Anda di halaman 1dari 5

Pengolahan PKO

Selanjutnya pengolahan minyak inti sawit atau biasa disebut Palm Kernel Oil (PKO) melalui
beberapa tahapan, tahap awal adalah Ampas kempa dari screw press yang terdiri dari serat
dan biji yang masih mengempal masuk ke screw conveyor. Alat ini berfungsi memindahkan
fiber dan kernel menuju ke alat pemisahan yang disebut depericarper. Depericarper adalah
alat untuk memisahkan ampas dengan biji serta memisahkan biji dari sisa-sisa serabut yang
masih melekat pada biji dengan bantuan 2 buah blower untuk mendorong atau
menghempaskan serat ke atas yang kemudian akan masuk ke dalam cyclone. Serat (ampas)
akan dipisahkan dari debu dan kotoran lain maupun mengurangi kadar air yang terdapat
dalam ampas/seratdengan menggunakan cyclone untuk kemudian ampas yang diperoleh
diproses kembali didalam metode Fraksinasi CO2 super kritisatau Super Critical Fluid
Extraction (SCFE) untuk mengambil atau mengekstrak sisa minyak yang masih terkandung
dalam ampas.

Fraksinasi ini dilakukan untuk mengambil jumlah minyak yang masih terdapat di
ampas.Upaya ini dilakukan agar menghasilkan produk minyak CPO lebih banyak dan
meminimalisir minyak yang terbuang.CPO yang telah dipisahkan dari ampasnya dilakukan
proses pemurnian lebih lanjut melalui CPO Purification. CO2 digunakan kembali dengan
menghilangkan kandungan air melalui proses absorpsi terlebih dahulu. Lalu dikondisikan
dengan tekanan tertentu agar bisa di recycle kembali dengan menggunakan pompa sentrifugal
sebagai alat transfernya menuju kolom ektraksi.

Proses selanjutnya menuju ke nut silo, fungsi dari alat ini adalah untuk tempat pemeraman
biji. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar air sehingga lebih mudah dipecah dan inti
lekang dari cangkangnya.nut silo juga berfungsi untuk menurunkan pengaruh pectin (yang
berfungsi sebagai lem perekat) yang terdapat antara cangkang dan inti. Dari nut silo masuk ke
nut crackeryakni dengan tipe hammer mill untuk memecah inti kernel sehingga inti terpisah
dari cangkang. Biji yang masuk melalui bagian atas rotor akan mengalami gaya sentrifugal
sehingga biji keluar dari rotor dan terbanting kuat yang menyebabkan inti pecah.

Selanjutnya masuk ke dalam hydro cyclone, berfungsi sebagaialat pemisah inti dengan
cangkang dengan menggunakan media air. Proses pemisahan ini secara basah dengan
memanfaatkan berat jenis dari bahan yang dipisahkan diantara kedua bahan tersebut. Bagian
yang ringan akan mengapung dan bagian yang berat akan tenggelam. Inti yang merupakan
fraksi ringan akan dibawa ke nut dryer untuk mengurangi kadar air. Inti yang telah melalui
proses pengeringan selanjutnya di press dalam screw press dengan tipe press roller mill. Cara
kerjanya adalah bahan masuk melalui bagian tengah lalu kemudian 2 buah roller akan
bergerak berlawanan arah sehingga menjepit bahan dan menjadi bahan hancur.Setelah
didapat minyak PKO kemudian di murnikan dalam proses purifikasi. Produk PKO setelah
melalui alat palm kernel oil purifier dengan mutu standar melalui pompa oil transfer pump,
kemudian dipompakan ke storage Tank

Larasati, dkk. 2016. Studi Analisa Ekonomi Pabrik CPO (Crude Palm Oil) dan PKO
(Palm Kernel Oil) Dari Buah Kelapa Sawit. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2.

Proses PKO

- Cake Breaker Conveyor

Ampas kempa (biji dan serabut) dari screw conveyor

masuk ke dalam cake breaker conveyor yang dilengkapi

dengan jaket pemanas. Cara kerja dari alat ini adalah

dengan mengaduk dan memecahkan ampas kempa. Hasil

dari proses ini membuat biji dan serabut tida menggumpal

dan lebih kering.

- Depericarper

Depericarper terdiri dari bebrapa alat yaitu separating

drum, drum pemolis, dan fibre cyclone yang dilengkapi

dengan blower. Biji akan di pisahkan dari sisa-sisa serabut

yang masih menempel pada biji.

- Nut Silo

Pada alat ini terjadi proses pemeraman biji. Hal

inidilakukan akan mengurangi kadar air sehingga akan

lebih mudah dipecah.


- Ripple Mill

Pemecahan biji dengan cara digiling sehingga

menghasilkan inti dan cangkang.

- Hydrocyclone

Proses pemisahan inti dari cangkang dengan menggunakan

media air.

- Silo Dryer

Kadar air yang terdapat pada inti dari pengolahan

sebelumnya masih tinggi sehingga dilakukan pengeringan.

- Screw Press

Proses pemerasan biji menghasilkan minyak dan serat

- Vibrating Screen

Minyak kotor disaring mengggunakan vibrating screen

- Oil Purifier

Proses pemurnian minyak

- Penyimpanan

Minyak PKO yang dihasilkan disimpan pada suhu 70˚ C

Hendriani, dkk. 2018. Pra Desain Pabrik CPO (Crude PalmOil) dan PKO (Palm Kernel
Oil) Dari Buah Kelapa Sawit. JURNAL TEKIK ITS Vol. 7, No. 1

Minyak inti sawit (palm kernel oil, PKO) merupakan salah satu jenis minyak dan lemak yang
diperoleh dengan cara ekstraksi inti sawit. Pada temperatur ruang, PKO berbentuk cair dan
dapat difraksinasi berdasarkan perbedaan kelarutan antara komponen trigliserida. Produk
fraksinasinya adalah fraksi cair dan semi padat yang disebut dengan palm kernel olein
(PKOl) dan palm kernel stearin (PKSt). Fraksinasi PKO dapat dilakukan dengan cara fisika
dan kimia PKO dan fraksinya dapat digunakan sebagai bahan baku produk pangan
diantaranya margarin, cocoa butter substitute, shortening, lemak plastis lainnya dan produk
non pangan seperti fatty acid, fatty alcohol, dan fatty metil ester. Pada produk pangan, PKO
dan fraksinya harus dirafinasi dan umumnya dilakukan secara fisika (kering) untuk
menghasilkan refined bleached deodorized palm kernel oil (RBDPKO), refined bleached
deodorized palm kernel olein (RBDPKOl), refined bleached deodorized palm kernel stearin
(RBDPKS).

Hasibuan, dkk. 2012. KAJIAN KARAKTERISTIK MINYAK INTI SAWIT


INDONESIA DAN PRODUK FRAKSINASINYA TERKAIT DENGAN
AMANDEMEN STANDAR CODEX. Jurnal Standardisasi Vol. 14, No. 2 Agustus

Produksi Produk Etanolisis dari PKO

Reaksi etanolisis PKO dilakukan mengikuti metode Murhadi dan Zuidar (2009) dan Murhadi
(2010a) dengan modifikasi. Sejumlah 128 mL etanol 96% yang telah mengandung NaOH 1%
(b/b PKO) ditambahkan 80 g PKO di dalam Erlenmayer 500 mL dengan total volume reaksi
etanolisis kurang lebih 210 mL (nisbah = 1,6; v/b), diletakkan di atas hotplate stirrer dengan
kecepatan putar 1000 rpm selama 8 menit pada suhu reaksi gliserolisis 40oC. Reaksi
dihentikan dengan meneteskan sebanyak 21 tetes larutan HCL 35%. Campuran produk reaksi
dimasukkan ke dalam labu pemisah dan dibiarkan selama 30 menit, sehingga telah terlihat
jelas pemisahan antar lapisan. Lapisan atas (produk etanolisis kasar, berwarna putih kuning
pucat) dipisahkan dari lapisan bawah (sisa PKO, berwarna kuning cerah). Produk etanolisis
PKO dimasukkan ke dalam oven 60oC selama 24 jam sehingga dihasilkan produk etanolisis
pekat.

Penambahan Asam Organik ke Dalam Produk Etanolisis PKO

Penambahan asam organik ke dalam produk etanolisis PKO menggunakan asam laktat atau
suksinat untuk dapat membentuk produk emulsifier (Fennema, 1985) sebagai emulsifier plus
(berfungsi juga sebagai pengawet). Sejumlah 25 mL produk etanolisis PKO (setara 2,5 g
berat kering tanpa pelarut etanol 96%) ditambah 2,5 mL gliserol dan 1,0 g asam organik
(laktat atau suksinat ) di dalam Erlenmeyer 50 mL (Kurniawan dkk., 2014), diaduk (stirrer,
1000 rpm, 60oC) selama 15, 30, 45 atau 60 menit, lalu diamati. Produk etanolisis PKO yang
telah ditambah asam organik (laktat atau suksinat) dan dipanaskan (60oC) selama 15, 30, 45
atau 60 menit, selanjutnya disebut emulsifier plus PKO.

Muhardi, dkk. 2017. Pengaruh Jenis Asam dan Waktu Reaksi Pemanasan terhadap
Karakteristik Produk Etanolisis PKO (Palm Kernel Oil). AGRITECH, Vol. 37, No. 1,
Februari.

Anda mungkin juga menyukai