OLEH :
MAGFIRAHWATI 09120200140 B1
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
PENDAHULUAN
Industri kelapa sawit memperkerjakan kurang lebih 2,8 juta orang on farm
(langsung), 1,6 juta di antaranya adalah petani pekebun kecil, artinya, paling tidak
ada 4,8 juta orang yang menjadikan kenun kelapa sawit sebagai tempat
melangsungkan hidup. Sementara, 1,2 juta KK atau 3,6 juta orang adalah keluarga
karyawan yang bekerja di perusahaan perkebunan, baikswasta maupun BUMN
yang tentunya menikmati penghidupan yang layak akibat benefit dan fasilitas
yang di berikan perusahaan tempat mereka bekerja. Pengembangan atau ekspansi
kebun kelapa sawit baru secara berkesinambungan akan mampu menyerap tenaga
kerja secara sinambung pula.
Industri kelapa sawit terbukti kebal krisis. Dalam kondisi keuangan global
mengalami krisis dan banyak industri mengalami kebangkrutan, sektor kelapa
sawit tetap tegar. Industri yang menghasilkan komoditas untuk bahan makanan
pokok manusia, dan belakanagan juga sebagai bahan baku energy nabati yang
juga kebutuhan dasar manusia, tidak akan pernah terpengaruhi krisis. Satu-
satunya kondisis yang di khawatirkan adalah jika terjadi penurunan harga
komoditas, dan bagi perusahaan ini adalah masalah margin yang berkurang.
TAHAPAN PROSES
4. Bantingan/thresser
Thresser merupaka proses penarikan lori dari dalam rebusan
dengan menggunakan capstand. Kapasitas tarik capstan kurang lebih 30
ton. Proses pengangkatan lori menuju ke hopper thresseer dengan
menggunakan hoisting crane. Buah sawit akan di geser masuk ke dalam
thresser dengan auto feeder untuk proses perontokan. Proses thresser
merupakan proses perontokan/pemisahan brondol dari tandan buah.
Brondol yang terpisah akan turun menuju conveyor di bawah thresser dan
tangkos/jangkosnya akan keluar lewat pintu thressernya.
5. Station press
Brondolan akan di kirim melalui conveyor menuju fruit elevator
mengirim brondolan menuju ke station press. Dari fruit elevator brondolan
di sambut conveyor distribusi kemudian di kirim ke arah tabung digester.
Tabung digester menjadi tempat penampungan brondolan , sebelum masuk
ke mesin press brondolan di aduk dengan semacam mata pisau yang
berada di dalam tabung digester sehingga menjadi semacam bubur, supaya
mempermudah proses pengepresan. Proses pengepresan di bantu dengan
alat untuk menekan hidrolic alat ini adalah power pack. Power pack adalah
pompa bertekanan tinggi yang berfungdi untuk menggerakkan hidrolic.
Hasil dari pengepresan terbagi menjadi dua yaitu pertama ampas
atau fibre dan nut yang keluar dari mesin press. Kemudian yang kedua
dan yang paling utama adalah minyak bercampur sludge(selat) yang keluar
dari dalam saringan yang berada di dalam mesin press.
Kemudian minyak dan sludge di tampung di tabung yang bernama
sand crab (perangkap pasir) berfungsi untuk menahan pasir agar tidak
lolos ke proses berikutnya. Prinsip kerjanya pasir akan turun karena massa
jenisnya lenih berat dan minyak akan naik ke permukaan menuju ke proses
selanjutnya
6. Vibrating
Vibrating berfungsi untuk memisahkan kotoran dari sludge (selat)
yang bercampur minyak, menuju ke bak reclaimet yang nantinya minyak
dan sludge akan di kirim dengan menggunakan pompa untuk di proses
pengutipan di station klarifikasi.
7. Pengutipan minyak
Sludge yang bercampur minyak akan di tampung di tangki
CST(Continuous Settling Tank ), di dalam CST ini ada alat yang bernama
agitator yang berfungsi untuk memisahkan minyak dari sludge, sehingga
minyak akan naik ke permukaan untuk proses pengutipan minyak. Proses
pengutipan menggunakan alat yang bernama skimer, alat ini dapat di stel
naik turun sesuai dengan ketebalan minyak yang akan di kutip. Setelah
proses pengutipan sludge akan di kirim ke tangki ST ( sludge tank) untuk
proses olah sludge.
8. Olah sludge
Dari sludgle tank, sludge akan terlebih dahulu masuk ke brush stainer,
yang berfungsi untuk mengikat kotoran untuk proses olah sludge dengan
menggunakan seprator. Separator berfungsi untuk memisahkan minyak
yang masih menempel di dalam sludge , kemudian sludge yang sudah di
proses di separator akan di krim ke fatpit(penampungan) untuk dikirm
menjadi limbah.
9. Oil tank
Minyak hasil kutipan dari CST akan di tampung di oil tank untuk proses
pengiriman. Sebelum ke proses pengiriman minyak akan di tampung
terlebih dahulu di dalam vakum yang berfungsi untuk mengurangi kadar
air yang terkandung di dalam minyak.
10. Proses pemgiriman
Dari oil tank minyak CPO di kirim lewat pipa ke tangki. Dengan kapasitas
1 tangki kurang lebih 2000 ton. Inilah proses akhir pengolahan buah
kelapa sawit menjadi CPO.
KESIMPULAN