Tamping Roller
Tamping roller bisa bergerak sendiri maupun ditarik oleh alat lain. Alat pemadatan ini
menggunakan sheep’s foot, yaitu roda baja yang pada permukaannya terdapat gigi-gigi.
Karena itu, tamping roller disebut juga sebagai sheep’s foot roller. Setiap unit alat ini memiliki
satu roda atau lebih. Jika lebih dari satu, rodanya mempunyai lebar dan keliling bervariasi.
Saat material telah padat, gigi-gigi tidak masuk lagi ke dalam tanah. Jika kepadatan permukaan
tanah tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, berarti alat yang digunakan terlalu berat atau
kurang cocok untuk jenis material yang ada.
Tamping roller baik digunakan untuk tanah lempung berpasir, dengan kedalaman pemadatan
sekitar 15-25 cm. Dalam pengoperasiannya, setiap pemadatan dilakukan secara overlap kurang
lebih 30 cm.
3. Smooth-wheel Roller
Roller tipe ini menggunakan metode berat statis, dan dibagi berdasarkan tipe serta beratnya.
Berat smooth-wheel rooler ditentukan dalam ton.
Roda yang digunakan terbuat dari baja dengan permukaan rata. Jumlah roda bisa 1, 2, maupun
tiga. Smooth-wheel roller cocok digunakan untuk memadatkan material berbutir seperti pasir,
kerikil, dan batuan pecah / split.
Permukaan tanah yang telah dipadatkan dengan tamping roller akan menjadi lebih licin dan rata
jika dipadatkan lagi dengan alat ini. Kedalaman efektif lapisan yang dipadatkan dengan alat ini
sekitar 10-20 cm.
a. Single-axle roller
Ada pemberat / ballast berupa air atau pasir. Ada single-axle roller yang bergerak sendiri (karena
bermesin), dan ada pula yang ditarik dengan alat lain. Jenis alat yang bermesin bisa
menghasilkan permukaan lebih rata.
b. Three-wheeled roller
c. Tandem roller
Tandem roller
Alat penggeraknya adalah roda depan. Biasa digunakan untuk penggilasan akhir, karena
fungsinya meratakan permukaan, bukan memadatkan batuan keras dan tajam (karena bisa
merusak roda).
Tandem roller juga terdiri atas dua tipe, yakni two axle tandem roller dan three axle tandem
roller. Model yang pertama memiliki berat 8-14 ton. Ballast yang dipakai biasanya cairan.
Model kedua (three axle tandem roller) berfungsi menambah kepadatan, dan sering dipakai
dalam proyek landasan / lapangan terbang.
4. Pneumatic-tired Roller
Pengaturan berat alat bisa dilakukan dengan menggunakan ballast dari batu. Penambahan berat
bisa mencapai dua kali lipat. Apabila mau memadatkan lapisan aspal panas (hotmix asphalt), alat
ini bisa digunakan tanpa ballast.
Tekanan pada ban bisa diatur sesuai kondisi tanah. Untuk pemadatan tanah, alat ini memerlukan
4-8 pass. Untuk pemadatan jalan, diperlukan 4-6 pass. Kecepatan pemadatan paling baik adalah
20 km / jam (maju dan mundur).
Roda pada pneumatic-tired roller terdiri atas dua ukuran, yaitu besar dan kecil. Yang kecil
memiliki dua as roda, dengan tujuh roda (3 depan, 4 belakang). Yang besar juga menggunakan
dua as roda, tapi memakai sembilan roda (4 depan, 5 belakang).
Roda depan dan belakang letaknya tidak sejajar, sehingga rongga antar-roda tetap bisa
dipadatkan oleh roda belakang.
Tekanan pada roda dan berat alat yang sangat besar membuat alat ini mampu memadatkan tanah
sampai kedalaman cukup besar. Alat berukuran kecil bisa digunakan untuk memadatkan lapisan
dengan kedalaman 10-20 cm. Yang besar bisa mencapai kedalaman hingga 60 cm.
Dalam pengoperasian alat ini, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:
5. Vibrating Compactor
Vibrating compactor
Material yang bisa dipadatkan antara lain pasir, kerikil, dan batuan split. Hasil pemadatan juga
lebih baik dari alat pemadat lainnya, karena faktor tekanan dan getaran terhadap material di
bawahnya.
Dengan adanya getaran, maka partikel yang lebih kecil akan mengisi rongga di antara partikel-
partikel yang lebih besar. Dengan adanya tekanan statis, maka tanah akan padat dengan
kekosongan minimum.
Alat ini memiliki roda depan dari besi dan roda belakang karet. Pada roda karet terdapat
kembang-kembang untuk menjaga agar alat tidak mengalami slip.
Vibrating padded drum roller: roda depan dan belakang dari besi. Bisa memadatkan aspal
dengan kedalaman 7,5-15 cm.
Vibrating steam drum roller: Bisa memadatkan aspal dengan kedalaman hingga 1 meter.
6. Manually Operated Vibratory Plate Compactor
Alat ini digunakan untuk memadatkan tanah dan lapisan aspal, di mana alat-alat yang besar tak
bisa atau kurang efektif. Alat ini digerakkan secara manual.
Alat ini cocok digunakan untuk memadatkan tanah yang kohesif dan tanah campuran. Alat ini
juga digerakkan secara manual.
Tips Pemadatan Jalan
Untuk menjaga kemiringan permukaan, pekerjaan pemadatan dimulai dari jalur tepi paling
rendah. Hal ini untuk menahan pergeseran tanah. Artinya, jalur terendah yang dipadatkan
terlebih dulu bisa menahan pergeseran tanah pada jalur yang lebih tinggi.
Perpindahan jalur compactor harus dilakukan saat alat berjalan maju.
Agar pemadatan bisa efektif, maka ketebalan lapisan yang akan dipadatkan jangan terlalu
besar.
Untuk semua alat (kecuali vibratory dan pneumatic roller yang besar), ketebalan pemadatan
yang disarankan sekitar 15-20 cm.
Untuk pneumatic roller, ketebalan pemadatan sekitar 30 cm.
Untuk vibratory roller, ketebalan pemadatan tergantung jenis tanah dan berat alat. Untuk
tanah berbutir, ketebalan efektif 20-122 cm (tergantung berat alat). Untuk tanah batuan,
ketebalan bisa mencapai 2,1 m.