konstruksi lain yang memerlukan stabilitas dan keadatan tertentu diperlukan peralatan untuk
pemadatan. Pemadatan adalah usaha penyusunan kembali letak butir tanah sehingga pada
Alat ini (compactor) digunakan untuk memadatkan tanah atau material sedemikian
hingga tercapai tingkat kepadatan yang diinginkan. Jenis rodanya bisa terbuat dari besi
seluruhnya atau ditambahkan pemberat berupa air atau pasir, bisa terbuat dari karet (berupa
roda ban) dengan bentuk kaki kambing (sheep foot). Ada juga yang ditarik dengan alat
penarik seperti bulldozer, atau mesin penggerak sendiri maupun secara manual ditarik dengan
Memadatkan tanah
* Talud (tebing)
110 m
*Base course
* Sub Base
Lakukan pemadatan sampai batas ini untuk pemadatan, setelah dipadatkan kadar
Keterangan :
1. Mesin (Engine).
9. Transmisi(Transmission).
Terdapat berbagai macam roller yang biasa dipakai pekerjaan konstruksi, masing –
masing mempunyai bentuk yang berbeda sesuai kegunaannya, Klasifikasi roller yang banyak
A. Berdasar cara bergeraknya, ada yang bergerak(self propelled) sendiri, dan ada yang
B. Berdasar bahan roda-roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja( steel wheel) dan
D. Dilihat dari susunan roda-roda gilas, ada yang beroda tiga (three wheel), roda dua, dan
Portable roller adalah roller jenis kecil dengan berat hanya 4 sampai 6 ton saja, salah satu
jenisnya ada dilengkapi dengan roda karet yang dapat dinaik turunkan. Waktu bekerja
rodakaret digantung, sehingga yang menyentuh permukaan tanah adalah roda roda
dengan traktor atau truk, jenis lain dari tipe adalah hanya dengan dioperasionalkan dengan
tangan saja.
Trench roller adalah penggilas khusus parit atau lubang galian, sehingga konstruksinya
dibuatkhusus sedemikian rupa agar sesuai untuk pekerjaan tersebut. Roda yang sebelah
dibuat dari baja halus dengan diameter roda lebih besar, yang digunakan sebagai pemampat,
sedang rodayang sebelahnya lagi dan juga roda kemudi (guide roll) dibuat dari ban karet
dengan diameter roda lebih kecil. Kemampuan roller ini untuk memampatkan parit sedalam
antara 16 sampai 23 inci.
Roller jenis ini mempunyai roda roda dari ban karet (pneumatic) dengan permukaan
yangdibuat rata. Susunan rodanya dibuat sedemikian rupa sehingga jalur yang dilewati jatuh
diantara jalur-jalur roda belakang. Dengan demikia gilasan dapat merata pada satu
lintasanroller. Jumlah roda roda gilas selalu gasal, misalnya 9 (4 roda depan, 5 roda
belakang), 11 (5roda depan, 6 roda belakang), atau 13 (6 roda depan, 7 roda belakang). Berat
roller jenis ini juga dapat ditambah dengan mengisi air atau pasir dalam bak bak yang disediakan
dalamdinding mesin, sehingga berat satu roller dinyatakan dalam dua angka,
misalnya antara 9samapai 16 ton. Tekanan roda pada permukaan tanah dapat diatur dengan
tekanan udaradalam ban(inflation pressure), makin keras ban dipompa, makin besar tekanan
per satuan luas permukaan tanah. Penggilasan dengan ban ini mempunyai cirri khusus dengan
adanyakneading effect, ialah air dan udara dapat ditekan keluar (pada tepi tepi ban) yang
segera akan menguap pada keadaan udara yang kering. Kneading effect ini sangat membantu
dalam usaha pemampatan bahan bahan yang banyak mengandung lempung atau tanah liat.
Kneadingeffect ini juga diperbesar pengaruhnya dengan membuat sumbu roda yang dapat
bergoyangmengikuti ketidakrataan permukaan tanah. Roda yang dapat bergoyang demikian
ini disebutwhole wheel, yang sangat berguna dalam mempertahankan tekanan yang sama dari
semuaroda roller, karena tidak ada roda roda yang menggantung bebas.
Bergoyangnya roda ini menyebabkan roller baik sekali untuk digunakan pada penggilasan
pasir atau bahan bahan dengan butir kasar, karena gerakan ban akan membantu
diperhatikan pada penggilasan bahan dengan butir kasar yang tajam ban ban penggilas akan
cepat rusak,sehingga pneumatic tired roller banyak digunakan dalam pekerjaan pengaspalan
jalan,misalnya pada hot mix asphalt concrete, di samping juga baik untuk penggilasan
c. Meshgrid roller
Pengaruh plain wheel roller terhadap kemampuatan yang dihasilkan adalah pemampatan
dariatas ke bawah, yang artinya bagian atas akan mencapai kemampatan terlebih dahulu pada
bagian bawah. Hal ini karena penampang melintang pengaruh tekanan roda gilas ke
dalamlapisan tanah bebentuk trapezium, sehingga tekanan per satuan luas di bagian atas lebih
besar dari pada bagian bawah. Jika tebal lapisan yang harus dimampatkan besar , maka
tekanan per satuan luas ini untuk bagian bawah sudah tidak cukup besar untuk mencapai
kemampatanyang diharapkan.
Untuk usaha pemampatan tanah dengan butiran yang banyak mengandung butiran kasar
lebih baik digunakan meshgrid roller. Alat ini memperbesar tekana per satuan luas
permukaan, juga bidang bidang rodanya dapat masuk ke dalam lapisan tanah, sehingga terjadi
pemampatan dari bawah. Meshgrid roller adalah mesin gilas yang roda rodanya berbentuk
anyam-anyaman.
Meshgrid roller
Segment roller
Untuk tanah yang banyak mengandung lempung (tanah liat), terutama tanah yang
basah,meshgrid roller kurang member hasil yang baik karena tanah akan tertinggal di antara
batang batang besi anyaman roda. Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan segment
roller yang rodanya tersusun dari lempengan lempengan baja kecil kecil yang akan member
tekanan per satuan luas cukup besar dan dapat masuk ke dalam tanah, sehingga terjadi
Sheepfoot roller
Sheepfoot roller ini termasuk alat pampat yang melindas dari bawah. Bagian utama roller
ini berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki kaki, sehingga tekanan roller dapat terpusat
padakepala kaki yang merupakan bidang bidang kecil dan memberikan tekanan per satuan
Sheepfoot roller ini merupakan alat pampat yang ditarik, dan pada waktu ditarik kaki
kakidomba akan masuk ke dalam lapisan tanah, dan dinding drum yang ada pada
permukaanlapisan akan memberikan kemampatan sementara. Sehingga tebal lapisan yang efektif untuk
pemampatan dengan sheepfoot roller ini antara 20-25 cm, dan bahan tanah yang
cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang banyak mengandung lempung.
Sheepfoot roller
Penggilas roda tiga merupakan alat penggilas yang tertua dan sampai sekarng
untuk memampatkan lapisan yang terdiri dari bahan bahan yang berbutir kasar, misalnya
Three wheel roller mempunyai berat antara 6 - 12 ton, apabila diinginkan untuk
pemampatanyang besar, roda silindernya dapat diisi dengan zat cair (minyak atau air) atau
dapat juga diisi pasir. Usaha penambahan berat dengan zat cair atau pasir dapat meningkatkan
Alat ini biasanya digunakan untuk penggilasan akhir, misalnya untuk pekerjaan
penggilasanaspal beton agar diperoleh hasil akhir permukaan yang rata. Jenis dari tandem
roller ada duamacam yaitu two axle tandem roller (dengan 2 as) dan three axle tandem roller
(dengan 3 as).Tandem ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, dan
beratnyaantara 8-14 ton, dan bila diinginkan dapat diisi dengan air, sehingga akan menambah
berat25-60%.
Three axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan pekerjaan yang berat
sepertimengerjakan landasan pesawat terbang atau membuat pondasi jalan. Konstruksi dari
threeaxle tandem roller apabila ditambah satu roda depan yang dipasang pada
perpanjanganoverhead frame disebut walking beam, yang dapat bergerak bebas naik turun
mengikutiketidakrataan permukaan jalan, sehingga satuan tekanan per satuan lebar rol
dapatdipertahankan besarnya. Walking beam dapat juga dikunci, sehingga dapat bergerak ke
atassaja apabila permukaan jalan tidak rata. Penguncian walking beam dapat dilakukan
penuh,sehingga walking beam tidak dapat bergerak sama sekali ke atas maupun ke bawah.
Tandem roller
e. Vibration roller
Vibration roller adalah termasuk tandem roller, yang cara pemampatanya menggunakan
efek getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis tanah pasir atau kerikil berpasir.
Efisiensi pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena adanya gaya dinamis terhadap
tanah. Butir butir tanah cenderung akan mengisi bagian bagian yang kosong yang terdapat di
Factor - factor yang mempengaruhi proses pemampatan dengan vibration roller ialah
Vibration roller
Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll berada di depan dan
drive rolldi belakang, sehingga operator menghadap ke guide roll di depan, tetapi mudahnya
kitaanggap bahwa roller bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll.
Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan, maka pekerjaan dimulai
dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini karena bahan yang digilas mempunyai
kecenderungan untuk menggeser (melorot) ke tepi bawah. Dengan memampatkan lebih dulu
bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur jalur yang sudah
dipampatkan.Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada waktu roller berjalan maju, hal
ini untuk menghindari agar guide roll tidak tertarik menggeser ke arah jalannya drive roll dan
Di bawah seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8 lintasan (pass), lintasan ke 9 roller
kembali menuju ke alur yang pertama. Pengulangan ini dilakukan terus menerussampai
jumlah pass yang diperlukan untuk mecapai pemampatan yang dikehendaki pada tiap jalur
sudah terpenuhi. Overlap pada arah memanjang (A) juga perlu diberikan, karena dalam arah
belok, roller ini jumlah pass yang diberikan lebih sedikit dan pada yang di bagian lurus.
adalah pada penggilasan pada tikungan jalan, pass pertama dimulai dan bagian bawah (bagian
lintasan yang dalam) menuju ke bagian atas(bagian lintasan luar).Untuk lintasan lintasan
30 timbunan
15-30 cm
12
Overlapping
Pemadatan yang sempurna untuk setiap perpindahan jarak ( maju mundur pada
a. Produksi compactor
Q = Q’ . E (m 2/ jam)
(m2 / jam)
Keterangan:
= Kecepatan (km/jam)
O = Overlap (meter)
N = Jumlah Lintasan
E = job Efisiensi
Q1 = Q . T (m3/ jam)
Jika kecepatan nyata tidak dapat diukur, kecepatan rata – rata dapat mengacu pada pedoman
berikut ini :
Sheep foot roller dengan penggerak sendiri 5 mile per jam ( mph) atau 7.5 km/jam.
Pneumatic tired roller dengan penggerak sendiri 7 mile per jam (mph).
Sheep foot roller ditarik oleh wheel tractor 5 – 10 mph atau kurang lebih dari 7.5 – 15km/jam.
Sheep foot roller ditarik oleh crawler tractor 3 -4 mph atau 4.5 - 6 km/jam.
Pneumatic roller ditarik 3 – 5 mph atau 4.5 – 7.5 km/jam.
1. Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan untuk
memampatkansuatu lapisan macadam setebal 10cm (sesudah jadi). Jumlah pass yang
Ketebalan per lapis 10 cm, Maka Produksi compactor = 0,1 x 90 = 9m3 jam (CM)
2. Tentukan produksi pneumatic tired roller yang memiliki berat 10 ton, penggerak
sendiri, lebar efektif 1800 mm. Kepadatan yang diinginkan ialah 10 cm dengan 4
lintasan.
Jadi : W = 1800 mm
L = 10 cm = 100 mm.
S = 11 km/jam
P = 4
Perkiraan produksi :
CM3/jam
Jawab =
Jika overlap kurang dari 0.3 meter maka harus ditambah lajurnya atau diganti
alatnya dengan yang mempunyai lebar rodanya lebih lebar daripada lebar roda alat
awal
K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA )
1) Pengertian K3
merupakan hal yang wajib diterapkan diseluruh lingkungan kerja, baik perkantoran,
2) Dasar Hukum K3
Dasar Hukum K3 yang utama adalah Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945
adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjamin agar para pekerja dapat
melaksanakan pekerjaannya dalam kondisi sehat baik fisik, mental dan sosial
sehingga dapat terhindar dari resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3) Tujuan K3
highest degree of physical, mental and social well-being of all occupation; the
conditions; the protection of workers in their employment from risk resulting from
and to summarize the adaptation of work to man and each man to his job"
4) Bila dicermati definisi K3 di atas maka definisi tersebut dapat dipilah-pilah dalam
c. Melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-faktor
d. Penempatan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisologis dan
psikologis pekerja dan untuk menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang
dengan tugasnya.
Dari pengertian di atas dapat diambil suatu tujuan dari K3 yaitu untuk menjaga dan
meningkatkan status kesehatan pekerja pada tingkat yang tinggi dan terbebas dari factor - faktor di
lingkungan kerja yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.
5) Pedoman K3 Pemadatan
1) Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan yang kering,
6) Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat.
2) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas bendera pengatur lalu
lintas,
4) Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama dibagian pinggir jalan, bila perlu
diadakan pengujian,
6) Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya.