KUNJUNGAN INDUSTRI
PT. INALUM (Persero)
(Pabrik Peleburan aluminium dan PLTA)
Disusun Oleh:
SIDIK PRASETIO
2019112014
2020
KATA PENGANTAR
ii
laporan ini menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan yang saya buat ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Demikian dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
laporan ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Hanya ucapan terima kasih
yang bisa saya berikan. Tidak banyak memang, tetapi semoga Allah memberikan
berkah yang banyak bagi kalian di Dunia dan di Akhirat kelak.
Tanjung Enim, 10 Maret 2020
Sidik Prasetio
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………,,,,,ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………...v
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….…
1
1.1 Latar Belakang Kunjungan
Industri……………………………………......1
1.2 Tujuan Kunjungan
Industri………………………………………………...1
1.3 Manfaat Kunjungan
Industri…………………………………………….....2
1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kunjungan
Industri……………………....3
BAB II TINJAUAN
UMUM……………………………………………………....4
2.1 Sejarah Perusahaan………………………………………………………...4
2.2 Visi dan Misi Perusahaan………………………………………………..…
6
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………….…
9
3.1 Pelaksanaan Kegiatan Kunjungan Industri………………………………..9
3.2 Hasil Kunjungan Industri…………………………………………………
11
3.3 Spesialisasi yang
Diinginkan……………………………………………..20
BAB IV
PENUTUP……………………………………………………………....21
iv
4.1
Kesimpulan……………………………………………………………….2
1
4.2 Saran……………………………………………………………………...22
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………….23
LAMPIRAN (DOKUMENTASI)……………………………………………….24
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Peta lokasi PT. INALUM (Persero) ,Unit ISP( INALUM
Smelting Plane))…………………………………………………………….....3
Gambar 2.1 Stuktur Holding Industri Pertambangan………………………….7
Gambar3.1 Aluminium………………………………………………………...11
Gambar3.2
Anoda……………………………………………………………
..13
Gambar 3.3 Penangkaian Anoda……………………………………… ……..14
Gambar 3.4 Tungku Reduksi …………………………………………………15
Gambar 3.5 Penuangan aluminium cair ke Molten …………………………..16
Gambar 3.6 Bendunggan PLTA siguragura…………………………………..18
Gambar 3.7 PLTA bawah tanah siguragura …..……………………….…………
19
Gambar 3.8 Bendunggan PLTA Tangga
………………………………….......20
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenai proses pengolahan
alumina menjadi aluminium.
5. Memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenal PLTA yang
digunakan sebagai sumber listrik untuk kebutuhan PT. INALUM
(Persero).
2
1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kunjungan Industri
(Gambar 1.1 Peta lokasi PT. INALUM (Persero) ,Unit ISP ( INALUM Smelting Plane))
(Sumber. https://www.google.com/maps)
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan dari
Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang tentang studi kelaikan Proyek
PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak
untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari
listrik yang dihasilkan..
4
Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di
Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal Tersebut bersama Pemerintah
Jepang membentuk sebuah nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd (NAA)
yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 November 1975.
Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM),
sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan Jepang didirikan di
Jakarta. INALUM adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan
Proyek Asahan, sesuai dengan perjanjian induk. Perbandingan saham antara
pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat
perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada bulan Oktober 1978
perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi
41,13% dengan 58,87% dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan
58,88%.
Secara de facto, perubahan status INALUM dari PMA menjadi BUMN terjadi
pada 1 November 2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian
Induk. Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium
Perusahaan asal Jepang berlangsung pada 9 Desember 2013, dan secara de jure
INALUM resmi menjadi BUMN pada 19 Desember 2013 setelah Pemerintah
Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium. PT INALUM
5
(Persero) resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014.
VISI
MISI
6
Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan
nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha
berkesinambungan.
Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat sekitar melalui
Corporate Social Responsibility (CSR) yang tepat, dan Program
Kemitraan dan Pengembangan Masyarakat (PCDP / "PKBL").
Meningkatkan kompetensi SDM secara terencana dan berkesinambungan
untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri aluminium.
NILAI
Profesional
Kami bekerja secara profesional dengan menerapkan praktek bisnis terbaik.
Pengembangan
Kami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan berkesinambungan.
Kerjasama
Kami tangguh melampaui harapan melalui kerjasama yang sinergi.
Tanggung Jawab
Kami bertanggungjawab untuk memberikan kontribusi terbaik.
Integritas
Kami menjalankan bisnis dengan integritas.
Faedah
Kami berusaha menjalankan bisnis yang menguntungkan untuk kesejahteraan.
7
(Gambar 2.1 Stuktur Holding Industri Pertambangan)
(Sumber. https://inalum.id/id/about/profil-perusahaan)
BAB III
PEMBAHASAN
N
O Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Keterangan
06:30-07:00 Sarapan SHD
Opening dan pemutaran film
07:30-08:30 INALUM SHD
Selasa , 08:30-09:00 Visit ISP ( Inalum Smelting Plant) SHD
1 25 Febuari
09:00-10:15 Visit Pabrik Reduksi SRO
2020
10:15-11:15 Visit pabrik casting SCA
11:15-12:00 Visit pelabuhan Kuala Tanjung SMO
12:00-13:00 ISHOMA SHW
8
13:00-15:00 Visit Green Plant (Pabrik Carbon) SCO
Perjalanan Visit ke IPP(Inalum
15:00-22:00 Power Plant) SHD
22:00-05:00 Istirahat SHD
06:30-07:00 Sarapan SHD
07:00-08:15 Visit Kantor Humas IPP SHD
08:15-09:00 Visit Bendungan Siguragura PPR
Rabu,
09:00-09:45 Visit PLTA Siguragura PPR
2 26 Febuari
2020 09:45-10:30 Visit kantor IPP PLTA INALUM PPR
10:30-11:45 Visit Bendungan Tangga PPR
12:00-13:00 ISHOMA SHD
13:00-18:30 Perjalanan Visit ke Medan SHD
Pada hari pertama pelaksanaan Kunjungan Industri di PT. INALUM (Persero)
kami disambut di DIKLAT ISP (Inalum Smelting Plant) Tanjung Gading. Kami
melakukan kegiatan Opening dan Pemutaran film documenter tentang profil PT.
INALUM (Persero) yang disampaikan oleh Bapak Nanda Eko Dinata selaku
Junior Manager PT. INALUM (Persero) dan Bapak Hendri Nasution selaku HRD
PT. INALUM (Persero). Selesai dari DIKLAT kami langsung berangkat ke ISP
(Inalum Smelting Plant) atau pabrik Smelter yang ada di Kuala Tanjung yang
jaraknya hamper 18 KM. Kami mengambil APD dahulu sebelum memasuki
Kawasan pabrik ISP, lanjut kami menuju Plant Reduksi yang dimana kami tidak
diperbolehkan untuk membawa perlengkapan elektronik karena di plant reduksi
banyak medan magnet yang kuat. Pemaparan materi di Plant Reduksi
disampaikan oleh Bapak Samir selaku SRO.
Kami langsung berlanjut ke Plant Casting yang dimana pabrik ini adalah
pabrik percetakan aluminium Ingot, Alloy dan Billet. Penjelasan langsung
diberikan oleh Bapak Rico selaku SCO dan kami melihat-lihat hasil dari produk
aluminium produksi PT. INALUM (Persero). Kami langsung berlanjut pergi ke
Pelabuhan Kuala tanjung milik PT. INALUM yang jaraknya 2,5 KM dan kami
diberikan pemaparan tentang pelabuhan oleh Bapak Somad. Selesai dari
pelabuhan kami pun ISHOMA di area ISP (Inalum Smelting Plant). Lepas dari
ISHOMA kami berlanjut ke Plant Carbon yang lebih ke Satker Green Plant, kami
melihat panel control pengatur dari produksi Anoda yang disampaikan oleh Bapak
Sibolon.
9
Kegiatan selanjutnya kami akan pergi ke Paritohan IPP (Inalum Power Plant)
yang disana adalah tempat PLTA yang menjadi sumber tenaga listrik untuk pabrik
smelter di kuala tanjung. Jarak tempuh yang kami lintasi yaitu sekitar 200 KM
yang menyita waktu selama 6 Jam perjalanan. Kami juga sempat melintasi Danau
Toba yang merupakan ikon dan sumber air yang dibutuhkan untuk menyuplai
PLTA yang ada di Paritohan. Kami tiba pukul 22:30 WIB sehingga kami
langsung istirahat di Mes Paritohan untuk melanjutkan kegiatan esok hari.
Pagi harinya kami sarapan Bersama dan bersiap menuju kantor Humas IPP
untuk melakukan safety induction tentang PLTA Siguragura dan PLTA Tangga
yang digunakan sebagai sumber utama tenaga listrik untuk ISP. Safety induction
ini di paparkan oleh Bapak Muhammad Rohim Panromi selaku Humas IPP.
Selesai safety induction kami menuju ke Bendungan Siguragura yang digunan
untuk mengendalikan sumber air untuk PLTA. Bendungan Siguragura merupakan
bendungan yang mendapat suplai air dari Danau Toba melalui Sungai Asahan,
bendungan ini memiliki Tinggi 46 M dan Panjang 173 M. Kami langsung menuju
ke terowongan bawah tanah yang merupakan tempat turbin dari PLTA Siguragura
yang berada 200 M dalam tanah dan terdapat 4 Turbin penggerak.
Kami berlanjut ke Kantor IPP yang merupakan pusat control dari PLTA
Siguragura dan PLTA Tangga. Kami disana melihat panel control dari semua
kegiatan IPP, dan pusat informasi data bila ada trouble yang terjadi. Dari kantor
IPP kami berlanjut ke Bendungan Tangga yang jaraknya lebih dari 10 KM dan
jalan yang dilalui adalah pinggir bukit dan jurang. Bendungan Tangga adalah
bendunggan yang kedua milik PT. INALUM yang memiliki bentuk Busur dengan
Tinggi 82 M dan Panjang 125 M. Karena sudah siang kami menuju ke Mes
Paritohan dan melaksanakan ISHOMA dan bersiap berangkat menuju ke Kota
Medan untuk persiapan pulang.
10
3.2 Hasil Kunjungan Industri
Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor
atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan
merupakan jenis logam berat, tetapi merupakan elemen yang berjumlah sekitar
8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam
penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan
hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau, penggunaan
aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik, dan kembang api.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Ringan dan kuat. Merupakan
konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik
menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam
penampang. Tahan korosi.
11
3.2.2 Perusahaan Pengolah Alumina menjadi Aluminium
1. Plant Carbon
Plant Carbon adalah tempat untuk memproduksi balok balok anoda yang nantinya
digunakan proses peleburan di Plant Reduction. Plant Carbon terdiri dari Pabrik
12
Karbon Mentah ( Green Plant ), Pabrik Pemanggangan dan Pabrik Penangkaian
Anoda.
A. Green Plant
Pada bagian Karbon Mentah, material kokas dan pitch keras
dicampurkan dan dicetak menjadi berbentuk balok-balok anoda mentah.
Selanjutnya balok – balok tersebut dibawa ke bagian Pemanggang
Anoda.
B. Pabrik Pemanggangan
Dipabrik ini blok-blok yang telah dicetak di Green Plant selanjutnya di
oven selama 22 hari untuk menghasilkan anoda yang bermutu tinggi.
Pada bagian ini terdapat 106 unit tungku panggang dengan tipe
Riedhammer yang tertutup. Selanjutnya balok - balok anoda yang telah
dipanggang tersebut dipindahkan ke bagian Penangkaian.
C. Pabrik Perakitan
Anoda-anoda yang telah di panggang selama 22 hari selanjutnya di simpan
di pabrik ini, tetapi sebelum digunakan anoda di semprotkan alumunium
cair sebagai bahan penghantar listrik.Selain itu di pabrik ini juga
memasangkan stik besi penghantar listrik pada anoda yang nantinya akan
dipasangkan pada Pot/tunggku di pabrik reduksi. Setelah penangkaian,
anoda akan di angkut menggunakan Chain Conveyor dan Forklift untuk di
13
bawa ke tempat pengumpulan anoda. Aapun dimensi dari anoda ialah
panjang 1600 mm, lebar 900 mm, dan tinggi 600 mm. Berat dari anoda
ialah 1250 kg.
2. Plant Reduction
Plant Reduction adalah tempat peleburan alumunium. Unit reduksi terdiri dari 3
gedung yang masing-masing dipasangi 170 tungku tipe anoda prapanggang
(Prebaked Anode Furnace) dengan desain 170 KA dan saat ini telah
dikembangkan menjadi 190 KA, dengan lisensi dari Sumitomo Aluminium
Smelting Co. Ltd. Total kapasitas desain produksi adalah 225.000 ton aluminium
per tahun dari 510 tungku yang terpasang. Namun kapasitas produksi PT
INALUM (Persero) telah dikembangkan menjadi 250.000 ton per tahun. Pada
tungku reduksi, bahan baku alumina (Al2O3) dilebur dengan proses elektrolisis
menjadi cairan aluminium.
14
temperatur operasi 945oC – 965o C, dengan kuat arus normal sebesar 190 kA
dan tegangan 4,3 – 4,6 VDC. Pada tungku terdapat 18 buah anoda dan untuk
penggantian anoda dilakukan setiap 24 – 28 hari.
Untuk pengontrolan tungku masih menggunakan control manual yang
mengandakan limit switch. Tungku di control menggunakan Blue box. 1 Blue box
mengontrol 2 tungku. Dalam peleburan alumina, kandungan besi dan silika harus
selalu dijaga. Kandungan besi yang harus dijaga maks. 0,035 %, sedangkan silika
0,004 %. Pada proses peleburan ini akan dihasilkan gas HF yang akan dialirkan
ke dry scrubber system untuk bereaksi dengan alumina dan dibersihkan lalu
dibuang melalui cerobong gas cleaning system. Didalam tungku reduksi, alumina
akan delektrolisa menjadi alumunium cair. Dimana setiap 32 jam, setiap pot akan
dihisap 2,8 sampai 2 ton aluminum Aluminium cair (molten) yang dihasilkan
pada tungku kemudian dibawa ke casting shop menggunakan Metal Transport Car
(MTC)
3. Plant Casting
Plant Casting adalah tempat pencetakan alumunium cair. Pada Plant Casting
ini ada 3 Alumunium yang di produksi yaitu Alumunium Ingot, Alumunium Alloy,
dan Alumunium Billet. Di Plant Casting aluminium cair dituangkan ke dalam
15
Holding Furnace dengan kapasitas 30 ton. Aluminium cair ini kemudian dicetak
ke dalam cetakan Casting Machine dengan kapasitas 12 ton/jam. Untuk
pencetakan Alumunium Ingot dan Alloy,masih mengandalkan kayawan untuk
menuangkan Alumunium cair ( Molten ) ke cetakan.Untuk pengangkutan hasil
pencetakan Alumunium menggunakan Chain Conveyor dan arm full Hydrolic
yang di control oleh karyawan PT Inalum. Untuk pencetakan Alumunium Billet
sudah menggunakan PLC untuk mengontrol produksi Alumunium Billet. Jadi
hasil yg didapatkan sudah sesuai dengan standar produksi.
Pada pabrik casting jumlah produksi dari aluminium ingot yaitu 140.000 Ton
per tahun, aluminium alloy yaitu 80.000 Ton per tahun, dan aluminium billet yaitu
30.000 Ton per tahun. Dengan jumlah produksi 250.000 Ton per tahun, PT.
INALUM (Persero) akan meningkatkan menjadi 500.000 Ton per tahun pada
tahun 2021 dengan cara melakukan penambahan sumber daya energi listrik yaitu
pembangunan PLTU Kuala Tanjung 2x350 MW di Kuala Tanjung.
16
Kunci dari produksi aluminium adalah tersedianya sumber daya energi listrik
yang murah serta bahan baku alumina. Listrik merupakan komponen penting
dalam proses produksi aluminium. Diperlukan 14.000 kWh energi listrik untuk
memproduksi satu ton aluminium. Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, PT
INALUM memanfaatkan potensi air Sungai Asahan yang mengalir dari Danau
Toba di Sumatera Utara yang menjadi energi dasar Pembangkit Listrik Tenaga
Air milik PT INALUM.
PT INALUM (Persero) memiliki 3 buah bendungan dan dua PLTA yang
disebut juga dengan Proyek Asahan 2, yaitu Bendungan Pengatur, Bendungan
Siguragura dan Bendungan Tangga serta PLTA Siguragura dan PLTA Tangga.
Pada setiap bendungan memiliki Gate ( Gerbang ) yang berfungsi untuk
mengurangi air yang telah mencapai level ketinggian air pada bendungan.
Fasilitas pembangkitan ini memiliki peran penting dalam memasok energi listrik
untuk kelangsungan produksi di Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung.
PLTA milik Perseroan memiliki kapasitas maksimum 603 MW (286 MW pada
PLTA Siguragura dan 317 MW pada PLTA Tangga). Pengontrolan 2 PLTA ini
menggunakan PLC dengan media kabel yang di kontrol dari MRC ( Multi Room
Control ) yang berada di PLTA Sigura gura dan masing – masing LRC ( Local
Room Control ) PLTA. Energi listrik keseluruhan yang dihasilkan PLTA
Siguragura dan PLTA Tangga disalurkan melalui 271 tower transmisi sepanjang
120 KM dengan tegangan 275 KV ke Kuala Tanjung. Melalui gardu induk Kuala
Tanjung yang tegangannya dibagi ke tiga gedung tungku reduksi dan gedung
penunjang lainnya melalui 2 unit penyearah silicon dengan DC 37 KA dan 800 V.
Adapun Over Haul yang dilakukan setiap 10 tahun pada PLTA Sigursgura
dan PLTA Tanga secara bergantian,Over Houl yang dilakukan yaitu penggantian
generator dan runner turbin serta kompoen-kompnen yang sudah mencapai live
time atau tidak layak operasi.Trouble yang sering terjadi ialah pada bearing shaft
yang menghubungkan runner turbin dengan generator dan putusnya jaringan
koneksi control serta tempratur yang over heat mengakibatkan bearing menjadi
haus. Over Haul ini memakan waktu yang cukup lama yaitu hingga tiga bulan.
17
A. Bendungan Pengatur Siruar (Regulating Dam)
Bendungan Pengatur (Regulating Dam), yang terletak di Siruar kurang lebih 14,5
km dari danau Toba. Bendungan ini berfungsi untuk mengatur permukaan air
Danau Toba dan kestabilan air keluar dari danau Toba ke sungai Asahan untuk
mensuplai air ke stasiun pembangkit listrik secara konstan. Bendungan Pengatur
memiliki 3 Gate, dengan tipe bendungan ini adalah beton massa dengan
ketinggian 39 meter.
18
PLTA ini memiliki 4 unit generator buatan Toshiba dengan kapasitas
masing generator 71,5 MW dan total kapasitas tetap dari keempat generator
tersebut adalah 286 MW dengan tegangan 11000 V dan Frekuensi 50 Hz.
Maksimal putaran Turbin yaitu 333 RPM dengan debit air yang dibutuhkan 37,6
M3 / Second yang di kontrol putarannya oleh Gonerator dengan diameter turbin 3
meter. Untuk memasuki PLTA ini harus melewati terowongan yang panjangnya
908 meter dengan diameter terowongan adalah 6 meter. PLTA ini adalah PLTA
bawah tanah pertama di Indonesia.
19
air dari stasiun pembangkit Sigura gura dan menyuplai air ke stasiun pembangkit
Tangga. Stasiun Pembangkit Listrik Tangga memiliki 4 unit Generator dengan
kapasitas masing – masing generator adalah 79,2 MW dan kapasitas totalnya 317
MW. Dengan total Energi listrik keseluruhan yang dihasilkan PLTA Siguragura
dan PLTA Tangga yaitu 603 MW. Namun salah satu generator harus di off kan
untuk selalu standby karena apabila terjadi kerusakan pada salah satu generator
maka generator itulah yang akan dioperasikan. Jadi total Energi listrik
keseluruhan yang dihasilkan PLTA Siguragura dan PLTA Tangga yaitu 490 MW,
karena setiap generator tidak menghasilkan energi maksimal.
20
Namun saya sendiri berasal dari Hoding PT. BUKIT ASAM Tbk, Jadi
Spesialisasi yang saya inginkan ketika Praktik Kuliah Lapangan yaitu
pengoperasian Excavator. Karena saya ingin menambah jam praktik dan
lebih menguasai Teknik pengoperasian alat berat Excavator. Saya ingin
dapat melakukan praktik kerja lapangan dengan mengoperasikan
Excavator ini di SatKer WorkShop PT. SBS (Satria Bahana Sarana).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
PT. INALUM yaitu perusahaan BUMN yang bergerak di pengolahan
Alumina. Letak pabrik PT INALUM berada di Kuala Tanjung, Kec. Seisuka, Kab.
Batubara, Sumatera Utara. Pada Pabrik Smelter PT INALUM menggunakan
system Elektrolisis untuk metode peleburannya, yaitu dengan memanfaatkan
anoda dan katoda. Pada Pabrik Smelter PT INALUM dibagi menjadi 3 Pabrik
besar yaitu Plant Carbon, Plant Reduksi, dan Plant Casting. PT INALUM
(Persero) ini juga memiliki pelabuhan sendiri yaitu Part Of INALUM (Tuks)
Kuala Tanjung, pelabuhan ini memiliki 3 dermaga untuk operasi bongkar muat
dan untuk umum. Perusahaan ini memanfaatkan Sungai Asahan sebagai sumber
tenaga listrik dengan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air. Tenaga listrik
yang digunakan untuk proses produksi di PT INALUM (Persero) berasal dari
PLTA Siguragura dan PLTA Tangga yang merupakan kepemilikan PT INALUM
(Persero) Dengan total Energi listrik keseluruhan yang dihasilkan PLTA
Siguragura dan PLTA Tangga yaitu 603 MW.
Dengan diadakannya Kunjungan Industri ke PT INALUM (Persero)
adapun kesimpulan yang didapat yaitu, saya mendapat banyak pengalaman baru
tentang industri, lebih mengerti dunia kerja industri, dapat membandingkan ilmu
yang diperoleh di sekolah dengan dunia kerja industri. untuk menambah wawasan
serta pengetahuan dalam bidang industry pengolahan hasil tambang Saya juga
mendapat banyak pengetahuan tentang bagaimana sistem pengolahan alumina
21
menjadi alumunium dari pengangkutan bahan mentah menuju pabrik,dengan
tahapan dari Plant carbon, ke Plant reduction, dan ke Plant casting Lalu dicetak ke
dalam tiga bentuk yaitu alumunium ingot, aloy, dan billets dengan takaran
komposisi yang berbeda-beda.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada PT. INALUM (Persero) khususnya pada
pangarahan dan penjelasan saat Kunjungan Industri adalah sebagai berikut :
pengenalan pabrik dan penjelasan tentang mekanismenya harusnya
tersususn secara terstruktur sesuai dengan tahapan sistem pengolahan
alumunium yang ada dipabrik tersebut. Bertujuan agar mahasiswa
dapat mengetahui sistem pengolahan alumunium secara baik dan
terstruktur
Terkesan focus pada penjelasan tentang pengolahan alumunium saja
dan pada perawatan mekanisme mesin di pabrik tersebut, dan kurang
ada penjelasan tentang pengoperasian alat berat yang beroperasi ,
meskipun ada satu alat berat yang ada namun kurang dalam
penjelasannya . karna kami dari prodi yang melakukan Kunjungan
Industri yaitu prodi Pengoperasian Alat Tambang.
Namun yang menjadi masalah dalam kunjungan industri ini adalah
keterbatasan waktu yang sangat singkat sehingga para mahasiswa tidak
memiliki waktu banyak untuk menggali informasi serta menambah
wawasan yang lebih luas lagi mengenai industri yang dikunjungi.
Saran dari penulis agar kunjungan industri selanjutnya dapat diberi
kesempatan waktu lebih lama lagi agar mahasiswa dapat menggali
ilmu pengetahuan serta wawasan yang lebih luas.
Kunjungan industri ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa untuk
menambah wawasan serta pengetahuan dalam bidang pertambangan,
diharapkan untuk agenda kunjungan industri ini tetap dilanjutkan
untuk setiap tahunnya.
22
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN
25
Plant Casting PT. INALUM (Persero)
26
Monitor Green Plant Carbon PT. INALUM (Persero)
27
Terowongan Bawah Tanah PLTA Siguragura
28