TINJAUAN PUSTAKA
4
Disini cake tersebut akan digemburkan sehingga serta yang lengket akan
terpisah dari nut. Kemudian nut yang sudah terpisah antara serabut dan nut
akan dipisahkan menggunakan depericarper, nut akan kebawah menuju
nut polishing drum dan serabut akan menuju boiler sebagai bahan bakar.
Nut yang di polishing drum akan dihaluskan kembali dari serat yang masih
melengket. Setelah dari nut polishing drum, maka nut tersebut akan
dipecahkan menggunakan Ripple Mill. Dari Ripple Mill akan terpisah
antara cangkang dan inti sawit. Cangkang akan dipisahkan kemudian akan
menjadi bahan bakar boiler sedangkan inti sawit yang telah dipisahkan
akan terpisah antara cangkang di Light Tenera Dust Separator dan
Claybath/ Hydricyclone dan dikeringkan di Kernel Dryer dan
dikumpulkan di Kernel Storage.
Crude Oil yang berasal dari screw press kemudian akan dibersihkan
pertama di sand trap tank, untuk memisahkan antara crude oil dan pasir-
pasir dengan proses sedimentasi. Kemudian crude oil tersebut akan
menuju ayakan getar (vibro separator) yang akan memisahkan antara
crude oil dengan sludge yang masih melekat pada crude oil. Setelah dari
ayakan getar, crude oil akan disedimentasikan kembali di crude oil tank
untuk memisahkan antara crude oil dengan kotoran. Dari crude oil tank,
minyak dipompakan menuju Continious Settling Tank (CST). Di alat ini
minyak akan disedimentasikan kembali sehingga akan terpisah antara
minyak, sludge dan non oil solid.
Minyak dari Continious Settling Tank kemudian menuju oil tank, pada alat
ini minyak akan dimurnikan kembali dengan cara sedimentasi. Setelah dari
oil tank, minyak sawit menuju oil purifier, untuk memisahkan minyak
sawit dengan air dengan cara sentrifugal. Kemudian minyak sawit dari oil
purifier akan dipompakan menuju vacuum dryer untuk meminimalisasi air
dalam minyak dengan cara kehampaan udara . Setelah dari vacuum dryer
5
maka minyak sawit tersebut akan dikumpulkan didalam tangki timbun
(storage tank)
Cairan memiliki beberapa partikel yang sulit dipisahkan dengan satu cara,
maka dilakukan pemisahan fase minyak, fase NOS dan fase air dengan
beberapa tahapan. Pemisahan minyak dari fraksi cairan lainnya dilakukan
6
dengan berdasarkan prinsip penyaringan, pengendapan, pemanasan,
putaran dan sebagainya.
Di Vertical Clarifier tank, minyak kasar terpisah menjadi minyak, air dan
sludge karena proses pengendapan. Minyak dari Vertical Clarifier Tank
selanjutnya dikirim ke oil tank, sedangkan sludge dikirim ke sludge tank.
Sludge merupakan fase campuran yang masih mengandung minyak. Di
pabrik kelapa sawit sludge diolah kembali untuk mendapatkan minyaknya
yang masih terkandung dalam sludge (Iyung Pahan,2006).
7
minyak produksi, yang meliputi : Sand Trap Tank, Vibrating Screen,
Crude Oil Tank, Vertical Clarifier Tank, Oil Tank, Oil Purifier, Vacum
Dryer, Sludge Tank, Sludge Centrifuge, Fat Pit, dan Storage Tank.
8
1. Temperatur minyak untuk proses pemurnian harus dapat disesuaikan,
karena hal tersebut berhubungan erat dengan berat jenis dan viskositas
minyak yang akan diperoses. Oleh karena itu, temperatur minyak
sawit untuk proses pemurnian harus dipanaskan terlebih dahulu di
Crude Oil Tank dengan suhu 90°-95°c.
2. Berat jenis fluida pada proses pemurnian, berat jenis fluida yang
masuk sangat erat hubunganya dengan temperatur minyak yang
masuk. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi temperatur suatu zat,
maka akan semakin ringan pula berat jenis zat tersebut. Jadi pada saat
proses pemurnian berlangsung dengan suhu yang telah ditentukan,
maka akan sangat mendukung berlangsungnya proses pemurnian CPO
disamping akibat adanya gaya sentrifugal yang timbul.
3. Kapasitas olah yang dimaksud pada proses pemurnian minyak sawit
ini adalah pengaturan debit minyak yang masuk untuk proses
pemurnian CPO. Agar dapat diperoleh hasil proses pemurnian dengan
baik, maka pengaturan kapasitas minyak masuk harus selalu dilakukan
pada saat peralatan mulai operasi, pada saat operasi telah berlangsung
dan pada saat operasi peralatan akan selesai. Dengan penyesuaian
kapasitas minyak masuk akan dapat diperoleh hasil pemurnian yang
baik dan sesuai dengan jumlah dan mutu yang diinginkan.
4. Pengaruh gaya gravitasi terhadap seluruh pertikel. Gaya gravitasi ini
dipergunakan untuk memisahkan partikel padat dan juga kepada
pertikel cair. Semakin besar perbedaanya berat partikelnya, maka
semakin mudah memisahkannya.
5. Waktu sentrifugal adalah lamanya waktu proses sentrifugasi, dalam
hal ini terfokus pada proses dari pemurnian di Oil Purifier, dimana
didalam prosesnya tersebut menggunakan prinsip kerja dari gaya
sentrifugal.
9
2.5. Vertical Clarifier Tank
Vertical Clarifier Tank berfungsi untuk pemisahan pertama dari minyak
kasar menjadi minyak dan sludge dimana pemisahan ini dilakukan dengan
cara pengendapan. (Edy Bakti Bangun, 1991)
Keterangan gambar :
1. Elektromotor
2. Skimmer oil
3. Agitator
4. Input crude oil
5. Skimmer sludge underflow
6. Pipa underflow
7. Pipa Blow down
10
2.6. Proses Pemisahan Dalam Vertical Clarifier Tank
Dimana pemisahan terjadi karena perbedaan berat jenis, secara berat jenis
yang lebih ringan yaitu minyak akan berada dibagian atas sedangkan berat
jenis yang berat yaitu pasir atau lumpur akan berada pada bagian bawah.
11