Anda di halaman 1dari 15

CONTINOUS SETTLING TANK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu aspek yang berperan penting pada proses


pengolahan produksi minyak kelapa sawit yaitu proses pemurniaan
minyak kelapa sawit. Proses pemurian kelapa sawit merupaka
salah satu faktor yang menenukan mutu produk crude
oil.pengendalian mutu merupakan hal yang pentig untuk diterapkan
dalam sistem produksi utuk memperbaiki dan mempertahankan
mutu produksi yang sesuai dengan standar yang diterapkan dalam
pasar sehingga bisa bersaing dengan pasar bebas.

Proses pengolahan minyak kelapa sawit dilakukan melalui


beberapa tahap untuk dihasilkan produk crude palm oil yang
berkualitas. Tahapan proses pemurnia dilakukan untuk
menjernihkan hasil minyak kasar. Mutu produk CPO dari minyak
kasar dapat ditentukan pada proses pemurnian

Kualitas produk yang baik merupakan persyaratan bagi


produsen. Untuk besaing dipas-pasar bebas mendapatkan
konsumen. Mutu produk CPO yang baik perlu diciptakan agar
dapat meningkatkan nilai ke untungan bagi produsen.

1
B. Maksud Dan Tujuan
a. Stasiun pemurnian
 Untuk menghasilkan CPO sesuai dengan standar dan mendapatkan
ekstraksi yang maksimum dengan melaksanakan kontrol yang
optimal untuk memperkecil kehilangan minyak dan pemakaian
biaya yang sederhana mungkin
b. Sand Trap Tank
 Agar mendapatkan minyak dengan kualitas kadar air 0,2 % dan
kotoran 0,04%, sehingga dapat dipasarkan dengan harga yang
layak.
c. Vibrating scree
 Untuk memisahkan benda padat yang terikut dalam minyak kasar
d. Continous settling tank
 Untuk mengendapkan lumpur berdasarkan perbedaaan berat
jenisnya.
e. Tujuan pemurniaan
Minyak kasar yang diperoleh dari pengempaan perlu dibersihkan
dari kotoran, baik yang berupa padat, maupun air. Tujuan dari
pembersihan atau pemurnian mnyak kasar adalah agar
mendapatkan minyak dengan kualitas kadar air 0,2% dan kotoran
d0,04%, sehingga dapat dipasarka dengan harga yang layak.
Minyak kasar yang diperoleh dari hasil pengempaan akan
disalurkan menuju saringan getar ( vibrating screen ) untuk
disaring, agar kotoran berupa serabut kasar tersebut disalurkan
ketangki penampung minyak kasar ( crude oil tank ). Miyak kasar
yang terkumpul dari crude oil tank dipanaskan hingga 90 - 95 C.
Menaikkan temperatur minyak sangat penting, artinya yaitu
untuk memperbesar perbedaan berat jenis antara minyak, air dan
lumpur, sehingga sangat membantu saat proses pengendapan,
selanjutnya minyak dari crude oil tank dikirim ke tangki
pengendapan .

2
BAB II

ISI

A. Landasar teori
A.1. Pemurnian minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau
pengeepresan masih berupa miyak kasar karena masih
mengandungbkotoran berupa partikel-partikel dari tempurung dan
serabut ( NOS = non oil solid ).
Agar diperoleh minyak sawit yang ermutu baik, minyak
sawit kasar tersebut mengalami pengolahan lebih lanjut. Minyak
kelapa sawit yang masih kasar kemudian dialirkan kedalam tangki
mnyak kasar ( crude oil tank ) dan setelah melalui beberapa tahap
pemurnian atau klarifikasi, Minyak tersebut perlu segera
dimurnikan dengan maksud agar tidak terjadi penurunan mutu
akibat adanya reaksi hidrolisis dan oksidasi. Hidrolisis dapat terjadi
karena cairan besuhu panas dan terdapat cukup banyak air.
Demikian juga oksidasi akan terjadi dengan adanya NOS yang
berupa bahan organik dan anorganik seperti Fe dan Cu berpean
sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya reaksi cepat.
Maka dengan proses ini akan dihasilkan minyak sawit mentah
( crude plam oil ). Proses penjernihan dilakukan untuk menurunkan
kandungan air dan NOS di dalam minyak .
Minyak saawit in dapat di tampug dalam tangki-tangki
penampungan dan siap dipasarkan atau mengalami pengolaha lebih
lanjut sampai dihasilkan minyaksawit murni, dan hasil olahan
lainnya, sedangkan hasil olahannya berupa lumpur masih dapat
dimanfaatkan dengan proses daur ulang untuk diambil minyak
kelapa sawitnya.

3
Secara umum dalam cairn terdapat beberapa fase yang sulit
dipisahkan dengansatu cara, maka dilakukan pemisahan fase
miyak, fase NOS, dan fase air dengan beberapa tahanpan.
Pemisahan minyak dari fraksi cairan lainnya dilakukan dengan
berdasarkan prinsip filtrasi, pengendapan, penguapan, sentrifugasi
dan sebagainya.
Dalam buah yang direbus terdapat komosisi minyak 54%,
air 28% dan NOS 18% dan jika diperas dengan screw press maka
komposisi ini akan berubah menjadi cairan dengan kandungan
minyak 66%, air 24% dan NOS 10%, berdasarkan ini dapat
dihitung bahwa cairan yang keluar adalah 320 liter/ton TBS, dan
didalamnya terdapat minyak sebanyak 210 liter, dengan demikian
perlu ditambahkan air untuk mempermud proses pemurnian.

A.2. Proses Pemurnian

Pada pabrik penngolah kelapa sawit, prose pemurnian/pemisahan


yang sanagat pentng dan mutlak dilakukan, karena pada proses
pemurnian iniakn diperoleh hasil pemisahan cairan yang sesuai
dengan kadar dan mutu miinyak yang diinginkan. Pada pabrik
kelapa sawit, proses pemurnian dilakukan di stasiun klarifikasi (
pemurnian minyak ). Suatu proses pemurnian mnyak menrjadi
CPO ialah bertujuan unutuk menghilangkan kadar air didalamnya
sampai 0,2%, agar kualitas dari CPO itu baik. Suatu oil purifiel
adalah alat yang sangat pentig fungsinya sebagai pemurnian
minyak, walaupun proses sebelum ke oil pirifiel masih sangat
banyak langkah-langkah pemurnian yang harus dilakukan seperti
pemisahan mi nyak kasar dari kadar lumpur dan air.

Proses pemisahan minyak dari air dan kotoran merupakn


pekerjaan yang menentukan kualitas dari hasil pegolahan dan
pemisahan minyak dilakukan secara brulag-ulang karena setiap
mesin atau peralatan mempunyai kemampuan yang terbatas. Prose
ini bertujuan untuk memperoleh minyak sebanyk-banyaknya dan

4
menghasilkan CPO dengan kadar asam lemak bebas, kadar air dan
kotoran yang sesui dengan standart.

Dalam proses pemurnian ini diperlukan juga proses


pengenceran yang bertujuan sangat penting artinya dalam effisiensi
pemisahan minyak dan kualitas minyak sawit. Jumlah air yang
dianjurkan sebanding dengan jumlah minyak yag terdapat dalam
cairan. Berdasarkan uraian sbelumnya maka jumlah air
pengenceran yang digunakan adalah 320 liter/ton TBS setar dengan
9600 liter/jam untuk PKS 30 ton TBS/jam denga perician 50%
untuk screw press dan 50% untuk vebrating screen dan stasiun
klarifikasi.

Pemakian air yang terllu banyak akan menyebabkan


pemurnian kualitas unit pengolahn PKS terutama pada alat
klarifikasi. Hal ini diatasi dengan memperpendek retention time
pada setiap alat pengolahan yang dapat mengakibatka penurunan
effiseinsi ekstraksi, dan sering menimbulkan penambahan intalasi
yang seharusnya tidak perlu. Pemberian air pengenceran
tergantung pada desain unit pengolahan dan kandungan NOS, yang
dapat dipengaruhi oleh kebersihan pemanen.

Didalam proses pemurnian ini terdaat beberapa tahap yang


harus dilakukan sebelum masuk ke proses oil purifiel, yaitu tahap
pengendapan sampai dengan peyaringan, adapu langakah-lngkah
proses pemurnian sebgai berikut:

1. Oil Gutter
Talang minyak mentah (oil gutter) adalah alat penampungan
minyak hasil dari screw press untuk selanjutnya dialirkan ke
tangki penangkpan pasir ( sand trap tank). Sebagian besar air
suplsi (pengenceran) sebanyak ± 20%. Pemberian air suplesi
dimaksudkan unutuk memperlancar penyaringan kotoran

5
vibrating screen dan memudahkan pemisahan minyak pada
proses selanjunya.

2. Sand Trap Tank


Sand trap tank adalah alat yang berbentu silinder yang
bekerja berdasarkan perbedaan berat jeis antara air dan minyak
dimana bera jens air lebih tinggi dari pada berat jenis minyak,
sehingga dengan mudah minyak yang berada diatas air akan
mengalir ke vebrating screen. Alatini digunakan untuk
memisahkan pasir dari cairan minyak kasar berasal dari stasiun
pengempaan yaitu screw press, melalui oil gutter minyak dari
screw press masuk kemari, lalu dipanaskan sampai dengan
suhu 95, dan proses pemansan itu sendiri dengan
menggunakan uap (steam) yang di injeksikan kedalamnya.
Dalam proses pabrk PKS peralata yang perama kali
mengelurakn sludge adalah send trap tank, dan sand trap tank
terdapat buffle, yaitu suatu alat penangkap pasir atau kotoran.
Dalam hal ini temperatur pada sand trap tank harus mencapai
95C, agar pada saat dilakukan pembungan (blow down),
lumpur (sludge) yang keluar tidak terlalu banyak mengandung
minyak, sehingga dapat menyebabkan lossis atau kehilangan
minyak yang banyak.

3. Saringan Bergetar( vibrating screen )


Saringan bergetar digunakan untuk memisahkan minyak kasar
(dirt crude oil) dari pasir serta benda-benda lain yang terikut
dengan dibantu oleh panas dari steam yang diijeksikan ke
dalam tangki yang tempertur 90-95C. Saringan bergetar
terdiri dari 2 tingkat saringan dengan luas permukaan masing-
masing 2 m . Tingkat atas memakai saringan denga ukuran 30
mesh, sedangkan pada tingat bawah diprgunakan saringan 40

6
mesh. Crude oil yang telah diencerkan dialirkan ke vibrating
screen dengan tujuan untuk memsahkan beberapa bahan asing
seperti pasir, serabut dan bahan-bahan lain yang masih
mengandung minyak dan dapat dikembaliakn ke digester.
Dalam proses penambahan air pengenceran untuk untuk
mengetahui ketepatan penambahan air pengencera maka setiap
2 jam sekali diambil sampel crude oil sebeluum dimasukkan
vibrating screen untuk selanjutnya dibawa pada laboratorium
untuk dapat diketahui komposisi minyak, sludge dan air.
Pada alat ini ditambahkan air pana dengan tujuan agar
partikel-partikel pasir dapat dipisahkan dengan baik, suhu air
panas diusahakan agar tetap panas ( 90-95C). Getaran pada
vibrating screen dikontol melalui penyetelan bandul yang
diikat pada elektromotor. Getaran yang kurang mengakibtkan
pemisahan tidak efektif. Kontrol kebersihan vibbrating screen
harus dilakukan secara rutin, agar padatan (solid) buangan dari
hasil penyaringan vibrating screen tidak menumpuk.
4. Crude Oil Tank
Crude oil tank adalah tangki penampungan minyak kasar
yang dilengkapi pipa pemanas steam coil (temperatur 95C),
yang telah disaring untuk dipompakan ke tangsi pisah. Fungsi
dan tujuan dari alat ini adalah untuk mengendapkan pasir/NOS
halus yang amsih terikut dari vibrating screen dan sebagai
tempat penampungan sementara crude oil dari vibratig screen
sebelum dipompakan ke vertikal clarifier tank. Selain itu juga
berfungsi untuk menambah panas dan sebagi transit tank.
Bagian dalam crude oil tank dilengkapi dengan buffle dan
sistem pemanasan yang digunakan sebaiknya menggunakan
steam coil. Untuk pemanasan dengan cepat injeksi uap
langsung digunakan pada saat awal proses, agar suhu crude oil
harus dijaga pada temperature 95C. Sementara untuk menjaga

7
kebersihan dalam tangki crude oil tank harus dilakukan
pembuangan minimal 4 kali per hari.
5. Continious Settling Tank
CST berfungsi untuk memisahkan minyak, air dan sludge
secara gravitasi, diman minyak dengan berat jens yang lebih
kecil yaitu 0,8 gram /cm akan berada pada lapisan yang paling
atas, sedangkan air yang berat jenisnya gr/cm akan berada
pada lapisan yang paling tengah, dan lumpur dengan massa
jenis 1,3gr/cm dari CST. Minyak hasil dari pemisahan
gravitasi pada CST dialirkan ke dalam oil tank, sedangkan
sludge dialirkan kedalam sludge tank/ fat fit. Untuk
mengetahui bahwa performa kerja CST tersebut masih bagus
maka indictor yang dapat digunakan adalah kandungan minyak
pada CST dapat mempengaruhi kandungan minyak pada
sludge di under flow. Sebaiknya ketebalan lapisan minyak
dalam CST adalah 30-40 cm baru dilakukan pengutipan
minyak melalui skimmer.
Prinsip kerja didalam CST dengan menggunakan prinsip
keseimbangan antara larutan yang berbeda jenis . prinsip kerja
berhubungan diterapkan dalam mekanisme kerja CST.
6. Oil Tank

Fungsi oil tank adalah untuk tempat sementara minyak


sebelum diolah oleh oil purifiel. Kebersihan tangki perlu
dijaga karena akan mempengaruhi mutu kadar kotoran
dalam minyak, maka yang harus dilakukan adalah blow
down secara ritun. Pemanasan dilakukan dengan
mengunakn steam cil untuk mendapatkan temperatur yang
diinginkan yakni 95C. Steam coil yang bocor dapat
mengkibatkan tingginya kadar air dalam minyak.

Tujuan pemanasan minyak adalah untuk


mempermudah pemisahan minyak dengan air dan kotoran

8
ringan, dengan cara penegndapan yaitu zat yang memiliki
berat jenis yang lebih berat dari minyak akan menegndap
didasar tangki. Suhu minyak dalam oil tank sangat
berpengaruh agar menjaga minyak tetap terpisah dari air
dan lumpur. Campuran minyak yang terdapat dalam oil
tank terdiri dari tiga lapissan yaitu, lapisan air, dan lapisan
kotoran. Kapasitas dari oil tank tersebut menampung
hingga 10 ton/jam.

Peranan oil tank ini cukup signifikan pada proses


selanjutnya dalam memanaskan minyak, karena tidak
terjadi lagi pemanasan, dianggap suhu pada oil tank adalah
sumber panas untuk pengolahan lanjutan seperti oil purifiel
dan vacum drier.

7. Oil Purifier
Alat oil purifiel imi sering disebut oil cetrifuge yang
berfungsi memurnikan minyak dari kadar air sampai dengan
0,2%. Alat ini dengan prinsip gaya sentrifugal, yaitu
memisahkan cairan antara air, minyak dan kotoran dengan cara
Membedakan berat jenisnya. Minyak yang mempunyai berat
jenis lebih kecil dari 0,8 gr/m akan lebih ringan diandingkn air
yang berat jenisnya adalah 1 gr/m, dan kotoran dengan berat
jenisnya 1,3 gr/m maka dengan teori ini minyak akan berada
dilapisan palng atas dari oil purifier, sehingga apabila bejana
mengalami centrifugal maka minyak yang massanya lebih
rinan akan berada ditengah dan akan terlempar ke sudu-sudu
disc sangat tipis dan disalurkan ke nozzle, lalu dialirkan ke
vacum dryer untu proses pemvakuman kandungan air.
8. Vacum Dryer
Minyak yang sebelum disalurkan ke tangki
penimpunan/penyimpanan terlebih dahulu harus
dikeringkan dalam vacum dryer. Tujuan pengeringan

9
minyak pada vacum dryer untuk memperkecil kadar air
yang terkandung didalam minyak sawit sampai dengan
0,1%. Dari tahap-tahap proses pemurniaan akan diperoleh
hasil produksi yang baik.

9. Clean Oil Tank


Setelah pemisahan di clifer tank minyak akan menuju CTO
secara grafitasi. Pada CTO juga dilakukan pemisahan air dan
kotoran. Bagian bawah tangki adalah bagian yang berat yaitu
air dan kotoran, didrain menuju oil recovery tank. Bagian atas
akan menuju ke oil purifiel untuk mengurangi kadar air.
temperatur pada CTO dijaga 80-90 deg C. Hal ya g peru
diperhatikan antara lain kebocoran pipa steam, steam trap,
kondisi tangki, dan ke float tank.
10. Float Tank
Float tank berfungsi unutuk mengatur agar feeding minyak
yang masuk ke vacum drier konstan. Pelampung yang
digunakan pada float tank harus dalam kondisi baik tidak
bocor.
11. Oil Storaoge Tank
Tangki ini merupakan tempat penyimpanan minyak hasil
produksi sebelum dilakukan penjualan. Minyak tetap dipanasi
menggunakan steam coil untuk menjaga temperatur 50-55C
yang berfungsi untk mencegah naiknya FFA dan pembekuan
CPO. Standar kualitas : FFA<3% ( proses sterilisasi), kadar air
< 0,3% (proses vacm drier), dan kadar kotoran <0,03% (proses
purifikasi).

