah
23

3. Keadaan Tanah Padat (Compact Soil)


Keadaan tanah setelah mengalami proses pemadatan, baik dalam keadaan
tanah asli kemudian dipadatkan atau dalam keadaan lepas kemudian
dipadatkan.

Proses pemadatan mengakibatkan penyusutan volume tanah (shrinkage)


dinyatakan dalam persen (%).

Contoh : Tanah asli bervolume 100 m3 kemudaian dipadatkan menjadi 80


m3, maka shrinkage tanah tersebut adalah :

Faktor susut sebesar 20%


24
TabelTanah Asli (Bank) Berdasarkan
25
Ukuran Butiran dan Berat Volume
Tabel
Perubahan
26
Volume Tanah

06/25/23
Contoh Soal
27

1. Suatu saluran berukuran 0.4 m x 1.0 m dengan


panjang 100 m akan digali menggunakan excavator.
Berapa volume galian yang dihasilkan oleh excavator
bila tanahnya memiliki faktor gembur 1,25 ?

2. Suatu kontraktor memerlukan sirtu (tanah berkerikil)


sebagai bahan pengisi lapisan pondasi bawah suatu
proyek jalan. Konstruksi tersebut berukuran tebal 25
cm, lebar 10 m dan panjang 10 km. Hitung material
yang diperlukan untuk timbunan tersebut dalam tiga
kondisi ?
Jawaban No 1
28

1. Produksi excavator adalah tanah gembur,


sehingga waktu penyelesaian pekerjaan harus
berdasarkan pada material gembur (lepas).
Volume material dalam keadaan asli (bank)
= 0.40 m x 1.00 m x 100 m
= 40 m3
Volume material dalam keadaan gembur (loose)
= 40 m3 x 1.25
= 50 m3
Jawaban No 2
29

2. Kondisi tanah yang dijelaskan pada soal adalah tanah


padat (compacted)
= 0.25 m x 10 m x 10.000 m
= 25.000 m3
Dari Tabel diperoleh faktor susut : 0,93, maka volume
tanah asli (bank)
= 25.000 / 0.93
= 26.881,72 m3
Dari Tabel diperoleh faktor gembur : 1.18 maka Volume
sirtu gembur
= 26.881,72 m3 x 1.18
` = 31.720,43 m3
30

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai