Anda di halaman 1dari 36

Kelompok 8 :

ALAT BERAT
“COMPACTOR”
Dosen :
Ir. M. Indrayadi , MT , IPM

Metode Pelaksanaan dan Peralatan Konstruksi


Team Presentation

FIQRI SAPUTRA ISTIQOMAH HANA


D1011191041 D1011191106 D1012191001

2
PENGERTIAN DAN
FUNGSI
COMPACTOR
A. Pengertian Compactor

Compactor merupakan alat yang digunakan


untuk memadatkan tanah atau material
sedemikian hingga tercapai tingkat
kepadatan yang diinginkan

4
Fungsi Compactor
a. Memadatkan tanah
• Penyiapan lapis subgrade (jalan) padat
• Talud (tebing)

b. Memadatkan lapis perkerasan (lentur)


• Base course
• Sub Base
c. Memadatkan lapis atas (surface)

5
TIPE DAN
JENIS
COMPACTO
R
Tipe dan Jenis Compactor
a. Smooth steel roller dan three wheel rollers
Three wheel roller merupakan alat penggilas yang tertua
dan sampai sekarang masih digunakan sebagai Pekerjaan alat
pemampatan tanah. Three wheel roller ini digunakan untuk
memampatkan lapisan yang terdiri dari bahan-bahan yang
berbutir kasar, misalnya untuk pembuatan jalan. Alat ini
mempunyai berat antara 6-12 ton.
Three wheel roller apabila diinginkan untuk pemampatan yang
besar, roda silindernya dapat diisi dengan zat cair (minyak atau
air) atau dapat juga diisi pasir. Usaha penambahan berat dengan
zat cair atau pasir dapat meningkatkan berat alat 15% sampai
35%.

7
b. Tandem rollers
Alat ini biasanya digunakan untuk penggilasan
akhir. Misalnya untuk penggilasan aspal beton agar
diperoleh hasil akhir permukaan yang rata. Tandem
roller dibagi menjadi dua macam:
• Two axle tandem roller
• There axle tandem roller

8
c. Pneumatic tired rollers
Roller ini mempunyai roda - roda dari ban karet
(pneumatic) dengan permukaan yang dibuat rata.
Penggilasan dengan ban ini mempunyai ciri khusus dengan
adanya kneading effect, ialah air dan udara dapat ditekan ke
luar (pada tepi-tepi ban) yang segera akan menguap pada
keadaan udara yang kering. Kneading effect ini sangat
membantu dalam usaha pemampatan bahan-bahan yang
banyak mengandung lempung atau tanah liat.

9
d. Sheep foot type rollers
Sheep foot roller termasuk alat pemampat yang
melindas dari bawah. Bagian utama roller berupa drum
yang sekelilingnya diberi kaki-kaki, sehingga tekanan roller
dapat terpusat pada kepala kaki-kaki yang merupakan
bidang bidang kecil dan memberikan tekanan per satuan
luas yang besar.Tebal lapisan yang efektif untuk pemampatan
dengan sheepfoot roller ini antara 20-25 cm, dan bahan
tanah yang cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah
yang banyak mengandung lempung.

10
e. Vibration Rollers
Vibration Roller adalah termasuk tandem roller, yang
cara pemampatannya menggunakan efek getaran. Efisiensi
pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena adanya
gaya dinamis terhadap tanah. Faktor-faktor yang
mempengaruhi Proses pemampatan dengan vibration roller
ialah:
• Frekuensi getaran,
• Amplitude
• Gaya sentrifugal.

11
f. Vibratory plate compactor
Portable roller adalah roller jenis kecil dengan berat
hanya 4 sampai 6 ton saja, salah satu jenisnya ada
dilengkapi dengan roda karet yang dapat dinaik-turunkan.
Waktu bekerja roda karet digantung, sehingga yang
menyentuh permukaan tanah adalah roda-roda bajanya.
Trench roller adalah penggilas khusus parit atau lubang
galian, sehingga konstruksinya dibuat khusus sedemikian
rupa agar sesuai untuk pekerjaan tersebut.

12
g. Mesh grid rollers
Mesh grid Roller adalah Mesin gilas yang rodanya
berbentuk anyam-anyaman. Mesh grid rollers baik
digunakan untuk pemampatan tanah dengan butiran yang
banyak mengandung butiran kasar.
Pengaruh plain wheel roller terhadap kemampatan yang
dihasilkan adalah pemampatan dari atas ke bawah, yang
artinya bagian atas akan mencapai kemampatan terlebih
dahulu pada bagian bawah.

13
h. Segment rollers
Untuk tanah yang mengandung lempung (tanah liat),
terutama tanah yang basah, Mesh grid Roller kurang
memberi hasil yang baik, karena tanah akan tertinggal
diantara batang-batang besi anyaman roda. Untuk
menghindari hal tersebut dapat digunakan segment roller
yang rodanya tersusun dari lempengan-lempengan baja kecil
yang akan memberikan tekanan persatuan luas cukup besar
dan dapat masuk ke dalam tanah sehingga terjadi
pemampatan langsung dari bawah.

14
METODE KERJA
ROLLER
(COMPACTOR)
Metode Kerja Compactor
Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll berada di depan dan
drive roll di belakang, sehingga operator menghadap ke guide roll di depan, tetapi
mudahnya kita anggap bahwa roller bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll.
Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan, maka pekerjaan
dimulai dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini karena bahan yang digilas
mempunyai kecenderungan untuk menggeser (melorot) ke tepi bawah. Dengan
memampatkan lebih dulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur jalur
yang sudah dipampatkan.Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada waktu roller
berjalan maju, hal ini untuk menghindari agar guide roll tidak tertarik menggeser ke arah
jalannya drive roll dan merusak permukaan lapisan lapisan yang sudah dibentuk
permukaannya.

16
Metode Kerja Compactor

17
Metode Kerja Compactor
Dibawah seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8
lintasan (pass), lintasan ke 9 roller kembali menuju ke
alur yang pertama. Pengulangan ini dilakukan terus
menerus sampai jumlah pass yang diperlukan untuk
mecapai pemampatan yang dikehendaki pada tiap jalur
sudah terpenuhi. Overlap pada arah memanjang (A)
juga perlu diberikan, karena dalam arah belok, roller ini
jumlah pass yang diberikan lebih sedikit dan pada yang
di bagian lurus adalah pada penggilasan pada tikungan
jalan, pass pertama dimulai dan bagian bawah (bagian
lintasan yang dalam) menuju ke bagian atas(bagian
lintasan luar).Untuk lintasan lintasan berikutnya
diulang mulai dari lintasan pertama lagi.
18
Metode Kerja Compactor
Pemadatan untuk setiap lapis tanah dengan ketebalan 15-30 cm.

• Melakukan lintasan beberapa kali ( N) setiap lapis


• Overlap untuk setiap lajur pemadatan minimal 30 cm(tergantung specificasi
teknis)

19
Metode Kerja Compactor

Pemadatan yang sempurna untuk setiap


perpindahan jarak ( maju mundur pada
permukaan yang sama, dihitung sesudah 2 lapisan)

20
ANALISA HARGA
SATUAN DAN KAPASITAS
PRODUKTIVITAS
PEKERJAAN
COMPACTOR
Analisa Harga Satuan dan Kapasitas Produktivitas Pekerjaan Compactor

Taksiran Kapasitas Compactor adalah :

(m³/jam)
dimana :
V = kecepatan kerja (km/ jam)
W = lebar efektif compactor (m)
H = tabel lapisan pemadatan (antara 0,2 – 0,5 m ) ( Lihat tabel )

N = jumlah lintasan compactor

22
Analisa Harga Satuan dan Kapasitas Produktivitas Pekerjaan Compactor

Tabel analisa harga satuan Tandem roller

23
Analisa Harga Satuan dan Kapasitas Produktivitas Pekerjaan Compactor

Tabel analisa satuan dasar Pneumatic tire roller

24
Analisa Harga Satuan dan Kapasitas Produktivitas Pekerjaan Compactor
Tabel 2.1. kecepatan kerja compactor :

tanah campur
Jenis material pasir biasa tanah biasa tanah liat
pasir batu
Pay load factor 0,90 0,80 0,70 0,65

Tabel 2.2. lebar efektif permadat :

Jenis compactor Lebar efektif (m)


Macadam roller lebar roda penggaruk 0,2 m
Tandem roller lebar roda penggerak 0,2 m
Soil compactor (lebar roda penggerak x 2) 0,2 m
jarak antara sisi luar dengan sisi
dalam roller - 0,3 m
Vibrotory roller besar lebar roller - 0,2 m
Vibrotory roller kecil lebar roller - 0,1 m

25
Analisa Harga Satuan dan Kapasitas Produktivitas Pekerjaan Compactor
Tabel 2.3. banyak lintasan compactor :

vibratory soil
Jenis compactor road roller tire roller
roller compactor
banyak lintasan Ͷ െͺ ͵ െͷ Ͷെʹ ͳ Ͷെʹͳ

26
Analisa Harga Satuan dan Kapasitas Produktivitas Pekerjaan Compactor
Contoh 1: Analisa produksi tandem roller
Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan untuk
memampatkansuatu lapisan macadam setebal 10cm (sesudah jadi). Jumlah pass yang
diperlukan 10 kali, lebar efektif compactor 60cm, kecepatan operasi 2km/jam. Kondisi
manajemen baik dankondisi medan baik. Berapakah produksi compactor per jamnya?
Hitungan:
F = L x V x JM/N
F = 0,6 x 2000 x 0,75/10
F = 90 m²/lapis/jam
Ketebalan per lapis 10 cm, Maka Produksi compactor = 0,1 x 90 = 9 m3 jam (CM).

27
Analisa Harga Satuan dan Kapasitas Produktivitas Pekerjaan Compactor
Contoh 2
Tentukan produksi pneumatic tired roller yang memiliki berat 10 ton, penggerak sendiri, lebar efektif 1800 mm.
Kepadatan yang diinginkan ialah 10 cm dengan 4 lintasan.
Kecepatan yang digunakan 7 mph (kurang lebih 11 km/jam).

Jadi :
W = 1800 mm
L = 10 cm = 100 mm.
S = 11 km/jam
P = 4

Faktor koreksi belum diperhitungkan dalam perkiraan tersebut.


Lebar jalan = 10 meter
Lebar roda = 2 meter
Berapa jumlah Lajur yang harus dilalui?

28
Analisa Harga Satuan dan Kapasitas Produktivitas Pekerjaan Compactor

Jawab:
Lajur
10 meter/2 – 0.3
5,88 (6 lajur karena harus ada overlap)
Lebar total (pemadatan) tanpa overlap = 2 x 6 = 12 meter
 
Overlap baru = 12 – 10/6
= 0,33 meter

Jika overlap kurang dari 0.3 meter maka harus ditambah lajurnya atau diganti alatnya dengan yang mempunyai lebar
rodanya lebih lebar daripada lebar roda alat awal.

29
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
a. Pengertian K3
K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pengertian Kegiatan K3 adalah kegiatan yang
bertujuan untuk menjamin agar para pekerja dapat melaksanakan pekerjaannya dalam kondisi sehat baik fisik, mental
dan sosial sehingga dapat terhindar dari resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
b. Dasar Hukum K3
Dasar Hukum K3 yang utama adalah Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945 kemudian diteruskan dengan UU no 1
Tahun 1970, undang undang ini membahas tentang KESELAMATAN KERJA.
c. Tujuan K3
Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan kerja (zero
accident). Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah untuk mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga
kerja, mencegah kerusakan tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat
disekitar tempat kerja, dan norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yg menciptakam dan
memelihara derajat kesehatan kerja.

31
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
d. Pedoman K3 Pemadatan
Pekerjaan Pemadatan pada Pekerjaan Lapis Pondasi Tanah Semen mempunyai potensi bahaya terhadap tenaga kerja
yaitu :
1. Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan yang kering,
2. Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
3. Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar,
4. Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir jalan tidak stabil,
5. Terluka akibat pengoperasian mesin pemadat (grader) tidak benar,
6. Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat.

Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat Pekerjaan Pemadatan pada Pekerjaan Lapis
Pondasi Tanah Semen yaitu :
1. Harus dilakukan penyiraman hamparan sebelum dipadatkan,
2. Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas bendera pengatur lalu lintas,
3. Pembuatan jalan sementara bagi penduduk sekitar,

32
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
4. Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama dibagian pinggir jalan, bila perlu diadakan
pengujian,
5. Dilakukan pengecekan kelayakan mesin pemadat, operator harus tenaga terampil
danberpengalaman dan pengoperasian alat pemadat harus benar,
6. Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya

33
VIDEO
PENGOPERASIAN
COMPACTOR 
Sekian dan
Terima Kasih
Kelompok 8

36

Anda mungkin juga menyukai