10
B. FUNGSI ALAT
1. Termometer berfungsi sebagai alat untuk mengukur suuhu
2. Steam coil berfungsi unutuk mencegah naiknya temperatur dan
pembekuan CPO.
3. Steap trap berfungsi untuk menjaga agar sistem tersebut tetap berisikan
uap air.
4. Skimmer berfungsi sebagai alat untuk memisahkan bahan padat
terlarut dalam air dengan cara pengapungan melalui jasa gelumbung-
gelumbung udara yang ditiupkan kedalam suatu kolom air
5. Drain Tank berfungsi sebagai alat untuk pembungan kotoran atau
lumpur dari continious settling tank.
6. Katub steam berfungsi sebagai alat unutk mengatur uap panas yang
mengalir dalam pipa.
7. Vibrating screen berfungsi sebagai alat untuk memisahkan antara solid
pada dirt crude oil dengan proses pengayakan
8. Sand trap tank berfungsi sebagai sebagai alat untuk mengurangi
jumlah pasir dalam minyak yang akan dialirkan ke vibratig screen

C. Spesifiasi / name plate

1. Pomp sand trap tank

WESTER ELECTRIC
Type : WE112M6 S/N : 120005
Kw :2,7 HP : 3 IP : 55 IMB : 3
Volt :220, 380 Rpm : 950 Hz : 50 Pde : 6
AMP : 9,6, 5,6 KG : 2, Pns INSL : 6

11
REGALINE
MODEL RPP040
S/N 38204
Q M 3/ n H M
N rpm IMP mm
KW G.W Kg

WESTERN ELECTIC MOTOR


1EC60034/60072
TYPE : 1A- 100L1 – 4
IP55 IMB3 21 KG NSK BRG DE 5206 C3 BRG NDE 6206 THEL. F
50 HZ 20/380 V A/Y 60 HZ 440 V Y
2.2 KW 8. / 5.16 A 2.64 KW 5.16. A
EFF.80 % COS 0.81 1430 r/min EFF 83 % COS 0.81 1716R/ min
210-230 /360-400 VA/4 4POLE 420 – 460 Y 4 POLE
9.33.8 52/5.44 -4-90 A 5.44 – 4.90 A
SERIAH NO.B030660288

2. Pompa Fat Fit

WKEWPUMP

Type : KS – SR
SER No : SR99402KN29
MpSIZE : 139 mm
MOC : CI/CI/SS

12
WKEWPUMP
Type : KS – Se3 model : Sek 40
SERNO : CZ63391KN560
MpSIZE : 254 mm Moy : 254 mm
MOC : CA15/CA15/55

WESTERN ELECTRIC MOTOR


18660034/600092
Type: 1A112m-4
IP55 IMG3 38,3 kg
50 Hz 220/380 V 60Hz 440V Y
4KW 15.24/802A 4,8KW 8.82V
EFF 84 % cos  0,82 14305 EFF 84% COS 0.82 A
210-230/360-400 VA/Y4 Pole 420.460V Y 4 Pole
15,96-14,58 / 9,31 -8,38 A 9.31 – 8.38 A

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

a. CST berfungsi untuk memisahkan minyak, air dan sludge secara


gravitasi, diman minyak dengan berat jens yang lebih kecil yaitu 0,8
gram /cm akan berada pada lapisan yang paling atas, sedangkan air
yang berat jenisnya gr/cm akan berada pada lapisan yang paling
tengah, dan lumpur dengan massa jenis 1,3gr/cm dari CST. Minyak
hasil dari pemisahan gravitasi pada CST dialirkan ke dalam oil tank,
sedangkan sludge dialirkan kedalam sludge tank/ fat fit.
b. Suhu didalam CST diatur secara konstan sebesar 90 - 95C
c. Oil Storaoge Tank Tangki ini merupakan tempat penyimpanan minyak
hasil produksi sebelum dilakukan penjualan. Minyak tetap dipanasi
menggunakan steam coil untuk menjaga temperatur 50-55C yang
berfungsi untk mencegah naiknya FFA dan pembekuan CPO.

B. SARAN
1. Agar operator dapat mengontol suhu di dalam CST
2. Menjaga kebersihan CST

14
DAFTAR PUSTAKA

http:// id.wikipedia.co.id/ Continious stalling tank/


http://. Makalaha Pemurnian Minyak Kelapa Sawit blogspot.com
http:// indopalmoil.blogspot.com
http://library.usu.ac.id/download.fmipa/kimia-nurhaida.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai