Anda di halaman 1dari 16

73

UNSUR – UNSUR PERIODE KETIGA

Keteraturan sifat dalam sistem periodik tidak hanya terjadi dalam satu golongan, akan
tetaopi di dalam satu periode dari kiri ke kanan terjadi perubahan sifat yang teratur.
Ketraturan perubahan sifat ini akan terlighat dengan jelas pada unsur-unsur periode
ketiga.

Di dalam periode ketiga sistem periodik unsur terdapat 8 unsur dimulai dari natrium
(Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (si) fosfor (P), belerang (S), klorin (Cl) dan
argon (Ar).

A. Sifat – Sifat
1. Sifat Umum
Sifat -sifat unsur periode ketiga berubah sesuai kecenderungan perubahan
sifat umum sistem periodik unsur.
a . Jari – jari Atom
Dari Na ke Ar jari - jari atomnya makin kecil, hal ini berkaitan dengan
semakin bertambahnya muatan inti sehingga gaya tarik inti atom terhadap
elektron semakin kuat.
b . Energi Ionisasi
Energi ionisasinya cenderung makin besar. Energi ionisasi Mg lebih besar
daripada Al, demikian pula energi ionisasi P lebih besar daripada S, hal ini
berkaitan dengan konfigurasi elektronnya, dimana pada Mg semua elektron
valensinya telah berpasangan sedangkan pada Al terdapat sebuah elektron
pada 3p yang terpencil (menyendiri) hal ini berakibat kecilnya energi ionisasi
Al. Sedangkan P mempunyai elektron valensi pada p yang berisi tiga
elektron, berdasar aturan Hund keadaan ini lebih stabil daripada
konfigurasi elektron pada atom S yang mempunyai elektron valensi 4 buah
elektron pada 3p yang relatif kurang stabil dibanding P , akibatnya energi
ionisasi P lebih tinggi daripada S.
c . Titik didih dan Titik Lebur
Titik didih dan titik lebur dari Na naik secara teratur sampai dengan Si,
kemudian turun tajam pada S dan kemudian turun secara teratur.
Perubahan titik didih dan titik l;ebur dari unsur periode ketiga ini berkaitan
dengan struktur dari masing-masing zat dalam keadaan bebas.
Na, Mg dan Al mempunyai struktur kristal logam yang mempunyai titik
didih dan titik lebur relatif tinggi, sedangkan Si membentuk struktur kristal
kovalen raksasa yang pada umumnya akan mempunyai titik didih yang
sangat tinggi, seperti halnya pada grafit (karbon). P dan S merupakan
unsur dengan struktur molekul kovalen sederhana sehingga mempunyai
titik didih dan titik lebur yang relatif lebih rendah daripada logam,
sedangkan Cl dan Ar merupakan molekul gas, klorin merupakan gas
diatomik dan Ar merupakan gas monoatomik yang mempunyai titik didih
dan titik lebur sangat rendah.

Tabel. 8.1. Sifat Umum Unsur – unsur Periode Ketiga


74

Unsur
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Sifat – sifat
Nomor Atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Konfigurasi [Ne]3s1 [Ne]3s2 [Ne]3s2 [Ne]3s2 [Ne]3s2 [Ne]3s2 [Ne]3s2 [Ne]3s2
elektron 3p1 3p2 3p3 3p4 3p5 3p6
Titik Lebur (K) 371 924 933 1683 317 392 172 84
Titik didih (K) 1165 1380 2740 2628 553 718 238,5 87
Jari – Jari
1,86 1,60 1,43 1,11 1,09 1,04 0,99 -
atom (A)
Energi ionisasi
495 738 577 787 1012 1000 1251 1521
(kJ/mol)
Aff. Elektron
21 - 67 26 135 60 196 348 -
(kJ/mol)
keelektronegatifan 0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0 -
Potensial
- 2,71 - 1,66 -
elektroda (volt)

2. Sifat Logam dan Non Logam


Dalam periode ketiga dari Na sampai ke Ar berubah dari logam ke bukan logam.
Natrium, magnesium dan aluminium merupakan logam dengan struktur kristal
logam raksasa, mempunyai kilap logam dan daya hantar listriknya baik, silikon
merupakan unsur semi logam dengan struktur kristal kovalen raksasa bersifat
sebagai semikonduktor. Fosfor dan belerang keduanya unsur non logam
strukturnya berupa kristal molekul sederhana, setiap molekul fosfor tersusun
dari 4 atom fosfor dalam susunan tetrahedral, sedangkan setiap molekul
belerang tersusun dari delapan atom belerang. Klorin merupakan unsur non
logam dan pada keadaan bebas sebagai gas monoatomik, sedangkan argon
merupakan gas monoatomik yang stabil.

Molekul Fosfor Molekul Belerang

Gambar.8.1. Struktur molekul unsur periode -3

3. Daya Oksidasi dan Reduksi


Unsur – unsur periode ketiga dari natrium sampai ke klorin berubah dari
reduktor kuat (Na,Mgdan Al) menjadi reduktor lemah (Si) dan berubah menjadi
oksidator lemah (P dan S) kemudian oksidator kuat.
Natrium merupakan reduktor kuat, dapat mereduksi air menjadi gas hidrogen,
magnesium meskipun daya reduksinya lebih lemah dari natrium tetapi bila
dilihat dari harga potensial elektrodanya (E 0) masih merupakan reduktor kuat.
Aluminium meskipun dilihat dari harga potensial elektrodanya merupakan
reduktor kuat tetapi adanya lapisan oksida di permukaannya menyebabkan
kurang reaktif, tetapi bila di amalgam dengan air raksa akan sangat reaktif
sebagai reduktor kuat. Silikon reduktor yang sangat lemah, dapat bereaksi
dengan oksidator kuat misalnya oksigen dan halogen secara langsung. Fosfor
merupakan reduktor yang sangat lemah terutama dapat mereduksi oksigen dan
halogen, tetapi masih mampu mereduksi karena dapat bereaksi dengan
hidrogen membentuk fosfin (PH3), sedangkan belerang merupakan oksidator
75

lemah. Klorin merupakan oksidator yang sangat kuat dan diantara unsur
periode ketiga merupakan oksidator paling kuat.
4. Sifat Basa hidroksidanya
Hidroksida unsur-unsur periode ketiga mempunyai rumus kimia yang teratur
yaitu, NaOH; Mg(OH)2 ; Al(OH)3 ; Si(OH)4 atau OSi(OH)2 ; P(OH)5 atau OP(OH)3;
S(OH)6 atau O2S(OH)2 dan Cl(OH)7 atau O3Cl(OH).
Sifat hidroksidanya berubah dari basa kuat (NaOH dan Mg(OH) 2) menuju ke
amfoter (Al(OH)4) kemudian asam lemah OSi(OH)2 dan OP(OH)3 kemudian
berubah ke asam kuat O3Cl(OH). Sifat amfoter dari Al(OH)3 ditunjukkan oleh
reaksinya dengan asam kuat dan basa kuat,
Al(OH)3 (s) + 3H+ (aq)  Al3+(aq) + 3H2O(l)
reaksi tersebut menunjukkan bahwa Al(OH)3 bersifat basa.
Al(OH)3(s) + OH – (aq)  [Al(OH)4] – (aq)
reaksinyatersebut menunjukkan bahwa Al(OH)3 bersifat asam.
Jadi Al(OH)3 dapat besifat basa dalam lingkungan asam dan bersifat asam
dalam lingkungan asam, dengan demikian Al(OH) 3 disebut sebagai hidroksida
yang bersifat amfoter.

5. Sifat – sifat Senyawanya


Keteraturan perubahan unsur periode ketiga dari Na ke Ar tidak hanya terbatas
pada sifat – sifat unsurnya tetapi rumus kimia dan sifat-sifat senyawanya juga
mengalami perubahan yang teratur. Secara lengkap perubahan sifat dari unsur
periode ketiga dapat dilihat pada tabel 8.2 dan 8.3.

Catatan Bagi Editor : Harap disisipkan File : Tabel Sifat Unsur Periode -
3

RINGKASAN SIFAT – SIFAT UNSUR PERIODE KETIGA


Sifat - sifat Na Mg Al
Nomor atom 11 12 13
Konfigurasi elektron [Ne] 3s1 [Ne] 3s2 [Ne] 3s2 3p1
o
Wujud pada 25 C padat padat padat
Titik leleh (oC) 98 650 660
Titik didih (oC) 892 1110 2450
Struktur (25oC) kristal logam raksasa

Hantaran Panas baik baik baik


Hantaran listrik konduktor konduktor konduktor
Energi ionisasi I (kJ/mol) 496 738 578
Reaksinya dengan oksigen bereaksi bereaksi bereaksi
membentuk membentuk membentuk
Na2O MgO Al2O3
Reaksinya dengan hidrogen dasayat hasil dasyat hasil

Latihan 8.1.
1. Dengan menggunakan data tabel 8.1. Jelaskan mengapa,
a . Jari - jari atom berkurang dari Na ke Cl
b . Energi ionisasi Al lebih rendah daripada Mg
c . Energi ionisasi S lebih rendah daripada P
2. a. Jelaskan hubungan antara struktur atom, jari-jari atom dan kereaktifan unsur-
unsur periode ketiga dari Na ke Ar.
b. Jelaskan hubungan antara perubahan struktur zat dengan perubahan dari titik
didih dan titik lebur dari unsur periode ketiga dari Na ke Ar.
76

3. Dengan menggunakan data tentang ikatan klorida unsur periode ketiga, jelaskan
bagaimana titik didih dan titik lebur MgCl2 dibanding AlCl3 dan SiCl4.

4. Bagiamana reaksi yang terjadi bila unsur – unsur Na, Mg, Al dan S direaksikan
dengan oksigen membentuk oksidanya, ikatan apa yang terjadi pada senyawa yang
dibentuk ?
5. Tuliskan reaksi yang terjadi antara oksida dari Na, Mg, Al dan S dengan,
a . air
b . asam klorida
c . basa

B. Unsur – Unsur Periode Ketiga Di Alam

Kecuali belerang dan argon semua unsur periode ketiga di alam dalam bentuk
senyawa. Belerang terdapat bebas di kawah – kawah gunung berapi, misalnya
Dieng, Tengger dan gunubg berapi lainnya. Selain itu deposit belerang terdapat di
perut bumi. Argon merupakan gas monoatomik yang terdapat di udara sekitar
0,15%. Natrium dan magnesium telah dibahas sebelumnya demikian pula klorin.

1. Aluminium
a . Terdapatnya

Aluminium merupakan unsur logam yang terpenting dari periode ketiga sistem
periodik unsur. Wlaupun tidak terdapat bebas di alam tetapi senyawa
aluminium tersebar luas di kerak bumi. Aluminium merupakan unsur dengan
persentase terbesar ketiga di kerak bumi setelah oksigen dan silikon. Mineral
(batuan ) yang mengadnung aluminium tersebar di kerak bumi sebagai
aluminium silikat (tanah liat), bauksit, kriolit (Na 3AlF6) dan korundum (Al2O3).
Secara ekonomis bijih aluminium diperoleh dari bijih bauksit yang merupakan
senyawa oksida aluminium hidrat (Al2O3H2O). Tambang bauksit di Indonesia
terdapat di Pulau Bintan Riau.

b . Sifat – Sifat Aluminium

1) Sifat fisik dan sifat kimia Logam Aluminium

Aluminium merupakan logam yang berwarna putih dan mengkilat, ringan,


relalif lunak dan ulet, sukar berkarat dan mempunyai massa jenis yang
relatif rendah. Bila ditinjau dari potensial elektrodanya aluminium
merupakan logam yang mudah berkarat dan reduktor yang kuat, akan
tetapi pada kenyataannya reaksi aluminium dalam larutan sangat lamban,
hal ini disebabkan adanya lapisan oksida aluminium yang melindungi
logamnya.

