Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya karena saya dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri ke PT.INALUM
PERSERO Merah pada tanggal 14 Desember 2016. Laporan ini ditulis guna memenuhi
sebagian syarat dalam menyelesaikan tugas matakuliah.

Penulis menyadari karya tulis ini jauh dari kata sempurna. Namun, penulis berharap semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa menjadi
sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi

Medan, 10 Januari 2

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................................2

BAB I

1.1 Latar Belakang...........................................................................................3


1.2 Tujuan Kunjungan Industri........................................................................3
1.3 Manfaat Kunjungan Industri......................................................................4
1.4 Waktu dan Tempat.....................................................................................4
1.5 Lokasi Kunjungan Industri........................................................................4

BAB II
2.1 Profil Perusahaan yang Dikunjungi..........................................................5
2.2 Alur Proses Umum...................................................................................6
2.3 Jaringan Transmisi...................................................................................8
2.4 Produk......................................................................................................9
BAB III

3.1 Kesimpulan.............................................................................................14

3.2 Saran.......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Pada dasarnya, semua Mahasiswa ingin selalu menambah pengetahuan dan wawasan di masa
perkembangan era globalisasi yang pesat ini. Menambah pengetahuan dan wawasan dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara melalui Kunjungan Industri.

Disini penulis mengunjungi PT.Inalum Persero yang berlokasi di Kuala Tanjung Indrapura.
Penulis dapat mengetahui proses pembuatan produk-produk Aluminium. Dan dapat
mengetahui kondisi- situasi saat bekerja agar dapat bekerja dengan baik.

1.2          Tujuan Kunjungan Industri

Diadakannya Kunjungan Industri bertujun untuk :

1. Sebagai wawasan informasi serta memperbanyak pengetahuan.


2. Untuk mengetahui alat-alat dan proses pembuatan Aluminium.
3. Sebagai tindak lanjut pembelajaran teori yang selama ini kita pelajari di kelas.
4. Untuk memenuhi sebagian syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah.

3
 1.3.Manfaat Kunjungan Industri
Adapun beberapa manfaat kunjungan industri diantara lain :
A.    Bagi mahasiswa/i
1.      Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
2.      Melihat cara kerja, dan berbagai macam alat – alat produksi yang sudah cukup modern
3.      Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat sebuah industri.
B.     Bagi Lembaga Perguruan Tinggi
1.      Memberlakukan tata tertib yang tegas bagi mahasiswa/i.
2.      Sebagai bahan yang dapat dijadikan referensi dan bahan acuan bagi almamater Politeknik
Teknologi Kimia Industri.
C.    Bagi Industri Perusahaan
1.      Dapat berbagi ilmu dengan mahasiswa/i mengenai produk - produk yang dihasilkan
perusahaan.
2.      Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi mahasiswa/i
4.      Memperkenalkan keberadaan perusahaan kepada mahasiswa/i dan masyarakat luas.

1.4.Waktu Pelaksanaan Kunjungan Industri


Waktu pelaksanaan kunjungan industri ke PT. INALUM PERSERO yaitu Pada Tanggal 14
Desember 2016

1.5.Lokasi Kunjungan Industri


PT. INALUM PERSERO berlamat di : Kuala Tanjung Indrapura.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Profil Perusahaan yang dikunjungi

Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba
di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada
masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut.

Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan dari Nippon Koei,
sebuah perusahaan konsultan Jepang tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium
Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah
peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya.

Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang
dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik
Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk
untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan
sebutan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah
Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal
Company Ltd., C Itoh & Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko
K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation,
Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd.

Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua
belas Perusahaan Penanam Modal Tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah
nama Nippon Asahan aluminium Co, Ltd (NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal
25 Nopember 1975.

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), sebuah perusahaan
patungan antara pemerintah Indonesia dan didirikan di Jakarta. Inalum adalah perusahaan
yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai dengan perjanjian induk.

5
Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co.,
Ltd, pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada bulan Oktober 1978
perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13%
dengan 58,87%. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan 58,88%.

Untuk melaksanakan ketentuan dalam perjanjian induk, Pemerintah Indonesia kemudian


mengeluarkan SK Presiden No.5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan
Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintahan yang bertanggung jawab atas lancarnya
pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan
perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri peleburan aluminium
dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.

Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN terjadi pada 1 November
2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Induk. Pemutusan kontrak
antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium Perusahaan asal Jepang berlangsung pada 9
Desember 2013, dan secara de jure Inalum resmi menjadi BUMN pada 19 Desember 2013
setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium. PT
INALUM (Persero) resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014.

2.2 Alur Proses Umum

PLTA Siguragura dan PLTA Tangga berada di sepanjang sungai Asahan. Tenaga
listrik yang dihasilkan oleh kedua PLTA tersebut disalurkan ke Pabrik Peleburan Aluminium
di Kuala Tanjung melalui 271 unit jaringan transmisi. Kemudian melalui gardu induk PT
INALUM (Persero) Kuala Tanjung, listrik tersebut didistribusikan ke gedung reduksi dan
gedung penunjang lainnya melalui 2 (dua) unit penyearah silikon dengan DC 37 kA dan 800
V.

Bahan baku untuk aluminium dibongkar di pelabuhan Inalum dan dimasukkan ke dalam silo
masing-masing melalui Belt Conveyor. Alumina di dalam silo kemudian dialirkan ke Dry
Scrubber System untuk direaksikan dengan gas HF dari tungku reduksi. Reacted alumina

6
tersebut kemudian dibawa ke Hopper Pot dengan Anode Changing Crane (ACC) dan
dimasukkan ke dalam tungku reduksi.

Kokas yang ada di dalam silo dicampur dengan butt atau puntung anoda dan dipanaskan dulu.
Material-material tersebut dicampur dengan pitch sebagai perekatnya. Kemudian material
tersebut dicetak di Shaking Machine menjadi blok karbon mentah. Blok tersebut kemudian
dipanggang di Baking Furnace. Anoda yang sudah dipanggang kemudian dibawa ke Pabrik
penangkaian untuk diberikan tangkai, namanya Anode Assembly.

Anode Assembly ini kemudian dibawa ke Pabrik Reduksi dengan kendaraan khusus, Anode
Transport Car (ATC) untuk digunakan sebagai elektroda dalam proses elektrolisa. Setelah
anoda tersebut dipakai selama kurang lebih 30 hari di dalam pot, puntung anoda tersebut
diganti dengan yang baru. Puntung tersebut kemudian dipecah di Pabrik Penangkaian untuk
kemudian dipakai lagi.

Di dalam tungku reduksi, alumina akan dielektrolisa menjadi aluminium cair. Setiap 32 jam,
setiap pot akan dihisap 1,8 sampai 2 ton aluminium. Aluminium cair ini kemudian dibawa ke
pabrik Penuangan dengan Metal Transport Car (MTC) dan dituangkan ke dalam Holding
Furnace. Setelah mendapat proses lanjutan, aluminium cair ini dicetak di Casting Machine
menjadi Ingot, beratnya 22.7 kg per batang. Aluminium batangan (ingot) ini kemudian diikat
dan siap untuk dipasarkan.

Bendungan Pengatur (Regulating Dam), yang terletak di Siruar kurang lebih 14,5 km
dari danau Toba. Bendungan  ini berfungsi untuk mengatur permukaan air Danau Toba dan
kestabilan air keluar dari danau Toba ke sungai Asahan untuk mensuplai air ke stasiun
pembangkit listrik secara konstan.

Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 39 meter.

Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Intake Dam) yang terletak di


Simorea dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik
Siguragura. Air yang ditampung di bendungan ini dipergunakan di Stasiun pembangkit listrik
Siguragura (Siguragura Power Station) yang berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit

7
generator dan total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut adalah 203 MW dan
merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia.

Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 47 meter.

Bendungan Penadah Air Tangga (Tangga Intake Dam) yang terletak di Tangga dan
berfungsi untuk membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura untuk dimanfaatkan
kembali pada PLTA Tangga. Bendungan ini merupakan bendungan busur pertama di
Indonesia. Stasiun Pembangkit Tangga memiliki 4 unit Generator. Total kapasitas tetap dari
keempat generator tersebut adalah 223 MW.

Tipe bendungan ini adalah beton

2.3 Jaringan Transmisi

Tenaga listrik yang dihasilkan stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga
disalurkan melalui jaringan transmisi sepanjang 120 km dengan jumlah menara 271 buah dan
tegangan 275 KV ke Kuala Tanjung.

Melalui gardu induk Kuala Tanjung tegangannya didistribusikan ke tiga gedung tungku
reduksi dan gedung penunjang lainnya melalui 2 unit penyearah silikon dengan DC 37 KA
dan 800 V.

Pabrik Karbon yang memproduksi blok anoda terdiri dari Pabrik Karbon Mentah,
Pabrik Pemanggangan dan Pabrik Penangkaian Anoda. Di Pabrik Karbon Mentah, coke dan
hard pitch dicampur dan dibentuk menjadi blok anoda dan dipanggang hingga temperatur
1.250 derejat Celcius di Pabrik Pemanggangan Anoda. Kemudian di Pabrik Penangkaian
Anoda, sebuah tangkai dipasang ke blok anoda yang sudah dipanggang tadi dengan
menggunakan cast iron cair. Blok anoda berfungsi sebagai elektroda di pabrik Reduksi.

8
Pabrik Karbon

Anoda Tangkai

2.4 Produk

INALUM membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari stasiun


pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang terletak
di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Propinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini

9
dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air danau Toba ke
Selat Malaka.

Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi permukaan air
danau Toba. Pembangunan PLTA dimulai pada tanggal 9 Juni 1978. Pembangunan stasiun
pembangkit listrik bawah tanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan
oleh Presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan
dengan tata cara adat Jepang dan tradisi lokal. Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu
5 tahun dan diresmikan oleh wakil presiden Umar Wirahadikusuma pada tangagl 7 Juni 1983.

Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak 513 MW. Listrik yang dihasilkan
digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung.

INALUM membangun pabrik peleburan aluminium dan fasilitas pendukungnya di


atas area 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, kira-kira 110
km dari kota Medan, Ibukota propinsi Sumatera Utara.

Pabrik peleburan dengan kapasitas terpasang 225.000 ton aluminium per tahun ini dibangun
menghadap selat Malaka. Pembangunan pabrik peleburan ini dimulai pada tanggal 6 Juli
1979 dan tahap I operasi dimulai pada tanggal 20 Januari 1982. Pembangunan ini diresmikan
oleh Presiden RI, Soeharto yang didampingi oleh 12 Menteri Kabinet Pembangunan II.
Operasi pot pertama dilakukan pada tanggal 15 Februari 1982 dan Maret 1982, aluminium
ingot pertama berhasil dicetak.

Pada tanggal 14 Oktober 1982, kapal Ocean Prima memuat 4.800 ton Aluminium Ingot
meninggalkan Kuala Tanjung menuju Japan untuk mengekspor produk PT Inalum dan
membuat Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor aluminium di dunia. Produksi ke
satu juta ton berhasil dicetak pada tanggal 8 Pebruari 1988, kedua juta ton pada 2 Juni 1993,
ketiga juta ton pada 12 Desember 1997, ke empat juta ton pada 16 Desember 2003 dan ke
lima juta ton pada 11 Januari 2008.

Produk INALUM menjadi komoditi ekspor ke Jepang dan juga dalam negeri dan digunakan
sebagai bahan baku industri hilir seperti ekstrusi, kabel dan lembaran aluminium. Kualitas
produk Inalum adalah 99.70% dan 99.90%.

10
Pabrik peleburan aluminium di Kuala Tanjung bergerak dalam bidang mereduksi alumina
menjadi aluminium dengan menggunakan alumina, karbon, dan listrik sebagai material
utama. Pabrik ini memiliki 3 pabrik utama, pabrik Karbon, pabrik Reduksi, dan pabrik
Penuangan serta fasilitas pendukung lainnya.

Produk yang dihasilkan oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) adalah


aluminium batangan. Berat per batangnya adalah 22,7 kg.

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) menghasilkan 2 (dua) jenis kualitas produk, yaitu
99,90% dan 99,70%. Aluminium Batangan PT INALUM terdaftar pada London Metal
Exchange (LME) tanggal 23 September 1987.

Standar Mutu Aluminium Batangan PT INALUM (Persero) mengacu pada JIS H2-102, 1968
( Reaffirmed 1974) dan Western, Aluminium Assosiation Designation and Chemical
composition Limits for Unalloyed Aluminium of Aluminium Assosiation Inc., USA.

Jumlah Permintaan dan Penawaran aluminium hampir sama. Itu artinya pemakaian
aluminium di dunia sangatlah banyak, sedangkan produsen aluminium sedikit.

PT INALUM (Persero) hanya memproduksi aluminium batangan (ingot). PT INALUM


(Persero) memeiliki lebih dari 50 perusahaan pelanggan di seluruh Indonesia dan beberapa
negara. Kualitas aluminium yang dihasilkan PT INALUM (Persero) adalah 99.90%, dan
99.70%. 60% produk tersebut di ekspor sedangkan sisanya, 40% di pasarkan di dalam negeri.

11
PT INALUM (Persero) terletak di 4 (empat) lokasi yang berbeda, yaitu:

 Kantor Pusat Pabrik Peleburan, Kuala Tanjung


 Kantor PLTA, Paritohan
 Kantor Penghubung, Jakarta
 Kantor Penghubung, Medan

Berikut ini adalah peta lokasi Pabrik Peleburan Aluminium dan PLTA PT INALUM
(Persero) :

12
VISI INALUM-2025

 Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan

MISI

1. Menjalankan Operasi Peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan


ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan.

2. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui


kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan.

3. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program


CSR dan PKBL yang tepat sasaran.

4. Meningkatkan kompetensi SDM secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran


operasional dan pengembangan industri aluminium.

NILAI "PROSPEKTIF"

1. Profesional : Kami bekerja secara professional dengan menerapkan praktek bisnis terbaik.

2. Pengembangan : Kami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan berkesinambungan.

3. Kerjasama : Kami tangguh melampaui harapan melalui kerjasama yang sinergi

4. Tanggungjawab : Kami bertanggungjawab untuk memberikan kontribusi terbaik

5. Integritas : Kami menjalankan bisnis dengan integritas

6. Faedah : Kami berusaha menjalankan bisnis yang menguntungkan untuk kesejahteraan

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kunjungan industri yang kami laksanakan di PT.INALUM
PERSERO adalah:
1.      Mahasiswa/i mengenal produk – produk yang dihasilkan oleh PT.INALUM PERSERO.
2.      Mahasiswa/i mengetahui proses pembuatan produk yang dihasilkan
3.      Mahasiswa/i memahami kegunaan alat-alat yang digunakan pada proses pembuatan.

3.2. Saran
Adapun saran yang dapat di berikan adalah sebagi berikut :
1.      Diharapkan agenda program kunjungan industri ini tetap berjalan setiap tahunnya.
2.      Tetaplah menjadikan kunjungan industri sebagai sarana mahasiswa/i untuk menambah
pengetahuan, wawasan, dan pengelaman. Dan menjadikan para mahasiswa/i yang aktif dan
kreatif.
3.      Kunjungan industri hendaknya dilaksanakan dengan biaya yang terjangkau oleh mahasiswa/i.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://aldiriffaldi.blogspot.com/ kata pengantar di akses pada 27 Agustus 2014


www.Bino.co.id profil perusahaan brand di akses pada 25 Agustus 2014
http://catataantugassekolah.blogspot.com/2013/01contoh-laporan kunjungan
industri-smk.html hasil kunjungan industry di akses pada 28 agustus 2014
http://www.academia.edu/6213889/LAPORAN_Kunjungan_Industri
www.Bino.co.id product knowledge di akses pada 29 Agustus 2014
Product Catalogue Bino
Porwani,Sri. 2014. Manajemen Kearsipan. Palembang : LPPM Politeknik
Darussalam

15

Anda mungkin juga menyukai