Anda di halaman 1dari 25

Sejarah Singkat

Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan


yang mengalir dari Danau Toba di Propinsi Sumatera
Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami
kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda,

pemberaingtauhnaRnePpuemblbikanIngdkoitnLesisiatr
ibkerTt eknadgamAewir u(PjuLdTkAan) di sungai
tersebut.

Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah


menerima dari Nippon Koei, sebuah perusahaan
konsultan Jepang laporan tentang studi kelaikan Proyek
PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut
menyatakan bahwa PLTA laik untuk dibangun dengan
sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari
listrik yang dihasilkannya.

Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui


perundingan-perundingan yang panjang dan dengan
bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk proyek
ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan
Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan
Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas
Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical company Ltd.,
Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co., Ltd., Nissho
Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi
Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co.,
Ltd.

Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas
Perusahaan Penanam Modal tersebut bersama pemerintah Jepang membentuk sebuah perusahaan
dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd (NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada
tanggal 25 Nopember 1975.

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), sebuah perusahaan
patungan antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, didirikan di
Jakarta. INALUM adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan,
sesuai dengan Perjanjian Induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dan Nippon
Asahan Aluminium Co., Ltd pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada bulan
Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi
41,13% dengan 58,87%. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan 58,88%.

Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian Induk, Pemerintah Indonesia kemudian


mengeluarkan SK Presiden No. 5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan
Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan
dan pengembangan Proyek Asahan.
INALUM dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam
bidang industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.

PT Inalum terletak di 4 (empat) lokasi yang berbeda, yaitu:

• Kantor Pusat, Jakarta


• Kantor Penghubung, Medan
• Kantor Pabrik Peleburan, Kuala Tanjung
• Kantor PLTA, Paritohan

Berikut ini adalah peta lokasi Pabrik Peleburan Aluminium dan PLTA PT Inalum:

Ruang Lingkup Usaha


1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
INALUM membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari
stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal
dengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba
Samosir, Propinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini
dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang
mengalirkan air danau Toba ke Selat Malaka.

Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada
kondisi permukaan air danau Toba. Pembangunan PLTA dimulai pada
tanggal 9 Juni 1978. Pembangunan stasiun pembangkit listrik
bawah tanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan
diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu
Pertama yang diselenggarakan dengan tata cara adat Jepang dan
tradisi lokal.
Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu 5 tahun dan diresmikan
oleh wakil presiden Umar Wirahadikusuma pada tangagl 7 Juni 1983.

Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan
untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung.

2. Pabrik Peleburan Aluminium

INALUM membangun pabrik peleburan aluminium dan fasilitas


pendukungnya di atas area 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan
Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, kira-kira 110 km dari kota
Medan, Ibukota propinsi Sumatera Utara.

Pabrik peleburan dengan kapasitas terpasang 225.000 ton aluminium


per tahun ini dibangun menghadap selat Malaka. Pembangunan pabrik
peleburan ini dimulai pada tanggal 6 Juli 1979 dan tahap I operasi
dimulai pada tanggal 20 Januari 1982. Pembangunan ini diresmikan
o l h P r e si d e R , So h r to y a
P em b a n g u n an II. O pe ras i p o t
n g d id m p n g i o l e h 1 2 M e t e r i K a binet
p er ta ma d il a k u k a n p a da t an g g a l 1 5
pebruari 1982 dan Maret 1982, aluminium ingot pertama berhasil
dicetak.

Pada tanggal 14 Oktober 1982, kapal Ocean Prima memuat 4.800 ton Aluminium Ingot
meninggalkan Kuala Tanjung menuju Japan untuk mengekspor produk PT Inalum dan membuat
Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor aluminium di dunia. Produksi ke satu juta ton
berhasil dicetak pada tan gal 8 Pebruari 1988, kedua juta ton pada 2 Juni 1993, ketiga juta ton
pada 12 Desember 1997, ke empat juta ton pada 16 Desember 2003 dan ke lima juta ton pada
11 Januari 2008.
Produk INALUM menjadi komoditi ekspor ke Jepang dan juga dalam negeri dan digunakan
sebagai bahan baku industri hilir seperti ekstrusi, kabel dan lembaran aluminium. Kualitas produk
Inalum adalah 99.70% dan 99.90%.

Pabrik peleburan aluminium di Kuala Tanjung bergerak dalam bidang mereduksi alumina menjadi
aluminium dengan menggunakan alumina, karbon, dan listrik sebagai material utama. Pabrik ini
memiliki 3 pabrik utama, pabrik Karbon, pabrik Reduksi, dan pabrik Penuangan serta fasilitas
pendukung lainnya.

Visi, Misi dan Nilai

.: Visi :.

PT INALUM menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat, dan dalam 10 tahun ke depan
setelah tahun 2009 akan menjadi Perusahaan yang terkenal dalam produktivitas dan daya saing
di industri aluminium dunia

.: Misi :.

• Menciptakan manfaat bagi semua pihak berkepentingan melalui bisnis yang


menguntungkan serta mampu bersaing di pasar global.
• Mendukung pengembangan ekonomi regional dan nasional dan selalu menjaga hubungan
yang harmonis dengan masyarakat.

.: Nilai :.

Tanggap:

Kami menanggapi dengan segera terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan peningkatan
produktivitas kami.

Integritas:

Kami memperlakukan diri kami untuk bertanggung jawab dalam menjalankan seluruh urusan
bisnis kami dengan integritas.

Tanggung jawab:
Kami berusaha untuk bertanggung jawab secara terbuka dan bersedia untuk menyelaraskan
kekuatan pengambilan keputusan dengan tanggung jawab dan semua tingkat perusahaan.

Kerjasama:

Kerjasama yang efektif merupakan kunci keberhasilan perusahaan.

Kepercayaan dan Keterbukaan:

Inti dari semua etika bisnis, harus ada kepercayaan. Kami harus terbuka dalam hal berkomunikasi
dengan pihak-pihak lain, memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu.

Komitmen kami terhadap kepedulian lingkungan, tanggung jawab sosial, kesehatan dan
keselamatan tidak dapat ditawar.

Dewan Komisaris
Dewan Komisaris PT Indonesia terdiri dari 3 orang seperti tertera di bawah ini:

Emmy Yuhassarie
Presiden Komisaris

Sachimasa Hirono
Komisaris

Moriaki Tanabe
Komisaris

Dewan Direksi
Dewan Direksi PT Indonesia Asahan Aluminium terdiri dari 1 orang Presiden Direktur dan 6 orang
Direktur seperti tertera di bawah ini:

Kiyoshi Shiomi
Presiden Direktur

Nasril Kamaruddin
Direktur Umum dan SDM

Akio Kurosaka
Direktur Perencanaan dan Keuangan
S.S Sijabat
Direktur Bisnis

Harmon Yunaz
Direktur Produksi

Hideho Tanaka
Direktur Teknologi Peleburan

Hiroshi Haruta
Direktur Koordinasi Keuangan
Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM

Click Gambar untuk memperbesar gambar


Karyawan
Tabel berikut ini adalah Jumlah karyawan PT Inalum per 1 Januari 2012:

LOKASI KERJA JUMLAH

» Jakarta 29 Orang
» Medan 6 Orang

» Kuala Tanjung 1.645 Orang

» 224 Orang
Paritohan
Total 1.904 Orang

Fasilitas

Untuk kelancaran operasional pabrik, Perusahaan juga mendirikan beberapa fasilitas pendukung di
kedua proyek seperti sebuah pelabuhan dengan 3 dermaganya, dimana salah satunya telah
diserahkan ke Pemerintah Indonesia pada tahun 1984 untuk kepentingan umum, dan Jalan
Penghubung. Kompleks Perumahan untuk karyawan juga dibangun di atas areal 200 ha di Pabrik
Peleburan dan 80 ha di PLTA lengkap dengan fasilitas di dalamnya seperti mesjid, gereja, Gedung
Olah Raga dan Pertemuan, Rumah Sakit, Supermarket, kantor pos, Fasilitas olah raga,
telekomunikasi, dan lain sebagainya.

Dermaga B untuk memuat Ingot


Kompleks Perumahan

Mesjid

Gereja
Rumah Sakit

Wisma Tamu

Lapangan Golf
Tanggung Jawab Sosial
Sebagai satu-satunya Pabrik Peleburan aluminium di Indonesia yang telah dioperasikan selama 3
dekade ini, tepat sekali jika secara sosial PT INALUM mempertimbangkan untuk berperan serta
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar Perusahaan, sebab
Perusahaan menyadari bahwa kelancaran pembangunan dan keberhasilan operasi tidak dapat

dseipkistarhkdaihnadrapriksaenmduaapaptetmeracnipgtkaudamn atunmahb. uKhebershamsiala-

sna Pmear.usahaan dan kemandirian masyarakat

Disamping itu, kesejahteraan sosial dan perkembangan ekonomi regional merupakan fasilitas bagi
Perusahaan untuk mencapai misi, visi dan nilai-nilainya. Oleh karena itu, sejak awal berdiri,
kebijakan tanggung jawab sosial kepada pemangku amanah masih mendapat perhatian dan
dukungan dari Perusahaan.

Berikut ini adalah contoh bentuk kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) terhadap
masyarakat sekitarnya:

BIDANG PENDIDIKAN

Untuk meningkatkan pendidikan, khususnya untuk


masyarakat sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai
nelayan (Pabrik
Peleburan) dan petani (PLTA), dan untuk meningkatkan daya saing
masyarakat sekitar, maka PT Inalum melakukan perbaikan gedung-
gedung sekolah, bantuan alat pendukung belajar, mobiler, dan
membangun 1 unit SMA yang bernama SMA Mitra.

Sekolah yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang


lengkap ini, diharapkan dapat menampung masyarakat sekitar
untuk bersekolah, sehingga mereka tidak lagi perlu pergi ke kota
yang jaraknya agak jauh dari tempat tinggal mereka.

Tidak hanya itu, sebagai bentuk kepedulian PT Inalum terhadap dunia pendidikan, PT Inalum juga
memberikan bantuan komputer dan multimedia projector kepada universitas-universitas yang ada
di Sumatera Utara.

PT Inalum juga memberikan bantuan pendidikan kepada guru dan siswa yang berprestasi,
pelatihan guru, manajemen sekolah, dan bea siswa kepada guru-guru yang belum mempunyai akta
IV.

Perusahaan juga menerima siswa dan mahasiswa untuk melaksanakan Kerja Praktek dan Riset di
Perusahaan.

BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Perusahaan sadar bahwa Perusahaan tidak dapat menampung


seluruh masyarakat yang ada di sekitarnya untuk bekerja di
Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan, sejak berdirinya PT Inalum, telah melakukan pelatihan-
pelatihan ketrampilan kepada masyarakat sekitar seperti, sablon, menjahit, bordir, rias pengantin,
bengkel, las, dan lain sebagainya. Perusahaan juga memberikan modal bergulir.

Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak lagi bergantung pada PT Inalum, melainkan mereka dapat
menciptakan lapangan kerja sendiri dan menjadi lebih mandiri.

BIDANG OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

Untuk memajukan olah raga di Sumatera Utara dan khususnya disekitar PT Inalum, Perusahaan
mengadakan kegiatan-kegiatan olah raga seperti Turnamen Sepak Bola, Turnamen Bola Volley,
dan lain sebagainya. PT Inalum juga aktif menjadi sponsor dalam kegiatan Arung Jeram di Sungai
Asahan, Lomba mendayung di Danau Toba, Karate, dan lain sebagainya.

Perusahaan juga berupaya untuk melestarikan budaya bangsa. Hal ini dilakukan melalui Festival
budaya yang dilakukan setiap tahunnya. Perusahaan mengadakan Lomba Tari dan Pantun, dan
pertunjukan budaya lainnya.

BIDANG AGAMA

Dalam bidang Agama, Perusahaan tidak hanya membantu memperbaiki mesjid dan gereja, namun
juga fasilitas pendukung kedua rumah ibadah tersebut.

Selain itu, Perusahaan juga melakukan kegiatan lain seperti safari Ramadhan, bantuan Idul Fitri,
Idul Adha, Natal dan Paskah, dan bentuk kegiatan lainnya.

FASILITAS UMUM

Fasilitas umum yang telah dibangun PT Inalum yang paling nyata


dan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat
sekitar adalah Access Road (Jalan Penghubung) yang telah
dibangun oleh PT Inalum di kedua Pabrik, Pabrik Peleburan

Aluminium dan PLTA.


Selain itu,Perusahaan juga membangun jalan-jalan alternatif dan
jembatan yang menghubungkan beberapa wilayah yang
terisolir.Akibatnya, pertumbuhan ekonomi di sekitar PT Inalum
berkembang dengan pesat. Banyak sekali bermunculan
Perusahaan-perusahaan lain dan usaha-usaha kerakyatan di sekitar Perusahaan.

Perusahaan juga membangun sarana umum lainnya seperti sumur bor, jalan lingkar, Posyandu,
Balai Umum, dan lain sebagainya.

BANTUAN SOSIAL LAINNYA


Selain bantuan-bantuan tersebut di atas, Perusahaan juga melakukan bentuk-bentuk kegiatan
lainnya seperti dalam bidang Kepemudaan dan Organisasi Masyarakat, bantuan bencana alam,
bantuan kegiatan, dan lain sebagainya hingga bantuan pasokan listrik ke Sistem Pembangkit
Tenaga Listrik Sumatera Utara dengan sistem SWAP, pada saat terjadinya krisis listrik di
Sumatera Utara. Semua itu dilaksanakan oleh PT Inalum sebagai bentuk dan wujud tanggung
jawab sosial Perusahaan terhadap masyarakat sekitarnya.

Perlindungan Lingkungan
INALUM sangat perduli dengan pengontrolan polusi untuk
menghindari pengaruh dari operasi pabrik peleburan. Investasi
yang cukup besar untuk manajemen lingkungan, khususnya sistem
kontrol emisi sebagai satu bagian dengan operasional pabrik
peleburan.

Pabrik peleburan dilengkapi dengan Sistem Pembersih Gas


untuk menghindari polusi udara yang disebabkan oleh gas buang
florida
dan abu dari pabrik peleburan dan juga SOx dan tar dari Pabrik
Pemanggang Anoda. Sistem Pembersih Gas tersebut memiliki 27
units Dry Scrubbing yang terhubung dengan ketiga gedung reduksi. Pada saat mengolah emisi
gas, alumina disemprotkan ke dalam Gas Stream yang berisi florida. Hampir semua florida di
dalam gas bereaksi dengan alumina dan bercampur dengannya. Alumina yang sudah bereaksi
dengan gas dan partikel lainnya kemudian dimasukkan ke dalam pot reduksi sementara udara
bersih dibuang melalui cerobong. Selain bermanfaat buat lingkungan, recovery dan recycling
florida ini juga dapat menghemat biaya dalam menjalankan Dry Scrubbing System.

Perusahaan menjalan konsep R3, Reduction, Recovery, dan Recycling. Semua bahan dari bahan
baku hingga produk dapat didaur uang (recycled) .

Perusahaan juga memonitor polusi di sekitar pabrik peleburan khususnya mengenai emisi florida di
dalam udara, tanaman dan tanah dan juga SOx di udara. Kualitas air sekitar juga menjadi target
monitor.

Sistem Pembersih Gas (Kiri) dan Instalasi Air Kotor (Kanan)


Pabrik Pengolahan Limbah Cair(Kanan) dan PengambilanContoh Air di Lingkungan Sekitar (Kiri)

CDM
PT Inalum adalah salah satu pabrik peleburan yang berwawasan lingkungan melanjutkan
komitmennya untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

1. CDM (Clean Development Mechanism) atau MPB (Mekanisme Pembangunan Bersih)


sebagai salah satu mekanisme untuk menurunkan emisi GRK.

(1) Di dalam Protocol Kyoto (1997), terdapat suatu komitmen dari negara-negara maju
untuk menurunkan emisi GRK paling sedikit 5% dari kondisi 1990 yang akan
dilaksanakan selama periode 2008 - 2012. Hal ini dikarenakan, kenaikan emisi GRK
dapat menyebabkan perubahan iklim global.

(2) CDM adalah salah satu mekanisme untuk menurunkan emisi GRK yang melibatkan
baik negara maju maupun berkembang dan Inalum sebagai salah satu industri di
negara berkembang (Indonesia) yang secara suka rela terlibat dalam implementasi
CDM.

2. Inisiatif Industri Peleburan Aluminium Dalam Menurunkan Emisi GRK

T r d a p a t s ua tu in is i at i f ng m en d u ni a d i d a l am
me n u r u n ka n G RK k h u s u snya PF C ( P e rf l o uro c ar b o n ).
i n u t i p el e b u ra n a lu m n u m u n t u k
B e rd as ar ka n " I A I S us ta na bi lit y Re p o r t" tahun 2006, emisi PFC dari
industri aluminium global telah diturunkan sebesar 76% per ton aluminium yang
diproduksi antara tahun 1990 sampai dengan 2005.

3. Potensi Penurunan Emisi PFC di PT Inalum

(1) Pada saat ini, PT Inalum memproduksi kira-kira 250.000 ton aluminium per tahun.

(2) Aktivitas potensial dalam menurunkan emisi PFC adalah dengan mengurangi Anode
Effect (AE). Untuk melaksanakan hal ini, PT Inalum telah memperbaharui System
Control operasi yang mampu mengurangi Frekuensi AE, durasi dan over voltage.
(3) AE adalah suatu kondisi dimana tegangan dalam tungku reduksi mendadak
meningkat ketika level alumina yang terlarut dalam tungku peleburan jauh dbawah
normal (≤1%).

(4) PT Inalum telah melakukan kesepakatan dengan konsultan, yaituSouth Pole Ltd,
Switzerland yang bekerja sama dengan CER Indonesia untuk membantu
mengimplementasikan proyek CDM, yang juga didukung oleh BAPEDALDASU dan
Mitra Hijau.

(5) Melalui CDM, sebagian dari penurunan emisi GRK potensial dapat diklaim sebagai
CER (Certified Emission Reduction).

4. Aspek Pembangunan Berkelanjutan

Proyek CDM PT Inalum memenuhi semua kriteria dan indikator pembangunan berkelanjutan,
yaitu:

(1) Aspek Keberlanjutan Lingkungan

a. Kegiatan proyek berupa penggantian sistem kontrol operasi (software dan hardware

ikitoumpduatpeart) sedhipinagstgiakatnidakpraokyaenk a di ani k otnidt ak


laankgasunngmdenigmanbuallkamn segkaintagrg. uOanleh dkeanrgenana
keanekaragaman hayati.

b. Dengan mengurangi emisi PFC melalui penurunan AE akan memberikan dampak


positif dimana udara di lingkungan maupun di lokasi kerja akan semakin baik.

c. PT Inalum telah menerapkan Sistem Manajemen K3 yang dipersyaratkan dalam


peraturan pemerintah dan telah mendapatkan 2 kali bendera Emas.

(2) Aspek Keberlanjutan Ekonomi

a. Tidak akan terjadi penurunan pendapatan dan kualitas pelayanan umum untuk
masyarakat setempat bila proyek ini dijalankan.
b. Tidak ada indikasi akan terjadinya pemutusan hubungan kerja dari perusahaan yang
diakibatkan oleh proyek ini.

(3) Aspek Keberlanjutan Sosial

a. Telah dilakukan kegiatan konsultasi masyarakat pada tanggal 15 Januari 2008 di


Kantor bapedalda prov. Sumatera Utara dan dihadiri oleh 29 orang yang
mencakup perwakilan masyarakat sekitar lokasi pabrik peleburan, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Tenaga Kerja prov. Sumatera Utara,
Bapedalda prov. Sumatera Utara, perwakilan dari Universitas Sumatera Utara dan
perwakilan dari LSM. Pada acara ini, pihak pengembang proyek memaparkan
mengenai rencana
kegiatan. Dari hasil acara tersebut, tidak ada komentar negatif dari masyarakat
terhadap proyek ini.

b. Pada dasarnya, para pemangku amanah yang hadir mendukung kegiatan pengurangan
emisi PFC yang dilakukan oleh PT Inalum dengan harapan kegiatan ini akan dapat
mendukung upaya peningkatan kualitas lingkungan di prov. Sumatera Utara serta
menarik lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan mitigasi
perubahan iklim seperti CDM.

(4) Aspek Keberlanjutan Teknologi

a. Teknologi yang digunakan adalah teknologi mutahir yang telah diaplikasikan di


beberapa pabrik peleburan aluminium di dunia.

b. Penyedia sistem yang digunakan pada proyek ini merupakan pihak asing, namun
dalam instalasinya dilakukan bersama-sama dengan karyawan PT Inalum. Di samping
itu, mengenai aspek pemeliharaan dan operasional termasuk pengembangannya telah
dilakukan training khusus baik di tempat penyedia maupun di lokasi proyek.
Source Code serta algoritma dari sistem ini juga sudah diserahkan kepada pihak
PT Inalum untuk bisa dikembangkan lebih lanjut.

Sertifikasi dan Penghargaan


Salah satu persyaratan dari key player adalah kemampuan untuk
melaksanakan proses kerja dan produksi sebagai sebuah pelayanan dengan
metode standar global yang disebut ISO, yaitu sebuah metode yang
berkualitas yang pada prinsipnya telah dilaksanakan oleh PT Inalum sejak
berdirinya PT Inalum.

Komitmen perusahaan sejak masa konstruksi dalam kepeduliannya


terhadap lingkungan telah dilaksanakan di Inalum dimana PT Inalum telah
memperoleh Sertifikat ISO 14001 dan ISO 9001. Sedangkan untuk
pengelolaan lingkungan, PT Inalum telah memperoleh Peringkat Biru
dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER).
Sedangkan untuk SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja), PT Inalum memperoleh Bendera Emas.

Sertifikat Internasional dan penghargaan yang telah diterima PT Inalum adalah:

1. Quality Management System (QMS)

PT Inalum telah mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS

International dan memperoleh 2 (dua) sertifikat, masing-masing:


• No.AU98/1054, sejak Pebruari 1998 untuk PLTA.
• No.:ID03/0239, sejak April 1998 untuk Pabrik Peleburan.

2. Environmental Management System (EMS)

Dalam rangka turut melestarikan lingkungan, PT Inalum telah mendapatkan Sertifikat ISO 14001
tentang Sistem Manajemen Lingkungan No.: GB02/55087 sejak April 2002 dari SGS
International.

3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

PT Inalum telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan mendapatkan predikat Bendera Emas
(Gold Flag) sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada tahun 2005 & 2008 (Sertifikat No.: 00351/SE/2004 &
No.:00351/SE/2007 untuk PLTA dan Sertifikat No. 0352/SE/2004 & No.: 00352/SE/2007 untuk
Pabrik Peleburan) dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

4. PROPER

PT Inalum juga telah mendapatkan 3 (tiga) kali peringkat BIRU dalam Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) yaitu pada tahun 2004, 2005 dan 2008 dari Kementrian
Lingkungan Hidup Indonesia.

5. International Ship & Port Facility Security (ISPS) Code

Untuk mendeteksi ancaman keamanan dan tindakan pencegahan di Pelabuhan, PT Inalum telah
mendapatkan sertifikat ISPS Code No.: 02/0161-DV tanggal 3 Juni 2005 dari Pemerintah Republik
Indonesia.

6. Sahwali Awards

Perusahaan juga menerima Sahwali Awards tentang Environmentally Friendly Businessman pada
tanggal 13 November 1992 dari Indonesian Environmental Management and Information Center
(IEMIC.
Produk Akhir
Produk yang dihasilkan oleh PT Indonesia Asahan Aluminium
adalah aluminium batangan. Berat per batangnya adalah 22,7
kg.

PT Indonesia Asahan Aluminium menghasilkan 2 (dua) jenis

kualitas produk, yaitu 99,90% dan 99,70%. Aluminium Batangan


PT Inalum terdaftar pada London Metal Exchange (LME) tanggal
23 September 1987.

Standar Mutu Aluminium Batangan PT Inalum mengacu pada


JIS H2-102, 1968 ( Reaffirmed 1974) dan Western, Aluminium
Assosiation Designation and Chemical composition Limits for
Unalloyed Aluminium of Aluminium Assosiation Inc., USA.

Bagaimana Cara Membeli Produk Kami?

JaJaurtminlyah pPemrmakinatian adluamn

iPneinuamwdairadnunaliuamsainiguamtlahabmapniyraska,ma. Itu
sedangkan produsen aluminium sedikit.

PT Inalum hanya memproduksi aluminium batangan (ingot). PT


Inalum memeiliki lebih dari 50 perusahaan pelanggan di seluruh
Indonesia dan beberapa negara. Kualitas aluminium yang
dihasilkan PT Inalum adalah 99.90%, dan 99.70%. 60% produk
tersebut di ekspor sedangkan sisanya, 40% di pasarkan di dalam
negeri.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana cara membeli produk kami, silahkan Hubungi
Kami.
Alur Proses Umum
PLTA Siguragura dan PLTA Tangga berada di sepanjang sungai Asahan. Tenaga listrik yang
dihasilkan oleh kedua PLTA tersebut disalurkan ke Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala
Tanjung melalui 271 unit jaringan transmisi. Kemudian melalui gardu induk PT Inalum Kuala
Tanjung, listrik tersebut didistribusikan ke gedung reduksi dan gedung penunjang lainnya melalui
2 (dua)

unit penyearah silikon dengan DC 37 kA dan 800 V.


Bahan baku untuk aluminium dibongkar di pelabuhan Inalum dan dimasukkan ke dalam silo
masing-masing melalui Belt Conveyor. Alumina di dalam silo kemudian dialirkan ke Dry
Scrubber System untuk direaksikan dengan gas HF dari tungku reduksi. Reacted alumina tersebut
kemudian dibawa ke Hopper Pot dengan Anode Changing Crane (ACC) dan dimasukkan ke
dalam tungku reduksi.

Kokas yang ada di dalam silo dicampur dengan butt atau puntung anoda dan dipanaskan dulu.
Material-material tersebut dicampur dengan pitch sebagai perekatnya. Kemudian material tersebut
dicetak di Shaking Machine menjadi blok karbon mentah. Blok tersebut kemudian dipanggang
di Baking Furnace. Anoda yang sudah dipanggang kemudian dibawa ke Pabrik penangkaian
untuk diberikan tangkai, namanya Anode Assembly.

Anode Assembly ini kemudian dibawa ke Pabrik Reduksi dengan kendaraan khusus, Anode
Transport Car (ATC) untuk digunakan sebagai elektroda dalam proses elektrolisa. Setelah anoda
tersebut dipakai selama kurang lebih 30 hari di dalam pot, puntung anoda tersebut diganti dengan
yang baru. Puntung tersebut kemudian dipecah di Pabrik Penangkaian untuk kemudian dipakai
lagi.

Di dalam tungku reduksi, alumina akan dielektrolisa menjadi aluminium cair. Setiap 32 jam, setiap
pot akan dihisap 1,8 sampai 2 ton aluminium. Aluminium cair ini kemudian dibawa ke pabrik
Penuangan dengan Metal Transport Car (MTC) dan dituangkan ke dalam Holding Furnace.
Setelah mendapat proses lanjutan, aluminium cair ini dicetak di Casting Machine menjadi Ingot,
beratnya 22.7 kg per batang. Aluminium batangan (ingot) ini kemudian diikat dan siap untuk
dipasarkan.
Click Gambar untuk memperbesar gambar

Bendungan Pengatur

Bendungan Pengatur (Regulating Dam), yang terletak di Siruar


kurang lebih 14,5 km dari danau Toba. Bendungan ini berfungsi
u n t k m e n g tu r pe r m u
k ke el ua r da r i da n au T o b a
a an a ir D a n a u T ob a d a n k s t a b i n
k e su n ga i A s a h an u n tu k m e n s u p l a i air
ke stasiun pembangkit listrik secara konstan.

Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 39


meter.
PLTA Siguragura

Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Intake Dam)


yang terletak di Simorea dan berfungsi sebagai sumber air
yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura. Air
yang
ditampung di bendungan
listrik Siguragura ini dipergunakan
(Siguragura di Stasiun
Power Station) pembangkit
yang berada 200 m
di dalam perut bumi dengan 4 unit generator dan total
kapasitas tetap dari keempat generator tersebut adalah 203
MW dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di
Indonesia.

Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 47 meter.

PLTA Tangga

Bendungan Penadah Air Tangga (Tangga Intake Dam) yang

terlrlalehtadkipdaikTaianPgLgTaAdaSnigbuerafgunrgasiuunntutu
kkdmimeamnbfaeantdkuangkaeimr bya lni gp a d a PLTA
Tangga. Bendungan ini merupakan bendungan busur pertama
di Indonesia. Stasiun Pembangkit Tangga memiliki 4 unit
Generator. Total kapasitas tetap dari keempat generator
tersebut adalah 223 MW.

Tipe bendungan ini adalah beton massa berbentuk busur dengan ketinggian 82 meter.

Jaringan Transmisi
Tenaga listrik yang dihasilkan stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga
disalurkan melalui jaringan transmisi sepanjang 120 km dengan jumlah menara
271 buah dan tegangan 275 KV ke Kuala Tanjung.

Melalui gardu induk Kuala Tanjung tegangannya didistribusikan ke tiga gedung


tungku reduksi dan gedung penunjang lainnya melalui 2 unit penyearah silikon
dengan DC 37 KA dan 800 V.

Pabrik Karbon
Pabrik Karbon yang memproduksi blok anoda terdiri dari Pabrik Karbon Mentah, Pabrik
Pemanggangan dan Pabrik Penangkaian Anoda. Di Pabrik Karbon Mentah, coke dan hard pitch
dicampur dan dibentuk menjadi blok anoda dan dipanggang hingga temperatur 1.250 derejat
Celcius di Pabrik Pemanggangan Anoda. Kemudian di Pabrik Penangkaian Anoda, sebuah tangkai
dipasang ke blok anoda yang sudah dipanggang tadi dengan menggunakan cast iron cair. Blok
anoda berfungsi sebagai elektroda di pabrik Reduksi.

Pabrik Karbon

Anoda Tangkai

Pabrik Reduksi
Pabrik Reduksi terdiri dari 3 bangunan dengan ukuran yang sama. Ada 510 pot di gedung
tersebut. Pot tersebut bertipe Prebaked Anode Furnaces (PAF) dengan desain 175 KA, namun
sudah ditingkatkan hingga 194 KA, beroperasi pada suhu 960 derejat Celcius. Setiap pot rata-
rata dapat menghasilkan aluminium sekitar 1,3 ton atau lebih aluminium cair per hari.
Pabrik Reduksi

Tungku Reduksi

Pabrik Penuangan
Di Pabrik Penuangan, aluminium cair dituangkan ke dalam Holding Furnace. Ada 10 unit
Holding Furnace di pabrik ini, masing-masing berkapasitas 30 ton. Aluminium cair ini
kemudian dicetak ke dalam cetakan dengan Casting Machine. Pabrik ini memiliki 7 unit
Casting Machine dengan kapasitas 12 ton/jam untuk masing-masing mesin dan menghasilkan
22.7 kg/ingot(batang).

Pabrik Karbon
Tumpukan Ingot di Stock Yard

Bagian Umum
Kantor Pusat, Jakarta
| |
Summitmas I, Lantai 15 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 61-62 Jakarta 12069.
P.O. BOX 6917 Jakarta Selatan, Indonesia
Telp (+6221) 2520185.
Fax (+6221) 2524278.
e-mail: jas@inalum.co.id
jas@

Kantor Penghubung, Medan


Jl. R.A Kartini 21, Medan 20152, Sumatera Utara.
P.O.BOX 1200 Medan.
Telp: (+6261) 4556946
Fax(+6261) 4537885
e-mail: imo@inalum.co.id

Kantor Pabrik Peleburan , Kuala Tanjung


Kuala Tanjung. Kecamatan Sei Suka 21257.
Kabupaten Asahan Sumatera Utara, Indonesia
P.O. BOX 1 Kuala Tanjung.
Telp: (+62622) 31311.
Fax: (+62622) 31001.
e-mail: ipr-isp@inalum.co.id

Kantor PLTA , Paritohan


Paritohan. Kecamatan Pintu Pohan Meranti 22384,
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia
P.O. BOX 1 Porsea.
Telp: (+62622) 31331.
Fax (+62622)31332.
e-mail: ipr-

Bagian Bisnis
Kuala Tanjung
| |
Kuala Tanjung. Kecamatan Sei Suka 21257.
Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
P.O. BOX 1 Kuala Tanjung.
Telp: (+62622) 31311.
Fax: (+62622) 31001.
e-mail: sps@inalum.co.id

Jakarta
Summitmas I, 15th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 61-62 Jakarta 12069.
P.O. BOX 6917 Jakarta Selatan.
Telp (+6221) 2520185.
Fax (+6221) 2524278.
e-mail: jps@inalum.co.id
jps@

Anda mungkin juga menyukai