BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Maksud Dan Tujuan
a. Stasiun pemurnian
Untuk menghasilkan CPO sesuai dengan standar dan mendapatkan
ekstraksi yang maksimum dengan melaksanakan kontrol yang
optimal untuk memperkecil kehilangan minyak dan pemakaian
biaya yang sederhana mungkin
b. Sand Trap Tank
Agar mendapatkan minyak dengan kualitas kadar air 0,2 % dan
kotoran 0,04%, sehingga dapat dipasarkan dengan harga yang
layak.
c. Vibrating scree
Untuk memisahkan benda padat yang terikut dalam minyak kasar
d. Continous settling tank
Untuk mengendapkan lumpur berdasarkan perbedaaan berat
jenisnya.
e. Tujuan pemurniaan
Minyak kasar yang diperoleh dari pengempaan perlu dibersihkan
dari kotoran, baik yang berupa padat, maupun air. Tujuan dari
pembersihan atau pemurnian mnyak kasar adalah agar
mendapatkan minyak dengan kualitas kadar air 0,2% dan kotoran
d0,04%, sehingga dapat dipasarka dengan harga yang layak.
Minyak kasar yang diperoleh dari hasil pengempaan akan
disalurkan menuju saringan getar ( vibrating screen ) untuk
disaring, agar kotoran berupa serabut kasar tersebut disalurkan
ketangki penampung minyak kasar ( crude oil tank ). Miyak kasar
yang terkumpul dari crude oil tank dipanaskan hingga 90 - 95 C.
Menaikkan temperatur minyak sangat penting, artinya yaitu
untuk memperbesar perbedaan berat jenis antara minyak, air dan
lumpur, sehingga sangat membantu saat proses pengendapan,
selanjutnya minyak dari crude oil tank dikirim ke tangki
pengendapan .
2
BAB II
ISI
A. Landasar teori
A.1. Pemurnian minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau
pengeepresan masih berupa miyak kasar karena masih
mengandungbkotoran berupa partikel-partikel dari tempurung dan
serabut ( NOS = non oil solid ).
Agar diperoleh minyak sawit yang ermutu baik, minyak
sawit kasar tersebut mengalami pengolahan lebih lanjut. Minyak
kelapa sawit yang masih kasar kemudian dialirkan kedalam tangki
mnyak kasar ( crude oil tank ) dan setelah melalui beberapa tahap
pemurnian atau klarifikasi, Minyak tersebut perlu segera
dimurnikan dengan maksud agar tidak terjadi penurunan mutu
akibat adanya reaksi hidrolisis dan oksidasi. Hidrolisis dapat terjadi
karena cairan besuhu panas dan terdapat cukup banyak air.
Demikian juga oksidasi akan terjadi dengan adanya NOS yang
berupa bahan organik dan anorganik seperti Fe dan Cu berpean
sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya reaksi cepat.
Maka dengan proses ini akan dihasilkan minyak sawit mentah
( crude plam oil ). Proses penjernihan dilakukan untuk menurunkan
kandungan air dan NOS di dalam minyak .
Minyak saawit in dapat di tampug dalam tangki-tangki
penampungan dan siap dipasarkan atau mengalami pengolaha lebih
lanjut sampai dihasilkan minyaksawit murni, dan hasil olahan
lainnya, sedangkan hasil olahannya berupa lumpur masih dapat
dimanfaatkan dengan proses daur ulang untuk diambil minyak
kelapa sawitnya.
3
Secara umum dalam cairn terdapat beberapa fase yang sulit
dipisahkan dengansatu cara, maka dilakukan pemisahan fase
miyak, fase NOS, dan fase air dengan beberapa tahanpan.
Pemisahan minyak dari fraksi cairan lainnya dilakukan dengan
berdasarkan prinsip filtrasi, pengendapan, penguapan, sentrifugasi
dan sebagainya.
Dalam buah yang direbus terdapat komosisi minyak 54%,
air 28% dan NOS 18% dan jika diperas dengan screw press maka
komposisi ini akan berubah menjadi cairan dengan kandungan
minyak 66%, air 24% dan NOS 10%, berdasarkan ini dapat
dihitung bahwa cairan yang keluar adalah 320 liter/ton TBS, dan
didalamnya terdapat minyak sebanyak 210 liter, dengan demikian
perlu ditambahkan air untuk mempermud proses pemurnian.
4
menghasilkan CPO dengan kadar asam lemak bebas, kadar air dan
kotoran yang sesui dengan standart.
1. Oil Gutter
Talang minyak mentah (oil gutter) adalah alat penampungan
minyak hasil dari screw press untuk selanjutnya dialirkan ke
tangki penangkpan pasir ( sand trap tank). Sebagian besar air
suplsi (pengenceran) sebanyak ± 20%. Pemberian air suplesi
dimaksudkan unutuk memperlancar penyaringan kotoran
5
vibrating screen dan memudahkan pemisahan minyak pada
proses selanjunya.
6
mesh. Crude oil yang telah diencerkan dialirkan ke vibrating
screen dengan tujuan untuk memsahkan beberapa bahan asing
seperti pasir, serabut dan bahan-bahan lain yang masih
mengandung minyak dan dapat dikembaliakn ke digester.
Dalam proses penambahan air pengenceran untuk untuk
mengetahui ketepatan penambahan air pengencera maka setiap
2 jam sekali diambil sampel crude oil sebeluum dimasukkan
vibrating screen untuk selanjutnya dibawa pada laboratorium
untuk dapat diketahui komposisi minyak, sludge dan air.
Pada alat ini ditambahkan air pana dengan tujuan agar
partikel-partikel pasir dapat dipisahkan dengan baik, suhu air
panas diusahakan agar tetap panas ( 90-95C). Getaran pada
vibrating screen dikontol melalui penyetelan bandul yang
diikat pada elektromotor. Getaran yang kurang mengakibtkan
pemisahan tidak efektif. Kontrol kebersihan vibbrating screen
harus dilakukan secara rutin, agar padatan (solid) buangan dari
hasil penyaringan vibrating screen tidak menumpuk.
4. Crude Oil Tank
Crude oil tank adalah tangki penampungan minyak kasar
yang dilengkapi pipa pemanas steam coil (temperatur 95C),
yang telah disaring untuk dipompakan ke tangsi pisah. Fungsi
dan tujuan dari alat ini adalah untuk mengendapkan pasir/NOS
halus yang amsih terikut dari vibrating screen dan sebagai
tempat penampungan sementara crude oil dari vibratig screen
sebelum dipompakan ke vertikal clarifier tank. Selain itu juga
berfungsi untuk menambah panas dan sebagi transit tank.
Bagian dalam crude oil tank dilengkapi dengan buffle dan
sistem pemanasan yang digunakan sebaiknya menggunakan
steam coil. Untuk pemanasan dengan cepat injeksi uap
langsung digunakan pada saat awal proses, agar suhu crude oil
harus dijaga pada temperature 95C. Sementara untuk menjaga
7
kebersihan dalam tangki crude oil tank harus dilakukan
pembuangan minimal 4 kali per hari.
5. Continious Settling Tank
CST berfungsi untuk memisahkan minyak, air dan sludge
secara gravitasi, diman minyak dengan berat jens yang lebih
kecil yaitu 0,8 gram /cm akan berada pada lapisan yang paling
atas, sedangkan air yang berat jenisnya gr/cm akan berada
pada lapisan yang paling tengah, dan lumpur dengan massa
jenis 1,3gr/cm dari CST. Minyak hasil dari pemisahan
gravitasi pada CST dialirkan ke dalam oil tank, sedangkan
sludge dialirkan kedalam sludge tank/ fat fit. Untuk
mengetahui bahwa performa kerja CST tersebut masih bagus
maka indictor yang dapat digunakan adalah kandungan minyak
pada CST dapat mempengaruhi kandungan minyak pada
sludge di under flow. Sebaiknya ketebalan lapisan minyak
dalam CST adalah 30-40 cm baru dilakukan pengutipan
minyak melalui skimmer.
Prinsip kerja didalam CST dengan menggunakan prinsip
keseimbangan antara larutan yang berbeda jenis . prinsip kerja
berhubungan diterapkan dalam mekanisme kerja CST.
6. Oil Tank
8
ringan, dengan cara penegndapan yaitu zat yang memiliki
berat jenis yang lebih berat dari minyak akan menegndap
didasar tangki. Suhu minyak dalam oil tank sangat
berpengaruh agar menjaga minyak tetap terpisah dari air
dan lumpur. Campuran minyak yang terdapat dalam oil
tank terdiri dari tiga lapissan yaitu, lapisan air, dan lapisan
kotoran. Kapasitas dari oil tank tersebut menampung
hingga 10 ton/jam.
7. Oil Purifier
Alat oil purifiel imi sering disebut oil cetrifuge yang
berfungsi memurnikan minyak dari kadar air sampai dengan
0,2%. Alat ini dengan prinsip gaya sentrifugal, yaitu
memisahkan cairan antara air, minyak dan kotoran dengan cara
Membedakan berat jenisnya. Minyak yang mempunyai berat
jenis lebih kecil dari 0,8 gr/m akan lebih ringan diandingkn air
yang berat jenisnya adalah 1 gr/m, dan kotoran dengan berat
jenisnya 1,3 gr/m maka dengan teori ini minyak akan berada
dilapisan palng atas dari oil purifier, sehingga apabila bejana
mengalami centrifugal maka minyak yang massanya lebih
rinan akan berada ditengah dan akan terlempar ke sudu-sudu
disc sangat tipis dan disalurkan ke nozzle, lalu dialirkan ke
vacum dryer untu proses pemvakuman kandungan air.
8. Vacum Dryer
Minyak yang sebelum disalurkan ke tangki
penimpunan/penyimpanan terlebih dahulu harus
dikeringkan dalam vacum dryer. Tujuan pengeringan
9
minyak pada vacum dryer untuk memperkecil kadar air
yang terkandung didalam minyak sawit sampai dengan
0,1%. Dari tahap-tahap proses pemurniaan akan diperoleh
hasil produksi yang baik.
10
B. FUNGSI ALAT
1. Termometer berfungsi sebagai alat untuk mengukur suuhu
2. Steam coil berfungsi unutuk mencegah naiknya temperatur dan
pembekuan CPO.
3. Steap trap berfungsi untuk menjaga agar sistem tersebut tetap berisikan
uap air.
4. Skimmer berfungsi sebagai alat untuk memisahkan bahan padat
terlarut dalam air dengan cara pengapungan melalui jasa gelumbung-
gelumbung udara yang ditiupkan kedalam suatu kolom air
5. Drain Tank berfungsi sebagai alat untuk pembungan kotoran atau
lumpur dari continious settling tank.
6. Katub steam berfungsi sebagai alat unutk mengatur uap panas yang
mengalir dalam pipa.
7. Vibrating screen berfungsi sebagai alat untuk memisahkan antara solid
pada dirt crude oil dengan proses pengayakan
8. Sand trap tank berfungsi sebagai sebagai alat untuk mengurangi
jumlah pasir dalam minyak yang akan dialirkan ke vibratig screen
WESTER ELECTRIC
Type : WE112M6 S/N : 120005
Kw :2,7 HP : 3 IP : 55 IMB : 3
Volt :220, 380 Rpm : 950 Hz : 50 Pde : 6
AMP : 9,6, 5,6 KG : 2, Pns INSL : 6
11
REGALINE
MODEL RPP040
S/N 38204
Q M 3/ n H M
N rpm IMP mm
KW G.W Kg
WKEWPUMP
Type : KS – SR
SER No : SR99402KN29
MpSIZE : 139 mm
MOC : CI/CI/SS
12
WKEWPUMP
Type : KS – Se3 model : Sek 40
SERNO : CZ63391KN560
MpSIZE : 254 mm Moy : 254 mm
MOC : CA15/CA15/55
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Agar operator dapat mengontol suhu di dalam CST
2. Menjaga kebersihan CST
14
DAFTAR PUSTAKA
15