Anda di halaman 1dari 38

Proses Pengolahan Kelapa Sawit

Menjadi CPO (Crude Palm Oil)


1. Proses Penimbangan.

2. Proses di Stasiun Loading Ramp

3. Proses Penyortiran TBS.

4. Proses Perebusan (Sterilizer).

5. Proses Penebah (Thereser Process).

6. Proses Pengempaan (Pressing Process).

7. Proses Pemurnian Minyak ( Clarification Station ).

8. Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station ).

9. Stasiun Boiler ( Ketel Uap ).

10. Stasiun Kamar Mesin ( Engine Room ).


Proses

11. Stasiun Penjernihan Air ( Air Water Treatment ).

12. Stasiun Pengolahan Limbah ( Final Effluent ).

1. Proses Penimbangan
Jembatan timbang adalah suatu alat untuk mengetahui
berapa banyak jumlah yang diterima dan jumlah yang
dikeluarkan untuk suatu bahan / material baik TBS
yang masuk, produksi yang keluar, jenjangan kosong
yang keluar dan lain-lain yang ditunjukkan oleh alat
timbang dalam satuan kilogram (Kg).
2. Penyortiran
Proses

Penyortiran yaitu pemisahan atau pengkelasan TBS sesuai


dengan fraksi sebagai salah satu kendali mutu CPO yang akan
dihasilkan baik dari segi kualitas TBS.
Proses

3. Proses di Stasiun Loading Ramp


Loading ramp merupakan tempat penuangan TBS yang dibawa
oleh truk pengangkut untuk sementara waktu sebelum
didistribusikan kedalam Perebusan (Sterilizer) melalui lori
atau konvyeor.
4. Perebusan (Sterilizer).
Tempat dimana dilakukan proses perebusan TBS dengan
menggunakan steam dari boiler yang bertekanan tinggi,
biasanya berbentuk bejana atau ketel.
Adapun tujuan dari perebusan adalah :
Proses

1. Menghentikan aktifitas enzim lipase pada TBS.


TBS yang dipanen mengandung enzim lipase yang tetap
bekerja dalam buah. Enzim lipase bertindak sebagai
pembentuk asam lemak bebas yang dapat mempengaruhi
mutu dari CPO yang dihasilkan.
2. Melunakkan daging buah (mesocarp).
3. Melekangkan inti (kernel) dan cangkang (Shell).
4. Mengurangi kadar air dalam buah.
5. Mempermudah buah lepas dari tandannya.
Proses

5. Penebah (Thereser Process).


Fungsi dari Theresing adalah untuk memisahkan buah dari
janjangannya dengan cara mengangkat dan membantingnya
serta mendorong janjang kosong ke empty bunch conveyor.
Thresher berbentuk silinder horizontal yang berkisi-kisi dan
diberi plat pembawa.
6. Proses Pengempaan (Pressing Process).
Proses Kempa adalah pertama dimulainya pengambilan minyak
dari buah Kelapa Sawit dengan jalan pelumatan dan
Proses

pengempaan. Baik buruknya pengoperasian peralatan


mempengarui efisiensi pengutipan minyak.
7. Pemurnian Minyak ( Clarification Station ).
Stasiun klarifikasi merupakan suatu tempat pemurnian minyak
yang masih kasar menjadi minyak yang dapat dipasarkan,
baik pemurnian kotoran maupun pemurniaan kadar air yang
terdapat pada minyak. Karena minyak kasar yang keluar dari
press masih banyak mengandung serabut, atau fibre, pasir,
dan lumpur (sludge) sehingga perlu diolah distasiun
klarifikasi agar dihasilkan minyak kelapa sawit yang dapat
dipasarkan. Peralatan yang digunakan di stasiun ini ,
diantaranya : Sand Trap Tank, Vibrating Screen, Crude Oil
Tank/ buffer tank, Continous Settling Tank (CST), Oil Tank,
Purifier, Vacum Dryer, Sludge Oil Tank, Sludge Vibrating
Screen, Sludge Centrifuge, Fat Pit, dan Storage Tank.
a. Sand Trap Tank ( Pemisah Pasir )
Minyak yang diperoleh dari press kemudian dialirkan ke sand trap tank. Fungsi dari
Sand trap tank adalah untuk menampung sementara minyak yang keluar dari
press dan juga untuk mengendapkan pasir dan kotoran lain yang mengikut
dengan minyak. Proses pemisahan ini terjadi karena adanya perbedaan berat
jenis antara minyak dengan kotoran. Pasir dan kotoran lain yang berat jenisnya
lebih berat akan turun kebawah dan mengendap di bagian dasar sand trao tank.
Sedangkan minyak yang berat jenisnya lebih ringan akan naik ke permukaan.
Minyak ini kemudian masuk kedalam pipa bentuknya seperti corong yang
berada dipermukaan minyak dan mengalir menuju vibrating screen. Disini juga
ada pemasukkan steam, dengan tujuan agar butiran minyak yang mengikut
dengan kotoran dapat naik kepermukaan. Pemasukkan steam di sand trap tank
ini adalah sistim coil dengan suhu 85º - 95º C.
b. Vibrating Screen (Ayakan Getar)
Minyak yang telah dipisahkan dengan pasir dan kotoran lain pada sand trap tank
akan dialirkan ke vibrating screen. Vibrating screen adalah suatu alat untuk
memisahkan minyak dari serabut (fibre) kasar dan halus yang terikut pada minyak
malalui sistem ayakan /
ayakan getar. Vibrating screen
ini bekerja dengan cara
bergetar. Disini terdapat 3 buah saringan. Dengan adanya getaran maka minyak
yang berada pada saringan I akan turun kebawah (menuju kesaringan 2 dan
saringan 3) sedangkan kotoran yang masih mengikut dari sand trap tank (fibre,
pasir, kotoran halus) akan terdorong keluar dan jatuh ke bottom cross conveyor
untuk diolah lagi. Minyak yang jatuh kesaringan ke 3 akan diperlakukan sama
dengan pada saringan no 1, kotorannya akan keluar dan jatuh ke bottom cross
conveyor. Sedangkan minyak akan keluar melalui sebuah pipa menuju crude oil
tank (COT).
c. Crude Oil Tank (COT)/Buffer Tank
berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel berat yang tidak larut dan lolos dari
ayakan getar. Crude Oil Tank ditempatkan tepat dibawah ayakan getar, juga
berfungsi untuk menampung minyak dari ayakan getar sebelum dipompakan pada
Oil Settling Tank. Pemisahan minyak lebih sempurna jika panas minyak
dipertahankan 80°C, oleh sebab itu dalam COT dipasang alat pipa coil pemanas.
Pemanasan dilakukan dengan closed steam atau open steam.
d. Oil Settling Tank (Clarifier Tank)
Berfungsi dari untuk memisahkan minyak, air dan kotoran atau Non Oily Solids
(NOS) secara gravitasi. Dimana minyak dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1
akan berada pada lapisan atas dan air dengan berat jenis = 1 akan berada pada
lapisan tengah sedangkan NOS dengan berat jenis lebih besar dari 1 akan berada
pada lapisan bawah.
e. Oil tank
Fungsi dari Oil Tank adalah untuk tempat sementara Oil sebelum diolah oleh Purifier.
Pemanasan dilakukan dengan menggunakan Steam Coil untuk mendapatkan
temperatur yang di inginkan yakni 95°c.
f. Oil Purifier
Fungsi dari Oil Purifier adalah untuk mengurangi kadar air dalam minyak dengan
cara sentrifugal. Pada saat alat ini dilakukan proses diperlukan temperatur suhu
95°C.
g. Vacuum Dryer
Fungsi dari Vacuum Dryer
adalah untuk mengurangi
kadar air dalam minyak produksi. Sistem kerjanya sendiri adalah minyak disimpan
kedalam bejana melalui Nozel, sehingga bilamana ketinggian permukaan minyak
menurun pengapung akan membuka dan mensirkulasi minyak kedalam bejana.
h. Storage Tank (tangki timbun)
Tangki timbun merupakan tempat penyimpanan sekaligus penimbunan minyak yang
akan dipasarkan. Pada tangki ini dilengkapi dengan pipa steam untuk pemanas agar
mutu minyak dapat dipertahankan sebagaimana sewaktu dikirimkan ke tangki
timbun.

k. Fat fit
Merupakan suatu tempat berbentuk bak sebagai tempat penampungan minyak
yang keluar dari sludge separator. sedangkan sludge drain tank dan bak recovery
yang kemudian akan dipompakan ke Clarifier Tank untuk diolah lagi.

i. Sludge Tank
Fungsi dari Sludge Tank adalah tempat sementara sludge ( bagian dari minyak kasar
yang terdiri dari padatan dan
zat cair) sebelum diolah oleh
sludge seperator.Pemanasan
dilakukan dengan menggunakan steam untuk mendapatkan temperatur yang
dinginkan yaitu 95°C.

j. Sludge Separator
Sludge separator merupakan alat centrifugal yang berfungsi
memisahkan sludge dengan oil. Pada sludge separator digunakan
gaya centrifugal dimana sludge di putar dengan kecepatan tinggi
sehingga terpisah antara sludge dan oil berdasarkan berat jenis
larutan. Minyak yang berasal dari pemisah ini akan di tampung di
reclaimed tank, sedangkan sludge yang keluar dari sludge separator
masuk ke sludge fit.
i. Bak recovery
Merupakan suatu tempat berbentuk bak, berfungsi untuk
menampung air, pasir, sludge dari bak fit untuk dikirimkan ke kolam
limbah.
8. Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station ).
Setelah fiber dan nut (press cake) selesai di press pada stasiun press kemudian fiber
dan nut dibawa oleh cake breaker conveyor menuju stasiun kernel. Stasiun kernel
merupakan tempat pengolahan biji (nut) menjadi inti (kernel) dan cangkang
(shell). Peralatan yang digunakan di stasiun ini , diantaranya : Cake Breaker
Conveyor (CBC), Depericarper, Polishing Drum, Fiber Cyclone, Nut Silo, Ripple
Mill, Separting, Claybath, Kernel Silo,dan Kernel Storage.
a. Cake Breaker Conveyor (CBC)

Cake breaker conveyor ini berbeda dengan conveyor lainnya. Conveyor ini
berbentuk spiral yang piringannya bersegi-segi. Disamping untuk membawa fibre
dan nut menuju depericarper juga untuk mengaduk-aduk fibre dan nut.
b.Depericarper
Fungsi dari Depericarper adalah untuk memisahkan fiber dengan nut
dan membawa fiber untuk menjadi bahan bakar boiler. Fungsi
kerjanya adalah tergantung pada berat massa, yang massanya lebih
ringan (fiber) akan terhisap oleh fan.

c. Polishing Drum
Polishing drum merupakan suatu alat berbntuk drum horizontal yang
berputar. Alat ini dilengkapi dengan siku pengarah yang bertujuan
untuk mengarahkan biji hingga keujung drum. Fungsi dari polishing
drum ini adalah untuk
membersihkan sisa-sisa
serabut yang masuk
melekat pada nut. Pada umumnya disini akan terdapat fibre dan nut
yang masih menggumpal, fibre kasar, batu, dan kotoran lain yang
tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan hisapan fibre cyclone.
d. Fiber Cyclone
Merupakan alat yang dilengkapi dengan blower / fan untuk mengisap fibre
(serabut kering) dan air lock sebagai alat untuk mengatur laju pengumpanan untuk
dilakukan pengisapan.
e. Nut Silo
Nut silo merupakan suatu tempat penampung nut yang telah bersih untuk
dilakukan proses pemisahan cangkang dengan inti. Didalam nut silo ini
terjadi pengelompokan nut kemasing-masing Ripple mill. Tujuannya
adalah agar nut yang jatuh ke ripple mill merata.
f. Ripple mill (pemecah nut)
Ripple mill merupakan suatu alat untuk memecahkan cangkang agar inti (kernel) dan
cangkang dapat dipisahkan pada proses selanjutnya sehingga bisa digunakan
sebagai bahan bakar boiler.
g. Separating
Separating merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai untuk pemisah kernel
dengan pecahan cangkang. Pemisahan ini terjadi karena adanya perbedaan berat
jenis antara kernel dengan cangkang. Cangkang yang sudah pecah mempunyai
berat jenis lebih ringan dari pada kernel.
h. Claybath
Claybath adalah suatu tempat pemisahan antara kernel dengan cangkang dengan
menggunakan bantuan calcium (CaCO3). Pemisahan ini disebut juga dengan
pemisahan kernel dengan cangkang melalui sistim basah. i. Kernel Silo
Kernel silo merupakan suatu alat yang berbentuk tabung horizontal untuk
mengurangi kadar air yang terkandung di dalam kernel agar tumbuhnya jamur
sewaktu penyimpanan di gudang kernel (kernel storage) dapat dihindari. Alat ini
dilengkapi dengan blower / fan untuk mengembuskan udara panas yang dihasilkan
oleh boiler.
J. Kernel Storage
Fungsi dari Kernel ini adalah untuk tempat penyimpanan inti produksi sebelum
dikirim keluar untuk dijual.
Kernel Storage pada
umumnya berupa bulk silo
yang seharusnya dilengkapi dengan fan agar uap yang masih terkandung dalam inti
dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi dalam Storage lembab yang pada
akhirnya menimbulkan jamur kelapa sawit.
9. Stasiun Boiler ( Ketel Uap ).
Stasiun boiler merupakan suatu alat untuk menghasilkan uap steam untuk pembangkit tenaga
listrik dan juga untuk proses pengolahan yang memerlukan steam dengan cara pemanasan
terhadap air dengan memanfaatkan cangkang dan fiber sebagai bahan bakarnya. Karena uap
yang dihasilkan oleh boiler sangat diperlukan maka boiler ini merupakan alat yang paling
vital, oleh karena itu didalam pelaksanaan pengoprasiannya harus berdasarkan standart
operating process (SOP).
Fungsi boiler di PKS adalah penghasil uap yang digunakan sebagai :

Perebusan TBS dalam strelizer


Pemanas minyak dan pengeringan nut atau kernel
Penggerak utama turbin uap

10. Stasiun Kamar Mesin ( Power Plant ).


Berfungsi mengkonversi energi panas (steam) yang di hasilkan boiler
menjadi listrik melalui turbine. Didalam kamar mesin sendiri terdiri dari
beberapa peralatan diantara lain, Turbine , Genset (generator setting) ,
Tabung BPV (break preasure Valve).
a.Turbine
Fungsi dari turbine adalah
untuk mengubah tenaga uap
menjadi energi listrik, yaitu dengan jalan menggerakkan memutar alternator
sehingga menghasilkan energi listrik.
b. Genset
Fungsi dari genset ini sama dengan fungsi dari turbine, yaitu sama – sama sebagai
pembangkit listrik, bedanya adalah sumber tenaganya. Turbine menggunakan steam
sebagai sumber tenaga sedangkan genset dengan menggunakan bahan bakar solar.
c. Tabung BPV (break preasure Valve)
BPV merupakan bejana tekanan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan steam
yang dihasilkan dari turbine dan sebagai pendistribusi steam ke masing – masing
stasiun yang memerlukan steam. Bejana ini dilengkapi dengan:
Make up valve yang berfungsi untuk menaikkan atau menambah tekanan.
Safety valve dan surplus valve berfungsi untuk membuang kelebihan steam.
Steam trap berfungsi untuk membuang kondensat.

11. Stasiun Penjernihan Air ( Air Water Treatment ).


Stasiun Water Treatment
merupakan suatu tempat
pengolahan air yang akan dipakai / dipergunakan dalam proses pengolahan maupun
untuk keperluan domestik. Sumber air yang dipergunakan baik untuk proses
pengolahan maupun untuk domestik adalah bersumber dari sungai jernih yang
berada tidak jauh dari PKS. Pada dasarnya air yang berasal dari sungai masih
banyak mengandung zat-zat terlarut serta kandungan lain yang dapat merugikan.
Adapun komponen dalam stasiun WTP antara lain, Raw Water Pump , Water
Clarifier Tank , Water Stelling Basin , Sand Filtre , dan Water Tower Tank .
a. Raw Water Pump
Raw Water Pump adalah sebuah pompa untuk menghisap air dari sungai menuju
water reservoir.
b. Water Clarifier Tank
Clarifier tank berfungsi sebagai alat penjernih air. Air yang berasal dari waduk
terlebih dahulu diinjeksikan
dengan bahan kimia. Bahan
kimia yang digunakan yaitu aluminiun sulfhate sebagai pengikat kotoran-kotoran
yang terikut dan soda ash berfungsi sebagai penjernih air. Alat ini juga di lengkapi
dengan kerangan drain untuk membuang endapan lumpur.
c. Water Stelling Basin
Water Stelling Basin adalah suatu tempat berupa bak yang terbagi menjadi 3 bagian,
fungsinya adalah sebagai tempat pengendapan zat-zat terlarut dan juga sebagai
tempat penampungan air yang telah jernih sebelum dipompakan ke Sand Filter.
Sebelum air masuk kedalam water Stelling basin terlebih dahulu dilakukan
penginjeksian bahan kimia ke pipa air yang akan menuju water stelling basin
dengan tujuan untuk meningkatkan zat-zat terlarut, sehingga proses pengendapan
terjadi dengan sempurna.
d. Sand Filtre
Sand filtre adalah suatu alat yang berfungsi untuk menyaring kembali air yang telah
diproses di water stelling basin yang kemungkinan masih mengandung zat-zat
terlarut yang masih terikut dengan air. Penyaringan di sand filtre ini menggunakan
pasir kwarsa sebagai media. Setelah air disaring di sand filtre, kemudian air
dipompakan ke atas tower tank untuk dikirimkan dalam pabrik untuk proses
pengolahan kelapa sawit.
e. Water Tower Tank
Water Tower Tank adalah suatu tempat untuk menampung air dari sand filter dan
untuk didistribusikan ke tempat-tempat yang memerlukan pemompaan air ke Water
Tower Tank ini adalah dengan sistem otomatis dengan menggunakan bandul diatas
permukaan air di Water Tower Tank.
11. Stasiun Pengolahan Limbah ( Final Effluent ).
Final Effuen adalah suatu tempat pengolahan limbah yang dihasilkan dari pengolahan
kelapa sawit. Bak itu berupa cairan maupun padatan yang terlarut untuk
dinetralkan agar tidak mencemari lingkungan. Di stasiun Pengolahan limbah
sendiri terdiri dari bebarap kolam limbah antara lain :
 Kolam Pendinginan (Cooling Pond)
 Kolam Pengasaman (Acidification Pond)
 Kolam Anaerob I
 Kolam Anaerob
I1

a. Kolam Pendinginan
(Cooling Pond)
Berfungsi untuk
mendinginkan air
limbah yang masih
panas, sehingga suhu
trun dari (60°C – 70°C) menjadi (40°C - 45°C) dan untuk mendukung
kehidupan bakteri anaerob pada kolam berikutnya.
b. Kolam Pengasaman (Acidification Pond)
Kolam ini berfungsi untuk menurunkan suhu air limbah dan menaikan pH
air limbah, dimana lama penahanan pada kolam ini berlangsung 43 hari.
c. Kolam Anaerob I
Pada kolam ini perombakan organik oleh bakteri akan berlangsung secara
baik, diperlukan kondisi yang optimum Suhu antara 30°C – 40°C.
d. Kolam Anaerob II
Kolam anaerob II , pada prinsipnya system yang digunakan secara anaerob,
yaitu system yang tidak membutuhkan oksigen dalam proses perombakan
bahan organic yang ada.

Sekian
&
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai