Anda di halaman 1dari 18

Proses Pengolahan Tandan Buah Segar

Sawit (TBS) untuk Menghasilkan Produk


Minyak Sawit Mentah (CPO)

Kelompok 5
Mesin & Peralatan
Anggota kelompok
MICO YOARISANDI M. HAKIM RAHMAN
1. (2004310001) 2. (2004310013)

FATIYA RACHMATIKA
3. SONDANG PERDANA SEMBIRING4. (20200610100030)
(2004310009)

TIA AULIA LUBIS KAHIRUL AL RIZKY ANANDA


5. (2004310020) 6. (20004310025)
Table of contens
5. Proses Penebah (Thereser 9. Stasiun Boiler
1. Proses penimbangan Process). (Ketel Uap).

6. Proses Pengempaan (Pressing 10. Stasiun Kamar Mesin


2. Proses penyortiran tbs Process). (Engine Room).

3. Proses di Stasiun 7. Proses Pemurnian Minyak (Clarification 11. Stasiun Penjernihan Air ( Air
Loading Ramp Station). Water Treatment ).

4. Proses Perebusan 8. Proses Pengolahan Biji (Kernel 12. Stasiun Pengolahan Limbah
(Sterilizer). Station). ( Final Effluent ).
introduction
Dalam proses pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hingga
menjadi CPO (Crude Palm Oil), ada beberapa proses yang harus dilalui
dan proses tersebut pada intinya untuk semua pabrik sama. Namun
seiring dengan perkembangan teknologi maka ada beberapa modifikasi
pada masing - masing stasiun pengolahan, hal ini bertujuan untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
1. Proses penimbangan

Jembatan timbang adalah suatu alat untuk


mengetahui berapa banyak jumlah yang
diterima dan jumlah yang dikeluarkan
untuk suatu bahan / material baik TBS
yang masuk, produksi yang keluar,
jenjangan kosong yang keluar dan lain-
lain yang ditunjukkan oleh alat timbang
dalam satuan kilogram (Kg).
2. Proses Penyortiran

Penyortiran yaitu pemisahan atau


pengkelasan TBS sesuai dengan fraksi
sebagai salah satu kendali mutu CPO
yang akan dihasilkan baik dari segi
kualitas TBS.
3. Proses di Stasiun Loading Ramp
Loading ramp merupakan tempat penuangan TBS yang dibawa oleh truk
pengangkut untuk sementara waktu sebelum didistribusikan kedalam
Perebusan (Sterilizer) melalui lori atau konvyeor.
4. Proses Perebusan (Sterilizer).
Tempat dimana dilakukan proses perebusan TBS dengan
menggunakan steam dari boiler yang bertekanan tinggi, biasanya
berbentuk bejana atau ketel.

Adapun tujuan dari perebusan adalah :


1. Menghentikan aktifitas enzim lipase pada TBS.
TBS yang dipanen mengandung enzim lipase yang tetap bekerja
dalam buah. Enzim lipase bertindak sebagai pembentuk asam lemak
bebas yang dapat mempengaruhi mutu dari CPO yang dihasilkan.
2. Melunakkan daging buah (mesocarp).
3. Melekangkan inti (kernel) dan cangkang (Shell).
4. Mengurangi kadar air dalam buah.
5. Mempermudah buah lepas dari tandannya.
5. Proses Penebah (Thereser Process).

Fungsi dari Theresing adalah untuk


memisahkan buah dari janjangannya
dengan cara mengangkat dan
membantingnya serta mendorong janjang
kosong ke empty bunch conveyor.
Thresher berbentuk silinder horizontal
yang berkisi-kisi dan diberi plat
pembawa.
6. Proses Pengempaan (Pressing Process).

Proses Kempa adalah pertama


dimulainya pengambilan minyak
dari buah Kelapa Sawit dengan
jalan pelumatan dan pengempaan.
Baik buruknya pengoperasian
peralatan mempengarui efisiensi
pengutipan minyak.
7. Proses Pemurnian Minyak
( Clarification Station ).
Stasiun klarifikasi merupakan suatu tempat pemurnian minyak yang masih
kasar menjadi minyak yang dapat dipasarkan, baik pemurnian kotoran
maupun pemurniaan kadar air yang terdapat pada minyak. Karena minyak
kasar yang keluar dari press masih banyak mengandung serabut, atau fibre,
pasir, dan lumpur (sludge) sehingga perlu diolah distasiun klarifikasi agar
dihasilkan minyak kelapa sawit yang dapat dipasarkan. Peralatan yang
digunakan di stasiun ini , diantaranya : Sand Trap Tank, Vibrating Screen,
Crude Oil Tank/ buffer tank, Continous Settling Tank (CST), Oil Tank,
Purifier, Vacum Dryer, Sludge Oil Tank, Sludge Vibrating Screen, Sludge
Centrifuge, Fat Pit, dan  Storage Tank.
8. Proses Pengolahan Biji (Kernel Station).

Setelah fiber dan nut (press cake) selesai di press pada


stasiun press kemudian fiber dan nut dibawa oleh cake
breaker conveyor menuju stasiun kernel. Stasiun kernel
merupakan tempat pengolahan biji (nut) menjadi inti
(kernel) dan cangkang (shell). Peralatan yang digunakan
di stasiun ini , diantaranya : Cake Breaker Conveyor
(CBC), Depericarper, Polishing Drum, Fiber Cyclone,
Nut Silo, Ripple Mill, Separting, Claybath, Kernel
Silo,dan Kernel Storage.
9. Stasiun Boiler (Ketel Uap).
Stasiun boiler merupakan suatu alat untuk menghasilkan uap steam
untuk pembangkit tenaga listrik dan juga untuk proses pengolahan
yang memerlukan steam dengan cara pemanasan terhadap air
dengan memanfaatkan cangkang dan fiber sebagai bahan bakarnya.
Karena uap yang dihasilkan oleh boiler sangat diperlukan maka
boiler ini merupakan alat yang paling vital, oleh karena itu didalam
pelaksanaan pengoprasiannya harus berdasarkan standart
operating process (SOP).
Fungsi boiler di PKS adalah penghasil uap yang digunakan sebagai :
- Penggerak utama turbin uap
- Perebusan TBS dalam strelizer
- Pemanas minyak dan pengeringan nut atau kernel
10. Stasiun Kamar Mesin ( Power Plant ).

Berfungsi mengkonversi energi panas


(steam) yang di hasilkan boiler menjadi
listrik melalui turbine. Didalam kamar
mesin sendiri terdiri dari beberapa
peralatan diantara lain, Turbine , Genset
(generator setting) , Tabung BPV (break
preasure Valve).
11. Stasiun Penjernihan Air
( Air Water Treatment )

Stasiun Water Treatment merupakan suatu tempat


pengolahan air yang akan dipakai / dipergunakan dalam
proses pengolahan maupun untuk keperluan domestik.
Sumber air yang dipergunakan baik untuk proses pengolahan
maupun untuk domestik adalah bersumber dari sungai jernih
yang berada tidak jauh dari PKS. Pada dasarnya air yang
berasal dari sungai masih banyak mengandung zat-zat
terlarut serta kandungan lain yang dapat merugikan. Adapun
komponen dalam stasiun WTP antara lain, Raw Water Pump
, Water Clarifier Tank , Water Stelling Basin , Sand Filtre ,
dan Water Tower Tank .
12. Stasiun Pengolahan Limbah ( Final
Effluent ).
Final Effuen adalah suatu tempat pengolahan limbah
yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit. Bak itu
berupa cairan maupun padatan yang terlarut untuk
dinetralkan agar tidak mencemari lingkungan. Di stasiun
Pengolahan limbah sendiri terdiri dari bebarap kolam
limbah antara lain :
a. Kolam Pendinginan (Cooling Pond)
b. Kolam Pengasaman (Acidification Pond)
c. Kolam Anaerob I
d. Kolam Anaerob II
b. Kolam Pengasaman
c. Kolam Anaerob I
a. Kolam Pendinginan (Cooling Pond) (Acidification Pond)
Berfungsi untuk mendinginkan air
Kolam ini berfungsi untuk menurunkan Pada kolam ini perombakan organik
limbah yang masih panas, sehingga
suhu air limbah dan menaikan pH air oleh bakteri akan berlangsung secara
suhu trun dari (60°C – 70°C) menjadi
limbah, dimana lama penahanan pada baik, diperlukan kondisi yang
(40°C - 45°C) dan untuk mendukung
kolam ini berlangsung 43 hari. optimum Suhu antara 30°C – 40°C.
kehidupan bakteri anaerob pada kolam
berikutnya.
d. Kolam Anaerob II
Kolam anaerob II , pada prinsipnya
system yang digunakan secara anaerob,
yaitu system yang tidak membutuhkan
oksigen dalam proses perombakan
bahan organic yang ada.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai