Anda di halaman 1dari 11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Palm Karnel oil


2.2.1 Inti Kelapa Sawit (Kernel)
Inti sawit merupakan hasil olahan dari biji sawit yang telah dipecah menjadi
cangkang dan inti, cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar ketel uap,
arang, pengeras jalan dan lain-lain. Sedangkan inti sawit diolah kembali menjadi
minyak inti sawit (Palm Kernel Oil). Biji kelapa sawit yang diolahmenghasilkan
minyak inti sawit atau disebut juga Palm Kernel Oil (PKO)dan hasil samping dari
pengolahan intikelapa sawit berupa Palm Kernel Meal (PKM). Minyak inti sawit
yang baikberkadar asam lemak bebas yang rendahyang berwarna kuning terang
sertamudah dipucatkan. Bungkil initi sawit diinginkan berwarna relatif cerah
dannilai gizi serta kandungan asamaminonya tidak berubah.Proses pengolahan inti
sawit menjadi minyakinti sawit tidak terlalu rumit bila dibandingkan dengan
proses pengolahanbuahsawit. Bentuk inti sawit bulat padat atau agak gepeng
berwarna cokelat hitam. Inti sawit mengandung lemak,protein, serat dan air. Pada
pemakaiannya lemak yangterkandung didalamnya disebut minyak inti sawit dan
ampas atau bungkilnyayang kaya protein digunakan sebagai bahan makanan
ternak. Kadar minyakdalam inti kering adalah 44 – 53%

2.2.2 Minyak Inti Kelapa Sawit (Palm Kernel Oil)


Minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO) merupakan minyak inti
buahtanaman kelapa sawit yang telah dipisahkan dari daging buah dan
tempurungnya. PKO mengandung kadar asam lemak bebas (ALB) sekitar 5%dan
kadar minyaksekitar 50%. PKO ini berupa minyak putih kekuning-kuningan yang
diperolehdari proses ekstraksi inti buah tanaman kelapa sawit (Anonim, 2009).
Standar mutuPKO di indonesia tercantum di dalam Standar Produksi SP 10-1975.
Adapunsyarat mutu PKO adalah kadar minyak minimum 48%; kadar air
maksimum8,5%; kontaminasi maksimum 4,0%; kadar inti pecah maksimum15%;
warnamaksimum 40%; dan asam lemak bebas maksimum 0,1%
2.2 Komposisi Palm Kernel Oil
PKO merupakan minyak inti buah tanaman kelapa sawit
yangtelahdipisahkan dari daging buah dan tempurungnya. PKO terdiri dari
asamlemak, esterifikasi dengan gliserol sama seperti minyak biasa. PKO bersifat
semi padat pada suhu ruang, lebih jenuh dari pada minyak kelapa sawit namun
setara dengan minyak kelapa. Kandungan asam lemak dalam PKO dapat dilihat
pada tabel 1.

No Jenis asam lemak Persentase


1 Asam Lemak Jenuh
1. Kaprilat (C8:0) 3,87
2. Kaprat (C10:0) 3,50
3. Laurat (C12:0) 49,39
4. Miristat (C14:0) 15,35
5. Palmitat (C16:0) 8,16
6. Stearat (C18:0) 0,55
7. Arasidat (C20:0) 0,08
8. Dodekanoat (C22:0) 0,00
2 Asam Lemak Tak Jenuh
1. Miristoleat (C14:1) 0,00
2. Palmitoleat (C16:1,n-7) 0,00
3. Oleat (C18:1, n-9) 15,35
4. Linoleat (C18:2, n-6) 3,10
5. A-Linoleat (C18:3, n-3) 0,00
6. 11-Eikosanoat (C20:1, n-9) 0,00
7. Arasidonoat (C20:4, n-6) 0,00
8. EPA (C20:5, n-3) 0,00 0,00
9. DHA (C22:6, n-3) 0,00

tabel 2 sifat fisika kimia minyak inti sawit


Sifat Angka Satuan
Berat jenis pada suhu kamar 0,900-0,913 N/m3
Indeks bias di suhu 40 0C 1,495-1,415
Bilangan Iod 14-20 mg iodine/100g
Bilangan Penyabunan 244-254 mgKOH/g

2.3 Tahap Pengelolaan Palm Kernel Oil


1. Cake Breaker Conveyor
Cake Breaker Conveyor berfungsi untuk memecah gumpalan ampas hasil
pengempaan(Press) buah sawit dan mengangkutnya ke dalam fiber cyclone.
adalah suatu unit sistem yang memiliki motor pengerak, Screw Coveyor
( ulir dan poros) dan sistem transmisi, unit CBC pada pabrik kelapa sawit
memiliki 4 unit masukan yang digunakan untuk melayani 4 unit mesin press
dan 1 unit keluaran yang digunakan untuk melakukan transfer ampas dan
biji kelapa sawit pada stasiun proses berikutnya. Menurut [4] Bagian-bagian
pokok dari model metering device tipe screw conveyor dengan dua adalah
screw conveyor, hopper, sistem transmisi, pengatur inlet dan outlet. Unit
screw conveyor dapat dilihat pada gambar 1 dan bagian-bagian dari 1 unit
screw conveyor dapat dilihat pada gambar.

Ampas kempa (biji dan serabut) dari screw conveyor masuk ke dalam cake
breaker conveyor yang dilengkapi dengan jaket pemanas. Cara kerja dari
alat ini adalah dengan mengaduk dan memecahkan ampas kempa. Hasil dari
proses ini membuat biji dan serabut tida menggumpal dan lebih kering

Cake Breaker Conveyor (CBC) berfungsi Memecahkan gumpalan


fiber dan nut (cake) hasil dari keluaran press sehingga akan memudahkan
pemisahan fiber dan nut pada depericarper (fiber cylone), di CBC juga
terjadi proses penguapan akibat hamburan "cake" yg terjadi selama proses
transportasi. Disamping itu juga sebagai alat transportasi "cake" dari press
ke 1st Depericarper (nut ke polishing drum dan fibre dihisap oleh fibre
cyclone). jika pemisahan tidak optimal dan basah bisa menyebabkan fiber
terikut ke polishing drum.
2. Depericarper
Depericarper terdiri dari bebrapa alat yaitu separating drum, drum
pemolis, dan fibre cyclone yang dilengkapi dengan blower. Biji akan di
pisahkan dari sisa-sisa serabut yang masih menempel pada biji.
Depericarper adalah alat untuk memisahkan ampas dengan biji serta
memisahkan biji dari sisa-sisa serabut yang masih melekat pada biji dengan
bantuan 2 buah blower untuk mendorong atau menghempaskan serat ke atas
yang kemudian akan masuk ke dalam cyclone.
Serat (ampas) akan dipisahkan dari debu dan kotoran lain maupun
mengurangi kadar air yang terdapat dalam ampas/seratdengan menggunakan
cyclone untuk kemudian ampas yang diperoleh diproses kembali didalam
metode Fraksinasi CO2 super kritisatau Super Critical Fluid Extraction
(SCFE) untuk mengambil atau mengekstrak sisa minyak yang masih
terkandung dalam ampas.
Fraksinasi ini dilakukan untuk mengambil jumlah minyak yang masih
terdapat di ampas.Upaya ini dilakukan agar menghasilkan produk minyak
CPO lebih banyak dan meminimalisir minyak yang terbuang.CPO yang
telah dipisahkan dari ampasnya dilakukan proses pemurnian lebih lanjut
melalui CPO Purification. CO2 digunakan kembali dengan menghilangkan
kandungan air melalui proses absorpsi terlebih dahulu. Lalu dikondisikan
dengan tekanan tertentu agar bisa di recycle kembali dengan menggunakan
pompa sentrifugal sebagai alat transfernya menuju kolom ektraksi.
3. Nut Silo
Pada alat ini terjadi proses pemeraman biji. Hal inidilakukan akan
mengurangi kadar air sehingga akan lebih mudah dipecah. fungsi dari alat
ini adalah untuk tempat pemeraman biji. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi kadar air sehingga lebih mudah dipecah dan inti lekang dari
cangkangnya.nut silo juga berfungsi untuk menurunkan pengaruh pectin
(yang berfungsi sebagai lem perekat) yang terdapat antara cangkang dan
inti. Dari nut silo masuk ke nut crackeryakni dengan tipe hammer mill untuk
memecah inti kernel sehingga inti terpisah dari cangkang. Biji yang masuk
melalui bagian atas rotor akan mengalami gaya sentrifugal sehingga biji
keluar dari rotor dan terbanting kuat yang menyebabkan inti pecah
4. Ripple Mill
Pemecahan biji dengan cara digiling sehingga menghasilkan inti dan
cangkang. Ripple mill adalah alat untuk memecahkan biji sawit, pada ripple
mill terdapat rotor bagian yang berputar di ripple plate bagian yang diam.
Benih masuk di antara rotor dan ripple platese sehingga saling berbenturan
dan memecahkan cangkang dari kernel.
Salah satu komponen mesin ripple mill yang sangat penting adalah
rotor bar. Bagian ini terdiri dari batang-batang besi yang bergerak mandiri
untuk memecahkan nut dari cangkang . Selain rotor bar, terdapat ripple plate
yang memiliki plat dengan gerigi untuk memastikan proses pemecahan
berlangsung sempurna. Sayangnya tidak semua nut dapat dipecahkan dalam
ripple mill. Nut berukuran kecil akan lebih sulit dipecahkan.
Cara kerja mesin ripple mill yaitu berondolan yang sudah dipress dan
telah menjadi biji kemudian dikirimkan ke stasiun kernel, biji masuk
diantara rotor dan ripple plate sehingga saling berbenturan dan memecahkan
cangkang dari inti. Biji dari nut silo masuk ke ripple mill untuk dipecah
sehingga inti terpisah dari cangkang. Biji yang masuk melalui rotor akan
mengalami gaya sentrifugal (menjauhi pusat putaran) sehingga biji keluar
dari rotor dan terbanting dengan kuat yang menyebabkan cangkang pecah.
Cangkang dan inti yang sudah terpisah diangkut oleh Craked Mixture
Conveyor lalu masuk Creaked Mixture Elevator dan diolah untuk proses
berikutnya untuk mendapatkan inti kelapa sawit
Gambar mesin ripple mill
5. Hydrocylone
Proses pemisahan inti dari cangkang dengan menggunakan media air.
hydro cyclone, berfungsi sebagaialat pemisah inti dengan cangkang dengan
menggunakan media air. Proses pemisahan ini secara basah dengan
memanfaatkan berat jenis dari bahan yang dipisahkan diantara kedua bahan
tersebut. Bagian yang ringan akan mengapung dan bagian yang berat akan
tenggelam. Inti yang merupakan fraksi ringan akan dibawa ke nut dryer
untuk mengurangi kadar air. Inti yang telah melalui proses pengeringan
selanjutnya di press dalam screw press dengan tipe press roller mill. Cara
kerjanya adalah bahan masuk melalui bagian tengah lalu kemudian 2 buah
roller akan bergerak berlawanan arah sehingga menjepit bahan dan menjadi
bahan hancur.Setelah didapat minyak PKO kemudian di murnikan dalam
proses purifikasi
6. Silo Dryer
Silo kernel adalah alat yang berbentuk tabung besar yang di isi dengan
kernel yang akan dikeringkan untuk mengurangi kadar air yang terdapat
pada kernel. Pengeringan di Silo Kernel berfungsi untuk menonaktifkan
mikroorganisme sehingga proses pembentukan jamur atau proses kenaikan
asam dapat dibatasi pada saat kernel disimpan, sehingga kadar air kernel
mencapai 6-7%.
Prinsip kerja pada kernel silo ialah dengan menggunakan hawa panas
melalui steam heater yang dihembuskan oleh fan dalam ruangan kernel silo.
Temperatur udara yang dihembuskan kebagian atas dan bagian bawah silo
kernel. Hal ini menyebabkan udara panas dapat terbagi secara merata
didalam ruang kernel silo. Pengeringan pada kernel silo itu dilakukan
selama ±4 jam, berkapasitas 30 tonKadar air yang terdapat pada inti dari
pengolahan sebelumnya masih tinggi sehingga dilakukan pengeringan.
7. Screw Press
Proses pemerasan biji menghasilkan minyak dan serat menggunakan
secrew press. Screw press merupakan komponen terpenting dalam proses
pengepresan palm kernel yang berbentuk silinder dengan ulir di bagian
luarnya, terdiri dari 6 (enam) atau lebih bagian yang dirangkai menjadi 1
(satu) set. Alat ini bekerja dengan memanfaatkan tekanan untuk menekan
palm kernel sehingga bisa mengeluarkan minyak inti sawit. Screw press
dapat bekerja secara terus menerus sampai terjadi keausan atau kerusakan.
Umumnya, usia pemakaian screw dihitung dalam satuan jam.
8. Vibrating Screen
Minyak kotor disaring mengggunakan vibrating screen, fungsi
vibrating screen pada pabrik kelapa sawit yaitu untuk memisahkan non oil
solid / NOS yang terdiri dari tumpukan kotoran, serat fiber yang memiliki
ukuran beranekaragam dan pasir yang ada dan crude oil karena tidak
diendapkan pada tangki penangkapan pasir. Penambah air yang panas
memiliki tujuan agar pemisahan partikel pasir yang bisa terpisah secara
baik, disamping untuk dapat mengurangi maupun menghilangkan terjadinya
penyumbatan / clog terhadap vibrating screen.

Fungsi lainnya untuk menjaga supaya tidak sering tersumbat terhadap


nozzle sludge sentrifuges yang sering juga disebut dengan Low Speed
Separator, dengan separator putaran yang lambat. Agar proses pemisahan
bisa berjalan dengan baik, penggunaan ukuran mesh bisa menjadi sebuah
factor yang dapat mempengaruhi pada proses pemisahan pada ayak getar /
mesin pada mesin ayakan getar tersebut.
9. Oil Purifier
Proses pemurnian minyak
10. Penyimpanan
Minyak PKO yang dihasilkan disimpan pada suhu 70o C

Gambar skema pengelolaan kelapa sawit menjadi CPO dan PKO


2.4 Tahap Pemurnian Palm Kernel Oil
Minyak inti kelapa sawit mentah (PKO mentah) dimurnikan dengan
menggunakan 3 tahap pemurnian, yaitu degumming, bleaching, dan
deodorizing. Kegiatan degummingmenggunakan metode acid degumming.
2.4.1 Degumming
Pemurnian minyaktahap degumming bertujuan untuk menurunkan
viskositas minyak sehinggakekentalan menurun dan minyakmencairpada tahap
pemanasan (Gambar 1a) dan sentrifugasi (Gambar 1b). Minyak yang mencair
akan memudahkan proses pemisahan antara gum, air, dan kotoran seperti serat-
serat halus yang terdapat pada minyakdengan penambahan asam sitrat atau
fosfat (Soetjipto et al., 2018); (Heryani, 2019).Proses degummingpada
penelitian ini menggunakanasam sitrat karena bertujuan untuk mengubah
fosfatida yang non-hydratablemenjadi hydratablesehingga mudah dipisahkan
dalam proses pencucian dan tidak larut dalam minyak seperti yang
dilakukan oleh (Mayalibit et al., 2019)dan (Sarungallo et al., 2018)pada proses
degummingminyak buah merah.

Gambar proses degumming a) pemanasan, b) sentrifugasi


Proses degumming mengacu pada (Putri et al., 2019)dengan modifikasi.
PKO yang digunakan sebanyak 100 g dan dipanaskanhingga mengencer (suhu
±400C). PKO yang sudah mengencer kemudian ditambahkan asam sitrat
sebanyak 0,05% dari berat minyak atau 0,05 g, dipanaskan dengan suhu 80ºC
selama 15 menit. Setelah 15 menit, 5 g aquades ditambahkan pada minyak,
dipanaskan kembali selama 15 menit dengan suhu 60ºC. Tahap akhir dari
kegiatan degumming ialah mensentrifugasi minyak dengan kecepatan 6000 rpm
selama 15 menit.
Minyak yang telah dipanaskan dan ditambahkan asam sitrat serta
aquades selanjutnya disentrifugasi dengan kecepatan 6000 rpm selama
15 menit.Penambahan asam sitrat pada minyak berfungsi untuk membantu
mengkonversi fosfolipida menjadi gumterhidrasi yang tidak larut dalam
minyak, sedangkan penambahan aquades berfungsi agarfosfatidahydratable
mudah dipisahkan dari minyak. Fosfatidahydratableyang telah terbentuk pada
minyak jika disentrifugasi dengan kecepatan 6000 rpm maka akan
menyebabkanpartikel fosfatidahydratable menjadi ukuran yang lebih kecil dan
bercampur kembali dengan minyak. Hal ini yang diduga sebagai salah satu
faktor meningkatnya kadar kotoran pada minyak
2.4.2 Bleaching
Bleaching (pemucatan) dilakukan dengan metode adsorbs. Pemanasan dan
pengadukan pada minyak bertujuan untuk mempercepat energi kinetic arang aktif
dan pengotor dalam minyak sehingga pergerakan molekul menjadi lebih cepat dan
selanjutnya minyak disaring menggunakan vaccum.

Gambar a) hasil pemanasan PKO dengan arang aktif b) Penyaringan


dengan vaccum
Proses bleaching dilakukan dengan menggunakan arang aktif yang
diawali dengan memanaskan minyak hasil degumming hingga suhu
mencapai 100ºC. Selanjutnya, minyak ditambahkan 20 g arang aktif dan diaduk
selama 30 menit dengan menggunakan magnetic stirrer. Minyak kemudian
disaring dengan menggunakan vacuum
2.4.3 Deodorizing
Pada prinsipnya proses deodorizing bertujuan untuk memisahkan aroma dan
bau dari minyak (Mahmud, 2019). Deodorizingdiawali dengan memanaskan
minyak dalam keadaan vacuum dengan suhu tinggi yaitu 120ºC selama 1 jam.
Minyak tersebut kemudian dikeluarkan dan didiamkan hingga suhu turun
menjadi 30ºC. Minyak kemudian disimpan dan siap untuk digunakan dalam
berbagai produk industri hilir.
2.5 Penentuan kadar Asam lemak beba (ALB) Palm Kernel oil
2.6 Manfaat Palm Kernel Oil
2.7 Keunggulan Palm Kernel Oil
Daftar Pustaka
Heryani, H. (2019). Penentuan kualitas Degummed Bleached Palm Oil (DBPO)
dan Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) dengan
pemberian Bleachingearth pada skala industri. Jurnal Teknologi Industri
Pertanian, 29(1), 11–18.
Mahmud, S. F. (2019). Proses pengolahan CPO (Crude Palm Oil) menjadi
RBDPO(Refined Bleached and Deodorized Palm Oil) di PT XYZ
Dumai. Jurnal UNITEK, 12(1), 55–64
Soetjipto, H., Tindage, A., & Cahyanti, M. N. (2018). Pengaruh pemurnian
degumming dan netralisasi terhadap profil minyak biji labu kuning
(Cucurbita moschata D.). Jurnal konversi, 7(1): 49-56
Helmi,2009, Pemanfaatan Palm Kernel OIL dalam Pembuatan Virgin Oil, Jurnal
of Science and Technology, 7(15):13-21
Irfan,M.,Ali,S.,Zukfan.,Ansar,K.,2022, ANALISA KINERJA MESIN RIPPLE
MILL DENGAN BEBAN 30 TON/JAM. STUDY KASUS DI PT. UND,
Jurnal Mahasiswa Mesin UTU, 1(1):34-39

Anda mungkin juga menyukai