Anda di halaman 1dari 46

Introduction Ground Improvement

Abul Fida Ismaili, S.T., M.Sc.Sc


Departement of Civil Engineering
Univeritas Teknologi Yogyakarta
Proses belajar mengajar

Dosen Mahasiswa
Menyediakan materi Menyiapkan/mengakses
perkuliahan/buku: materi perkuliahan
elearning.uty.ac.id
Mengajar dan Mengikuti secara aktif
mengfasilitasi perkuliahan
konvensional dan interaktif
Mengevaluasi proses Mengikuti proses evaluasi
belajar mengajar belajar (tugas, quiz dan
mahasiswa ujian mid/final)
Kuliah Mekanika Tanah

• Unit Kredit : 2 sks (credits unit) 100 menit


• Tugas Mandiri : 3 jam per minggu
• Tugas Terstruktur : 3 jam per minggu
• Tinjauan Lapangan (jika memungkinkan/akan diatur
kemudian).
Kontrak Belajar
• Nilai Akhir ditentukan oleh :
20 % : Tugas Mandiri
20 % : Kuis/Tugas Terstruktur
30 % : Ujian Tengah Semester
30 % : Ujian Akhir Semester
• Kehadiran Minimal 70 %

4
Location,
Land, life
• Buruk= gagal memenuhi syarat minimum teknis
ada beberapa alternative yang bisa dilakukan:
• Membatalkan proyek jika punya alternative tempat
Alternatif atau biaya yang akan dikeluarkan cukup tinggi

untuk Kondisi • Mengganti Tanah yang jelek, umum dilakukan


tetapi cost mahal, lingkungan rusak.
Tanah yang • Redesign proyek, menambahkan piles untuk
meningkatkan daya dukung tanah
Buruk • Modifikasi tanah untuk merubah prilaku dan
karakteristiknya dengan teknologi yang tersedia
Target Perbaikan Tanah
• Mengurangi kemampuan memampat
untuk mencegah penurunan
• Meningkatkan stabilitas, daya dukung
dan ketahanan
• Mengurangi permeabilitas untuk
membatasi aliran air tanah
• Meningkatkan permeabilitas untuk
drainase
• Mitigasi potensi liquefaction akibat
gempa
Tahapan Perbaikan Tanah
• Preconstruction Improvement: persiapan dan perencanaan desain.
Ex: densifikasi, pra-konsolidasi, dewatering, modifikasi aliran air,
grouting.
• Pelaksanaan (construction): hasil dari proses perbaikan. Ex
pemadatan gravel, treatment permukaan tanah (gradasi control,
pemadatan permukaan, dan treatment menggunakan zat tambah),
konstruksi dengan geosintetik, penggalian dll serta penmabahan
proses-proses Teknik lainnya (dinding penahan).
• Postconstruction: remidial dari proses konstruksi semisal ada yang
gagal
China (3000- Roma (600 M). Mesir (1900).
Dinasti Ming
2000 SM). Menggunakan Menambahkan Amerika (1926).
(400 M).
Menggunakan kapur untuk material halus Menggunakan
Menggunakan
limbah kayu perbaikan jalan, untuk vertical drain,
kapur dengan
dengan cara masih digunakan mengurangu vibro
proporsi
digiling hingga sekarang permeabilitas

Sejarah Perbaikan Tanah


Kategori dalam Perbaikan Tanah
• Modifikasi Mekanik: modifikasi material secara fisik misalnya
pemadatan
• Modifikasi Hidraulik: dimana aliran, rembesan dan karakteristik
drainase berubah. Proses ini termasuk merendahkan muka air tanah
dan hal-hal yang berkaitan dengan pengaturan air dalam tanah untuk
menghindari kegagalan atau settlement.
• Modifikasi Kimia dan biologi: menambahkan material kimiawi untuk
merubah karakteristik tanah. Ex: grouting dengan mikrobiologi.
• Modofikasi dengan Perkuatan: angkur, paku, geosintetik, dengan
vegetasi
Faktor yang mempengaruhi pemilihan
metode perbaikan
• Jenis Tanah
• Area, kedalaman dan lokasi
• Sifat tanah yang diinginkan/ dibutuhkan
• Ketersediaan material
• Ketersediaan alat, pengalaman dan skills.
• Lingkungan
• Ekonomi
• Kondisi geoteknik termasuk
didalamnya permukaan tanah,
formasi geologi, tipe, lokasi dan
ketebalan geometarial, umur,
komposisi material, dan muka air
• Dari kesekian tersebut klasifikasi
tanah dan ukuran butiran
menjadi hal yang paling esesnsial
• Contoh:
Jika masalahnya pada layer yang
tipis maka ekskavasi dan
replacement menjadi metode yang
efektif
Jika masalahnya tanah tidak kohesif
yang lunak maka dynamic
compaction dan vibrocompaction
adalah metode terbaik
Jika soft kohesif cukup tebal maka
preloading dan deep mixing bisa
digunakan
Jika muka air tanah tinggi dan kita
membutuhkan deep excavation
maka deep mixed column walls
lebih baik dari soil nail karena bisa
menahan laju aliran
Visualisasi Pelaksanaan
Soil Mechanics Basic
Analisa Saringan

• Sifat tanah tergantung dari ukuran


butirannya
• Besarnya butiran bisa dijadikan dasar
penamaan
• Analisa ukuran butiran adalah penentuan
persentase berat butiran pada satu unit
saringan, dengan ukuran diameter tertentu
Analisis
Ukuran
Butiran
Distribusi Partikel
• Kemiringan bentuk kurva
digambarkan oleh Cu dan Cc
• Tanah bergradasi baik memiliki
koefisien gradasi 1<Cc<3 dengan
Cu>4 untuk kerikil, dan Cu>6
untuk pasir. Tanah sangat baik
apabila Cu>15
Distribusi Partikel
• Ada 3 Parameter
1. Ukuran efektif (D10)
D10=0.45, artinya 10% dari berat butiran berdiameter
kurang dari 0.45 mm.
2. Uniformity Coefficient (Cu) atau koeefisien
keseragaman

3. Coefficient of Gradation (Cc)


Contoh Soal
Ukuran Berat tanah
Saringan tertahan
saringan (g)
4 0
10 40
20 60
40 89
60 140
80 122
100 210
200 56
Pan 12
Analisis Hidrometer
• Analisis hydrometer digunakan
untuk tanah berbutir halus

Rumus kecepatan
mengendap butiran
Analisis Hidrometer Grafik kombinasi Analisa
saringan dengan hidrometer

Rumus diameter butiran


tanah

Nilai K merupakan fungsi Gs


dan µ pada temperature
tertentu
Index Plasticity dan Struktur Tanah
Konsistensi dan plastisitas tanah
• Plastisitas → kemampuan tanah
dalam menyesuaikan perubahan Makin padat tegangan dan
bentuk pada volume yang konstan regangan makin tinggi
tanpa retak-retak atau remuk
• Disebabkan adanya mineral lempung
atau tanah berbutir halus
• Bergantung pada kadar air, tanah bisa
berbentuk cair, padat, semi padat,
plastis, atau padat
• Konsistensi bentuknya tergantung
gaya Tarik mineral lempung
• 1900an ilmuwan Swedia yang
bernama Atterberg mengembangkan
metode yang menjelaskan batas-batas
konsistensi dari tanah lempung
Liquid Limit (Batas Cair)

• Batas cair meupakan batas antara


keadaaan cair dan plastis. Biasanya Alat Cassagrande
ditentukan menggunakan alat
Cassagrande
• Dan hubungan kadar air dan
jumlah pukulan digambarkan
dalam grafik semi logaritmik
• Sulit untuk mengatur kadar air agar
celahnya menutup saat 25 ketukan
maka dibutuhkan beberapa kali
percobaan
Liquid Limit (Batas Cair)

Flow Index Kemiringan dari


(kurva) garis dalam kurva

Pers. Batas Tan B= 0,21


Cair (umum)
Batas Susut (Shringkage Limit)
• Kadar air minimum jika tanah dikeringkan tidak mengalami susut lagi.

Pers. Batas Susut


Pers. Perubahan
kadar air
Plastic Limit (PL)
• Batas plastis adalah batas antara
plastis- semi solid.
• Pada kondisi plastis apabila tanah
dapat digiling menjadi silinder
kecil dengan diameter 3 mm
tanpa retak-retak, bila timbul Index Plastisitas (PI)
retak→ semi solid
• Tepat pada kondisi batas plastis
jika digiling pada diameter 3mm hah
mulai timbul retak.
Aktivitas
Liquidity Index(LI) Ketebalan air mengelilingi butiran tergantung dari macam
mineralnya. Jadi dapat diharapkan plastisitas tanah
lempung tergantung dari:
1. Sifat mineral lempung pada butiran
Kadar air tanah asli relative pada kedudukan plastis 2. Jumlah mineral
dan cair Bila ukuran butiran semakin kecil maka luas permukaan
Untuk tanah asli dalam kedudukan plastis maka nilai butiran semakin besar.
LL> wn> PL
Tinjauan Umum
• Penentuan sifat teknis banyak ditemui pada masalah teknis. Hasil tersebut
digunakan untuk mengevaluasi masalah-masalah seperti:
1. Penentuan penurunan bangunan, yaitu menentukan kompresibilitas
tanah. Selanjutnya di lakukan pengecekan penurunan konsolidasi
2. Penentuan water flow dan menghitung koefisien permeabilitas dan
dapat dihubungkan dengan Hukum Darcy dan Jaring arus (flownet).
3. Mengevaluasi stabilitas tanah yang miring, menentukan kuat geser
tanah.
Beda proyek beda kebutuhan dan kondisi. Memilih tanah dalam
subkelompok yang menunjukkan sifat atau kelakuan yang sama bisa sangat
membantu. Pemilihan ini disebut klasifikasi.
Sistem klasifikasi tanah
• Unified Soil Clasification System (USCS)
• AASHTO (American Association of State Highway and Transport
Officials)
• MIT (Massachusetss Institute of Technology)
• US Departement of Agriculture (USDA)
Klasifikasi USCS
(unified)

• Umumnya lebih disukai para ahli


geoteknik
• Pada system ini tanah
diklasifikasikan ke dalam tanah
berbutir kasar (kerikil dan pasir)
jika <50% lolos saringan no.200,
berbutir halus jika >50% lolos
saringan no. 200.
Cara penggunaan
tabel:
Dari hasil pengujian
laboratorium
diperoleh data: batas
plastis (PL)=16%;
batas cair (LL)= 42%.
Persentase lolos
saringan 200 adalah
61,5%
Prosedur menentukan
klasifikasi tanah USCS
• Jika tanah kasar:
1. Saring tanah dan gambarkan grafik distribusi butiran
2. Bila lolos no.4 <50% maka tanah krikil (G). Bila >50%
maka pasir (S).
3. Tentukan butiran lolos saringan 200, <5% hitung Cu
dan CC. jika baik (Cu>4, Cc 1-3) klasifikasikan GW
(krikil) atau SW (Pasir). Jika buruk GP (kerikil) atau SP
(pasir). Jika butiran tanah lolos saringan 200 antara 5-
12%, tanah akan punya symbol double (GW-GM, SW-
SM, dst).
4. Jika butiran lolos 200 >12% maka harus dilakukan uji
Atterberg dengan menyingkirkan butiran yang tinggal
di saringan 40. dengan mengggunakan diagram plastis
tentukan klasifikasinya (GM,GC, SC,GM-GC atau SM-
SC).
• Jika tanah Halus:
1. Uji batas-batas Atterberg. Singkirkan tanah yang tinggal di
saringan no.40. jika LL>50 maka tanah memiliki plastisitas
tinggi (H) dan jika <50 maka plastisitas rendah (L).

Prosedur 2. Untuk plastisitas tinggi (H), jika plot batas Atterberg


dibawah garis A, tentukan apakah tanah organik (OH)
menentukan atau anorganik (MH). Jika plotnya jatuh di atas A,
klasifikasikan tanah tersebut sebagai CH

klasifikasi 3. Untuk plastisitas rendah (L), jika plot batas-batas


Atterberg pada grafik plastisitas di bawah garis A dan
tanah USCS arsiran, tanah tersebut bisa organik (OH) atau anorganik
(MH), berdasarkan bau, warna dan batas plastisnya
setelah di oven.
4. Jika plot batas Atterberg pada grafik plastisitas jatuh pada
area diarsir, dekat dengan garis A atau nilai LL sekitar 50,
gunakan symbol dobel.
Contoh soal

• Distribusi ukuran butir


tanah diberikan dalam grafik
disamping. Memiliki batas
cair dan plastis seperti pada
table untuk tanah lolos
saringan no.40.
klasifikasikan tanah
menurut USCS.
Klasifikasi Tanah • Apabila persamaan GI
menghasilkan nilai negative
AASTHO •
maka GI dianggap 0
Indeks grup yang dihitung
dengan menggunakan
• Berguna untuk menentukan kualitas persamaan GI dibulatkan ke
tanah dalam perancangan timbunan
angka yang terdekat
• Tidak ada batas untuk indeks
jalan, subbase dan subgrade. grup
• Sistem ini membagi tanah menjadi 8 • Indeks grup untuk tanah yang
masuk dalam kelompok A-1a, A-
kelompok A-1 sampai A-8 termasuk 1b, A-2-4, A-2-5 dan A-3 selalu 0
sub-sub kelompok • Untuk tanah yang masuk
• Pengujian yang digunakan analisis kelompok A-2-6 dan A-2-7 hsnys
indeks grup untuk PI saja yang
saringan dan batas-batas Atterberg digunakan
• Indeks Kelompok (Grup Indeks) (GI)
digunakan untuk evaluasi lebih lanjut
tanah-tanah
Bila Indeks Kelompok (GI) semakin tinggi,
maka tanah semakin berkurang ketepatan
penggunaannya.

Klasifikasi Tanah granuler dikasifikasikan A-1 bergradasi


baik dan A-3 pasir bersih bergradasi buruk.
Tanah Tanah A-2 granuler <35% lolos saringan no.200
AASTHO dan mengandung lempung dan lanau.
Tanah berbutir halus diklasifikasikan dari A-4
sampai A-7
a
Hasil dari analisis distribusi butiran suatu tanah
sebagai berikut:
Persentase butir lolos ayakan 10= 100%
Persentase butir lolos ayakan 40= 58%
Contoh Persentase butir lolos ayakan 200= 58%
Batas cair dan indeks plastisitas dari tanah lolos
ayakan No.40 adalah 30 dan 10. klasifikasikan
tanah berdasar AASTHO
Perbandingan klasifikasi AASTHO dan USCS
Kedua sistem ini didasarkan pada tekstur dan plastisitas
juga membagi 2 kelompok tanah (halus dan kasar)
AASTHO tanah halus >35% lolos ayakan 200, USCS >50% lolos 200.
AASTHO ayakan no.10 digunakan memisahkan kerikil dan pasir, USCS no. 4
dua pernyataan diatas menunjukkan bahwa system AASTHO lebih bisa diterima, tetapi system USCS lebih detail dalam
penentuan kelompok tanah pasir dan kerikil (GW,SM,CH)
Klasifikasi Tanah
USDA
• Membagi tanah dalam 3 kelompok
1. Pasir: butiran ø 2-0,05 mm
2. Lanau: butiran ø 0,05-0,002 mm
3. Lanau: butiran ø < 0,002 mm
Contoh:
Apabila distribusi ukuran butiran tanah A
adalah: 30% pasir, 40% lanau, dan 30%
lempung, termasuk jenis tanah apa?
TERIMA KASIH
Mari Membangun Negeri

Anda mungkin juga menyukai