KONSEP ISLAM SEBAGAI AGAMA. BAB III (Aad)
KONSEP ISLAM SEBAGAI AGAMA. BAB III (Aad)
AGAMA
Oleh :
Syamsul Puad
Disampaikan dalam kuliah
Agama Islam
AKIPBA
PENDAHULUAN
Pendidikan modern telah menyerbu dari berbagai arah
dan pengaruhnya telah sedemikian merasuki jiwa
generasi penerus. Jika tidak pandai membina jiwa dan
akal budi mereka,” maka mereka tidak akan selamat
dari pengaruh negative pendidikan modern. Mungkin
mereka meresakan ada yang kurang dalam
spiritualitasnya dan berusaha menyempurnakan dari
sumber-sumber lain. Bila ini terjadi, maka perlu segera
diambil tindakan, agar pintu spiritualitas yang terbuka
tidak diisi oleh ajaran lain yang bukan berasal dari
ajaran spiritualitas Islam.
Seorang muslim yang paripurna adalah yang nalar
dan hatinya bersinar, pandangan akal dan hatinya
tajam, akal piker dan nuraninya berpadu dalam
berinteraksi dengan Allah dan dengan sesama
manusia, sehingga sulit diterka mana yang lebih
dahulu berperan kejujuran jiwanya atau kebenaran
akalnya. Sifat kesempurnaan ini merupakan karakter
Islam, yaitu agama yang membangun kemurnian
akidah atas dasar kejernihan akal dan membentuk
pola piker teologis yang menyerupai bidang-bidang
ilmu eksakta, karena dalam segi akidah, Islam hanya
menerima hal-hal yang menurut ukuran akal sehat
dapat diterima sebagai ajaran akidah yang benar dan
lurus.
Pendidikan modern telah menyerbu dari berbagai arah
dan pengaruhnya telah sedemikian merasuki jiwa
generasi penerus. Jika tidak pandai membina jiwa dan
akal budi mereka,” maka mereka tidak akan selamat
dari pengaruh negative pendidikan modern. Mungkin
mereka meresakan ada yang kurang dalam
spiritualitasnya dan berusaha menyempurnakan dari
sumber-sumber lain. Bila ini terjadi, maka perlu segera
diambil tindakan, agar pintu spiritualitas yang terbuka
tidak diisi oleh ajaran lain yang bukan berasal dari
ajaran spiritualitas Islam.
Sejarah Pemikiran Manusia tentang
Tuhan
Pemikiran Barat
Yang dimaksud konsep ketuhanan menurut pemikiran
manusia adalah konsep yang didasarkan atas hasil
pemikiran baik melalui pengalaman lahiriah maupun
batiniah, baik yang bersifat penelitian rasional maupun
pengalaman batin. Dalam literatur sejarah agama,
dikenal teori Evolusionisme, yaitu teori yang
menyatakan adanya proses dari kepercayaan yang
amat sederhana, lama-kelamaan meningkat menjadi
sempurna. Teori tersebut mula-mula dikemukakan oleh
Max Muller, kemudian dikemukakan oleh EB Taylor,
Robertson Smith, Lubbock dan Jevens. Proses
perkembangan pemikiran tentang Tuhan menurut teori
Evolusionisme adalah sebagai berikut :
1. Dinamisme Yaitu pola kepercayaan manusia terhadap adanya
kekuatan yang maha dasat yang berpengaruh dalam kehidupan.
Kekuatan tersebut diyakini bersemayam dalam benda-benda.
Kekuatan yang ada pada benda disebut dengan nama yang berbeda-
beda, seperti mana (Melanesia), tuah (Melayu), syakti (India), dan
kami dalam bahasa Jepang.
2. Animisme merupakan Pola kepercayaan masyarakaat terhadap roh
gaib yang diyakini memiliki peran besar dalam kehidupan manusia.
(Menurut kepercayaan ini, agar manusia tidak terkena efek negative
dari roh-roh tersebut, manusia harus berusaha memenuhi atau
menyediakan kebutuhan roh. Saji-sajian yang sesuai dengan advis
dukun adalah salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan roh)
3. Politeisme yaitu Pola kepercayaan terhadap dewa-dewa
4. Henoteisme yakni Pola kepercayaan yang diusung atas motif ketidak
puasan atas keberadaan dewa-dewa yang jumlahnya banyak
sehingga diperlukan pengkultusan terhadap beberapa dewa saja
5. Monoteisme yaitu Konsep kepercayaan terhadap satu Tuhan.
Pemikiran Umat Islam
Dalam Keyakinan Umat Islam bahwa yang
wajib disembah dan dipertuhankan adalah
Allah SWT, tiada lain selain Dia.
Permasalahan muncul diseputar cara manusia
mengetahui adanya Tuhan dan keberadaan
sifat –sifat Tuhan. Permasalahan ini dalam
perkembangan selanjutnya melahirkan kajian
keagamaan tersendiri, seperti yang kita kenal
adanya Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam.
III. Sanggahan Terhadap Teori
Evolusionisme
Bagi Adrew Lang Konsepsi EB. Taylor
tentang Evolusionisme sulit untuk
dipertahankan, sebab kepercayaan
Monotheisme pada dasarnya sudah
terbangun sejak zaman masyarakat
primitif.
Dengan munculnya pandangan Adrew lang
ini, para sarjana Barat mulai
meyakini bahwa kepercayaan terhadap
Tuhan bukan datang secara
Evolusionisme melainkan dengan jalan
agama melalui wahyu.
PANDANGAN ALIRAN TEOLOGI : FUNGSI AKAL DAN
WAHYU
Maturidiah
A. Samarkand 1. MT KMBB
2. KMT
3. MBB
B. Bukhara MT KMT
MBB KMBB
VI. MATRIK EVOLUSIONISME
DINAMISME
ANIMISME
POLITHEISME
HENOTHEISME
MONOTHEISME
TUHAN MENURUT AGAMA-AGAMA