Bila lapisan oksida aluminium ini dihilangkan, misalnya dibentuk sebagai


amalgam dengan air raksa atau diampleas, maka aluminium dapat bereaksi
dengan berbagai pereaksi. Bila dibakar di udara akan menghasilkan oksida
dan sedikit nitrida,
2Al (s) + 3/2 O2(g)  Al2O3(s)
2Al(s) + N2(g)  2 AlN(s)

Reaksinya dengan asam dan menghasilkan gas hidrogen. reaksinya semula


lambat tetapi setelah lapisan oksidanya habis akan berlangsung lebih cepat.
77

Al(s) + 3H+(aq)  Al3+ + 3/2 H2(g)

Dengan basa kuat logam Al akan bereaksi menghasilkan gas hidrogen


larutan aluminat,
Al(s) + OH – (aq) + 3H2O(l)  [Al(OH)4]– (aq) + 3/2 H2(g)

Kerapatan muatan ion aluninium (Al3+) menyebabkan didalam larutannya


ion Al3+ mampu menarik molekul air membentuk suatu ion kompleks
[Al(H2O)6]3+. Di dalam larutannya ion [Al(H2O)6]3+ berada dalam
kesetimbangan karena mengalami hidrolisis dan bersifat asam,
[Al(H2O)6]3+(aq) + H2O(l) ⇄ [Al(H2O)5OH]2+ (aq) + H3O+(aq)

sifat asam pada larutan ini disebabkan pada reaksi tersebut menghasilkan
H3O+ dan pada kenyataannya sifat asamnya lebih kuat daripada asam cuka.
Adanya basa yang lebih kuat dari H2O, misalnya CO32 - akan mampu
mengendapkan ion aluminium karena adanya reaksi,
[Al(H2O)6]3+(aq) + 3CO32 - (l) ⇄ [Al(H2O)3(OH)3] (s) + 3HCO3-(aq)
Aluminium hidroksida

Reaksinya dengan basa kuat mula – mula akan menghasilkan endapan,


akan tetapi pada penambahan berikutnya akan mengakibatkan endapan
larut lagi,
[Al(H2O)6]3+(aq) + 3OH - (l) ⇄ [Al(H2O)3(OH)3] (s) + 3H2O(l)
endapan putih

[Al(H2O)3 (OH)3](s) + OH-(l) ⇄ [Al(H2O)2(OH)4]- (aq) + H2O(aq)


ion Aluminat
Gaya tarik ion [Al(H2O)6]3+ yang sangat kuat terhadap ion atau partikel-
partikel kecil menyebabkan ion tersebut digunakan untuk mengendapkan
lumpur dalam proses penjernihan air. Senyawa yang digunakan umumnya
tawas [Al2(SO4)3 24H2O). Bila di dalam air ditambahkan tawas maka ion
[Al{H2O)6]3+ yang terjadi akan segera menarik partikel-partikel bermuatan
(lumpur, ion-ion) sehingga berubah menjadi molekul yang sangat besar
sehingga adanya pengaruh grafitasi molekul tersebut akan segera
mengendap.

2) Ikatan Pada Senyawa Aluminium


Sifat – sifat senyawa – senyawa aluminium lebih banyak ditentukan oleh
sifat ion Al3+ yang mempunyai kerapatan muatan yang sangat besar.
Kerapatan muatan ini disebabkan ukuran ion yang kecil tetapi muatannya
besar. Adanya kerapatan muatan yang tinggi mengakibatkan ion Al 3+
mampu menarik pasangan elektron dari ion negatif yang dekat dengannya
sehingga ikatan yang terbentuk mengalami pergeseran dari ikatan ion
menjadi ikatan kovalen.
Semakin besar ukuran ion negatif yang berikatan dengan Al 3+ semakin
mudah terpolarisasi, hal ini tampak pada senyawa AlF 3 yang berikatan ion
sedangkan AlCl3 lebih bersifat kovalen pada suhu tinggi. AlBr3 dan AlI3
merupakan senyawa kovalen.

3) Oksida dan Hidroksida Aluminium


Al2O3 merupakan senyawa kovalen yang ikatananya sangat kuat, tidak
mudah larut dalam air dan bahkan tidak dapat tertembus air. Lapisan
Al2O3 ini dapat dipertebal dengan melakukan proses anodasi.
78

Lapisan Al2O3 yang baru terbentuk dapat mengikat zat warna sehingga pada
proses anodasi lapisan tersebut dapat diberi warna yang permanen dan
tidak mudah tergores karena kuatnya ikatan Al2O3.
Oksida aluminium (Al2O3) merupakan oksida yang bersifat amfoter karena
dapat bereaksi dengan asam maupun dengan basa meskipun berlangsung
lambat,
Al2O3(s) + 6H+(aq)  Al3+(aq) + 3H2O(l)
Al2O3(s) + 2OH – (aq)  [Al(OH)4] – (aq)

Aluminium hidroksida merupakan hidroksida yang bersifat amfoter seperti


halnya oksida aluminium. Aluminium hidroksida yang baru akan
membentuk gel sebab molekul air yang mengelilingi ion Al 3+ sebelumnya
terperangkap di dalam molekulnya. Sifat ini menyebabkan aluminium
hidroksida digunakan sebagai mordan dalam pencelupan kain, sebab
hidroksida aluminium akan terdeposit masuk ke dalam serat kain dan
mempunyai daya serap warna yang sangat kuat. Dalam proses pencelupan
mula-mula kain dicelupkan dalam larutan Al 2(SO4)3 (tawas) baru kemudian
ditambahkan basa (soda) sehingga didalam serat kain terjadi reaksi yang
menghasilkan Al(OH)3.

c . Industri Aluminium dan Penggunaannya


Pemisahan aluminium dari bijih bauksit pertama kali dilakukan oleh
Charles Martin Hall sehaingga lebih dikenal dengan Proses Hall . Proses
Hall dilakukan dalam dua tahap yaitu pemurnian bijih bauksit dan
Elektrolisis Al2O3.
1) Pemurnian Bijih Bauksit
Bauksit umumnya tidak hanya mengandung Al 2O3.H2O saja tetapi
biasanya dikotori oleh oksida – oksida yang lain misalnya Fe 2O3 dan
SiO2, maka pada tahap awal pemisahan aluminium dari bijihnya
dilakukan dengan memurnikan Al2O3. Pemurnian Al2O3 dilakukan
dengan memanfaatkan sifat amfoternya. Secara skematis pemurnian
Al2O3 dapat dilihat apda gambar 8.2.

Ditambahkan NaOH
Bauksit kotor pekat Al2O3 dan SiO2 Filtrat berisi
mengandung larut membentuk larutan SiO32–
Al2O3 ; Fe2O3 dihaluskan disaring [Al(OH)4] -
[Al(OH)4] – dan SiO32–
dan SiO2 Fe2O3 tetap sebagai ditampung
endapan.

Endapan [Al(H2O)6]3+ mengen-


Al(OH)3 disaring dap membentuk dialiri CO2
diambil Al(OH)3 dan SiO32 –
tetap larut.
dipanaskan

Serbuk
Al2O3
murni

Gambar.8.2. Bagan Pemurnian Al2O3 dari bijih Bauksit


79

2) Elektrolisis Al2O3
Setelah didapat Al2O3 murni, maka proses selanjutnya adalah elektrolisis
leburan Al2O3 . Pada elektrolisis ini Al 2O3 dicampur dengan 2- 8 % kriolit
(Na3AlF6) yang berfungsi untuk menurunkan titik lebur Al2O3 (titik lebur
Al2O3 murni mencapai 20000C) , campuran tersebut akan melebur pada
suhu antara 850- 9500C. Anoda dan katodanya terbuat dari grafit
(gambar.8.3), reaksi yang terjadi
Al2O3(l)  2Al3+(l) + 3O2– (l)
Anoda (+) : 3O2– (l)  3/2O2(g) + 6e –
Katoda (-) : 2Al3+(l) + 6e-  2Al(l)
——————————————————————–––––– +
Reaksi sel : 2Al3+(l) + 3O2 – (l)  2Al(l) + 3/2 O2(g)

Logam aluminium cair mengapung diatas


leburan Al2O3 dan Na3AlF6 dialirakan ke
dalam cetakan, sedangkan gas oksigen
yang terjadi di katoda dapat membakar
anoda yang terbuat dari grafit, sehingga
anoda secara berkala harus diganti,
C(s) (anoda) + O2 (g)  CO2(g)

Dengan proses Hall ini aluminium


diproduksi secara masal dan murah.
Sebelum diketemukan proses Hall
aluminium termasuk logam yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi sebab
sukar didapat, bahkan pada masa itu Gb.8.3.b. Anoda grafit pada
Kaisar Napoleon III merasa prestisius proses Hall sedang diganti
karena peralatan makannya terbuat dari
aluminium.

Gb. 8.3.a. Bagan Proses Hall pada pemisahan aluminium


dari bauksit

Logam aluminium banyak dimanfaatkan karena sifat-sifat khasnya,


antara lain,
 Sifat logam aluminium yang ringan ulet dan kuat serta tahan karat
dimanfaatkan untuk peralatan konstruksi, misalnya kerangka
kendaraan, pesawat terbang, konstruksi rumah, peralatan rumah
tangga dan lainsebagainya.
80

 Daya hantar yang baik serta kuat dan ulet menyebabkan logam
aluminium digunakan sebagai kawat listrik tegangan tinggi.
 Sifatnya yang tahan karat, mudah dibentuk dan kuat dimanfaatkan
untuk membuat kaleng, kertas pembungkus dan peralatan dapur.

Latihan.8.2.
1. Sebutkan unsur – unsur periode ketiga yang di alam berada dalam keadaan bebas
dan bagaimana strukturnya ?
2. Mengapa logam aluminium tidak berkarat terus menerus seperti logam besi ?
Jelaskan !
3. Lapisan oksida aluminium yang sangat tipis dapat dihilangkan dengan
menambahkan HgCl2 yang sedikit asam, lapisan tersebut akan larut kemudian
logam Al dibawahnya akan mendesak Hg2+ dari HgCl2 dan logam Al akan
membentuk amalgam dengan Hg. Tuliskan reaksi yang terjadi antara,
a . Al2O3 dengan asam
b . HgCl2 dengan Al.
c . Al2O3 dengan basa
d . logam Al dengan asam sulfat
e . logam Al dengan larutan NaOH
4. Sifat senyawa aluminium banyak ditentukan oleh sifat ion Al 3+ yang ukurannya
kecil dan muatannya besar, jelaskan hal tersebut dengan sifat Al 3+ yang
mempunyai kemampuannya mengendapkan lumpur pada penambahan tawas ke
dalam air keruh!
5. Senyawa aluminium klorida dapat membentuk suatu polimer dengan formula
umum (AlCl3)n. Dalam suhu tinggi senyawa tersebut dapat menguap dan
membentuk kesetimbangan fasa gas pada daerah suhu tertentu. Massa molar Al =
27 g/mol; Cl = 35,5 g/mol; R = 0,082 L atm mol-1 K –1
Bila suhu uap dinaikkan pada tekanan tetap 1 atm, ternyata gas tetap terdissosiasi
menjadi molekul aluminium klorida yang lebih sederhana. Perubahan ini diamati
dengan mengukur density (massa jenis ) uap pada berbagai suhu, dan diperoleh
data sebagai berikut :
Temperatur (oC) 200 600 800
masa jenis (g/mL) 6,87 x 10 – 3 2,65 x 10 – 3 1,51 x 10 – 3
Dari data tersebut diatas :
a. Bagaimanakah rumus molekul senyawa aluminium klorida masing – masing
pada suhu 200oC dan 800oC. Tuliskan reaksi dissosiasinya pada suhu antara
200oC – 800O C. Apa pendapat anda mengenai keadaan senyawa aluminium
klorida tersebut pada suhu 200oC dan 800o C
b. Spesi-spesi aluminium klorida yang terdapat pada 600oC , dan bagaimana
fraksi mol,masing-masing komponen?
c. Pada tekanan 1 atm tersebut berapa derajad dissosiasinya dan berapa tekanan
parsial setiap spesi senyawa- senyawa aluminium klorida pada suhu 600oC.
d. Berapa nilai Kp dan Kc pada suhu 600oC
81

2. Silikon
Silikon di alam merupakan unsur terbanyak kedua di kerak bmi setelah
oksigen. Silikon tersebar di kerak bumi sebagai mineral silikat, dan silikon
dioksidaatau kuarsa (SiO2).
Silikon dipisahkan dari senyawanya dengan cara mereduksi SiO 2 dengan
menggunakan karbon atau CaC2,

SiO2(s) + C(s)  Si(s) + CO2(g)


Silikon yang diperoleh belum murni dan untuk pemurnian silikon dilakukan
dengan proses zone refined. Proses ini dimulai dengan mengubah silikon
menjadi SiCl4 kemudian direduksi kembali dengan menggunakan gas hidrogen.
Dengan teknik tertentu pada zone refined maka akan didapat silikon super
murni. Silikon super murni bila dikotori dengan arsen atau boron (kurang dari
10-9 %) akan dihasilkan semikonduktor yang selanjutnya untuk membuat
mikrochip.
Senyawa silikon yang penting adalah silikon dioksida (SiO2) dan silikat (SiO32 -)n
Pemanasan Na2CO3 dan SiO2 pada suhu sekitar 13000C akan menghasilkan
senyawa yang larut dalam air yang dikenal dengan water glass. Bila pada
pemanasan ditambahkan kapur (CaCO3) akan didapat cairan gelas untuk
membuat kaca.
Na2CO3 + CaCO3 + 2 SiO2  Na2SiO3 CaSiO3 + 2 CO2
cairan gelas
Penambahan bahan tertentu ke dalam cairan gelas ini atau water glass akan
menghasilkan gelas dengan sifat tertentu, misalnya penambahan boronoksida
akan menghasilkan gelas borosilikat yang tahan pada suhu tinggi.
Penambahan bahan tertentu pada gelas akan menghasilkan fiber glass dan
serat optik .
Senyawa silikon organik banyak dikenal sebagai siloksan (C6H5)3SiOSi(C6H5)3
dan silan dimanfaatkan dalam operasi plastik, pelarut, pembersih, bahan
pngkilap (semir sepatu) dan lain-lainnya.

Latihan.8.3.
1. Sebutkan keberadaan silikon di alam!
2. Bagaimana cara memisahkan silikon dari kuarsa, tuliskan reaksinya ?
3. Silkon bersifat semikonduktor , apa yang dimaksudkan dengan semikonduktor ?
4. Salah satu senyawa silikon yang penting adalah silikat dan siloksan, jelaskan apa
yang dimaksud senyawa silikat dan senyawa siloksan itu sebutkan kegunaan
masing-masing ?
5. Apa yang dimaksud dengan serat optik dan fiber glass itu jelaskan penggunaannya!

3. Fosfor
Fosfor di alam terdapat sebagai mineral apatit Ca 9(PO4)6.CaX2 (X= F, Cl atau
OH) dan batuan fosfat Ca3(PO4)2 . Fosfor dipisahkan dari senyawanya
mereduksi batuan fosfat dengan SiO2 dan karbon,

2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10 C  P4 + 6CaSiO3 + 10 CO

Fosfor bebas merubapakan molekul teraatomik (P 4) yang mempunyai dua


bentuk kristal yaitu fisfor merah dan fosfor putih. Fosfor putih lebih reaktif
daripada fosfor merah. Di udara mudah terbakar membentuk fosfor(V)
oksida(gambar. 8.4).
P4 (s) + 5O2 (g)  P4O10(g)
82

Gb.8.4.a. Gb.8.4.b. Gb.8. 4.c


Gambar.8.4. Kristal fosfor dan sifat=sifatnya
(a). Kristal molekul dari fosfor merah
(b). Fosfor putih di dalam air yang dialiri oksigen akan
terbakar di dalam air
(c). Selembar kertas dicelup dalam larutan fosfor dalam CS2
setelah dibiarkan di udara akan terbakar.
Fosfor larut dalam CS2 dan pelarut organik yang lain tetapi tidak larut di dalam
air sehingga fosfor disimpan di dalam air.
Fosfor merah digunakan untuk membuat korek api (safety match) sedangkan
senyawa fosfat banyak digunakan untuk pupuk sintetis yang dikenal sebagai
TSP, DSP dan ES, termasuk sebagai pupuk campuran.
Salah satu senyawa fosfor yang penting adalah asam fosfat (H 3PO4) senyawa ini
banyak digunakan dalam industri terutama industri logam, yaitu untuk
pencegahan perkaratan pada logam besi. Kegunaan asam fosfat yang lain
adalah untuk industri pupuk.

Latihan.8.4.
1. Sebutkan keberadaan fosfor di alam dan jelaskan cara memisahkan fosfor dari
senyawanya !
2. Sebutkan bentuk allotropi fosfor yang anda ketahui, mankah yang paling reaktif
diantara allotropi tersebut?
3. Dimanakah fosfor harus disimpan dan mengapa demikian ?
4. Fosfor digunakan untuk membuat korek api, berdasar sifat yang manakah fosfor
digunakan untuk membuat korekm api.
5. Salah satu senyawa fosfor yang penting adalah asam fosfat, sebutkan kegunaan
asam fosfat dalam industri ?

4. Belerang

a . Terdapatnya dan Pemisahannya.


Belerang di alam terdapat dalam keadaan bebas sebagai kristal S 8, sumber
belerang terdapat pada kawah gunung berapi, misalnya di Pegunungan
Dieng, Pegunungan Tengger dan Bromo, selain itu belerang bebas juga
terdapat sebagai deposit belerang di dalam perut bumi. Senyawa belerang
tersebar di alam sebagai gas H2S, batuan-batuan sulfat misalnya, gips
(CaSO4) dan sulfida.
Untuk memperoleh belerang dapat dilakukan dengan mengambil langsung
di kawah gunung, atau mengambil belerang dari deposit belerang di bawah
tanah dengan cara Fracsh. Belerang juga dapat dipisahkan dari
hidrokarbon (gas alam) yang mengandung H2S dalam kadar tinggi,
misalnya di Kanada terdapat sumber gas alam yang mengandung H 2S 30%.
Untuk mendapatkan belerang dari gas alam dilakukan dengan mereaksikan
83

gas H2S tersebut dengan gas SO2, yang diperoleh dari pembakaran belerang
di udara,
S (g) + O2(g)  SO2(g)
2H2S(g) + SO2(g)  3S(s) + 2H2O(l)

Pengambilan belerang dari deposit belerang dalam perut bumi dilakukan


dengan proses Frach (Gambar. 8. 5), yaitu dengan memompakan air super
panas bertekanan tinggi (pada kondisi tekanan tinggi ini air dibuat bersuhu
sekitar 1470C), sehingga belerang akan meleleh (titik lebur belerang
1200C). Adanya tekanan tinggi maka lelehan belerang akan keluar melalui
pori=pori tanah dan membeku dipermukaan tanah.

Keterangan Gambar:
 Udara panas bertekanan tinggi
dipompakan ke dalam tanah
melalui pipa –1.
 Bersamaan dengan itu juga
dipompakan air super panas
yang bertekanan dan bersuhu
tinggi melalui pipa–3, sehingga
menguapkan belerang dalam
depositi belerang.
 Uap belerang keluar melalui
pipa–2, dan kemudian di-
dinginkan hingga membeku.

b . Sifat dan Kegunaannya


Kristal belerang merupakan molekul S8 yang berbentuk cincin belerang
sperti pada gambar. 8.4.a. Kristalnya mempunyai dua allotropi yaitu
kristal monoklin dan kristal rhombis, dimana pada suhu 96 0C berada pada
keadaan setimbang. Peristiwa itu disebut dengan enantiotripi, yaitu dua
bentuk kristal allotropi dalam keadaan yang setimbang.
S8 (monoklin) ⇄ S8 (rhombis) (pada suhu 960C)

Pada pemanasan belerang mula – mula akan membentuk cairan kuning


yang jernih, pada peristiwa ini terjadi pembukaan cincin S 8 menjadi rantai
terbuka, bila pemanasan dilanjutkan maka warna cairan akan menjadi
semakin coklat dan semakin kental karena penggabungan rantai-rantai tadi
menjadi molekul raksasa. Pada suhu yang sangat tinggi ranbtai raksasa
tersebut akan tepotong menjadi S4. Uap belerang pada suhu rendah
merupakan molekul S8 tetapi pada suhu tinggi akan berubah menjadi S 2
seperti oksigen.
Belerang dapat larut di dalam CS 2 , bensena dan siklohekasana membentuk
suatu cincin belerang antara 6 – 12 atom belerang setiap cincinnya.
Belerang dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida belerang (SO 2
atau SO3)

S(s) + O2(g)  SO2(g)


SO2(g) + ½ O2(g) ⇄ SO3(g) ΔH = - 196,6 kJ/mol
84

Pembentuksan SO3 dapat berlangsung pada suhu tinggi, yang bisa


mengakibatkan terurainya kembali menjadi SO 2 dan O2. Dengan bantuan
katalisator V2O5 reaksi dapat berlangsung pada suhu yang relatif rendah.

c . Proses Kontak
Kegunaan utama belerang adalah untuk membuat asam sulfat (H 2SO4).
Proses pembuatan asam sulfat ada dua cara yaitu dengan proses kamar
timbal dan proses kontak.
Proses kamar timbal saat ini mulai ditinggalkan karena secara ekonomis
hasilnya kurang menguntungkan sebab hanya dapat dibuat H2SO4
berkadar maksimum 77%, sedangkan pada proses kontak diperoleh H 2SO4
dengan kadar 98 – 99%. Perbedaan utama dari kedua proses tersebut
adalah pada penggunaan katalisator, dimana pada proses kamar timbal
digunakan uap nitrosa ( NO dan NO2), sedangkan pada proses kontak
digunakan klatalisator vanadium (V) oksida (V2O5).

Tiga langkah utama dalam proses kontak yaitu,


1) Pembakaran belerang menjadi belerang dioksida,
S(s) + O2(g)  SO2(g)

gas SO2 kadang diperoleh dari proses pengolahan tembaga (lighat pada
pembahasan mengenai pemisahan tembaga pada bab unsur transisi)

2) Oksidasi SO2 menjadi SO3


2 SO2(g) + O2(g) ⇄ 2 SO3(g) ΔH = -196,6 kJ/mol

3) Mereaksikan SO3 dengan air menjadi H2SO4


SO3(g) + H2O(l)  H2SO4(aq)

Proses yang paling menentukan adalah proses ke-2, karena reaksi tersebut
menyangkut kesetimbangan yang perlu penanganan khusus supaya hasil
reaksinya optimum dan tidak terurai kembali.

Untuk meningkatkan produksi maka kecepatan pembentukan gas SO3


merupakan hal penting. Untuk itu perlu ditinjau azas Le-Chatelier dari
reaksi kesetimbangan tersebut.
 Karena reaksinya merupakan reaksi eksoterm yang menyangkut
perubahan 2 mol gas SO2 dengan 1 mol gas O2 menjadi 3 mol gas SO3,
maka hasilnya kan maksimum bila,
 Tekanan diperbesar
Reaksi :
2SO2(g) + O2(g) ⇄ 2SO3(g)
akan bergeser ke kanan bila tekanannya dinaikkan. Pada
kenyataanya reaksi ini dapat berlangsung dengan baik pada tekanan
atmosfer (1 atm). Peningkatan tekanan menyebabkan kenaikan
jumlah produk yang kurang berarti dibandingkan dengan beaya yang
dikeluarkan (grafik.8.1). Oleh karena itu maka pada proses kontak
dilakukan pada tekanan 1 atm.

 reaksi dilangsungkan pada suhu rendah


2 SO2(g) + O2(g) ⇄ 2 SO3(g) ΔH = -196,6 kJ/mol
85

reaksi diatas akan bergeser ke kanan bila suhu diturunkan, tetapi


permasalahannya jika suhu diturunkan akan mengakibatkan
reaksinya berjalan lambat, ini sesuai dengan azas laju reaksi dimana
suhu makin lambat reaksi makin cepat.
Untuk mengatasi hal tersebut maka diberikan katalisator V 2O5.
pemberian katalisator menyebabkan jalannya reaksi berubah tetapi
dengan energi pengaktifan yang rendah.

Tahap – 1 : SO2(g) + V2O5(s)  SO3(g) + V2O4 (s)


Tahap – 2 : V2O4(s) + ½ O2(g0  V2O5(s)
——————————————————————— +
Reaksi total : SO2(g0 + ½ O2(g)  SO3(g)

 Proses reaksi SO3 dengan air berlangsung eksoterm, oleh karena itu
akan mengakibatkan naiknya suhu dalam proses reaksi. Adanya
kenaikan suhu tersebut akan mengakibatkan gas SO3 terurai kembali
menjadi SO2 dan O2. Untuk mencegah hal tersebut maka proses reaksi
SO3 dengan H2O tidak dilakukan secara langsung tetapi SO3 dilarutkan
ke dalam H2SO4 encer. Larutan uap SO 3 dalam H2SO4 encer ini dikenal
dengan H2SO4 pekat atau oleum, kadar asam sulfat dalam oleum ini
mencapai 98% dan lebih dikenal sebagai asam sulfat berasap.

Penggunaan asam sulfat sangat luas, hampir semua produk bahan kimia
memerlukan asam sulfat sebagai bahan bantu dalam prosesnya, misalnya
proses penyulingan minyak bumi, proses pembuatan plastik sintetis, proses
pengolahan dan pengecoran logam, proses pembuatan tekstil dan lain
sebagainya.

Latihan.8.5.
1. Belerang dikenal mempunyai dua allotropi, sebutkan kedua allotropi tersebut. Pada
suhu 960C kedua allotropi tersebut dalam keadaan enantiomer, jelaskan apa yang
dimaksud enantiomer itu ?
2. Belerang diperoleh dengan proses Frasch dan dari gas alam yang mengandung H 2S,
bagaimana cara mendapatkan belerang dari gas alam yang mengandung H2S ?
3. Proses Frasch sebenarnya hanya memanfaatkan titik lebur belerang yang rendah,
jelaskan pernytaan tersebut ?
4. Reaksi manakah yang merupakan tahap penentu pada proses kontak, mengapa
demikian ?
5. Bagiamana kondisi (tekanan dan suhu) yang paling baik untuk proses kontak
sehingga dihasilkan H2SO4 secara optimum, mengapa tidak dilakukan pada
tekanan setinggi-tinginya dan pada suhu serendah mungkin ?

Latihan Soal Pilihan Ganda

1. Berikut adalah harga energi ionisasi E. 299 kkal/mol


pertama Al, Si, P, S, dan Cl yang 2. Pernyataan berikut yang paling
disusun secara acak (kkal/mol) : tepat mengenai sifat unsur periode
188, 139, 299, 253, 239. ketiga adalah … .
Energi ionisasi pertama dari logam A. tiga unsur pertama mempunyai
belerang adalah … . struktur kristal kovalen
A. 139 kkal/mol raksasa.
B. 188 kkal/mol B. tiga unsur terakhir merupakan
C. 239 kakl/mol molekul gas .
D. 253 kkal/mol
86

C. oksida tiga unsur pertama A. bereaksi dengan oksigen hasil


bersifat basa. elektrolisis
D. hidrida dua unsur pertama B. rapuh karena prosesnya pada
dengan air akan membebaskan suhu tinggi
gas hidrogen. C. membentuk aliase dengan
E. hidroksida empat unsur logam aluminium yang terjadi
pertama merupakan basa. D. bereaksi dengan kriolit yang
3. Dianatara klorida berikut yang ditambahkan
tidak larut dalam air adalah … . E. tidak dapat digantikan dengan
A. NaCl logam yang sukar terbakar
B. SiCl4 8. Senyawa yang terjadi bila Al(OH)3
C. MgCl2 melarut dalam basa kuat adalah … .
D. PCl3 A. [Al(OH)3(H2O)3 ]
E. AlCl3 B. KAl(SO4)2
4. Unsur periode ketiga yang daya C. [Al(H2O)2(OH)4]-
reduksinya paling kuat adalah … . D. Al3+
A. Na E. Al Al(OH)4
B. P 9. Pernyataan berikut yang paling
C. Mg tepat mengenai sifat unsur periode
D. Cl ketiga adalah … .
E. Si A. tiga unsur pertama merupakan
5. Unsur X terletak pada periode logam yang oksidanya bersifat
ketiga dan mempunyai sifat : basa.
 salah satu oksidanya B. tiga unsur terakhir merupakan
mempunyai rumus X2O3 molekul gas .
 bereaksi dengan logam Natrium C. dua unsur pertama kloridanya
 oksidanya bersifat asam bersifat netral
Unsur yang dimaksud adalah … . D. klorida dari unsur ketiga dan
A. Na seterusnya bersifat asam
B. Si E. hidroksida empat unsur
C. Mg pertama merupakan basa.
D. Cl 10. Dianatara klorida berikut yang
E. Al larut dalam air dan bersifat paling
6. Pernyataan yang benar tentang asam adalah … .
unsur periode ketiga dari Na ke Ar A. NaCl
berikut adalah … . B. SiCl4
A. titik lebur naik sampai C. MgCl2
maksimum pada Si, kemudian D. SCl2
turun teratur kekanan E. AlCl3
B. titk didih naik sampai 11. Unsur periode ketiga yang daya
maksimum pada Si kemudian oksidasinya paling kuat adalah … .
turun secara tajam kekanan A. Na
C. titik lebur naik sampai B. P
maksimum pada Al, kemudian C. Mg
turun secara tajam kekanan D. Cl
D. titik didih naik secara teratur E. Si
kekanan
E. titik lebur naik secara teratur
kekanan dan menbcapai 12. Unsur X terletak pada periode
maksimum pada Argon ketiga dan mempunyai sifat :
7. Pada proses Hall untuk  bereaksi dengan oksigen
mendapatkan logam aluminium membentuk X2O3
anodanya harus sering diganti,  dengan H2SO4 encer
sebab … . menghasilkan gas H2
87

 dengan NaOH pekat C. 2s


menghasilkan gas H2 D. 3p
Unsur yang dimaksud adalah … . E. 2p
A. Na 18. Diantara asam berikut yang paling
B. Si kuat adalah … .
C. Mg A. HClO4
D. Cl2 B. H3PO4
E. Al C. H2SO4
13. Unsur periode ketiga yang terdapat D. H2SiO3
bebas di alam adalah … . E. HClO
A. Na dan S 19. Bila Al (nomor atom 13) membentuk
B. Na dan Mg ion Al3+ maka elektron terluarnya
C. P dan Ar adalah … .
D. S dan Ar A. 4p
E. P dan S B. 2p
14. Pada proses Hall untuk C. 2s
mendapatkan logam aluminium D. 3p
anodanya harus sering diganti, E. 3p
sebab … . 20. Pernyataan yang benar tentang
A. bereaksi dengan oksigen hasil unsur periode ketiga dari Na ke Ar
elektrolisis berikut adalah … .
B. rapuh karena prosesnya pada A. titik lebur naik sampai
suhu tinggi maksimum pada Si, kemudian
C. membentuk aliase dengan turun teratur kekanan
logam aluminium yang terjadi B. titk didih naik sampai
D. bereaksi dengan kriolit yang maksimum pada Si kemudian
ditambahkan turun secara tajam kekanan
E. tidak dapat digantikan dengan C. titik lebur naik sampai
logam yang sukar terbakar maksimum pada Al, kemudian
15. Pada pembuatan asam sulfat turun secara tajam kekanan
dengan proses kontak ditambahkan D. titik didih naik secara teratur
katalisator kekanan
A. P2O5 E. titik lebur naik secara teratur
B. V2O5 kekanan dan menbcapai
C. Fe2O3 maksimum pada Argon.
D. CoCl2 21. Senyawa klorida dari unsur periode
E. MnO2 ketiga yang larut dalam air dan
16. Dalam proses Hall perlu larutannya bersifat asam adalah … .
ditambahkan kriolit denga tujuan A. NaCl
untuk … . B. MgCl2
A. menurunkan titik lebur bauksit C. SiCl4
B. memurnikan aluminium D. AlCl3
C. menjaga agar aluminium tidak E. PCl3
bereaksi lagi
D. menghilangkan kotoran bauksit
E. menaikkan titik didih

22. Oksida unsur periode ketiga yang


17. Didalam periode ke-3 sistem dalam air bersifat paling asam
periodik dari Na ke Ar, atom unsur adalah..
pertama mempunyai elektron A. P2O5
terluar … . B. Al2O3
A. 1s C. Cl2O7
B. 3s D. SO3
88

E. MgO A. bereaksi dengan oksigen hasil


23. Aluminium bila dimasukkan ke elektrolisis
dalam larutan asam nitrat akan B. rapuh karena prosesnya pada
bereaksi dengan cepat, tetapi suhu tinggi
kemudian reaksinya melambat, hal C. membentuk aliase dengan
ini disebabkan oleh … . logam aluminium yang terjadi
A. logam aluminiu kurang reaktif D. bereaksi dengan kriolit yang
B. Aluminium merupakan ditambahkan
oksidator kuat E. tidak dapat digantikan dengan
C. terjadinya lapisan tipis Al2O3 logam yang sukar terbakar
D. asam nitrat tidak mampu 25. Fungsi NaOH pada proses
mengoksidasi aluminium pemurnian bauksit adalah untuk …
E. HNO3 merupakan asam lemah A. melarutkan SiO2
24. Pada proses Hall untuk B. melarutkan Al2O3
mendapatkan logam aluminium C. melarutkan senyawa besi
anodanya harus sering diganti, D. mengendapakan Al3+
sebab … . E. melarutkan CaO

Anda mungkin juga menyukai